Data Global (DARI AW

advertisement
No
1
Teks Dasar
Perilaku Agonistik
Pada perilaku agonistik, pertandingan
melibatkan perilaku yang mengancam
maupun yang patuh dalam
menentukan pesaing untuk
mendapatkan akses ke beberapa
sumberdaya, seperti makanan atau
pasangan kawin. Pertandingan
tersebut melibatkan pengujian
kekuatan. Secara umum, kontestan
menunjukkan perilaku mengancam,
yang membuat mereka kelihatan
besar, dengan membuat postur atau
suara yang dibesar-besarkan. Akhirnya
satu individu berhenti mengancam dan
mengakhirinya dengan menunduk atau
bersikap tenang, yang diartikan
menyerah. Perilaku tersebut
melibatkan ritual, penggunaan aktivasi
simbolik, sehingga tidak ada bahaya
serius yang dilakukan oleh pihak-pihak
yang beradu (GAMBAR 51.16). Anjing
dan serigala menunjukkan agresi
dengan cara memperlihatkan giginya;
menaikkan telinga, ekor, dan bulunya;
berdiri tegak; dan melihat secara
langsung ke arah lawannya sehingga
membuat hewan itu kelihatan besar
dan mengancam. Lawan yang kalah,
merebahkan bulunya, menurunkan
dan menyelipkan ekornya, serta
memalingkan pandangannya.
Penampakan sikap tenang ini
menghambat aktivitas penyerangan
selanjutnya. Derajat perkelahian itu
1)
2)
Proposisi Mikro
Ancaman dan kepatuhan pada
pesaing merupakan perilaku
agonistik (1)
Postur yang dibuat-buat suara
yang dibesar-besarkan
merupakan perilaku agonistik
(1)
3)
Perilaku agonistik merupakan
perilaku yang melibatkan ritual
dan aktivitas simbolik (1)
4)
Ketersediaan sumberdaya
bergantung pada derajat
perkelahian (1)
Proposisi Makro I
1) Perilaku agonistik merupakan
perilaku yang melibatkan ritual
dan aktivitas simbolik
[Penghapusan 1,2]
Proposisi Makro II
1) Ciri-ciri perilaku agonistik
2) Ketersediaan sumberdaya
bergantung pada derajat
perkelahian
1
2
3
diritualkan bergantung pada
kelangkaan sumberdaya dan
kemungkinan tersedianya lagi
sumberdaya itu.
Jika hewan-hewan melakukan tindakan
yang bisa mengakibatkan cedera,
seleksi alam akan memilih suatu
kecenderungan yang kuat untuk
mengakhiri pertandingan setelah
pemenang ditentukan, karena
perkelahian yang sengit dapat melukai
pemenang maupun yang kalah. Setiap
interaksi antara kedua hewan yang
sama berdamai dapat diselesaikan
jauh lebih cepat dengan
menguntungkan pemenang.
Hirarki Dominansi
hewan yang hidup dalam kelompok
sosial dipertahankan oleh perilaku
agonistik. Contohnya adalah ayam. Jika
ayam betina yang tidak saling
mengenal digabungkan bersama-sama,
mereka akan berkelahi dan saling
mematuk. Akhirnya kelompok itu
membentuk suatu “urutan patukan”
yang jelas-suatu hirarki dominansi
yang kurang lebih linier. Di dalam
suatu kelompok, ayam betina alfa
mengawasi perilaku lainnya secara
menyeluruh, seringkali semata-mata
hanya untuk mengancam, bukan
dengan sungguh-sungguh mematuk.
Ayam betina beta dengan cara yang
sama menaklukan yang lainnya, kecuali
ayam betina alfa, dan demikian
seterusnya sampai ke hewan omega.
5)
Seleksi alam memilih hewan
yang lebih kuat untuk
mengakhiri pertandingan (2)
6)
Cara berdamai dapat dilakukan
di antara hewan yang sama (2)
7)
Perilaku agonistik
mempertahankan hewan yang
hidup dalam kelompok sosial (3)
8)
Patukan ayam betina alfa
kepada ayam betina beta hingga
kepada ayam tingkat omega
merupakan hirarki dominansi
(3)
9)
Keuntungan ayam betina alfa
adalah terjaminnya akses ke
makanan (3)
3)
Seleksi alam memilih hewan
yang lebih kuat untuk
mengakhiri pertandingan
[Penghapusan 6]
4)
Perilaku agonistik
mempertahankan hewan yang
hidup dalam kelompok sosial
5)
Keuntungan dan Kerugian
hewan dengan sistem pangkat
[Generalisasi 8, 9, 10]
2) Peran perilaku agonistik dalam
kelompok sosial
10) Hewan berpangkat rendah
kehilangan risiko terluka dalam
perkelahian (3)
2
4
5
Keuntungan bagi ayam dengan
peringkat paling tinggi akan menjamin
akses ke sumberdaya, seperti
makanan. Bagi hewan yang berpangkat
lebih rendah sistem tersebut
menjamin bahwa mereka tidak
membuang-buang energi atau risiko
terluka dalam perkelahian yang sia-sia.
Serigala membentuk kelompok untuk
membunuh mangsa yang besar. Di
dalam masing-masing kelompok
terdapat hirarki dominansi di antara
serigala betina. Ketika makanan
berlimpah, serigala betina tersebut
kawin dan memperbolehkan yang
lainnya melakukan hal yang sama;
ketika makanan langka, serigala betina
peringkat paling atas memperbolehkan
lebih sedikit perkawinan pada betina
lain, membuat makanan lebih banyak
bagi anaknya sendiri.
Teritorialitas
Suatu teritori adalah suatu daerah
yang dipertahankan oleh seekor
hewan, untuk mengusir anggota lain
dari spesiesnya sendiri. Teritori
digunakan untuk pencarian makanan,
perkawinan, membesarkan anak, atau
kombinasi aktivitas tersebut. Lokasi
suatu teritori sudah tetap, dan
ukurannya bervariasi menurut spesies,
fungsi-fungsi teritori, dan jumlah
sumberdaya yang ada. Misalnya,
pasangan burung pipit berkicau,
memiliki teritori sekitar 3000 m2,
burung-burung tersebut melakukan
11) Di antara kelompok serigala
betina terdapat hirarki
dominansi (4)
6)
Hirarki dominansi pada
serigala betina, membuatnya
kawin saat makanan melimpah
[Konstruksi 11, 12]
3) Hirarki dominansi pada kelompok
serigala betina
7)
Teritori digunakan untuk
pertahanan, mencari makan,
kawin, dan membesarkan anak
dan ukurannya bervariasi
[Konstruksi 13, 14, 15]
4) Pengertian, penggunaan, dan
contoh perilaku hewan teritori
8)
Burung pipit berkicau, singa
laut jantan, tupai merah
adalah hewan teritori
[Konstruksi 16, 17, 18]
12) Serigala betina yang paling kuat
akan kawin saat makanan
melimpah (4)
13) Teritori adalah daerah yang
dipertahankan oleh seekor
hewan untuk mengusir anggota
lain dari spesiesnya (5)
14) Hewan menggunakan teritori
sebagai tempat pencarian
makanan, perkawinan dan
membesarkan anak (5)
15) Ukuran suatu teritori adalah
bervariasi menurut spesies,
fungsi, dan jumlah sumberdaya
(5)
3
6
7
semua aktivitas selama beberapa
bulan pada musim kawinnya.
Sedangkan, burung gannet dan
sebagian besar burung laut lainnya,
kawin dan bersarang dalam teritori
hanya beberapa meter persegi dan
mencari makan jauh dari teritorinya
(GAMBAR 5.17). Singa laut jantan,
misalnya, mempertahankan teritori
kecil untuk kawin, sementara tupai
merah memiliki teritori yang agak
besar, didasarkan pada pola pencarian
makanan.
16) Burung pipit berkicau
melakukan semua aktivitas
selama beberapa bulan di
musim kawin (5)
Terdapat perbedaan antara suatu
teritori dan suatu daerah tempat
tinggal, daerah di mana hewan-hewan
berkeliaran, seringkali tidak dijaga dan
dipertahankan. Pada beberapa spesies,
seperti burung pipit berkicau, teritori
dan daerah tempat tinggalnya sama;
akan tetapi untuk spesies lainnya,
seperti burung gannet, suatu teritori
jauh lebih kecil dibandingkan dengan
daerah tempat tinggal.
Teritori dibentuk dan dipertahankan
melalui perilaku agonistik, dan seekor
hewan mendapatkan suatu teritori
seringkali sulit dikeluarkan dari
teritorinya. Kenapa pemilik umumnya
selalu menang? Karena mempunyai
nilai yang lebih bagi pemilik
dibandingkan bagi penyusup, karena
pemilik sudah mengetahui dengan baik
wilayahnya.
19) Teritori berbeda dengan daerah
tempat tinggal (6)
17) Singa laut jantan
mempertahankan teritori kecil
untuk kawin (5)
18) Tupai merah memiliki teritori
pencarian makanan (5)
9)
Teritori berbeda dengan
daerah tempat tinggal
[Penghapusan 20]
20) Daerah tempat tinggal seringkali
tidak dipertahankan (6)
21) Seekor hewan membentuk
teritori dan
mempertahankannya dengan
perilaku agonistik (7)
10) Seekor hewan membentuk
teritori dan
mempertahankannya dengan
perilaku agonistik
[Penghapusan 22]
5) Hubungan teritori dengan
perilaku agonisitk
22) Hewan pemilik teritori yang
mengetahui wilayahnya dengan
baik selalu menang (7)
4
8
9
10
Seleksi alam tidak selalu menyukai
teritorialitas, dan tidak semua spesies
bersifat teritorial. Namun demikian,
bagi hewan-hewan yang bersifat
teritorial, itu dapat menyediakan akses
eksklusif ke persediaan makanan,
daerah kawin, dan tempat untuk
membesarkan anak. Sebagai
tambahan, mengetahui suatu daerah
spesifik bisa membantu individu
menghindari pemangsa.
23) Tidak semua hewan bersifat
teritori (8)
Kepemilikkan teritori biasanya
dinyatakan secara terus menerus; hal
ini merupakan suatu fungsi primer
sebagian besar kicauan burung yang
paling terkenal, dan juga keributan
yang diteriakkan oleh singa laut dan
gemeretak tupai merah. Beruang abuabu, menggunakan banyak strategi
untuk menyatakan perbatasan teritori,
termasuk bau-bauan dan gonggongan
untuk menandainya.
Mempertahankan teritori umumnya
ditujukan hanya pada spesies sejenis;
burung pipit bermahkota putih dapat
hidup bersama-sama dengan burung
pipit bericau di dalam satu teritori,
karena spesies yang berbeda
umumnya menempati relung atau
peran dalam lingkungan yang berbeda,
dan kecil kemungkinannya menjadi
pesaing langsung.
26) Kepemilikkan teritori
dinyatakan secara terus
menerus disebut fungsi primer
(9)
24) Hewan yang bersifat teritorial
menyediakan akses eksklusif
untuk memperoleh makanan,
daerah kawin, dan
membesarkan anak (8)
11) Hewan teritorial menyediakan
akses ekslusif dan mengetahui
daerahnya secara spesifik
[Penghapusan 23 & Konstruksi
24, 25]
25) Individu menghindari mangsa
dengan mengetahui daerah
spesifik (8)
12) Teritori dinyatakan terus
menerus pada tanda yang
dibuat beruang abu-abu
[Konstruksi 26, 27]
27) Beruang abu-abu menggunakan
strategi perbatasan teritori
dengan bau-bauan dan
gonggongan (9)
28) Mempertahankan teritori
umumnya ditujukan hanya pada
spesies sejenis (10)
29) Spesies yang berbeda
menempati relung dan peran
yang berbeda (10)
13) Spesies berbeda memiliki
tempat dan peran berbeda
serta tidak menjadi pesaing
langsung [Konstruksi 29, 30 &
Penghapusan 28]
30) Kecil kemungkinan spesies yang
berbeda menjadi pesaing
langsung (10)
5
11
Meskipun hirarki dominansi dan
teritorialitas berevolusi, sistem seperti
itu memiliki pengaruh penting pada
tingkat populasi, karena mereka
cenderung menstabilkan kepadatan.
Jika sumberdaya diberikan secara
merata pada semua anggota suatu
populasi diterima oleh setiap idividu ini
kemungkinan tidak mencukupi untuk
mendukung kehidupan masing-masing,
menyebabkan penurunan jumlah
anggota populasi secara cepat.
Dominansi dan teritorialitas individu
menerima jumlah sumberdaya yang
mencukupi. Selain itu, terdapat
individu dalam hirarki yang rendah
atau tidak memiliki teritori yang siap
untuk bergerak ke atas atau masuk ke
dalam hirarki jika salah satu individu
yang sukses mati. Hasilnya yaitu
populasi yang stabil dari tahun ke
tahun.
31) Hirarki dominansi dan
teritorialitas berpengaruh pada
tingkat populasi (11)
14) Hirarki dominansi dan
teritorialitas berpengaruh
pada tingkat populasi
[Penghapusan 32, 33]
6) Pengaruh hirarki dominansi dan
teritorialitas pada populasi
32) Sumberdaya yang diberikan
secara merata untuk anggota
populasi tidak akan cukup dan
menyebabkan penurunan
jumlah anggota secara cepat
(11)
33) Individu yang tidak memiliki
teritori, hirarki rendah, siap
bergerak masuk ke dalam
hirarki jika individu lain mati,
menghasilkan populasi yang
stabil dari tahun ke tahun (11)
6
LAMPIRAN
Gambar 51.16
Gambar 51.17
Gambar 51.18 (a)
Gambar 51.18 (b)
7
Gambar
51.16
51.17
51.18
Teks Dasar
Ritual Pergulatan oleh ular berbisa.
Ular berbisa mencoba saling
memelintir ke tanah, tetapi ular-ular
tersebut tidak menggunakan giginya
dalam perkelahian.
Teritori.
Burung gannet bersarang hanya
berjarak sepatuk satu sama lain dan
mempertahankan teritorinya dengan
berteriak-teriak dan saling mematuk.
Proposisi Mikro
34) Ular berbisa saling memelintir
dalam perkelahian dan tidak
disertai penggunaan gigi
Proposisi Makro I
15) Perkelahian ular berbisa
[Generalisasi 34]
35) Burung gannet memiliki sarang
yang berjarak hanya sepatuk
16) Teritori burung gannet hanya
sepatuk dan saling berteriak
untuk menandainya
[Konstruksi 35, 36]
8) Teritori burung gannet
Penjagaan teritori dengan marka
kimiawi.
a) Cheetah jantan penghuni
Serengeti national Park di Afrika,
sedang menyiramkan urinnya pada
sebuah pohon. Bau urinnya
berfungsi sebagai tanda kimiawi
yang berarti “Dilarang masuk”
untuk jantan yang lain.
b) Cheetah jantan mencium bau
sebuah batu yang telah ditandai.
Dengan indera penciumannya,
cheetah dapat membedakan tanda
mereka sendiri dari yang
ditinggalkan individu lain. Tanda
tersebut membantu mencegah
pertemuan yang dapat meningkat
menjadi kekerasan.
37) Cheetah jantan menyiramkan
urinnya sebagai tanda kimiawi (a)
17) Tanda kimiawi dari cheetah
jantan [Generalisasi 37, 38]
9)
38) Tanda kimiawi memiliki arti
“Dilarang masuk” (a)
18) Kemampuan cheetah jantan
membedakan tanda
[Generalisasi 3
9,
40]
36) Burung gannet mempertahankan
teritori dengan berteriak dan
saling mematuk
Proposisi Makro II
Tanda yang dibuat
cheetah jantan
39) Cheetah jantan dapat
membedakan tandanya dengan
tanda dari individu lain (b)
40) Tanda tersebut membantu
mencegah pertemuan yang dapat
meningkat menjadi perkelahian
(b)
8
Download