Pemanfaatan Monumen Perjuangan Bangsal sebagai Sumber

advertisement
Pemanfaatan Monumen Perjuangan Bangsal sebagai Sumber Belajar
Sejarah Bagi Generasi Muda di Desa Dalung, Badung
Oleh:
Putu Puspa Erlita Suardi
Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Pendidikan Ganesha
[email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui strategi yang dipergunakan dalam
pemanfaatan Monumen Perjuangan Bangsal sebagai sumber belajar sejarah bagi
generasi muda di Desa Dalung, (2) mengetahui cara/ metode pembelajaran yang
diterapkan dalam memfungsikan Monumen Perjuangan Bangsal sebagai sumber
belajar sejarah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan tahap-tahap
yang dilakukan dalam penelitian adalah (1) penentuan rancangan penelitian, (2)
penentuan lokasi penelitian, (3) penentuan informan, (4) pengumpulan data, (5)
validitas data yang terdiri dari triangulasi data dan triangulasi metode, (6) analisis
data. Hasil penelitian menunjukkan dua sekolah yang berlokasi dekat dengan
monumen, yaitu SMAN 1 Kuta Utara dan SD Negeri 1 Dalung, memanfaatkan
monumen perjuangan Bangsal sebagai sumber belajar sejarah. Cara
pemanfaatannya adalah dengan menggunakan strategi pembelajaran kontekstual
(Contekstual Teaching Learning) dengan beberapa metode pembelajaran. Guru
SMAN 1 Kuta Utara menggunakan metode penjelajahan lingkungan sekitar dan
metode studi sejarah murni. Sedangkan guru SD Negeri 1 Dalung menggunakan
metode sosialisasi dalam pemanfaatan monumen ini sebagai sumber belajar.
ABSTRACT
This study aims to (1) determine the strategy used in the utilization of Monumen
Perjuangan Bangsal as a learning resource for the history of the young generation
in the Dalung village, (2) knowing learning methods applied to the functioning of
Monumen Perjuangan Bangsal as a source of learning history. This research is a
qualitative research, the stages are carried out in this study were (1) determination
of the study design, (2) determining the location of the research, (3) determination
of the informant, (4) data collection, (5) the validity of the data consists of
triangulation data and triangulation methods, (6) data analysis. The results showed
that two schools located near monuments, which SMAN 1 Kuta Utara and SD
Negeri 1 Dalung, utilizing Monument Perjuangan Bangsal as a learning history.
How to use is to use contextual learning strategy (Contekstual Teaching Learning)
with several learning methods. Teachers SMAN 1 Kuta Utara use neighborhood
exploration method and the method of purely historical studies. While teachers
SD Negeri 1 Dalung using methods of socialization in the utilization of this
monument as a learning resource.
Kata Kunci : Monumen Perjuangan Bangsal, Strategi Pembelajaran,
Metode Pembelajaran
1
penanaman nilai-nilai karakter bagi
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan usaha
untuk
mempersiapkan
Bangsa
menjadi
generasi
generasi
membangun
dalam
ideologi
upaya
dan
rasa
yang
nasionalisme untuk pembangunan
dalam
jati diri dan karakter bangsa adalah
mengembangkan sumber daya yang
sejarah. Pendidikan sejarah ini dapat
potensial.
dibantu
memiliki
manusia
muda
kemampuan
Dalam
usaha
untuk
oleh
peninggalan-
mencapai hal tersebut, maka sangat
peninggalan
diperlukanlah suatu usaha kreatif
bangunan
memorial
yang
bagi penyelenggaraan pendidikan,
mengandung
nilai-nilai
tertentu
terutama bagi generasi muda untuk
sesuai dengan peristiwa sejarah yang
dapat menjadi sosok generasi yang
melatarbelakanginya. Salah satunya
dapat
bangsa.
adalah monumen yang berfungsi
dilaksanakan
sebagai “memorial building” atau
membangun
Pendidikan
yang
sejarah
bukanlah terbatas hanya pendidikan
simbol
di sekolah, akan tetapi pendidikan
peristiwa sejarah.
luar sekolah yaitu dari masyarakat
ingatan
terhadap
Maryati
(Rediasa, 2012: 01).
Generasi
sebagai
suatu
(2004)
mengemukakan
muda
maupun
bahwa,
sebuah
bangunan yang bernama monumen
generasi penerus bangsa didorong
mampu
untuk bertindak kepahlawanan dalam
generasi berikutnya pengalaman para
pembangunan atau mewarisi sifat-
nenek
sifat
generasi
pendahulunya. Dengan kata lain
Nilai-nilai
disini kita dihadapkan dengan suatu
kepahlawanan
sebelumnya.
kepahlawanan
harus
ditanamkan
menghadirkan
moyang
reaktualisasi
dan
pengalaman
kepada
para
kolektif
pada generasi muda agar selalu cepat
suatu bangsa yang disebut dengan
tanggap
sejarah
dan
mampu
tantangan-tantangan
seperti
mengatasi
pembangunan
keterbelakangan,
(Maryati,
Monumen
frustasi
perjuangan
sumber
(Budiyasa, 2010: 111).
dimanfaatkan
Salah satu mata pelajaran
berperan
vital
15).
sebagai
sebuah memorial memiliki potensi
mental, sifat pesimistis, dan lain-lain
yang
2004:
terutama
dalam
daya
yang
oleh
generasi
masyarakat,
muda
dengan sumber belajar.
2
dapat
terkait
Salah satu monumen yang
saja. Hal ini terutama ditujukkan
dapat dipergunakan sebagai sumber
dalam mata pelajaran sejarah yang
belajar sejarah adalah Monumen
terkesan
Perjuangan
penelitian ini, metode-metode belajar
Bangsal
kawasan
membosankan.
pertigaan Gaji - Dalung - Sempidi
baru
yang terletak di Kabupaten Badung.
reaktualisasi
Monumen ini bisa menjadi salah satu
sumber
tujuan
melaksanakan
untuk
pembelajaran
mengadakan
di
luar
ruangan.
dapat
Melalui
digunakan
dalam
belajar
sebagai
penggunaan
sejarah
daerah
kegiatan
belajar
mengajar belajar secara aktif dan
Sejarah yang selama ini terkesan
kreatif.
membosankan, melalui monumen ini
yang dimanfaatkan sebagai sumber
belajar
sejarah,
dapat
METODE PENULISAN
dijadikan
Pada
penelitian
ini,
sebagai salah satu alternatif untuk
menggunakan
dapat merangsang niat belajar siswa
kualitatif.
dalam mata pelajaran sejarah.
penelitian kualitatif adalah sebagai
Berdasarkan latar belakang di
strategi
penelitian
Tahap-tahap
dari
berikut.
atas, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui
metode
penulis
(1) Rancangan Penelitian
dalam
Penelitian ini adalah penelitian
pemanfaatan Monumen Perjuangan
kualitatif yang bertujuan untuk
Bangsal
mendeskripsikan
sebagai
sumber
belajar
dan
sejarah bagi generasi muda di Desa
menganalisis
Dalung. Ini terkait pula dengan
peristiwa, aktivitas sosial, sikap,
metode
kepercayaan,
pembelajaran
yang
fenomena,
persepsi,
digunakan oleh guru/ sekolah dalam
pemikiran
menggunakan
sebagai
individual maupun kelompok,
sumber belajar sejarah. Maka dari
beberapa deskripsi digunakan
itu, penelitian pendidikan sejarah ini,
untuk
dapat dijadikan sebagai suatu bahan
prinsip dan penjelasan yang
untuk
mengarah pada penyimpulan.
monumen
mengembangkan
metode-
metode belajar yang inovatif oleh
sekolah,
sehingga
tidak
hanya
terbatas pada pembelajaran verbal
3
orang
menemukan
secara
prinsip-
(2) Penentuan Lokasi Penelitian
begitu saja karena kelangsungan
Penelitian ini berlokasi di Desa
masa
Dalung, Kecamatan Kuta Utara,
kebudayaan ditentukan oleh sikap
Badung.
dan perilaku kalangan generasi muda
(3) Teknik Penentuan Informan
Penentuan
penelitian
teknik
informan
ini
masyarakat
bersangkutan.
dalam
Dengan
dan
demikian
permasalahan di kalangan generasi
menggunakan
purposive
depan
muda
sampling.
perlu
mendapat
perhatian
untuk meningkatan kualitas hidup
Informan kunci disini adalah
generasi
guru sejarah SMAN 1 Kuta
masyarakat,
Utara, Bapak Made Murtono dan
(Armini, 2005: 67). Berdasarkan hal
guru kelas IV SD Negeri 1
tersebut,
Dalung,
Bangsal memiliki peran yang vital
Ibu
Ni
Nyoman
Warnasih.
itu
bangsa
Monumen
sendiri,
dan
negara.
Perjuangan
bagi generasi muda Desa Dalung
(4) Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan
penelitian
muda
data
ini
sebagai sumber belajar sejarah, agar
dalam
generasi
menggunakan
muda
Desa
Dalung
memiliki kepribadian dan dapat terus
teknik observasi, wawancara dan
membawa
studi dokumentasi.
khusunya Desa Dalung ke arah yang
(5) Validitas Data
ini
Indonesia
lebih baik sesuai dengan cita-cita
Teknik cross cek data dalam
penelitian
Bangsa
para pendahulunya.
menggunakan
Monumen
Perjuangan
metode triangulasi yaitu teknik
Bangsal sebagai salah satu warisan
triangulasi data dan triangulasi
sejarah sangat dibutuhkan disaat
metode.
sekarang ini dalam rangka pencarian
(6) Teknik Analisis Data
identitas diri dan menumbuhkan jati
Pada penelitian ini analisis data
diri serta kepribadian yang positif
yang digunakan adalah model
dalam menghadapi tantangan zaman
analisis interaktif.
maupun dalam mengisi kemerdekaan
ke depan. Hal ini sesuai dengan
empat fungsi monumen yaitu sebagai
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keberadaan generasi muda di
sarana edukatif, rekreatif, inspiratif
masyarakat tidak dapat diabaikan
dan
4
instruktif.
Keempat
fungsi
tersebut terealisasikan dari beberapa
merupakan
cara
Monumen
membantu guru mengaitkan antara
Perjuangan Bangsal sebagai sumber
materi yang diajarkan dengan situasi
belajar
dunia
dalam
fungsi
sejarah
yang
dijabarkan
dalam dua sub pembahasan berikut.
konsep
nyata
belajar
peserta
mendorong
yang
didik
siswa
dan
membuat
hubungan antara pengetahuan yang
Strategi yang Digunakan dalam
dimilikinya
Memanfaatkan
dalam kehidupan mereka sebagai
Perjuangan
Monumen
Bangsal
anggota
sebagai
Monumen
penerapannya
masyarakat
(Depdiknas,
2002: 1). Hal ini senada dengan yang
Sumber Belajar Sejarah
Berbicara
dengan
mengenai
Perjuangan
diungkapkan
oleh
guru
sejarah
Bangsal
SMAN 1 Kuta Utara, Bapak Made
sebagai sumber belajar, maka sasaran
Murtono (berdasarkan wawancara
yang dituju yaitu sekolah (guru dan
tanggal 16 November 2012) tentang
siswa). Berdasarkan hal tersebut,
strategi
peneliti mengambil sampel (contoh)
dan penerapannya melalui penelitian
pemanfaatan Monumen Perjuangan
langsung
Bangsal sebagai sumber belajar bagi
tahunnya guru sejarah kelas X
generasi muda Desa Dalung, dari dua
SMAN 1 Kuta Utara menugaskan
sekolah yang berlokasi tidak jauh
siswa untuk mengadakan penelitian
dari monumen. Dua sekolah yang
langsung
penulis jadikan sampel adalah SD
mengunjungi suatu situs sejarah atau
Negeri 1 Dalung dan SMA Negeri 1
meneliti suatu adat istiadat tertentu
Kuta
hasil
yang khas di lingkungan sekitar.
observasi baik di SMAN 1 Kuta
Salah satunya adalah kunjungan
Utara maupun di SD Negeri 1
siswa dalam tugas penelitian ke
Dalung, strategi pembelajaran yang
Monumen Perjuangan Bangsal. Ia
dipergunakan oleh
juga menyatakan bahwa:
Utara.
Berdasarkan
guru dalam
sebagai
sumber
belajar
sejarah adalah strategi pembelajaran
kontekstual (Contekstual Teaching
Learning).
Pendekatan
di
ke
kontekstual
lapangan.
lapangan
Setiap
dengan
“Penelitian secara langsung di
lapangan
bertujuan
untuk
memberikan
pemahaman
secara nyata kepada mereka
dalam melakukan penelitian
kelapangan secara langsung.
Walaupun hasil karya anak-
pemanfaatan Monumen Perjuangan
Bangsal
pembelajaran
CTL
5
anak itu tidak sempurna, akan
tetapi setidaknya format hasil
penelitian
mereka
sudah
mengacu
pada
pedoman
penulisan skripsi atau karya
ilmiah”
Metode
Pembelajaran
yang
Diterapkan dalam Memfungsikan
Monumen
Perjuangan
Bangsal
sebagai Sumber Belajar Sejarah
Berdasarkan hasil observasi
Inilah salah satu dari kelebihan
dari
strategi
dan wawancara yang dilakukan di
pembelajaran
SMA Negeri 1 Kuta Utara dan SD
yaitu
siswa
Negeri
1
Dalung,
maka
pengalaman
secara
dijabarkan
metode
pembelajaran
langsung, sehingga ingatan siswa
yang
digunakan
terhadap suatu materi menjadi lebih
memanfaatkan Monumen Perjuangan
tajam. Maka dari itu, strategi ini
Bangsal
dipergunakan oleh guru SMAN 1
sejarah.
Kuta Utara dan SD Negeri 1 Dalung
diperoleh di SMAN 1 Kuta Utara,
dalam
Monumen
dapat diketahui bahwa, guru sejarah
Perjuangan Bangsal sebagai sumber
di sekolah ini menggunakan dua
belajar
metode
kontekstual
(CTL)
mendapatkan
memfungsikan
sejarah.
pembelajaran
Pendekatan
sejarah
melalui
sebagai
Pertama,
dalam
Monumen
dapat
dalam
sumber
belajar
hasil
yang
pemanfaatan
Perjuangan
Bangsal
penggunaan Monumen Perjuangan
sebagai sumber belajar sejarah siswa-
Bangsal
siswi kelas X semester I (gasal).
sebagai
sumber
belajar
melalui CTL ini dapat dijalankan
Mengambil acuan pada buku
melalui enam metode yaitu (1)
paket “Sejarah untuk SMA Kelas X
Metode sosialisasi informasi sejarah
karangan I Wayan Badrika (2006)”
lokal dari guru kepada siswa tanpa
pada semester gasal (I), siswa SMA
mewajibkan siswa berada di lokasi;
kelas X mendapatkan mata pelajaran
(2) Metode penjelajahan lingkungan
sejarah yang di dalamnya terdapat
sekitar; (3) Metode lawatan sejarah;
materi
(4) Metode
Penelitian Sejarah” dengan Standar
wisata sejarah;
(5)
“Prinsip-Prinsip
“Memahami
Dasar
Metode studi sejarah murni; (6)
Kompetensi
Prinsip
Metode kemah budaya.
Dasar Ilmu Sejarah” dan Kompetensi
Dasar “Menggunakan Prinsip-prinsip
Dasar Penelitian Sejarah”. Dalam SK
6
dan KD terdapat beberapa indikator
maka kelas siswa kelas X.1 dibagi
sebagai berikut:
menjadi 4 (empat) kelompok kecil
1.
Mendeskripsikan prinsip-prinsip
untuk diberikan tugas penelitian
dasar penelitian sejarah
lapangan. Satu kelompok terdiri dari
Menerapkan prinsip kronologis
6 sampai 7 orang.
2.
dalam penelitian sejarah.
3.
Mendeskripsikan
peninggalan
Kemudian,
peristiwa,
sejarah
yang
dan
metode
digunakan
pertama
yaitu
model
penjelajahan lingkungan sekitar. Hal
monumen peringatan bersejarah
ini
yang ada di sekitar.
mengenai apa saja yang terdapat di
Berdasarkan materi dan SK,
berkaitan
Monumen
dengan
observasi
Perjuangan
Bangsal,
KD beserta indikator yang ada, maka
bagaimanakah situasi lingkungannya
guru
sehingga
mata pelajaran
sejarah
di
Monumen
Perjuangan
SMAN 1 Kuta Utara menggunakan
Bangsal dipilih sebagai tempat bagi
Monumen
basis gerakan perjuangan bawah
Perjuangan
Bangsal
sebagai salah satu objek tujuan siswa
dalam
merealisasikan
tanah rakyat Bali.
langkah-
Cara yang kedua yaitu melalui
langkah penelitian sejarah sesuai apa
metode studi sejarah murni. Metode
yang didapatkannya dalam materi
kedua ini berkaitan dengan metode
“Prinsip-Prinsip
Penelitian
pertama. Akan tetapi dalam metode
Sejarah”. Dalam materi ini, tidak
kedua lebih ditekankan pada hasil
seluruh
akhir
siswa
Dasar
ditugaskan
untuk
dari
penelitian
mengadakan penelitian ke Monumen
murninya.
Perjuangan Bangsal. Ini disebabkan
pembelajaran materi “Prinsip-Prinsip
karena siswa dalam satu kelas dibagi
Dasar Penelitian Sejarah” dengan
menjadi beberapa kelompok kecil,
menggunakan metode CTL ini, guru
dimana masing-masing kelompok
memberikan tugas akhir semester
mengadakan penelitian di tempat/
kepada
dengan
berbeda.
portofolio atau makalah. Salah satu
memberikan
kelompok (berdasarkan kelompok
materi terkait dengan prinsip-prinsip
yang telah dibentuk sebelumnya)
dasar penelitian sejarah. Setelah
diberikan
beberapa kali pertemuan/ tatap muka,
mengenai
objek
Sebelumnya,
yang
guru
7
Dalam
sejarah
siswa
tugas
pelaksanaan
dalam
untuk
sejarah
bentuk
meneliti
Monumen
Perjuangan
Bangsal.
Tugas
ini
melakukan penelitian ke Monumen
seperti yang diterangkan oleh guru
Perjuangan
sejarah SMAN 1 Kuta Utara, Bapak
bahwa siswa sangat antusias dengan
Murtono, merupakan tugas akhir
ditugaskannnya
semester
mengadakan penelitian di Monumen
yang
memiliki
waktu
Bangsal.
Diketahui
mereka
untuk
pengerjaan yang cukup lama, yaitu
Perjuangan
Bangsal.
sekitar 2 bulan. Tugas ini merupakan
menjadikan
mereka
tugas terstruktur yang diberikan pada
memahami
materi
akhir bulan Oktober dan disetorkan
penelitian sejarah dan menambah
pada minggu kedua bulan Desember
wawasan mereka tentang sejarah
dalam bentuk portofolio/ makalah.
perang
Ini adalah output yang dihasilkan
khususnya yang terjadi di lingkungan
dalam metode studi sejarah murni
sekitarnya, yaitu di Desa Dalung.
yang dapat dijadikan sebagai nilai
Hal
lebih
ini
dapat
prinsip-prinsip
kemerdekaan
di
Bali,
Kemudian, hasil yang kedua
tugas ataupun ulangan harian dalam
yaitu
materi ini.
Perjuangan Bangsal sebagai sumber
Menurut
keterangan
guru
pemanfaatan
Monumen
belajar bagi siswa di SD Negeri 1
sejarah SMAN 1 Kuta Utara, dengan
Dalung.
menggunakan strategi pembelajaran
wawancara dengan guru kelas IV di
ini dalam KBM, hasil evaluasi siswa
SD Negeri 1 Dalung, yaitu Ibu Ni
dalam
mengalami
Nyoman Warnasih (43 th), dapat
peningkatan. Ini dikarenakan siswa
diketahui bahwa, lain halnya seperti
mengalami
di SMA Negeri 1 Kuta Utara,
materi
ini
langsung
melakukan
praktek
atau
dapat
langsung
Setelah
pembelajaran
di
Sekolah
bersifat
prinsip-prinsip
penelitian
dibandingkan dengan di SMA. Maka
sejarah. Maka dari itu, ingatan
dari itu, pemanfaatan Monumen
mereka
langkah-langkah
Perjuangan Bangsal sebagai sumber
penelitian sejarah tersebut lebih baik
belajar siswa siswi di SD Negeri 1
dari pada yang hanya mendengarkan
Dalung,
penjelasan verbal dari guru. Hal
penyampaian materi terkait dengan
senada juga diungkapkan oleh siswa
contoh peninggalan sejarah. Materi
SMAN 1 Kuta Utara yang telah
ini terdapat pada pelajaran IPS (Ilmu
tentang
8
hanya
sederhana
Dasar
kelapangan terkait dengan materi
dasar
lebih
melakukan
terbatas
bila
pada
Pengetahuan
Sosial)
kelas
IV
Monumen
semester I.
sebagai
Perjuangan
contoh
Bangsal
dalam
materi
Metode ini termasuk dalam
pelajaran IPS, siswa SDN 1 Dalung
tipe penyajian informasi sejarah lokal
menjadi tahu bahwa di lingkungan
(sosialisasi) dari pengajar kepada
sekitarnya, terdapat suatu tempat
peserta didik tanpa mengharuskan
bersejarah
peserta didik berada di lapangan.
dalam perjuangan kemerdekaan dan
Pertama, guru mengacu pada materi
revolusi fisik rakyat Bali. Inilah
kelas IV SD, yaitu materi mengenai
metode dan hasil yang diperoleh dari
“Menghargai Peninggalan Sejarah”
pemanfataan Monumen Perjuangan
semester I. Buku yang dipakai
Bangsal
sebagai pedoman adalah Buku Ilmu
sejarah di SDN 1 Dalung.
yang
memiliki
sebagai
peran
sumber
belajar
Pengetahuan Sosial Kelas IV SD/
MI.
Dalam
Peninggalan
materi
“Menghargai
Sejarah”
pada
SIMPULAN
sub.
Monumen
perjuangan
materi satu yaitu mengenai bentuk-
Bangsal memiliki fungsi sebagai
bentuk peninggalan sejarah, terdapat
sumber
beberapa tujuan pembelajaran yang
generasi Muda Desa Dalung. Adapun
harus dicapai oleh siswa yaitu:
cara
a. Memahami
Perjuangan Bangsal sebagai sumber
pengertian
peninggalan sejarah.
b. Menyebutkan
belajar
khususnya
pemanfaatan
bagi
Monumen
belajar oleh kalangan sekolah, dapat
contoh-contoh
digambarkan dari hasil penelitian di
peninggalan sejarah yang ada di
SMAN 1 Kuta Utara dan SDN 1
daerah masing-masing.
Dalung. Berdasarkan hasil observasi,
Berdasarkan materi dan tujuan
guru
pembelajaran
Perjuangan
sebagai
inilah
Monumen
Bangsal
dijadikan
salah
satu
SMAN
1
Kuta
Utara
memanfaatkan Monumen Perjuangan
contoh
Bangsal
sebagai
sumber
belajar
sejarah
terutama
dalam
materi
peninggalan sejarah dalam bentuk
Prinsip-Prinsip
bangunan yaitu monumen melalui
Sejarah
metode ceramah/ sosialisasi kepada
menggunkan strategi pembelajaran
siswa. Hasil evaluasi menunjukkan
kontekstual (CTL) dengan model
bahwa
dengan
digunakannya
9
di
Dasar
kelas
Penelitian
X
dengan
penjelajahan lingkungan sekitar dan
kepada para guru atau pengajar
studi sejarah murni.
lainnya,
Yang
Monumen
kedua,
pemanfaatan
Perjuangan
Bangsal
diharapkan
Perjuangan
Monumen
Bangsal
difungsikan
sebagai
dapat
salah
satu
sebagai sumber belajar siswa siswi di
sumber belajar bagi siswa, dimana
SD Negeri 1 Dalung, hanya terbatas
nantinya
pada penyampaian materi terkait
khusunya bagi guru sejarah dapat
dengan contoh peninggalan sejarah
mengembangkan
(metode
pembelajaran yang interaktif bagi
sosialisasi).
Materi
ini
terdapat pada pelajaran IPS (Ilmu
para
Pengetahuan
pelajaran
Sosial)
kelas
IV
(empat) SD semester I (gasal).
dapat
peserta
para
media
didiknya,
sejarah
pengajar
tidak
sehingga
terkesan
monoton dan lebih variatif.
Berdasarkan hasil temuan di
lapangan, maka dapat disarankan
DAFTAR RUJUKAN
Armini, Drs. I.G.A. 2005. Perubahan Pekerjaan Generasi Muda Pedesaan di
Desa Nongan Kecamatan Rendang Kabupaten Karangasem ”Jurnal
Penelitian Sejarah dan Nilai Tradisional” (tidak diterbitkan).
Departemen Kebudayaan dan Pariwisata: Balai Kajian Sejarah dan
Nilai Tradisional Bali, NTB, NTT
Badrika, I Wayan. 2006. Sejarah untu SMA Kelas X. Erlangga: Jakarta
Budiyasa, I Wayan Teguh.2010. Monumen Perjuangan Rakyat Desa Dalung.
Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Pendidikan Ganesha: Skripsi (Tidak Diterbitkan): Singaraja
Depdiknas. 2002. Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning).
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Maryati, Tuty; Sunada, Made. 2004. Pemanfaatan Media Monumen dalam
Pembelajaran Sejarah Nasional Indonesia II untuk Menumbuhkan
Kesadaran Sejarah mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah Semester
III Tahun Ajaran 2004/2005. “Laporan Penelitian Tindakan Kelas”
(tidak diterbitkan). FKIP Singaraja: Singaraja
Rediasa, Nengah. 2012. Pemanfaatan Museum sebagai Sumber Belajar Sejarah
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Studi Eksploarsi
Museum Buleleng). Proposal (Tidak Diterbitkan). Jurusan Pendidikan
Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Undiksha: Singaraja
10
Download