perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK DIMETIL ETER DARI METANOL DENGAN PROSES DEHIDRASI KAPASITAS 20.000 TON / TAHUN Disusun Oleh : Noor Hafidlullah (I0512039) Novesa Nurgirisia (I0512040) PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK KIMIA JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016 commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id INTISARI Noor Hafidlullah, Novesa Nurgirisia, 2016, Prarancangan Pabrik Dimetil eter dari Metanol Dengan Proses Dehidrasi Kapasitas 20.000 ton/tahun, Program Studi Sarjana Teknik Kimia, Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Pabrik dimetil eter dirancang dengan kapasitas 20.000 ton/tahun. Bahan baku yang dibutuhkan adalah metanol dengan kemurnian 99,85% sebanyak 27.965 ton/tahun, dengan kebutuhan spesifik metanol 1,39 ton/ton produk yang diperoleh dari PT Kaltim Metanol Industri. Produk samping yang dihasilkan berupa air sebanyak 7.965 ton/tahun. Direncanakan pabrik ini akan didirikan kawasan Bontang, Kalimantan Timur pada tahun2018, dan beroperasi pada tahun 2020. Dimetil eter dibuat dengan cara dehidrasi metanol pada suhu 187oC o 340 C dan tekanan maksimum 14,5 atm di dalam suatu fixed bed multitube reactor dengan kondisi non adiabatic non isothermal dengan katalis alumina (Al2O3). Reaksi yang terjadi bersifat eksotermis, sehingga untuk mempertahankan suhu dialirkan dowterm A sebagai pendingin di dalam shell. Konversi metanol menjadi dimetil eter sebesar 80%. Produk reaktor kemudian dimurnikan dalam menara distilasi MD-01 untuk memisahkan dimetil eter dengan metanol dan air. Distilat berupa dimetil eter dengan kemurnian 99,5%. Hasil bawah menara distilasi MD-01 kemudian dipisahkan dalam menara distilasi MD-02 untuk memisahkan metanol yang dapat dikembalikan melalui arus recycle dan dimanfaatkan kembali setelah bercampur dengan metanol murni dari tangki bahan baku. Unit pendukung proses terdiri atas unit pengadaan air sebesar 6,835 m3/ton produk, unit pengadaan steam sebanyak 1766,709 kg/ton produk, unit pengadaan listrik sebesar 108,10 kWh/ton produk, unit pengadaan udara tekan (P= 4,05 bar, T= 458,15 K) sebanyak 1,401 m3/ton produk, unit pengadaan bahan bakar IDO sebanyak 8,88 L/ton produk, dan unit pengadaan batu bara sebanyak 0,11 ton/ton produk. Pabrik juga dilengkapi laboratorium untuk menjaga mutu dan kualitas produk agar sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Bentuk perusahaan yang dipilih adalah Perseroan Terbatas (PT), dengan struktur organisasi line and staff. Sistem kerja karyawan berdasarkan pembagian jam kerja yang terdiri dari 76 orang karyawan shift dan 45 orang karyawan nonshift. Harga jual Dimetil Eter adalah Rp 18.360,-/kg produk dan harga baku metanol adlah Rp 6.052,-/kg bahan baku Hasil analisa ekonomi diperoleh Percent Return on Investment (ROI) sebelum pajak 49,13 %, setelah pajak 34,39 %, Pay Out Time (POT) sebelum pajak 1,75 tahun, setelah pajak 2,36 tahun, Break Even Point (BEP) 43,02 %, Shut Down Point (SDP) 31,42 % dan Discounted Cash Flow (DCF) 26,45 %. Dari hasil analisa ekonomi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pabrik dimetil eter dengan kapasitas 20.000 ton/tahun layak didirikan. commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id INTISARI Noor Hafidlullah, Novesa Nurgirisia, 2016, Prarancangan Pabrik Dimetil eter dari Metanol Dengan Proses Dehidrasi Kapasitas 20.000 ton/tahun, Program Studi Sarjana Teknik Kimia, Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Pabrik dimetil eter dirancang dengan kapasitas 20.000 ton/tahun. Bahan baku yang dibutuhkan adalah metanol dengan kemurnian 99,85% sebanyak 27.965 ton/tahun yang diperoleh dari PT Kaltim Metanol Industri. Produk samping yang dihasilkan berupa air sebanyak 7.965 ton/tahun. Direncanakan pabrk ini akan didirikan kawasan Bontang, Kalimantan Timur Dimetil eter dibuat dengan cara dehidrasi metanol pada suhu 187oC - 340oC dan tekanan maksimum 14,5 atm di dalam suatu fixed bed multitube reactor dengan kondisi non adiabatic non isothermal dengan katalis alumina (Al2O3). Reaksi yang terjadi bersifat eksotermis, sehingga untuk mempertahankan suhu dialirkan dowterm A sebagai pendingin di dalam shell. Konversi metanol menjadi dimetil eter sebesar 80%. Produk reaktor kemudian dimurnikan dalam menara distilasi untuk memisahkan dimetil eter dengan metanol dan air. Produk metanol dari menara distilasi kemudian dikembalikan melalui arus recycle dan dimanfaatkan kembali setelah bercampur dengan metanol murni dari tangki bahan baku. Unit pendukung proses terdiri atas unit pengadaan air sebesar 10,386 m3/ton produk, unit pengadaan steam sebanyak 1766,709 kg/ton produk, unit pengadaan listrik sebesar 144,03 kWh, unit pengadaan udara tekan sebesar 1,401 m3/ton produk, unit pengadaan bahan bakar IDO sebanyak 0,008 m3/ton produk, dan unit pengadaan batu bara sebanyak 156,144 kg/ton produk. Pabrik juga dilengkapi laboratorium untuk menjaga mutu dan kualitas produk agar sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Bentuk perusahaan yang dipilih adalah Perseroan Terbatas (PT), dengan struktur organisasi line and staff. Sistem kerja karyawan berdasarkan pembagian jam kerja yang terdiri dari karyawan shift dan non-shift. Dari hasil analisa ekonomi diperoleh Percent Return on Investment (ROI) sebelum pajak 34,75 %, setelah pajak 24,32 %, Pay Out Time (POT) sebelum pajak 2,34 tahun, setelah pajak 3,09 tahun, Break Even Point (BEP) 46,93 %, Shut Down Point (SDP) 31,66 % dan Discounted Cash Flow (DCF) 23,81 %. Dari hasil analisa ekonomi tersebut, pabrik dimetil eter dengan kapasitas 20.000 ton/tahun cukup menarik untuk dipertimbangkan pendiriannya di Indonesia. commit to user