(batang dan daun). Adanya akumulasi Ni pada organ ak

advertisement
8
Akumulasi Ni pada Salvinia
molesta terjadi pada organ akar maupun
non akar (batang dan daun). Adanya
akumulasi Ni pada organ akar dan non
akar (batang dan daun) mengindikasikan
adanya mekanisme fitoremediasi yang
terjadi
pada
Salvinia
molesta.
Fitoremediasi
adalah
penggunaan
tumbuhan
untuk
menghilangkan,
memindahkan,
menstabilkan,
atau
menghancurkan bahan pencemar baik itu
senyawa organik maupun anorganik
(Marschener, 1994).
Mekanisme fitoremediasi
yang
mungkin terjadi pada Salvinia molesta
berdasarkan data yang didapatkan adalah
Fitoekstraksi dan rhizofitrasi. Mekanisme
Fitoekstraksi dibuktikan dengan adanya
akumulasi Ni di organ non akar (batang
dan daun) yang terus bertambah mulai dari
hari ke-0 sampai hari ke-12 meskipun
tidak sebanyak di akar. Fitoekstraksi
adalah proses tumbuhan menarik zat
kontaminan
dari
media
sehingga
berakumulasi disekitar akar tumbuhan dan
kemudian ditranslokasi ke organ tumbuhan
lain (Collin, 1996). Fitoekstraksi dikenal
juga sebagai fitoakumulasi yang spesifik
untuk kontaminan berupa zat anorganik
seperti logam berat (Ag, Cd, Cr, Ni, Pb,
Zn) dan radionuklida (Ruiz, 2006).
Mekanisme fitoremediasi kedua
yang mungkin terjadi pada Salvinia
molesta dalam menyerap logam Ni adalah
Rhizofiltrasi. Rhizofiltrasi dimungkinkan
terjadi karena dari data diperoleh mulai
hari ke-0 sampai ke-12, akumulasi logam
Ni banyak terdapat di organ akar dan tidak
terjadi pengurangan akumulasi pada akar
tersebut. Rhizofitrasi adalah proses
adsorpsi atau pengendapan zat kontaminan
oleh akar untuk menempel pada akar
(Collin, 1996). Mekanisme ini juga dapat
diaplikasikan pada logam lain seperti Pb,
Cd, Cu, Fe, Mn, Zn, Cr dan radionuklida
(Ruiz, 2006).
Menurut
Haryanti
(2009),
mekanisme masuknya Ni ke dalam
tumbuhan adalah dalam bentuk terlarut
melaui sistem transport simplas maupun
apoplas. Kemudian logam Ni masuk ke
dalam sel tumbuhan melalui kompetisi
dengan logam esensial lain dengan cara
mengambil alih sisi pengikatan misalnya
Zn2+ dan Ca2+ pada protein transport (Salt,
1995). Haryanti (2009) menyatakan bahwa
terjadi interaksi antara penyerapan logam
esensial dan non esensial yang bersifat
toksik bagi tumbuhan. Setelah masuk ke
dalam sel, Ni berikatan dengan fitochelatin
dan membentuk komplek logam-chelat
yang akan ditransport ke vakuola untuk
mengurangi
efek
toksiknya
bagi
tumbuhan.
Sedangkan menurut Grant (1998),
mekanisme penyerapan dan akumulasi
logam berat oleh tanaman dapat dibagi
menjadi tiga proses yang sinambung, yaitu
penyerapan
(absorbsi)
oleh
akar,
translokasi logam dari akar ke bagian
tanaman lain dan lokalisasi logam pada sel
dan jaringan. Hal ini bertujuan untuk
menjaga agar logam tidak menghambat
metabolisme tanaman. Sebagai upaya
untuk mencegah peracunan logam
terhadap sel, tanaman mempunyai
mekanisme detoksifikasi, misalnya dengan
menimbun logam di dalam organ tertentu
seperti akar (Grant, 1998).
Efektifitas fitoremediasi kontaminan baik
logam berat maupun radionuklida dari
suatu spesies tanaman dapat ditentukan
dari faktor transfer. Nilai faktor transfer
suatu spesies tanaman yang lebih tinggi
dibandingkan spesies tanaman lain
menunjukan bahwa spesies tanaman
tersebut lebih efektif untuk fitoremediasi
logam
maupun
radionuklida
dari
9
lingkungan (Srivastav, 1994). Penentuan
efektifitas fitoremediasi air terkontaminasi
nikel oleh tanaman Salvinia molesta dapat
dilakukan dengan membandingkan faktor
transfer antara Salvinia molesta dengan
spesies tanaman air lain yang menyerap
nikel maupun logam berat lain dan unsur
radionuklida. Berikut adalah tabel faktor
transfer beberapa spesies tanaman air.
tanaman Enceng gondok (Eichornia
crassipes), Hygrophila difformis dan
Azolla pinata yaitu sebesar 108,53; 3480
dan 54,5 l/kg. Rendahnya nilai faktor
transfer
Salvinia
molesta
jika
dibandingkan dengan beberapa spesies
tanaman air lain menunjukkan bahwa
Salvinia molesta kurang efektif untuk
fitoremediasi air terkontaminasi nikel.
Faktor Transfer beberapa spesies tanaman
air
KESIMPULAN
Kesimpulan dari penelitian ini
adalah akumulasi nikel oleh Salvinia
molesta pada organ akar lebih tinggi
dibandingkan organ non akar (batang dan
daun). Nilai Faktor Transfer (FT) tertinggi
pada Salvinia molesta adalah pada waktu
pemaparan 12 hari pada konsentrasi
larutan NiCl2 3 mg/l yaitu sebesar 4,75
l/kg (1>FT>20) yang berarti tergolong
metal accumulator species, tetapi bukan
hyperaccumulator species. Nilai Faktor
Transfer Salvinia molesta lebih kecil jika
dibandingkan spesies tanaman air lain,
sehingga Salvinia molesta kurang efektif
untuk fitoremediasi air terkontaminasi
nikel.
N
o.
Spesies
tanama
n
Logam/radio
nuklida
1
Salvini
a
molest
a
Enceng
gondok
(Eicho
rnia
crassip
es)
Spirod
ela sp.
Nikel (Ni)
2
3
4
5
6
Lemna
minor
Hygro
phila
difform
is
Azolla
pinata
134
Cs
Kromium
(Cr)
dan nikel
Nikel (Ni)
Timbal (Pb)
Pb dan Zn
Fakt
or
Tran
sfer
(l/kg)
4,75
Sumber
108,
53
Setiawa
ti, 2004
776
dan
786
180,
22
3480
Srivasta
v, 1994
54,5
dan
31,4
6
Vasude
van,
1990
Peneliti
an ini
Kara,
2003
Yaowa
khan,
2005
Berdasarkan Tabel 4.7, nilai faktor
transfer Salvinia molesta sebesar 4,75 l/kg
jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan
faktor transfer Spirodela sp. dan Lemna
minor yang juga menyerap nikel yaitu
sebesar 786 dan 180,22 l/kg. Faktor
transfer Salvinia molesta juga lebih rendah
jika dibandingkan dengan faktor transfer
SARAN
- Penelitian lebih lanjut perlu
dilakukan untuk memperpanjang waktu
pemaparan tanaman Salvinia molesta pada
air terkontaminasi nikel untuk mengetahui
batas maksimal Salvinia molesta dalam
menyerap dan mengakumulasi logam nikel
- Penelitian lebih lanjut perlu
dilakukan untuk mengetahui spesies
tanaman air lainnya yang paling efisien
dan ekonomis untuk fitoremediasi air
terkontaminasi nikel.
10
Sayur-sayuran. Falsafah Sains
Program Pasca Sarjana IPB
DAFTAR PUSTAKA
Abida, Begum. Khrisna, Hari.S. 2010.
Bioaccumulation
of
Trace
Metals by Aquatic Plant.
Department of Chemistry. School
of Engineering. Bangalore.
Anonim, 2004. Air kita diracuni. Diakses
dari
http
://www.walhi.or.id.air/diracuni.
Pada 10 Nopember 2010 Pukul
20.00 WIB.
Anonim, 2005. Pengertian Pencemaran
Air Dari Perspektif Hukum,
Diakses
dari
http
://www.menlh.go.id/airnet/Artikel
01.htm, Pada 10 Nopember
2010,Pukul 20.00 WIB
Anonim, 2005. Peranan Air Dalam
Peningkatan
Kesehatan
Masyarakat,.
Diakses
dari
http://www.bpkpenabur.or.id/kpsjkt/berita/200104/lapPada
11
perananair.pdf.
Nopember 2010, Pukul 21.00
WIB
Anonim, 2006. Pencemaran Air, Diakses
dari
http
://www.tlitb.org/plo/air.html,
Pada11 Nopember 2010, Pukul
21.00 WIB
Anonim,
2006.
Gambar
:Salvinia
molesta.Diakses dari http :
www.rook.org/earl/bwca/nature/a
quatic/Salvinia.html Pada 11
Nopember 2010, Pukul 21.00
WIB
Charlena, 2004. Pencemaran Logam Berat
Timbal (Pb) dan Nikel (Ni) pada
Choudary, I. M, 2008. Phenolic and other
Constituent of fresh water Fern
Salvinia
molesta.
Phytochemistry, 69: 1018-1023 ,
Karachi Pakistan
Collins,
C. D, 1999. Strategies for
minimizing
environmental
contaminants. Trends Plant Sci.
4:45.
Darmono, 1995. Logam dalam Sistem
Biologi Makhluk Hidup. UI Press.
Jakarta
Divakaran, O. M , Arunachalam, and
N. B. Nair, 1980. Growth
Rates of Salvinia molesta
Mitchellwith
special
Reference
to
Salinity.
Proceeding of the Indian
Academy of Science, Plant
Science. 89:161-168.
Eck, P. and Wilson, L., 1989. Toxic Metals
in Human Health and Disease,
Eck Institute of Applied Nutrition
and Bioenergetics, Ltd., Phoenix.
Grant, C. A., W. T. Buckley, L. D. Bailey,
and F. Selles, 1998. Cadmium
accumulation in crops. Ca. J.
Plant Sci. 78: 1-17
Gwozdz, E. A., R. Przymusinski, R.
Rucinska, and J. Deckert, 1997.
Plant cell responses to heavy
metals:
molecular
and
physiological
aspects.
Acta
Physiol. Plant. 19:459-465.
11
Gupta M. And S. Devi, 1992. Cadmium
sensitivity Inducing Structural
Responses in Salvinia molesta
Mitchell.
Environmental,
Contaminant
Toxicology.49:
436-439.
Holm, L. G. D. L. Placknett J. V. Pancho
and J. P Herberger. 1977. The
World Worst Weeds. University
of Hawaii Press, Honolulu,
Hawaii, USA
Jenkins,
Harley, K. L. S and D. S. Mitchell, 1981.
The Biology of Australian Weed
6. Salvinia molesta D.S.Mitchell.
Journal of the Australian
Institute
of
Agricultural
Science,47: 67-76
Haryanti, Sri, Nintya Setiari, Rini Budi
Hastuti, Endah Dwi Hastuti, dan
Yulita Nurchayati. 2009. Respon
Fisiologi dan Anatomi Enceng
Gondok (Eichornia crassipes) di
Berbagai Perairan Tercemar.
Jurnal Penelitian Sains dan
Teknologi. Vol 10. No.1: 30-40
Heryando Palar, 2004. Pencemaran dan
Toksikologi
Logam
Berat,
Jakarta: PT. Asdi Mahasatya
Hewitt, E. J, 1963. Plant Physiology 3.
Academic Press. New York.
Hidayati, D ,Aunurohim, J. K. Murwani,
A.
A.
Permatasari,
2009.
Phytoremediation Potential of
Salvinia molesta and Eichornia
crassipes in the water that
contaminated
by
Sidoarjo
Mudflow.
Conference
of
Biological Science at Biology
Faculty, Gadjah Mada University
Proceeding International
Hollibaugh, J. T., Scibert, D. L. R., and
Thomas, W. H, 1980. Science l0.
93
D.
W,
Nriagu,
1980.
Accumulation of Ni in Aquatic
Biota in Nickel
in the
Environment. John Willey and
Son. New York
Kara. Y, 2003. Bioaccumulation of
Nickel by Aquatic Macrophyta
(Lemna minor). Burdur. Turkey
Kara, Y. 2005. Bioaccumulation of Cu, Zn
and Ni from the wastewater by
treated Nasturtium officinale.
International
Journal
of
Environment.Sci.Tech.pp 63-67
Kartika, 2010. Makalah Polusi Air.
Diakses
dari
http:
k4rti3k4.student.umm.ac.id/2010/
01/22/makalah polusi air/, Pada
17 Desember 2010, Pukul 07.30
WIB.
Klein D. A dan J. S.Thayer, 1995.
Interaction
between
Soil
Microbial Community and
Organometallic
Compounds.Marcell
Dekker
Inc.New York and Basel
Kramer, U., J.D. Cotter-Howells, J. M.
Charnock, A .J. M. Baker, J. A.
C. Smith, 1996. Free histidine as
a metal chelator in plants that
accumulate nickel. Nature. 379:
635-638.
12
Liu, D.H., Jiang. W.S., Li. M.X, 1992.
Effect of Ni on Root Growth and
Cell Division of Allium cepa
.Acta Science Circumstantiae,12
: 439-446
Liu, D.H., I.Kotkke, 2003, Subcellular
Localization of Ni in the Root
cells of Allium sativum by
electron energy loss spectroscopy.
Indian academy of Science
Volume 28: 471-478
Marschner, H. dan V. Romheld, 1994.
Strategies of plants for aquisition
of iron. Plant Soil. 165: 261-274.
McFarland D. G et al, 2004. Salvinia
molesta D. S. Mitchell (Giant
Salvinia) in the United States :
A Review of species Ecology
and
Approaches
to
management. Aquatic Plant
Control Research Program.
Washington
McGrath, S. P., Z.G. Shen, dan F. J. Zhao,
1997. Heavy metal uptake and
chemical changes in the
rhizosphere
of
Thlaspi
caerulescens
and
Thlaspi
ochroleucum
grown
in
contaminated soils. Plant Soil.
188: 153-159.
Merian, E, 1994. Toxic Metal in the
Environment.VCH
Verlagsgeselischatt. Weinheim
Mitchell,D .S , 1972. The Kariba Weed :
Salvinia molesta. British Fern
Gazette,10: 251-252
Nolan,
K.,2001. Copper Toxicity
Syndrome. J. Orthomolecular
Psychiatry, 12:4, p. 270-282.
Oliver, J. D, 1993. A Review of the Biology
of giant Salvinia (Salvinia
molesta Mitchell). Journal of
Aquatic Plant Management,31:
227-231
Panjaitan, Grace Yanti. 2009. Akumulasi
Logam Berat Tembaga (Cu)
dan Timbal (Pb) pada Pohon
Avicennia marina di Hutan
Mangrove. Skripsi Departemen
Kehutanan Fakultas Pertanian
Universitas
Sumatra
Utara.
Medan
Prokipeak, B. and Ormrod, D. E, 1986.
Water,
Air, and Soil
Pollution.27, 329.
Ruiz, S.J.B, 2006. Lead Bioaccumulation by
Three Tropical Plant Species .
Thesis Master of Science in
Biology. University of Puerto
Rico
Saeni,
1997.
Penentuan
Tingkat
Pencemaran Logam Berat
dengan Analisis Rambut.
Orasi
Ilmiah.Fakultas
Matematika
dan
Ilmu
Pengetahuan Alam IPB. Bogor
Salt, D. E., R. C. Prince, I .J. Pickering, I.
Raskin,1995. Mechanism of
cadmium
mobility
and
accumulation in Indian mustard.
Plant Physiol. 109: 1427-1433.
Download