me3236 perubahan iklim

advertisement
ADAPTASI DAN MITIGASI
PERUBAHAN IKLIM
ME4234
KEBIJAKAN IKLIM
Perubahan dan Variabilitas
Iklim
Dampak
Adaptasi
Mitigasi
Respon
Tujuan Mitigasi:
Tujuan adaptasi:
- Mengurangi sumber
penyebab Perubahan Iklim
- Perencanaan yang lebih baik dengan
mempertimbangkan kondisi iklim (perubahan iklim)
untuk mencapai pembangunan berkelanjutan
(contoh: pengelolaan sumberdaya air, pertanian)
- Mengurangi produksi CO2
- Meningkatkan penyerapan
CO2
Sumber : Santoso, 2006
- Mengurangi kemungkinan bencana dikarenakan
iklim (contoh: banjir, kekeringan, kebakaran
hutan, longsor)
Apa yang dimaksud dengan adaptasi?
Adaptasi perubahan iklim
• Adaptasi adalah berbagai tindakan
penyesuaian diri terhadap kondisi
perubahan iklim yang terjadi.
• Menyesuaikan kegiatan ekonomi pada
sektor-sektor yang rentan sehingga
mendukung pembangunan
berkelanjutan.
• Hingga saat ini, kegiatan adaptasi
difokuskan pada area-area yang
dianggap rentan terhadap perubahan
iklim yaitu daerah pantai, sumber daya
air, pertanian, kesehatan manusia dan
infrastruktur.
Dasar Pemikiran tentang
Adaptasi
• Adaptasi terhadap perubahan iklim merupakan hal yang
sangat penting dan harus segera dilakukan, mengingat
rentannya Indonesia terhadap dampak perubahan iklim
dan rendahnya kapasitas dalam beradaptasi.
• Strategi adaptasi terhadap perubahan iklim harus segera
disusun dan diadopsi dalam strategi pembangunan
nasional.
• Rancangan tersebut memerlukan pengarus-utamaan
(mainstreaming) dalam kerangka tujuan pembangunan
berkelanjutan yang bersifat lintas sektoral (antar
departemen).
• Arah dan kegiatan adaptasi memerlukan konsistensi dari
seluruh jenjang lembaga pemerintah yang terkait.
Sumber : TroFCCA, 2006
Perubahan dan Variabilitas
Iklim
Dampak
Adaptasi
Mitigasi
Respon
Tujuan adaptasi:
- Perencanaan yang lebih baik dengan
mempertimbangkan kondisi iklim (perubahan iklim)
untuk mencapai pembangunan berkelanjutan
(contoh: pengelolaan sumberdaya air, pertanian)
- Mengurangi kemungkinan bencana dikarenakan iklim
(contoh: banjir, kekeringan, kebakaran hutan,
longsor)
Sumber : Santoso, 2006
Tipe data iklim yang
diperlukan untuk kajian
dampak:
- Perubahan iklim ratarata jangka panjang
(exposure’s mean
change)
- Potensi intensitas dan
frekuensi iklim ekstrim
(variability of exposures)
Alur mainstreaming adaptasi ke dalam agenda
pembangunan nasional jangka panjang
SASARAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG RI
Isu Internasional
Perubahan Iklim dan
UNFCCC
National
Communication
Arah
pembangunan
Strategi Pembangunan RI
Respon terhadap
perubahan Iklim dalam
strategi pembangunan
nasional
Komisi Nasional untuk
Perubahan Iklim
(NCCC)
Peran Depkeu dan
Badan Legislatif ?
Kelompok Kerja
lain...
Keterangan:
= Unit organisasi
= Konsep/ide
= Garis hirarki organisasi
= Masukan/ mandat
= Luaran/ konsep usulan
Program Adaptasi:
Penentuan prioritas
permasalahan
Kelompok Kerja
lain...
Usulan strategi
adaptasi
Kelompok Kerja
Adaptasi
Pelimpahan tugas/
Pelaporan
Tim “Ad hoc”
-Kebakaran hutan
-Sumberdaya air
-Pangan
-Bencana (longsor, banjir, kekeringan)
-Dll.
• Adaptasi akan mengurangi dampak negatif perubahan iklim namun tetap
akan ada sisa kerusakan yang terjadi, bahkan terkadang sangat besar
Peran Adaptasi dalam Mengurangi
• Untuk memudahkan, hubungan antara peningkatan suhu dan perbedaan
Kerusakan
Akibat dibuat
Perubahan
Iklim
biaya akibat
perubahan iklim/adaptasi
linear.
• Pada kenyataannya, biaya akibat perubahan iklim akan meningkat seiring
kenaikan suhu, sementara keuntungan ‘net’ adaptasi akan turun
dibandingkan dengan biaya akibat perubahan iklim.
Biaya Akibat perubahan
Iklim tanpa adaptasi
Biaya adaptasi + sisa
kerusakan akibat
perubahan iklim
Biaya
akibat
perubahan
iklim
Keuntungan
‘gross’
adaptasi
•
•
Keuntungan
‘net’ adaptasi
Biaya total akibat
perubahan iklim
setelah adaptasi
Sisa Kerusakan
akibat perubahan
iklim
Keuntungan ‘gross’ adaptasi  kerusakan yang dapat dihindari
Keuntungan ‘net’ adaptasi  kerusakan yang dapat dihindari, dengan biaya adaptasi
yang kecil
Sumber : HM Treasury, 2006
Pelaku Adaptasi
Pelaku Adaptasi
Pemerintah :
Masyarakat
 Mendorong pemangku
kepentingan untuk
melakukan kajian
kerentanan dan
adaptasi;
 Menyusun strategi dan
kebijakan nasional
untuk kegiatan adaptasi
perubahan iklim.
 Mengurangi konsumsi air
bersih;
 Membiasakan diri dengan
makanan pokok lain (selain
beras);
 Merelokasi industri yang
berlokasi di tepi pantai ke
tempat yang lebih tinggi
Kegiatan adaptasi apa yang dapat
dilakukan?
• Daerah pantai
• Pertanian
• Kesehatan manusia
DAERAH PANTAI
Dampak Perubahan Iklim: Peningkatan muka air laut
KEGIATAN ADAPTASI :
 Pembangunan tanggul-tanggul di daerah pantai
 Perlindungan terhadap pelabuhan, bangunan atau
infrastruktur lainnya yang rentan terhadap
kenaikan air laut
 Konservasi air a.l . melalui kampanye publik
untuk mencegah kontaminasi oleh air laut
 Penerapan teknologi untuk memperoleh air
bersih dari air yang telah tercemar
 Perubahan pola penangkapan ikan oleh nelayan
PERTANIAN
Dampak Perubahan Iklim:
• Erosi pada daerah dataran tinggi
• Gangguan pada sistem pertanian
KEGIATAN ADAPTASI :
 Konservasi air dan tanah
 Aforestasi melalui agroforestry dengan tanaman
pengikat nitrogen
 Penyesuaian waktu tanam yang dilakukan oleh
petani
 Penanaman jenis tanaman yang lebih tahan
terhadap perubahan iklim
KESEHATAN
MANUSIA
Dampak Perubahan Iklim:
Peningkatan kasus-kasus akibat
 Malaria
 Demam berdarah
 Diare
KEGIATAN ADAPTASI :
 Pemusnahan tempat perkembangbiakan nyamuk
 Peningkatan pengetahuan masyarakat terhadap lokasi-lokasi
perkembangbiakan nyamuk
 Peningkatan akses terhadap air bersih
 Peningkatan imunisasi dan kampanye ASI
 Peningkatan kebersihan diri dan sanitasi perorangan
 Peningkatan system drainase dan pengelolaan banjir
Contoh Kegiatan Adaptasi Untuk
Pengelolaan Sumber Daya Air
•
•
•
•
Masyarakat
Perusahaan/Swasta
Pemda
Pemerintah Pusat
Masyarakat
Mengubah kebiasaan dengan menggunakan air secara hemat.
Perusahaan/Swasta
Menciptakan proyek/kegiatan yang membantu Pemda
dalam mengatasi kekurangan air bersih terutama pada musim kemarau di
daerah-daerah yang kekurangan air bersih.
Pemda
Mengatasi kekurangan air bersih.
Pemerintah Pusat
Membuat regulasi penyediaan air bersih dan mengawasi
pelaksanaannya.
Beberapa istilah adaptasi
yang relevan
Adaptasi yang direncanakan:
hasil dari keputusan kebijakan
yang bertujuan untuk
mengembalikan ke, menjaga, atau
mencapai kondisi yang
diinginkan.
Adaptasi Publik: diinisiasi dan
diimplementasikan oleh pemerintah
pada berbagai tingkat (biasanya lahir
karena kebutuhan bersama).
Adaptasi reaktif : Adaptasi
yang dilakukan setelah dampak
perubahan iklim sudah
terobservasi.
Adaptasi Swasta: diinisiasi dan
diimplementasikan oleh individu,
rumah tangga atau perusahaan
swasta (biasanya dilakukan
atas dasar kepentingan pribadi
si pelaksana).
Kegiatan berskala nasional apa
saja yang dapat dilakukan?
• Pemetaan pola dan proyeksi perubahan iklim.
• Reforestasi dan Aforestasi pada lahan-lahan
kritis  daerah resapan.
• Pengelolaan pengairan dan saluran irigasi.
• Penyesuaian pola tanam, bibit pilihan
• Penanaman bakau (manggrove)  seawall.
• Rehabilitasi karang  eksosistem ikan
• Penyesuaian perencanaan infrastruktur.
• Pemahaman perubahan cuaca ekstrim dan
perubahan iklim untuk masyarakat umum.
Pemetaan Pola dan
Proyeksi Perubahan Iklim
• Peta Rawan longsor
Sumber : BMG, 2008
• Peta Rawan banjir
Sumber : Walhi, 2007
Reforestasi/Aforestasi
lahan kritis
Pengelolaan Pengairan &
Saluran Irigasi
Penanaman
Bakau (Manggrove)  Seawall
Rehabilitasi Terumbu
Karang  Ekosistem ikan
•
Pemutihan terumbu karang
•
Rehabilitasi terumbu karang
Penyesuaian Pola Tanam dan
Penggunaan Bibit Pilihan
Penyesuaian perencanaan
infrastruktur
• Teknologi ramah
lingkungan (zero waste
technology)
• Green building
• Pengolahan sampah
• Penggunaan energi
ramah lingkungan
• Perluasan ruang terbuka
hijau (RTH)
• dll
Pemahaman Perubahan Cuaca
Ekstrim dan Perubahan Iklim
untuk Masyarakat Umum
Contoh Kegiatan Adaptasi di
Beberapa Negara
Contoh Kegiatan Adaptasi
di Berbagai Negara
• Program pengelolaan resiko iklim di pulau-pulau
Pasifik :
– Tonga: membangun perumahan tahan badai
– Samoa: membangun jalan dan jembatan tahan badai
– Niue : Sistem peringatan dini untuk badai
• Adaptasi pada sektor tenaga air (akibat lelehan
gletser dan es) di Nepal :
– Pengeringan danau berbahaya
– Pengendalian banjir di daerah hilir
• Sistem peringatan gelombang panas di
Sumber : HM Treasury, 2006
Shanghai
Mitigasi
Perubahan Iklim
Apa yang dimaksud dengan
Mitigasi ?
Mitigasi : berbagai tindakan aktif untuk
mencegah/ memperlambat terjadinya
perubahan iklim/ pemanasan global &
mengurangi dampak perubahan
iklim/pemanasan global (melalui upaya
penurunan emisi GRK, peningkatan
penyerapan GRK, dll.)
Pelaku Mitigasi
Pelaku
Kegiatan
Pemerintah
 Ratifikasi konvensi Perubahan iklim (UNFCCC)
dan Protokol Kyoto;
 Pengembangan program-program terkait dengan
mitigasi perubahan iklim
Masyarakat
 Mengurangi konsumsi listrik misalnya melalui
penggunaan lampu heamat energi;
 Mematikan peralatan elektronik yang tidak
digunakan;
 Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi;
 Meningkatkan penggunaan transportasi massal;
 Bersepeda atau berjalan kaki untuk jarak dekat;
 Menanam pohon di sekitar tempat tinggal.
Industri
 Pemanfaatan energi secara efisien;
 Pemanfaatan bahan baker dan bahan baku yang
ramah lingkungan
Upaya Penurunan Emisi
CO2
INDUSTRI
PEMBANGKIT
LISTRIK
Carbon
capture &
storage
Bauran energi
dan
penghematan
energi
RUMAH
TANGGA &
KOMERSIAL
ENERGI
TERBARUKAN
TRANSPORTASI
Emisi energi
Emisi global per sektornya
Emisi non-energi
Industri 14%
Perubahan Lahan
18%
Pembangkit listrik
24%
Pertanian 14%
Sampah 3%
Transportasi 14%
Disebut juga LULUCF (landuse,
landuse change, forestry atau
penggunaan lahan, perubahan
peruntukkan lahan, kehutanan)
emisi total tahun 2000 =
42GtCO2e
Energi terkait
lainnya 5%
Gedung/
bangunan
8%
Sumber: Stern’s Slide
sumber: slide Stern
Perbandingan Emisi GRK 2000
USA
EU-25
China
Indonesia
Brazil
Rusia
Jepang
India
Kanada
Meksiko
Korea Selatan
Afrika Selatan
-
1,000.00
2,000.00
3,000.00
4,000.00
5,000.00
6,000.00
Seluruh GRK 2000 (MtCO2 ekiv .) tanpa LULUCF
Seluruh GRK 2000 (MtCO2 ekiv .) semua sektor
7,000.00
Situasi Energi Global
Kebutuhan Energi Primer Dunia
Laju Pertumbuhan
Rata-rata per
tahun 2004-2030
Pembagian Bahan Bakar Fosil
di Dunia
Bahan Bakar Fosil
• Emisi:
–
–
–
–
–
–
–
CO2
SO2
NOX
Partikel Kecil
CO
Metana
Senyawa Organik Lain
• Bahan Sekunder:
–
–
–
–
–
Sulfat
Nitrat
Asam
Ozon Troposfe
Senyawa Organik
Source: IEA (2002). World Energy Outlook. Energy & Poverty
Rasio Elektrifikasi
459.5
450
52
Konsumsi per Kapita (kWh
400
43
53
389.1
350
60
50
40
300
28
250
200
16
150
100
8
50
42.11
260.1851
30
20
150.4
Rasio Elektrifikasi (%)
500
10
74.1
0
0
1980
1985
1990
Konsumsi Listrik per Kapita
Diolah dari: Statistik DJLPE, 2003
1995
2000
2004
Rasio Elektrifikasi
Rasio Elektrikasi Nasional tahun 2004 : 53,38%
• Jawa
: 57,38%
• Luar Jawa : 47,01%
Data: Marc Imhoff (NASA GSFC), Christopher Elvidge (NOAA NGDC)
Image: Craig Mayhew and Robert Simmon (NASA GSFC)
Situasi Energi Indonesia
Pertumbuhan Energi Primer cukup
tinggi
850,000
750,000
1970
M.Bumi: 88%
G.Bumi: 6%
B.Bara : 1%
T.Air : 5%
P.Bumi : 0%
Ribu SBM
650,000
P.Bumi
550,000
2004
Batubara
M.Bumi: 53%
G.Bumi: 19%
B.Bara : 21%
T.Air : 4%
P.Bumi : 3%
T.Air
450,000
G.Bumi
350,000
250,000
M.Bumi
150,000
50,000
-50,000
1970
1975
1980
1985
1990
1995
2000
Tahun
Sumber: DJLPE, 2005
Pertumbuhan rata-rata energi primer :
1970-2004 = ± 8,5 %/tahun
2000-2004 = ± 5,5%/tahun
2004
Konsumsi energi final relatif tinggi dengan
pertumbuhan rata-rata 9% per tahun
250,000
200,000
Ribu SBM
150,000
100,000
50,000
0
1970
1980
1990
Rumah tangga
•
•
•
•
2000
Tahun
Industri
2001
2004
Transportasi
Th 1970, Sektor Rumah Tangga mengkonsumsi energi paling besar
Sejak th 1984, Sektor Industri mengkonsumsi energi paling besar
Sejak th 1996, Sektor Transportasi menjadi konsumen energi terbesar
Sejak th 2001, Sektor Industri kembali menjadi konsumen energi terbesar
Konsumsi energi per kapita relatif rendah,
sedangkan intensitas energi cukup tinggi
600
index (Japan = 100)
500
400
300
200
100
0
Japan
OECD
Thailand
Energy Intensity
• Intensitas Energi
(toe per juta US$, harga 1995)
 Japan
: 92,3
 Indonesia
: 470
Indonesia
Malaysia
North Am.
Germany
Energy Per Capita
• Konsumsi energi perkapita
(toe per kapita)
 Japan
: 4,14
 Indonesia
: 0,467
Pemakaian energi masih boros ditunjukkan
dengan tingginya elastisitas pemakaian
energi
2.00
1.84
1.69
1.50
1.36
1.16
1.05
1.00
0.73
0.50
0.47
0.26
0.17
0.10
(0.03)
(0.12)
(0.0)
Catatan: Diolah dari data BP Statistical Review of World Energy 2004 dan IMF World Monetary
Outlook 2004
Perkembangan emisi CO2
pada Skenario Dasar
Persentase emisi CO2 per
sektor
2000
2010
Solusi
1. Efisiensi energi
2. Mencegah kerusakan
hutan
3. Energi Terbarukan
4. Carbon Capture
Storage (CCS)
5. Gas (transisi)
Mitigasi Perubahan Iklim
di Indonesia
1. Proyek pengurangan emisi (penggunaan energi
rendah emisi);
2. Proyek penyerapan karbon (kehutanan:aforestasi
dan reforestasi).
Deforestasi di Beberapa
Wilayah dan Pulau
a. Pulau Sumatera
b. Pulau Borneo
Deforestasi di Beberapa
Wilayah dan Pulau
a. Pulau Sulawesi
b. Pulau Papua
Total Luas Terdeporestasi adalah 376,494 km2
Proyeksi Reforestasi
Pengurangan Karbon Masa
Depan = Kehidupan ƒ
maks.(NDVI di masa
depan, Sosial-Ekonomi di
masa depan, Pola Spasial
di masa depan, dll.);
• Proyeksi Deret Waktu:
Masa depan (NDVI, Sosial,
Ekonomi, Pola spasial,
etc) = ARIMA f (time)
Masa Depan
Sekarang
Lampau
Carbon Uptake di Hutan Riau
1994
1998
Deret gambar berikut
menunjukkan
pengurangan Carbon
Uptake (Tangkapan
Karbon).
2000
2002
Terlihat perbedaan nilai
tangkapan karbon di
tahun 1994 hingga
2002.
in kg/m^2/year
<0
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
>1
Corak merah
menunjukkan
rendahnya Carbon
Uptake.
Energi rendah emisi
Jenis Energi
Panas Bumi
Penelitian dan
Pengembangan
Percontohan
Semi
Komersial
√
Komersial
√
√
Mikrohidro
√
√
Surya :
-Fotovoltaik
-Surya Thermal
Angin
√
√
Biomassa:
-Directcombustion
-Gasifikasi
-Biogas
-Liquefaction
√
√
√
√
√
√
Energi Samudra
EBT lainnya
√
√
√
√
√
√
√
Potensi Energi Angin (Des-Jan-Feb)
3.
1
3.
1
3.
1
3.
1
3.
6
5.
0
5.
8
5.
0
3.
6
2.
6
2.
1
2.
6
3.
1
3.
1
3.
1
3.
1
3.
1
3.
6
3.
6
3.
6
4.
3
4.
3
4.
3
2.
1
1.
7
1.
4
1.
7
2.
6
3.
6
3.
6
4.
3
1.
7
1.
4
1.
4
1.
7
1.
7
1.
7
1.
4
1.
4
1.
7
1.
7
2.
1
2.
1
2.
6
2.
6
3.
1
0.
8
1.
1
1.
1
0.
8
1.
4
1.
7
1.
7
1.
1
0.
8
0.
8
1.
1
1.
1
1.
1
0.
8
0.
8
0.
8
0.
8
0.
8
0.
8
1.
1
1.
1
1.
4
1.
4
1.
4
1.
4
1.
4
1.
1
0.
8
0.
8
1.
1
1.
4
1.
4
1.
1
0.
8
0.
8
1.
1
1.
4
1.
4
1.
4
1.
1
1.
4
1.
4
1.
4
1.
4
1.
4
1.
1
1.
7
1.
4
1.
1
0.
8
1.
1
1.
4
2.
1
2.
1
2.
1
1.
7
1.
4
1.
4
1.
4
1.
4
1.
4
1.
4
1.
4
1.
4
1.
4
1.
4
1.
4
1.
4
1.
4
1.
4
1.
4
1.
1
1.
1
1.
4
1.
7
2.
1
3.
1
3.
1
2.
1
2.
1
2.
1
2.
1
1.
7
1.
7
2.
1
2.
1
2.
1
1.
7
1.
4
1.
4
1.
4
1.
4
1.
1
1.
1
1.
1
1.
4
1.
4
1.
7
2.
1
2.
1
2.
1
2.
6
2.
6
2.
1
2.
1
2.
1
2.
1
2.
6
2.
6
3.
1
2.
1
1.
7
1.
4
1.
4
1.
1
1.
4
1.
1
0.
8
0.
8
1.
1
1.
4
1.
4
1.
7
1.
7
2.
1
2.
1
2.
1
2.
1
2.
1
2.
6
3.
1
3.
1
3.
1
2.
6
1.
7
1.
4
1.
1
1.
1
2.
6
2.
6
2.
1
1.
7
1.
4
1.
1
1.
1
1.
4
1.
7
1.
7
2.
1
2.
1
2.
1
2.
1
2.
1
2.
1
2.
1
1.
7
1.
4
1.
4
1.
1
0.
8
0.
8
1 MW
21
925 mB
Potensi Energi Angin (Mar-Apr-Mai)
0.
6
0.
6
0.
6
0.
5
0.
8
1.
1
1.
1
1.
1
0.
8
0.
8
0.
8
1.
1
1.
4
1.
4
1.
4
1.
4
1.
4
1.
4
1.
7
1.
7
2.
1
2.
1
2.
1
0.
8
0.
6
0.
6
0.
6
0.
8
1.
1
0.
8
0.
6
0.
5
0.
5
0.
6
0.
8
1.
1
1.
1
0.
8
0.
8
0.
8
0.
8
0.
8
1.
1
1.
1
1.
4
1.
4
0.
8
0.
8
0.
8
0.
5
0.
6
0.
6
0.
5
0.
6
0.
6
0.
6
0.
6
0.
8
0.
8
0.
6
0.
6
0.
5
0.
5
0.
5
0.
5
0.
6
0.
8
0.
8
0.
8
0.
8
0.
8
0.
8
0.
6
0.
5
0.
5
0.
5
0.
5
0.
5
0.
5
0.
6
0.
6
0.
6
0.
5
0.
5
0.
5
0.
5
0.
5
0.
6
0.
5
0.
5
0.
6
0.
6
0.
8
0.
6
0.
6
0.
6
0.
5
0.
5
0.
5
0.
5
0.
6
0.
6
0.
5
0.
5
0.
5
0.
5
0.
5
0.
5
0.
5
0.
5
0.
6
0.
6
0.
6
0.
5
0.
5
0.
5
0.
6
0.
6
0.
5
0.
5
0.
6
0.
6
0.
6
0.
6
0.
5
0.
5
0.
6
0.
5
0.
6
0.
6
0.
6
0.
6
0.
6
0.
6
0.
5
0.
5
0.
5
0.
6
1.
1
1.
1
0.
8
0.
8
0.
8
0.
6
0.
6
0.
6
0.
6
0.
6
0.
6
0.
6
0.
6
0.
8
0.
8
0.
8
0.
8
0.
8
1.
1
1.
1
0.
8
0.
8
0.
8
1.
7
1.
7
1.
4
1.
4
1.
4
1.
1
1.
1
1.
1
1.
1
1.
1
1.
1
1.
1
1.
4
1.
4
1.
1
1.
1
1.
4
1.
4
1.
7
1.
7
1.
7
1.
7
1.
4
2.
6
2.
6
2.
6
2.
1
2.
1
2.
1
1.
7
1.
7
1.
7
2.
1
2.
1
1.
7
1.
7
1.
4
1.
4
1.
4
1.
7
2.
1
2.
1
2.
6
2.
6
2.
6
2.
1
1 MW
21
925 mB
Potensi Energi Angin (Jun-Jul-Agust)
3.
1
2.
6
2.
1
1.
7
1.
7
1.
7
2.
1
2.
6
2.
1
1.
4
0.
8
0.
5
0.
5
0.
6
0.
8
0.
8
0.
8
0.
8
0.
8
0.
6
0.
6
0.
6
0.
5
2.
1
1.
4
1.
1
0.
8
0.
8
0.
8
1.
4
1.
7
1.
7
1.
1
0.
6
0.
6
0.
6
0.
5
0.
6
0.
6
0.
8
0.
6
0.
6
0.
5
0.
5
0.
5
0.
5
1.
1
0.
8
0.
6
0.
5
0.
5
0.
5
0.
6
0.
6
0.
8
0.
6
0.
5
0.
6
0.
6
0.
6
0.
5
0.
5
0.
5
0.
5
0.
5
0.
6
0.
8
0.
8
0.
6
0.
6
0.
6
0.
6
0.
6
0.
5
0.
6
0.
8
0.
8
0.
8
0.
6
0.
6
0.
6
0.
6
0.
6
0.
8
0.
6
0.
6
0.
6
0.
6
0.
8
1.
1
1.
4
1.
1
0.
8
0.
8
0.
6
0.
5
0.
6
0.
8
1.
1
1.
4
1.
4
1.
1
0.
8
0.
6
0.
8
1.
1
1.
4
1.
4
1.
4
1.
1
0.
8
0.
8
0.
8
1.
4
1.
4
2.
1
1.
7
1.
4
1.
1
1.
1
1.
1
1.
4
1.
4
1.
4
1.
1
0.
8
0.
8
1.
1
1.
4
2.
1
2.
6
2.
6
2.
6
1.
7
1.
1
1.
1
1.
4
1.
7
3.
6
3.
1
3.
1
2.
6
2.
1
1.
7
1.
7
1.
7
1.
7
1.
7
1.
4
1.
4
1.
7
2.
1
2.
6
3.
1
3.
6
3.
6
3.
1
2.
6
2.
1
1.
7
2.
1
4.
3
3.
6
3.
6
3.
6
3.
6
3.
1
2.
6
2.
6
2.
6
2.
6
2.
6
2.
6
2.
6
2.
1
2.
6
2.
6
3.
1
4.
3
4.
3
4.
3
3.
6
2.
1
2.
1
4.
3
3.
6
3.
6
3.
6
4.
3
3.
6
3.
6
3.
6
3.
1
3.
6
3.
1
3.
1
2.
6
2.
1
2.
1
2.
1
2.
6
3.
1
3.
6
4.
3
4.
3
4.
3
3.
6
1 MW
21
925 mB
Potensi Energi Angin (Sept-Okt-Nov)
0.
8
0.
6
0.
5
0.
5
0.
3
0.
3
0.
3
0.
5
0.
6
0.
6
0.
5
0.
3
0.
3
0.
3
0.
5
0.
5
0.
5
0.
5
0.
5
0.
3
0.
3
0.
3
0.
3
0.
8
0.
8
0.
6
0.
5
0.
3
0.
3
0.
5
0.
6
0.
8
0.
6
0.
5
0.
3
0.
5
0.
3
0.
5
0.
5
0.
6
0.
5
0.
5
0.
5
0.
3
0.
3
0.
3
0.
8
0.
8
0.
6
0.
5
0.
3
0.
3
0.
5
0.
6
0.
6
0.
6
0.
3
0.
5
0.
5
0.
3
0.
5
0.
5
0.
5
0.
5
0.
5
0.
3
0.
5
0.
3
0.
5
0.
5
0.
6
0.
5
0.
5
0.
5
0.
5
0.
6
0.
6
0.
5
0.
3
Potensi = 73 GW
0.
0.
0.
0.
0.
0.
0.
0.
0.
0.
0.
0.
0.
0.
0.
0.
Kapasitas
terpasang
optimum
5
3
3
3
3
3
5
5
3
3
3
3 =3253 MW
3
3
0.
0.
0.
0. saat
0.
0. ini
0. =
0. 0,6
0.
0.
0.
0.
0.
0.
0.
0.
Kapasitas
MW
3
3
5
5
6
5
5
3
3
5
5
6
6
5
3
3
0.
3
0.
5
0.
6
0.
6
1.
4
1.
4
1.
1
0.
8
0.
6
0.
6
0.
6
0.
6
0.
6
0.
6
0.
5
0.
5
0.
5
0.
6
0.
8
1.
1
1.
1
0.
8
0.
6
0.
6
0.
5
0.
6
0.
8
0.
6
0.
8
2.
1
2.
1
1.
4
1.
1
0.
6
0.
8
0.
8
0.
6
0.
6
0.
6
0.
8
0.
8
1.
1
1.
1
1.
4
1.
7
1.
4
1.
4
1.
1
1.
1
1.
1
3.
1
3.
1
3.
1
3.
1
2.
6
2.
1
1.
7
1.
4
1.
1
1.
1
1.
1
1.
1
1.
1
0.
8
0.
8
0.
8
1.
4
1.
7
2.
1
2.
1
2.
1
1.
7
1.
7
3.
1
3.
1
3.
1
3.
1
3.
1
2.
6
2.
1
1.
7
1.
4
1.
1
1.
1
1.
1
0.
8
0.
5
0.
5
0.
5
0.
8
1.
4
2.
1
2.
1
2.
1
2.
6
2.
1
1 MW
21
925 mB
Proyeksi Energi Mini/Mikro Hidro
500
dasar
optimalisasi
MW
400
300
200
100
0
2000
Sumber: Susandi, 2006
2005
2010
2015
Tahun
2020
2025
MW
Proyeksi Energi Angin
3.0
2.5
2.0
1.5
1.0
0.5
0.0
dasar
2000
Sumber: Susandi, 2006
optimalisasi
2005
2010
2015
Tahun
2020
2025
MW
Proyeksi Energi Surya
30
25
20
15
10
5
0
dasar
2000
optimalisasi
2005
Sumber: Susandi, 2006
2010
2015
Tahun
2020
2025
Proyeksi Energi Biomassa
MW
1500
dasar
optimalisasi
1000
500
0
2000
Sumber: Susandi, 2006
2005
2010
2015
Tahun
2020
2025
Proyeksi Energi Panas Bumi
MW
5000
4000
3000
dasar
optimalisasi
2000
1000
0
2000
Sumber: Susandi, 2006
2005
2010 2015
Tahun
2020
2025
Proyeksi Energi Panas Bumi
6000
5000
MW
4000
3000
2000
1000
0
2000
2010
2020
2030
Year
Sumber: Susandi, 2006
2040
2050
National Energy Mix, Year 2025
(optimization scenario)
Microhydro 0.216%
Biofuel 1.335%
Coal 32.7%
Solar Power 0.020%
Large Hydro 2.4%
Geothermal 3.8%
ENERGY
MANAGEMENT
OPTIMISATION
Other 4.4%
Natural Gas 30.6%
Source: DESDM, 2005
Oil 26.2%
Wind Power 0.028%
Fuel cell 0.000%
Biomassa 0.766%
Nuclear 1.993%
Produksi energi
Indonesia
Net export Indonesia
Exajoules
Exajoules
12
12
10
10
coal
oil
8
8
6
gas
4
carbon-free
6
4
oil
2
2
coal
2000
gas
2020
2040
2060
Year
2080
0
21002010
-2
2030
2050
-4
Year
Sumber: Susandi, 2005
2070
2090
Download