PRARANCANGAN PABRIK BIODIESEL DARI LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT DAN METANOL KAPASITAS 10.000 TON/TAHUN PRELIMINARY PLANT DESIGN FOR 10.000 TON/YEAR OF BIODIESEL FROM PALM OIL MILL EFFLUENT AND METHANOL Tugas Akhir Untuk memenuhi persyaratan mencapai derajat Sarjana Teknik OLEH: 1. Natalia Pratiwi (04020018) 2. Anjar Siti Mashitoh (04020032) PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA S1 FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2009 INTISARI Biodiesel atau fatty acid methyl ester adalah minyak nabati, atau lemak hewani yang diubah melalui proses transesterifikasi. Biodiesel mempunyai sifat cair, berwarna kuning, dan tidak dapat larut dalam air. Biodiesel dapat digunakan sebagai bahan bakar pada mesin diesel, sebagai pelarut untuk cat, pelumas mesin, dan lain-lain. Proses pembuatan biodiesel berlangsung dalam dua tahap, yaitu esterifikasi dan transesterifikasi. Proses esterifikasi bertujuan untuk mereaksikan asam lemak bebas dengan metanol menjadi biodiesel dengan katalis HCl, dan berlangsung dalam reaktor esterifikasi (R-01) yang berupa reaktor alir tangki berpengaduk dengan kondisi operasi 60 oC dan 1 atm, dan dengan waktu tinggal selama 2,5671 jam. Hasil reaksi esterifikasi berupa biodiesel, air, dan metanol, trigliserida, gliserol, dan asam lemak bebas yang belum bereaksi, serta sisa katalis asam dipisahkan dalam dekanter (D). Dalam dekanter (D), biodiesel, trigliserida dan asam lemak bebas, katalis asam sebagai lapisan atas kemudian dialirkan ke reaktor transesterifikasi, dan air, metanol, katalis asam, dan gliserol sebagai lapisan bawah dialirkan ke IPAL. Proses transesterifikasi diawali dengan melarutkan natrium hidroksida dengan metanol dalam mixer (M), hasil keluaran mixer (M) kemudian direaksikan dengan trigliserida yang belum bereaksi dalam reaktor transesterifikasi (R-02) yang juga berupa reaktor alir tangki berpengaduk dengan kondisi operasi 60 0C dan 1 atm dengan waktu tinggal selama 1,6944 jam. Hasil reaksi transesterifikasi berupa biodiesel, gliserol, dan metanol, trigliserida, air, dan asam lemak bebas yang belum bereaksi, serta sisa katalis natrium metoksida dan hidrogen klorida dialirkan ke dalam netralizer (N). Dalam netralizer (N), sisa katalis natrium metoksida akan dinetralkan dengan menambahkan hidrogen klorida dan air panas. Hasil akhir berupa biodiesel, trigliserida, asam lemak bebas, metanol, dan sedikit gliserol dan air sebagai lapisan atas kemudian dialirkan ke unit pemurnian biodiesel, serta air, metanol, natrium klorida dan gliserol sebagai lapisan bawah kemudian dialirkan ke unit pemurnian gliserol. Pemurnian biodiesel berlangsung dalam menara packing. Hasil atas berupa metanol, air dan trigliserida kemudian dialirkan ke tangki penyimpanan metanol, sedangkan hasil bawah berupa biodiesel kemudian dialirkan ke tangki penyimpanan produk (TP-03). Pabrik biodiesel ini dirancang untuk kapasitas produksi 10.000 ton/tahun. Pabrik direncanakan didirikan di daerah Siak, Riau. Dari hasil evaluasi ekonomi diketahui modal tetap sebesar Rp.81.058.887.390, modal kerja sebesar Rp.16.206.377.440, biaya produksi sebesar Rp.180.111.518.000 per tahun, keuntungan sebelum pajak sebesar Rp. 15.053.255.254,04 per tahun, pay out time sebelum pajak 3,5 tahun, dan sesudah pajak 4,5 tahun, return on investment sebelum pajak 18,58% dan sesudah pajak 13%. Discounted cash flow sebesar 29,14 %, break event point sebesar 57% dan shut down point sebesar 34%. Berdasarkan syarat-syarat yang ditentukan menurut Aries-Newton (1955), maka disimpulkan bahwa pabrik ini layak untuk didirikan.