Minggu ke 3 Hubungan antropologi dengan ilmu anatomi: ◦ Ilmu anatomi berfungsi untuk menentukan ciri-ciri dari berbagai bagian kerangka manusia, bagian tengkorak, serta ciri-ciri dari bagian tubuh manusia pada umumnya. Sangat berguna bagi penelitian ahli antropologi fisik, yaitu untuk memahami asal mula serta penyebaran manusia, dan hubungan antara berbagai ras di dunia. Hubungan antropologi dengan ilmu kesehatan: ◦ Bagi seorang dokter atau sarjana kesmasy yang tinggal disuatu kebudayaan asing, antropologi juga memiliki metode dan cara untuk memahami serta menyesuaikan diri dengan kebudayaan dan adat istiadat setempat (co: sikap penduduk terhadap kesehatan, sakit, dukun, obatobatan dll) Hubungan antropologi dengan ilmu linguistik: ◦ Ilmu linguistik mula nya terjadi pada abad ke 18, ketika para ahli mulai menganalisis naskah-naskah klasik ke dalam bahasa bahasa Indo-German. Pada masa kini ilmu linguistik telah berkembang menjadi ilmu yang berusaha mengembangkan konsep-konsep dan metode0metode untuk mengupas segala macam bentuk bahasa secara global. Dengan demikian secara cepat dan mudah dapat dicapai suatu pengertian tentang ciri-ciri dasar semua bahasa di dunia. Hubungan antropologi dengan ilmu arkeologi: ◦ Arkeologi pada awalnya meneliti kebudayaan kuno jaman purba. Bahan yang digunakanuntuk meneliti adalah bekas bangunan kuno dan juga prasasti atau buku-buku kuno. Peran dari sub ilmu prasejarah dari antropologi dapat dikatakan memperpanjang jarak waktu dari sejarah kebudayaan manusia dengan bahan bahan yang lebih tua dari yang dipakai oleh arkeologi. Hubungan antropologi dengan ilmu sejarah: ◦ Antropologi awalnya menyediakan bahan prasejarah, demikian pula berbagai masalah dalam historiografi dari sejarah suatu bangsa dapat dipecahkan dengan metodemetode antropologi. Konsep-konsep mengenai kehidupan masyarakat yang dikembangkan antropologi dan ilmu-ilmu sosial lainnya dapat memberi pengertian kepada para ahli sejarah untuk mengisi latar belakang suatu peristiwa politik di masa lampau. Hubungan antropologi dengan geografi: ◦ Geografi mencapai pengertian tentang alam dunia dengan gambaran tentang bumi dan ciri-ciri dari segala bentuk hidup yang ada dibumi. Salah satunya adalah makhluk manusia. Karena antropologi adalah ilmu yang mampu menyelami keanekaragaman manusia, maka ahli geografi tidak dapat mengabaikan antropologi. Sebaliknya ahli antropologi memerlukan sekedar pengertian tentang geografi, karena banyak masalah mengenai kebudayaan manusia berkaitan dengan keadaan lingkungan alamnya. Hubungan antropologi dengan ilmu ekonomi: ◦ Pada negara dimana penduduk pedesaannya lebih besar jumlahnya daripada penduduk perkotaan, kekuatan, proses dan hukum-hukum ekonomi yang berlaku dalam kehidupan ekonomi sangat dipengaruhi oleh sistem kemasyarakatan, cara berpikir, pandangan, serta sikap hidup warga masyarakat pedesaan tersebut. Pada negara-negara dengan kondisi masyarakat seperti ini, seorang ahli ekonomi tidak dapat menggunakan secara sempurna konsep dan teori ekonomi. Untuk itu diperlukan pengetahuan tambahan mengenai sistem kemasyarakatan, cara berpikir, pandangan dan sikap hidup warga masyarakat pedesaan, dimana bahan-bahan tersebut akan di peroleh dari ilmu antropologi. Hubungan antropologi dengan ilmu hukum: ◦ Beberapa ahli hukum adat secara nyata telah menggunakan metode-metode antropologi dalam upaya menyelami latar belakang kehidupan hukum adat di berbagai daerah di Indonesia. Antropologi dianggap penting karena hukum adat bukan suatu sistem hukum yang telah di abstraksikan sebagai aturan-aturan dalam buku undang-undang, melainkan timbul dan hidup langsung dari masalah perdata yang berasal dari aktivitas masyarakat. Hubungan antropologi dengan ilmu administrasi: ◦ Dalam menghadapi masalah administrasi seperti pertanahan (penggusuran, sengketa tanang, dsb) dapat diperoleh dengan penelitian yang menggunakan metode antropologi. Hubungan antropologi dengan ilmu politik: ◦ Pada tahun 1960, ilmu politik telah melebarkan perhatiannya kepada masalah-masalah yang menyangkut latar belakang sosial budaya. Oleh karena itu untuk dapat memahami latar belakang dan adat istiadat tradisional suku bangsa tertentu diperlukan metode antropologi bagi ahli politik. Menurut Koentjaraningrat (1986) jenis karangan yang mengandung bahan pokok dari pengolahan dan analisis antropologi adalah karangan etnografi. Isi dari karangan etnografi adalah suatu deskripsi mengenai kebudayaan suatu suku bangsa. Danandjaja (1998): metode yang banyak digunakan para etnograf adalah metode wawancara dan pengamatan. Metode pengumpulan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seorang responden. Teknik wawancara digolongkan menjadi dua: ◦ Wawancara terencana ◦ Wawancara tanpa rencana Wawancara berstruktur Wawancara tak berstruktur Wawancara berfokus Wawancara bebas ◦ Wawancara Sambil Lalu Wawancara terencana: seorang peneliti sebelum terjun ke lapangan harus menyusun terlebih dahulu suatu daftar pertanyaan. Wawancara tanpa rencana: ◦ Berstruktur: peneliti tidak perlu menyusun daftar pertanyaan, namun bukan berarti peneliti tidak memiliki pengetahuan mengenai cara atau aturan wawancara tertentu. (Co: wawancara psikoanalisa, wawancara untuk mengumpulkan data riwayat hidup). ◦ Tak berstruktur: Berfokus: biasanya terdiri dari pertanyaan yang tidak memiliki struktur tertentu, namun terpusat pada satu pokok tertentu Bebas: tidak memiliki pusat, sehingga pertanyaan dapat beralih dari suatu pokok ke pokok lainnya. Akibatnya data yang terkumpul dari suatu wawancara bebas dapat bersifat aneka ragam. Wawancara sambil lalu: termasuk dalam wawancara tak terencana, perbedaannya adalah responden yang diwawancarai tidak diseleksi terlebih dahulu secara seksama. Mereka dapat ditemukan dimana saja selama penelitian sedang berlangsung. Cara wawancaranya dilakukan menurut situasi dan kondisi, sehingga dapat berbentuk berstruktur, berfokus, maupun bebas. Metode pengamatan yang disertai dengan partisipasi merupakan teknik pengumpulan data yang paling di utamakan didalam ilmu antropologi. ◦ Pengamatan langsung (direct observation) ◦ Pengamatan tidak langsung (indirect observation) ◦ Pengamatan langsung yang disertai interogasi segera (immediate interrogation)