SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN Menurut Herbert A. Simon

advertisement
SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN
Menurut Herbert A. Simon keputusan terbagi menjadi 2, yaitu :
1. Programmed decisions, yaitu keputusan yang berulang dan bersifat rutin, yang secara luas prosedur yang
tetap telah digunakan untuk menangani permasalahan setiap kali permasalahan tersebut muncul.
2. Nonprogrammed decisions, bersifat tidak terstruktur dan berakibat yang tidak pasti. Tidak ada metode yang
pasti untuk menangani permasalahan karena belum dibuat sebelumnya, atau karena sifat dasar dan
strukturnya yang sulit untuk dipahami (rumit), atau karena tingkat kepentingannya sehingga harus ditangani
secara khusus.
4 fase pengambilan keputusan menurut Simon :
1. Intelligence Activity, mencari lingkungan untuk pencarian kondisi yang menghasilkan solusi.
2. Design Activity, menemukan/menciptakan, mengembangkan dan menganalisa sejumlah aksi yang mungkin.
3. Choice Activity, memilih sejumlah aksi yang tepat dari beberapa kemungkinan yang tersedia.
4. Review Activity, melakukan penilaian terhadap pilihan yang diambil.
Konsep DSS
G. Anthony Gorry dan Michael S. Scott mendeskripsikan tipe keputusan berdasarkan struktur
permasalahan, dengan range permasalahan terstruktur, permasalahan semiterstuktur, dan permasalahan tidak
terstruktur. Fase yang telah ditetapkan oleh Simon, dapat digunakan untuk mengukur struktur permasalahan,
yaitu intelligence, design dan choice.
Untuk permasalahan yang terstruktur, akan memenuhi ketiga hal tersebut sehingga dapat
dispesifikasikan algoritma, atau aturan keputusan yang memungkinkan permasalahan diidentifikasikan dan
dimengerti, solusi alternatif dapat diidentifikasikan dan dievaluasi. Untuk permasalahan semi terstruktur, hanya
memenuhi 1 atau 2 fase, sedangkan permasalahan tidak terstruktur, tidak satupun terpenuhi.
Gorry dan Scott Morton memasukan tipe permasalahan bisnis kedalam Grid. Garis putus yang berada
ditengah memisahkan jenis permasalahan. Area atas disebut Structured Decision System (SDS), dan area
bawah disebut Decision Support System (DSS).
The Gorry and Scot Morton Grid
SIM/Ayuliana, ST., MMSI./Maret2011
1
Tipe DSS
Steven L. Alter mengembangkan taxonomy dari 6 tipe DSS berdasarkan tingkat dukungan yang
dibutuhkan terhadap penyelesaian permasalahan.
Tipe DSS menurut Alter
Tipe yang paling sedikit membutuhkan dukungan adalah yang memungkinkan mamajer untuk
mengambil informasi, misalkan manager mengambil data mengenai penjualan disuatu area (dengan
menggunakan query), kemudian berikutnya memungkinkan manajer untuk menganalisa seluruh file, seperti
laporan penggajian bulanan, yang diambil dari file penggajian. Tipe berikutnya adalah mempersiapkan laporan
dari beberapa file, misalnya laporan pendapatan dan analisa penjualan produk pada pelanggan. Tiga tipe
pertama ini menyediakan dukungan dalam bentuk laporan khusus sebagai respon dari query dan laporan
periodik.
Tiga tipe berikutnya menyertakan penggunaan model matematika. Tipe keempat memungkinkan
manajer untuk melihat efek yang mungkin dari variasi keputusan yang memungkinkan memperkirakan
konsekuensi keputusan, misalnya manajer memberikan input harga kedalam model pemberian harga ssehingga
dapat mengetahui keuntungan bersih. Tipe selanjutnya desediakan oleh model yang dapat mengusulkan
keputusan, misalnya manajer manufaktur memasukkan data yang mendeskripsikan pabrik dan peralatannya
dan model pemrograman linear menentukan layout yang paling efisien. Tipe terakhir adalah yang dapat
membuat keputusan untuk manajer, contohnya adalah model komputer yang dapat menentukan nilai asuransi.
Tujuan DSS
Peter G. W. Keen bersama Scott Morton mendefinisikan 3 tujuan yang harus dicapai oleh DSS, yaitu :
1. Membantu manager dalam membuat keputusan untuk menyelesaikan permasalahan semi terstruktur.
2. Mendukung penilaian manajer, bukan menggantikannya.
3. Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan oleh manajer, daripada efisiensi.
DSS dibuat bukan dengan tujuan untuk menggantikan manajer. Gambar dibawah ini menjelaskan
hubungan antara struktur permasalahan dan tingkat dukungan yang dapat disediakan oleh komputer. Komputer
dapat diaplikasikan pada bagian yang terstruktur tetapi manajer bertanggungjawab untuk bagian yang tidak
terstruktur, mengaplikasikan penilaian, atau intuisi dan melakukan analisis. Manajer dan komputer bekerjasama
dalam pemecahan masalah sehingga permasalahan berada dalam area semi terstruktur.
Tujuan dari DSS bukan untuk efisiensi proses pengambilan keputusan, walaupun pada kenyataannya
waktu yang dimiliki oleh manajer sangat berharga, tetapi manfaat utama dari DSS adalah untuk membuat
keputusan yang lebih baik. Ketika membuat keputusan terkadang manajer tidak selalu menghasilkan keputusan
terbaik, dan model matematika akan membantu hal tersebut, walaupun pada banyak kasus pada akhirnya tetap
manajer yang mengambil keputusan mana yang dianggapnya paling baik.
SIM/Ayuliana, ST., MMSI./Maret2011
2
DSS fokus pada permasalahan semi terstruktur
Model DSS
A DSS Model
SIM/Ayuliana, ST., MMSI./Maret2011
3
Data dan informasi dari lingkungan perusahaan dimasukkan kedalam database. Database juga berisikan data
yang berasal dari AIS. Selanjutnya isi database digunakan oleh 3 subsistem, yaitu :
1. Report Writing Software, menghasilkan laporan khusus dan periodik. Laporan periodik dipersiapkan
berdasarkan jadwal, dan biasanya dihasilkan melalui software yang menggunakan bahasa pemrograman
prosedural. Laporan khusus dipersiapkan untuk merespon kebutuhan informasi yang tidak terdugadan
menggunakan bentuk query database dengan menggunakan query language.
2. Mathematical Model, menghasilkan informasi sebagai hasil dari simulasi yang melibatkan saatu atau lebih
komponen sistem fisikal dalam perusahaan, atau bidang operasinya. Model matematikal dapat ditulis
dengan berbagai bahasa prosedural.
3. GDSS Software, memungkinkan penyelesaian berbagai permasalahan, bekerjasama sebagai grup untuk
mendapatkan solusi. Dalam situasi khusus, Group Decision Support System digunakan. Pemecah
permasalahan mungkin merepresentasikan komite atau tim proyek.
Mathematical Modelling
Sebuah model merupakan abstraksi dari sesuatu yang merepresentasikan fenomena, objek atau
aktivitas yang disebut dengan entiitas. Jika model merepresentasikan sebuah perusahaan, maka perusahaan itu
adalah entitas. Model matematika merupakan model yang memegang peranan penting dalam DSS.
Model matematika dapat diklasifikasikan kedalam 3 dimensi : Pengaruh waktu, Derajat kepastian, dan
Kemampuan untuk mencapai optimisasi. Jenis model matematika terdiri dari :
1. Model Statik, tidak menyertakan waktu sebagai variabel, tetapi berkaitan dengan satu situasi diwaktu
tertentu (seperti snapshot).
2. Model Dinamis, menyertakan waktu sebagai variabel, merepresentasikan entitas dikeseluruhan waktu
(seperti motion picture).
3. Model Probabilistik, model yang dalam formulanya menyertakan probabilitas/lemungkinan dengan range
0.0 (untuk nol kemungkinan) dan 1.0 (untuk 1 kejadian).
4. Model Deterministik, adalah model yang dalam formulanya tidak menyertakan probabilitas.
5. Model Optimasi, model yang dapat memilih solusi terbaik dari beberapa alternatif solusi. Untuk
melakukan hal tersebut, maka permasalahan harus terstruktur.
6. Model SubOptimasi, disebut juga satisfying model, memungkinkan manajer memasukan sejumlah
keputusan dan model akan memberikan keluaran, tetapi tetap menyerahkan keputusan pada manager
Keuntungan dan Kerugian Model Matematika
Manajer yang menggunakan model matematika mendapatkan manfaat sebagai berikut:
1. Proses pemodelan dapat menjadi pengalaman pembelajaran. Mempelajari sistem fisikal dengan
pemodelan proyek merupakan sesuatu yang baru.
2. Kecepatan proses simulasi menyediakan kemampuan untuk mengevaluasi akibat dari keputusan dalam
periode waktu yang singkat. Dalam hitungan menit dapat mensimulasikan operasi perusahaan untuk 1
bulan, 1 semester bahkan 1 tahun.
3. Model dapat menyediakan kekuatan yang terprediksi, memberikan taksiran unttuk masa mendatang.
4. Dengan pemodelan biaya menjadi lebih murah daripada menggunakan metode trial and error. Proses
pemodelan memakan biaya pada waktu pengembangan, kebutuhan software dan hardware untuk
simulasi, tetapi tidak sebanyak jika dilakukan pengambilan keputusan yang buruk.
Kerugian mendasar dari model matematika adalah :
1. Kesulitan dalam pemodelan sistem bisnis akan menghasilkan model yang tidak dapat menangkap
seluruh pengaruh terhadap entitas.
2. Kemampuan matematika yang tinggi diperlukan bagi personil yang mengembangkan model yang lebih
kompleks, juga kemampuan untuk menginterpretasikan hasil/keluaran dari model.
Konsep GDSS
Group Decision Support System merupakan sistem berbasis komputer yang mendukung sekelompok
orang yang disatukan dalam satu tugas/tujuan yang sama dan menyediakan interface untuk berbagi lingkungan.
Hal ini meliputi Group Support System (GSS), Computer Supported Cooperative Work (CSCW),
Computerized Collaborative Work Support, dan Electronic Meeting System (EMS).
GDSS meningkatkan komunikasi yang memungkinkan peningkatan keputusan. Peningkatan komunikasi
SIM/Ayuliana, ST., MMSI./Maret2011
4
dapat dicapai dengan menjaga diskusi agar tetap fokus pada permasalahan, sehingga tidak membuang waktu.
Waktu yang tersedia dapat digunakan untuk mendiskusikan permasalahan dan mendefinisikan permasalahan
dengan lebih baik.
GDSS Environmental Setting
Groups Size and Location Determine GDSS Environmental Setting
1. Decision Room, diatur untuk rapat dengan jumlah anggota kecil dan face to face.
2. Local Area Decision Network, ketika pertemuan/rapat diantara anggota dalam jumlah kecil tidak mungkin
3.
4.
dilakukan secara face to face, maka para anggota dapat berinteraksi dengan menggunakan jaringan lokal
(LAN).
Legislative Session, ketika jumlah anggota dalam grup terlalu besar untuk ruang pertemuan, maka
pertemuan dilakukan dengan mengirimkan perwakilan dan memilih materi apa yang akan di bahas.
Computer Mediated Conference, beberapa aplikasi otomasi kantor memungkinkan komunikasi antar
anggota grup yang besar dan tersebar secara geografis.
Peranan DSS dalam Pemecahan Masalah
Jika MIS berguna untuk membantu para manajer dalam mengidentifikasi dan memahami permasalahan. DSS
dapat menyampaikan dukungan tersebut melalui beberapa tahapanproses pemecahan masalah. Hal ini terjadi
bukan karena tool yang digunakan, tetapi karena DSS memang dibuat khusus untuk kepentingan yangspesifik
dan manajer yang spesifik
SIM/Ayuliana, ST., MMSI./Maret2011
5
Download