KABAR SURIAH BERITA MINGGUAN KRISIS SURIAH TENTARA ASSAD KUASAI MASJID KHALID BIN WALID Pasukan Assad berhasil merebut sebuah masjid bersejarah di pusat kota Homs pada hari Sabtu (27/7), mengusir mujahidin yang telah menguasai landmark abad ke-13 itu selama lebih dari satu tahun dan membuat pukulan simbolis kepada pasukan oposisi, AP melaporkan. Reporter Zaman Alwasl di Homs mengatakan bahwa penembak jitu mujahidin telah menewaskan lima pasukan Assad di dalam lapangan masjid. Semangat mujahidin ‘sangat tinggi, kata reporter. Sementara itu, aktivis mengatakan bahwa bentrokan masih terjadi di sekitar masjid. al-Walid di lingkungan yang sangat diperebutkan di Kholidiyah Utara, menurut AP. Sabtu malam, TV Suriah menayangkan laporan dengan cuplikan dari dalam masjid, menunjukkan kerusakan berat dan kubah makam tersingkir. Rekaman menunjukkan puing-puing berserakan di lantai dan sebagian dari masjid tampaknya telah dibakar. Masjid, yang terkenal dengan sembilan kubah dan dua menara, telah menjadi simbol bagi mujahidin di kota yang dikenal sebagai “ibukota revolusi.” Pada hari Senin, pasukan pemerintah menembaki masjid, merusak makam Khalid Ibn al-Walid, seorang tokoh yang dihormati di dalam Islam. Setelah merebut kota strategis Qusair dekat perbatasan Lebanon bulan lalu, pasukan Assad melancarkan serangan di wilayah yang dikuasai mujahidin di Homs, kota terbesar ketiga di Suriah, pada akhir Juni. Mereka terus merangsek ke Khaldiyeh dan lingkungan lainnya di Kota Tua yang berada di bawah kendali oposisi sejak 2011. Rezim ingin meraih kemenangan media meskipun di lapangan sangat rapuh, kata analis kepada Zaman Alwasl. Kantor berita milik pemerintah SANA mengutip seorang pejabat militer yang mengatakan, bahwa pasukan rezim berhasil menguasai Masjid Khalid Ibn Seorang narasumber di Homs, Abu Bilal, mengatakan tentara memasuki area masjid dari timur. Dia mengatakan pasukan rezim kini menguasai lebih dari 60 persen Khalidiyah. “Ada perkembangan yang sangat cepat di Khaldiyeh,” kata Abu Bilal kepada Associated Press melalui Skype. Dia mengatakan dia tidak punya rincian lebih lanjut dari komandan mujahidin lokal. (Kiblat)l KABAR SURIAH Vol. 4/Ramadhan 1434 H. 1 LINTAS BERITA Taman Kota di Aleppo Jadi Pemakaman Taman-taman kota di Aleppo telah berubah menjadi tempat pemakaman umum. ”Sangat berbahaya untuk pergi ke pemakaman umum yang sebagian besar terletak di wilayah pinggiran kota, selain keadaan kami yang terkepung dan banyaknya penembak jitu tentara Assad di mana-mana,” Ujar penduduk distrik Bustan al-Qasser seperti dikutip dari Zaman Alwasl (28/07/2013). Seorang aktivis kemanusiaan mengatakan bahwa taman kota adalah tempat terbaik untuk menguburkan para korban. ” Di sini kita dapat mendokumentasikan jumlah korban dengan nama jelas dan tidak ada satu dari rezim Assad akan menggali atau menodai jasad para korban,” lanjut aktivis tersebut. (Bumisyam)l Puluhan Wanita & Anak-Anak Di Masjid Hamzah Gugur Diserang Tentara Assad Pada hari Selasa (30/07/2013) puluhan wanita dan anak anak gugur akibat serangan bom rezim Assad. Mereka gugur ketika berada di dalam masjid Hamzah di wilayah Anadan. Masjid di Provinsi tersebut dibombardir oleh pesawat tempur rezim Assad. Pada Selasa (30/7/2013) pagi, pesawat-pesawat tempur rezim Assad menargetkan masjid Hamzah di Anadan, di mana ketika itu terdapat puluhan wanita dan anak-anak yang sedang menghadiri kelas tahfidz Al-Quran. Akibatnya banyak korban tewas, seperti yang dikutip dari Shahba press (31/07/2013). Sebagian besar korban adalah anak-anak. Namun jumlah korban tewas secara keseluruhan belum diketahui.(Islampos) l Dua Wartawan Asal Palestina Ditangkap Serangan Saat Tarawih, 10 Orang Gugur Pasukan pemerintah Suriah menangkap dua wartawan Palestina di Suriah pada hari Selasa (30/7), seperti dilaporkan oleh sebuah kelompok Palestina. Mahmud Nawara dan Issa Dour ditahan di Damaskus oleh pasukan keamanan Suriah, kata Satgas untuk Palestina di Suriah dengan alasan dikhawatirkan memihak pada Pejuang Pembebasan Suriah. Kedua Pria tersebut bekerja di koran Freedom, yang berafiliasi dengan Front Demokratik untuk Pembebasan Palestina. (Kiblat)l Setidaknya sepuluh umat Islam gugur dan puluhan lainnya luka berat saat melaksanakan shalat tarawikh kemarin malam. Hal ini disebabkan oleh serangan roket yang beruntun dari Pasukan Gabungan Syi’ah di Kota Homs. Kejadian ini terjadi di masjid Jami’ al-Husami, daerah perkotaan Dablan, Homs. Kota Homs adalah salah satu kota yang dikepung oleh pasukan gabungan Syi’ah dari berbagai penjuru. Sudah sebulan pengepungan ini berjalan. Ada sekita 40.000 umat Islam yang terkepung di dalam kota Homs. (Annajah)l KABAR SURIAH didownload secara gratis dari situs www.kiblat.net. Bertujuan memberikan informasi seputar musibah yang menimpa kaum Muslimin di Suriah, sebagai wujud perhatian sesama umat Islam. Konten KABAR SURIAH diambil dari beberapa sumber berita on-line, dari dalam maupun luar negeri. Redaksi berusaha memilah berita hanya dari sumber yang benar-benar langsung turun langung di lapangan. 2 KABAR SURIAH Vol. 4/Ramadhan 1434 H. INDONESIA BERKIPRAH Syam Organizer Kirim Relawan ke Suriah HASI Kirim Tim Kedelapan Untuk Suriah Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI) kembali mengirim tim relawannya ke Suriah. Tim ke-8 ini meninggalkan Indonesia dari Bandara Soekarno Hatta, Selasa (30/7) malam. Tim Kedelapan HASI untuk Suriah terdiri dari Abu Harits (Ketua Tim), Miqdad Abu Romi (penerjemah), Dokter Abu Hurin (medis), Shodikin Abu Samir (medis). InsyaAllah, selama sebulan tim akan berada di Suriah. Selain melanjutkan program dari tim sebelumnya, tim kedelapan ini akan lebih banyak melakukan mobile clinic. Selain itu, akan dijajaki kemungkinan untuk membuat rumah sakit permanen di perbatasan Latakia dan Idlib. (Kiblat)l Tim Kedelapan, Amal Sholih dan Kado Idul Fithri untuk Rakyat Suriah Tim Kedelapan HASI untuk Suriah berangkat pada 30 Juli 2013 lalu, yang juga bertepatan dengan sepuluh hari akhir Ramadhan, saat-saat yang Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa sallam contohkan untuk semakin memperbanyak Ibadah. "Keberangkatan tim kali ini termasuk spesial karena HASI ingin memaksimalkan amal sholeh kolektif di bulan ramadhan, dimana pahala dilipatgandakan. Kemudian yang kedua, kami ingin memberikan kabar gembira kepada rakyat Suriah bahwa kami umat Islam Indonesia masih berada di sisi mereka, dan juga memberi sedikit kegembiraan di Idul Fithri nanti," tutur Sekjen HASI, Angga Dimas Pershada kepada Kiblat.net saat ditemui di Bandara. (Kiblat)l Syam Organizer, lembaga yg bekerja sama dgn HASI untuk mengadakan sosialisasi seputar Kejahatan Kemanusiaan di Suriah ke sekitar 50 kota di Indonesia, turut memberangkatkan dua orang relawannya ke Suriah., bersama tim kedelapan HASI. Dua orang tersebut adalah Abu Fauzan dan Abu Hasan. Tujuan keberangkatan ini adalah untuk menyalurkan langsung bantuan dari masyarakat Muslim Indonesia untuk rakyat Suriah yang telah terkumpul melalui berbagai event yang diadakan oleh Syam Organizer. "Keberangkatan relawan Syam Organizer juga membawa misi untuk pemetaan dakwah, karena berdasarkan informasi yang kami peroleh dari relawan HASI, banyak warga Suriah yang masih belum paham Islam, misalnya halal haram atau sisi fikih. Nah di sana kami akan memetakan kebutuhan dakwah dengan cara bertemu tokoh-tokoh masyarakat untuk menginventarisasi kebutuhan warga Suriah. InsyaAllah kami akan kirimkan da'i sesuai kebutuhan" Kata Abu Fauzan. (Kiblat) l SUNDUQ PEDULI SURIAH Bank Syariah Mandiri (BSM) No Rek. 7038 9883 97 an. Yayasan Hilal Ahmar Abu Harits; Dua kali Idul Fithri di Suriah Di antara anggota Tim Kedelapan HASI untuk Suriah ini adalah Ustadz Abu Harits, Lc. yang dipercaya untuk memimpin misi tim kali ini. Sekjen FIPS ini, tepat setahun lalu, juga menghabiskan Ramadhan di Suriah. Saat itu, ia tergabung dalam Tim Pertama yang menjadi perintis dalam misi kemanusiaan untuk Suriah. Idul Fitri tahun lalu, Abu Harits didaulat oleh masyarakat Suriah untuk menjadi imam dan khatib Idul Fitri. Angga Dimas Pershada, Sekjen HASI yang juga ketua Tim I HASI mempunyai kesan mendalam selama bekerja dengan Ust. Abu Harits. “Beliau banyak disukai oleh orang-orang Suriah karena akhlaknya yang mulia,” kenangnya. InsyaAllah, Idul Fithri tahun ini pun beliau akan dilalui beliau di Suriah. (HASI) l KABAR SURIAH Vol. 4/Ramadhan 1434 H. 3 TELAAH YAUMUL QUDS; AJANG PENCITRAAN SYIAH Setiap tahun, tepatnya Jumat terakhir pada bulan Ramadhan kelompok Syiah di berbagai belahan dunia merayakan sebuah hari spesial, yang disebut Yaumul Quds (Hari Quds). Hari Quds, secara resmi di Iran dikenal sebagai Hari Quds Internasional, merupakan ajang tahunan yang dimulai di Iran pada tahun 1979, yang diperingati pada hari Jumat terakhir bulan Ramadhan. Pada hari itu orang-orang syiah menyuarakan slogan-slogan solidaritas atas penderitaan rakyat Palestina dan menentang Zionisme serta penjajahan Israel atas Yerusalem. Al-Quds adalah nama kota itu dalam bahasa Arab. Aksi unjuk rasa pada Yaumul Quds pertama kali diusulkan oleh Ebrahim Yazdi, menteri luar negeri pertama Iran, dan kemudian diperkenalkan di Iran oleh Ayatollah Khomeini dan tiap tahunnya parade hari Quds disponsori dan diselenggarakan setiap tahun oleh pemerintah Iran di sana. Hari protes anti-Zionis ini awalnya diserukan oleh pemimpin Revolusi Syiah Iran, Ayatollah Khomeini dalam sebuah pidato politik, Agustus 1979. Khomeini menyatakan pembebasan Yerusalem merupakan kewajiban agama bagi semua Muslim, ia menyatakan: “Saya mengajak umat Islam di seluruh dunia untuk menguduskan hari Jumat terakhir bulan suci Ramadhan sebagai Hari Al-Quds dan menyatakan solidaritas internasional umat Islam dalam mendukung hak-hak sah rakyat Muslim Palestina. Selama bertahun-tahun, saya telah memberitahukan kepada umat Islam dari bahaya yang ditimbulkan oleh perampas Israel yang saat ini telah mengintensifkan serangan biadab terhadap saudara-saudara Palestina, dan yang ada di selatan Lebanon pada khususnya, mereka terus membom rumah-rumah Palestina di harapan menghancurkan perjuangan Palestina. Saya minta semua Muslim di seluruh dunia dan pemerintah Muslim untuk bergabung bersama untuk memutuskan tangan perampas ini dan pendukungnya. Saya meminta semua Muslim di seluruh dunia untuk memilih Hari Jumat terakhir di bulan suci Ramadhan sebagai Hari Al-Quds dan melalui momen ini untuk menunjukkan solidaritas Muslim di seluruh dunia, mengumumkan dukungan mereka terhadap hak-hak sah rakyat Muslim. Saya meminta Tuhan Yang Maha Esa bagi kemenangan kaum muslimin atas orangorang kafir”. Pidato Khomeini diatas memang sekilas menggugah 4 jiwa dan membangkitkan semangat perlawanan terhadap Palestina. Seruan itu juga menimbulkan kesan yang mendalam bagi seluruh kaum muslimin di seluruh penjuru dunia, bahwasanya Iran bersama orang-orang syiah adalah suatu kaum yang sangat besar rasa solidaritasnya terhadap perjuangan rakyat Palestina dan paling keras perlawanannya terhadap bangsa Zionis Israel. Namun, apakah pidato tersebut benar-benar seruan nyata atau hanya sekedar slogan pemanis bibir? Untuk menilai pernyataan Imam Khomeini ini kita harus melihat fakta sejarah. Benarkah Iran dan Syiah memerangi bangsa Israel? Benarkah orangorang Syiah mendukung perjuangan rakyat Palestina dan menyelamatkan mereka dari penajajahan zionis? Baru-baru ini, terbit sebuah buku menarik yang membahas hubungan mesra antara zionis yahudi dengan Syiah. Buku yang berjudul “Zionis dan Syiah Bersatu Hantam Islam” ini ditulis oleh jurnalis muslim Muhammad Pizaro NT. Di dalam pengantar buku tersebut ada fakta menarik yang menjelaskan bahwasanya pada 2 Juni 1985, Organisasi Amal (cikal bakal Gerakan Hizbullah) di Lebanon membantai warga pengungsi Palestina yang menyebabkan kematian 3.000 orang lebih di Shabra. 3 tahun sebelumnya, di sebuah tempat bernama Shatilla seperuh dari jumlah tersebut juga dibantai secara keji. Tragedi ini dikenal dengan Pembantaian Shabra-Shatilla. Selain sekedar pemanis belaka, seruan hari AlQuds Internasional ini juga merupakan bid’ah yang diciptakan oleh Imam Khomeini dalam ajaran syi’ah, selain doktrin wilayatul faqih yang juga ia cetuskan. Di dalam ajaran syiah terdapat hari-hari istimewa yang di dalamnya harus diperingati secara khusus, ada ritual tertentu yang harus dilakukan, ada doa tertentu yang harus dirapalkan, dan amalan-amalan khusus yang dilakukan oleh penganut syiah, seperti pada Hari Asyura, Hari Arba’in, Syahadah ImamImam Syiah, Wiladah Imam-Imam Syiah, dsb. Peringatan hari Al-Quds International sejatinya merupakan politik pencitraan yang dilakukan oleh orang-orang Syiah untuk memberikan kesan di mata dunia internasional bahwa kaum syiah adalah kelompok yang anti zionis, sementara negara-negara Arab berdiam diri dari penderitaan kaum muslimin di Palestina. Sehingga, banyak orang-orang awam yang tertipu dengan slogan yang didengungkan oleh Syiah dan bersimpati terhadap mereka.[Annajah]l KABAR SURIAH Vol. 4/Ramadhan 1434 H.