Reksi Sandika Agdivia NASKAH PUBLIKASI

advertisement
ABSTRACT
Reksi Sandika Agdivia. 302 11 11 037. 2015. The effect of Interest rate ,
Inflation, Economy growth, Rupiah Exchange rate and the impact towards
Investment in Indonesia
This study aims to determine The effect of Interest Rate, Inflation,
Economy growth , Rupiah Exchange rate and the impact towards Investment in
Indonesia The study uses quantitative approach method. It uses secondary data.
which is mean the data has taken from journal, books, reports, documents, and
other relevant online sources (official website of Bank Indonesia, Institution of
Investment coordinating).
The sample was based on three monthly time series data from 2005-2010
used full sampling method which is consist of 20 samples. Data are analyzed
using multiple linear regression analyze to determine the relation between
independent variable and dependent variable.
Data analysis were performed using spss 20 for windows. The study
results shows that the Interest Rate, Inflation, Economy Growth, Rupiah exchange
rate has significant effect on Investment’s realization in Indonesia. This result is
supported by the coefficient of determination test result, with adjusted R square
value of 82,2 %. And remaining, The Investment may be influenced by other
variables that are not included in this study.
While the partial test results (t test), indicates that Interest Rate significant
negative effect on Investment. The Inflation and the economy growth insignificant
positive effect on Investment. And The other result, exchange rate significant
positive effect on Investment.
Keywords : Interest Rate, Inflation, Economy Growth, Exchange Rate,
Investment.
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kebutuhan akan Investasi sebagai faktor pemicu pembangunan
suatu negara memiliki peran yang sangat penting. Sebagai negara
berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang cukup besar dalam
melaksanakan pembangunan nasional. Ukuran kestabilan perekonomian
yakni dimana terjadi pertumbuhan ekonomi, yang dipengaruhi oleh Inflasi.
Tabel 1.1 Data Perkembangan Inflasi Per Tahun Periode 2010 sd 2014
Tahun
2010
2011
2012
2013
2014
Inflasi (%)
6,96
3,79
4,30
8,38
8,36
Sumber : Bank Indonesia, diolah 2015
Mengurangi tekanan Inflasi berdampak pada naiknya angka kemiskinan di
Indonesia. Suku Bunga yang rendah juga dapat memicu Inflasi, karena dengan
Suku Bunga yang rendah masyarakat enggan untuk menyimpan uangnya dan
akibatnya uang beredar menjadi semakin banyak.
Tabel 1.2 Data Perkembangan Suku Bunga per tahun periode 2010-2014
Tahun
2010
2011
2012
2013
2014
Suku Bunga (%)
6,50
6,00
5,75
7,50
7,75
Sumber : Bank Indonesia, diolah 2015
Bank Dunia dan International Monetary Fund memproyeksikan
pertumbuhan PDB Indonesia masing-masing pada angka 5,2 persen dan 5,0 persen,
pada tahun 2015. Dan berikut data pergerakan pertumbuhan ekonomi dari tahun
2010-2014.
Tabel 1.3 Data Pergerakan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Per Tahun periode
2010- 2014
Tahun
2010
2011
2012
2013
2014
Pertumbuhan Ekonomi (%)
6,20
6.48
6.30
5.73
4.93
Sumber : Bank Indonesia, diolah 2015
Ketika mata uang suatu Negara terdepresiasi, barang-barang tersebut yang
di luar negeri menjadi lebih murah, dan barang-barang luar negeri di Negara
tersebut menjadi lebih mahal (Miskhin, 2009:111).
Tabel 1.4 Data Pergerakan Nilai Tukar Rupiah Per Tahun periode 2010-2014
Tahun
2010
2011
2012
2013
2014
Nilai Tukar (Rupiah)
9.082
8.775
9.384
10.445
11.887
Sumber : Bank Indonesia, diolah 2015
Pergerakan nilai tukar mempengaruhi pertumbuhan Investasi yang
meningkat pula. Berikut data perkembangan total realisasi Investasi di Indonesia
per tahun periode 2010-2014.
Tabel 1.5 Perkembangan total Realisasi Investasi di Indonesia Per Tahun Periode
Tahun 2010 sd 2014
Tahun
2010
2011
2012
2013
2014
Investasi (triliun)
208,5
240
313,2
398,6
463,1
Sumber : BKPM, diolah 2015
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis ingin melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi,
dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Investasi di Indonesia”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dapat diambil
adalah sebagai berikut
1. Bagaimana gambaran Suku Bunga, Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi, Nilai
Tukar Rupiah dan Investasi di Indonesia dari tahun 2010-2014?
2. Bagaimana pengaruh Suku Bunga terhadap Investasi di Indonesia periode
tahun 2010-2014? 3.
3. Bagaimana pengaruh Inflasi terhadap Investasi di Indonesia periode tahun
2010-2014?
4. Bagaimana pengaruh Pertumbuhan Ekonomi terhadap Investasi di
Indonesia periode tahun 2010-2014?
5. Bagaimana pengaruh Nilai Tukar Rupiah terhadap Investasi di Indonesia
periode tahun 2010-2014?
6. Bagaimana pengaruh, Suku Bunga, Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi,dan
Nilai Tukar Rupiah terhadap Investasi di Indonesia periode tahun 20102014?
1.3
1.4
1.5
Batasan Masalah
Peneliti membatasi masalah yang akan dibahas, yaitu diantaranya:
1. Penelitian ini membahas masalah yang berkaitan dengan Investasi di
Indonesia yaitu Suku Bunga, Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi dan Nilai
Tukar Rupiah yang datanya penulis peroleh dari situs Bank Indonesia
dan Badan Koordinasi Pasar Modal(BKPM)
2. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini sebagian besar
dikembangkan oleh peneliti, selebihnya mengadopsi dari beberapa
penelitian terdahulu yang memiliki variabel sama dengan penelitian
ini. Peneliti berusaha menyesuaikan dengan kondisi yang ada dan telah
melakukan beberapa kali perbaikan namun tetap memiliki kelemahankelemahan.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah
1. Untuk mendapat gambaran Suku Bunga, Inflasi, Pertumbuhan
Ekonomi, Nilai Tukar Rupiah dan Investasi di Indonesia dari tahun
2010-2014.
2. Untuk mendapat kajian pengaruh Suku Bunga Bank Indonesia
terhadap Investasi di Indonesia dari tahun 2010-2014.
3. Untuk mendapat kajian pengaruh Inflasi terhadap Investasi di
Indonesia dari tahun 2010-2014.
4. Untuk mendapat kajian pengaruh Pertumbuhan Ekonomi terhadap
Investasi di Indonesia dari tahun 2010-2014.
5. Untuk mendapat kajian pengaruh Nilai Tukar Rupiah terhadap
Investasi di Indonesia dari tahun 2010-2014.
6. Untuk mendapat kajian pengaruh Suku Bunga Bank Indonesia, Inflasi,
Pertumbuhan Ekonomi, Nilai Tukar Rupiah terhadap Investasi di
Indonesia dari tahun 2010-2014.
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Manfaat Teoritis
Sebagai bahan pembelajaran untuk lebih menambah wawasan
keilmuan khususnya yang berkaitan dengan manajemen keuangan
mengenai pengaruh kebijakan Suku Bunga, Inflasi, Pertumbuhan
Ekonomi dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Investasi di Indonesia.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini dapat membantu para Investor dalam melakukan
pertimbangan untuk mengambil keputusan dalam berinvestasi berbasis
peran kebijakan moneter (BI) dalam menetapkan Suku Bunga , tingkat
Inflasi di Indonesia, dan mengacu pada kondisi Pertumbuhan Ekonomi
dan Nilai Tukar Rupiah di Indonesia.
3. Manfaat Akademisi
Sebagai bahan referensi atau bahan masukan untuk penelitian lanjutan
dengan metode yang lebih ilmiah yang lebih mendalam dalam
memecahkan masalah – masalah lain yang berkaitan.
LANDASAN TEORI
2.1
Konsepsi Investasi
Investasi atau penanaman modal diartikan sebagai pengeluaran atau
pembelanjaan penanaman penanaman modal dan perlengkapan perlengkapan
produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang barang dan jasa-jasa
yang tersedia dalam perekonomian.
2.1.1 Bentuk-Bentuk Investasi
Menurut Fahmi dan Hadi (2011:7) Dalam aktivitasnya Investasi pada umumnya
dikenal dalam dua bentuk yaitu:
1. Investasi nyata
Investasi Nyata (real investment) secara umum melibatkan aset-aset berwajib
seperti tanah, mesin-mesin/pabrik.
2. Investasi Keuangan
Investasi Keuangan (financial statement) melibatkan kontrak tertulis seperti
saham biasa (common stock) dan obligasi (bond).
2.1.2
Tipe-Tipe Investasi
Menurut Fahmi dan Hadi (2011:7) terdapat dua tipe Investasi yaitu:
1. Investasi Langsung
Investasi Langsung (direct investment) adalah mereka yang memiliki dana
dapat berinvestasi dapat berinvestasi dan membeli secara langsung suatu
aktiva keuangan dari suatu Perusahaan yang dapat dilakukan baik melalui
para perantara dan berbagai cara lainnya.
2. Investasi Tidak Langsung
Investasi Tidak Langsung (indirect investment) adalah mereka yang
memiliki kelebihan dana dapat melakukan keputusan Investasi dengan
tidak terlibat secara langsung atau pembelian aktiva keuangan cukup
hanya dalam memegang dalam bentuk saham atau obligasi saja.
Investasi Tidak langsung
Investasi Langsung
Investor
2.1.3
Perusahaaan
I
n
v
e
s
Gambar II.1 t
Investasi Langsung dan Tidak Langsung
a
s
Sumber: Jogiyanto (2010:7)
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Investasii
Aktiva-aktiva
K
e
u
a
n
g
a
n
Menurut Thamrin Abdullah (2013:46), secara studi menunjukkan bahwa
Investasi baik PMDA maupun PMDN di setiap Negara signifikan dipengaruhi
oleh variabel-variabel sebagai berikut :
1. Ramalan mengenai keadaan di masa yang akan datang
Ramalan menunjukkan bahwa keadaan perekonomian akan menjadi lebih
baik pada masa depan, yaitu diramalkan bahwa harga-harga akan tetap
stabil dan Pertumbuhan Ekonomi maupun pertambahan pendapatan
masyarakat akan berkembang dengan cepat.
2. Peningkatan Suku Bunga
Suku Bunga berpengaruh besar dalam Investasi, karena apabila Suku
Bunga turun maka Investor akan meminjam modal dan akan melakukan
Investasi.
3. Inflasi
Tingkat Inflasi berpengaruh negatif pada tingkat Investasi hal ini
disebabkan karena tingkat Inflasi yang tinggi akan meningkatkan resiko
proyek-proyek Investasi dan dalam jangka panjang Inflasi yang tinggi
dapat mengurangi rata-rata masa jatuh pinjam modal serta menimbulkan
distrosi informasi tentang harga-harga relatif.
4. Kualitas Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia memiliki daya tarik Investasi cukup penting sebab
teknologi yang digunakan bagi pengusaha sangat modern sehingga
menuntut keterampilan yang lebih dari tenaga kerja.
5. Faktor Keamanan
Selain dapat menambah penghasilan seseorang, Investasi juga membawa
keuangan jika Investasi tersebut gagal. Kegagalan Investasi disebabkan
oleh banyak hal, diantaranya adalah faktor keamanan.
6. Tingkat Pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya.
Besarnya Investasi yang dilakukan oleh para pengusaha ditentukan oleh
tingkat perubahan pendapatan nasional. Investasi akan meningkat apabila
jika pendapatan nasional meningkat, dan sebaliknya.
7. Ketertiban Hukum
Dengan menggunakan aturan-aturan hukum yang berlaku dalam
melaksanakan Investasi, Investasi yang kita lakukan akan dapat berjalan
dengan lancar.
8. Keuntungan yang akan dicapai oleh Perusahaan
2.1.4 Kebijaksanaan Deregulasi Investasi
Menurut Undang- undang BKPM No. 5 tahun 2013, adapun Prosedur
Investasi dalam negeri sebagai berikut:
1. Pengajuan nama perseroan terbatas ke Kemenkumham.
2. Pembuatan akta pendirian dan anggaran dasar perseroan terbatas.
3. Pembuatan surat keterangan domisili Perusahaan.
4. Pembuatan nomor pokok wajib pajak perseroan terbatas.
5. Pengesahan anggaran dasar perseroan terbatas oleh Kemenkumham.
Menurut Undang- undang BKPM No. 5 tahun 2013, adapun Prosedur
Investasi asing:
1. Pengajuan izin prinsip ke BKPM.
2. Pembuatan akta pendirian dan anggaran dasar perseroan terbatas.
3. Pembuatan surat keterangan domisili Perusahaan.
4. Pembuatan nomor pokok wajib pajak perseroan terbatas.
5. Pengajuan izin prinsip ke BKPM.
6. Pengesahan anggaran dasar perseroan terbatas oleh kemenkumham
2.2
2.2.1
Konsepsi Suku Bunga
Bank Indonesia
Bank Indonesia (BI, dulu disebut De Javasche Bank) adalah bank sentral
Republik Indonesia. Sebagai Bank Sentral, BI mempunyai satu tujuan tunggal,
yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.
2.2.2 Fungsi dan Tujuan Bank Indonesia
Bank Indonesia memiliki tujuan untuk mencapai dan memelihara
kestabilan nilai rupiah. Tujuan ini sebagaimana tercantum dalam UU No. 3 tahun
2004 pasal 7 tentang Bank Indonesia. Dalam pelaksanaannya, Bank Indonesia
memiliki kewenangan untuk melakukan kebijakan moneter melalui penetapan sasaransasaran moneter (seperti uang beredar atau Suku Bunga) dengan tujuan utama menjaga
sasaran laju Inflasi yang ditetapkan oleh Pemerintah.
2.2.3
Definisi Suku Bunga
Suku bunga adalah harga dari penggunaan uang untuk jangka waktu
tertentu atau harga dari penggunaan uang yang dipergunakan pada saat ini dan
akan dikembalikan pada saat mendatang (Madura, 2006).
2.2.4 Jenis-Jenis dan Fungsi Suku Bunga
Suku Bunga dibedakan menjadi dua yaitu suku bunga nominal dan suku
bunga riil. Suku Bunga nominal adalah rate yang dapat diamati di pasar,
sedangkan Suku Bunga riil adalah konsep yang mengukur tingkat bunga yang
sesungguhnya setelah Suku Bunga nominal dikurangi dengan laju Inflasi yang
diharapkan.
2.2.5 Faktor-faktor yang menentukan tingkat Suku Bunga
Menurut Kasmir (2008:137-140), adapun faktor-faktor yang menentukan
tingkat Suku Bunga sebagai berikut:
1. Kebutuhan Dana
Faktor kebutuhan dana dikhususkan untuk dana simpanan, apabila Bank
kekurangan dana sementara permohonan pinjaman meningkat, maka yang
dilakukan oleh bank agar kebutuhan dana tersebut cepat terpenuhi dengan
meningkatkan Suku Bunga simpanan.
2. Target Laba
Target Laba yang diinginkan, faktor ini dikhususkan untuk bunga pinjaman.
Hal ini disebabkan target laba merupakan salah satu komponen dalam
menentukan besar kecilnya Suku Bunga pinjaman.
3. Kualitas Jaminan
Kualitas jaminan juga diperuntukkan untuk bunga pinjaman.Semakin likuid
jaminan (mudah dicairkan) yang diberikan, semakin rendah bunga kredit yang
dibebankan dan sebaliknya.
4. Kebijaksanaan Pemerintah
Menentukan baik untuk bunga simpanan maupun bunga pinjaman. Bank tidak
boleh melebihi batasan yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah.
5. Jangka Waktu
Semakin panjang jangka waktu pinjaman, akan semakin tinggi bunganya, hal
ini disebabkan besarnya kemungkinan resiko macet di masa mendatang.
demikian pula sebaliknya.
6. Reputasi Perusahaan
Reputasi perusahaan juga sangat menentukan suku bunga terutama untuk
bunga pinjaman. Keuntungan suatu perusahaan yang akan memperoleh kredit
sangat menentukan tingkat Suku Bunga yang akan dibebankan nantinya.
7. Produk yang Kompetitif
Untuk produk yang kompetitif, bunga kredit yang diberikan relatif rendah jika
dibandingkan dengan produk yang kurang kompetitif. Hal ini disebabkan
produk yang kompetitif tingkat perputaran produknya tinggi sehingga
pembayarannya diharapkan lancar.
8. Hubungan Baik
Biasanya bunga pinjaman dikaitkan dengan faktor kepercayaan kepada
seseorang atau lembaga..
9. Persaingan
Dalam kondisi ketidakstabilan dan bank kekurangan dana, sementara tingkat
persaingan dalam memperebutkan dana simpanan cukup ketat, maka Bank
harus bersaing keras dengan bank lainnya. Untuk bunga pinjaman, harus
berada di bawah bunga pesaing agar dana yang menumpuk dapat tersalurkan,
meskipun margin laba mengecil.
10. Jaminan Pihak Ketiga
Dalam hal ini pihak yang memberikan jaminan kepada Bank untuk
menanggung segala risiko yang dibebankan kepada penerima kredit.
2.2.6
Otoritas Jasa Keuangan
Otoritas Jasa Keuangan adalah lembaga negara yang dibentuk berdasarkan
UU nomor 21 tahun 2011 yang berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan
dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor
jasa keuangan
2.3
2.3.1
Konsepsi Inflasi
Pengertian Inflasi
Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya hargaharga secara umum dan terus-menerus (continue) berkaitan dengan mekanisme
pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi
masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu
konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidak
lancaran distribusi barang.
2.3.2 Jenis-Jenis Inflasi
Adapun jenis jenis inflasi tergolong menjadi tiga:
a. Penggolongan pertama didasarkan atas parah tidaknya inflasi tersebut di
antaranya:
1. Inflasi ringan (dibawah 10% setahun).
2. Inflasi sedang (antara 10%-30% setahun) .
3. Inflasi berat (antara 30%-100% setahun).
4. Hiper inflasi (di atas 100% setahun).
a. Penggolongan kedua didasarkan atas sebab munculnya inflasi tersebut di
antaranya:
1. Inflasi yang timbul karena permintaan masyarakat akan berbagai
barang terlalu kuat.
2. Inflasi yang timbul karena kenaikan ongkos produksi, disebut cost
inflation.
b. Penggolongan ketiga berdasarkan asal dari inflasi di antaranya:
1. Inflasi yang berasal dari dalam negeri (domestic inflation).
2. Inflasi yang berasal dari luar negeri (imported inflation).
c. Penggolongan keempat berdasarkan disagregasi inflasi untuk
menghasilkan suatu indikator inflasi yang lebih menggambarkan pengaruh
dari faktor yang bersifat fundamental. Di Indonesia, disagegasi inflasi
tersebut dikelompokan menjadi:
a. Inflasi Inti, yaitu komponen Inflasi yang cenderung menetap atau
persisten (persistent component) di dalam pergerakan inflasi dan
dipengaruhi oleh faktor fundamental, seperti:
1. Interaksi permintaan-penawaran.
2. Lingkungan eksternal: Nilai Tukar, harga komoditi internasional,
inflasi mitra dagang.
3. Ekspektasi Inflasi dari pedagang ke konsumen.
b. Inflasi non Inti, yaitu komponen inflasi yang cenderung tinggi
volatilitasnya karena dipengaruhi oleh selain faktor fundamental.
Komponen inflasi non inti terdiri dari:
1. Inflasi Komponen Bergejolak (Volatile Food): Inflasi yang dominan
dipengaruhi oleh shocks (kejutan) dalam kelompok bahan makanan dsb.
2. Inflasi Komponen Harga yang diatur Pemerintah (Administered Prices)
Inflasi yang dominan dipengaruhi oleh shocks (kejutan) berupa kebijakan
harga Pemerintah.
2.4
Konsepsi Pertumbuhan Ekonomi
2.4.1 Pengertian Pertumbuhan Ekonomi
Nanga (2005:273) mendefinisikan pertumbuhan ekonomi adalah
peningkatan kemampuan dari suatu perekonomian dalam memproduksi barang
dan jasa.
2.4.2 Faktor- Faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi
Berdasarkan laporan Indikator Ekonomi Indonesia (2013:12), terdapat
faktor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi sebagai berikut:
1. Faktor Produksi, yaitu harus mampu memanfaatkan tenaga kerja yang ada, dan
penggunaan bahan baku industri dalam negeri semaksimal mungkin.
2. Faktor Investasi, yaitu dengan membuat kebijakan Investasi yang tidak rumit
dan berpihak pada pasar.
3. Faktor perdagangan Luar Negeri dan Neraca Pembayaran, harus surplus
sehingga mampu meningkatkan cadangan devisa dan mestabilkan nilai rupiah.
4. Faktor kebijakan Moneter dan Inflasi itu kebijakan terhadap nilai tukar rupiah
dan tingkat suku bunga ini juga harus antisipatif dan dapat diterima pasar.
5. Faktor Keuangan Negara, yaitu berupa kebijakan fiskal yang konstruktif dan
mampu untuk membiayai pengeluaran pemerintah ( menghindari defisit ).
2.5
2.5.1
Konsepsi Nilai Tukar
Pengertian Nilai Tukar
Menurut Situmeang (2010:44) “Nilai tukar adalah pernyataan nilai suatu
mata uang dalam satu mata uang negara lain”.
2.5.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Tukar
Adapun Faktor-Faktor yang mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah Menurut Jason
Van Bergen (2010:131) sebagaiberikut:
1. Perbedaan Tingkat Inflasi antar dua Negara
Suatu Negara yang tingkat inflasinya konsisten rendah akan lebih kuat nilai
tukar mata uangnya dibandingkan Negara yang inflasinya lebih tinggi.
2. Perbedaan Tingkat Suku Bunga antara dua Negara
Suku Bunga yang lebih tinggi akan menyebabkan permintaan mata uang
Negara tersebut meningkat. Investor domestik dan luar negeri akan tertarik
dengan return yang lebih besar..
3. Neraca Perdagangan
Neraca Perdagangan antara dua Negara berisi semua pembayaran dari hasil
jual beli barang dan jasa.
4. Hutang Publik
Hutang Publik yang tinggi akan menyebabkan naiknya Inflasi, selain itu
Hutang Publik yang tinggi jelas akan cenderung memperlemah nilai tukar
mata uang Negara tersebut.
5. Rasio Harga Ekspor dan Harga Impor
Jika harga ekspor meningkat lebih cepat dari harga impor maka Nilai Tukar
mata uang tersebut menguat. Keadaan sebaliknya untuk harga impor yang
naik lebih cepat dari harga ekspor.
6. Kestabilan Politik dan Ekonomi
Para Investor tentu akan mencari Negara dengan kinerja ekonomi yang bagus
dan kondisi politik yang stabil.
2.6
No.
1.
Penelitian Terdahulu
Tabel II.1
Ringkasan Penelitian Terdahulu
Nama
(Tahun)
Ririn Dwi Lestari
(2013)
Sumber:
http://rinidwilest
ari67.blogspot.c
om/2014/0407/j
urnalinvestasi.ht
ml
2.
Umi Maryati, Ayi
Rosalina (2013)
Sumber:
Sumber:
eprints.upnjatim.
ac.id/3546/1/file
_1.pdf
3.
Engla Desnim
Silvia,Yunia
Wardi,Harsi
Aimon (20113)
Sumber:eprints.
upnjatim.ac.id/1
953/1/file_1.pdf
4.
Shuaib, Dania
Evelyn Ndidi,
Imoagene Isaac,
Pogoson (2015)
Sumber:
http://www.
Internationjourn
alofbusiness/go
oglescholarijrbsm.org
Sumber : Penelitian Terdahulu
Judul
Variabel
Penelitian
Analisis
Pengaruh Kurs
Mata
Uang,
Inflasi, dan Suku
bunga Terhadap
Tingkat
Investasi
di
Kanada
Kurs
Mata
Uang
(X1),
Inflasi (X2),
Suku Bunga
(X3), Tingkat
Investasi (Y).
Pengaruh Nilai
Tukar, Tingkat
Suku Bunga dan
Inflasi Terhadap
Indeks
Harga
Saham
Nilai Tukar
(X1) Tingkat
Suku Bunga
(X2), Inflasi
(X3),
dan
Indeks Harga
Saham (Y)
Analisis
Pertumbuhan
Ekonomi,Investa
si
terhadap
Inflasi
di
Indonesia
Pertumbuhan
Ekonomi,
(X1, Investasi
(X2), Inflasi
(Y)
The impact of
Foreign
direct
Investement
(FDI) on the
Growth of the
Nigerian
Economy
FDI
(X1),
Inflation (X2),
Exchange
Rate
(X3),
Growth of the
Nigerian
Economy (Y)
Hasil Penelitian
Variabel
yang
berpengaruh negatif dan
signfikan
terhadap
Investasi adalah Inflasi
dan
Suku
Bunga
sedangkan Variabel yang
berpengaruh positif dan
signifikan
terhadap
Investasi adalah Nilai
Tukar.
Variabel
Nilai
Tukar
berpengaruh negatif dan
signifikan
Terhadap
Indeks Harga Saham,
Suku Bunga dan Inflasi
berpengaruh positif dan
tidak signfikan terhadap
Indeks Harga Saham, dan
Variabel Nilai Tukar, Suku
Bunga,
Inflasi
berpengaruh
secara
simultan terhadap Indeks
Harga Saham
Suku bunga berpengaruh
negatif dan signifikan
terhadap
Inflasi,
Pengeluaran Pemerintah
juga berpengaruh negatif
dan signifikan dan jumlah
uang
beredar
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Inflasi.
Variabel Investasi, dan
Variabel Ekspor memiliki
pengaruh
signfikan
terhadap
pertumbuhan
ekonomi
Nigeria,
sedangkan
Kebijakan
Nilai
Tukar,
dan
Penetapan Inflasi dan
Perubahan
Ekonomi
Makro
berpengaruh
secara
simultan
dan
parsial
terhadap
Pertumbuhan
Ekonomi
Makro.
2.7
Kerangka Pemikiran
Gambar II.1
Kerangka Berpikir
Variabel Independen (X)
Variabel Dependen (Y)
H1
Suku Bunga
(X1)
H1
Inflasi
(X2)
Pertumbuhan
Ekonomi
(X3)
Nilai Tukar
Rupiah
(X4)
Investasi
(Y)
H2
H3
H4
H5
Sumber : Data Diolah 2015
METODE PENELITIAN
3.1
Pendekatan Penelitian
Menurut Sugiyono (2013:3) Pendekatan penelitian yang digunakan penulis
dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Metode kuantitatif/statistik adalah metode
yang digunakan untuk penyajian hasil penelitian dalam bentuk angka-angka.
3.2
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan melihat perkembangan tingkat Suku
Bunga, Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi, dan Nilai Tukar Rupiah melalui website
Bank Indonesia dan perkembangan Investasi melalui website Badan Koordinasi
Pasar Modal (BKPM).
3.3
Sampel
Sampel pada penelitian ini sebanyak 20 sampel dengan menggunakan
probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel dimana semua anggota
populasi yang terdapat dalam variabel dijadikan sampel.
3.4
3.4.1
Teknik Pengumpulan Data
Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diambil
melalui website Bank Indonesia dan Badan Koordinasi Pasar Modal.
3.4.2 Metode Pengumpulan Data
Penelitian kepustakaan dengan mengadakan kegiatan pengumpulan bahanbahan melalui buku-buku bacaan, catatan kuliah, literatur yang berhubungan
dengan topic penulisan ini.
3.51 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Tabel II. 1Pengukuran variabel
Variabel
Indikator
Suku Bunga
Deposito
- Suku Bunga
Kredit
Pengukuran
Skala
Tingkat rata-rata
Suku Bunga
pertahun dalam
triwulan
Rasio
-
Suku Bunga (X1)
Sumber : Bank
Indonesia
Inflasi (X2)
Inflasi inti
Inflasi diatur
pemerintah
- Bergejolak
Sumber : Bank
Indonesia
-
Pertumbuhan
Ekonomi (X3)
-
-
Nilai Tukar (X4)
-
Investasi (Y)
-
Konsumsi RT
Konsumsi
Pemerintah
PMTB
Ekspor
Impor
Sumber : Bank
Indonesia
Neraca
Perdagangan
Hutang Publik
Rasio Ekspor
dan Impor
Tingkat rata-rata
Inflasi per tahun
dalam triwulan
Rasio
Tingkat rata-rata
Pertumbuhan
Ekonomi tahun
dalam triwulan
Rasio
Tingkat rata-rata Nilai
Tukar dalam triwulan
Rasio
Sumber :Bank
Indonesia
Investasi
Dalam Negeri
Investasi
Asing
Sumber : BKPM
Sumber : Bank Indonesia dan BKPM, diolah 2015
Tingkat rata-rata
Investasi per tahun
dalam triwulan
Rasio
3.6
Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis
regresi linier berganda.
3.7
Uji Asumsi Klasik
3.7.1
Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel independen dan
variabel dependen berdistribusi normal (Ghozali, 2013).
3.7.2 Uji Multikoliniaritas
Menurut Ghozali (2013), uji multikoliniaritas bertujuan untuk menguji
apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen
3.7.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain (Ghozali, 2013).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.3.2 Hasil Uji Normalitas
Gambar IV.1
Grafik Histogram
Sumber : Data hasil pengolahan SPSS, 2015
Gambar IV.2
Grafik Normal P-P Plot
Dari gambar IV.1 di atas menunjukkan bahwa grafik tidak membentuk
kurva dan pada gambar IV.2 bahwa data mengikuti garis diagonal sehingga
menandakan bahwa data terdistribusi secara normal.
Tabel IV.3
Uji Normalitas menggunakan one sample kolgomorov-smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N
Normal Parametersa,b
Most Extreme
Differences
20
.0000000
9.22007099
.131
.131
-.124
.133
.200c,d
Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative
Test Statistic
Asymp. Sig. (2-tailed)
Sumber : Data hasil pengolahan SPSS, 2015
Nilai signifikansi (Asymp. Sig.2-tailed) sebesar 0.099 karena lebih dari 0,05 maka
residual dalam penelitian ini terdistribusi dengan normal
4.3.3 Hasil Uji Multikoliniaritas
Tabel IV.4
Model
1(Constant)
Collinearity
Statistics
Tolerance
VIF
Suku Bunga
.377
2.656
Inflasi
.482
2.075
.222
4.514
.161
6.198
Pertumbuhan
Ekonomi
Nilai Tukar
Rupiah
Sumber : Data hasil pengolahan SPSS, 2015
Dapat dilihat dari tabel IV.4 di atas menunjukkan bahwa nilai tolerance lebih dari 0,10
dan VIF kurang dari 10 sehingga tidak terjadi multikoliniaritas
4.3.4 Hasil Uji Heterkoskedastisitas
Gambar IV.5
Grafik Scatterplot
Sumber : Data hasil pengolahan SPSS, 2015
Berdasarkan gambar IV.5 dimana titik-titik tersebar di atas dan dibawah angka 0
pada sumbu Y secara acak maka tidak terjadi heteroskedastisitas
4.4 Pengujian Hipotesis
4.4.1 Hasil Analisis Regresi Berganda
Tabel IV.6
Model
1(Constant)
-79.861
.392
Suku Bunga
-13.935
.025
Signifikan
1.360
.539
Tidak Signifikan
2.167
.798
Tidak Signifikan
.023
.000
Signifikan
Inflasi
Pertumbuhan
Ekonomi
Nilai Tukar
Rupiah
B
Sig
Keterangan
Sumber : Data hasil pengolahan SPSS, 2015
4.4.2 Hasil Uji Parsial
Tabel IV.7
Hasil Uji Parsial
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
Beta
t
Sig.
-79.861
90.634
-.881 .392
-13.935
5.588
-.393 -2.494 .025
1.360
2.162
.088
.629 .539
Model
1(Constant)
Suku Bunga
Inflasi
Pertumbuhan
Ekonomi
Nilai Tukar
Rupiah
2.167
8.304
.054
.261 .798
.023
.005
1.178
4.890 .000
Sumber : Data hasil pengolahan SPSS, 2015
Hipotesis pertama menyatakan bahwa suku bunga mempengaruhi tingkat Investasi
dengan nilai 0,025 < 0,05, hipotesis kedua menyatakan bahwa Inflasi tidak
mempengaruhi tingkat Investasi dengan nilai 0,539>0,05. Selain itu, Hipotesis ketiga
menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak mempengaruhi tingkat Investasi
0,798>0,05 dan Nilai Tukar Rupiah menyatakan bahwa Nilai Tukar Rupiah
mempengaruhi tingkat Investasi dengan nilai 0,023<0,05
4.4.3 Hasil Uji Simultan
Tabel IV.8
Hasil Uji Simultan
Model
1
Regression
Residual
Sum of Squares
9893.741
Total
df
4
Mean Square
2473.435
1615.184
15
107.679
11508.926
19
F
22.970
Sig.
.000b
Sumber : Data diolah, 2015 menurut hasil pengolahan SPSS
Nilai Fhitung 22,970 lebih besar dari Ftabel 3,05 sehingga hipotesis statistika Ho ditolak
dan Ha5 diterima. Maka dari itu, Suku Bunga, Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi dan Nilai
Tukar Rupiah berpengaruh secara simultan terhadap Investasi.
4.4.4 Hasil Uji Koefisien Determinatif
Adjusted
R
Model
R
R Square
Square
Std. Error of the Estimate
1
.927a
.860
.822
10.3768
Sumber : Data diolah, 2015 menurut hasil pengolahan SPSS
Hasil R2 sebesar 0,822 atau 82,2 % hal ini dapat diartikan bahwa besarrnya kontribusi
Suku Bunga, Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi, dan Nilai Tukar terhadap Investasi sebesar
82,2 % dan sisanya 17,8% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan dalam
penelitian ini.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh suku bunga, Inflasi, dan
pertumbuhan ekonomi, nilai tukar Rupiah terhadap Investasi di Indonesia periode 2010
sampai 2014 dengan menggunakan teknik analisis regresi linear berganda, dapat
diketahui variabel Suku Bunga SBI, Inflasi, Pertumbuhan ekonomi dan Nilai Tukar
Rupiah memiliki pengaruh sebesar 82,2% % terhadap tingkat Investasi di Indonesia
Yang ditunjukkan oleh hasil pengujian koefisien determinasi (R2). Sedangkan sisanya
sebesar 17,8 atau 17,8 % Tingkat Investasi di Indonesia dipengaruhi oleh variabelvariabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian.
Melalui pengujian Uji F (simultan), menunjukkan bahwa suku bunga SBI, Inflasi,
pertumbuhan ekonomi dan Nilai Tukar Rupiah berpengaruh secara simultan (bersamasama) terhadap tingkat Investasi di Indonesia . Berdasarkan pengujian hipotesis uji t
(parsial), dapat diketahui bahwa variabel tingkat Suku Bunga dan Nilai Tukar Rupiah,
keduanya berpengaruh signifikan terhadap Investasi. Sedangkan Inflasi dan
pertumbuhan ekonomi secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap Investasi di
Indonesia.
SARAN
Bagi Lembaga Keuangan Bank Indonesia diharapkan penelitian ini dapat
dijadikan sebagai masukan positif terkait dengan permasalahan yang terdapat dalam
Suku Bunga Bank Indonesia, Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi, Nilai Tukar Rupiah
terhadap Investasi dan dapat menjadi acuan untuk memainkan peran kebijakan moneter
kedepannya untuk pembangunan perekonomian Indonesia yang lebih baik, bagi
Investor diharapkan dapat mendeterminasi dengan cermat dan tepat dalam berinvestasi
dengan memperhatikan berdasarkan indikator perekonomian secara mikro maupun
makro dan bagi Penelitian selanjutnya dapat dikembangkan dan diperbaiki dengan
mengacu pada dinamika perekonomian mikro maupun makro yang terus mengalami
perubahan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Adam. Bakar, Mohd Jaffri Abu. (2015). “The Application of Gold
Price,
Intereset Rates, and Inflation Expecatations in Capital Market.
International
Journal of Economics and Finance.Vol.7 No. 2 pp. 293- 302, 2015.
Abdullah, Thamrin.,Tantri, Francis. (2012). Bank dan Lembaga Keuangan.
Jakarta:PustakaPelajar.
Adwita. (2014). “PengaruhInvestasi, Pasar Modal, terhadap ReksadanaSaham
“.Khasanah penelitian Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Jawa
Tengah.
Andini, Kartika. (2013). “AnalisisPengaruh Tingkat SukuBungaKredit, Tingkat Inflasi,
SimpananNasabah, Terhadap Kredit Investasi Pada Bank Umum di
Surabaya.Khasanah Penelitian Fakultas Ekonomi Universitas dan Pembangunan
Nasional.JawaTimur.
BadanKoordinasiPasar Modal. (2015). Data Investasi di Indonesia dalamTahun 2010
sd 2014.
Bank Indonesia. (2015). Data Suku Bunga dan Inflasi dalam Tahun 2010 sd 2014.
Bismark Fernando Pasaribu, Rowland. (2014). “Pengaruh Suku Bunga SBI,
Tingkat Inflasi, IHSG, dan Bursa Asing Terhadap Tingkat Pengembalian
Reksadana
Saham”.Jurnal
Akuntansi
dan
Manajemen
Universitas
Gunadharma.Vol. 25.No. 1, pp. 53-65, 2014.
Fahmi, Irham. (2006). Analisis Investasi Dalam Perspektif Ekonomi dan Politik (Edisi
II).Jakarta:PustakaPelajar.
Halim, Abdul. (2005). AnalisisInvestasi(edisi II).Jakarta:Penerbit Salemba
Empat.
IM. Shuaib. Ndidi., Evelyn Novia. Omoagene, Isaac. (2015). Pogoson.“The
Impact
of Foreign Direct Investment on the Growth of Nigerian Economy”.International
Journal of Research in Business Studies and
Management.Vol. 2 No. 3 pp.
38-55, 2015.
Investasi Indonesia.(2015). Gambaran Investasi di Indonesia 2015.
Istiqomah.(2011). “Pengaruh Inflasi dan Investasi Terhadap NilaiTukar Rupiah di
Indonesia. Khasanah Penelitian Fakultas Ekonomi dan Universitas Pembangunan
Nasional.Jakarta.
Kewal, SuramayaSuci.(2012). “Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Kurs, dan Pertumbuhan
PDB Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan”.Jurnal
Economia.Vol. 8 No.
1, pp. 53-64, 2012.
Langi, Theodores Manuela., Masinambow, Fecky.,Siwu, Hanly. (2014). “Analisis
Pengaruh Suku Bunga BI, Jumlah Uang Beredar, dan Tingkat
Kurs Terhadap
Tingkat Inflasi di Indonesia”.Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi.Vol. 14 No. 2, pp.
44-58, 2014.
Lembong, John David. (2013). “ Analisis Pengaruh PDB, Inflasi, SukuBunga, dan
Krisis Moneter terhadap FDI di Indonesia Tahun 1981-2012”.
Khasanah
Penelitian Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro.Jawa Tengah.
Lestari, RirinDwi (2013). Analisis Pengaruh Kurs Mata Uang, Inflasi, danSuku Bunga
Terhadap
Tingkat
Investasi
di
Kanada,
(http://rinidwilestari67.blogspot.com/2014/02/07/jurnalinvestasi.
html,
diaksespada 12 April 2015).
Listiyarini,
Evi
(2014).
Analisis
Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi
TunggakanPengembalian Bantuan Dana Pinjaman CSR PT Pelabuhan Indonesia
II
(Persero)
Cabang
Pangkalbalam
.Skripsi
S1,
FakultasEkonomiUniversitas Bangka Belitung. TidakDipublikasikan.
Makaryanawati
(2011).Pengaruh
Tingkat
Suku
Bunga
dan
Tingkat
LikuiditasPerusahaan terhadap Resiko Investasi Saham yang terdaftarpada
Jakarta
Islamic
Index,
(http://Makaryanawatiskripsifakultasekonomieprints.dinus.ac.id/2012/03/08/jurna
saham. html, diaksespada 12 April 2015).
Mardiati, Umi., Rosalina, Ayi. (2013). “Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Tingkat Suku
Bunga, dan Inflasi Terhadap Indeks Harga Saham.JurnalRisetManajemenSains
Indonesia.Vol. 4 No. 1, pp. 1-15, 2013.
Marisa Elisa, Indudewi Dian. (2012). “Pengaruh Tingkat Suku Bungadan Tingkat
Likuiditas
Perusahaan
Terhadap
Resiko
Investasi
Saham”.JurnalAkuntansiUniversitasNegeri Semarang.Vol. 1 No. 1, pp. 1-10,
2012.
Muhammaddinah.(2011). “Pengaruh Tingkat Suku Bunga Bank Indonesia danTingkat
Inflasi Terhadap NilaiTukar Rupiah Atas Dolar Amerika”. “Jurna lEkonomi dan
Informasi Akuntansi Bisnis (JENIUS). Vol. 1 No. 2, pp. 118-131, 2011.
Natalia, DessyPutri . (2011). “Analisis Pengaruh Suku Bunga Sertifikat Bank
Indonesia, Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, dan Return On Asset
Terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka”. Khasanah Penelitian
Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.Jawa Tengah.
Pratama, AnjarWijaya. (2013). “Pengaruh Tingkat SukuBunga, Inflasi, dan
KursTerhadap BETA SahamPada Perusahaan yang Masuk Dalam
DaftarEfekSyariah (DES)”.Khasanah Penelitian Fakultas Syariah dan
HukumUniversitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.Yogyakarta.
Puspitanigrum, Roshinta. Suhadak., Z.A, Zahroh. (2014). “Pengaruh Tingkat Inflasi,
Tingkat SukuBunga SBI, danPertumbuhan EkonomiTerhadap
NilaiTukar
Rupiah”.Jurnal Administrasi Bisnis. Vol. 8 No. 1, pp. 1-9, 2014.
Rahmadini, Lintang. (2011). “Analisis Pengaruh CAR, Pertumbuhan DPK,
Pertumbuhan Simpanan Dari Bank Lain danSuku Bunga SBI
TerhadapPertumbuhan Kredit”.Khasanah Penelitian Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro.Jawa Tengah.
Sari, Erna Indah.Safitri, Ervita. Juwita, Ratna. (2010). “Pengaruh Inflasi danTingkat
Suku Bunga Terhadap Return Saham PT Indofood Sukses MakmurTbk”. Jurnal
Fakultas Ekonomi STIE MDP. Jakarta.
Silvia,
Engla
Desnim.,
Wardi,
Yunia.,
Aimon,
Hasdi.
(2013).
“AnalisisPertumbuhanEkonomi, Investasi dan Inflasi di Indonesia.Jurnal
KajianEkonomi Fakultas EkonomiUNP , Vol.1, No. 2, pp. 224-240, 2013.
Simorangkir, OP. (2005). Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank (Edisi
II).Jakarta:Ghalia Indonesia.
Syaichu, Muhammad.,Wibowo, EdhiSatriyo. (2013). “Analisis Pengaruh Suku Bunga,
Inflasi, CAR, BOPO, NPF, Terhadap Profitabilitas Bank Syariah”. Jurnal Kajian
Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro.Vol 2.No. 2, pp.
1-10, 2013.
Tambunan, Tulus. (2006). “Iklim Investasi di Indonesia:Tantangan danPotensi. Kadin
Indonesia-Jetro, Jakarta.
Undang-Undang Badan KoordinasiPasar Modal No. 5 Tahun 2013
TentangProsedurInvestasi.
Yusuf, Arif Muhammad. (2008). “Analisis Pengaruh Investasi, Inflasi, Pengeluaran
Pemerintah, PenawaranUang dan Ekspor Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi
Indonesia Tahun 1981-2006”.Khasanah
Penelitian
Fakultas
Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Surakarta.Jawa Timur.
Download