CONSUMER DECISION MODEL ANALISIS KEEFEKTIFAN IKLAN: STUDI EMPIRIS IKLAN DI TELEVISI TENTANG PRODUK KENDARAAN BERMOTOR YAMAHA DI KECAMATAN KENDAL KOTA SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Negeri Semarang oleh Asasuddin Setyaji NIM 7350406522 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011 SURAT REKOMENDASI Yang bertanda tangan dibawah ini, dosen pembimbing skripsi dari mahasiswa: Nama : Asasuddin Setyaji NIM : 7350406522 Jurusan/Prodi : Manajemen/Manajemen Pemasaran Judul Skripsi : “Consumer Decision Model Analisis Keefektifan Iklan:Studi Empiris Iklan di Televisi Tentang Produk Kendaraan Bermotor Yamaha di Kecamatan Kendal Kota”. Menerangkan bahwa mahasiswa tersebut telah menyelesaikan skripsi dan siap untuk di ajukan pada sidang ujian skripsi. Demikian surat rekomendasi ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Pembimbing I Pembimbing II Dra. Suhermini, M.Si NIP. 194807121976032001 Drs. Syamsu Hadi, M.Si NIP. 195212121978031002 Mengetahui, a.n Ketua Jurusan Menejemen Sekretaris Dra. Palupiningdyah, M. Si NIP. 195208041980032001 ii PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diujikan ke Sidang Panitia Ujian Skripsi pada : Hari : Tanggal : Pembimbing I Pembimbing II Dra. Suhermini, M.Si NIP. 194807121976032001 Drs. Syamsu Hadi, M.Si NIP. 195212121978031002 Mengetahui, a.n Ketua Jurusan Menejemen Sekretaris Dra. Palupiningdyah, M. Si NIP. 195208041980032001 iii HALAMAN PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di depan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang pada : Hari : Tanggal : Penguji Skripsi Dra. Murwatiningsih, M.M NIP. 195201231980032001 Anggota I Anggota II Dra. Suhermini, M,Si NIP. 194807121976032001 Drs. Syamsu Hadi, M.Si NIP. 195212121978031002 Mengetahui, Dekan Fakultas Ekonomi Drs. S.Martono, M.Si NIP. 196603081989011001 iv PERNYATAAN Saya menyatakan yang tertulis didalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Semarang, Februari 2011 Asasuddin Setyaji NIM: 7350406522 v MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO : Kesuksesan mendatangi mereka yang tidak takut gagal (Mario Teguh) Persembahan : Atas rahmat dan ridho Allah S.W.T, Skripsi ini kupersembahkan: Kepada Ayah & ibuku tercinta, ungkapan rasa hormat dan baktiku. vi KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya, serta kemudahan dan kelapangan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Consumer Decision Model Analisis Keefektifan Iklan:Studi Empiris Iklan di Televisi Tentang Produk Kendaraan Bermotor Yamaha di Kecamatan Kendal Kota”. Ucapan terima kasih di sampaikan kepada : 1. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si, Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. 2. Drs. S. Martono, M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin penelitian untuk penyusunan skripsi ini. 3. Drs. Sugiharto, M.Si, Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang yang telah banyak memberi arahan-arahan dalam penyelesaian skripsi ini. 4. Dra. Suhermini, M.Si, Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, saran serta masukan dalam penyusunan skripsi ini. 5. Drs. Syamsu Hadi, M.Si, Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, saran serta masukan dalam penyusunan skripsi ini. vii 6. Dra. Murwatiningsih, M.M dosen Penguji yang telah memberikan arahan dan masukan dalam ujian skripsi. 7. Seluruh staf dan dosen pengajar jurusan Manajemen yang telah memberikan banyak ilmu selama mengikuti perkuliahan. 8. Teman-teman Manajemen 2006 atas bantuan dan dukungannya dalam penyusunan skripsi ini. 9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung. Harapan penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Semarang, Februari 2011 Penulis viii SARI Asasuddin Setyaji, 2011. “Consumer Decision Model Analisis Keefektifan Iklan:Studi Empiris Iklan di Televisi Tentang Produk Kendaraan Bermotor Yamaha di Kecamatan Kendal Kota”. Skripsi. Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I. Dra. Suhermini, M.Si. II. Drs. Syamsu Hadi, M.Si. Kata Kunci : Iklan, Consumer Decision Model, Kendaraan Bermotor Yamaha, Pesan Iklan, Pengenalan Merk, Sikap Konsumen, Keyakinan Konsumen, Niat Beli. Iklan menjadi suatu pilihan yang menarik, disamping sebagai sumber informasi, iklan juga sebagai media hiburan dan media komunikasi yang efektif terutama jika menggunakan media televisi. Banyaknya produk kendaraan bermotor yang bermunculan dengan berbagai promosi melalui iklan yang ditampilkan di televisi, maka perusahaan harus bisa menarik konsumen melalui iklan-iklan yang ditampilkan. Salah satunya adalah produk kendaraan bermotor Yamaha yang menampilkan iklan yang menarik. Dalam kasus ini iklan yang ditampilkan produk kendaraan bermotor sudah menarik namun minat beli masyarakat kurang. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah adakah pengaruh yang signifikan antara variabel pesan iklan terhadap pengenalan merek, kepercayaan konsumen, sikap konsumen dan niat beli secara langsung terhadap masyarakat kecamatan Kendal Kota. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis adanya pengaruh pesan iklan terhadap pengenalan merek, kepercayaan konsumen, sikap konsumen dan niat beli secara langsung terhadap masyarakat kecamatan Kendal Kota. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Masyarakat Kendal Kota yang memiliki pekerjaan sebanyak 27.559 orang. Sampel sebanyak 100 orang ditentukan dengan teknik Random Sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu pesan iklan, dan variabel terikat pengenalan merek, kepercayaan konsumen, sikap konsumen dan niat beli. Teknik analisis data menggunakan SEM (Structural Equation Model) dari paket software AMOS 16 dan uji intrumen. Hasil penelitian uji analisis konfirmatori dan uji kelayakan full model dianalisis menggunakan SEM dari Goodness of Fit didapat nilai Chi square = 174,314; probabilitas = 0,258; GFI = 0,879; AGFI = 0,844; CFI = 0,992; TLI = 0,990; RMSEA = 0,024; CMIN / DF = 1,069, berdasarkan hasil tersebut maka model memenuhi Goodness of fit index, sehingga dapat dikatakan model penelitian ini layak untuk digunakan. Variabel intervening memenuhi syarat diterima yaitu pengaruh langsung = 0,293 < nilai P total pengaruh langsung dan tidak langsung pesan iklan terhadap pengenalan merek dan sikap konsumen = 0,413 > pengaruh tidak langsung = 0,120 dan pengaruh langsung = 0,236 < nilai P total pengaruh langsung pesan iklan ix terhadap pengenalan merek dan keyakinan konsumen = 0,322 > pengaruh tidak langsung = 0,087. Pengujian atas hipotesis yang diajukan menunjukkan bahwa ke tujuh hipotesis telah memenuhi syarat diterima yaitu nilai CR> 2 dengan Probability < 0,05 sehingga hipotesis dalam penelitian ini diterima. Simpulan dari penelitian ini adalah pesan iklan produk kendaraan bermotor Yamaha, memberikan pengaruh positif signifikan pada pengenalan merek, kepercayaan konsumen, sikap konsumen dan niat beli dan pesan iklan berpengaruh langsung terhadap sikap konsumen dan keyakinan konsumen tanpa melalui pengenalan merek. Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah produsen kendaraan bermotor hendaknya untuk lebih meningkatkan kualitas pesan iklan yang disampaikan kepada calon konsumen atau konsumen sehingga diharapkan dapat meningkatkan niat beli konsumen. x DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i SURAT REKOMENDASI ............................................................................. ii PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. iii PENGESAHAN .............................................................................................. iv PERNYATAAN ............................................................................................. v MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. vi KATA PENGANTAR .................................................................................... vii SARI ............................................................................................................... ix DAFTAR ISI ................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvi DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xx DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xxi BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1 1.1.1 Gambaran Umum Kecamatan Kendal kota ........................................ 4 1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 7 1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 8 1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................. 9 BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................... 10 2.1 Landasan teori ....................................................................................... 10 2.1.1 Pemasaran ........................................................................................ 10 2.1.2 Konsep Pemasaran ............................................................................ 10 2,1.3 Pengertian Promosi ........................................................................... 12 2.1.4 Periklanan ......................................................................................... 14 xi 2.1.4.1 Definisi Periklanan......................................................................... 14 2.1.4.2 Fungsi dan Tujuan Periklanan ....................................................... 18 2.1.4.3 Pemilihan Media ............................................................................ 19 2.1.4.4 Penjelasan Mengenai Media Televisi ............................................ 21 2.1.5 Gambaran Consumer Decision Model ............................................. 23 2.2 Penelitian Terdahulu .............................................................................. 30 2.3 Kerangka Berfikir .................................................................................. 31 2.4 Hipotesis ................................................................................................ 32 BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 34 3.1 Penentuan Populasi dan Sampel ............................................................ 34 3.1.1 Populasi ............................................................................................. 34 3.1.2 Sampel ................................................................................................ 34 3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ....................................... 32 3.2.1 Variabel Penelitian ............................................................................. 32 3.2.2 Definisi Operasional ........................................................................... 32 3.3 Jenis dan Sumber Data .......................................................................... 38 3.3.1. Data Primer ....................................................................................... 38 3.3.2. Data Sekunder ................................................................................... 38 3.4 Metode Pengumpulan Data ................................................................... 38 3.5 Metode Analisis Data ............................................................................ 38 3.5.1. Pengukuran Variabel 38 3.5.2. Structural Equation Modeling (SEM) 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 48 4.1. Deskripsi Objek Penelitian ...................................................................... 48 4.2. Gambaran Umum Responden .................................................................. 48 4.2.1. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...................... 48 xii 4.2.2. Distribusi Responden Berdasarkan Usia ....................................... 49 4.2.3. Distribusi Responden yang Pernah Melihat Produk ..................... 50 4.2.4. Distribusi Responden Terhadap Pesan Iklan Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA ..................................................................................... 50 4.2.5. Distribusi Responden Terhadap Pengenalan Merk Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA .................................................................... 54 4.2.6. Distribusi Responden Terhadap Keyakinan Konsumen Pada Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA .................................................. 57 4.2.7. Distribusi Responden Terhadap Sikap Konsumen Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA .................................................................... 61 4.2.8. Distribusi Responden Terhadap Niat Beli Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA ..................................................................................... 66 4.3 Analisa Data ............................................................................................. 71 4.2.1 Analisa Data dengan Metode SEM .................................................... 71 4.2.1.1 Pengembangan Path Diagram ...................................................... 71 4.2.1.2 Konversi Diagram Alur ke Persamaan.......................................... 73 4.2.1.3 Memilih Matriks Input dan Teknik Estimasi ................................ 74 4.2.1.3.1 Confirmatory Faktor Analisis .................................................. 74 4.2.1.3.2 Full Model ................................................................................ 76 4.2.1.4 Kemungkinan Munculnya Masalah Identifikasi ............................... 78 4.2.1.4.1 Uji Normalitas Data .................................................................... 78 4.2.1.4.2 Evaluasi Outliers ......................................................................... 79 4.2.1.4.3 Evaluasi Multikolinearitas .......................................................... 81 4.2.1.4.4 Evaluasi Kriteria Goodness-of-fit................................................ 82 4.2.1.5 Interpretasi dan Modifikasi Model.................................................... 82 4.2.1.6 Analisis Jalur ..................................................................................... 83 4.2.1.6 Pengujian dan Pembahasan Hipotesis ............................................... 84 4.2.1.6.1 Hipotesis 1 .................................................................................. 86 xiii 4.2.1.6.2 Hipotesis 2 .................................................................................. 87 4.2.1.6.3 Hipotesis 3 .................................................................................. 88 4.2.1.6.4 Hipotesis 4 .................................................................................. 89 4.2.1.6.5 Hipotesis 5 .................................................................................. 90 4.2.1.6.6 Hipotesis 6 ................................................................................. 90 4.2.1.6.7 Hipotesis 7 ................................................................................. 91 BAB V PENUTUP ......................................................................................... 93 1.1. Simpulan ................................................................................................ 93 1.2. Saran ...................................................................................................... 94 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 96 LAMPIRAN .................................................................................................... 98 xiv DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Data Penjualan Motor Yamaha Tahun 2008 dan 2009 ................. 2 Tabel 1.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Kecamatan Kendal Kota Tahun 2010 ............................................................. 5 Tabel 1.3 Jumlah Penduduk Menurut Pekerjaan di Kecamatan Kendal Kota Tahun 2010 .......................................................................... 6 Tabel 3.1 Index Pengujian Kelayakan Model (Goodness-of-fit Indices) ..... 45 Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas ........................................................................ 46 Tabel 3.3 Hasil Uji Reliabilitas .................................................................... 47 Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...................... 48 Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Usia ....................................... 49 Tabel 4.3 Distribusi Responden Pernah Melihat Iklan Produk ..................... 50 Tabel 4.4 Distribusi Responden Terhadap Pesan Iklan Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Mencerminkan Gaya Hidup Modern 51 Tabel 4.5 Distribusi Responden Terhadap Pesan Iklan Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Mencerminkan Gaya Hidup Seorang Bintang (artis) ............................................................................... 51 Tabel 4.6 Distribusi Responden Pesan Iklan Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Mudah Diingat .................................................. 52 xv Tabel 4.7 Distribusi Responden Pesan Iklan Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA Durasi Penayangan Iklannya Tidak Terlalu Lama .... 53 Tabel 4.8 Distribusi Responden Pengenalan Merk Pada Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Mencerminkan Gaya Hidup Modern 54 Tabel 4.9 Distribusi Responden Pengenalan Merk Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Mencerminkan Gaya Hidup Seorang Bintang (artis) ............................................................................... 55 Tabel 4.10 Distribusi Responden Pengenalan Merk Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Iklannya Mudah Diingat ................... 56 Tabel 4.11 Distribusi Responden Pengenalan Merk Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Durasi Penayangan Iklannya Tidak Terlalu Lama ................................................................................ 57 Tabel 4.12 Distribusi Responden Terhadap Keyakinan Konsumen Pada Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Mencerminkan Gaya Hidup Modern ..................................................................... 58 Tabel 4.13 Distribusi Responden Keyakinan Konsumen Pada Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Mencerminkan Gaya Hidup Seorang Bintang (artis) ...................................................... 59 Tabel 4.14 Distribusi Responden Keyakinan Konsumen Pada Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Iklannya Mudah Diingat 60 xvi Tabel 4.15 Distribusi Responden Keyakinan Konsumen Pada Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Durasi Penayangan Iklannya Tidak Terlalu Lama ......................................................... 61 Tabel 4.16 Distribusi Responden Sikap Konsumen Pada Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Mencerminkan Gaya Hidup Modern . 62 Tabel 4.17 Distribusi Responden Sikap Konsumen Pada Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Mencerminkan Gaya Hidup Seorang Bintang (artis). ............................................................................... 63 Tabel 4.18 Distribusi Responden Sikap Konsumen Pada Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Iklannya Mudah Diingat ................... 64 Tabel 4.19 Distribusi Responden Sikap Konsumen Pada Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Durasi Penayangan Iklannya Tidak Terlalu Lama ................................................................................ 65 Tabel 4.20 Distribusi Responden Niat beli Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Mencerminkan Gaya Hidup Modern ................ 66 Tabel 4.21 Distribusi Responden Niat beli Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Mencerminkan Gaya Hidup Seorang bintang (artis)............................................................................................. 67 Tabel 4.22 Distribusi Responden Niat beli Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Iklannya Mudah Diingat ................................... 68 xvii Tabel 4.23 Distribusi Responden Niat beli Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Durasi Penyangan Iklannya Tidak Terlalu lama .............................................................................................. 69 Tabel 4.24 Uji Normalitas Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA............. 79 Tabel 4.25 Nilai Z-score (Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA)............. 80 Tabel 4.26 Hasil Uji Kelayakan Model (YAMAHA) ..................................... 82 Tabel 4.27 Regression Weight Hasil Uji Hipotesis ......................................... 83 Tabel 4.28 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung.................................... xviii 85 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 : Elemen-elemen dalam proses komunikasi ............................... 17 Gambar 2.2 : Kerangka Berfikir ................................................................... 31 Gambar 4.1 : Path Diagram............................................................................ 72 Gambar 4.2 : Confirmatory Factor Analysis (Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA) ............................................................................. 75 Gambar 4.3 : Full Model Analisis ................................................................... 77 Gambar 4.4 : Analisis Alur.............................................................................. 84 xix DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Blanko Kuesioner ...................................................................... 98 Lampiran 2 Perhitungan Uji Validitas Kuesioner ......................................... 101 Lampiran 3 Kuesioner Perhitungan Reliabilitas ............................................ 111 Lampiran 4 Analisis Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Penelitian ..... 116 Lampiran 5 Data Hasil Kuesioner ................................................................. 120 Lampiran 6 Hasil output AMOS ................................................................... 123 xx BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin maju mendorong munculnya jenis usaha baru, hal tersebut menyebabkan timbulnya persaingan yang ketat antar perusahaan. Agar sebuah perusahaan dapat sukses dalam sebuah persaingan maka perusahaan harus melakukan suatu cara atau strategi promosi, dimana dalam promosi terdapat unsur iklan. Iklan adalah sebuah komunikasi persuasif yang mampu mengubah perilaku khalayak. Sebuah iklan diciptakan untuk dapat menggiring pola pikir dan atau tindakan-tindakan yang diharapkan oleh pembuat iklan. Daya pikat iklan dibangun untuk mengingatkan khalayak pada citraan tertentu (Hagijanto, 2000: 130). Iklan dapat dilakukan melalui berbagai macam media seperti media cetak (surat kabar dan majalah) maupun media elektronik (video dan audio visual) (Simanjuntak, 2001: 58). Bagi sebagian besar perusahaan, iklan menjadi suatu pilihan yang menarik, disamping sebagai sumber informasi iklan juga dipandang sebagai media hiburan dan media komunikasi yang efektif terutama jika ditayangkan di televisi. Beberapa perusahaan melakukan iklan secara besar-besaran baik dari media cetak, televisi, radio, sponsor acara bahkan mengadakan even-even untuk mempromosikan produk mereka. Salah satunya adalah produk kendaraan bermotor 1 2 Yamaha, dimana produk kendaraan bermotor Yamaha melakukan berbagai strategi promosi salah satunya melalui iklan ditelevisi yaitu dengan mendatangkan pembalap internasional sebagai bintang iklan produknya, bahkan produk kendaraan bermotor Yamaha menjadi salah satu sponsor utuma acara balap motor internasional ditelevisi. Pada tabel 1.1 menunjukkan hasil penjualan kendaraan bermotor Yamaha tahun 2008, 2009 dan 2010: Tabel 1.1 Data Penjualan Motor Yamaha tahun 2008,2009 dan 2010. Bulan Tahun Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Total 2008 185,900 188,047 186,286 221,016 217,867 204,735 214,136 223,222 212,012 207,671 210,231 194,423 2,465,546 Keterangan 2009 162,135 180,723 196,695 189,082 206,992 218,614 250,483 279,054 187,904 279,049 249,364 250,697 2,650,992 Penurunan Penurunan Peningkatan Penurunan Penurunan Peningkatan Peningkatan Peningkatan Penurunan Peningkatan Peningkatan Peningkatan Sumber: www.kompas.com (juli 2010) Dalam tabel 1.1 diatas dapat dilihat bahwa dari data penjualan tahun 2008 dan 2009 produk kendaraan bermotor Yamaha mengalami fluktuasi per bulannya. Fluktuasi adalah gejala yang menunjukkan turun naiknya harga(Kotler, 2006:87). Terjadinya fluktuasi dapat dilihat pada bulan Januari 2008 dan 2009, misalnya pada 3 januari tahun 2009 terjadi penurunan penjualan dibandingkan tahun 2008 begitu juga bulan-bulan yang lainnya penjualan produk kendaraan bermotor Yamaha mengalami fluktuasi, oleh karena itu terjadinya fluktuasi pada produk kendaraan bermotor Yamaha ini harus diteliti lebih lanjut. Terjadinya fluktuasi dapat disebabkan oleh beberapa elemen pemasaran dan strategi promosi yang dilakukan oleh produk kendaraan bermotor Yamaha seperti, promosi iklan, harga, produk, hubungan masyarakat, dan distribusi produk. Dari semua elemen bauran pemasaran dan strategi promosi yang dilakukan produk kendaraan bermotor Yamaha, saya ingin mengetahui dan meneliti keefektifan iklan produk kendaraan bermotor Yamaha ditelevisi sebagai salah satu elemen promosi yang mempengaruhi minat beli konsumen maupun calon konsumen. Salah satu teori yang digunakan untuk mengukur keefektifan iklan adalah melalui Consumer Decision Model, yaitu suatu model dengan variabel yang saling berhubungan yaitu pesan iklan, pengenalan merek, kepercayaan konsumen, sikap konsumen dan niat beli, yang merupakan proses pembedaan dan pengelompokan bentuk-bentuk pikiran konsumen. Menurut penelitian Zuraida dan Uswatun (2001) dalam Consumer Decision Models yang diterapkan pada produk sabun cuci pakaian Rinso menunjukan bahwa niat beli dapat dipengaruhi oleh pesan iklan, pengenalan merek, sikap konsumen dan keyakinan konsumen, selain itu variabel pengenalan merek dapat memperkuat pengaruh antara pesan iklan terhadap sikap konsumen dan keyakinan konsumen, sedangkan tanpa melalui variabel keyakinan konsumen dan sikap konsumen variabel pesan iklan mempunyai pengaruh langsung terhadap niat 4 beli. Dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan signifikan antara variabel pesan iklan, pengenalan merek, sikap konsumen dan keyakinan konsumen terhadap niat beli, dan Consumer Decision Models dapat dipakai untuk mengukur seberapa besar efektif iklan di televisi. Agar suatu pesan iklan dikatakan efektif proses pengiriman pesan harus merancang pesan agar dapat menarik perhatian pesan sasarannya dan mempunyai kesan yang bagus yang ditunjukkan kepada masyarakat yang melihat iklan tersebut, sehingga Consumer Decision Models analisis keefektifan iklan: studi empiris iklan ditelevisi dapat tercapai. Pada penelitian ini, saya akan mereplikasi model iklan Consumer Decision Models dengan obyek penelitian dan tempat yang berbeda, dimana obyek penelitian yang saya teliti adalah keefektifan iklan produk kendaraan bermotor Yamaha terhadap minat beli masyarakat, terutama masyarakat Kecamatan Kendal Kota, dimana masyarakat Kendal Kota memiliki penduduk yang banyak yaitu sekitar 55.540 jiwa dan kecamatan Kendal Kota mempunyai 20 kelurahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa efektif iklan yang ditayangkan di televisi tentang produk kendaraan bermotor YAMAHA pada masyarakat kecamataan Kendal Kota sebagai objek penelitiannya, maka digunakan suatu model yaitu Consumer Decision Model (CDM). Menurut Howard, (1994) dalam (Albari, 2007: 14) CDM ini digunakan untuk menjawab variabel antara dan variabel bukan antara yang dapat memperkuat atau memperlemah pesan iklan terhadap niat beli dan bagaimanakah pengaruh masing-masing variabel tersebut. 5 Adapun variabel-variabel tersebut adalah pesan iklan (F), Pengenalan merek (B) , Sikap konsumen (A), Keyakinan konsumen (C), Niat beli (I), Pembelian nyata (P). 1.1.1 Gambaran umum Kecamatan Kendal Kota Kecamatan Kendal Kota mempunyai jumlah penduduk berjenis kelamin wanita sejumlah 27.824 jiwa dan laki-laki sejumlah 27.716 jiwa, sehingga total penduduk di Kecamatan Kendal Kota adalah 55.540 jiwa. Berikut ini adalah rincian jumlah penduduk di Kecamatan Kendal Kota. Tabel 1.2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Kecamatan Kendal Kota Tahun 2010 Laki-laki (jiwa) 1 Candiroto 1.499 2 Sukodono 1.280 3 Jotang 925 4 Trompo 1.385 5 Ketapang 1.981 6 Kebondalem 2.560 7 Kalibuntu Wetan 1.212 8 Sijeruk 1.358 9 Tunggulrejo 391 10 Jetis 535 11 Bugangin 825 12 Langenharjo 3.421 13 Pekauman 598 14 Patukangan 844 15 Pegulon 1.127 16 Banyutowo 1.627 17 Karangsari 1.378 18 Ngilir 1.092 19 Bandengan 2.022 20 Balok 628 Jumlah 27.716 (Sumber: BPS Kab. Kendal, Mei 2010) No Kelurahan Perempuan (jiwa) 1.416 1.317 993 1.387 1.939 2.593 1.112 1.371 391 551 859 3.354 590 823 1.296 1.628 2.537 1.126 1.965 587 27.624 Total (jiwa) 2.915 2.597 1.918 2.772 3.920 5.153 2.324 2.729 790 1.086 1.684 6.777 1.188 1.667 2.423 3.235 4.915 2.218 3.987 1.215 55.540 6 Berdasarkan tabel 1.2 di atas dapat dilihat bahwa Kelurahan Langenharjo mempunyai jumlah penduduk yang paling banyak yaitu 6.777 jiwa dan Kelurahan Tunggulrejo mempunyai jumlah penduduk yang paling sedikit yaitu sebanyak 790 jiwa. Berdasarkan tingkat pendidikan, berikut adalah deskripsi penduduk Kecamatan Kendal Kota berdasarkan pendidikan yang ditamatkan. Deskripsi penduduk Kecamatan Kendal Kota berdasarkan pekerjaan ditampilkan pada tabel 1.3 berikut : Tabel 1.3. Penduduk Menurut Pekerjaan Kecamatan Kendal Kota Tahun 2010 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Jenis Pekerjaan Petani sendiri Buruh tani Nelayan Pengusaha Buruh Industri Buruh Bangunan Pedagang Pengangkutan Pegawai Negeri (Sipil/ABRI) Pensiunan Lian-lain Jumlah Sumber: BPS Kab. Kendal, Mei 2010 Jumlah (jiwa) 2.422 3.942 1.560 223 5.832 1.759 1.545 570 2.423 1.015 6.268 27.559 Pada tabel 1.3 diatas bisa dilihat bahwa penduduk kecamatan Kendal Kota yang memiliki pekerjaan buruh industri sebagai jumlah terbanyak 5.832 jiwa, diikuti dengan buruh tani sebanyak 3.942. Pekerjaan yang paling sedikit berdasarkan tabel 1.3 adalah pengusaha yaitu sebanyak 223. 7 Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di depan dan untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana pengaruh model iklan kendaraan bermotor Yamaha terhadap niat beli konsumen di kecamatan Kendal Kota dengan menggunakan analisis keefektifan iklan Consumer Decision Model (CDM), maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “CONSUMER DECISION MODEL ANALISIS KEEFEKTIFAN IKLAN:STUDI EMPIRIS IKLAN DI TELEVISI TENTANG PRODUK KENDARAAN BERMOTOR YAMAHA DI KECAMATAN KENDAL KOTA”. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara variabel pesan iklan (Information) kendaraan bermotor YAMAHA dengan pengenalan merek (Brand Reecognition) secara langsung terhadap masyarakat Kecamatan Kendal Kota? 2. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara variabel pesan iklan (Information) kendaraan bermotor YAMAHA dengan keyakinan konsumen (Confidence) secara langsung terhadap masyarakat Kecamatan Kendal Kota? 3. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara variabel pesan iklan (Information) kendaraan bermotor YAMAHA dengan sikap konsumen (Attitude) secara langsung terhadap masyarakat Kecamatan Kendal Kota ? 4. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara pengenalan merk (Brand Reecognition) kendaraan bermotor YAMAHA dengan keyakinan konsumen (Confidence) secara langsung terhadap masyarakat Kecamatan Kendal Kota? 8 5. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara pengenalan merk (Brand Reecognition) kendaraan bermotor YAMAHA dengan sikap konsumen (Attitude) secara langsung terhadap masyarakat Kecamatan Kendal Kota? 6. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara keyakinan konsumen (Confidence) kendaraan bermotor YAMAHA dengan niat beli (Intention) secara langsung terhadap masyarakat Kecamatan Kendal Kota? 7. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara sikap konsumen (Attitude) kendaraan bermotor YAMAHA dengan niat beli (Intention) secara langsung terhadap masyarakat Kecamatan Kendal Kota? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Mendiskripsikan dan menganalisis adanya pengaruh pesan iklan (Information) kendaraan bermotor YAMAHA dengan pengenalan merek (Brand Reecognition) secara langsung terhadap masyarakat Kecamatan Kendal Kota 2. Mendiskripsikan dan menganalisis adanya pengaruh variabel pesan iklan (Information) kendaraan bermotor YAMAHA dengan keyakinan konsumen (Confidence) secara langsung terhadap masyarakat Kecamatan Kendal Kota. 3. Mendiskripsikan dan menganalisis adanya pesan iklan (Information) kendaraan bermotor YAMAHA dengan sikap konsumen (Attitude) secara langsung terhadap masyarakat Kecamatan Kendal Kota. 9 4. Mendiskripsikan dan menganalisis adanya pengaruh pengenalan merk (Brand Reecognition) kendaraan bermotor YAMAHA dengan keyakinan konsumen (Confidence) secara langsung terhadap masyarakat Kecamatan Kendal Kota. 5. Mendiskripsikan dan menganalisis adanya pengaruh pengenalan merk (Brand Reecognition) kendaraan bermotor YAMAHA dengan sikap konsumen (Attitude) secara langsung terhadap masyarakat Kecamatan Kendal Kota. 6. Mendiskripsikan dan menganalisis adanya pengaruh keyakinan konsumen (Confidence) kendaraan bermotor YAMAHA dengan niat beli (Intention) secara langsung terhadap masyarakat Kecamatan Kendal Kota. 7. Mendiskripsikan dan menganalisis adanya pengaruh sikap konsumen (Attitude) kendaraan bermotor YAMAHA dengan niat beli (Intention) secara langsung terhadap masyarakat Kecamatan Kendal Kota. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, yaitu: 1. Manfaat teoritis Peneliti berharap dapat menghasilkan konsep mengenai faktor-faktor yang menentukan keefektifan iklan sehingga peneliti dapat menjelaskan tentang keefektifan iklan melalui Consumer Decision Model. 2. Manfaat praktis a. Bagi Akademisi 10 Dapat memberikan informasi tentang keefektifan iklan yang menggunakan model Consumer Decisison Model (CDM) pendekatan alternatif analisis keefektifan iklan : studi empiris iklan ditelevisi tentang produk kendaraan bermotor YAMAHA dan menambah khasanah penelitian empiris, serta bermanfaat bagi pihak-pihak lain yang membutuhkan dan menambah referensi bagi perpustakaan. b. Bagi Perusahaan Dapat memberikan informasi yang bermanfaat sehingga dapat menjadi bahan evaluasi perusahaan Yamaha terhadap iklan yang ditayangkan melalui media televisi. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pemasaran Pemasaran adalah seni menjelajah, menciptakan, dan menyampaikan nilai – nilai untuk memuaskan kebutuhan pasar sasaran (target marketing) demi laba, pemasaran mencari tahu semua kebutuhan dan keinginan yang terpenuhi (Kotler 2006:2). Pemasaran adalah proses sosial dengan individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2003:10). Dari definisi pemasaran diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu sistem yang dimulai dengan kebutuhan manusia kemudian merencanakan suatu produk, menentukan harganya, mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa tersebut kepada konsumen dengan tujuan untuk memuaskan kebutuhan konsumen yang ada maupun konsumen yang potensial. 2.1.2 Konsep Pemasaran Perusahaan yang sudah mengetahui bahwa faktor pemasaran merupakan faktor untuk mencapai sukses bagi perusahaannya, akan mengetahui falsafah baru yang terlibat didalamnya. Falsafah ini disebut pemasaran yang meliputi tiga elemen pokok yaitu semua kegiatan perusahaan yang berorientasi pada konsumen, 11 12 sasaran perusahaan dalam volume penjualan yang menguntungkan dan koordinasi integrasi seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan (Fandi, 2008:22). Konsep pemasaran adalah falsafah bisnis yang mengatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan (Kotler dan Amstrong, 2003:11). Sebagai konsekuansi dan definisi tersebut diatas adalah semua kegiatan perusahaan harus diarahkan pada usaha untuk mengetahui kebutuhan pembeli, kemudian memuaskan kebutuhan tersebut dengan mendapatkan laba yang layak untuk jangka panjang. Pada konsep pemasaran terdapat empat bauran pemasaran yaitu: 1. Produk (Product) Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan atau dikonsumsi dan yang dapat memuaskan suatu kegiatan atau kebutuhan pada umumnya. Produk dapat diklasifikasikan dengan berbagai cara, salah satunya berdasarkan tahan lamanya produk atau berwujud tidaknya suatu produk. Ada tiga kelompok produk dalam kategori ini yaitu: a. Barang tidak tahan lama (non durable goods) Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya harus dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian dengan kata lain umur ekonomisnya kurang dari 1 tahun. b. Barang tahan lama (durable goods) Barang tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya bertahan lama dan memiliki umur ekonomis lebih dari 1 tahun. 13 c. Jasa (services) Jasa merupakan aktivitas manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual (Lamb, Hair, McDaniel, 2001:162). 2. Harga (Price) Nilai suatu barang atau jasa yang diukur dengan sejumlah uang (ditambahkan beberapa barang) yang mungkin dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang serta pelayanan (Kotler,2006:107). 3. Promosi (Promotion) Promosi merupakan penyampaian informasi dari penjual kepada pembeli untuk mempengaruhi sikap dan tingkah laku seseorang. Promosi merupakan aspek penting dalam beberapa kegiatan perusahaan untuk memasarkan produk dan jasa. Kegiatan promosi antara lain, periklanan, personal selling, promosi penjualan, dan publisitas (Kotler, 2006: 138). 4. Saluran distribusi (Place) Saluran distribusi sangat diperlukan untuk dapat mencapai efisiensi yang tinggi dalam penyampaian produk tersebut kepada para konsumen. Pengertian saluran distribusi yaitu suatu kelompok organisasi yang saling tergantung yang saling mengambil bagian dalam proses pembuatan produk atau jasa yang dapat dipergunakan atau dikonsumsi oleh konsumen atau pengguna bisnis (Kotler, 2006:140). 2.1.3 Pengertian Promosi Definisi “promosi adalah komunikasi dari para pemasar yang menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan para calon pembeli suatu 14 produk dalam rangka mempengaruhi pendapat mereka atau memperoleh suatu respon”(Lamb, Hair, McDaniel, 2001:145). Menurut Kotler dan Amstrong (2003: 128) “promosi adalah semua kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan produksinya kepada pasar sasarannya. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa promosi adalah segala usaha yang dilakukan perusahaan untuk memperkenalkan barang atau jasa produksinya dan membujuk mereka untuk membeli atau memakai barang dan jasa tersebut. Menurut Kotler, (2001:155), ada beberapa tujuan dari kegiatan promosi antara lain: 1. Memberikan informasi Menginformasikan produk baru, mengemukakan kegunaan produk baru, menginformasikan perubahan harga produk, menjelaskan cara kerja produk, menggambarkan jasa yang tersedia. 2 Mengingatkan Promosi yang bersifat mengingatkan dilakukan untuk mempertahankan produk mereka di hati masyarakat, berarti pula perusahaan mempertahankan pembeli yang sudah ada. 3. Membujuk Promosi yang bersifat membujuk pada umumnya tidak disukai masyarakat atau konsumen. Namun kenyataannya pada saat ini banyak promosi yang bersifat membujuk (persuasive). Promosi tang demikian terutama diarahkan umtuk mendorong pembelian. 15 Dari uraian mengenai diadakannya promosi diatas, maka selanjutnya perusahaan harus memilih jenis promosi yang tepat, hal ini penting agar kegiatan promosi yang dilakukan tepat mengenai pasar sasarannya. Dalam uraian promosi (bauran komunikasi pemasaran) terdiri dari empat unsur (Kotler, 2001: 111) yaitu: 1. Periklanan Segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk melakukan presentasi dan promosi nonpribadi dalam bentuk gagasan, barang atau jasa. 2. Penjualan personal Presentasi pribadi oleh para wiraniaga perusahaan dalam rangka mensukseskan penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan. 3. Hubungan masyarakat / publisitas Membangun hubungan baik dengan publik terkait untuk memperoleh dukungan membangun “citra perusahaan” yang baik, dan menangani atau menyinggirkan gossip, cerita, dan peristiwa yang dapat merugikan. 4. Pemasaran langsung Komunikasi langsung dengan sejumlah konsumen sasaran untuk memperoleh tanggapan langsung. 2.1.4 Periklanan 2.1.4.1 Definisi Periklanan Periklanan merupakan salah satu jenis bauran promosi yang dapat digunakan untuk mendukung tujuan perusahaan dalam mengenalkan produknya. Banyak definisi tentang periklanan yang dikemukakan para ahli perekonomian. 16 Definisi periklanan menurut Lam, Hair, McDaniel (2001:147) “periklanan adalah segala macam bentuk komunikasi yang dibayar dimana sponsor maupun peerusahaan diidentifikasi. Menurut Kotler dan Amstrong (2001:153) mendefinisikan periklanan merupakan segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk melakukan presentasi dan promosi nonpribadi dalam bentuk gagasan, barang atau jasa. Dari definisi periklanan diatas dapat di simpulkan bahwa dalam meningkatkan penjualan perusahaan harus memahami dan mengerti bagaimana cara mengenalkan produk – produk yang akan dipasarkan. Periklanan juga harus mampu membujuk khalayak ramai agar berperilaku sedemikian rupa sesuai dengan strategi pemasaran untuk menjual dan memperoleh keuntungan, selain itu periklanan harus mampu mengarahkan konsumen agar membeli produk – produk yang oleh perusahaan telah dirancang sedemikian rupa, sehingga diyakini dapat memenuhi kebutuhan atau keinginan pembeli. Dalam perusahaan, bagian periklanan dapat bekerja sama dengan kelompok atau badan lain seperti konsumen, dealer, distributor, atau bagian lain dalam departemen, sedangkan pada tingkat pengecer kegiatan periklanan terutama ditujukan kepada konsumen. Bagi konsumen, iklan mempunyai beberapa manfaat (Kotler dan Amstrong, 2003:145) antara lain: 1. Memperluas alternatif, artinya dengan iklan konsumen dapat mengetahui adanya berbagai produk yang pada gilirannya akan menimbulkan pilihan. 2. Membantu produsen menimbulkan kepercayaan bagi konsumen. 17 3. Iklan – iklan yang secara mantap tampil dihadapan masyarakat dengan ukuran besar dan logo yang menarik akan menimbulkan kepercayaan yang tinggi bahwa perusahaan yang memproduksi adalah bonafide dan produknya bermutu. 4. Memuaskan keinginan, sebelum memilih dan membeli produk konsumen ingin terlebih dahulu atau juga kadang – kadang ingin dibujuk untuk melakukan sesuatu yang baik bagi masyarakat. 5. Membuat orang kenal, ingat, dan percaya pada produk yang ditawarkan. Iklan merupakan bentuk komunikasi, maka keberhasilannya dalam mendukung program pemasaran merupakan pencerminan dari keberhasilan komunikasi. Iklan bersifat persuasif dimana tiap bagian iklan, pesan disampaikan berusaha untuk mempengaruhi pemirsa (Kotler dan Amstrong, 2003: 146). Iklan harus mementingkan kelompok sasaran tertentu karena tidak semua pemirsa dapat efektif menjadi sasaran iklan. Sasaran iklan adalah sekelompok yang dikategorikan mempunyai kepentingan terhadap produk yang ditawarkan. Mereka mungkin membelinya atau sebagian pembeli potensial, agar pesan iklan dapat mencapai sasaran maka pesan tersebut harus sesuai target pemirsa (Kotler, 2001: 155). Dalam upaya memasarkan produk, perusahaan perlu menjalin komunikasi yang baik dengan konsumen dan perantara melalui komunikasi pemasaran. Menurut Lamb, Hair dan McDaniel (2001:149), “komunikasi pemasaran adalah proses di mana kita melakukan pertukaran dan berbagi arti melalui sekumpulan simbol”. Definisi ini menyatakan bahwa komunikasi pemasaran merupakan 18 pertukaran informasi dua arah antara pihak – pihak atau lembaga yang terlibat dalam pemasaran. Pihak yang terlibat akan mendengarkan , beraksi dan berbicara sehingga tercipta hubungan pertukaran yang memuaskan. Seorang pemasar suatu produk harus memahami bagaimana komunikasi itu berlangsung. Secara umum, suatu model komunikasi pemasaran akan menjawab beberapa hal yang meliputi siapa pengirimnya, apa yang akan dikatakan atau dikirimkan, saluran komunikasi atau media yang akan digunakan, ditujukan untuk siapa dan apa akibat yang ditimbulkan. Dalam proses komunikasi, kewajiban seorang pengirim (komunikator) adalah berusaha agar pesan – pesannya dapat diterima oleh penerima sesuai dengan kehendak pengirim. Model proses komunikasi dapat memberi gambaran kepada pemasaran bagaimana mempengaruhi atau mengubah sikap konsumen melalui desain, implementasi dan komunikasi yang besifat persuasif. Dalam hal ini pengirim atau sumber pesan bisa berupa suatu perusahaan atau suatu merek produk. Adapun proses komunikasi dapat dilihat pada gambar berikut ini: Gangguan Pengirim Sandi pesan Pengirim (sender) Menguraikan pesan Saluran pesan Saluran pesan : adalah pemula dari pesan dalam komunikasi. Gambar 2.1. Elemen-elemen dalam proses komunikasi Penerima proses 19 Penyandian (encoding) : adalah merupakan konversi dari ide dan pikiran pengirim ke dalam bentuk pesan, biasanya dalam bentuk kata-kata atau tanda. Saluran (chanel) : merupakan media dari komunikasi seperti suara radio, atau surat kabar untuk menstransmisikan suatu pesan. Kegaduhan (Noise) : segala sesuatu yang mencampuri, mendistrosikan, atau memperlambat pengiriman dari informasi. Penerima (receiver) : orang yang akan menguraikan pesan tersebut. Penguraian sandi (decoding) : merupakan interpretasi dari bahasa dan simbol yang dikirim oleh sumber melalui saluran. (Lamb, Hair, McDaniel, 2001:152) 2.1.4.2 Fungsi dan Tujuan Periklanan Menurut Kotler, (2006:155), ada beberapa fungsi periklanan yaitu : 1. Memberikan informasi Melalui kagiatan periklanan maka perusahan dapat menyampaikan berbagai informasi kepada konsumen baik tentang produk atau harga maupun informasi lainnya yang mempunyai kegunaan bagi konsumen. Tanpa adanya informasi orang tidak akan mengetahui banyak tentang produk yang ditawarkan kepada konsumen. 2. Membujuk atau mempengaruhi Periklanan tidak hanya bersifat memberitahu saja tetapi juga membujuk terutama kepada pembeli potensial dengan menyatakan bahwa produk yang 20 dihasilkan oleh perusahaan lain, dengan demikian konsumen terpengaruh dan membeli produk tersebut. 3. Menciptakan kesan Adanya periklanan akan memberikan kesan tertentu tentang produk yang di iklankan terhadap pendengar, pembaca, pemirsa iklan tersebut. Kesan yang baik dapat ditimbulkan karena penggunaan warna, ilustrasi yang tepat dan penggunaan bahasa yang baik. 4. Memuaskan keinginan Kadang – kadang pembeli ingin tahu terlebih dahulu tentang produk apa yang baik sebelum membeli produk. Setelah tahu produk yang baik dan harus dipilih, maka pembeli akan merasa puas atas pembelian produk yang tepat tersebut. 5. Periklanan merupakan alat komunikasi Periklanan merupakan suatu alat membahas komunikasi dua arah antara penjual dengan pembeli, sehingga keiinginan mereka dapat terpengaruhi dengan cara yang efektif dan efisien. Pada dasarnya, satu-satunya tujuan pengiklanan adalah menjual suatu produk, jasa, atau ide. Tujuan pengiklanan yang sebenarnya adalah komunikasi yang efektif. Efek akhir dari pengiklanan adalah mengubah sikap dan/atau perilaku penerima pesan (Stanton, 2001:190). 2.1.4.3 Pemilihan Media Pemilihan media iklan yang tepat dapat meningkatkan kefektifan dari kegiatan promosi. Faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan dalam pemilihan media yang akan dipakai, menurut (Stanton,2001:194) adalah : 21 1. Sasaran iklan Pemilihan media harus disesuaikan dengan tujuan iklan yang bersangkutan serta pula tujuan utama kampanye. 2. Peredaran media Harus cocok dengan pola distribusi produk. 3. Persyaratan pesan Harus cocok dengan pesan, missal produk daging, karpet dan pakaian paling baik disajikan dalam bentuk gambar. 4. Saat dan lokasi keputusan membeli Media harus mencapai calon pelanggan mendekati saat mereka membuat keputusan membeli dan mendekati tempat keputusan yang dibuat. 5. Biaya media Pengiklan harus dapat menetapkan suatu perbandingan tertentu antara biaya media dan jumlah pembaca dan pemirsa yang hendak dicapai. Menurut Kotler dan Amstrong, (2001:164) ada beberapa jenis media, yaitu: a. Surat kabar b. Televisi c. Surat langsung d. Radio e. Majalah f. Alam terbuka g. Internet. 22 2.1.4.4 Penjelasan Mengenai Media Televisi Televisi media yang paling baru dan berkembang paling banyak di antara media-media terpenting, dan mungkin sekali yang paling serbaguna. Hubunganya datang lewat penglihatan maupun pendengar, produk-produk dapat didemonstrasikan dan diterangkan. Karena kesan sebagian datang lewat pendengaran, televisi dapat dimanfaatkan pengaruh personal dramatis dari ucapan kata-kata pesan (Stanton, 2001: 197). Bentuk- bentuk iklan Televisi: 1. Pensponsoran Banyak sekali media televisi penayangannya dan pembuatannya dilakukan atas biaya sponsor dan pengiklan. Sponsor telah memberi dampak yang kuat pada pemirsa, karena peran pengiklan yang benar-benar menjaga mutu dan visi program serta siaran sponsornya. 2. Partisipasi Bentuk lain ini adalah bentuk iklan yang agak berbeda dengan bentuk sebelumnya namun akan dapat mengurangi beban biaya dan risiko, pengiklan dapat membeli waktu yang berbeda, baik atas acara yang tetap maupun acara yang tidak tetap. 3. Spot Annauncements Bentuk ketiga dari siaran komersial di televisi adalah Spot Annauncements yang mengakui pada pengertian bahwa announcements iklan tersebut ditempatkan pada penggantian acara. 23 4. Public service announcements Iklan ini ditempatkan ditengah- tengah acara, biasa digunakan oleh lembaga swadaya masyarakat atau pemerintah untuk menggalang solidaritas masyarakat atas suatu masalah, misalnya keterlibatan lalu lintas, keberhasilan dan lain-lain (Kasali, 1999: 62). Kekuatan dan kelemahan media televisi, adalah : 1. Kekuatan media televisi a. Efisiensi biaya Televisi dapat menjangkau khalayak sasaran yang sangat luas dengan hal ini dipandang banyak pengiklan bahwa media TV adalah media yang paling efektif untuk menyampaikan pesan pengiklan. b. Dampak yang kuat Keunggulan lain adalah kemampuan untuk menimbulkan dampak yang kuat terhadap konsumen dengan tekanan pada dua indra yaitu penglihatan dan pendengaran. TV juga menciptakan kelenturan bagi pekerjaan kreatif dengan mengkombinasikan gerakan, kecantikan, suara, warna drama dan humor. c. Pengaruh yang kuat Kemampuan yang kuat untuk mempengaruhi persepsi khalayak sasaran karena masyarakat meluangkan waktunya untuk didepan televisi sehingga kebanyakan calon pembeli lebih percaya pada perusahaan yang mengiklankan produknya di TV daripada yang tidak sama sekali. Ini adalah pencerminan dari bonafitas pengiklan (Durianto, Sudiarto, Didjaja dan Supraktikno, 2003 : 34). 24 2. Kelemahan Media Televisi: a. Biaya yang tinggi Biaya iklan untuk menjangkau sertiap orang relatif lebih rendah,. Biaya absolute beriklan di televisi lebih tinggi. b. Masyarakat yang tidak selektif Pemirsa televisi banyak dan luas. Iklan yang disampaikan di televisi mungkin menjangkau pasar yang tidak tepat dan tidak selektif. c. Kesulitan teknis Jadwal tayangan iklan di televisi tidak mudah diubah sehingga sering kali tidak fleksibel. Kebutuhan iklan yang mendesak dalam menghadapi kesulitan teknis untuk mengubah jadwal maupun jam tayang (Durianto, Sudiarto, Didjaja dan Supraktikno, 2003 : 35). 2.1.5 Gambaran Consumer Decision Model Consumer Decision Model (CDM) adalah suatu model dengan enam variabel yang saling berhubungan yaitu Pesan iklan (Information), Pengenalan merek (Brand Recognition), Keyakinan konsumen (Confidence), Sikap konsumen (Attitude), Niat beli (Intention), dan Pembelian nyata (Purchase) (Howard dalam Durianto, Sudiarto, Didjaja dan Supraktikno, 2003: 92). Pada model ini akan melihat bagaimana konsumen mencari dan mempertimbangkan suatu keputusan untuk membeli produk sepeda motor YAMAHA. Masing-masing variabel berinteraksi dan saling mendukung, dan berakhir dengan pembelian. 25 Paparan keenam variabel dalam Consumer Decision Model (CDM) adalah sebagai berikut: 1. Pesan iklan (Information) Pesan iklan yang ideal harus mampu mengundang perhatian (Atetention), mempertahankan minat (Interest), membangkitkan keinginan (Desire), dan memperoleh tindakan(Action) (Kotler dan Amstrong,2001:117). Informasi dalam pesan iklan dapat diberikan melalui brosur, surat kabar, radio, televisi, internet, pemberitahuan antar pribadi yang merupakan sumber informasi ataupun media-media lainnya (Stanton, 2001:194). Dalam memilih pesan periklanan, Lingga Purnama (2001 : 160) menyatakan bahwa pengiklan harus melalui empat tahap strategi yang dikembangkannya menjadi kreatif, yaitu : a. Pembentukan pesan b. Evaluasi dan pemilihan pesan c. Pelaksanaan pesan d. Tanggungjawab sosial. Pesan dalam iklan seharusnya menyatakan sesuatu yang dibutuhkan dan penting dalam suatu produk, menginformasikan sesuatu yang eksklusif yang tidak ada pada produk lain sejenis, dapat dipercaya, dan dapat dibuktikan. Pesan iklan dalam Consumer Decision Model (CDM) merupakan variabel penentu dari keenam variabel (Howard dalam Durianto, Sudiarto, Didjaja dan Supraktikno, 2003:108). Pesan iklan dapat disampaikan dalam bentuk angka, huruf, ataupun kalimat yang dapat menjelaskan suatu sistem. Pesan iklan adalah seperti 26 pendorong, maksudnya suatu kegiatan yang menunjukkan segala kebutuhan calon pembeli. Consumer Decision Model (CDM) menunjukkan bahwa pesan iklan (informasi) dapat menyebabkan calon pembeli mengenal suatu merek, mengevaluasi merek-merek yang dibutuhkan calon pembeli, menentukan sikap dan mengukur seberapa besar kepuasan konsumen terhadap suatu merek serta atribut-atribut lainnya suatu produk. 2. Pengenalan merek (Brand recognition) Pengenalan merek merupakan asumsi konsumen sasaran untuk mengetahui produk tersebut, dan bagaimana pendapat mereka tentang produk itu (Kotler & Armstrong, 2001:116), walaupun bukan bermaksud utuk mengevaluasi atau membedakan dengan merek-merek lain untuk produk yang sejenis. Pengenalan ini menjadikan pengetahuan bagi konsumen yang dapat membentuk sikap terhadap merek atau meningkatkan keyakinan pada merek yang bersangkutan. Pengenalan merek juga merupakan ukuran brand awareness responden di mana kesadarannya diukur dengan diberikan bantuan. Pertanyaan yang diajukan dibantu dengan menyebutkan ciri-ciri produk merek tersebut. Pertanyaan diajukan untuk mengetahui seberapa banyak responden yang perlu diingatkan akan keberadaan merek tersebut (Durianto, Sugiarto dan Sitinjak, 2001: 59). Pengenalan merek sangat penting untuk mengetahui sampai tingkat mana para pembeli mengetahui ciri-ciri suatu merek. Pengenalan ini memungkinkan terbentuknya sikap terhadap merek atau meningkatkan keyakinan konsumen pada suatu merek. Howard dalam Durianto, Sudiarto, Didjaja dan Supraktikno, (2003: 126) menegaskan bahwa pengenalan merek terkait dengan tingkat pengenalan 27 pembeli akan ciri atau keistimewaan produk dibandingkan produk-produk sejenis lainnya. Dalam hal ini, pengenalan merek merupakan pengenalan atribut merek secara fisik, seperti halnya warna, ukuran, dan bentuk, sehingga kemasan dan desain produk sangat penting. Gambaran singkat mengenai objek mempunyai sedikit data sangat penting dan akan menambah pemahaman bagi konsumen, sehingga kemasan dan desain produk benar-benar sangat penting dan diperlukan. Dalam hal ini pengenalan merek lebih memperhatikan pada bentuk dari produk itu sendiri, sedangkan sikap konsumen lebih pada merek, dimana terdapat kesesuaian fungsi antara apa yang diinginkan dan tingkat keinginan konsumen. Pengertian diatas merupakan batasan yang sangat mendasar karena bentuk dan fungsi produk dapat menunjukkan dengan jelas adanya perbedaan peran pada apa yang dipikirkan konsumen (Durianto, Sudiarto, Didjaja dan Supraktikno, 2003: 129). Atribut fisik yang merupakan alasan mengapa pemasar sebuah produk barang atau jasa mempunyai masalah yang sangat berlainan, meningkatkan atribut fisik saat ini harus menjadikan penekanan dalam praktek. Brand image adalah tujuan utama bagi produsen atau pemasang iklan karena hal itu merupakan gambaran total dari pikiran konsumen atau pembeli terhadap produk dan merek yang bersangkutan. Brand image ini meliputi brand image recognition, sikap terhadap merek dan keyakinan konsumen untuk memutuskan dan menentukan kualitas suatu merek (Simamora, 2001: 84). Kesan merek secara keseluruhan terbentuk dari tiga elemen, yaitu : pengenalan merek (Brand Recognition), sikap Konsumen (Attitude) dan keyakinan Konsumen terhadap produk (Confidence). Pengenalan merek 28 merupakan landasan untuk terciptanya sikap dan keyakinan konsumen. Jika pengenalan merek lebih memperhatikan bentuk suatu produk, maka sikap konsumen lebih pada merek, sehingga pada akhirnya terdapat kesesuaian fungsi yang diinginkan konsumen. Atribut fisik dalam pengenalan merek merupakan alasan bagi pemasar suatu produk barang atau jasa yang mempunyai masalah yang berlainan satu sama lain (Simamora, 2001: 85). 3. Sikap Konsumen (Attitude) Sikap (Attitude) adalah evaluasi, perasaan emosional, dan kecenderungan tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama dari seseorang terhadap suatu objek atau gagasan (Kotler,2000:200). Dapat dikatakan bahwa sikap merupakan suatu respon evaluatif. Respon hanya akan dapat timbul dihadapkan pada suatu rangsangan yang menghendaki adanya reaksi individu. Respon evaluasi merupakan bentuk reaksi yang dinyatakan sebagai sikap yang muncul yang didasari proses evaluasi dalam diri individu yang memberi kesimpulan terhadap rangsangan dalam bentuk nilai baik dan buruk, menyenangkan dan tidak menyenangkan, positif dan negatif, yang kemudian dijadikan potensi dan reaksi terhadap suatu objek. Data mengenai sikap konsumen telah menjadi kebutuhan bagi para produsen untuk memahami sikap konsumen. Maka, produsen akan dapat mengetahui bagaimana mereka melayani konsumen secara individu menurut Assael (1995) dalam (Gunawan, 2003). Bagi para produsen, data tersebut tidak hanya bermanfaat untuk melihat sikap konsumen untuk masa yang akan datang. Dari data tersebut, produsen akan mampu mengantisipasi apa saja kebutuhan konsumen. 29 Menurut Assael (1995) dalam (Gunawan, 2003) terdapat tiga karakteristik yang menyebabkan data sikap diperlukan dalam penelitian pemasaran, yaitu : a. Data sikap dapat disimpulkan dengan mudah melalui bantuan teknologi, sehingga memudahkan seseorang utuk membuka dan menyimpan kembali setiap saat. b. Kemampuan untuk mengumpulkan data pelanggan karena mampu digunakan sebagai prediksi apa yang akan dilakukan dimasa yang akan datang. c. Data sikap konsumen mempunyai fleksibilitas yang tinggi, misalnya jika pelanggan merubah alamat, maka data segera dirubah. 4. Keyakinan (Confidence) Menurut Assael (1995) dalam (Anoraga, 2000 : 228) bahwa : “Keyakinan merupakan suatu gagasan deskriptif yang dianut oleh seseorang tentang sesuatu”. Oleh karena itu, untuk membuat seorang konsumen merasa yakin atas produk yang ditawarkan, maka tidak terlepas dari mempelajari perilaku konsumen tersebut. Keyakinan konsumen datang dari apa yang telah dilihat atau apa yang diketahui. Berdasarkan apa yang telah dilihat kemudian terbentuk suatu ide atau gagasan mengenai sifat atau karakteristik suatu objek. Selain kepercayaan atau keyakinan itu terbentuk, maka akan terjadi dasar pengetahuan seseorang mengenai apa yang diharapkan dari pesan atau objek tertentu. Walaupun demikian, kadangkadang keyakinan dapat terbentuk justru disebabkan kurang atau tidak adanya informasi yang benar mengenai produk atau merek yang dihadapi. 30 Oleh karena itu, produsen sedapat mungkin memberikan informasi yang benar tentang apa produk yang ditawarkan, sehingga akan berpengaruh dalam menumbuhkan keyakinan konsumen. Apabila keyakinan itu sudah terbentuk, bukan merupakan sesuatu yang sulit untuk mempengaruhi konsumen dengan mencoba membeli produk yang diiklankan dan diyakini. Dapat pula dikatakan bahwa keyakinan konsumen akan mampu menumbuhkan niat beli konsumen dari semula ragu-ragu yang disebabkan ketidakpastian menjadi pembelian nyata Assael (1995) dalam (Anoraga, 2000 : 228). 5. Niat beli (Intention) Niat beli merupakan suatu proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh konsumen sebelum mengadakan pembelian atas produk yang ditawarkan atau yang dibutuhkan oleh konsumen tersebut Assael (1995) dalam (Gunawan, 2003). Menurut Jurnal Ilmiah “Manajemen & Bisnis” Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, tentang tahap dalam proses pengambilan keputusan untuk membeli yang umum dilakukan oleh seseorang, yaitu : a. Pengenalan kebutuhan b. Proses informasi konsumen c. Evaluasi produk / merek d. Pembelian e. Evaluasi pasca pembelian Sedangkan para ahli ekonomi menggunakan niat beli konsumen untuk meramalkan kecenderungan atau trend ekonomi dimasa datang, walaupun dalam kehidupannya, konsumen banyak menerima informasi yang berasal dari sumber 31 lain yang dapat mempengaruhi niat belinya, namun hal itu akan bermanfaat apabila konsumen juga berniat pada produk yang ditawarkan. Konsumen akan mengevaluasi karakteristik dari berbagai produk / merek yang mungkin paling memenuhi benefit yang diinginkannya. Dalam pembelian, beberapa aktivitas lain diperlukan, seperti pemilihan toko. Penentuan kapan akan membeli dan memungkinkan finansialnya. Setelah ia menemukan tempat yang sesuai waktu yang tepat, dan dengan didukung oleh daya beli, maka kegiatan pembelian dilakukan (Anoraga, 2000 : 228). 2.2 Penelitian Terdahulu No Nama peneliti 1. Zulkarni R. (2001) 2. Giat Riyadi (2007) Judul Penelitian Pengaruh Iklan Televisi Terhadap Keputusan Konsumen Dalam Memilih Merek Obat Sakit Kepala. Analisis Pengaruh Pesan Iklan Yamaha Mio di Televisi Terhadap Efektifitas Komunikasi Iklan. Variabel Penelitian 1. Tema iklan. 2. Pesan iklan. 3. Bintang iklan. 4. Pengulangan iklan. 5. Keputusan konsumen. 1. Isi pesan. 2. Struktur pesan. 3. Format pesan. 4. Sumber pesan. Hasil Penelitian Adanya hubungan yang bermakna antara variabel tema iklan, pesan iklan, bintang iklan, pengulangan iklan terhadap keputusan konsumen dalam memilih merek obat sakit kepala. Adanya pengaruh pesan iklan (isi, struktur, format, sumber pesan iklan) sepeda motor merek Yamaha Mio secara individual maupun bersama-sama terhadap efektivitas komunikasi iklan (tahap kognitif, afektif, tindakan) pada konsumen 32 2.3 Kerangka Berfikir C F B I P A Gambar 2.2. Consumer Decision Model (CDM) Keterangan: F : Information (pesan iklan) B : Brand Reecognition (pengenalan merek) C : Confidence (keyakinan konsumen) A : Attitude (sikap konsumen) I : Intention (niat beli) P: Purchase (pembelian nyata) (Howard , 1998) dalam Zuraida dan Uswatun (2001) Dalam gambar tersebut dapat dijelaskan bagaimana konsumen mencari dan mempertimbangkan suatu keputusan untuk membeli produk. Dapat dilihat bagaimana masing – masing variabel berinteraksi yang saling mendukung dan berakhir dengan suatu pembelian. Alur model tersebut diawali dari konsumen yang menerima informasi (F), kemudian dari informasi tersebut dapat menyebabkan tiga kemungkinan pengaruh yang dimulai dengan pengenalan merek oleh konsumen (B), kemudian dievaluasi apakah pengenalan tersebut akan membentuk sikap konsumen (A), dan selanjutnya dapat menciptakan dan menambah kedalam pikirannya sebagai tingkat keyakinan konsumen (C) yang menunjukkan penilaian terhadap merek yang bersangkutan memuaskan atau tidak. Pengenalan merek mempunyai sumbangan berupa penguatan terhadap sikap dan keyakinan konsumen terhadap merek yang ditawarkan yang semuanya itu 33 diharapkan mampu menimbulkan niat beli (I) dari konsumen, hal itu tentu saja mempengaruhi konsumen untuk melakukan suatu pembelian (P) yang nyata (Howard dalam Durianto, Sugiarto, Widjaya, dan Supratikno,2003:105). Variabel pesan iklan (F) terhadap variabel pengenalan merek (B), keyakinan konsumen(C) dan sikap konsumen (A) dapat diterima apabila p(<0,05). Variabel pengenalan merk (B) terhadap variabel keyakinan konsumen (C) dan sikap konsumen (A) dapat diterima apabila p(<0,05). Variabel keyakinan konsumen (C) terhadap variabel niat beli (I) secara langsung dapat diterima apabila p(<0,05) dan variabel sikap konsumen (A) terhadap niat beli (I) dapat diterima apabila p(<0,05). 2.4 Hipotesis 1. Ha : Ada pengaruh yang signifikan variabel pesan iklan (F) dengan pengenalan merek (B) secara langsung. Ho : Tidak ada pengaruh signifikan variabel pesan iklan (F) dengan pengenalan merek (B) secara langsung. 2. Ha : Ada pengaruh yang signifikan variabel pesan iklan (F) dengan keyakinan konsumen (C) secara langsung. Ho : Tidak ada pengaruh signifikan variabel pesan iklan (F) dengan keyakinan konsumen (C) secara langsung. 3. Ha : Ada pengaruh yang signifikan variabel pesan iklan (F) dan sikap konsumen (A) secara langsung. Ho : Tidak ada pengaruh signifikan variabel pesan iklan (F) dan sikap konsumen (A) secara langsung. 34 4. Ha : Ada pengaruh yang signifikan variabel pengenalan merk (B) dan keyakinan konsumen (C) secara langsung. Ho : Tidak ada pengaruh signifikan variabel pengenalan merk (B) dan keyakinan konsumen (C) secara langsung. 5. Ha : Ada pengaruh yang signifikan variabel pengenalan merk (B) dan sikap konsumen (A) secara langsung. Ho : Tidak ada pengaruh signifikan variabel pengenalan merk (B) dan sikap konsumen (A) secara langsung. 6. Ha : Ada pengaruh yang signifikan variabel keyakinan konsumen (C) dan niat beli (I) secara langsung. Ho : Tidak ada pengaruh signifikan variabel keyakinan konsumen (C) dan niat beli (I) secara langsung. 7. Ha : Ada pengaruh yang signifikan variabel sikap konsumen (A) dan niat beli (I) secara langsung. Ho : Tidak ada pengaruh signifikan variabel sikap konsumen (A) dan niat beli (I) secara langsung. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Penentuan Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Setiap melakukan penelitian terlebih dahulu menentukan obyek apa yang akan diteliti dan siapa yang menjadi populasinya. “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”(Sugiyono, 2008:80). Dalam penelitian ini adalah warga kecamatan Kendal Kota menurut pekerjaan yaitu 27.559 jiwa. 3.1.2 Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul mewakili (Sugiyono, 2008:81). Adapun ciri-ciri responden yang dijadikan sampel adalah konsumen yang pernah melihat iklan di televisi tentang kendaraan bermotor YAMAHA meskipun hanya satu kali. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh warga kecamatan Kendal Kota menurut pekerjaan, dengan syarat minimal usia 25 tahun dan maksimal 55 tahun. Pengambilan responden menggunakan metode “random sampling”. Random 35 36 sampling adalah pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2008:82), dimana calon responden tersebut warga Kecamatan Kendal Kota yang memiliki pekerjaan, berumur 22-25 th dan pernah melihat iklan kendaraan bermotor Yamaha ditelevisi minimal satu kali. Populasi berjumlah kurang lebih 27.559 jiwa dengan dan tingkat presisi yang digunakan 10% maka akan diperoleh sampel sebanyak: n= N 1 + N (moe)2 [ ] Keterangan: N : Jumlah populasi n : Jumlah sampel moe : Kesalahan yang masih dapat di toleransi, diambil 10% n= 27559 1 + 27559 (0,1) 2 n= 27559 276,59 [ ] n = 99,6 Jumlah sampel yang diperoleh berdasarkan perhitungan diatas adalah sebanyak 99,6 dibulatkan menjadi 100 orang responden. Namun dalam pengambilan sampel dapat digunakan metode yang dikemukakan Bentler (1993) (dalam Refiana, 2002: 37 23) dan Hair et al(1996)(dalam Ferdinand, 2000: 44), mereka menganjurkan bahwa khusus untuk penelitian yang menggunakan Structural Equation Modeling (SEM), ukuran sampel minimum adalah 5 observasi setiap estimated parameter. Dalam penelitian ini menggunakan 20 indikator (estimated parameter)sehingga ukuran sampel minimum adalah 100 responden. 3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.2.1 Variabel Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian yang bertujuan membuat perencanaan secara sistematis, aktual dan akurat mengenai fakta-fakta yang ada. Variabel-variabel yang digunakan adalah: 1. Variabel bebas (exogenous) terdiri dari pesan iklan 2. Variabel terikat (endigenous) terdiri dari pengenalan merek, keyakinan konsumen, sikap konsumen dan niat beli. 3.2.2 Definisi Operasional 1. Pesan iklan (Information) Pesan iklan adalah informasi yang diberikan kepada pemirsa televisi sehubungan dengan produk yang diiklankan. Adapun indikator yang digunakan adalah bahwa pesan iklan kendaraan bermotor mencerminkan hidup modern, isi pesan iklan mudah diingat, dan pesan iklan yang durasi penayangannya tidak terlalu lama. 38 2. Pengenalan merek (Brand Recognation) Pengenalan merek adalah konsumen mengetahui merek produk apa yang akan dibeli atau dipilih. Adapun indikator yang digunakan adalah konsumen mengenal merek kendaraan bermotor yang mencerminkan hidup yang modern, konsumen mengenal merek kendaraan bermotor yang pesan iklannya mudah diingat, konsumen mengenal iklan kendaraan bermotor yang durasi penayangannya tidak terlalu lama. 3. Sikap Konsumen (Attitude) Sikap konsumen adalah suatu respon yang ditimbulkan oleh pemirsa televisi baik dalam bentuk respon positif maupun negatif terhadap suatu obyek. Adapun indikato adalah konsumen menyukai kendaraan bermotor mencerminkan hidup yang modern, menyukai pesan iklan yang durasi penayangannya tidak terlalu lama, konsumen menyukai pesan iklan yang mudah diingat. 4. Keyakinan (Confidence) Keyakinan adalah rasa kepastian konsumen yang menyatakan keyakinan dan penilaiannya terhadap suatu produk yang nilainya benar. Adapun indikator yang digunakan adalah konsumen yakin pada merek kendaraan bermotor yang mencerminkan hidup yang modern, konsumen pada yakin merek kendaraan bermotor pesan iklannya mudah diingat, konsumen yakin pada iklan kendaraan bermotor yang durasi penayangannya tidak terlalu lama. 39 5. Niat beli (Intention) Niat beli adalah pernyataan mental dari konsumen yang merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk dengan merek tertentu. Adapun indikator yang digunakan adalah konsumen niat membeli merek kendaraan bermotor yang mencerminkan hidup yang modern, konsumen berniat membeli kendaraan bermotor pesan iklannya mudah diingat, konsumen berniat membeli kendaraan bermotor durasi penayanganya tidak terlalu lama. 3.3 Jenis dan Sumber data 3.3.1 Data Primer Adalah data yang diperoleh dari sumber atau obyek penelitian, dicatat dan diamati untuk pertama kalinya. Dalam hal ini data primer diperoleh langsung dari warga kecamatan Kendal Kota yang melihat. Iklan di televisi tentang kendaraan bermotor YAMAHA. 3.3.2 Data Sekunder Data sekunder adalah data pendukung yang diperoleh dari literatur ilmiah dan sumber – sumber lain yang berkaitan dengan masalah ini. 3.4 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang dipakai untuk mendapatkan data primer dilakukan dengan cara menggunakan angket atau kuesioner. “Angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan metode survei yang menggunakan pertanyaan kepada subjek penelitian secara tertulis”(Sugiyono, 2008: 142). Kuesioner tersebut dibagikan kepada 100 responden yaitu konsumen yang pernah melihat iklan 40 kendaraan bermotor YAMAHA. Pengembalian kuesioner dilakukan secara langsung setelah kuesioner tersebut diisi oleh responden. 3.5 Metode Analisis Data 3.5.1 Pengukuran Variabel Data yang diperoleh ini diukur dengan Skala Linkert dalam bentuk checklist. Untuk memungkinkan para responden menjawab dalam berbagai tingkatan bagi setiap butir pertanyaan (Supranto, 2006: 86). Dalam penelitian ini jawaban responden diberi skor sebagai berikut: Sangat Setuju (SS) Skornya 5 Setuju (S) Skornya 4 Kurang Setuju (KS) Skornya 3 Tidak Setuju (TS) Skornya 2 Sangat Tidak Setuju (STS) Skornya 1 Skor yang diperoleh dari setiap jawaban dijumlahkan untuk mendapatkan skor gabungan. Nilai total untuk setiap jawaban dihitung untuk setiap responden (Supranto, 2006: 86). 3.5.2 Structural Equation Modeling (SEM) Untuk menguji model dan hipotesis digunakan analisis SEM. Dalam pengujian model dengan menggunakan SEM terdapat tujuh langkah yang akan ditempuh yaitu (Ferdinand, 2000: 30) 1. Pengembangan Model Berdasarkan Teori 41 Pengembangan model SEM adalah pencarian atau pengembangan sebuah model yang mempunyai justifikasi teoritis yang kuat. Setelah itu model di validasi secara empiris melalui pemrograman SEM, tanpa dasar teoritis yang kuat, SEM tidak dapat digunakan, karena SEM tidak digunakan untuk mengkonfirmasi model teoritis melalui data empiris (Ferdinand, 2000: 31). Model teoritis yang telah dibangun melalui telaah pustaka disertai dengan pengembangan model akan dianalisis sebagai model “researchable”(Ferdinand, 2000: 121). 2. Pengembangan Path Diagram Model teoritis yang telah dibangun pada langkah pertama, akan digambarkan dalam sebuah Parth diagram untuk diestimasi dengan menggunakan analysis if moment structure (AMOS) 6.00 (Ferdinand, 2000: 36). 3. Konversi Path Diagram ke dalam Persamaan Pada langkah ini, model yang dinyatakan dalam path diagram konversi ke dalam rangkaian persamaan. Persamaan yang dibangun akan terdiri dari (Ferdinand, 2000: 41) a. Persamaan-persamaan structural (structural equation) Persamaan ini dirumuskan untuk menyatakan hubungan kausalitas antar berbagai variabel, dengan rumus: Variabel endogen = variabel eksogen + variabel endogen + error 42 b. Persamaan spesifikasi menentukan variabel mana, konstruk mana, serta menentukan serangkaian matriks yang menunjukkan korelasi yang dihipotesiskan antar variabel. 4. Pemilihan Matriks Input dan Estimasi Model: a. Matriks Input Matriks input data yang digunakan adalah matriks kovarian (covariance matrick) karena yang diuji dalam penelitian ini adalah hubungan kausalitas (Ferdinand, 2000: 127). b. Estimasi Model Teknik estimasi yang digunakan adalah maximum likelihood estimation metodh yang tersedia dalam program AMOS 6.00. Hal ini dikarenakan ukuran sampel yang berjumlah 100 orang. Estimasi ini dilakukan melalui dua tahapan yaitu (Ferdinand, 2000: 128): 1) Estimasi mesurement model dengan teknik confirmantory factor analysis untuk menguji unidimesionalitas dari variabel dependen dan variabel independen. 2) Estimasi dengan sructural equation model melalui analisis full model untuk melihat kesesuaian model dan hubungan kausalitas yang dibangun dalam model yang diuji. 5. Menilai Problem Identifikasi Model identifikasi pada prinsipnya adalah problem mengenai ketidak mampuan model yang dikembangkan untuk menghasilkan estimasi yang unik. Bila setiap kali 43 estimasi dilakukan muncul problem identifikasi, maka sebaliknya model dipertimbangkan ulang dengan mengembangkan lebih banyak konstruk (Ferdinand, 2000: 47). 6. Evaluasi Criteria Goodness-of-Fit Kesesuaian model dievaluasi melalui telaah terhadap berbagai model goodnessof-fit dengan tiga macam evaluasi, yaitu(Ferdinand, 2000: 47): a. Evaluasi Asumsi SEM, terdiri dari: 1) Normalitas Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan kriteria nilai kritis (critical ratio) sebesar 2,58 pada tingkatan signifikasi 0,01 (1%) apabila Z-value lebih besar dari nilai kritis, maka dapat diduga bahwa ditribusi data adalah tidak normal (Ferdinand, 2000: 91). 2) Outliers Outliers merupakan observasi atau data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi – observasi, baik untuk sebuah variabel tunggal maupun variabel – variabel kombinasi (Hair, et al, dalam Ferdinand, 2000: 94). Adapun Outliers dapat dievaluasi dengan dua cara, yaitu: a) Univariate Outliers Deteksi terhadap adanya univariate outliers dapat dilakukan dengan menentukan nilai ambang batas yang akan dikategorikan sebagai outliers dengan cara 44 menkonversi nilai data penelitian ke dalam standar dalam d-core atau yang biasa disebut Z-score, yang mempunyai nilai rata-rata nol dengan standar deviasi satu (Hair et al, dalam Ferdinand, 2000: 94). Observasi data yang memiliki nilai Z-score ≥ 3,0 akan dikategorikan outliers. b) Multivariate Outliers Uji terhadap Multivariate Outliers digunakan dengan menggunakan kriteria jarak mahalanobis (the mahalanobis distance) pada tingkat p<0,001, jarak mahalanobis itu dievaluasi dengan menggunakan x2 pada derajat bebas sebesar jumlah variabel yang digunakan dalam penelitian ini (Ferdinand, 2000; 99). c) Multicollinearity dan Singularity Yang perlu diamati dalam uji Multicollinearity dan Singularity adalah determinan dari matrik kovarian sampelnya. Determinan yang kecil atau mendekati mengidentifikasi adanya multicollinearity dan singularity, sehingga data itu dapat digunakan untuk penelitian (Tabachnist dan Fidell, 1998, dalam Ferdinand, 2000: 103). b. Uji Kesesuaian dan Uji Statistik Beberapa index kesesuaian dan cut-off valuenya yang digunakan untuk menguji apakah sebuah model diterima atau ditolak adalah sebagai berikut (Ferdinand, 2000: 51) : 6.b.1 X2 Chi Square Statistic 45 Model yang diuji dipandang baik atau memuaskan apabila nilai chi squarenya rendah, semakin kecil X2 semakin baik model itu dan diterima berdasarkan probabilitas dengan cut off value sebesar p>0,05, atau p>0,10 (Hulland et al, dalam Ferdinand. 2000: 51). 6.b.2 RMSEA (The Root Mean Sauare Error of Approximation) RMSEA merupakan sebuah index yang dapat digunakan untuk mengkompensasi chi square statistic dalam sampel yang besar (Baumgarther dan Hamburg, dalam Ferdinand 2000; 52). Nilai RMSEA menunjukkan nilai goodness of fit yang dapat diharapkan bila model diestimasi dalam populasi (Hair et al, dalam Ferdinand, 2000: 53). Nilai RMSEA yang kecil atau sama dengan 0,08 merupakan index untuk dapat diterimanya model tersebut berdasarkan degree of freedom (Browne dan Cutdeck, dalam Ferdinand, 2000: 53). 6.b.3 GFI (Goodness of Fit Index) GFI merupakan ukuran non statistical tentang nilai antara 0 (Poor Fit) sampai dengan 1,0 (Pefect Fit). Nilai yang tinggi dalam index ini menunjukkan sebuah “Better Fit” (Ferdinand, 2000; 54). 6.b.4 AGFI (Adjusted Goodness of Fit Index) AGFI merupakan kriteria yang memperhitungkan proporsi tertimbang dari varian dalam sebuah matrik covarian sampel. Tingkat penerimaan yang direkomendasikan adalah bila AGFI mempunyai nilai sama dengan atau lebih besar dari 0,90 (Hair et al, 1995; Hulland et al, 1996, dalam Ferdinand, 2000; 55). Nilai sebesar 0,95 dapat diinterprestasikan sebagai tingkatan yang baik (Good Overal 46 Model Fit), sedangkan besaran nilai antara 0,90-0,95 menunjukkan tingkatan cukup (adequate) (Hulland et al, 1996, dalam Ferdinand, 2000; 55). 6.b.5 CMIN/DF (The Minimum Sampel Discrepancy Fomtion Divided With Degree of Freedom) CMIN/DF merupakan statistic chi square, X2 dibagi degree of fredomnya sehingga disebut X2 relatif. Nilai X2 relatif kurang dari 2,0 atau 3,0 adalah indikasi acceptable fit antar model dan data (Arbucle, dalam Ferdinand, 2000; 55). 6.b.6 TLI (Tucker Lewis Index) TLI merupakan incremental index yang membandingkan sebuah model yang diuji terhadap sebuah baseline model, dimana nilai yang direkomendasikan sebagai acuan diterimanya sebuah model adalah ≥ 0,95 dan nilai yang mendekati 1 menunjukkan a very good fit (Arbucle, dalam Ferdinand, 2000; 57). 6.b.7 CFI (Comparative Fit Index) Rentang nilai sebesar 0-1, dimana semakin mendekati 1, mengindikasikan tingkat fit yang paling tinggi (a very good fit) (Arbucle, dalam Ferdinand, 2000; 58). Secara ringkas index-index yang dapat digunakan untuk menguji kelayakan sebuah model disajikan dalam tabel berikut: Tabel 3.1. Index Pengujian Kelayakan Model (Goodness-of-fit Indices) Cut-off value Goodnes-of-fit index X2-Chi Square Diharapkan kecil Significancy probability ≥0.05 RMSEA ≤0.08 GFI ≥0.90 CMIN/DF ≤2.00 TLI ≥0.95 CFI ≤0.95 (Sumber : Agusty Ferdinand, 2000, Structural Equation Modeling, hal 59) 47 c. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas Uji reliabilitas dan uji validitas dilakukan dengan program SPSS versi 11.0. Validitas adalah suatu ukuran untuk menunjukkan tingkatan-tingkatan kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrument yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel. Pernyataan dikatakan valid apabila nilai r hitung > nilai r tabel dengan menggunakan level signifikan 5%. Untuk menguji validitas instrument menggunakan rumus korelsi rumus korekorelasi Product Person. Moment Keterangan: rxy = Besarnya korelasi N = Besarnya populasi X = Skor butir ( nilai skor tertentu ) Y = Skor total butir ∑X = Jumlah skor item ∑Y = Jumlah skor total ∑X2 = Jumlah skor kuadrat nilai X ∑Y2 = Jumlah skor kuadrat nilai Y Untuk N = 30 pada taraf kesalahan 5% diperoleh harga tabel sebesar 0,367, sedangkan r hitung tampak pada tabel 3.2 dan tabel 3.3 Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas Variabel a. Pesan iklan Indikator 1.Gaya hidup modern 2.Gaya hidup seorang bintang 3.Iklan mudah diingat Kode item 1 2 3 r hitung 0,502 0,729 Kesimpulan Valid Valid 0,859 Valid 48 b.Pengenalan Merk c.Kepercayaan Konsumen d.Sikap Konsumen e.Niat Beli 4.Durasi penayangan iklan tidak terlalu lama 1.Gaya hidup modern 2.Gaya hidup seorang bintang 3.Iklan mudah diingat 4.Durasi penayangan iklan tidak terlalu lama 1.Gaya hidup modern 2.Gaya hidup seorang bintang 3.Iklan mudah diingat 4.Durasi penayangan iklan tidak terlalu lama 1.Gaya hidup modern 2.Gaya hidup seorang bintang 3.Iklan mudah diingat 4.Durasi penayangan iklan tidak terlalu lama 1.Gaya hidup modern 2.Gaya hidup seorang bintang 3.Iklan mudah diingat 4.Durasi penayangan iklan tidak terlalu lama 4 0,667 Valid 1 2 0,578 0,634 Valid Valid 3 4 0,744 0,784 Valid Valid 1 2 0,637 0,866 Valid Valid 3 4 0,905 0,857 Valid Valid 1 2 0,92 0,867 Valid Valid 3 4 0,939 0,58 Valid Valid 1 2 0,75 0,655 Valid Valid 3 4 0,824 0,518 Valid Valid Sumber: Data primer diolah, 2011 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas instrument menunjukkan pada satu pengertian bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengukur dan arena instrument tersebut sudah baik. Semakin tinggi reliabilitas suatu alat pengukur, semakin dapat dipercaya pula alat pengukur tersebut. Apabila reliabilitas alat pengukur tersebut rendah maka alat pengukur tersebut tidak dapat dipercaya dalam mengukur gejala atau kejadian. 49 Rumus reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Spearman-Brown (Sugiyono, 2007: 121). Dengan keterangan : = reliabilitas instrument r1i = rxy yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan r1/21/2 instrument. Tabel 3.3. Hasil Uji Reliabilitas Variabel a.Pesan iklan b.Pengenalan Merk c.Kepercayaan Konsumen d.Sikap Konsumen e.Niat Beli r li 0,629 0,563 r tabel 0,367 0,367 Kesimpulan Reliabel Reliabel 0,836 0,858 0,829 0,367 0,367 0,367 Reliabel Reliabel Reliabel Sumber: Data primer diolah, 2011 Berdasarkan tabel diatas maka angket tersebut dikatakan reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Responden Pernyataan dalam angket terdiri dari dua bagian, yaitu terbuka dan tertutup. Pernyataan terbuka dalam angket digunakan untuk mengetahui data pribadi atau identifikasi responden yang meliputi jenis kelamin, usia, jumlah uang yang dibelanjakan untuk membeli produk, pernah melihat iklan produk, dan mengingat iklan produk. Pernyataan tertutup dalam angket digunakan untuk mendapatkan data tentang variabel dalam penelitian ini yang terdiri dari 20 pernyataan. Berikut adalah deskripsi responden secara umum berdasarkan jawaban yang diberikan oleh responden. 4.1.1.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan jawaban yang diberikan responden, diperoleh hasil bahwa terdapat 32 responden (32%) berjenis kelamin laki-laki dan sisanya 68 responden berjenis kelamin perempuan (68%). Meskipun penelitian ini tidak menggunakan isu gender, akan tetapi tampak bahwa jumlah responden kebanyakan adalah perempuan. Berikut adalah tabel deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin. Tabel 4.1. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis kelamin Laki-laki Frekuensi Perempuan Total Sumber: Data primer diolah, 2011 50 Persen 32 32,0 68 100 68,0 100,0 51 Tampak bahwa tidak terdapat perbedaan yang terlalu jauh antara responden yang berjenis kelamin laki-laki dengan responden yang berjenis kelamin perempuan. Dengan menggunakan metode random sampling maka perbedaan jumlah jenis kelamin responden tidak mempunyai kecenderungan tertentu. 4.1.1.2 Distribusi Responden Berdasarkan usia Berdasarkan usia, tampak bahwa kebanyakan responden antara 25-28 tahun yaitu sebanyak 37 responden (37%), dan yang paling sedikit adalah responden yang berusia antara 49-52 tahun yaitu sebanyak 1 responden(1%). Berikut adalah tabel deskripsi responden berdasarkan usia. Tabel 4.2. Distribusi Responden Berdasarkan Usia Usia Responden (tahun) 25-28 29-32 33-36 37-40 41-44 45-48 49-52 53-56 Total Sumber : Data primer diolah, 2011 Frekuensi Persen 37 25 7 10 10 10 1 100 37,0 25,0 7,0 10,0 10,0 10,0 1,0 0,0 100,0 Banyaknya jumlah responden yang berusia antara 25-28 tahun dikarenakan pada usia tersubut mereka produktif dalam bekerja dan mampu membeli produk tersebut. Responden yang berusia dibawah 20 tahun sudah bekerja namun penghasilan yang mereka miliki belum mampu digunakan untuk membeli produk 52 tersebut, oleh karena itu diberi batasan usia untuk calon responden yaitu minimal 25 tahun. 4.1.1.3 Distribusi Responden yang Pernah Melihat Iklan Produk Terdapat pernyataan apakah pernah melihat iklan produk kendaraan bermotor YAMAHA, semua responden mengaku pernah melihat iklan tersebut. Berikut adalah tabel deskripsi responden berdasarkan pernah atau tidaknya melihat iklan produk kendaraan bermotor YAMAHA. Tabel 4.3. Distribusi Responden Pernah Melihat Iklan Produk Pernah Melihat Iklan Produk Frekuensi Ya Persen 100 100,0 Tidak - 0,0 Total 100 100,0 Sumber: Data primer diolah, 2011 Iklan produk kendaraan bermotor YAMAHA diiklankan di berbagai media baik televisi, radio, maupun media cetak lain. Sehingga responden menyatakan pernah melihat iklan tersebut yaitu dengan bukti dari data diatas dalam tabel 4.3 yaitu 100 responden (100%). 4.1.1.4 Deskripsi Responden Terhadap Pesan Iklan Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA. Hasil dari pernyataan dari responden mengenai pesan iklan yang ditayangkan ditelevisi oleh produk kendaraan bermotor YAMAHA, dapat dilihat pada tabel dibawah ini. 53 1. Deskripsi Pesan Iklan Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Mencerminkan Gaya Hidup Modern. Tanggapan responden terhadap pesan iklan ditelevisi mengenai produk kendaraan bermotor YAMAHA yang mencerminkan gaya hidup modern dapat dilihat di tabel 4.4 di bawah ini. Tabel 4.4. Distribusi Responden Terhadap Pesan Iklan Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Mencerminkan Gaya Hidup Modern. Frekuensi Persen Valid Persen Kumulatif Persen Valid Sangat Tidak setuju 13 13,0 13,0 13,0 Tidak Setuju 27 27,0 27,0 40,0 Kurang Setuju 33 33,0 33,0 73,0 Setuju 27 27,0 27,0 100,0 100 100,0 100,0 Sangat setuju Total Sumber: Data Primer diolah, 2011 Dari hasil penelitian sebagian besar responden mempunyai pendapat setuju terhadap pesan iklan yang mencerminkan gaya hidup modern mengenai produk kendaraan bermotor YAMAHA yaitu terdapat 33 responden (33%). 2. Deskripsi Pesan Iklan Produk Kendaraan Bermotor Yamaha yang Mencerminkan Gaya Hidup Seorang Bintang (artis). Tanggapan responden terhadap pesan iklan ditelevisi mengenai produk kendaraan bermotor YAMAHA yang mencerminkan gaya hidup seorang bintang (artis) dapat dilihat di tabel 4.5 di bawah ini. 54 Tabel 4.5. Distribusi Responden Terhadap Pesan Iklan Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Mencerminkan Gaya Hidup Seorang Bintang (artis). Frekuensi Persen Valid Persen Kumulatif Persen Valid Sangat Tidak Setuju 2 2,0 2,0 2,0 Tidak Setuju 16 16,0 16,0 18,0 Kurang Setuju 34 34,0 34,0 52,0 Setuju 29 29,0 29,0 81,0 Sangat setuju 19 19,0 19,0 100,0 100 100,0 100,0 Total Sumber: Data primer diolah 2011. Dari hasil penelitian sebagian besar responden mempunyai pendapat kurang setuju terhadap pesan iklan yang mencerminkan gaya hidup seorang bintang (artis) mengenai produk kendaraan bermotor YAMAHA yaitu terdapat 34 responden (34%) yang menyatakan kurang setuju dan data pernyataan responden yang lain dapat dilihat pada tabel 4.5. 3. Deskripsi Pesan Iklan Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Mudah Diingat. Tanggapan responden terhadap pesan iklan ditelevisi mengenai produk kendaraan bermotor YAMAHA yang mudah diingat dapat dilihat di tabel 4.6 di bawah ini. 55 Tabel 4.6. Distribusi Responden Pesan Iklan Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Mudah Diingat. Frekuensi Valid Persen Valid Persen Kumulatif Persen 5 5,0 5,0 5,0 Tidak Setuju 24 24,0 24,0 29,0 Kurang Setuju 33 33,0 33,0 62,0 Setuju 23 23,0 23,0 85,0 Sangat setuju 15 15,0 15,0 100,0 100 100,0 100,0 Sangat Tidak Setuju Total Sumber: Data primer diolah 2011. Dari hasil penelitian sebagian besar responden mempunyai pendapat yang hampir sama terhadap pesan iklan yang mudah diingat mengenai produk kendaraan bermotor YAMAHA namun banyak responden yang menyatakan kurang setuju dengan nilai 33 responden (33%) dan data pernyataan responden yang lain dapat dilihat pada tabel 4.6. 4. Deskripsi Pesan Iklan Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA Durasi Penayangan Iklannya Tidak Terlalu Lama. Tanggapan responden terhadap pesan iklan produk kendaraan bermotor YAMAHA yang durasi penayangan iklannya tidak terlalu lama dapat dilihat di tabel 4.7 di bawah ini. 56 Tabel 4.7. Distribusi Responden Pesan Iklan Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA Durasi Penayangan Iklannya Tidak Terlalu Lama. Frekuensi Valid Persen Valid Persen Kumulatif Persen 5 5,0 5,0 5,0 Tidak Setuju 27 27,0 27,0 32,0 Kurang Setuju 28 28,0 28,0 60,0 Setuju 22 22,0 22,0 82,0 Sangat setuju 18 18,0 18,0 100,0 100 100,0 100,0 Sangat Tidak Setuju Total Sumber: Data primer diolah 2011. Dari hasil penelitian sebagian besar responden mempunyai pendapat yang hampir sama nilainya terhadap pesan iklan produk kendaraan bermotor YAMAHA yang durasi penayangan iklannya tidak terlalu lama responden yang menyatakan tidak setuju, kurang setuju dan setuju dengan nilai berturut-turut 27 responden (2%), 28 responden (28%) dan 22 responden (22%) dan data pernyataan responden yang lain dapat dilihat pada tabel 4.7. . 4.1.1.5 Deskripsi Responden Terhadap Pengenalan Merek Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA. Hasil dari pernyataan dari responden mengenai pesan iklan yang ditayangkan ditelevisi oleh produk kendaraan bermotor YAMAHA, dapat dilihat pada tabel dibawah ini. 57 1. Deskripsi Pengenalan Merek Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Mencerminkan Gaya Hidup Modern. Tanggapan responden terhadap pengenalan merek mengenai produk kendaraan bermotor YAMAHA yang mencerminkan gaya hidup modern dapat dilihat di tabel 4.8 di bawah ini. Tabel 4.8. Distribusi Responden Pengenalan Merek Pada Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Mencerminkan Gaya Hidup Modern. Frekuensi Valid Persen Valid Persen Kumulatif Persen 5 5,0 5,0 5,0 Tidak Setuju 24 24,0 24,0 29,0 Kurang Setuju 35 35,0 35,0 64,0 Setuju 36 36,0 36,0 100,0 100 100,0 100,0 Sangat Tidak Setuju Sangat setuju Total Sumber: Data Primer diolah, 2011 Dari hasil penelitian sebagian besar responden mempunyai pendapat setuju dan sangat setuju terhadap pernyataan pengenalan merek produk kendaraan bermotor YAMAHA yang mencerminkan gaya hidup modern adalah responden menyatakan setuju dengan nilai 35 responden (35%) dan data pernyataan responden yang lain dapat dilihat pada tabel 4.8. 58 2. Distribusi Responden Terhadap Pernyataan Pengenalan Merek Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Mencerminkan Gaya Hidup Seorang Bintang (artis). Tanggapan responden terhadap pernyataan pengenalan merek produk kendaraan bermotor YAMAHA yang mencerminkan gaya hidup seorang bintang (artis) dapat dilihat di tabel 4.9 di bawah ini. Tabel 4.9. Distribusi Responden Pengenalan Merek Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Mencerminkan Gaya Hidup Seorang Bintang (artis). Frekuensi Valid Persen Valid Persen Kumulatif Persen 1 1,0 1,0 1,0 Tidak Setuju 12 12,0 12,0 13,0 Kurang Setuju 33 33,0 33,0 46,0 Setuju 32 32,0 32,0 78,0 Sangat setuju 22 22,0 22,0 100,0 100 100,0 100,0 Sangat Tidak Setuju Total Sumber: Data primer diolah 2011. Dari hasil penelitian sebagian besar responden mempunyai pendapat setuju terhadap pernyataan pengenalan merek produk kendaraan bermotor YAMAHA yang mencerminkan gaya hidup seorang bintang (artis) namun antara responden yang menyatakan setuju dan kurang setuju mempunyai nilai yang hampir sama yaitu nilai 32 responden (32%) yang menyatakan setuju dan nilai 33 responden (33%) yang 59 menyatakan kurang setuju dan data pernyataan responden yang lain dapat dilihat pada tabel 4.9. 3. Distribusi Responden Pengenalan Merek Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Iklannya Mudah Diingat. Tanggapan responden terhadap pernyataan pengenalan merek produk kendaraan bermotor YAMAHA yang iklannya mudah diingat, dapat dilihat di tabel 4.10 di bawah ini. Tabel 4.10. Distribusi Responden Pengenalan Merek Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Iklannya Mudah Diingat. Frekuensi Valid Persen Valid Persen Kumulatif Persen Sangat Tidak Setuju 29 29,0 29,0 29,0 Tidak Setuju 35 35,0 35,0 64,0 Kurang Setuju 19 19,0 19,0 83,0 Setuju 17 17,0 17,0 100,0 100 100,0 100,0 Sangat setuju Total Sumber: Data primer diolah 2011. Dari hasil penelitian sebagian besar responden mempunyai pendapat kurang setuju terhadap pernyataan pengenalan merek produk kendaraan bermotor YAMAHA iklannya mudah diingat yaitu terdapat 35 responden (35%) responden yang menyatakan kurang setuju dan data responden yang lain dapat dilihat pada tabel 4.10. 60 4. Distribusi Responden Pengenalan Merek Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Durasi Penayangan Iklannya Tidak Terlalu Lama. Tanggapan responden terhadap pesan iklan ditelevisi mengenai pengenalan merek produk kendaraan bermotor YAMAHA yang durasi penayangan iklannya tidak terlalu lama dapat dilihat di tabel 4.11 di bawah ini. Tabel 4.11. Distribusi Responden Pengenalan Merek Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Durasi Penayangan Iklannya Tidak Terlalu Lama. Frekuensi Valid Persen Valid Persen Kumulatif Persen 8 8,0 8,0 8,0 Tidak Setuju 18 18,0 18,0 26,0 Kurang Setuju 35 35,0 35,0 61,0 Setuju 20 20,0 20,0 81,0 Sangat setuju 19 19,0 19,0 100,0 100 100,0 100,0 Sangat Tidak Setuju Total Sumber: Data primer diolah 2011. Dari hasil penelitian sebagian besar responden mempunyai pendapat kurang setuju terhadap pernyataan pengenalan merek produk kendaraan bermotor YAMAHA yang durasi penayangan iklannya tidak terlalu lama adalah responden menyatakan kurang setuju dengan nilai 35 responden (35%) dan data pernyataan responden yang lain dapat dilihat pada tabel 4.11. 61 4.1.1.6 Deskripsi Responden Terhadap Keyakinan Konsumen Pada Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA . Hasil pernyataan dari responden mengenai keyakinan konsumen terhadap produk kendaraan bermotor YAMAHA, dapat dilihat dalam tabel dibawah ini. 1. Distribusi Responden Terhadap Keyakinan Konsumen Pada Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Mencerminkan Gaya Hidup Modern. Tanggapan responden terhadap keyakinan konsumen mengenai produk kendaraan bermotor YAMAHA yang mencerminkan gaya hidup modern dapat dilihat di tabel 4.12 di bawah ini. Tabel 4.12. Distribusi Responden Terhadap Keyakinan Konsumen Pada Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Mencerminkan Gaya Hidup Modern. Frekuensi Valid Persen Valid Persen Kumulatif Persen Sangat Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0 Tidak Setuju 9 9,0 9,0 10,0 Kurang Setuju 31 31,0 31,0 41,0 Setuju 33 33,0 33,0 74,0 Sangat setuju 26 26,0 26,0 100,0 100 100,0 100,0 Total Sumber: Data Primer diolah, 2011 Dari hasil penelitian sebagian besar responden mempunyai pendapat setuju terhadap pertanyaan keyakinan konsumen produk kendaraan bermotor YAMAHA yang mencerminkan gaya hidup modern ada 33 responden (33%) yang menyatakan setuju dan data pernyataan responden yang lain dapat dilihat pada tabel 4.12. 62 2. Distribusi Responden Keyakinan Konsumen Bermotor Pada Produk Kendaraan YAMAHA yang Mencerminkan Gaya Hidup Seorang Bintang (artis). Tanggapan responden terhadap pertanyaan keyakinan konsumen pada produk kendaraan bermotor YAMAHA yang mencerminkan gaya hidup seorang bintang (artis) dapat dilihat di tabel 4.13 di bawah ini. Tabel 4.13. Distribusi Responden Keyakinan Konsumen Pada Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Mencerminkan Gaya Hidup Seorang Bintang (artis). Frekuensi Valid Persen Valid Persen Kumulatif Persen 4 4,0 4,0 4,0 Tidak Setuju 17 17,0 17,0 21,0 Kurang Setuju 34 34,0 34,0 55,0 Setuju 21 21,0 21,0 76,0 Sangat setuju 24 24,0 24,0 100,0 100 100,0 100,0 Sangat Tidak Setuju Total Sumber: Data primer diolah 2011. Dari hasil penelitian sebagian besar responden mempunyai pendapat kurang setuju terhadap pertanyaan keyakinan konsumen pada produk kendaraan bermotor YAMAHA yang mencerminkan gaya hidup seorang bintang (artis) adalah responden menyatakan kurang setuju dengan nilai 34 responden (34%) dan data pernyataan responden yang lain dapat dilihat pada tabel 4.13. 63 3. Distribusi Responden Keyakinan Konsumen Pada Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Iklannya Mudah Diingat. Tanggapan responden terhadap pernyataan keyakinan konsumen pada produk kendaraan bermotor YAMAHA yang iklannya mudah diingat, dapat dilihat di tabel 4.14 di bawah ini. Tabel 4.14. Distribusi Responden Keyakinan Konsumen Pada Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Iklannya Mudah Diingat. Frekuensi Valid Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang Setuju Setuju Sangat setuju Total Persen 3 30 26 24 17 100 3,0 30,0 26,0 24,0 17,0 100,0 Valid Persen 3,0 30,0 26,0 24,0 17,0 100,0 Kumulatif Persen 3,0 33,0 59,0 83,0 100,0 Sumber: Data primer diolah 2011. Dari hasil penelitian nilai yang paling besar adalah responden mempunyai pendapat tidak setuju terhadap pernyataan keyakinan konsumen pada produk kendaraan bermotor YAMAHA iklannya mudah diingat yaitu terdapat responden yang menyatakan tidak setuju dengan nilai 30 responden (30%) dan data pernyataan responden yang lain dapat dilihat pada tabel 4.14. 64 4. Distribusi Responden Keyakinan Konsumen Bermotor YAMAHA Pada Produk Kendaraan yang Durasi Penayangan Iklannya Tidak Terlalu Lama. Tanggapan responden terhadap pesan iklan ditelevisi mengenai keyakinan konsumen pada produk kendaraan bermotor YAMAHA yang durasi penayangan iklannya tidak terlalu lama dapat dilihat di tabel 4.15 di bawah ini. Tabel 4.15. Distribusi Responden Keyakinan Konsumen Kendaraan Bermotor YAMAHA Pada Produk yang Durasi Penayangan Iklannya Tidak Terlalu Lama. Frekuensi Valid Persen Valid Persen Kumulatif Persen Sangat Tidak Setuju 10 10,0 10,0 10,0 Tidak Setuju 24 24,0 24,0 34,0 Kurang Setuju 35 35,0 35,0 69,0 Setuju 17 17,0 17,0 86,0 Sangat setuju 14 14,0 14,0 100,0 100 100,0 100,0 Total Sumber: Data primer diolah 2011. Dari hasil penelitian sebagian besar responden mempunyai pendapat kurang setuju terhadap pertanyaan keyakinan konsumen pada produk kendaraan bermotor YAMAHA yang durasi penayangan iklannya tidak terlalu lama adalah responden menyatakan kurang setuju dengan nilai 35 responden (35%) dan data pernyataan responden yang lain dapat dilihat pada tabel 4.15. 65 4.1.1.7 Deskripsi Responden Terhadap Sikap Konsumen Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA . Hasil pernyataan dari responden mengenai sikap konsumen terhadap iklan produk kendaraan bermotor YAMAHA, dapat dilihat dalam tabel dibawah ini. 1. Distribusi Responden Terhadap Pernyataan Sikap Konsumen Pada Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Mencerminkan Gaya Hidup Modern. Tanggapan responden terhadap sikap konsumen mengenai produk kendaraan bermotor YAMAHA yang mencerminkan gaya hidup modern dapat dilihat di tabel 4.16 di bawah ini. Tabel 4.16. Distribusi Responden Sikap Konsumen Pada Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Mencerminkan Gaya Hidup Modern. Frekuensi Valid Persen Valid Persen Kumulatif Persen Sangat Tidak Setuju 2 2,0 2,0 2,0 Tidak Setuju 5 5,0 5,0 7,0 Kurang Setuju 21 21,0 21,0 28,0 Setuju 34 34,0 34,0 62,0 Sangat setuju 38 38,0 38,0 100,0 100 100,0 100,0 Total Sumber: Data Primer diolah, 2011 Dari hasil penelitian nilai yang paling besar adalah responden yang mempunyai pendapat sangat setuju terhadap pertanyaan sikap konsumen pada produk kendaraan bermotor YAMAHA yang mencerminkan gaya hidup modern 66 adalah responden menyatakan sangat setuju dengan nilai 38 responden (38%) dan data pernyataan responden yang lain dapat dilihat pada tabel 4.16. 2. Distribusi Responden Sikap Konsumen Pada Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Mencerminkan Gaya Hidup Seorang Bintang (artis). Tanggapan responden terhadap pertanyaan saya menyukai produk kendaraan bermotor YAMAHA yang mencerminkan gaya hidup seorang bintang (artis) dapat dilihat di tabel 4.17 di bawah ini Tabel 4.17. Distribusi Responden Sikap Konsumen Pada Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Mencerminkan Gaya Hidup Seorang Bintang (artis). Frekuensi Valid Sangat Tidak Setuju Persen Valid Persen Kumulatif Persen 1 1,0 1,0 1,0 Tidak Setuju 24 24,0 24,0 25,0 Kurang Setuju 39 39,0 39,0 64,0 Setuju 20 20,0 20,0 84,0 Sangat setuju 16 16,0 16,0 100,0 100 100,0 100,0 Total Sumber: Data primer diolah 2011. Dari hasil penelitian sebagian responden mempunyai pendapat kurang setuju terhadap pertanyaan sikap konsumen pada produk kendaraan bermotor YAMAHA yang mencerminkan gaya hidup seorang bintang (artis) adalah responden menyatakan 67 kurang setuju dengan nilai 39 responden (39%) dan data pernyataan responden yang lain dapat dilihat pada tabel 4.17. 3. Distribusi Responden Sikap Konsumen Pada Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Iklannya Mudah Diingat. Tanggapan responden terhadap pernyataan sikap konsumen pada produk kendaraan bermotor YAMAHA yang iklannya mudah diingat, dapat dilihat di tabel 4.18 di bawah ini. Tabel 4.18. Distribusi Responden Sikap Konsumen Pada Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Iklannya Mudah Diingat. Frekuensi Valid Persen Valid Persen Kumulatif Persen Sangat Tidak Setuju 27 27,0 27,0 27,0 Tidak Setuju 32 32,0 32,0 59,0 Kurang Setuju 26 26,0 26,0 85,0 Setuju 15 15,0 15,0 100,0 100 100,0 100,0 Sangat setuju Total Sumber: Data primer diolah 2011. Dari hasil penelitian banyak dari responden mempunyai pendapat kurang setuju terhadap pertanyaan sikap konsumen pada produk kendaraan bermotor YAMAHA iklannya mudah diingat adalah responden menyatakan netral dengan nilai 32 responden (32%) dan data pernyataan responden yang lain dapat dilihat pada tabel 4.18. 68 4.Distribusi Responden Sikap Konsumen Pada Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Durasi Penayangan Iklannya Tidak Terlalu Lama. Tanggapan responden terhadap sikap konsumen mengenai pernyataan sikap konsumen pada produk kendaraan bermotor YAMAHA yang durasi penayangan iklannya tidak terlalu lama dapat dilihat di tabel 4.19 di bawah ini. Tabel 4.19. Distribusi Responden Sikap Konsumen Pada Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Durasi Penayangan Iklannya Tidak Terlalu Lama. Frekuensi Valid Sangat Tidak Setuju Persen Valid Persen Kumulatif Persen 4 10,0 10,0 10,0 Tidak Setuju 24 24,0 24,0 34,0 Kurang Setuju 27 35,0 35,0 69,0 Setuju 25 17,0 17,0 86,0 Sangat setuju 20 14,0 14,0 100,0 100 100,0 100,0 Total Sumber: Data primer diolah 2011. Dari hasil penelitian sebagian besar responden mempunyai pendapat yang hampir sama terhadap pertanyaan sikap konsumen pada produk kendaraan bermotor YAMAHA yang durasi penayangan iklannya tidak terlalu lama adalah responden menyatakan kurang setuju dengan nilai 27 responden (27%) yang mempunyai nilai yang tertinggi dan data pernyataan responden yang lain dapat dilihat pada tabel 4.19. 69 4.1.1.8 Deskripsi Responden Terhadap Niat Beli Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA . Hasil pernyataan dari responden mengenai niat beli terhadap produk kendaraan bermotor YAMAHA, dapat dilihat dalam tabel dibawah ini. 1. Distribusi Responden Terhadap Pertanyaan Niat Beli Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Mencerminkan Gaya Hidup Modern. Tanggapan responden terhadap niat beli mengenai produk kendaraan bermotor YAMAHA, saya berniat membeli produk Kendaraan Bermotor YAMAHA yang mencerminkan gaya hidup modern dapat dilihat di tabel 4.20 di bawah ini. Tabel 4.20. Distribusi Responden Terhadap Niat Beli Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Mencerminkan Gaya Hidup Modern. Frekuensi Valid Persen Valid Persen Kumulatif Persen 8 8,0 8,0 8,0 Tidak Setuju 24 24,0 24,0 32,0 Kurang Setuju 41 41,0 41,0 73,0 Setuju 27 27,0 27,0 100,0 100 100,0 100, Sangat Tidak Setuju Sangat setuju Total Sumber: Data Primer diolah, 2011 Dari hasil penelitian sebagian besar responden mempunyai pendapat setuju terhadap peryataan niat beli produk kendaraan bermotor YAMAHA yang mencerminkan gaya hidup modern adalah responden menyatakan setuju dengan nilai 41 responden (41%). 70 2. Distribusi Responden Terhadap Niat Beli Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Mencerminkan Gaya Hidup Seorang Bintang (artis). Tanggapan responden terhadap pernyataan niat beli produk kendaraan bermotor YAMAHA yang mencerminkan gaya hidup seorang bintang (artis) dapat dilihat di tabel 4.21 di bawah ini. Tabel 4.21. Distribusi Responden Terhadap Niat Beli Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Mencerminkan Gaya Hidup Seorang Bintang (artis). Frekuensi Valid Persen Valid Persen Kumulatif Persen Sangat Tidak Setuju 10 10,0 10,0 10,0 Tidak Setuju 24 24,0 24,0 34,0 Kurang Setuju 35 35,0 35,0 69,0 Setuju 17 17,0 17,0 86,0 Sangat setuju 14 14,0 14,0 100,0 100 100,0 100,0 Total Sumber: Data primer diolah 2011. Dari hasil penelitian nilai yang tertinggi adalah responden yang mempunyai pendapat kurang setuju terhadap pertanyaan niat beli produk kendaraan bermotor YAMAHA yang mencerminkan gaya hidup seorang bintang (artis) adalah responden menyatakan kurang setuju dengan nilai 35 responden (35%) dan data pernyataan responden yang lain dapat dilihat pada tabel 4.21. 71 3. Distribusi Responden Terhadap Niat Beli Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Iklannya Mudah Diingat. Tanggapan responden terhadap pertanyaan niat beli produk kendaraan bermotor YAMAHA yang iklannya mudah diingat, dapat dilihat di tabel 4.22 di bawah ini. Tabel 4.22. Distribusi Responden Terhadap Niat Beli Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Iklannya Mudah Diingat. Frekuensi Valid Persen Valid Persen Kumulatif Persen Sangat Tidak Setuju 25 25,0 25,0 25,0 Tidak Setuju 39 39,0 39,0 64,0 Kurang Setuju 23 23,0 23,0 87,0 Setuju 13 13,0 13,0 100,0 100 100,0 100,0 Sangat setuju Total Sumber: Data primer diolah 2011. Dari hasil penelitian sebagian besar responden mempunyai pendapat kurang setuju terhadap peryataan niat beli produk kendaraan bermotor YAMAHA iklannya mudah diingat adalah responden menyatakan kurang setuju dengan nilai 39 responden (39%) dan data pernyataan responden yang lain dapat dilihat pada tabel 4.22. 72 4. Distribusi Responden Terhadap Niat Beli Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA yang durasi penayangan Iklannya Tidak Terlalu Lama. Tanggapan responden terhadap niat beli produk kendaraan bermotor YAMAHA yang durasi penayangan iklannya tidak terlalu lama dapat dilihat di tabel 4.23 di bawah ini. Tabel 4.23. Distribusi Responden Terhadap Niat Beli Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA yang Durasi Penayangan Iklannya Tidak Terlalu Lama. Frekuensi Valid Sangat Tidak Setuju Persen Valid Persen Kumulatif Persen 6 6,0 6,0 6,0 Tidak Setuju 24 24,0 24,0 30,0 Kurang Setuju 26 26,0 26,0 56,0 Setuju 23 23,0 23,0 79,0 Sangat setuju 21 21,0 21,0 100,0 100 100,0 100,0 Total Sumber: Data primer diolah 2011. Dari hasil penelitian sebagian besar responden mempunyai pendapat kurang setuju terhadap pertanyaan niat beli produk kendaraan bermotor YAMAHA yang durasi penayangan iklannya tidak terlalu lama adalah responden menyatakan kurang setuju dengan nilai 23 responden (23%) dan data pernyataan responden yang lain dapat dilihat pada tabel 4.23. 73 Deskripsi dari pesan iklan (F), pengenalan merek (B), keyakinan konsumen (C), sikap konsumen (A) dan niat beli (I) terhadap produk kendaraan bermotor YAMAHA yang mencerminkan gaya hidup modern adalah ada dua kesimpulan yaitu responden yang menyatakan setuju dan kurang setuju, hal ini membuktikan bahwa masyarakat ada yang beranggapan bahwa pesan iklan yang disampaikan mencerminkan gaya hidup modern dan adapula yang beranggapan bahwa kendaraan bermotor bukan produk yang mencerminkan gaya hidup modern melainkan karena sudah menjadi kebutuhan transportasi sehari-hari. Deskripsi dari pesan iklan (F), pengenalan merek (B), keyakinan konsumen (C), sikap konsumen (A) dan niat beli (I) terhadap produk kendaraan bermotor YAMAHA yang mencerminkan gaya hidup seorang bintang (artis) adalah banyak responden menyatakan kurang setuju dan nilai satu dengan yang lain hampir sama besar, hal ini menandakan bahwa banyak masyarakat yang beranggapan bahwa penggunaan produk kendaraan bermotor YAMAHA tidak semata-mata karena pencerminan dari gaya hidup seorang bintang (artis), namun adalah suatu kebutuhan sehari-hari. Deskripsi dari pesan iklan (F), pengenalan merek (B), keyakinan konsumen (C), sikap konsumen (A) dan niat beli (I) terhadap produk kendaraan bermotor YAMAHA yang iklannya mudah diingat, hasil responden bermacam-macam hal ini dimungkinkan karena setiap orang punya pendapat berbeda-beda tentang pesan iklan 74 yang iklannya mudah diingat, juga dapat disebabkan karena banyaknya iklan kendaraan bermotor yang ditayangkan ditelevisi sehingga terkadang orang kurang mengingatnya. Deskripsi dari pesan iklan (F), pengenalan merek (B), keyakinan konsumen (C), sikap konsumen (A) dan niat beli (I) terhadap produk kendaraan bermotor YAMAHA yang durasi penayangan iklannya tidak terlalu lama adalah banyaknya responden yang menyatakan kurang setuju terhadap iklan produk kendaraan bermotor YAMAHA, hal ini menandakan bahwa iklan perlu di kaji ulang dalam hal durasi penayangannya. 4.2 Analisa Data Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis data dengan menggunakan metode Structural Equation Modelling (SEM). Analisi SEM untuk menguji hipotesishipotesis yang diberikan dalam penelitian ini. 4.2.1 Analisis Data dengan Metode SEM Analisis dengan SEM dalam penelitian ini menggunakan tujuh langkah seperti yang diuraikan pada bab III di depan. Langkah pengembangan model teoritis dilakukan pada bab II di depan. Berdasarkan pengembangan model teoritis tersebut, berikut adalah analisis data dengan metode SEM dengan menggunakan alat bantu berupa program AMOS Versi 6.00. 75 4.2.1.1 Pengembangan Path Diagram Model teoritis yang telah dibangun kemudian digambarkan dalam sebuah path diagram. Path diagram akan memudahkan menganalisis hubungan-hubungan kausalitas yang akan diuji dalam penelitian ini. Berikut adalah path diagram dalam penelitian ini Gambar 4.1. Path Diagram Sumber: Dikembangkan oleh peneliti. Dalam diagram tampak bahwa hubungan kausalitas yang akan diuji ditunjukkan dengan satu anak panah. Variabel yang akan diuji hubungan kausalitasnya adalah variabel pesan iklan (F), pengenalan merek (B), keyakinan konsumen (C), sikap konsumen (A), dan niat beli (I). 76 Variabel F dibentuk oleh 4 indikator yaitu X1, X2, X3, dan X4, demikian juga dengan variabel yang lain dibentuk oleh masing-masing empat buah indikator yang dihubungkan dengan satu buah anak panah dengan variabel yang dibentuk. Notasi e (yang mengikuti semua indikator dari e1 sampai dengan e20) menggambarkan kesalahan pengukuran. Setiap pengukuran suatu variabel (variabel observerb) pasti akan diikuti oleh suatu error tertentu yang dilambangkan dengan e, sedangkan z melambangkan kesalahan estimasi. Variabel F mengestimasi variabel B dengan kesalahan estimasi z1, demikian juga dengan kesalahan estimasi yang lain (z2, z3, dan z4). 4.2.1.2 Konversi Diagram Alur ke Persamaan Langkah selanjutnya adalah mengkonversikan spesifikasi model path diagram ke dalam persamaan spesifikasi model pengukuran dan persamaan struktural. Dalam penelitian ini terdapat lebih dari satu konstruk endogen, maka strukturalnya adalah endogen 2 = eksogen + f (konstruk endogen 1) + error. Variabel eksogen dalam penelitian ini adalah pesan iklan (F) dan variabel endogen dalam penelitian ini adalah pengenalan merek (B), keyakinan konsumen(C), sikap konsumen(A) dan niat beli(I). berikut ini adalah persamaan spesifikasi model pengukuran: Persamaan spesifikasi model pengukuran: X1 X2 X3 X4 = = = = 1 F + e1 2 F + e2 3 F + e3 4 F + e4 X5 X6 X7 X9 X9 = 9 C + e9 X13 = = = = = 5 B + e5 6 B + e6 7 B + e7 8 B + e8 13 A + e13 77 X10 = X11 = X12 = 10 C + e10 11 C + e11 12 C + e12 X14 = X15 = X16 = 14 A + e14 15 A + e15 16 A + e16 X17 = 17 I + e17 X18 = 18 I + e18 X19 = 19 I + e19 X20 = 20 I + e20 Persamaan struktural: B = F F + z1 C = F F + B B + z2 A = F F + B B + z3 I = A A + C C + z4 Dengan bantuan program AMOS versi 6.00 sebenarnya langkah ini sudah dilakukan oleh program, sehingga memudahkan estimasinya. 4.2.1.3 Memilih Matriks Input dan Teknik Estimasi Teknik estimasi yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah maximum likehood karena jumlah sampel penelitian adalah 100 responden. Jumlah tersebut masuk dalam sampel kecil (100-200) sehingga maximum likehood adalah metode yang cocok. Estimasi dilakukan dengan menggunakan dua tahap yaitu estimasi measurement model confirmatory factor analysis dan estimasi melalui structural equation model dengan analisis full model. 4.2.1.3.1 Confirmatory Faktor Analisis Seperti yang telah diuraikan dalam bab III di depan, penelitian ini menggunakan matriks varians/kovarians pada saat pengujian teori karena lebih memenuhi asumsi- 78 asumsi metodologi di mana standard error yang dilaporkan akan menunjukkan angka yang lebih akurat dibandingkan menggunakan matriks korelasi. Model pengukuran terhadap dimensi-dimensi yang membentuk variabel laten/konstruk. Variabel laten/faktor laten dalam model ini adalah pesan iklan (F). Variabel pesan iklan akan mengestimasi tiga variabel yaitu pengenalan merek (B), keyakinan konsumen (C), sikap konsumen (A). Variabel keyakinan konsumen (C) dan sikap konsumen (A) akan mengestimasi variabel niat beli (I). Hasil pengujian confirmatory factor analysis untuk produk kendaraan bermotor YAMAHA ditampilkan dalam gambar 4.2 di bawah ini: Gambar 4.2. Confirmatory Factor Analysis (Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA). Chi-Square = 160,919 P= ,465 RMSEA = ,007 GFI = ,888 AGFI = ,853 Cmin/df = 1,006 CFI = ,999 TLI = ,999 79 Sumber : Data primer diolah, 2011 Hasil pengujian yang ditampilkan pada gambar 4.2 diatas memberikan nilai tingkat signifikansi (probabilitas) sebesar 0,465 (> 0,05) yang menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara matriks kovarians sampel dan matriks kovarians populasi yang diestimasi (Ferdinand, 2000:130). Kelima variabel tersebut tidak mempunyai perbedaan yang signifikan dan dianalisis hubungan kausalitasnya sehingga diharapkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara variabelvariabel tersebut. Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa model yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah layak atau dapat diterima. 80 Hal lain yang perlu diperhatikan adalah nilai konstruk dari masing-masing variabel observed terhadap konstruk latennya. Gambar 4.2 menunjukkan bahwa nilai konstruk dari masing-masing variabel pengamatan adalah relatif besar (berkisar antara 0,867-1,231) sehingga variabel observed tersebut mampu membentuk konstruk latennya. Nilai yang paling kecil adalah X17 paling besar adalah X15 I yaitu sebesar 0,867 dan nilai yang A yaitu sebesar 1,231. Nilai yang diharapkan adalah besar yaitu (>0,5) (Ghozali, 2005: 36). Nilai konstruk yang kecil (<0,5) menunjukkan bahwa indikator-indikator tidak mampu membentuk konstruk latennya dengan baik. Gambar 4.2 juga menunjukkan bahwa nilai varian error pengukuran adalah relatif kecil. Nilai varians error pengukuran (e) adalah antara 0,110 sampai dengan 0,354. Varians error yang paling kecil adalah e19 (0,110) dan yang paling besar adalah e10 (0,354). Model yang baik adalah model dengan nilai varians error yang kecil tetapi tidak negatif (Ferdinand, 2000:46). Berdasarkan confirmatory factor analysis didapatkan hasil bahwa model yang dibentuk untuk produk kendaraan bermotor YAMAHA adalah fit dan tidak terdapat perbedaan yang signifikan di antara variabel-variabel penelitian. Dengan demikian model layak digunakan dan pengujian dapat dilanjutkan. 4.2.1.3.2 Full Model Langkah selanjutnya adalah melakukan estimasi dengan full model SEM (structural equation model). Pelaksanaannya adalah dengan mengganti dua anak panah pada diagram confirmatory factor analysis dengan satu anak panah untuk hubungan yang dihipotesiskan. Penelitian ini menggunakan tujuh buah hipotesis yang 81 merupakan hubungan kausalitas antar variabel-variabel pada model penelitian. Hubungan antara variabel tersebut dibangun berdasarkan telaah teori yang dilakukan sebelumnya. SEM tidak untuk membentuk teori, tetapi untuk mengkonfirmasikan sebuah teori apakah sesuai dengan pengamatan. Berikut adalah output full model SEM dengan menggunakan program AMOS versi 6.00. Gambar 4.3 Full Model Analisis Chi-Square = 160,919 P= ,465 RMSEA = ,007 GFI = ,888 AGFI = ,853 Cmin/df = 1,006 CFI = ,999 TLI = ,999 Sumber: Data primer diolah, 2011 82 Hasil ouput tersebut kemudian akan diuji adanya kemungkinan munculnya masalah identifikasi dan akan dianalisis untuk menguji hipotesis hubungan kausalitas dalam penelitian ini. Pengujian ini kemungkinan muncul masalah identifikasi dan interprestasi model akan dilakukan pada sub bab berikut. 4.2.1.4 Kemungkinan Munculnya Masalah Identifikasi Masalah identifikasi pada SEM adalah ketidakmampuan model yang dikembangkan dalam menghasilkan estimasi yang unik. Jika terjadi masalah identifikasi maka dapat dilakukan pertimbangan ulang dengan menambahkan jumlah konstruk (indikator). 4.2.1.4.1 Uji Normalitas Data Evaluasi normalitas dilakukan dengan menggunakan criteria critical ratio (cr) skewness dan kurtosis. Nilai yang diisyaratkan adalah sebesar 0,05 (5%) dan 2 untuk signifikansi 2,58 untuk signifikansi 0.01 (1%) (Ghozali, 2005:47). Hasil perhitungan uji normalitas dengan program AMOS versi 6.00 pada tabel 34 di bawah ini memberikan nilai critical ratio skewness antara -1,984 (X13) sampai dengan 2,531 (X11), nilai tersebut masih di bawah nilai yang disyaratkan yaitu sebesar 2,58. Untuk critical ratio kurtosis nilainya berkisar antara 0,547 (X1) sampai dengan 1,92 (X11), nilai tersebut juga masih berada di bawah 2,58. Dengan demikian asumsi normalitas data dipengaruhi atau tidak terbukti adanya gejala normalitas data dalam penelitian ini. 83 Evaluasi multivariate juga memberikan nilai critical ratio sebesar 0,627 yang juga dibawah 2,58 sehingga tinjauan secara multivariate juga tidak menunjukkan adanya gejala normalitas pada data. Berikut adalah tabel nilai critical ratio hasil estimasi dengan program AMOS versi 6.00. Tabel 4.24. Uji Normalitas Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA Variabel X17 X18 X19 X20 X13 X14 X15 X16 X12 X11 X10 X9 X5 X6 X7 X8 X4 X3 X2 X1 Skewness c.r -0,459 -2,051 -0,560 -2,506 -0,540 -2,413 -0,480 -2,148 -0,444 -1,984 -0,512 -2,289 -0,470 -2,101 -0,552 -2,470 -0,523 -2,341 -0,566 -2,531 -0,540 -2,415 -0,535 -2,392 -0,534 -2,390 -0,518 -2,316 -0,542 -2,426 -0,542 -2,426 -0,539 -2,412 -0,496 -2,219 -0,563 -2,520 -0,534 -2,390 Multivariate Sumber : Data primer diolah, 2011 kurtosis 0,511 0,482 0,458 0,506 0,893 0,621 0,677 0,757 0,527 0,882 0,554 0,565 0,245 0,302 0,450 0,450 0,300 0,306 0,445 0,245 3,394 c.r. 1,144 1,078 1,023 1,132 1,996 1,389 1,514 1,692 1,178 1,972 1,239 1,263 0,549 0,676 1,007 1,007 0,672 0,685 0,995 0,547 0,627 4.2.1.4.2 Evaluasi Outliers Evaluasi outliers dilakukan terhadap univariate outliers dan multivariate outliers. Evaluasi atas univariate outliers dilakukan dengan menstransformasikan data ke dalam bentuk z-score yang mempunyai rata-rata nol dengan standar devisiasi 84 sebesar satu. Ukuran sampel sebesar 100 pedoman evaluasi adalah bahwa nilai ambang batas dari z-score berada pada rentang -3 sampai 3 (Hair dkk (1995) dalam Waluyo, 2011). Jika terdapat nilai z-score yang di atas 3 dan di bawah -3, berarti asumsi univariate outliers tidak terpenuhi. Berikut adalah nilai maksimal dan nilai minimal z-score hasil perhitungan dengan SPSS versi 15.0. Tabel 4.25. Nilai Z-score (Produk Kendaraan Bermotor YAMAHA) Indikator Zscore(X1) Zscore(X2) Zscore(X3) Zscore(X4) Zscore(X5) Zscore(X6) Zscore(X7) Zscore(X8) Zscore(X9) Zscore(X10) Zscore(X11) Zscore(X12) Zscore(X13) Zscore(X14) Zscore(X15) Zscore(X16) Zscore(X17) Zscore(X18) Zscore(X19) Zscore(X20) Valid N (listwise) N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Minimum -2,68685 -2,75793 -2,69450 -2,70315 -2,68685 -2,69870 -2,75417 -2,75417 -2,78772 -2,94191 -2,89067 -2,77376 -2,86209 -2,79953 -2,80879 -2,85030 -2,63959 -2,76815 -2,75422 -2,64416 Maximum 1,98593 2,00397 1,95787 1,93082 1,98593 1,94422 2,01840 2,01840 2,04299 2,11944 2,15486 2,12111 2,07964 1,99966 1,97213 2,14293 1,90164 1,79787 1,90080 1,88869 Mean Std. Deviation ,0000000 1,00000000 ,0000000 1,00000000 ,0000000 1,00000000 ,0000000 1,00000000 ,0000000 1,00000000 ,0000000 1,00000000 ,0000000 1,00000000 ,0000000 1,00000000 ,0000000 1,00000000 ,0000000 1,00000000 ,0000000 1,00000000 ,0000000 1,00000000 ,0000000 1,00000000 ,0000000 1,00000000 ,0000000 1,00000000 ,0000000 1,00000000 ,0000000 1,00000000 ,0000000 1,00000000 ,0000000 1,00000000 ,0000000 1,00000000 Sumber: Data primer diolah, 2011 Tabel di atas menunjukkan bahwa setelah ditransformasikan ke dalam bentuk z-score, data memiliki nilai rata-rata (mean) sama dengan 0 dan nilai standar deviasi sama dengan 1. Pada kolom maksimal dan minimal tidak terdapat variabel yang mempunyai -3 ≤ z-score ≤ 3. Nilai tertinggi adalah -2,94 (X10) dan 2,15486 (X11), 85 dengan demikian asumsi univariate outliers dalam penelitian ini diterima dan pengujian dapat dilanjutkan dengan pengujian multivariate outliers. Multivariate outliers diuji dengan menggunakan uji mahalanobis dengan tingkat signifikansi sebesar 0,001 (Ferdinand, 2000:135). Jika nilai mahalanobis output di atas nilai yang diisyaratkan maka terjadi penyimpangan outliers dan pengujian tidak dapat dilanjutkan. Nilai batas untuk jumlah respoden N=100 pada tingkat signifikansi sebesar 0,001 dicari dengan menggunakan bantuan program Excel 2007. Uji multivariate outliers dilakukan pada tingkat p<0,001 bila mahalanobis dsquared lebih besar dari nilai chi-square maka data tersebut menunjukkan adanya multivariate outliers (Waluyo, 2011:89). Nilai chi-square dari perhitungan menggunakan AMOS 6.00 sebesar 174,314, hasil output program AMOS versi 6.00 memberikan jarak mahalanobis d-square yang tertinggi 53,277 untuk observasi ke 60. Tampak bahwa nilai maksimal yang diisyaratkan yaitu sebesar 174,314, dengan demikian asumsi multivariate outliers terpenuhi dan pengujian dapat dilanjutkan. 4.2.1.4.3 Evaluasi Multikolinearitas Multikolinearitas dapat dilihat melalui determinant matriks kovarians. Jika nilai determinant matriks kovarians yang dihasilkan dari perhitungan mempunyai nilai yang sangat kecil (mendekati 0) maka dapat diindikasikan bahwa terjadi masalah multikolinearitas atau singularis, sehingga data tidak dapat dipergunakan untuk penelitian (Ghozali, 2005:109). Output hasil perhitungan dengan menggunakan 86 program AMOS versi 6.00 memberikan hasil determinant of sample covarians sebesar 1,7717e + 009. Nilai tersebut jauh diatas 0, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah multikolinearitas dalam data penelitian pada kedua model dan pengujian dapat dilanjutkan. 4.2.1.4.4 Evaluasi Kriteria Goodness-of-fit Uji kelayakan model (Goodness of fit model) adalah langkah untuk melihat apakah variabel-variabel eksogen dalam penelitian mampu menjelaskan variabel endogen. Berikut adalah hasil perhitungan dengan program AMOS versi 6.00 Tabel 4.26 Hasil Uji Kelayakan Model (YAMAHA) Goodnes of fit Cut of value index X2 Chi Square Kecil (*) Sig. ≥ 0,05 RMSEA ≤ 0,08 GFI ≥ 0,90 AGFI ≥ 0,90 CMIN/DF ≤ 2,00 TLI ≥ 0,95 CFI ≥ 0,95 Sumber: data primer diolah, 2011 Hasil Perhitungan Kesimpulan 174,314 0,258 0,024 0,879 0,844 1,069 0,992 0,990 Tidak baik Baik Baik Marjinal Marjinal Baik Baik Baik Dalam tabel 4.51 tersebut tampak bahwa nilai significancy probability adalah sebesar 0,258 (> 0,05) sehingga model adalah tidak berbeda dengan data empiris atau dengan kata lain bahwa model adalah fit. Indeks yang lain (CMIN/DF, TLI dan CFI) juga memberikan hasil yang memenuhi syarat fit. Untuk indeks GFI dan AGFI nilai hasil hitung memberikan nilai < 0.9 akan tetapi mendekati nilai tersebut, maka 87 berdasarkan kedua indeks tersebut (GFI dan AGFI) dapat dikatakan bahwa model adalah fit secara marjinal. Berdasarkan hasil hitung secara keseluruhan, maka dapat disimpulkan bahwa model adalah fit atau dengan kata lain bahwa variabel eksogen mampu menjelaskan variabel endogen. 4.2.1.5 Interpretasi dan Modifikasi Model Berdasarkan output perhitungan AMOS versi 6.00 maka didapatkan bahwa model sudah fit sehingga tidak diperlukan modifikasi model, maka model tersebut dapat diinterpretasikan untuk menguji hipotesis-hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil output perhitungan dengan menggunakan AMOS versi 6.00 maka model struktural dalam model penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 4.27 Regression Weight Hasil Uji Hipotesis Hubungan Antar Variabel Estimate C.R. P B <-- F 0,441 3,908 0,000 C <-- B 0,274 2,759 0,006 A <-- B 0,197 2,130 0,033 A <-- F 0,236 2,265 0,024 C <-- F 0,293 2,675 0,007 I <-- C 0,318 2,290 0,022 I <-- A 0,550 4,004 0,000 Sumber: Data primer diolah, 2011 4.2.1.6 Analisis Jalur Untuk menguji pengaruh variabel intervening di gunakan metode analisis jalur. Analisis jalur adalah menentukan pola hubungan antara tiga atau lebih variabel dan tidak dapat di gunakan untuk mengkonfirmasi atau 88 menolak hipotesis kausalitas imajiner (Ghozali, 2006:210). Analisis jalur dalam penelitian ini di gunakan untuk mengetahui pengaruh kemampuan pesan iklan terhadap sikap konsumen dan keyakinan konsumen melalui variabel pengenalan merek. Analisis jalur diatas dapat di gambarkan diagram jalur sebagai berikut : Gambar 4.4 Analisis Jalur C 0,293 0,318 0,274 F B 0,441 I 0,197 0,236 0,550 A P1= F-B P2= B-C P3= F-C P4=F-A P5=B-A Sumber data : Data primer yang diolah, 2011 Dalam gambar 4.4 tampak bahwa ada pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung dari: a. Variabel pesan iklan terhadap keyakinan konsumen dan pesan iklan yang melalui pengenalan merek terhadap keyakinan konsumen. Pengaruh langsung = 0,293 Pengaruh tidak langsung (melalui pengenalan merek) P1*P2 = (0,441)*( 0,274) = 0,120 + Pengaruh total = 0,413 89 Hasil perkalian menunjukkan bahwa nilai pengaruh tidak langsung P1*P2 lebih kecil dibandingkan nilai pengaruh langsung P3, (0,120<0,293), sehingga menurut perhitungan tersebut pesan iklan cenderung lebih efektif berpengaruh langsung terhadap keyakinan konsumen jika dibandingkan melalui pengenalan merek. Sedangkan total effect pengaruh pesan iklan terhadap keyakinan konsumen melalui pengenalan merek sebesar 0,413. b. Variabel pesan iklan terhadap sikap konsumen dan pesan iklan yang melalui pengenalan merek terhadap sikap konsumen. Pengaruh langsung = 0,236 Pengaruh tidak langsung (melalui pengenalan merek) P1*P5 = (0,441)*( 0,197) = 0,087 + = 0,322 Pengaruh total Hasil perkalian menunjukkan bahwa nilai pengaruh tidak langsung P1*P5 lebih kecil dibandingkan nilai pengaruh langsung P4, (0,087<0,236), sehingga menurut perhitungan tersebut pesan iklan cenderung lebih efektif berpengaruh langsung terhadap sikap konsumen jika dibandingkan melalui pengenalan merek. Sedangkan total effect pengaruh pesan iklan terhadap sikap konsumen melalui pengenalan merek sebesar 0,322. Berdasarkan hasil analisis dapat di ketahui pengaruh langsung dan tidak langsung sebagai berikut : 90 Tabel 4.28 : Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Direct No Keterangan Indirect (Y) Total (Y) Kesimpulan (0,441).( 0,274) = 0,293+0,120 = 0,120 0,413 Direct Effect < Total Effect > Indirect Effect Æ Pengenalan merek sebagai variabel intervening (0,441).(0,197)= 0,236+0,087= 0,087 0,322 (Y) 1 FÆC 0,293 FÆBÆC 2 FÆA 0,236 FÆBÆA Direct Effect < Total Effect > Indirect Effect Æ Pengenalan merek sebagai variabel intervening 4.2.1.7 Pengujian dan Pembahasan Hipotesis Uji hipotesis dilakukan untuk menjawab permasalahan penelitian. Interpretasi terhadap hasil estimasi dengan SEM bias dilakukan setelah asumsi-asumsi terhadap model dipenuhi. Berikut adalah uji hipotesis berdasarkan hasil perhitungan dengan AMOS versi 6.00. 4.2.1.7.1 Hipotesis 1 Hipotesis 1 dalam penelitian ini adalah “Ada pengaruh signifikan antara variabel pesan iklan terhadap pengenalan merek”. Hasil perhitungan dengan menggunakan AMOS versi 6.00 pada tabel 4.30 memberikan nilai critical ratio sebesar 3,909 dengan p-value sebesar 0,000 (< 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa pesan iklan mempunyai hubungan kausalitas terhadap pengenalan merek. Nilai critical ratio yang positif menunjukkan bahwa hubungan kausalitas tersebut positif atau semakin tinggi nilai pesan iklan maka akan semakin tinggi pula 91 pengenalan produk, demikian pula sebaliknya semakin rendah pesan iklan maka akan semakin rendah pula pengenalan produk. Dalam hal ini hipotesis 1 dalam penelitian ini diterima. Pengujian hipotesis 1 menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara pesan iklan terhadap pengenalan merek. Hasil penelitian diatas dapat disebutkan bahwa keefektifan pesan iklan terhadap pengenalan merek dari produk YAMAHA adalah efektif. Hal ini dibuktikan dengan nilai estimasi B F pada tabel 4.30 sebesar 0,441. Pesan iklan merupakan suatu bentuk untuk memperkenalkan suatu produk baik melalui brosur, surat kabar, radio, televisi ataupun media yang lain. Pesan iklan diharapkan dapat diserap oleh konsumen melalui indera mereka, terutama indera penglihatan dan pendengaran, dengan demikian pesan iklan dapat memberikan informasi kepada konsumen sehingga mereka menjadi mengenal suatu produk. 4.2.1.7.2 Hipotesis 2 Hipotesis 2 dalam penelitian ini adalah “Ada pengaruh yang signifikan antara variabel pesan iklan terhadap keyakinan konsumen”. Berdasarkan tabel 4.30 tampak bahwa hasil perhitungan dengan menggunakan AMOS versi 6.00 memberikan nilai critical ratio sebesar 2,759 dengan p-value sebesar 0,007(< 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa pesan iklan mempunyai hubungan kausalitas terhadap keyakinan konsumen. Nilai critical ratio yang positif menunjukkan bahwa hubungan kausalitas tersebut positif atau semakin tinggi pesan iklan maka akan semakin tinggi pula keyakinan konsumen, demikian pula sebaliknya, semakin rendah pesan iklan 92 maka akan semakin rendah pula keyakinan konsumen. Dalam hal ini hipotesis 2 dalam penelitian ini diterima. Pengujian hipotesis 2 menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara pesan iklan terhadap keyakinan konsumen. Hasil penelitian diatas dapat disebutkan bahwa keefektifan pesan iklan terhadap keyakinan konsumen dari produk YAMAHA adalah efektif. Hal ini dibuktikan dengan nilai estimasi C F pada tabel 4.30 sebesar 0,293. Keyakinan merupakan tingkat kepastian konsumen yang mencakup keyakinan dan penilaiannya terhadap suatu produk. Seorang konsumen tidak akan mempunyai keyakinan yang tinggi terhadap suatu produk tanpa adanya informasi yang diberikan kepada konsumen tersebut. Adanya pesan iklan dapat membuat konsumen menjadi yakin karena mendapatkan informasi tentang suatu produk. 4.2.1.7.3 Hipotesis 3 Hipotesis 3 dalam penelitian ini adalah “Ada pengaruh yang signifikan antara variabel pesan iklan terhadap sikap konsumen”. Hasil perhitungan dengan menggunakan AMOS versi 6.00 pada tabel 4.30 memberikan nilai critical ratio sebesar 2,130 dengan p-value sebesar 0,024 (<0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa pesan iklan mempunyai hubungan kausalitas terhadap sikap konsumen. Nilai critical ratio yang positif menunjukkan bahwa hubungan kausalitas tersebut positif atau semakin tinggi pesan iklan maka akan semakin tinggi pula sikap konsumen, demikian pula sebaliknya, semakin rendah pesan iklan maka akan semakin rendah pula sikap konsumen. Dalam hal ini hipotesis 3 dalam penelitian ini diterima. 93 Pengujian hipotesis 3 menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara pesan iklan terhadap sikap konsumen. Hasil penelitian diatas dapat disebutkan bahwa keefektifan pesan iklan terhadap sikap konsumen dari produk YAMAHA adalah efektif. Hal ini dibuktikan dengan nilai estimasi A F pada tabel 4.30 sebesar 0,236. Sikap konsumen adalah suatu kecenderungan untuk membentuk suatu sikap apabila individu dihadapkan pada suatu rangsangan yang menghendaki adanya respon. Pesan iklan sengaja dibuat agar konsumen atau calon konsumen yang melihatnya membentuk suatu sikap terhadap suatu pesan yang terdapat pada iklan, dengan demikian pesan iklan akan membuat konsumen atau calon konsumen bereaksi terhadap informasi yang diterimanya berupa iklan tersebut. Pesan iklan saja cenderung lebih efektif mempengaruhi sikap konsumen dibandingkan melalui pengenalan merek hal ini dibuktikan melalui nilai pengaruh tidak langsung < pengaruh langsung yaitu 0,120<0,293. 4.2.1.7.4 Hipotesis 4 Hipotesis 4 dalam penelitian ini adalah “Ada pengaruh yang signifikan antara variabel pengenalan merek terhadap keyakinan konsumen”. Tabel 4.30 menunjukkan bahwa nilai critical ratio adalah sebesar 2,265 dengan p-value sebesar 0,049 (<0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa pengenalan merek mempunyai hubungan kausalitas terhadap keyakinan konsumen. Nilai critical ratio yang positif menunjukkan bahwa hubungan kausalitas tersebut positif atau semakin tinggi 94 pengaruh pengenalan merek maka akan semakin tinggi pula keyakinan konsumen, demikian pula sebaliknya semakin rendah pengenalan merek maka akan semakin rendah pula keyakinan konsumen. Dalam hal ini hipotesis 4 dalam penelitian ini diterima. Pengujian hipotesis 4 menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara pengenalan merek terhadap keyakinan konsumen. Hasil penelitian diatas dapat disebutkan bahwa keefektifan pengenalan merek terhadap keyakinan konsumen dari produk YAMAHA adalah efektif. Hal ini dibuktikan dengan nilai estimasi C B pada tabel 4.30 sebesar 0,274. Konsumen atau calon konsumen akan dapat merasa yakin terhadap suatu produk jika konsumen tersebut mengenal suatu produk dengan baik. Jika konsumen tidak mengenal atau mengetahui spesifikasi suatu produk dengan baik, maka akan sulit bagi seorang konsumen untuk merasa yakin terhadap keandalan produk tersebut. 4.2.1.7.5 Hipotesis 5 Hipotesis 5 dalam penelitian ini adalah “Ada pengaruh yang signifikan antara pengenalan merek terhadap sikap konsumen”. Tabel 4.30 menunjukkan bahwa hasil perhitungan dengan menggunakan AMOS versi 6.00 memberikan nilai critical ratio sebesar 2,675 dengan p-value sebesar 0,044 (<0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa pengenalan merek mempunyai hubungan kausalitas terhadap sikap konsumen. Nilai critical ratio yang positif menunjukkan bahwa hubungan kausalitas tersebut 95 positif atau semakin tinggi pengenalan merek maka akan semakin tinggi pula sikap konsumen, demikian pula sebaliknya semakin rendah pengenalan merek maka akan semakin rendah pula sikap konsumen. Dalam hal ini hipotesis 5 dalam penelitian ini diterima. Pengujian hipotesis 5 menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara pengenalan merek terhadap sikap konsumen. Hasil penelitian diatas dapat disebutkan bahwa keefektifan pengenalan merek terhadap sikap konsumen dari produk YAMAHA adalah efektif. Hal ini dibuktikan dengan nilai estimasi A B pada tabel 4.30 sebesar 0,179. Sikap dapat dikatakan sebagai suatu respon evaluatif. Respons tersebut hanya akan timbul jika seorang individu dihadapkan pada suatu rangsangan yang menghendaki adanya reaksi individual. Pengenalan terhadap suatu merek merupakan suatu rangsangan bagi seorang individu untuk menentukan sikap terhadap merek tertentu, dengan demikian terdapat hubungan antara pengenalan merek terhadap sikap konsumen. 4.2.1.7.6 Hipotesis 6 Hipotesis 6 dalam penelitian ini adalah “Ada pengaruh yang signifikan antara variabel sikap konsumen terhadap variabel niat beli”. Tabel 4.30 menunjukkan bahwa nilai critical ratio sebesar 4,004 dengan p-value sebesar 0,000 (<0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa sikap konsumen mempunyai hubungan kausalitas terhadap niat 96 beli. Nilai critical ratio yang positif menunjukkan bahwa hubungan kausalitas tersebut positif atau semakin tinggi pengaruh sikap konsumen maka akan semakin tinggi pula niat beli, demikian pula sebaliknya semakin rendah sikap konsumen maka akan semakin rendah pula niat beli. Dalam hal ini hipotesis 6 dalam penelitian ini diterima. Pengujian hipotesis 6 menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara konsumen terhadap niat beli. Hasil penelitian diatas dapat disebutkan bahwa keefektifan konsumen terhadap niat beli dari produk YAMAHA adalah efektif. Hal ini dibuktikan dengan nilai estimasi A I pada tabel 4.30 sebesar 0,550. Niat beli adalah pernyataan mental dari konsumen yang merefleksikan rencana pembelian sejumlah produk terhadap merek tertentu. Keputusan pembelian seorang konsumen akan dipengaruhi oleh sikap konsumen terhadap produk yang akan dibelinya. Seorang konsumen yang mempunyai rangsangan individual yang baik terhadap suatu produk akan mempunyai kecenderungan yang tinggi untuk membeli produk tersebut. 4.2.1.7.7 Hipotesis 7 Hipotesis 7 dalam penelitian ini adalah “Ada pengaruh yang signifikan antara keyakinan konsumen terhadap niat beli”. Tabel 4.30 menunjukkan bahwa hasil perhitungan dengan menggunakan AMOS versi 6.00 memberikan nilai critical ratio sebesar 2,290 dengan p-value sebesar 0,007 (<0,05). Hasil tersebut menunjukkan 97 bahwa keyakinan konsumen mempunyai hubungan kausalitas terhadap niat beli. Nilai critical ratio yang positif menunjukkan bahwa hubungan kausalitas tersebut positif atau semakin tinggi keyakinan konsumen maka akan semakin tinggi pula niat beli, demikian pula sebaliknya semakin rendah keyakinan konsumen maka akan semakin rendah pula niat beli. Dalam hal ini hipotesis 7 dalam penelitian ini diterima. Pengujian hipotesis 7 menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara keyakinan konsumen terhadap niat beli. Hasil penelitian diatas dapat membuktikan bahwa hubungan keyakinan konsumen terhadap niat beli dari produk YAMAHA adalah efektif. Hal ini dibuktikan dengan nilai estimasi C I pada tabel 4.30 sebesar 0,318. Keputusan pembelian seorang konsumen akan dipengaruhi oleh keyakinan konsumen terhadap produk yang akan dibeli. Seorang konsumen yang tidak yakin terhadap suatu produk cenderung untuk tidak membeli produk tersebut. BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil simpulan antara lain; pesan iklan produk kendaraan bermotor Yamaha, memberikan pengaruh pada pengenalan merek, kepercayaan konsumen, sikap konsumen dan niat beli. 1. Pesan iklan kendaraan bermotor Yamaha mempunyai pengaruh langsung yang positif signifikan dengan pengenalan merek terhadap masyarakat Kecamatan Kendal Kota. 2. Pesan iklan kendaraan bermotor Yamaha mempunyai pengaruh langsung yang positif signifikan dengan keyakinan konsumen masyarakat Kecamatan Kendal Kota. 3. Pesan iklan produk kendaraan bermotor Yamaha mempunyai pengaruh langsung yang positif signifikan dengan sikap konsumen masyarakat Kecamatan Kendal Kota . 4. Pengenalan merek kendaraan bermotor Yamaha mempunyai pengaruh langsung yang positif signifikan dengan keyakinan konsumen masyarakat Kecamatan Kendal Kota. 98 99 5. Pengenalan merek kendaraan bermotor Yamaha mempunyai pengaruh langsung yang positif signifikan dengan sikap konsumen masyarakat Kecamatan Kendal Kota. 6. Keyakinan konsumen kendaraan bermotor Yamaha mempunyai pengaruh langsung yang positif signifikan dengan niat beli masyarakat Kecamatan Kendal Kota. 7. Sikap konsumen kendaraan bermotor Yamaha mempunyai pengaruh langsung yang positif signifikan dengan niat beli masyarakat Kecamatan Kendal Kota. 8. Terdapat pengaruh tidak langsung pesan iklan produk kendaraan bermotor Yamaha terhadap sikap konsumen dan keyakinan konsumen jika melalui pengenalan merek. 5.4 Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka saran yang dapat diberikan antara lain sebagai berikut: 1. Bagi Perusahaan Yamaha Indonesia a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan rujukan bagi produsen kendaraan bermotor YAMAHA untuk lebih meningkatkan kualitas pesan iklan yang disampaikan kepada calon konsumen atau konsumen, dengan demikian konsumen akan mempunyai pengenalan, keyakinan dan sikap 100 yang tinggi kepada produk dan diharapkan dapat meningkatkan niat beli konsumen yang pada akhirnya dapat menambah keuntungan perusahaan. b. Disarankan kepada produsen YAMAHA agar menciptakan iklan yang lebih membangun kesadaran merek, agar daya ingat pemirsa tentang produk tersebut dapat terpelihara. 2. Bagi Peneliti a. Penelitian selanjutnya sampel penelitian dapat diperbanyak, kuesioner disusun sebaik mungkin agar responden mendapatkan penjelasan yang mendetail mengenai setiap butir pernyataan yang diberikan, objek penelitian dapat diperluas lagi dengan menambah jumlah produk yang diteliti dan pilihan jawaban pada kuesioner dapat menggunakan skala genap untuk menghindari responden yang memeberikan pilihan jawaban netral. b. Perlu menambahkan variabel di konsep CDM untuk produk kendaraan bermotor YAMAHA dengan menambah variabel lainnya yaitu pembelian nyata (Purchase) karena dengan menambahkan variabel pembelian nyata maka dapat diketahui dengan pasti keefektifan iklan yang ditayangkan. DAFTAR PUSTAKA Albari, 2007, Efektifitas Iklan Televisi Sabun Pembersih Muka di Kota Yogyakarta (Pendekatan Consumer Decision Model), Januari, Jakarta. Anoraga, Pandji. 2000, Manajemen Bisnis, PT. Rineka Cipta, Jakarta. Charles. W L., Joseph F. H., Carl Mc. D., 2001, Pemasaran, PT Salemba, Jakarta. Durianto Duriadi, et.al., 2003, Invasi Pasar Dengan Iklan yang Efektif, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Ferdinand, Agusty, 2000, Structural Equation Modeling Dalam Penelitian Manajemen: Aplikasi Model-Model Rumit dalam Penelitian untuk Tesis Magister dan Desertasi Doktor. Seri Pustaka Kunci 03/2002 Ghozali, Imam, 2005, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Gunawan, Ade, 2003, Analisis Consumer Decision Model untuk Pengukuran Efektifitas Periklanan. April, Sumatera Utara. Hagijanto, Andrian D, 2000, “Trilogi Iklan Pasta Gigi Pepsodent Sebuah Citraan Konflik Sebagai Pembangkit Brand Aware Pada Iklan TV, Nirmana, Vol.2, No.2, 73-83, Juli Kasali, Renald, 1999, Manajemen Periklanan, Edisi keempat, Pustaka Utama, Grafity, Jakarta. Kotler, Philip, 2006, According To Kotler, Edisis pertama, PT Bhuana Ilmu Populer, Jakarta. Kotler, Philip dan Gery Amstrong, 2001, Prinsip-prinsip pemasaran, Edisi delapan, jilid dua, Erlangga, Jakarta. Kotler, Philip dan Gery Amstrong, 2003, Dasar-Dasar Pemasaran, Edisi ketujuh, PT Prenhallindo, Jakarta. Kotler, Philip, 2000, Manajemen Pemasaran : Analisis Perencanaan, Implementasi dan Kontrol, Edisis Bahasa Indonesia, PT Prenhallindo, Jakarta. Kotler, Philip, 2003, Manajemen Pemasaran : Analisis Perencanaan, Implementasi dan Kontrol, Jilid I, Edisis Bahasa Indonesia, PT Prenhallindo, Jakarta. 101 102 Purnama, Lingga. 2001. Strategic Marketing Plan, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Lusiyana dalam Durianto Etal, 2003, Consumer Decision Model Pendekatan Alternatif Analisis Efektifitas iklan Studi empiris iklan di televisi tentang minuman pencegah panas dalam (Adem Sari, Segar Dingin, Langlang sari), September, Jakarta. Simamora, B., 2001, Remarketing For Business Recovery, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Stanton, W., 2001, Prinsip Pemasaran, Erlangga, Jakarta. Sugiyono, Dr., 2008, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R dan D, Afabeta, Bandung. Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran, Cetakan Ketiga, Edisi Kedua Penerbit Andi,Yogyakarta. Waluyo, Minto .,Dr. 2011. Panduan dan Aplikasi Structural Equation Modeling. PT. Indeks, Jakarta. Zuraida, Lukia dan Chasanah Uswatun, 2001, Consumer Decision Model Pendekatan Alternatif Analisis Efektifitas iklan; Studi Empiris iklan di Televisi tentang Sabun Deterjen Bubuk, Kajian Bisnis, September. www. Kompas.com. 2010. Juli 103 Lampiran 1 Blanko Kuesioner Petunjuk pengisian: 1. Isilah titik-titik dibawah ini dengan singkat dan jelas 2. Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan memberikan tanda silang (x) Data Responden : 1. Nama : ................................................................................... 2. Alamat : ................................................................................... 3. Jenis Kelamin : (L/P) 4. Usia : .................(tahun) 5. Berapa uang yang Anda belanjakan untuk membeli produk kendaraan bermotor : a. <Rp. 10.000.000,- b.>Rp.10.000.000,- 6. Apakah Anda atau saudara Anda pernah menggunakan produk kendaraan bermotor YAMAHA? a. Ya b. Tidak 7. Apakah Anda pernah menyaksikan tayangan iklan produk kendaraan bermotor YAMAHA? a. Ya b. Tidak 8. Apakah Anda masih mengingat tayangan iklan produk kendaraan bermotor YAMAHA? a. Ya b. Tidak 104 Berilah tanggapan terhadap pernyataan dibawah ini dengan memberikan tanda (x) pada kolom yang Anda anggap tepat ! SS : Sangat setuju S : Setuju KS : Kurang setuju TS : Tidak setuju STS : Sangat tidak setuju No A PERTANYAAN Variabel Pesan Iklan (F) 1. Pesan iklan produk kendaraan bermotor YAMAHA mencerminkan gaya hidup modern. Pesan iklan produk kendaraan bermotor YAMAHA mencerminkan gaya hidup seorang bintang (artis). Pesan iklan produk kendaraan bermotor YAMAHA yang mudah diingat. Pesan iklan produk kendaraan bermotor YAMAHA durasi penayangan iklannya tidak terlalu lama. Variabel Pengenalan Merek (B) 2 3 4 B 1. 2 3 4 C. 1. 2. SS Saya mengenal produk kendaraan bermotor YAMAHA yang mencerminkan gaya hidup modern. Saya mengenal produk kendaraan bermotor YAMAHA yang mencerminkan gaya hidup seorang bintang (artis). Saya mengenal produk kendaraan bermotor YAMAHA yang pesan iklannya mudah diingat. Saya mengenal produk kendaraan bermotor YAMAHA yang durasi penayangan iklannya tidak terlalu lama. Variabel Keyakinan konsumen (C) Saya mempercayai produk kendaraan bermotor YAMAHA yang mencerminkan gaya hidup modern. Saya mempercayai produk kendaraan S KS TS STS 105 3. 4. bermotor YAMAHA yang mencerminkan gaya hidup seorang bintang (artis). Saya mempercayai produk kendaraan bermotor YAMAHA yang pesan iklannya mudah diingat. Saya mempercayai produk kendaraan bermotor YAMAHA yang durasi penayangan iklannya tidak terlalu lama. D. Variabel Sikap Konsumen (A) 1. Saya menyukai produk kendaraan bermotor YAMAHA yang mencerminkan gaya hidup produk modern. Saya menyukai produk kendaraan bermotor YAMAHA yang mencerminkan gaya hidup seorang bintang (artis). Saya menyukai produk kendaraan bermotor YAMAHA yang pesan iklannya mudah diingat. Saya menyukai produk kendaraan bermotor YAMAHA yang durasi penayangan iklannya tidak rerlalu lama. 2. 3. 4. E. Variabel Niat Beli (I) 1. Saya berniat membeli produk kendaraan bermotor YAMAHA yang mencerminkan gaya hidup modern. Saya berniat membeli produk kendaraan bermotor YAMAHA yang mencerminkan gaya hidup seorang bintang (artis). Saya berniat membeli produk kendaraan bermotor YAMAHA yang iklannya mudah diingat. Saya berniat membeli produk kendaraan bermotor YAMAHA yang durasi penayangan iklannya tidak terlalu lama. 2. 3. 4. 106 Lampiran 2 PERHITUNGAN UJI VALIDITAS KUESIONER PESAN IKLAN Rumus: Kriteria Butir angket Valid jika rxy > rtabel Perhitungan : Berikut ini contoh perhitungan validitas kuesioner pada butir angket nomor 1. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 X 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 Y 14 12 16 18 20 13 12 16 16 18 18 17 17 14 16 17 12 15 16 17 X2 16 16 16 25 25 9 16 16 16 16 16 25 25 16 16 16 25 16 16 25 Y2 196 144 256 324 400 169 144 256 256 324 324 289 289 196 256 289 144 225 256 289 XY 56 48 64 90 100 39 48 64 64 72 72 85 85 56 64 68 60 60 64 85 107 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 17 16 17 18 17 16 17 18 19 17 16 16 25 25 25 16 25 25 25 25 289 256 289 324 289 256 289 324 361 289 68 64 85 90 85 64 85 90 95 85 ∑ 132 486 549 7992 2155 Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh: 0,502 Pada α = 5% dengan N= 30 diperoleh rtabel = 0,367 karena tersebut Valid. > rtabel, maka angket No. 1 108 PERHITUNGAN UJI VALIDITAS KUESIONER PENGENALAN MERK Rumus: Kriteria Butir angket Valid jika rxy > rtabel Perhitungan : Berikut ini contoh perhitungan validitas kuesioner pada butir angket nomor 1. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 X 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 Y 16 13 16 20 20 15 16 18 18 19 19 18 18 16 20 17 12 14 16 18 18 16 19 16 X2 16 16 16 25 25 16 16 16 25 25 25 16 16 16 25 16 25 16 16 25 16 16 25 16 Y2 256 169 256 400 400 225 256 324 324 361 361 324 324 256 400 289 144 196 256 324 324 256 361 256 XY 64 52 64 100 100 60 64 72 90 95 95 72 72 64 100 68 60 56 64 90 72 64 90 64 109 25 26 27 28 29 30 5 4 4 5 5 4 20 16 17 20 19 16 25 16 16 25 25 16 400 256 289 400 361 256 100 64 68 100 95 64 ∑ 132 516 588 9004 2288 Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh: 0,578 Pada α = 5% dengan N= 30 diperoleh rtabel = 0,367 karena tersebut Valid. > rtabel, maka angket No. 1 110 PERHITUNGAN UJI VALIDITAS KUESIONER KEPERCAYAAN KONSUMEN. Rumus: Kriteria Butir angket Valid jika rxy > rtabel Perhitungan : Berikut ini contoh perhitungan validitas kuesioner pada butir angket nomor 1. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 X 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 Y 16 10 16 18 18 12 16 15 16 16 17 18 17 16 17 16 11 14 16 17 17 16 16 17 X2 16 16 16 25 25 9 16 16 16 16 25 25 25 16 25 25 16 16 16 25 16 16 16 25 Y2 256 100 256 324 324 144 256 225 256 256 289 324 289 256 289 256 121 196 256 289 289 256 256 289 XY 64 40 64 90 90 36 40 60 40 40 85 90 85 40 85 80 44 56 64 85 68 64 64 85 111 25 26 27 28 29 30 5 4 4 5 4 4 17 16 16 19 16 16 25 16 16 25 16 16 289 256 256 361 256 256 85 64 64 95 64 64 ∑ 130 478 572 7726 1995 Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh: 0,637 Pada α = 5% dengan N= 30 diperoleh rtabel = 0,367 karena tersebut Valid. > rtabel, maka angket No. 1 112 PERHITUNGAN UJI VALIDITAS KUESIONER PENAYANGAN IKLAN Rumus: Kriteria Butir angket Valid jika rxy > rtabel Perhitungan : Berikut ini contoh perhitungan validitas kuesioner pada butir angket nomor 1. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 X 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 Y 16 13 16 20 20 15 16 18 18 19 19 18 18 16 20 17 12 14 16 18 18 16 19 16 X2 16 16 16 25 25 16 16 16 25 25 25 16 16 16 25 16 25 16 16 25 16 16 25 16 Y2 256 169 256 400 400 169 256 324 324 361 361 324 324 256 400 289 144 196 256 324 324 256 361 256 XY 64 52 64 100 100 60 64 72 90 95 95 72 72 64 100 68 60 56 64 90 72 64 90 64 113 25 26 27 28 29 30 5 4 4 5 5 4 20 16 17 20 19 16 25 16 16 25 25 16 400 256 289 400 225 256 100 64 68 100 95 64 ∑ 132 516 588 9004 2288 Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh: 0,578 Pada α = 5% dengan N= 30 diperoleh rtabel = 0,367 karena tersebut Valid. > rtabel, maka angket No. 1 114 PERHITUNGAN UJI VALIDITAS KUESIONER NIAT BELI Rumus: Kriteria Butir angket Valid jika rxy > rtabel Perhitungan : Berikut ini contoh perhitungan validitas kuesioner pada butir angket nomor 1. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 X 2 5 5 3 3 2 3 2 5 5 2 5 2 2 3 5 3 2 2 5 5 5 2 2 Y 13 14 17 15 13 17 10 15 18 18 12 16 13 13 14 18 15 11 11 20 20 20 17 17 X2 4 25 25 9 9 4 3 4 25 25 4 25 4 4 9 25 9 4 4 25 25 25 4 4 Y2 169 196 289 225 169 289 100 225 324 324 144 196 169 169 196 324 225 121 121 400 400 400 289 289 XY 26 70 85 45 39 34 30 30 90 90 24 80 26 26 42 90 45 22 22 100 100 100 34 34 115 25 26 27 28 29 30 5 5 5 5 3 1 18 20 20 20 14 6 25 25 25 25 9 1 324 400 400 400 196 36 90 100 100 100 42 6 ∑ 104 465 414 7482 1722 Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh: 0,75 Pada α = 5% dengan N= 30 diperoleh rtabel = 0,367 karena tersebut Valid. > rtabel, maka angket No. 1 116 Lampiran 3 KUESIONER PERHITUNGAN RELIABILITAS PESAN IKLAN Rumus: Perhitungan: No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 ∑ X 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 63 X2 Y 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 69 16 16 16 25 25 9 16 16 16 16 16 25 25 16 16 269 Y2 16 25 16 16 25 16 16 25 25 25 16 25 25 25 25 321 XY 16 20 16 20 25 12 16 20 20 20 16 25 25 20 20 291 Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh: rxy = 0,980 Setelah diketahui hasil rxy maka dimasukkan dalam rumus reliabilitas r1i = r1i = 0,990 Hasil yang diperoleh r1i = 0,990 117 KUESIONER PERHITUNGAN RELIABILITAS PENGENALAN MERK Rumus: Perhitungan: No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 ∑ X 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 66 X2 Y 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 66 16 16 16 25 25 16 16 16 25 25 25 16 16 16 25 294 Y2 16 25 16 16 25 16 16 25 16 25 16 16 25 25 16 294 XY 16 20 16 20 25 16 16 20 20 25 20 16 20 20 20 290 Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh: rxy = 0,980 Setelah diketahui hasil rxy maka dimasukkan dalam rumus reliabilitas r1i = r1i = 0,987 Hasil yang diperoleh r1i = 0,987 118 KUESIONER PERHITUNGAN RELIABILITAS KEPERCAYAAN KONSUMEN Rumus: Perhitungan: No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 ∑ X 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 5 5 5 4 5 65 X2 Y 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 66 16 16 16 25 25 9 16 16 16 16 25 25 25 16 25 287 Y2 25 16 16 16 25 16 16 16 25 25 16 16 25 16 16 285 XY 20 16 16 20 25 12 16 16 20 20 20 20 25 16 20 282 Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh: rxy = 0,972 Setelah diketahui hasil rxy maka dimasukkan dalam rumus reliabilitas r1i = r1i = 0,986 Hasil yang diperoleh r1i = 0,986 119 KUESIONER PERHITUNGAN RELIABILITAS PENAYANGAN IKLAN Rumus: Perhitungan: No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 ∑ X 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 66 X2 Y 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 66 16 16 16 25 25 16 16 16 25 25 25 16 16 16 25 294 Y2 16 25 16 16 25 16 16 25 16 25 16 16 25 25 16 294 XY 16 20 16 20 25 16 16 20 20 25 20 16 20 20 20 290 Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh: rxy = 0,973 Setelah diketahui hasil rxy maka dimasukkan dalam rumus reliabilitas r1i = r1i = 0,987 Hasil yang diperoleh r1i = 0,987 120 KUESIONER PERHITUNGAN RELIABILITAS NIAT BELI Rumus: Perhitungan: No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 ∑ X 2 5 5 3 3 2 3 2 5 5 2 5 2 2 3 49 X2 Y 5 3 2 2 5 5 5 2 2 5 5 5 5 3 1 55 4 25 25 9 9 4 9 4 25 25 4 25 4 4 9 185 Y2 25 9 4 4 25 25 25 4 4 25 25 25 25 9 1 235 XY 10 15 10 6 15 10 15 4 10 25 10 25 10 6 3 174 Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh: rxy = 0,709 Setelah diketahui hasil rxy maka dimasukkan dalam rumus reliabilitas r1i = r1i = 0,829 Hasil yang diperoleh r1i = 0,829 121 Kode 1 2 Pesan Iklan GN-01 1 4 2 4 3 2 4 4 GN-02 4 3 2 3 3 4 GN-03 GN-04 4 5 4 5 4 4 4 4 5 GN-05 5 5 5 5 GN-06 3 4 3 3 7 GN-07 4 2 2 4 8 9 GN-08 GN-09 4 4 4 4 10 11 GN-10 GN-11 4 4 4 5 4 5 4 4 12 13 GN-12 GN-13 4 5 5 4 5 4 4 4 14 15 GN-14 GN-15 5 4 4 2 4 4 4 4 16 17 GN-16 GN-17 4 4 4 4 4 5 4 4 18 19 GN-18 GN-19 5 4 1 5 3 3 3 3 20 21 GN-20 GN-21 4 5 4 4 4 4 4 4 22 23 GN-22 GN-23 4 4 5 4 4 4 4 4 24 25 GN-24 GN-25 5 5 3 4 4 5 5 4 26 27 GN-26 GN-27 5 4 4 4 4 4 4 4 28 29 GN-28 GN-29 5 5 4 4 4 4 4 5 30 GN-30 5 5 5 4 5 4 4 4 132 0.502 0.367 Valid 0.317 118 0.729 0.367 Valid 0.892 117 0.859 0.367 Valid 0.714 119 0.667 0.367 Valid 0.24 Validitas 6 ∑ X rxy rtabel Ket. 2 σ RELIABILITAS 2 ∑σi ni σ 2 DAN Y 14 12 16 18 20 13 12 16 16 18 18 17 17 14 16 17 12 15 16 17 17 16 17 18 17 16 17 18 19 17 486 2.163 4 t r11 4.097 rtabel 0.629 0.367 Kriteria reliabel RELIABILITAS No. Kode 1 GN-01 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 GN-02 GN-03 GN-04 GN-05 GN-06 GN-07 GN-08 GN-09 GN-10 GN-11 GN-12 GN-13 GN-14 GN-15 GN-16 GN-17 GN-18 GN-19 GN-20 GN-21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 GN-22 GN-23 GN-24 GN-25 GN-26 GN-27 GN-28 GN-29 GN-30 KUESIONER Pengenalan merek 1 4 2 4 3 4 6 4 4 2 5 2 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 3 4 5 4 5 5 5 4 4 5 3 5 4 4 4 5 4 5 3 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 1 3 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 1 3 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 132 128 134 122 rtabel 0.578 0.367 0.634 0.367 0.745 0.367 0.784 0.367 Ket. 2 σ 2 ∑σi ni 2 σt r11 rtabel Valid 0.248 2.359 6 4.441 0.563 0.367 Valid 0.616 Valid 0.74 Valid 0.754 ∑ Validitas No. UJI VALIDITAS PENELITIAN RELIABILITAS Lampiran 4 ANALISIS X rxy Kriteria reliabel Y 16 13 16 20 20 15 16 18 18 19 19 18 18 16 20 17 12 14 16 18 18 16 19 16 20 16 17 20 19 16 516 122 No. Kode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 GN-01 GN-02 GN-03 GN-04 GN-05 GN-06 GN-07 GN-08 GN-09 GN-10 GN-11 GN-12 GN-13 GN-14 GN-15 GN-16 GN-17 GN-18 GN-19 GN-20 GN-21 GN-22 GN-23 GN-24 GN-25 GN-26 GN-27 GN-28 GN-29 GN-30 Validitas ∑ Kepercayaan Konsumen 1 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 2 4 2 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 2 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 130 116 117 115 rxy 0.637 0.866 0.905 0.857 rtabel 0.367 0.367 0.367 0.367 Valid Valid Valid Valid 0.299 0.395 0.438 0.282 X Ket. Y 16 10 16 18 18 12 16 15 16 16 17 18 17 16 17 16 11 14 16 17 17 16 16 17 17 16 16 19 16 16 478 2 RELIABILITAS σ ∑σi 2 1.414 4 ni σ 2 t 3.789 r11 0.836 rtabel 0.367 Kriteria reliabel 123 No. Sikap Konsumen Kode 2 4 5 4 5 5 4 2 5 4 5 5 4 5 4 4 5 1 3 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 5 4 3 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 1 2 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 2 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 133 128 127 118 rxy 0.92 0.867 0.939 0.58 rtabel 0.367 0.367 0.367 0.367 Valid Valid Valid Valid 0.737 0.892 0.875 0.34 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 GN-01 GN-02 GN-03 GN-04 GN-05 GN-06 GN-07 GN-08 GN-09 GN-10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 GN-11 GN-12 GN-13 GN-14 GN-15 GN-16 GN-17 GN-18 GN-19 GN-20 GN-21 GN-22 GN-23 GN-24 GN-25 GN-26 GN-27 GN-28 GN-29 30 GN-30 ∑ Validitas Y 1 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 1 3 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 X Ket. 2 σ RELIABILITAS ∑σi 2 2.844 4 ni σ 2 t r11 rtabel Kriteria 7.982 0.858 0.367 reliabel 16 16 16 20 18 14 14 19 17 18 19 18 19 17 18 17 6 11 19 19 18 16 19 16 19 16 19 19 17 16 506 124 Kode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 GN-01 GN-02 GN-03 GN-04 GN-05 GN-06 GN-07 GN-08 GN-09 GN-10 GN-11 GN-12 GN-13 GN-14 GN-15 GN-16 GN-17 GN-18 GN-19 GN-20 GN-21 GN-22 GN-23 GN-24 GN-25 GN-26 GN-27 GN-28 GN-29 GN-30 Validitas No. ∑ X 4 3 3 5 5 2 5 3 5 3 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 3 2 130 rxy 0.75 0.655 0.824 0.518 rtabel 0.367 0.367 0.367 0.367 Valid Valid Valid Valid 2.051 1.72 1.564 1.195 Ket. σ2 RELIABILITAS 1 2 5 5 3 3 2 3 2 5 5 2 5 2 2 3 5 3 2 2 5 5 5 2 2 5 5 5 5 3 1 104 Niat Beli 2 3 4 4 4 2 4 3 5 2 5 3 5 5 2 2 4 4 5 5 3 5 3 2 1 5 5 4 3 3 3 3 3 5 4 3 2 2 2 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 3 1 2 118 113 ∑σi 2 6.53 ni 4 σ2t 12.47 r11 0.635 rtabel 0.367 Kriteria reliabel Y 13 14 17 15 13 17 10 15 18 18 12 16 13 13 14 18 15 11 11 20 20 20 17 17 18 20 20 20 14 6 465 125 Lampiran 5 DATA HASIL KUESIONER NO NAMA L/P U M UR VARIABEL PENGENALAN MEREK (B) VARIABEL PESAN IKLAN (F) VARIABEL KEPERCAYAAN KONSUMEN ( C ) VARIABEL SIKAP KONSUMEN ( A ) VARIABEL NIAT BELI (I) 1 2 3 4 ∑ 1 2 3 4 ∑ 1 2 3 4 ∑ 1 2 3 4 ∑ 1 2 3 4 ∑ 1 Rahmat Alfian L 25 4 4 3 4 15 4 4 4 3 15 3 5 5 2 15 5 4 2 5 16 3 4 4 4 15 2 Ainul Abidin L 38 5 4 4 3 16 4 4 2 2 12 2 2 4 4 12 3 2 3 4 12 5 5 2 3 15 3 Zuhad R.H L 45 5 5 3 4 17 5 5 4 4 18 4 5 4 3 16 5 3 4 4 16 5 4 5 4 18 4 Turik L 34 4 3 1 2 10 3 4 2 3 12 3 3 3 3 12 3 2 5 4 14 2 4 4 2 12 5 Diah Ningrum P 27 2 5 2 2 11 3 4 3 3 13 3 2 2 4 11 4 3 2 4 13 2 4 2 4 12 6 Dika Ahmad fauzi L 30 5 4 4 4 17 5 3 3 4 15 2 5 2 3 12 4 3 2 3 12 4 4 2 2 12 7 Sri Wardani P 29 5 3 4 3 15 5 2 2 3 12 4 5 4 2 15 4 1 2 5 12 5 4 4 3 16 8 Widya Ningsih P 26 3 5 4 1 13 5 3 3 1 12 5 4 3 1 13 5 3 3 2 13 3 4 4 3 14 9 Dimas S. L 31 4 2 2 4 12 5 3 2 3 13 3 4 4 3 14 4 4 2 3 13 4 3 2 3 12 10 Arif Richi L 28 3 4 4 4 15 3 4 4 4 15 4 4 4 2 14 3 3 3 5 14 5 5 2 4 16 11 Nisaul P 30 5 4 1 3 13 3 4 2 3 12 4 4 5 1 14 4 2 3 4 13 5 4 4 3 16 12 Ahmat rifai L 36 4 3 2 2 11 3 3 3 2 11 3 3 3 3 12 4 4 2 2 12 2 2 3 3 10 13 Endang N. P 28 4 3 2 2 11 3 2 3 4 12 3 3 4 3 13 3 4 4 4 15 4 3 2 5 14 14 Siti rohana P 30 5 2 2 3 12 3 4 2 5 14 3 5 5 2 15 3 2 2 3 10 4 4 2 2 12 15 Dwi Astuti P 42 3 2 3 2 10 4 4 3 5 16 3 3 2 2 10 5 2 4 3 14 5 1 4 5 15 16 Mudrikah P 44 3 5 5 2 15 4 2 3 1 10 4 4 1 1 10 3 4 4 1 12 3 4 4 2 13 17 Mutazilah P 26 4 5 5 3 17 5 5 2 3 15 5 3 4 3 15 5 3 2 4 14 5 2 3 5 15 18 Joko Riadi L 27 3 5 2 4 14 5 5 3 2 15 3 4 3 2 12 4 4 2 4 14 4 3 3 2 12 19 Sofia Ulfa P 28 2 5 3 2 12 3 2 4 3 12 4 1 2 3 10 5 2 5 2 14 5 4 3 2 14 20 Agung Riadi L 34 4 2 2 3 11 4 4 3 3 14 2 3 3 3 11 3 3 3 4 13 5 3 2 5 15 21 Marufkah P 26 3 4 4 4 15 2 3 3 5 13 4 4 4 3 15 5 5 5 3 18 3 3 3 5 14 22 Zulmi Ansori L 29 5 5 5 3 18 5 4 3 2 14 3 3 2 4 12 5 4 4 2 15 3 2 2 5 12 23 lailatul P 28 3 2 3 4 12 5 5 4 4 18 3 3 5 2 13 5 2 4 5 16 4 3 2 1 10 24 Ria Andalwati P 31 2 4 2 3 11 5 5 3 2 15 5 5 3 5 18 4 2 2 4 12 4 4 2 4 14 25 Zainal Abidin L 37 3 5 2 3 13 3 2 3 3 11 3 4 3 4 14 4 4 3 2 13 3 4 3 3 13 26 agus Setiawan L 35 5 5 3 4 17 5 5 4 3 17 5 5 4 3 17 5 4 4 3 16 4 5 3 3 15 27 Mastur L 34 2 2 4 2 10 4 5 3 3 15 4 3 3 2 12 3 2 4 5 14 2 3 4 2 11 28 Mimin P 29 4 2 2 4 12 4 4 3 3 14 3 4 4 3 14 3 3 4 2 12 4 3 3 4 14 29 A. Arif L 45 3 2 4 2 11 4 3 4 3 14 5 2 4 3 14 3 2 2 3 10 4 3 3 3 13 126 30 Agus Romadon L 46 2 2 2 2 8 2 3 2 1 8 3 2 2 5 12 4 5 2 4 15 4 3 2 4 13 31 Sukarti P 42 4 4 4 4 16 4 5 5 1 15 5 5 4 1 15 1 4 3 2 10 4 3 3 3 13 P 40 2 3 3 3 11 2 3 2 3 10 3 3 4 2 12 2 3 3 4 12 5 4 4 3 16 P 27 2 4 4 2 12 3 4 4 3 14 3 3 2 5 13 4 3 3 2 12 4 2 3 5 14 aji P. L 44 4 2 5 3 14 4 4 2 5 15 4 3 2 3 12 5 2 2 3 12 4 5 2 2 13 Mutiah P 43 2 3 3 5 13 5 4 3 1 13 3 4 3 3 13 3 2 3 2 10 3 3 3 3 12 L 45 5 3 3 2 13 4 3 3 3 13 5 2 3 3 13 3 3 3 3 12 2 3 3 4 12 P 27 4 3 2 2 11 3 3 4 3 13 2 2 3 3 10 3 2 4 2 11 4 4 4 4 16 P 28 3 4 3 2 12 4 3 2 5 14 2 1 3 3 9 5 2 3 3 13 3 3 2 2 10 P 30 5 4 2 5 16 4 3 5 5 17 5 4 4 3 16 5 5 4 3 17 2 2 2 1 7 P 30 4 3 3 3 13 5 3 2 4 14 4 5 2 3 14 4 4 3 3 14 2 3 3 5 13 32 33 Tutik Awaliyah Diah Kartikasari 34 35 36 37 Thohalul Khoir Warinda Agustina 38 39 40 Kuryati Fanka Nurjanah Atika Ambarsari 41 Putri Aclela P 25 2 2 1 2 7 2 5 5 5 17 1 2 2 1 6 2 2 3 5 12 3 3 3 3 12 42 Mulyati P 30 3 4 3 3 13 3 2 3 4 12 3 3 2 4 12 3 3 4 2 12 4 4 4 2 14 43 Laili Hidayati P 28 5 3 3 3 14 5 3 3 2 13 3 2 3 4 12 5 2 3 4 14 4 3 4 4 15 44 Sri Purwanti P 26 4 4 3 2 13 4 2 3 3 12 4 4 3 3 14 3 3 4 4 14 2 2 2 4 10 45 Wulan sari P 27 5 5 3 5 18 4 4 3 4 15 5 5 2 3 15 5 5 5 3 18 4 4 3 2 13 46 Anharul M. L 27 2 3 1 1 7 5 5 3 5 18 2 2 1 2 7 2 2 2 2 8 4 3 3 2 12 47 Alya Sobrina P 25 2 3 3 2 10 5 3 5 5 18 4 3 3 2 12 5 4 4 5 18 4 4 4 4 16 48 M. Ali L 26 4 4 3 5 16 3 3 4 4 14 3 3 4 3 13 4 4 4 4 16 3 4 3 5 15 49 Henriyanto L 30 3 2 3 5 13 4 5 3 3 15 5 4 5 4 18 5 3 2 5 15 3 4 4 3 14 50 Ana Safitri P 25 4 2 2 3 11 5 2 2 3 12 5 3 3 2 13 5 2 2 3 12 4 4 5 5 18 51 Adi Nugroho L 27 2 1 2 1 6 5 4 5 4 18 4 5 5 1 15 1 2 2 1 6 4 3 3 2 12 52 M. Sofian L 28 3 3 3 5 14 3 4 3 3 13 4 3 3 2 12 4 3 2 3 12 4 2 3 3 12 53 Saisa Bela P 30 4 4 3 3 14 3 3 4 2 12 4 2 2 4 12 4 2 3 3 12 4 2 3 3 12 54 Nurul P. P 38 4 4 4 4 16 4 3 2 5 14 3 3 4 4 14 4 3 5 2 14 3 4 3 4 14 55 Sri handayani P 31 3 3 4 3 13 3 2 2 3 10 3 4 2 5 14 5 2 2 4 13 4 4 3 2 13 56 Umi Hidayah P 30 3 3 5 5 16 5 4 5 2 16 5 5 4 2 16 5 5 4 2 16 3 4 4 4 15 57 Darwanto L 45 4 3 3 3 13 4 3 2 1 10 4 4 3 3 14 4 3 3 3 13 3 3 3 4 13 58 Barokah P 28 4 5 5 4 18 4 5 5 2 16 4 5 5 4 18 4 5 5 4 18 4 5 5 4 18 59 Sahadatik P 27 5 5 3 5 18 5 4 5 4 18 5 5 3 3 16 5 5 5 3 18 5 5 2 4 16 60 Miwiasih P 27 5 5 5 4 19 5 5 3 4 17 5 3 4 5 17 5 3 4 5 17 5 2 4 5 16 61 Alfiah P 42 5 5 5 2 17 5 5 3 3 16 5 5 2 2 14 5 3 3 3 14 5 3 4 3 15 62 Sugiah P 40 5 4 5 2 16 5 3 2 3 13 5 3 4 4 16 5 3 4 5 17 5 4 3 3 15 63 Winarsih P 29 4 3 4 2 13 4 4 5 5 18 4 5 3 4 16 4 5 5 5 19 5 3 5 4 17 64 Umimufaroh P 42 4 4 4 5 17 4 4 4 5 17 4 4 2 5 15 4 3 5 5 17 3 5 2 5 15 127 65 Samsul Maarif L 43 3 3 4 4 14 4 3 3 4 14 4 3 2 3 12 3 3 2 4 12 3 4 4 3 14 66 Tutik Alwiyah P 41 3 3 5 5 16 4 4 3 2 13 3 4 2 4 13 5 5 4 4 18 4 3 3 4 14 67 Sulasih P 40 3 4 5 5 17 3 4 5 1 13 4 3 2 5 14 5 3 4 2 14 5 4 3 1 13 68 Sambadi L 50 3 4 5 4 16 2 5 5 2 14 4 5 3 3 15 4 3 3 5 15 4 3 3 3 13 69 Siti Munawaroh P 31 3 4 3 2 12 3 3 5 5 16 4 3 3 2 12 3 2 3 1 9 3 2 5 3 13 70 Sofiatun P 30 4 4 3 3 14 4 3 3 4 14 3 3 4 3 13 2 4 2 3 11 4 3 3 3 13 71 Siti Juriah P 27 5 4 5 4 18 5 4 5 3 17 5 4 3 1 13 5 3 3 2 13 5 2 2 2 11 72 Siti afiatun P 26 5 2 2 2 11 5 3 2 3 13 5 3 2 4 14 5 4 3 2 14 5 3 3 1 12 73 Rina Wati P 29 4 3 2 2 11 4 5 2 5 16 4 3 3 1 11 4 3 3 2 12 4 5 5 4 18 74 Nurul Komaidah P 33 4 5 4 3 16 4 3 2 5 14 4 5 2 5 16 4 3 4 4 15 4 4 5 5 18 75 Nailul S. P 32 5 5 2 3 15 5 4 2 5 16 5 1 2 2 10 5 3 5 5 18 5 3 3 5 16 76 Rumiati P 46 5 3 2 3 13 5 1 2 2 10 5 2 3 3 13 5 3 3 2 13 5 4 2 5 16 77 M. Sukron L 46 2 2 2 2 8 3 2 2 3 10 3 2 5 5 15 2 3 3 4 12 3 2 4 5 14 78 Nursait P 28 4 3 3 3 13 4 2 3 2 11 4 5 2 3 14 4 3 3 3 13 4 3 3 2 12 79 Nur Hidayah P 30 4 3 3 4 14 4 4 4 2 14 4 5 4 2 15 4 3 3 3 13 4 4 2 3 13 80 Mutain P 47 5 3 4 5 17 5 5 3 3 16 5 3 2 5 15 5 5 4 2 16 5 3 3 2 13 81 Melly P.R P 27 3 2 3 2 10 3 3 3 3 12 3 3 4 3 13 3 4 3 4 14 3 5 4 5 17 82 Mukholifah P 39 3 3 4 1 11 4 4 4 4 16 4 4 5 5 18 4 5 2 5 16 4 2 2 3 11 83 Murni R.K P 40 4 4 4 4 16 3 3 3 2 11 2 2 5 5 14 5 3 2 3 13 4 3 3 2 12 84 Siti Marpoah P 42 4 3 4 5 16 4 3 4 1 12 4 2 2 2 10 4 2 2 2 10 4 4 2 5 15 85 Ahmad Ridya L 30 5 3 4 5 17 5 5 2 2 14 5 1 1 1 8 5 2 4 5 16 5 4 5 2 16 86 Abdul Basyir L 48 4 3 3 3 13 4 4 4 3 15 4 4 2 2 12 4 3 3 2 12 4 4 4 3 15 87 Ali Muhajir L 45 3 3 2 5 13 5 5 2 3 15 2 2 4 2 10 4 5 3 5 17 4 3 3 2 12 88 Al faqih L 28 4 4 3 2 13 4 5 4 5 18 4 5 5 1 15 4 5 5 2 16 4 5 5 1 15 89 Anisa P 26 4 3 3 4 14 5 2 3 5 15 3 3 3 3 12 5 3 5 3 16 3 5 5 4 17 90 Choirul J. L 30 5 1 1 3 10 4 3 2 2 11 3 3 2 4 12 4 4 2 1 11 3 2 3 4 12 91 Devi S. P 25 5 4 5 4 18 5 4 5 4 18 5 4 5 4 18 5 4 5 4 18 5 4 5 4 18 92 Eko Yulianti P 25 3 3 2 3 11 3 3 2 3 11 3 3 2 3 11 3 3 2 4 12 3 3 2 4 12 93 Wiwik H. P 38 4 3 5 5 17 4 5 5 5 19 4 5 5 2 16 4 4 4 3 15 4 5 5 2 16 94 Nanik S. P 40 4 4 4 4 16 4 4 3 3 14 4 3 3 2 12 4 4 3 3 14 4 3 3 2 12 95 Ernawati P 34 3 3 3 3 12 3 3 4 4 14 3 3 4 5 15 3 3 4 4 14 3 4 5 4 16 96 Syowati P 31 3 4 3 5 15 3 4 4 5 16 3 5 5 5 18 3 5 4 5 17 3 4 4 1 12 97 Rindriati P 25 5 5 4 2 16 5 4 2 3 14 5 2 3 3 13 5 2 3 4 14 5 5 2 3 15 98 Eni Ekowati P 28 5 5 2 5 17 5 5 5 4 19 5 3 5 5 18 5 3 5 5 18 5 3 5 2 15 99 Eva Agustina P 26 5 3 2 3 13 5 3 2 4 14 5 3 3 2 13 5 3 2 2 12 5 3 3 3 14 100 Indah Setyorini P 30 3 4 3 2 12 3 3 5 5 16 3 5 5 3 16 4 5 3 5 17 5 4 3 5 17 128