11/27/2014 ASUHAN KEPERAWATAN PADA APENDISITIS, DEMAM TIFOID & HERNIA Dewi Baririet Baroroh PSIK FIKES UMM 2015/2016 ASUHAN KEPERAWATAN PADA APENDISITIS 1 11/27/2014 DEFINISI adalah peradangan apendiks vermiform yang terjadi sebagian besar pada remaja dan dewasa muda ETIOLOGI Fekalit Apendiks yang terpuntir Oklusi eksternal usus akibat adesi Pembengkaka n dinding usus Kondisi fibrosa dinding usus 2 11/27/2014 PATOFISIOLOGI Obstruksi apendiksmuku s meningkat Nekrosis Infeksi terlokalisasi Tekanan intraluminal meningkat Penurunan isi arteri Membentuk dinding Drainase vena menurun Invasi bakteri ke lumen usus Abses Trombosis Edema *drainase limfe terhambat akibat peningkatan tek intraluminal edema Krusakan vaskular ruptur apendiks dg sekitarnya Fistula apendiks dan sekitarnya (VU, usus halus, sigmoid dan sekum) MANIFESTASI KLINIS 1. NYERI • Viseral • Hilang setelah buang angin • Berawal dari periumbilikal pindah ke kuadran kanan bawah (mc burney: antara SIAS dan umibilikus) • Nyeri bertambah berat dan sering, hilang dengan berbaring atau menekukkan tungkai bawah untuk meredakan tegangan pada otot perut • Nyeri tekan lepas Lanjut… • • • • • • • 2. Muntah 3. Anoreksia 4. Demam 5. Lidah kotor 6. Halitosis 7. Lekositosis ringan 8. Tanda rovsing : nyeri terjadi pada kuadran kanan bawah setelah palpasi kuadaran kiri bawah 3 11/27/2014 4 11/27/2014 5 11/27/2014 PENATALAAKSANAAN MEDIS Menejemen Bedah : Apendektomi pre op: cairan dan antibiotik IV. Perlu puasa sebelm operasi Dilakukan 24 - 48 jam setelah nyeri, dilalukan dengan insisi kecil/laparoskopi Komplikasi : perforasi usus dan pritonitis Pasien boleh segera pulang stlh post op, tidak boleh mengangkat berat dlm 2 – 4 minggu, aktifitas berat setelah 4-6 minggu post op 6 11/27/2014 PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN • Pantau nyeri PQRST • PantauTTV • Pantau status cairan dan elektrolit Diagnosa keperawatan • Nyeri • Defisit volume cairan • Resiko infeksi • Tidak ada komplikasi • Penyembuhan dalam 4-6 minggu • Tidak ada infeksi Pengkajian Evaluasi INTERVENSI KEPERAWATAN Kontrol nyeri non farmakologis, posisi semifowler (mengurangi tekanan pada insisi abdomen) Farmakologis diberikan setelah post op Nyeri Akut, outcome: nyeri post op terkompensasi Jangan lakukan enema atau laksatif karena menimbulkan perforasi Jangan melakukan kompres panas karena menyebabkan perforasi 7 11/27/2014 Cairan IV untuk mempertahankan kesimbangan, ambahkan elektrolit bila dierlukan (kolaborasi) Jika klien muntah, pertimbangan pemasangan NGT Resiko Kekurangan volume cairan outcome : mempertahankan balance cairan Hitung balance cairan asupan dan keluaran Pre op: (1) Pantau TTV rutin. Perubahan denyut nadi dan TD mengindisikan nyeri akibat ruptur, (2) Antibiotik pre op (kolaborasi) (3) Monitor nyeri, sbg indikator ruptur jika nyeri menjadi menyebar ke seluruh perut dan perut menjadi kaku spt papan Resiko Infeksi outcome: apendektomi sblm ruptur & pengobatan dini sblm ruptur Post op ; (1) monitor TTV, (2) keluaran urin, (3) tingkat kesadaran, (4) terapi IV, (5) periksa balutan krn kemungkinan ada aliran cairan, (6) Rawat luka, (7) reposisi 2 jam sekali, 8 11/27/2014 ASUHAN KEPERAWATAN PADA DEMAM TIFOID Definisi Manifestasi Klinis (first week) • Infeksi sitemik usus akibat bakteri Salmonella thypi • Berbeda tapi hampir sama gejalanya dengan demam paratipi • • • • • Demam Nyeri otot Nyeri kepala Anoreksia Mual muntah disertai perasaan tidak enak di perut • Obstipasi/diare • Batuk • Epistaskis 9 11/27/2014 Manifestasi Klinis (late week) • Bradikardi • Lidah kotor (kotor di tengah, pinggir merah dan tremor) • Hepatomegali • Splenomegali • Gangguan kesadaran • Halitosis 10 11/27/2014 11 11/27/2014 PATOFISIOLOGI S thypi masuk lewat makanan dan air yang tercemar Sebagian dimusnahk an asam lambung Sebagian masuk usus di bagian plak peyeri Perdarahan dan perforasi usus Infeksi lokal di daerah yang dihuni oleh bakteri Masuk aliran darah lewat duktus torasikus Masuk aliran limfe mesenteria l Menembus lamina propia usus Sekresi zat pirogen inflamasi (histamin,prost aglandin) Leukosit naik demam Laboratorium Hemoglobin menurun Leukositosis Uji widal : antigen S. thypi 12 11/27/2014 KOMPLIKASI Komplikasi Intestinal • • • • Perdarahan usus Perforasi usus Ileus paralitik Peritonitis Komplikasi ekstraintestinal • • • • • • Miokarditis KID Pnemonia Hepatitis pielonefritis Meningitis 13 11/27/2014 PENATALAKSANAAN MEDIS Nutrisi Moilisasi bertahap Kebersihan lingkungan dan diri Tirah baring minimal 7 hari Antibiotik PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN • • • • • Nyeri akut Hipertermia Defisit perawatan diri Ketidakefektifan bersihan jalan nafas Ketidakseimbangannutrisi kurang dari kebutuhan tubuh • Gangguan medan energi DIAGNOSA KEPERAWATAN 14 11/27/2014 ASUHAN KEPERAWATAN PADA HERNIA 15 11/27/2014 DEFINISI Adalah protusi abnormal dari organ, jaringan aatau bagian oragan yang melalui struktur normalya • Sering terjadi pada rongga abdomen karena kelemahan otot abdomen • Pada ibu hamil & orang dg obesitas : hernia umbilikalis • Pada laki laki: hernia inguinalis indirek 16 11/27/2014 ETIOLOGI Kelemahan otot abdomen Peningkatan tekanan intra abdomen • Bisa karena usia jaringan otot tergantikan oleh jaringan ikat dan adiposa • Pencegahan : Kontrol berat badan • Latihan otot abdomen • Kehamilan, obesitas, batuk, mengejan, angkat berat • Hindari mengankat barang berat • Hindari mengejan Jarak ligamen inguinal yang lebar (kongenital) Trauma JENIS Berdasarkan kembali atau tidaknya Reponibel : kantong hernia kembali ke rongga abdomen dengan manipulasi Irreponibel : tidak dapat kembali ke rongga abdomen dengan anipulasi tangan Strangulasi: menonjol lewat cincin dan memotong aliran darah *inkarserata Berdasarkan lokasi Hernia ingunial indirek: melalui cincin inguinal &mengikuti funikulus spermatikus lewat kanalis inginalis turun ke skrotum Hernia inguinal direk:usus turun melalui dinding abdomen pada daerah kelemahan otot abdomen (di bagian manapun) Hernia femoralis: melalui cincin femoralis. Bermula dari sumbatan lemak pada kanalis femoralis yang membesar, menarik peritoneum Hernia umbilikalis: karean penigkatan tekanan intra abdomen Hernia ventral/Insisional: terjadi pada insisi bedah sebelumnya yang belum pulih 17 11/27/2014 18 11/27/2014 PENATALAKSANAAN MEDIS Yang tidak mengalam strangulasi truss /penyangga. Klien diajari utk memakai sblm bagun, memantau kulit di bawah alat. Dengan herniorafi : insisi kecil diatas area lemah otot lalu ditutup dg mesh Herniotomi pd anak anak 19 11/27/2014 20 11/27/2014 Perhatikan nutrisi Hambatan mobilitas fisik Kontrol nyeri Resiko Infeksi Nyeri Akut PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN Batasi mengankat berat smp 4-6 minggu TERIMAKASIH 21