BAB X Modul ke: Fakultas MKCU www.mercubuana.ac.id Program Studi Psikologi IMAN DAN GLOBALISASI Dosen : Drs. Petrus Yusuf Adi Suseno, M.H. A. PENDAHULUAN • Globalisasi ? • Dampak Posisif dan negatif globalisasi? • Iman? • Peran Iman dalam menghadapi globalisasi? IMAN DAN GLOBALISASI B. PENGERTIAN IMAN • PENGERTIAN IMAN MENURUT AJARAN GEREJA KATOLIK • Iman : pemberian atau karunia yg dianugerahkan oleh Allah kpd kita melalui Roh Kudus. Iman merupakan rahmat yg diberikan oleh Allah kpd kita secara cuma-cuma. • Melalui iman mns dpt menyadari akan kbenaran Ilahi. • Yang baik/buruk, dosa • Yesus Kristus Sang Juru Selamat. • Perlu berdoa kepada Roh Kudus. C. SIFAT-SIFAT IMAN KRISTEN • Iman adalah bersifat adikudrati (supernatural) yang mana perlu bagi keselamatan. • Dapat dicapai bagi mereka yang secara rendah hati mencarinya. • Iman : juga nyata karena ia berdasarkan Firman Allah: ia bekerja “oleh kasih” (Galatia 5:6); dan ia tumbuh secara berterusan melalui pendengaran akan Firman Allah serta melalui doa. • Iman : tindakan pribadi karena ia adalah jawaban bebas manusia kepada Allah yang menyatakan diri-Nya. D. IMAN MRPK PENGALAMAN HUBUBUNGAN DGN ALLAH • a) Pengalaman Akan Kehadiran Allah • Iman itu lebih daripada mengetahui dan percaya akan kewujudan Allah. Ia merupakan suatu pengalaman yang terindah akan kehadiran Allah di dalam kehidupan seseorang. Mengalami Allah sebagai yang Mahakuasa, Bapa yang maha pengasih, pengampun, penyelamat, pelindung, penolong, penghibur, kekuatan dan bahwa Dia adalah segalagalanya bagi orang yang sungguh-sungguh beriman. • b) Penyerahan Hidup Kepada Allah • Melalui pengalaman iman ini seseorang itu menyerahkan seluruh hidupnya atau dirinya kepada Allah ( Lk 1:38 iman Bunda Maria). Iman itu tidak dapat diajarkan kepada siapa, ia hanya dapat disharingkan dan disaksikan kepada orang lain. Iman bermula dari hati ke roh seseorang melalui mendengar firman Tuhan. Bila iman itu sudah menjiwai seseorang, walau pun nyawanya terancam, maka kepercayaan dan keyakinannya terhadap Allah tidak akan tergoncang sama sekali (Mat 7:24-27). E. IMAN : HIDUP DAN DINAMIK • a) Iman adalah Suatu Proses • Perkembangan iman merupakan suatu proses pertaubatan setiap hari dengan memusatkan kehidupan harian pada Kristus atau membangun hubungan intim dengan-Nya. Menerima Yesus sebagai Tuhan atas segalagalanya dalam kehidupan kita. Tuhan atas segala yang kita lakukan, fikirkan, kelemahan, kekuatan, kegembiraan dan kesedihan (Gal 2:20). • b) Iman adalah Hubungan Pribadi Dengan Tuhan • • Iman itu adalah hubungan dengan Allah secara personal dan dengan ciptaan-Nya, yaitu dengan sesama manusia dan alam semesta. Iman itu adalah respon atau jawaban kepada kehendak Allah untuk melayani-Nya dan sesama kita dalam cinta kasih, pengharapan dan sukacita (Mk 12:30-31). Iman adalah melakukan pelayanan untuk kebaikan semua orang seperti yang dikatakan oleh Yokobus, “Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakikatnya adalah mati” (Yok 2:17). Tanpa kasih, iman tidak akan bertumbuh, ia akan menjadi layu dan tidak berguna (1 Kor 13:1-13). F. IMAN BUKANLAH PERASAAN • Iman itu bukanlah perasaan tetapi membuka diri sepenuhnya secara radikal kepada kehendak Allah dalam terang Injil. • Iman seperti: benih yang tumbuh membesar dan menghasilkan buah, terang yang menerangi kegelapan dan garam yang memberi rasa dan arti pada kehidupan manusia. • Tanpa iman Roh Kudus Tdk dpt berkarya di dlm diri kita. Kehidupan Kristiani akan menjadi kosong dan dan tak berarti. Maka amat penting untuk selalu berdoa meminta karunia iman dari Allah dan memohon pertolongan Roh Kudus utk meneguhkan dan mengembangkan iman kita. G. PENGERTIAN GLOBALISASI • Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas Negara. • Ditandai dgn: kemajuan teknologi dan Informasi H. DAMPAK POSITIF GLOBALISASI • Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan • Mudah melakukan komunikasi • Cepat dalam bepergian ( mobilitas tinggi ) • Menumbuhkan sikap kosmopolitan (wawasan luas) dan toleran • Memacu untuk meningkatkan kualitas diri • Mudah memenuhi kebutuhan • Komunikasi yang jauh lebih mudah dan juga murah. • Peluang yg lebih luas utk menlahirkan simpati dan rasa keperimanusiaan mereka thd berbagai jenis bencana alam dan tragedi buatan manusia di seluruh dunia. • Peluang yg lebih luas utk mendptkan maklumat/pemberitahuan dan menyebarkan ilmu pengetahuan melalui teknologi baru komunikasi dan maklumat Penonjolan hak-hak asasi wanita. • Peluang yg lebih luas utk manusia dari berbagaibagai kumpulan etnik, budaya agama berinteraksi. I. DAMPAK NEGATIF GLOBALISASI Informasi yang tidak tersaring. Perilaku konsumtif. Membuat sikap menutup diri, berpikir sempit. Pemborosan pengeluaran dan meniru perilaku yang buruk. • Mudah terpengaruh oleh hal yang berbau barat. • Kualitas alam sekitar yang semakin merosot . • Pembangunan yg tdk seimbang dan jurang perbedaan ekonomi yg semakin melebar antara kawasan2 di sebuah neg dan sektor2 ekonomi. • • • • • Pengangguran yang semakin memburuk dan jurang perbedaan pendapatan yang semakin melebar di negara-negara utara. • Kecenderungan ke arah pembentukan suatu budaya global yang homogen yang dimainkan oleh perbadanan transnasional dan media komunikasi global. J. IMAN DAN GLOBALISASI • Untuk menghindari dampak-dampak negatif dari era globalisasi saat ini, maka perlu dilakukan pendidikan moral dan agama untuk menata kembali moral yang telah rusak. Masing-masing pribadi sebaiknya membentengi diri dengan iman yang tegar agar dapat menghindari godaan sekuat apapun yang dapat membawa manusia dalam keburukan. Iman sangat berperan penting dalam era globalisasi. PERAN IMAN - DAMPAK NEGATIF GLOBALISASI • 1. Iman sebagai filter informasi • Dengan iman yang kuat, kita dapat menyaring informasi yang masuk secara objektif dan cerdas sesuai dengan ajaran agama. Dengan begitu, informasi yang tidak sesuai atau menyimpang dari nilai-nilai agama dapat dihindari. Tentu saja ini menjadi tanggung jawab masing-masing pribadi, karena kitalah yang menentukan apa yang kita lakukan. • 2. Iman sebagai pertahanan dan adaptasi arus budaya global • Jika kita memiliki iman yang kuat maka budaya luar yang masuk dapat kita adaptasi sesuai dengan budaya kita. Dengan kata lain, kita dapat menghindari budaya-budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan kita, terlebih bila kebudayaan tersebut dapat membunuh kebudayaan asli kita. Jadi, iman sangat diperlukan sebagai alat pertahanan kita dari westernisasi yang kian marak. • 3. Iman sebagai alat seleksi teknologi • Sebagai manusia yang beriman tentulah kita seharusnya menggunakan teknologi yang memang bermanfaat untuk kehidupan manusia sesuai dengan tatanan hidup kita. Kita tak lantas tergiur dengan teknologi canggih yang mampu mengerjakan semua pekerjaan rumah kita sementara teknologi tersebut berdampak buruk terhadap kesehatan misalnya, tentulah masih banyak alternatif lain. Dan dalam menentukan teknologi yang tepat, imanpun memiliki peran. • 4. Iman sebagai filter dan pedoman sosialisasi • Sudah sangat jelaslah jika kita harus selalu berlandaskan pada iman kita, pada ajaran agama kita dalam berhubungan dengan manusia lain. Di era globalisasi ini kita dapat dengan mudah terhubung dan berinteraksi dengan orang lain dengan kebudayaan yang berbeda melalui teknologi misalnya webcam. Nah, jika kita tidak memiliki iman yang kuat maka dengan mudah kita akan terseret ke kebudayaan mereka misalnya gaya hidup yang glamour, free sex dan narkoba. Maka, imanlah yang akan mengingatkan kita mana hal yang seharusnya kita ikuti dan mana yang tidak. • 5. Iman sebagai filter dalam menjalankan fungsi dan aturan politik • Banyaknya kasus KKN di negara ini menunjukkan bahwa pelaku politik tak lagi mementingkan iman. Padahal, inilah kunci yang seharusnya dipegang erat oleh semua orang. Pelaku politik seharusnya adalah orang-orang yang memiliki iman yang kuat agar mereka dapat menjalankan fungsi dan aturan politik sesuai dengan aturan agama sehingga iman mereka bias menjadi filter terhadap tindakan-tindakan yang membawa keburukan kepada umat. • 6. Iman sebagai pedoman sistem implementasi perekonomian • Iman juga dapat menjadi pedoman kita dalam menentukan sistem implementasi perekonomian sehingga sistem tersebut memberikan keuntungan kepada semua pihak dan membawa kita pada kesejahteraan bersama. Terima Kasih Drs. Petrus Yusuf Adi Suseno, M.H.