Genosida

advertisement
HUKUM dan HAM 2011
HAK UNTUK HIDUP
DR.Eva Achjani Zulfa,SH,MH
EVA ACHJANI ZULFA-2011
1
Relativitas
Nilai, Budaya,
Kepentingan
Mempengaruhi
Pandangan
Masyarakat
Terhadap HAM
dan Bekerjanya
Nilai HAM
kasus-perkasus
Nilai
Lokal
Kasuskasus
HAM
sebagai
Nilai
Universal
EVA ACHJANI ZULFA-2011
2
HAK
Suatu tuntutan yang dapat diajukan
seseorang kepada orang/pihak lain,
sejauh dalam melaksanakan hak tersebut
ia tidak menghalangi ataupun merugikan
orang/pihak lain yang juga memiliki hak
yang sama (Pasal 29 DUHAM PBB)
EVA ACHJANI ZULFA-2011
3
INSTRUMEN INTERNASIONAL
Hak Untuk Hidup
‘setiap orang berhak atas kehidupan, kebebasan dan
keamanan pribadi’
(Pasal 3 DUHAM)
Setiap manusia memiliki melekat hak untuk hidup. Hak ini
harus dilindungi oleh hukum. Tidak seorang pun insan
manusia yang secara gegabah boleh dirampas hak
kehidupannya
(Pasal 6 ayat (1) ICCPR)
Tiap-tiap anak mempunyai hak yang melekat atas
kehidupannya
(Pasal 6 CRC)
EVA ACHJANI ZULFA-2011
4
Instrumen HAM
 Pasal 4 , Pasal 6 ICCPR
 Protokol ke-2 ICCPR
 Pasal 6 CRC
 Resolusi nomor 47/133 tentang Konvensi
perlindungan Orang dari Tindakan
Penghilangan Secara Paksa
 Konvensi Menentang Penyiksaan
 1998 Statuta Mahkamah Pidana Internasional
EVA ACHJANI ZULFA-2011
5
Cont…….
 Pasal 15 (2) Konvensi HAM Eropa (kecuali
dalam hal akibat tindakan peperangan yang
sah).
 Pasal Pasal 4, 27 (2) Konvensi HAM Amerika
Pasal 2, Protokol 6 Pasal 2-1 Konvensi HAM
Eropa tentang Perlindungan HAM dan
Kebebasan Dasar
EVA ACHJANI ZULFA-2011
6
Instrumen HAM
 Pasal 1 Deklarasi Amerika mengenai hak-hak
dan Kewajiban Manusia
 Pasal 4 Piagam Afrika
EVA ACHJANI ZULFA-2011
7
Khusus tentang Genosida
 Pasal 1-3 Konvensi tentang Pencegahan dan
Penghukuman Kejahatan Genosida;
 Pasal 1 Konvensi tentang tidak dapat
diterapkannya pembatasan undang-undang
pada kejahatan Perang dan Kejahatan
Melawan Kemanusiaan:
-legalisasi perang oleh negara
- pembiaran oleh negara
EVA ACHJANI ZULFA-2011
8
Perlindungan Hak Hidup Dalam
Kejahatan Perang
 Resolusi PBB 3771959Perjanjian antartik
 1967 Perjanjian tentang Prinsip-prinsip yang
mengikat Negara-negara dalam rangka
ekplorasi dan penggunaan ruang angkasa,
termasuk bulan dan benda-benda angkasa
lainnya.
EVA ACHJANI ZULFA-2011
9
Konvensi HAM Lainnya terkait
 1967 Perjanjian Pencegahan Senjata Nuklir di
Amerika Latin dan Kepulauan Karibia
 1968 Penjanjian Pencegahan Penggunaan
Senjata Nuklir
 1971 Perjanjian tentang ukuran kerusakan
dalam upaya mereduksi dampak dari perang
nuklir antara Amerika Serikat dengan Uni
Sovyet.
EVA ACHJANI ZULFA-2011
10
Konvensi HAM Lainnya terkait
 1971 Perjanjian tentang Pencegahan
Pemindahan senjata nuklir atau senjata
lainnya yang mengancam kerusakan missal
melalui laut.
 1972 Konvensi tentang Pencegahan
Perkembangan Produksi dan Penyimpanan
senjata biologis dan beracun dan ancaman
kerusakannya.
EVA ACHJANI ZULFA-2011
11
Konvensi HAM Lainnya terkait
 1980 Konvensi tentang Pencegahan atau
pembatasan penggunaan senjata
konvensional yang berpotensi menyebabkan
kerusakan yang besar atau akibat yang tidak
dapat dikesampingkan.
 1984 Deklarasi tentang Hak-Hak Asasi
Manusia atas Perdamaian
EVA ACHJANI ZULFA-2011
12
Konvensi HAM Lainnya terkait
 1985 Perjanjian Daerah Bebas Nuklir Pasifik
Selatan (Perjanjian Rarotonga)
 1993 Konvensi Pelarangan Senjata Kimia
 1995 Perjanjian Daerah Bebas Nuklir Asia
Tenggara (Perjanjian Bangkok)
EVA ACHJANI ZULFA-2011
13
Konvensi HAM Lainnya terkait
 1996 Perjanjian Daerah Bebas Nuklir Afrika
(Perjanjian Pelindaba)
 2002 Perjanjian Daerah Bebas Nuklir Asia
Tengah
EVA ACHJANI ZULFA-2011
14
Konvensi HAM Lainnya terkait
 1949 Konvensi Jevewa Pertama (Penanganan
Anggota Angkatan Bersenjata Korban Perang di
Darat)
 1949 Konvensi Jenewa Kedua (Penanganan
Anggota Angkatan Bersenjata Korban Perang di
Laut)
 1949 Konvensi Jenewa Ketiga (Penanganan
Tahanan Perang)
 1949 Konvensi Jenewa Ke empat (Perlindungan
Penduduk Sipil dalam suasana Perang).
EVA ACHJANI ZULFA-2011
15
Konvensi HAM Lainnya terkait
 1954 Konvensi tentang Perlindungan Benda
Budaya saat Perang
 1973 Prinsip-prinsip Hubungan Internasional
terkait dengan detensi, penahanan, ekstradisi
dan pemidanaan terhadap pelaku kejahatan
perang atau kejahatan kemanusiaan
 1974 Deklarasi tentang perlindungan
Perempuan dan anak dalam situasi darurat
dan “armed combat”.
EVA ACHJANI ZULFA-2011
16
Konvensi HAM Lainnya terkait
 1977 Adisional Protokol untuk Konvensi
Jenewa 12 agustus 1949 dan perlindungan
korban dalam konflik bersenjata “noninternasional”.
 1977 Adisional Protokol untuk Konvensi
Jenewa 12 agustus 1949 dan perlindungan
korban dalam konflik bersenjata
internasional.
EVA ACHJANI ZULFA-2011
17
PERUNDANG-UNDANGAN NASIONAL
UUD 1945 Amandemen II
Pasal 28 A :
Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak untuk
mempertahankan hidup dan kehidupannya.
Pasal 28 B ayat (2) :
Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup tumbuh, dan
berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi.
Pasal 53 ayat (1) UU 39/1999
Setiap anak sejak dalam kandungan, berhak untuk hidup,
mempertahankan hidup, dan meningkatkan taraf hidup.
EVA ACHJANI ZULFA-2011
18
Hak Asasi Manusia bersifat
Saling bergantung dan terkait
Hak
perempuan
Hak hidup
Hak atas
Kebebasan
Pribadi
Hak anak
Hak atas
Rasa Aman
EVA ACHJANI ZULFA-2011
19
Genosida
 Genosida atau genosid adalah sebuah pembantaian
besar-besaran secara sistematis terhadap satu suku
bangsa atau kelompok dengan maksud memusnahkan
(membuat punah) bangsa tersebut. Kata ini pertama kali
digunakan oleh seorang ahli hukum Polandia, Raphael
Lemkin, pada tahun 1944 dalam bukunya Axis Rule in
Occupied Europe yang diterbitkan di Amerika Serikat.
Kata ini diambil dari bahasa Yunani γένοςgenos ('ras',
'bangsa' atau 'rakyat') dan bahasa
Latin caedere ('pembunuhan').
EVA ACHJANI ZULFA-2011
20
Genosida
 Genosida merupakan satu dari
empat pelanggaran HAM berat yang berada
dalam yurisdiksi International Criminal Court.
Menurut Statuta Roma dan Undang-Undang
no. 26 tahun 2000 tentang Pengadilan HAM,
EVA ACHJANI ZULFA-2011
21
Genosida
 genosida ialah Perbuatan yang dilakukan dengan
maksud untuk menghancurkan atau memusnahkan
seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras,
kelompok etnis, kelompok agama dengan cara
membunuh anggota kelompok; mengakibatkan
penderitaan fisik atau mental yang berat terhadap
anggota kelompok; menciptakan kondisi kehidupan
kelompok yang menciptakan kemusnahan secara fisik
sebagian atau seluruhnya; melakukan tindakan
mencegah kelahiran dalam kelompok; memindahkan
secara paksa anak-anak dalam kelompok ke kelompok
lain.
EVA ACHJANI ZULFA-2011
22
Crime Against Humanity
 Kejahatan terhadap umat manusia adalah istilah di
dalam hukum internasional yang mengacu pada
tindakan pembunuhan massal dengan penyiksaan
terhadap tubuh dari orang-orang, sebagai suatu
kejahatan penyerangan terhadap yang lain. Para sarjana
Hubungan internasional telah secara luas
menggambarkan "kejahatan terhadap umat manusia"
sebagai tindakan yang sangat keji, pada suatu skala yang
sangat besar, yang dilaksanakan untuk mengurangi ras
manusia secara keseluruhan. Biasanya kejahatan
terhadap kemanusian dilakukan atas dasar kepentingan
politis, seperti yang terjadi di Jerman oleh pemerintahan
Hitler serta yang terjadi di Rwanda dan Yugoslavia
EVA ACHJANI ZULFA-2011
23
Crime Against Humanity
 Terminologi ini dapat ditemui dalam Statuta
Roma dan diadopsi dalam Undang-Undang no.
26 tahun 2000 tentang pengadilan hak asasi
manusia (HAM) di Indonesia. Menurut UU
tersebut dan juga sebagaimana diatur dalam
pasal 7 Statuta Roma, definisi kejahatan
terhadap kemanusiaan ialah Perbuatan yang
dilakukan sebagai bagian dari serangan yang
meluas atau sistematik yang diketahuinya
bahwa serangan tersebut ditujukan secara
langsung terdapat penduduk sipil.
EVA ACHJANI ZULFA-2011
24
Crime Against Humanity
 Kejahatan terhadap kemanusiaan ialah salah
satu dari empat Pelanggaran HAM berat yang
berada dalam yurisdiksi International Criminal
Court. Pada tahun 2002 dibentuklah suatu
pengadilan kriminal internasional yang
dalam bahasa Inggris disebut International
Criminal Court (ICC) dan Statuta Roma
memberikan kewenangan kepada ICC untuk
mengadili kejahatan genosida, kejahatan
terhadap perikemanusiaan dan kejahatan
perang.
EVA ACHJANI ZULFA-2011
25
Crime Against Humanity
 Kejahatan-kejahatan terhadap
perikemanusiaan sebagaimana yang
dimaksud dalam pasal 7 Statuta Roma
tersebut adalah serangan yang meluas atau
sistematik yang ditujukan secara langsung
terdapat penduduk sipil dengan tujuan :
 (a) Pembunuhan;
 (b) Pemusnahan
 (c) Perbudakan;
EVA ACHJANI ZULFA-2011
26
Crime Against Humanity
 (d) Pengusiran atau pemindahan penduduk
 (e) Perampasan kemerdekaan / perampasan
kebebasan fisik lain
 (f) Menganiaya;
 (g) Memperkosa, perbudakan seksual,
memaksa seorang menjadi pelacur,
menghamili secara paksa,
melakukan sterilisasi secara paksa, ataupun
bentuk kejahatan seksual lainnya ;
EVA ACHJANI ZULFA-2011
27
Crime against humanity
 (h) Penyiksaan terhadap kelompok
berdasarkan
alasan politik, ras, kebangsaan, etnis, kebuda
yaan, agama, jenis kelamin (gender)
sebagaimana diatur dalam artikel 3 ICC
ataupun adengan alasan-alasan lainnya yang
secara umum diketahui sebagai suatu alasan
yang dilarang oleh hukum internasional
EVA ACHJANI ZULFA-2011
28
Pasal 3 ICCPR
 (i) Penghilangan seseorang secara paksa;
 (j) Kejahatan apartheid;
 (k) Perbuatan lainnya yang tak
berperikemanusiaan yang dilakukan secara
sengaja sehingga mengakibatkan
penderitaan, luka parah baik tubuh maupun
mental ataupun kesehatan fisiknya.
EVA ACHJANI ZULFA-2011
29
Download