jaisyul islam tolak perundingan jenewa ii

advertisement
JAISYUL ISLAM TOLAK PERUNDINGAN JENEWA II
Jaysul-Islam (Tentara Islam) faksi oposisi Suriah,
yang mencakup 60 kelompok perlawanan terhadap
pemerintah
Bashar
Al-Assad,
menegaskan
keberatannya atas rencana konferensi perdamaian
internasional mengenai konflik Suriah di Jenewa.
Konferensi dukungan AS, Rusia dan PBB yang dijuluki
sebagai “Geneva II,” pada awalnya direncanakan
berlangsung pada akhir bulan. Tapi, sekarang telah
ditunda untuk waktu yang tidak terbatas. Hal ini
juga telah dikritik oleh beberapa kelompok pejuang
Suriah, khususnya kelompok Islamis.
Koordinator politik Jaysh Al-Islam, Mohammed
Alloush, mengatakan kepada Asharq Al-Awsat pada
hari Senin (11/11) bahwa “setiap solusi politik harus
berasal dari lapangan (medan Jihad), bukan dari
pihak-pihak asing, ” dan bahwa konferensi Jenewa
II cukup terfokus pada tujuan dari kelompok oposisi
bersenjata, termasuk “menumbangkan rejim dan
mengadilinya. ”
Jaysh Al-Islam dibentuk pada bulan September di
bawah kepemimpinan Zahran Alloush, komandan
faksi Islam, Liwa Al-Islam berbasis di pedesaan di
sekitar Damaskus. Organisasi awalnya terdiri 43
kelompok brigade, tetapi telah berkembang untuk
mencakup 60 brigade.
QR Code
” Lebih dari 175 aplikasi
dari kelompok pertempuran
diterima oleh perintah Jaysh
Al-Islam dan saat ini sedang
dipertimbangkan,”
kata
Alloush, Ia menambahkan
: ” Kondisi yang paling
penting untuk bergabung
adalah perilaku yang baik , mengikuti ajaran Islam
dan menerima struktur tentara dan mekanisme
pengambilan keputusan tersebut. ”
Dia mengatakan bahwa keputusan militer pada
operasi Jaysh Al-Islam dicapai melalui konsultasi
antara Dewan Syura yang di dalamnya terdiri dari
ahli hukum syariat dan komandan militer, serta ruang
operasi militer yang dipimpin oleh Zahran Alloush.
Alloush kepada Asharq Al-Awsat mengatakan bahwa
pejuang Jaysul-Islam sebagian besar adalah warga
asli Suriah dan memiliki sejumlah besar senjata berat,
termasuk artileri dan rudal.
Dia berkata: “Senjata-senjata ini diambil dari pasukan
pemerintah,” dan ia membantah bahwa Jaysul-Islam
didukung oleh pihak asing, meskipun ia mengatakan
ada beberapa sumbangan dari orang-orang yang
mendukung revolusi Suriah mereka terima.
Alloush mengaku bahwa Jaysul-Islam mencapai
keberhasilan karena mengikuti metode terkoordinasi
dalam pengambilan keputusan militer. Jaysul-Islam
tidak menargetkan kota-kota atau daerah pemukiman
lainnya, lebih memilih untuk menyerang pangkalan
tentara reguler, mengelola untuk mengendalikan lebih
dari 40 pangkalan tentara di daerah Ghouta Timur.
Jaysul-Islam yang dianggap lebih moderat daripada
kelompok-kelompok lainnya seperti Negara Islam
di Irak dan Syam serta Front Al-Nusra, membantah
memiliki perselisihan dengan keduanya
“Tidak ada perselisihan pendapat antara kami dengan
mereka” bantah Alloush.
Ia juga mengatakan: “Jika ada perbedaan pendapat
antara kami muncul, kami akan membawa mereka ke
lembaga syariat dan komite Ishlah,”. (Kiblat)l
KABAR SURIAH Vol. 19/Muharram 1435 H.
1
LINTAS BERITA
Jam Malam Diberlakukan di Aleppo
Sejumlah brigade pejuang Suriah di Aleppo Senin
(11 Nopember) memberlakukan jam malam pada
seluruh daerah yang dibebaskan pejuang Suriah
di kota Aleppo. Langkah tersebut diambil pejuang
Suriah untuk mempersiapkan serangan balik terhadap
pasukan Bashar Al Asad yang telah bersiap menyerbu
kota terbesar kedua di Suriah tersebut.
Pernyataan tersebut menekankan bahwa seluruh
brigade pejuang di Aleppo melarang warga keluar
rumah dan membuka toko pada pukul tujuh malam
hingga pukul tujuh pagi. Pemberlakuan jam malam
ini diumumkan pejuang beberapa saat setelah
dikeluarkannya seruan umum kepada seluruh pejuang
di Aleppo untuk berjihad melawan pasukan rezim
yang didukung milisi Syiah internasional.(Kiblat)l
Pertempuran Sengit Meletus di Aleppo
Pasukan FSA, Rabu (13 Nopember), terlibat
pertempuran sengit di Aleppo dengan pasukan
Asad yang didukung milisi Syiah Internasional.
Pertempuran ini meletus tiga hari setelah seluruh faksi
dan brigade pejuang di Aleppo menabuh genderang
perang untuk melawan pasukan Asad yang bersiap
menyerbu provinsi terbesar kedua di Suriah tersebut.
Dilansir almoslim.net, pejuang berhasil memukul
mundur pasukan Asad dan milisi Syiah Hizbullah
serta Liwa Abu Fadl Al Abbas di sejumlah titik di
provinsi utara Suriah itu. Sementara itu di pedesaan
Aleppo, pertempuran terkonsentrasi pada 3 titik di
tengah tembakan mortir oleh pasukan Asad (Kiblat)l
Milisi Syiah Hizbullah: Tanpa Dukungan
Kami, Rezim Suriah Hancur dalam 2 Jam
Dilansir eldorar.com, Senin (11 Nopember), surat
kabar Times melakukan wawancara dengan sejumlah
komandan Syiah Hizbullah di perbatasan LebanonSuriah. Dalam wawancara tersebut, seorang milisi
Syiah Hizbullah mengungkapkan, “Jika kami tidak
membela rezim Suriah, Rezim tersebut akan lengser
dalam waktu dua jam” ungkapnya.
Milisi yang meminta disebutkan nama awalnya saja
(Ali) itu menambahkan, kepemimpinan kami di
Lebanon membuat keputusan bahwa rezim Suriah
tidak boleh jatuh ke tangan pejuang revolusi Sunni.
Karena, kami akan terjebak oleh musuh-musuh di
Suriah. (Kiblat) l
Gagal Masuki Suriah,
Yordania Dipenjara
2
Mujahidin
Pengadilan Keamanan Negara Yordania Senin, 11
Nopember memvonis dua jihadis Yordania atas
tuduhan berusaha menyelinap ke Suriah untuk
bergabung dengan Jabhah Nusrah, sebagaimana
dilaporkan sumber pengadilan Jordan kepada
AFP. Menurut surat dakwaan, kedua anggota
Salafi Jihadi tersebut berusaha memasuki Suriah
menuju ke provinsi Daraa. Ketika mereka sampai
di daerah lembah Sarih yang berbataasan dengan
Suriah, sejumlah penduduk melaporkannya ke dinas
keamanan Yordania, sehingga keduanya ditangkap..
(Kiblat)l
KABAR SURIAH didownload secara gratis dari situs www.kiblat.net. Bertujuan memberikan informasi seputar musibah yang menimpa
kaum Muslimin di Suriah, sebagai wujud perhatian sesama umat Islam. Konten KABAR SURIAH diambil dari beberapa sumber
berita on-line, dari dalam maupun luar negeri. Redaksi berusaha memilah berita hanya dari sumber yang benar-benar langsung turun
langung di lapangan.
2
KABAR SURIAH Vol. 19/Muharram 1435 H.
INDONESIA BERKIPRAH
Catatan Relawan: Hari Jumat di Salma
Serangan Udara, Menakutkan Penduduk
Salma
Ahad 10 Nopember 2013 siang waktu setempat,
kembali Salma dan sekitarnya dihujani roket
oleh pesawat tempur MiG Bashar. Informasi ini
disampaikan sore tadi oleh dr. Romy, selaku direktur
Mustasyfa Salma Al Maydani. Dokter berusia
43 tahun ini juga menambahkan bahwa tidak ada
korban jiwa maupun luka luka akibat serangan brutal
tersebut. Dan seperti biasa, tidak ada perlawanan
yang memadai untuk merontokkan pesawat andalan
angkatan udara rejim Suriah itu.
Serangan udara dari tentara tentara Bashar masih
dianggap hal yang menakutkan. Mendengar suara
pesawatnya saja, warga Salma dan sekitarnya
akan menghentikan semua aktifitasnya dan segera
mencari persembunyian yang dianggap aman. (Syam
Organizer)l
ISPA; Kasus Terbanyak Di Hambusyiyah
Dalam kesempatan pengobatan keliling di
Hambusyiyah, tim medis menemukan paling banyak
ditemui adalah kasus infeksi saluran nafas bagian
atas (ISPA), dan sebagian dari ISPA tersebut sudah
menimbulkan komplikasi berupa peradangan telinga
tengah maupun peradangan amandel yang ulseratif
(kronis). Komplikasi tersebut menunjukkan adanya
keterbatasan fasilitas medis maupun obat-obatan
sehingga penyakit akut yang seharusnya dapat
ditangani diawal tidak bisa terobati atau dibiarkan
sehingga timbullah komplikasi. Ditambah cuaca
musim dingin, kekurangan makanan sumber energi,
kondisi kamp pengungsian yang tidak bersih dan
terlalu padatnya jumlah pengungsi dalam satu wilayah
menyebabkan mudahnya penyebaran penyakit
infeksi. (Kiblat)l
Jumat, 8 Nopember 2013 seperti biasa menjadi
hari yang mulia bagi umat Islam. Namun itu tidak
berlaku bagi muslimin di Suriah. Bagi mereka, Jumat
adalah hari yang selalu menegangkan. Jika mayoritas
muslimin di belahan dunia lainnya bisa melaluinya
dengan serangkaian khutbah dan sholat jumat dengan
khusyuk, maka muslimin Suriah menjalaninya
dengan perasaan was-was.
Ada hal yang menarik saat sholat jumat usai. Saat
sedang dzikir, tiba tiba terdengar suara pesawat
MiG. Suasana tegang kembali. Tidak ada yang lari,
jamaah hanya saling memandang. Mungkin warga
Salma melihat relawan tenang, akhirnya mereka juga
berusaha untuk tenang. Padahal perasaan kecemasan
yang sama dirasakan para relawan. Namun karena
melihat warga Salma tenang, akhirnya para relawan
HASI dan Syam Organizer pun juga bersikap tenang.
Seperti kata Abu Yazid saat itu, "Demi Alloh ya akhi,
sebenarnya saya mau lari jika mereka lari. Tapi karena
mereka tenang, akhirnya saya juga tenang." .(Syam
Organizer)l
SUNDUQ PEDULI SURIAH
Bank Syariah Mandiri (BSM)
No Rek. 7038 9883 97 an. Yayasan Hilal Ahmar
Relawan Syam Organizer 2 dan HASI 9
Tiba di Indonesia
Selasa (12/11/13) tepat pukul 20.05 WIB, tim relawan
Syam tiba di Bandara Udara Internasional SukarnaHatta, Cengkareng. Kehadiran mereka disambut
langsung oleh tim pusat dan tim HASI. Suasana haru
mewarnai kepulangan kedatangan mereka kembali
di Indonesia. Disertai rintik hujan relawan langsung
menuju kantor HASI yang baru yang terletak di Tebet
Timur, untuk mengandakan konferensi pers.
Ketua HASI dr. Mashur mengatakan bahwa
kehadiran mereka akan segera diikuti dengan
pengiriman relawan HASI untuk Suriah tim ke 10,
yang direncanakan berangkat pada bulan Januari
mendatang. (Syam Organizer) l
KABAR SURIAH Vol. 19/Muharram 1435 H.
3
TELAAH
TEPUK DADA SAAT DUKA CITA TERNYATA PERBUATAN
MELANGGAR SABDA IMAM
Setiap tahunnya, syiah selalu mengadakan upacara
tepuk ddada, karena sedih akibat dibunuhnya Imam
Husein. Anehnya, mereka hanya mengadakan upacara
tepuk dada ini untuk Imam Husein, dan mereka tidak
mengadakan tepuk dada untuk mengenang ayahnya,
Imam Ali bin Abi Thalib, yang juga mati dibunuh.
Mengapa? Apakah Imam Husein lebih baik daripada
Ali bin Abi Thalib?
Dikutip dari hakekat.com, hal ini terkait dengan
misi Syiah untuk tetap mengikat pengikut Syiah
secara emosional, hingga mereka tetap “kerasan”
di dalam buaian tipu daya
para ulama dan ustadz.
Emosi kesedihan mereka
dibangkitkan sedemikian rupa,
hingga logika pun tumpul
dan akhirnya hilang. Ketika
logika tidak lagi bekerja, maka
ulama dan ustadz syiah bebas
untuk mensabdakan apa saja,
dan penganut syiah awam dan
dungu akan ikut, karena logika
mereka sudah tidak lagi bekerja.
Fakta sejarah juga membuktikan bahwa sebenarnya
yang membantai imam Husein, yaitu para syiah itu
sendiri. Mereka menulis puluhan ribu surat untuk
Imam Husein, memanggilnya ke Kufah untuk berjihad
melawan apa yang mereka sebut sebagai “tirani”. Tapi
yang terjadi di lapangan sungguh berbeda, karena
syiah yang menulis surat pada Imam Husein, mereka
malah memerangi Imam Husein hingga terbunuh.
Ini sesuai dengan kesaksian Imam Ali Zainal Abidin,
penerus Imam Husein.
Nah, jika yang membunuh Imam Husein adalah
Syiah sendiri, mengapa Syiah malah berduka cita
dan mengutuk para pembunuhnya? Jika memang
syiah konsisten dengan pembelaan mereka terhadap
imam Husein, dan konsisten terhadap kebencian pada
para pembunuhnya, mestinya mereka meninggalkan
agama Syiah.
Selain memperingati duka cita, upacara tepuk dada ini
juga diisi dengan pengobaran dendam dan kebencian
pada ahlussunnah, yang dituduh sebagai pengikut
Yazid bin Muawiyah, dan dituduh menyetujui
pembunuhan terhadap Imam Husein. Dengan
berkobarnya kebencian yang dipupuk dalam upacara
4
peringatan syahidnya Imam Husein, maka jarak
antara syiah dan ahlussunnah semakin bertambah
jauh. Persatuan antara Syiah dan ahlussunnah, yang
selama ini dikampanyekan oleh kang Jalal, Haidar
Bagir, Umar Shahab dan kawan-kawannya, semakin
jauh bak panggang jauh dari api.
Sementara itu ketika merujuk kepada kitab-kitab
Syiah, perayaan tepuk dada yang duyakini dan
dilakukan manusia syiah ternyata membuat pahala
pelakunya jadi gugur. Tapi mengapa mereka masih
melakukannya?
Terkait dengan upacara tepuk
dada ini, ada sebuah hadits dari
Rasulullah dan Imam Ja’far
As Shadiq, yang tentunya
diriwayatkan oleh kitab-kitab
syiah sendiri. Kami di sini tidak
menggunakan dalil dari kitab
Ahlussunnah.:
Dari Muhammad bin Ali bn
Husein, dengan sanadnya dari Shafwan bin Yahya
dan Muhammad bin Abi Umair, dari Musa bin Bakr,
dari Zurarah, dari Ja’far As Shadiq: Siapa yang
memukulkan tangannya ke paha ketika ditimpa
musibah, maka pahalanya akan gugur.
Dari Muhammad bin Ya’qub, dari Ali bin Ibrahim,
dari ayahnya, dari An Naufali, dari As Sukuni, dari
Abu Abdillah berkata: Rasulullah SAWW bersabda:
orang muslim yang memukulkan tangannya ke paha
saat musibah, maka itu menggugurkan pahalanya.
Wasa’il Syiah jilid 3 Bab 81 hal 270.
Jelas sekali, menepuk paha ketika musibah, sesuatu
yang ringan, bisa menggugurkan pahala orang
yang terkena musibah. Jika menepuk paha bisa
menggugurkan pahala, apalagi dengan menepuk
dada? Atau yang lebih ekstrem lagi menyayat tubuh
dengan benda tajam hingga mengalirkan darah.
Mengapa ulama dan ustadz syiah menyembunyikan
riwayat ini dari umatnya?
Mengapa mereka menjauhkan pengikut syiah dari
sabda-sabda para imam syiah sendiri? Jika penganut
syiah sengaja dijauhkan dari mazhab asli keluarga
Nabi, lalu siapa yang diikuti oleh para ustadz syiah?
[Arrahmah.com]
KABAR SURIAH Vol. 19/Muharram 1435 H.
Download