TUGAS TERSTRUKTUR ANALISIS LANSKAP TERPADU GUNUNG BERAPI Oleh: Nama : Wulan Kartika Wardani NIM : 135040200111089 Kelas :C JURUSAN ILMU TANAH PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2016 GUNUNG BERAPI Gunung berapi merupakan bukit atau gunung yang mempunyai lubang kepundan sebagai keluarnya magma dan atau gas ke permukaan bumi. Ciri lain yang dapat dilihat yaitu batuan gunung api, dari batuan kita dapat membedakan gunung tersebut termasuk dalam gunung berapi atau bukan. Adapun 4 jenis batun yang dapat dibedakan : a. Batuan api / vulkanik b. Batuan sedimen c. Batuan metamorf d. Batuan aluvial Gunungapi terbentuk karena adanya gerakan magma sebagai arus konveksi, dimana arus tersebut menyebabkan gerakan dari kerak bumi (dikenal ada 2 kerak bumi yaitu kerak samudera/oceanic plate dan kerak benua/ daratan/ continental plate). Gerakan kerak tersebut juga disebut pergerakan antar lempeng (teori tektonik lempeng), terbagi menjadi 3 bentuk gerakan : 1. Saling menjauh (divergent), menyebabkan terjadinya pemekaran kerak benua, magma keluar melalui rekahan tersebut dan membentuk busur gunungapi tengah samudera (midocean ridge). 2. Saling bertumbukan (convergent), kerak samudera menumbuk dan menunjam di bawah kerak benua, membentuk zona subdaksi (subdaction zone) dan terjadi peleburan batuan di zona tersebut, magma bergerak dan menerobos sehingga membentuk busur gunungapi tepi benua (volvcanic arc). 3. Saling bergeser sejajar berlawanan arah (transform) antar kerak benua yangmenyebabkan timbulnya rekahan, sesar mendatar (contoh Sesar San Andreas). Terdapat 3 macam gunung berapi, berdasarkan aktivitasnya : 1. Aktif Sering meletus, paling tidak dalam jangka waktu 400 tahun sudah pernah meletus 2. Diam/istirahat/tidur (dormant) Gunung api yang saat ini tidak aktif , tetapi dalam cacatan sejarah belum pernah meletus. 3. Tidak aktif/padam/ punah Gunung api yang tidak diketahui /tidak tercatat apakah pernah meletus atau tidak. STRUKTUR GUNUNG API Aspek volkanisme a. Sejumlah ujud-ujud volkanik yang membentuk landform yang khas, misalnya berbagaimacam bentuk gunungapi, kpundan, kaldera, dsb b. Batuan beku, intrusive atau ekstrusif, dalam lapisan aau dalam massa, membentuk komponen geologi lokal yang khusus, yang dapat mendorong perkembangan lansekap melalui proses erosi yang berbeda. Batuan beku terjadi karena magma membeku. CARA LETUSAN GUNUNG API Cara letusan gunung api sesuai engan kekentalan cairan magma 1. Eksplosif Cariran lava yang keluar berupa cairan kental tidak mengalir dengan lancar, biasanya membentuk kerucut 2. Effusif Cairan lava yang keluar berupa cairan cair. MACAM MAGMA 1. Magma GRANITIK Sangat kental dan tidak dapat mengalir dengan mudah, didekat permukaan magma cepat mengalami pembekuan, sering terjadi penghalang pada lubang keluar dan erupsi eksplosif, dan menghasilkan deposit piroklastik. Deposit ini mengandung fragmen volkanik, erupsi yang terus-menerus menyebabkan akumulasi batuan hingga menghasilkan kerucut volkanik. a. Kerucut sinder Tebentuk oleh erupsi dari magma kental dan hampir semuanya tersusun dari deposit piroklastik b. Kerucut komposit (stratovolcanoes) Kerucut yang relative curam yang tersusun dari pelapisan aliran lava kental dan deposit piroklastik. Kerucut volkanik memiliki : - Kepundan (crater) - Kaldera Jenis-jenis gunung berapi berdasarkan bentuknya: a. Stratovolcano Gunung berapi ini tersusun dari beberapa jenis batuan hasil letusan yang tersusun secara berlapis-lapis. Jenis gunung berapi ini membentuk suatu kerucut besar (raksasa) dan terkadang bentuknya tidak beraturan. Hal ini dikarenakan adanya letusan yang terjadi beberapa ratus kali. Gunung Merapi di Yogyakarta termasuk gunung berapi jenis ini. b. Perisai Di Indonesia tidak ada gunung yang berbentuk perisai. Gunung api perisai contohnya Maona Loa Hawaii, Amerika Serikat. Gunung api perisai terjadi karena magma cair keluar dengan tekanan rendah tanpa adanya letusan. Lereng gunung yang terbentuk menjadi sangat landai. c. Cinder Cone Gunung jenis Cinder Cone merupakan gunung berapi yang abu dan pecahan kecil batuan vulkaniknya menyebar di sekeliling gunung. Sebagian besar gunung jenis ini membentuk mangkuk di puncaknya. Gunung jenis ini jarang yang mempunyai tinggi di atas 500 meter dari permukaan tanah sekitarnya. d. Kaldera Gunung berapi jenis ini terbentuk dari ledakan yang sangat kuat sehingga melempar ujung atas gunung dan membentuk cekungan. Gunung Bromo termasuk gunung jenis ini (Hartuti, 2009). 2. Magma BASALTIK Mengalirkan magma dengan sangat mudah/cepat dan tidak selalu mengasilkan erupsi eksplosif dan membentuk deposit piroklastik. Lava cenderung menyebar dengan lereng landai. BENTUK LETUSAN a. Plinian eruption b. Pelean eruption c. Vulcanican eruption d. Stromblian eruption e. Icelandic eruption f. Hawaiian eruption BAHAYA GUNUNG API a. Langsung (Primer) Bahaya langsung saat letusan gunung. Disebabkan oleh material yang langsung dihasilkan oleh letusan gunung api seperti : aliran lava dll, dan hembusan gas beracun b. Tidak Langsung (sekunder) Bahaya letusan gunung api yang terjadi setelah atau selama letusan gunung api itu terjadi. Umumnya bahaya lahar, yang merupakan massa berupa campuran air dan material lepas 1. Lahar panas : saat keluar, kemudian terkena hujan lebat kemudian digelontorkan menjadi lahar panas 2. Lahar dingin : belum sampai keluar tertimbun selama beberapa saat kemudian keluar sebagai lahar dingin ERUPSI Erupsi gunungapi adalah letusan yang mengeluarkan material gunungapi berupa gas, debu, aliran lava, fragmen batuan dan lain-lain. Erupsi diklasifikasikan berdasarkan tempat keluar : - Erupsi pusat, erupsi keluar melalui kawah utaman - Erupsi samping, erupsi keluar dari lereng tubuh gunungapi - Erupsi celah, erupsi yang keluar dari retakan yang panjang yang dapat mencapai hingga beberapa kilometer. - Erupsi eksentrik, erupsi yang keluar dari samping dapur magma melalui kepundan tersendiri. DERAJAT BAHAYA ERUPSI Bergantung dari berbagai faktor diantaranya : - Sifat erupsi - Keadaan lingkungan dan kepadatan penduduknya - Sifat gunung api itu sendiri DAFTAR PUSTAKA Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Gunungapi Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi,2006, Gempabumi Dan Dan Tsunami Bahan Ajar Kuliah Analisis Lansekap Terpadu 2016