ADAPTASI DAN MITIGASI PERUBAHAN IKLIM ME4234 KEBIJAKAN IKLIM Perubahan dan Variabilitas Iklim Dampak Adaptasi Mitigasi Respon Tujuan Mitigasi: Tujuan adaptasi: - Mengurangi sumber penyebab Perubahan Iklim - Perencanaan yang lebih baik dengan mempertimbangkan kondisi iklim (perubahan iklim) untuk mencapai pembangunan berkelanjutan (contoh: pengelolaan sumberdaya air, pertanian) - Mengurangi produksi CO2 - Meningkatkan penyerapan CO2 Sumber : Santoso, 2006 - Mengurangi kemungkinan bencana dikarenakan iklim (contoh: banjir, kekeringan, kebakaran hutan, longsor) Apa yang dimaksud dengan adaptasi? Adaptasi perubahan iklim • Adaptasi adalah berbagai tindakan penyesuaian diri terhadap kondisi perubahan iklim yang terjadi. • Menyesuaikan kegiatan ekonomi pada sektor-sektor yang rentan sehingga mendukung pembangunan berkelanjutan. • Hingga saat ini, kegiatan adaptasi difokuskan pada area-area yang dianggap rentan terhadap perubahan iklim yaitu daerah pantai, sumber daya air, pertanian, kesehatan manusia dan infrastruktur. Dasar Pemikiran tentang Adaptasi • Adaptasi terhadap perubahan iklim merupakan hal yang sangat penting dan harus segera dilakukan, mengingat rentannya Indonesia terhadap dampak perubahan iklim dan rendahnya kapasitas dalam beradaptasi. • Strategi adaptasi terhadap perubahan iklim harus segera disusun dan diadopsi dalam strategi pembangunan nasional. • Rancangan tersebut memerlukan pengarus-utamaan (mainstreaming) dalam kerangka tujuan pembangunan berkelanjutan yang bersifat lintas sektoral (antar departemen). • Arah dan kegiatan adaptasi memerlukan konsistensi dari seluruh jenjang lembaga pemerintah yang terkait. Sumber : TroFCCA, 2006 Perubahan dan Variabilitas Iklim Dampak Adaptasi Mitigasi Respon Tujuan adaptasi: - Perencanaan yang lebih baik dengan mempertimbangkan kondisi iklim (perubahan iklim) untuk mencapai pembangunan berkelanjutan (contoh: pengelolaan sumberdaya air, pertanian) - Mengurangi kemungkinan bencana dikarenakan iklim (contoh: banjir, kekeringan, kebakaran hutan, longsor) Sumber : Santoso, 2006 Tipe data iklim yang diperlukan untuk kajian dampak: - Perubahan iklim ratarata jangka panjang (exposure’s mean change) - Potensi intensitas dan frekuensi iklim ekstrim (variability of exposures) Alur mainstreaming adaptasi ke dalam agenda pembangunan nasional jangka panjang SASARAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG RI Isu Internasional Perubahan Iklim dan UNFCCC National Communication Arah pembangunan Strategi Pembangunan RI Respon terhadap perubahan Iklim dalam strategi pembangunan nasional Komisi Nasional untuk Perubahan Iklim (NCCC) Peran Depkeu dan Badan Legislatif ? Kelompok Kerja lain... Keterangan: = Unit organisasi = Konsep/ide = Garis hirarki organisasi = Masukan/ mandat = Luaran/ konsep usulan Program Adaptasi: Penentuan prioritas permasalahan Kelompok Kerja lain... Usulan strategi adaptasi Kelompok Kerja Adaptasi Pelimpahan tugas/ Pelaporan Tim “Ad hoc” -Kebakaran hutan -Sumberdaya air -Pangan -Bencana (longsor, banjir, kekeringan) -Dll. • Adaptasi akan mengurangi dampak negatif perubahan iklim namun tetap akan ada sisa kerusakan yang terjadi, bahkan terkadang sangat besar Peran Adaptasi dalam Mengurangi • Untuk memudahkan, hubungan antara peningkatan suhu dan perbedaan Kerusakan Akibat dibuat Perubahan Iklim biaya akibat perubahan iklim/adaptasi linear. • Pada kenyataannya, biaya akibat perubahan iklim akan meningkat seiring kenaikan suhu, sementara keuntungan ‘net’ adaptasi akan turun dibandingkan dengan biaya akibat perubahan iklim. Biaya Akibat perubahan Iklim tanpa adaptasi Biaya adaptasi + sisa kerusakan akibat perubahan iklim Biaya akibat perubahan iklim Keuntungan ‘gross’ adaptasi • • Keuntungan ‘net’ adaptasi Biaya total akibat perubahan iklim setelah adaptasi Sisa Kerusakan akibat perubahan iklim Keuntungan ‘gross’ adaptasi kerusakan yang dapat dihindari Keuntungan ‘net’ adaptasi kerusakan yang dapat dihindari, dengan biaya adaptasi yang kecil Sumber : HM Treasury, 2006 Pelaku Adaptasi Pelaku Adaptasi Pemerintah : Masyarakat Mendorong pemangku kepentingan untuk melakukan kajian kerentanan dan adaptasi; Menyusun strategi dan kebijakan nasional untuk kegiatan adaptasi perubahan iklim. Mengurangi konsumsi air bersih; Membiasakan diri dengan makanan pokok lain (selain beras); Merelokasi industri yang berlokasi di tepi pantai ke tempat yang lebih tinggi Kegiatan adaptasi apa yang dapat dilakukan? • Daerah pantai • Pertanian • Kesehatan manusia DAERAH PANTAI Dampak Perubahan Iklim: Peningkatan muka air laut KEGIATAN ADAPTASI : Pembangunan tanggul-tanggul di daerah pantai Perlindungan terhadap pelabuhan, bangunan atau infrastruktur lainnya yang rentan terhadap kenaikan air laut Konservasi air a.l . melalui kampanye publik untuk mencegah kontaminasi oleh air laut Penerapan teknologi untuk memperoleh air bersih dari air yang telah tercemar Perubahan pola penangkapan ikan oleh nelayan PERTANIAN Dampak Perubahan Iklim: • Erosi pada daerah dataran tinggi • Gangguan pada sistem pertanian KEGIATAN ADAPTASI : Konservasi air dan tanah Aforestasi melalui agroforestry dengan tanaman pengikat nitrogen Penyesuaian waktu tanam yang dilakukan oleh petani Penanaman jenis tanaman yang lebih tahan terhadap perubahan iklim KESEHATAN MANUSIA Dampak Perubahan Iklim: Peningkatan kasus-kasus akibat Malaria Demam berdarah Diare KEGIATAN ADAPTASI : Pemusnahan tempat perkembangbiakan nyamuk Peningkatan pengetahuan masyarakat terhadap lokasi-lokasi perkembangbiakan nyamuk Peningkatan akses terhadap air bersih Peningkatan imunisasi dan kampanye ASI Peningkatan kebersihan diri dan sanitasi perorangan Peningkatan system drainase dan pengelolaan banjir Contoh Kegiatan Adaptasi Untuk Pengelolaan Sumber Daya Air • • • • Masyarakat Perusahaan/Swasta Pemda Pemerintah Pusat Masyarakat Mengubah kebiasaan dengan menggunakan air secara hemat. Perusahaan/Swasta Menciptakan proyek/kegiatan yang membantu Pemda dalam mengatasi kekurangan air bersih terutama pada musim kemarau di daerah-daerah yang kekurangan air bersih. Pemda Mengatasi kekurangan air bersih. Pemerintah Pusat Membuat regulasi penyediaan air bersih dan mengawasi pelaksanaannya. Beberapa istilah adaptasi yang relevan Adaptasi yang direncanakan: hasil dari keputusan kebijakan yang bertujuan untuk mengembalikan ke, menjaga, atau mencapai kondisi yang diinginkan. Adaptasi Publik: diinisiasi dan diimplementasikan oleh pemerintah pada berbagai tingkat (biasanya lahir karena kebutuhan bersama). Adaptasi reaktif : Adaptasi yang dilakukan setelah dampak perubahan iklim sudah terobservasi. Adaptasi Swasta: diinisiasi dan diimplementasikan oleh individu, rumah tangga atau perusahaan swasta (biasanya dilakukan atas dasar kepentingan pribadi si pelaksana). Kegiatan berskala nasional apa saja yang dapat dilakukan? • Pemetaan pola dan proyeksi perubahan iklim. • Reforestasi dan Aforestasi pada lahan-lahan kritis daerah resapan. • Pengelolaan pengairan dan saluran irigasi. • Penyesuaian pola tanam, bibit pilihan • Penanaman bakau (manggrove) seawall. • Rehabilitasi karang eksosistem ikan • Penyesuaian perencanaan infrastruktur. • Pemahaman perubahan cuaca ekstrim dan perubahan iklim untuk masyarakat umum. Pemetaan Pola dan Proyeksi Perubahan Iklim • Peta Rawan longsor Sumber : BMG, 2008 • Peta Rawan banjir Sumber : Walhi, 2007 Reforestasi/Aforestasi lahan kritis Pengelolaan Pengairan & Saluran Irigasi Penanaman Bakau (Manggrove) Seawall Rehabilitasi Terumbu Karang Ekosistem ikan • Pemutihan terumbu karang • Rehabilitasi terumbu karang Penyesuaian Pola Tanam dan Penggunaan Bibit Pilihan Penyesuaian perencanaan infrastruktur • Teknologi ramah lingkungan (zero waste technology) • Green building • Pengolahan sampah • Penggunaan energi ramah lingkungan • Perluasan ruang terbuka hijau (RTH) • dll Pemahaman Perubahan Cuaca Ekstrim dan Perubahan Iklim untuk Masyarakat Umum Contoh Kegiatan Adaptasi di Beberapa Negara Contoh Kegiatan Adaptasi di Berbagai Negara • Program pengelolaan resiko iklim di pulau-pulau Pasifik : – Tonga: membangun perumahan tahan badai – Samoa: membangun jalan dan jembatan tahan badai – Niue : Sistem peringatan dini untuk badai • Adaptasi pada sektor tenaga air (akibat lelehan gletser dan es) di Nepal : – Pengeringan danau berbahaya – Pengendalian banjir di daerah hilir • Sistem peringatan gelombang panas di Sumber : HM Treasury, 2006 Shanghai Mitigasi Perubahan Iklim Apa yang dimaksud dengan Mitigasi ? Mitigasi : berbagai tindakan aktif untuk mencegah/ memperlambat terjadinya perubahan iklim/ pemanasan global & mengurangi dampak perubahan iklim/pemanasan global (melalui upaya penurunan emisi GRK, peningkatan penyerapan GRK, dll.) Pelaku Mitigasi Pelaku Kegiatan Pemerintah Ratifikasi konvensi Perubahan iklim (UNFCCC) dan Protokol Kyoto; Pengembangan program-program terkait dengan mitigasi perubahan iklim Masyarakat Mengurangi konsumsi listrik misalnya melalui penggunaan lampu heamat energi; Mematikan peralatan elektronik yang tidak digunakan; Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi; Meningkatkan penggunaan transportasi massal; Bersepeda atau berjalan kaki untuk jarak dekat; Menanam pohon di sekitar tempat tinggal. Industri Pemanfaatan energi secara efisien; Pemanfaatan bahan baker dan bahan baku yang ramah lingkungan Upaya Penurunan Emisi CO2 INDUSTRI PEMBANGKIT LISTRIK Carbon capture & storage Bauran energi dan penghematan energi RUMAH TANGGA & KOMERSIAL ENERGI TERBARUKAN TRANSPORTASI Emisi energi Emisi global per sektornya Emisi non-energi Industri 14% Perubahan Lahan 18% Pembangkit listrik 24% Pertanian 14% Sampah 3% Transportasi 14% Disebut juga LULUCF (landuse, landuse change, forestry atau penggunaan lahan, perubahan peruntukkan lahan, kehutanan) emisi total tahun 2000 = 42GtCO2e Energi terkait lainnya 5% Gedung/ bangunan 8% Sumber: Stern’s Slide sumber: slide Stern Perbandingan Emisi GRK 2000 USA EU-25 China Indonesia Brazil Rusia Jepang India Kanada Meksiko Korea Selatan Afrika Selatan - 1,000.00 2,000.00 3,000.00 4,000.00 5,000.00 6,000.00 Seluruh GRK 2000 (MtCO2 ekiv .) tanpa LULUCF Seluruh GRK 2000 (MtCO2 ekiv .) semua sektor 7,000.00 Situasi Energi Global Kebutuhan Energi Primer Dunia Laju Pertumbuhan Rata-rata per tahun 2004-2030 Pembagian Bahan Bakar Fosil di Dunia Bahan Bakar Fosil • Emisi: – – – – – – – CO2 SO2 NOX Partikel Kecil CO Metana Senyawa Organik Lain • Bahan Sekunder: – – – – – Sulfat Nitrat Asam Ozon Troposfe Senyawa Organik Source: IEA (2002). World Energy Outlook. Energy & Poverty Rasio Elektrifikasi 459.5 450 52 Konsumsi per Kapita (kWh 400 43 53 389.1 350 60 50 40 300 28 250 200 16 150 100 8 50 42.11 260.1851 30 20 150.4 Rasio Elektrifikasi (%) 500 10 74.1 0 0 1980 1985 1990 Konsumsi Listrik per Kapita Diolah dari: Statistik DJLPE, 2003 1995 2000 2004 Rasio Elektrifikasi Rasio Elektrikasi Nasional tahun 2004 : 53,38% • Jawa : 57,38% • Luar Jawa : 47,01% Data: Marc Imhoff (NASA GSFC), Christopher Elvidge (NOAA NGDC) Image: Craig Mayhew and Robert Simmon (NASA GSFC) Situasi Energi Indonesia Pertumbuhan Energi Primer cukup tinggi 850,000 750,000 1970 M.Bumi: 88% G.Bumi: 6% B.Bara : 1% T.Air : 5% P.Bumi : 0% Ribu SBM 650,000 P.Bumi 550,000 2004 Batubara M.Bumi: 53% G.Bumi: 19% B.Bara : 21% T.Air : 4% P.Bumi : 3% T.Air 450,000 G.Bumi 350,000 250,000 M.Bumi 150,000 50,000 -50,000 1970 1975 1980 1985 1990 1995 2000 Tahun Sumber: DJLPE, 2005 Pertumbuhan rata-rata energi primer : 1970-2004 = ± 8,5 %/tahun 2000-2004 = ± 5,5%/tahun 2004 Konsumsi energi final relatif tinggi dengan pertumbuhan rata-rata 9% per tahun 250,000 200,000 Ribu SBM 150,000 100,000 50,000 0 1970 1980 1990 Rumah tangga • • • • 2000 Tahun Industri 2001 2004 Transportasi Th 1970, Sektor Rumah Tangga mengkonsumsi energi paling besar Sejak th 1984, Sektor Industri mengkonsumsi energi paling besar Sejak th 1996, Sektor Transportasi menjadi konsumen energi terbesar Sejak th 2001, Sektor Industri kembali menjadi konsumen energi terbesar Konsumsi energi per kapita relatif rendah, sedangkan intensitas energi cukup tinggi 600 index (Japan = 100) 500 400 300 200 100 0 Japan OECD Thailand Energy Intensity • Intensitas Energi (toe per juta US$, harga 1995) Japan : 92,3 Indonesia : 470 Indonesia Malaysia North Am. Germany Energy Per Capita • Konsumsi energi perkapita (toe per kapita) Japan : 4,14 Indonesia : 0,467 Pemakaian energi masih boros ditunjukkan dengan tingginya elastisitas pemakaian energi 2.00 1.84 1.69 1.50 1.36 1.16 1.05 1.00 0.73 0.50 0.47 0.26 0.17 0.10 (0.03) (0.12) (0.0) Catatan: Diolah dari data BP Statistical Review of World Energy 2004 dan IMF World Monetary Outlook 2004 Perkembangan emisi CO2 pada Skenario Dasar Persentase emisi CO2 per sektor 2000 2010 Solusi 1. Efisiensi energi 2. Mencegah kerusakan hutan 3. Energi Terbarukan 4. Carbon Capture Storage (CCS) 5. Gas (transisi) Mitigasi Perubahan Iklim di Indonesia 1. Proyek pengurangan emisi (penggunaan energi rendah emisi); 2. Proyek penyerapan karbon (kehutanan:aforestasi dan reforestasi). Deforestasi di Beberapa Wilayah dan Pulau a. Pulau Sumatera b. Pulau Borneo Deforestasi di Beberapa Wilayah dan Pulau a. Pulau Sulawesi b. Pulau Papua Total Luas Terdeporestasi adalah 376,494 km2 Proyeksi Reforestasi Pengurangan Karbon Masa Depan = Kehidupan ƒ maks.(NDVI di masa depan, Sosial-Ekonomi di masa depan, Pola Spasial di masa depan, dll.); • Proyeksi Deret Waktu: Masa depan (NDVI, Sosial, Ekonomi, Pola spasial, etc) = ARIMA f (time) Masa Depan Sekarang Lampau Carbon Uptake di Hutan Riau 1994 1998 Deret gambar berikut menunjukkan pengurangan Carbon Uptake (Tangkapan Karbon). 2000 2002 Terlihat perbedaan nilai tangkapan karbon di tahun 1994 hingga 2002. in kg/m^2/year <0 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 >1 Corak merah menunjukkan rendahnya Carbon Uptake. Energi rendah emisi Jenis Energi Panas Bumi Penelitian dan Pengembangan Percontohan Semi Komersial √ Komersial √ √ Mikrohidro √ √ Surya : -Fotovoltaik -Surya Thermal Angin √ √ Biomassa: -Directcombustion -Gasifikasi -Biogas -Liquefaction √ √ √ √ √ √ Energi Samudra EBT lainnya √ √ √ √ √ √ √ Potensi Energi Angin (Des-Jan-Feb) 3. 1 3. 1 3. 1 3. 1 3. 6 5. 0 5. 8 5. 0 3. 6 2. 6 2. 1 2. 6 3. 1 3. 1 3. 1 3. 1 3. 1 3. 6 3. 6 3. 6 4. 3 4. 3 4. 3 2. 1 1. 7 1. 4 1. 7 2. 6 3. 6 3. 6 4. 3 1. 7 1. 4 1. 4 1. 7 1. 7 1. 7 1. 4 1. 4 1. 7 1. 7 2. 1 2. 1 2. 6 2. 6 3. 1 0. 8 1. 1 1. 1 0. 8 1. 4 1. 7 1. 7 1. 1 0. 8 0. 8 1. 1 1. 1 1. 1 0. 8 0. 8 0. 8 0. 8 0. 8 0. 8 1. 1 1. 1 1. 4 1. 4 1. 4 1. 4 1. 4 1. 1 0. 8 0. 8 1. 1 1. 4 1. 4 1. 1 0. 8 0. 8 1. 1 1. 4 1. 4 1. 4 1. 1 1. 4 1. 4 1. 4 1. 4 1. 4 1. 1 1. 7 1. 4 1. 1 0. 8 1. 1 1. 4 2. 1 2. 1 2. 1 1. 7 1. 4 1. 4 1. 4 1. 4 1. 4 1. 4 1. 4 1. 4 1. 4 1. 4 1. 4 1. 4 1. 4 1. 4 1. 4 1. 1 1. 1 1. 4 1. 7 2. 1 3. 1 3. 1 2. 1 2. 1 2. 1 2. 1 1. 7 1. 7 2. 1 2. 1 2. 1 1. 7 1. 4 1. 4 1. 4 1. 4 1. 1 1. 1 1. 1 1. 4 1. 4 1. 7 2. 1 2. 1 2. 1 2. 6 2. 6 2. 1 2. 1 2. 1 2. 1 2. 6 2. 6 3. 1 2. 1 1. 7 1. 4 1. 4 1. 1 1. 4 1. 1 0. 8 0. 8 1. 1 1. 4 1. 4 1. 7 1. 7 2. 1 2. 1 2. 1 2. 1 2. 1 2. 6 3. 1 3. 1 3. 1 2. 6 1. 7 1. 4 1. 1 1. 1 2. 6 2. 6 2. 1 1. 7 1. 4 1. 1 1. 1 1. 4 1. 7 1. 7 2. 1 2. 1 2. 1 2. 1 2. 1 2. 1 2. 1 1. 7 1. 4 1. 4 1. 1 0. 8 0. 8 1 MW 21 925 mB Potensi Energi Angin (Mar-Apr-Mai) 0. 6 0. 6 0. 6 0. 5 0. 8 1. 1 1. 1 1. 1 0. 8 0. 8 0. 8 1. 1 1. 4 1. 4 1. 4 1. 4 1. 4 1. 4 1. 7 1. 7 2. 1 2. 1 2. 1 0. 8 0. 6 0. 6 0. 6 0. 8 1. 1 0. 8 0. 6 0. 5 0. 5 0. 6 0. 8 1. 1 1. 1 0. 8 0. 8 0. 8 0. 8 0. 8 1. 1 1. 1 1. 4 1. 4 0. 8 0. 8 0. 8 0. 5 0. 6 0. 6 0. 5 0. 6 0. 6 0. 6 0. 6 0. 8 0. 8 0. 6 0. 6 0. 5 0. 5 0. 5 0. 5 0. 6 0. 8 0. 8 0. 8 0. 8 0. 8 0. 8 0. 6 0. 5 0. 5 0. 5 0. 5 0. 5 0. 5 0. 6 0. 6 0. 6 0. 5 0. 5 0. 5 0. 5 0. 5 0. 6 0. 5 0. 5 0. 6 0. 6 0. 8 0. 6 0. 6 0. 6 0. 5 0. 5 0. 5 0. 5 0. 6 0. 6 0. 5 0. 5 0. 5 0. 5 0. 5 0. 5 0. 5 0. 5 0. 6 0. 6 0. 6 0. 5 0. 5 0. 5 0. 6 0. 6 0. 5 0. 5 0. 6 0. 6 0. 6 0. 6 0. 5 0. 5 0. 6 0. 5 0. 6 0. 6 0. 6 0. 6 0. 6 0. 6 0. 5 0. 5 0. 5 0. 6 1. 1 1. 1 0. 8 0. 8 0. 8 0. 6 0. 6 0. 6 0. 6 0. 6 0. 6 0. 6 0. 6 0. 8 0. 8 0. 8 0. 8 0. 8 1. 1 1. 1 0. 8 0. 8 0. 8 1. 7 1. 7 1. 4 1. 4 1. 4 1. 1 1. 1 1. 1 1. 1 1. 1 1. 1 1. 1 1. 4 1. 4 1. 1 1. 1 1. 4 1. 4 1. 7 1. 7 1. 7 1. 7 1. 4 2. 6 2. 6 2. 6 2. 1 2. 1 2. 1 1. 7 1. 7 1. 7 2. 1 2. 1 1. 7 1. 7 1. 4 1. 4 1. 4 1. 7 2. 1 2. 1 2. 6 2. 6 2. 6 2. 1 1 MW 21 925 mB Potensi Energi Angin (Jun-Jul-Agust) 3. 1 2. 6 2. 1 1. 7 1. 7 1. 7 2. 1 2. 6 2. 1 1. 4 0. 8 0. 5 0. 5 0. 6 0. 8 0. 8 0. 8 0. 8 0. 8 0. 6 0. 6 0. 6 0. 5 2. 1 1. 4 1. 1 0. 8 0. 8 0. 8 1. 4 1. 7 1. 7 1. 1 0. 6 0. 6 0. 6 0. 5 0. 6 0. 6 0. 8 0. 6 0. 6 0. 5 0. 5 0. 5 0. 5 1. 1 0. 8 0. 6 0. 5 0. 5 0. 5 0. 6 0. 6 0. 8 0. 6 0. 5 0. 6 0. 6 0. 6 0. 5 0. 5 0. 5 0. 5 0. 5 0. 6 0. 8 0. 8 0. 6 0. 6 0. 6 0. 6 0. 6 0. 5 0. 6 0. 8 0. 8 0. 8 0. 6 0. 6 0. 6 0. 6 0. 6 0. 8 0. 6 0. 6 0. 6 0. 6 0. 8 1. 1 1. 4 1. 1 0. 8 0. 8 0. 6 0. 5 0. 6 0. 8 1. 1 1. 4 1. 4 1. 1 0. 8 0. 6 0. 8 1. 1 1. 4 1. 4 1. 4 1. 1 0. 8 0. 8 0. 8 1. 4 1. 4 2. 1 1. 7 1. 4 1. 1 1. 1 1. 1 1. 4 1. 4 1. 4 1. 1 0. 8 0. 8 1. 1 1. 4 2. 1 2. 6 2. 6 2. 6 1. 7 1. 1 1. 1 1. 4 1. 7 3. 6 3. 1 3. 1 2. 6 2. 1 1. 7 1. 7 1. 7 1. 7 1. 7 1. 4 1. 4 1. 7 2. 1 2. 6 3. 1 3. 6 3. 6 3. 1 2. 6 2. 1 1. 7 2. 1 4. 3 3. 6 3. 6 3. 6 3. 6 3. 1 2. 6 2. 6 2. 6 2. 6 2. 6 2. 6 2. 6 2. 1 2. 6 2. 6 3. 1 4. 3 4. 3 4. 3 3. 6 2. 1 2. 1 4. 3 3. 6 3. 6 3. 6 4. 3 3. 6 3. 6 3. 6 3. 1 3. 6 3. 1 3. 1 2. 6 2. 1 2. 1 2. 1 2. 6 3. 1 3. 6 4. 3 4. 3 4. 3 3. 6 1 MW 21 925 mB Potensi Energi Angin (Sept-Okt-Nov) 0. 8 0. 6 0. 5 0. 5 0. 3 0. 3 0. 3 0. 5 0. 6 0. 6 0. 5 0. 3 0. 3 0. 3 0. 5 0. 5 0. 5 0. 5 0. 5 0. 3 0. 3 0. 3 0. 3 0. 8 0. 8 0. 6 0. 5 0. 3 0. 3 0. 5 0. 6 0. 8 0. 6 0. 5 0. 3 0. 5 0. 3 0. 5 0. 5 0. 6 0. 5 0. 5 0. 5 0. 3 0. 3 0. 3 0. 8 0. 8 0. 6 0. 5 0. 3 0. 3 0. 5 0. 6 0. 6 0. 6 0. 3 0. 5 0. 5 0. 3 0. 5 0. 5 0. 5 0. 5 0. 5 0. 3 0. 5 0. 3 0. 5 0. 5 0. 6 0. 5 0. 5 0. 5 0. 5 0. 6 0. 6 0. 5 0. 3 Potensi = 73 GW 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. Kapasitas terpasang optimum 5 3 3 3 3 3 5 5 3 3 3 3 =3253 MW 3 3 0. 0. 0. 0. saat 0. 0. ini 0. = 0. 0,6 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. Kapasitas MW 3 3 5 5 6 5 5 3 3 5 5 6 6 5 3 3 0. 3 0. 5 0. 6 0. 6 1. 4 1. 4 1. 1 0. 8 0. 6 0. 6 0. 6 0. 6 0. 6 0. 6 0. 5 0. 5 0. 5 0. 6 0. 8 1. 1 1. 1 0. 8 0. 6 0. 6 0. 5 0. 6 0. 8 0. 6 0. 8 2. 1 2. 1 1. 4 1. 1 0. 6 0. 8 0. 8 0. 6 0. 6 0. 6 0. 8 0. 8 1. 1 1. 1 1. 4 1. 7 1. 4 1. 4 1. 1 1. 1 1. 1 3. 1 3. 1 3. 1 3. 1 2. 6 2. 1 1. 7 1. 4 1. 1 1. 1 1. 1 1. 1 1. 1 0. 8 0. 8 0. 8 1. 4 1. 7 2. 1 2. 1 2. 1 1. 7 1. 7 3. 1 3. 1 3. 1 3. 1 3. 1 2. 6 2. 1 1. 7 1. 4 1. 1 1. 1 1. 1 0. 8 0. 5 0. 5 0. 5 0. 8 1. 4 2. 1 2. 1 2. 1 2. 6 2. 1 1 MW 21 925 mB Proyeksi Energi Mini/Mikro Hidro 500 dasar optimalisasi MW 400 300 200 100 0 2000 Sumber: Susandi, 2006 2005 2010 2015 Tahun 2020 2025 MW Proyeksi Energi Angin 3.0 2.5 2.0 1.5 1.0 0.5 0.0 dasar 2000 Sumber: Susandi, 2006 optimalisasi 2005 2010 2015 Tahun 2020 2025 MW Proyeksi Energi Surya 30 25 20 15 10 5 0 dasar 2000 optimalisasi 2005 Sumber: Susandi, 2006 2010 2015 Tahun 2020 2025 Proyeksi Energi Biomassa MW 1500 dasar optimalisasi 1000 500 0 2000 Sumber: Susandi, 2006 2005 2010 2015 Tahun 2020 2025 Proyeksi Energi Panas Bumi MW 5000 4000 3000 dasar optimalisasi 2000 1000 0 2000 Sumber: Susandi, 2006 2005 2010 2015 Tahun 2020 2025 Proyeksi Energi Panas Bumi 6000 5000 MW 4000 3000 2000 1000 0 2000 2010 2020 2030 Year Sumber: Susandi, 2006 2040 2050 National Energy Mix, Year 2025 (optimization scenario) Microhydro 0.216% Biofuel 1.335% Coal 32.7% Solar Power 0.020% Large Hydro 2.4% Geothermal 3.8% ENERGY MANAGEMENT OPTIMISATION Other 4.4% Natural Gas 30.6% Source: DESDM, 2005 Oil 26.2% Wind Power 0.028% Fuel cell 0.000% Biomassa 0.766% Nuclear 1.993% Produksi energi Indonesia Net export Indonesia Exajoules Exajoules 12 12 10 10 coal oil 8 8 6 gas 4 carbon-free 6 4 oil 2 2 coal 2000 gas 2020 2040 2060 Year 2080 0 21002010 -2 2030 2050 -4 Year Sumber: Susandi, 2005 2070 2090