View/Open - Repository | UNHAS

advertisement
ANALISIS PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP
HARGA SAHAM PERUSAHAAN KATEGORI LQ 45
PADA BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2006 - 2010
OLEH:
NATALIA MANGATTA
A31107676
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2011
ANALISIS PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP
HARGA SAHAM PERUSAHAAN KATEGORI LQ 45
PADA BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2006 – 2010
OLEH
NATALIA MANGATTA
A311 07 676
SKRIPSI SARJANA LENGKAP UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN BESAR SYARAT GUNA
MENCAPAI GELAR SARJANA EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI PADA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
DISETUJUI OLEH:
Pembimbing I
Drs. Mushar Mustafa, MM, Ak
195109301983031001
Pembimbing II
Drs. Agus Bandang, M Si, Ak
196208171990021001
ABSTRAK
Natalia Mangatta. Nim A311 07 676. 2011. Analisis Pengaruh Economic
Value Added (EVA) terhadap Harga Saham Perusahaan Kategori LQ 45 pada Bursa
Efek Indonesia Periode 2006-2010. Skripsi, Program Studi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Jurusan Akuntansi Universitas Hasanuddin 2011. Dibimbing oleh Bapak Drs.
Mushar Mustafa, MM, Ak selaku pembimbing I dan Bapak Agus Bandang, M. Si, Ak
selaku pembimbing II.
Economic Value Added adalah suatu pengukuran kinerja keuangan yang
memperhitungkan secara tepat semua faktor-faktor yang berhubungan dengan
penciptaan nilai perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti secara
empiris atas dua hipotesis yang diajukan. Pertama, EVA tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap harga saham. Kedua, EVA berpengaruh secara signifikan
terhadap harga saham.
Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel terhadap 13 buah
perusahaan Liquid 45 (45) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 20062010. Pengaruh EVA terhadap harga saham diuji dengan menggunakan analisis
regresi sederhana dan analisis korelasi.
Hasil uji empiris menunjukkan bahwa EVA sebagai pengukuran kinerja tidak
berpengaruh secara seqnifikan terhadap harga saham. Tidak adanya pengaruh EVA
terhadap harga saham kemungkinan disebabkan karena EVA belum banyak
digunakan oleh investor BEI sebagai alat untuk menganalisis kinerja suatu
perusahaan.
Kata-kata kunci: Economic Value Added (EVA) dan Harga SahaM
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pasar modal merupakan salah satu sarana untuk mengatasi permasalahan
liquiditas perusahaan sekaligus sebagai sarana investasi bagi pihak-pihak yang
mempunyai kelebihan dana. Salah satu instrument utama dalam menganalisis
kondisi fundamental perusahaan adalah informasi keuangan, karena di dalamnya
mencerminkan kondisi kesehatan serta prospek perusahaan pada masa yang akan
datang. Investasi pada pasar modal termasuk dalam kategori investasi yang
liquiditasnya tinggi sehingga penting bagi emiten untuk memperhatikan kepentingan
pemilik modal yaitu dengan memaksimalkan nilai perusahaaan. Karena nilai
perusahaan merupakan ukuran keberhasilan atas fungsi-fungsi keuangan.
Kemampuan
perusahaan
untuk
menghasilkan
laba
dalam
kegiatan
operasionalnya merupakan fokus utama dalam penilaian prestasi perusahaan,
karena dari laba perusahaan akan diketahui kemampuan perusahaan dalam
pemenuhan kewajiban bagi para investornya dan juga merupakan elemen penting
dalam penciptaan nilai perusahaan yang menunjukkan prospeknya pada masa yang
akan datang. Tingkat profitabilitas perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan
secara periodik di up date sebagai salah satu kewajiban perusahaan publik yang
listing di Bursa Efek Indonesia. Laporan keuangan menyediakan informasi dana
mentah berupa angka-angka yang dapat dianalisis lebih lanjut.
Secara umum ada dua pendekatan dalam analisis pasar modal, yaitu analisis
teknikal dan analisis fundamental. Analisis teknikal didasarkan pada pergerakan
saham baik dalam skala harian, mingguan maupun bulanan serta informasi lain yang
relevan
sedangkan
analisis
fundamental
menjadikan
informasi
keuangan
perusahaan sebagai dasar analisis.
Tingkat profitabilitas perusahaan pada analisis fundamental biasanya diukur
dari beberapa aspek. Pada perusahaan publik yang listed pada Bursa Efek
Indonesia, rasio keuangan yang sering dipakai dalam menganalisis perubahan
harga suatu saham adalah ROE (Return on Equity), ROA (Return on Assets), dan
EPS (Earning per Share). Nilai dari ketiga rasio keuangan tersebut sudah tercantum
dalam setiap laporan keuangan perusahaan sehingga lebih mudah bagi investor
dalam menganalisisnya untuk kemudian dijadikan dasar menentukan portofolio.
Penggunaan rasio keuangan dalam penentuan kebijakan investasi telah
dipakai secara luas. Namun demikian, penggunaan analisis rasio keuangan sebagai
alat
pengukuran
akuntansi
konvensional
memiliki
kelemahan
utama
yaitu
mengabaikan adanya biaya modal sehingga sulit untuk mengetahui apakah
perusahaan telah mampu menciptakan nilai atau tidak. Untuk mengatasi persoalan
ini dikembangkan suatu konsep baru yaitu EVA (Economic Value Added) yang
mencoba mengukur nilai tambah (value creation) yang dihasilkan perusahaan
dengan cara mengurangi biaya modal (cost of capital) yang timbul sebagai akibat
dari invesatasi yang dilakukan. Biaya modal merupakan aspek yang paling khusus
dan penting dalam EVA. Penggunaan EVA yang secara eksplisit memasukkan biaya
modal atas ekuitas akan memaksa perusahaan-perusahaan untuk selalu berhati-hati
dalam
menentukan
kebijaksanaan
struktur
modalnya.
Selain
itu,
dengan
menggunakan konsep EVA maka manajemen dipaksa untuk mengetahui berapa the
true cost of capital dari bisnisnya sehingga tingkat pengembalian bersih dari modal
dapat diperlihatkan dengan jelas dan berapa jumlah sebenarnya dari modal yang
diinvestasikan kedalam bisnis. Dengan penerapan konsep EVA manajer keuangan
diharuskan untuk dapat menggabungkan dua prinsip dasar keuangan dalam
perusahaan yaitu mereka harus memaksimumkan kekayaan pemegang saham dan
sekaligus meningkatkan nilai perusahaan yang dilihat dari sejauh mana investor
berharap laba dimasa depan melebihi dari biaya modal. Menurut definisi,
peningkatan EVA secara terus-menerus akan membawah peningkatan nilai pasar
bagi perusahaan.
Penelitian-penelitian yang menyangkut Economic Value Added (EVA)
sebagai indikator penilaian kinerja perusahaan sudah banyak dilakukan baik
dikalangan akademi maupun di kalangan praktisi ekonomi, begitu pula penelitian
tentang hubungan EVA dengan harga saham. Namun, ternyata ada beberapa
penelitian yang hasilnya beragam. Ada yang menyatakan tidak terdapat hubungan
antara EVA dengan harga saham, tetapi ada pula yang menyatakan keduanya
memiliki hubungan, baik yang bersifat positif maupun negatif. Penelitian kali ini akan
mencoba meneliti lebih jauh lagi dalam mengenali pengaruh EVA terhadap harga
saham untuk objek dan periode berbeda dari penelitian-penelitian sebelumnya.
Sementara dalam penelitian ini obyek yang diamati adalah perusahaan go public
yang masuk kategori saham LQ 45 pada Bursa Efek Indonesia periode 2006-2010.
Indeks LQ 45 merupakan indeks 45 saham yang telah dipilih melalui beberapa
kriteria, sehingga indeks ini terdiri dari saham-saham yang mempunyai likuiditas
yang tinggi dan juga mempertimbangkan nilai kapitalisasi pasar dari saham-saham
tersebut. Adapun saham-saham yang masuk ke dalam kategori LQ 45 harus
memenuhi beberapa kriteria diantaranya, masuk dalam top 60 dari total transaksi
saham di pasar regular ( rata-rata nilai transaksi selama 12 bulan terakhir), masuk
ke dalam ranking yang didasarkan pada nilai kapitalisasi pasar selama 12 bulan
terakhir, telah tercatat pada BEI sekurang-kurangnya selama tiga bulan, serta
kondisi keuangan perusahaan, prospek pertumbuhan perusahaan, frekuensi dan
jumlah transaksi di pasar regular. Dari kriteria di atas, dapat dilihat bahwa indeks LQ
45 merupakan indeks yang diperoleh dari 45 saham liquid sehingga analisis
terhadap 45 saham tersebut akan memberikan gambaran yang signifikan dari
kondisi pasar modal pada umumnya.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis mengangkat judul:
“ANALISIS PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) TERHADAP HARGA
SAHAM PERUSAHAAN KATEGORI LQ 45 PADA BURSA EFEK INDONESIA
PERIODE 2006 - 2010”.
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan yang penulis kemukakan dalam penelitian ini adalah: “Apakah
Economic Value Added (EVA) berpengaruh terhadap harga saham perusahaan
kategori LQ 45 pada Bursa Efek Indonesia periode 2006 - 2010?”
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Economic Value Added
(EVA) berpengaruh terhadap harga saham perusahaan kategori LQ 45 pada Bursa
Efek Indonesia untuk periode 2006 - 2010.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan yang berarti
bagi studi-studi yang berkaitan dengan analisis kinerja perusahaan dengan metode
EVA, serta memperkenalkan lebih jauh kepada manajer mengenai metode EVA
dalam menganalisis kondisi keuangan perusahaan secara lebih komprehensif,
disamping itu hasil penelitian ini juga diharapakan dapat dijadikan sebagai dasar
pengambilan keputusan investasi bagi investor pasar modal khususnya di Bursa
Efek Indonesia.
`1.5 Sistematik Penulisan
Dalam penelitian ini, sistematika penulisan yang digunakan adalah sebagai
berikut:
Bab 1
:
Pendahuluan, menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, hipotesis, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta
sistematika penyusunan skripsi.
Bab II
: Tinjauan Pustaka, menguraikan teori-teori yang menjadi landasan dalam
penelitian ini serta menguraikan pemikiran-pemikiran para ahli yang
mendukung pembahasan ini.
Bab III
: Metode Penelitian, berisi tentang lokasi penelitian, jenis dan sumber
data, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, definisi
operasional variabel, serta metode analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini.
Bab IV
:
Gambaran umum perusahaan, yang mencakup sejarah singkat
perusahaan,.
Bab V
: Pembahasan, berisi penjelasan tentang model analisis yang digunakan
untuk menganalisis data yang telah dikumpulkan.
Bab VI
: Penutup yang berisi kesimpulan dan saran.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,
diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. 13 perusahaan kategori LQ 45 yang listed di Bursa Efek Indonesia untuk
periode pengamatan 2006 – 2010 menghasilkan nilai EVA rata-rata yang
positif. Hal ini menandakan bahwa perusahaan kategori LQ 45 dapat
menciptakan nilai tambah ekonomi.
2. Hasil analisis regresi sederhana menunjukkan bahwa pengukuran kinerja
dengan Economic Value Added (EVA) tidak signifikan berpengaruh terhadap
harga saham. Artinya walaupun terjadi kenaikan EVA maka harga saham
cenderung tidak mengalami perubahan yang signifikan.
3. Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa hubungan antara nilai EVA
dengan harga saham pada perusahaan kategori LQ 45 yang listed di Bursa
Efek Indonesia untuk periode pengamatan 2006-2010 adalah rendah dan
tidak signifikan. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisiensi korelasi (r) sebesar
0,217 (korelasi rendah dengan interval korelasi 0,21 – 0,40). Begitu pula hasil
pengujian hipotesis dimana nilai probabilitas (Sig,) sebesar 0,082 lebih besar
dari taraf nyata 0,05 dan dari pengujian hipotesis dengan Uji- t menghasilkan
t hitung lebih kecil dari pada t tabel yang berarti bahwa tidak terdapat
hubungan antara nilai EVA dengan harga saham, dengan kesimpulan
menerima Ho dan menolak H1.
6.2 Saran
Pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham pada perusahaan
kategori LQ 45 yang terdaftar di BEI, berdasarkan hasil pembahasan dan pengujian
statistic di dapat hasil tidak signifikan dan memiliki tingkat korelasi yang rendah. Hal
ini dikarenakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan hanya
menggunakan Economic Value Added (EVA). Sedangkan alat ukur kinerja keuangan
tidak hanya Economic Value Added (EVA), tetapi masih ada rasio profitabilitas yaitu
Return on Equity (ROE), Return On Invesment (ROI) dan Earnig Per Share (EPS).
Maka dari itu penulis menyarankan agar kinerja keuangan tidak hanya diukur
menggunakan Economic Value Added (EVA), tetapi dengan rasio profitabilitas
lainnya agar menghasilkan hubungan yang kuat antar kinerja keuangan terhadap
harga saham.
DAFTAR PUSTAKA
Admin, 2009. Economic Value Added sebagai Konsep Pengukuran Kinerja
Keuangan. Jurnal Akuntansi Keuangan. Vol.1 No.19, Juni, 2006.
Baiduri, Intan, 2004. Penggunaan Analisis Economic Valuee Added (EVA) untuk
Mengukur Kinerja Keuangan pada PT. Aneka Tambang (Persero), Tbk.
Skripsi S1. Makassar: FE, Universitas Hasanuddin,.
Handoko, Wahyu, 2008. Pengaruh Economic Value Added, ROE, ROA, dan EPS
terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan Kategori LQ 45 pada
Bursa Efek Jakarta. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah,
Hidayat, Muhammad, 2009. Analisis Pengaruh EVA terhadap Harga Saham
Perusahaan Manufaktur yang Listing pada Bursa Efek Indonesia
Periode 2005-2007. Skripsi S1. Makassar: Universitas Hasanuddin.
Iramani, 2005. Financial Value Added: Suatu Paradigma dalam Pengukuran
Kinerja dan Nilai Tambah Perusahaan. Jurnal Akuntansi & Keuangan,
Fakultas Ekonomi - Universitas Kristen Petra, Vol. 7, No. 1, Mei 2005: 1- 10.
http://puslit.petra.ac.id/~puslit/journals/
Iskandar, Irfan, 2001. Pengantar Hukum Pasar Modal Bidang Kustodian, Jakarta:
Djambatan.
Jogiyanto, 1998. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi pertama.
Yogyakarta: BPFE.
Laksana, Indra, 2000. Analisis Pengaruh EVA terhadap Harga Saham (Studi
Kasus Perusahaan Food and Baverage di BEJ). Skripsi S1. Makassar:
FE, Unhas.
Lambas, Raja. Analisis Perbandingan Korelasi EVA dan ROE terhadap Harga
Saham LQ 45 di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Manajemen & Bisnis
Sriwijaya, Vol. 3 No. 5 Juni 2005.
Murniati, Sitti, 2008. Pengaruh Earnings dan EVA terhadap Harga Saham pada
Perusahaan Manufaktur di BEI. Tesis. Makassar: Program Pasca Sarjana
Universitas Hasanuddin.
Mursalim, 2007. Economic Value Added dan Market Value Added Dampaknya
terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol. 13, No
3, September 2009, hal. 498-505.
Pradhono dan Yulius Jogi Chritiawan, Pengaruh Economic Value Added,
Residual Income, Earnings dan Arus Kas Operasi terhadap Return
yang Diterima oleh Pemegang Saham (Studi pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di BEJ). Jurnal Akuntansi & Keuangan, Vol.6,
No.2, November, 2004.
Priyatno, Duwi, 2010. Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS, Buku 1.
Yogyakarta: Media Kom.
Anthony, Robert N. & Vijay
Govindarajan. , 2005. Sistem Pengendalian
.
Manajemen, Buku I. Jakarta: Salemba Empat.
Steward, G. Bennet III. 1991. The Quest for Value: The EVA Management Guide.
New York: Harper Business.
Sunariyah, 1997. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Yogyakarta: UPP AMP
YKPN.
Sugiyono. 2007. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Taufik. Pengaruh Pendekatan Traditional Accounting dan Economic Value
Added terhadap Stock Return Perusahaan Sektor Perbankan di PT
Bursa Efek Jakarta. Jurnal Manajemen & Bisnis Sriwijaya, Vol. 5, No. 10
Desember 2007.
Teuku, Mirza & Imbuh, S. 1997. Konsep Economic Value Added: Pendekatan
Menentukan Nilai Rill Perusahaan dan Kinerja Rill Manajemen.
Usahawan, No. 01 th XXVIII, Januari hal 37-40.
Tunggal, Widjaja Amin. 2001. Memahami Konsep Economic Value Added dan
Value Based Management. Jakarta: Harvindo.
Young, S. David & Stephen F. O’Byrne. 2001. EVA and Value- Based
Management: A Practical Guide to Implementation. New York: Mc GrawHill.
Yurbardini. 2005. Perbandingan Penggunaan Metode EVA dan CVA dalam
Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan. Jurnal Akuntansi/Th.
IX/02/Mei/2005.
http://www.antam.com
http://www.idx.co.id
http://www.isat.com
http://www.astra.com
Download