askep gawat darurat - Akper Al

advertisement
ASKEP GAWAT DARURAT
TRAUMA ABDOMEN
Niken Andalasari
Gambar :. Anatomi Pencernaan
I
2
3
4
Sumber : Atlas Anatomi Fisiologi, ….
Keterangan :
1. Glndula thyroid
2. Lobus superior pulmonis dextra
3. Lobus medius pulmolis dextra
4. Cor (jantung)
5. Diafragma
6. Lig teres hepatis
7. Colon tranversum
8. Caecum
9. Intestium teneu (ileum)
10.Thymus
11.Lobus Superior pulmonis
sinistra.
12.Lobus inferior pulmonis sinistra.
13.Pericardium
14.Hepar
15.Gaster
16.Omentum majus
17.Intestinum teneu (jejunun)
18.Colon sigmoid.
1
Trauma Abdomen
Trauma abdomen adalah trauma yang terjadi
pada daerah abdomen yang meliputi daerah
retroperitoneal, pelvis dan organ peritroneal
Mekanisme trauma
•Langsung
• Pasien terkena langsung oleh benda atau
perantara benda yang mengakibatkan
cedera misalnya tertabrak mobil dan
terjatuh dari ketingian
•Tidak langsung
• Pengendara mobil terbentur dengan dash
borard mobil ketika kedua mobil tabrakan
2
Jenis trauma Abdomen :
a. Trauma tembus (Tusuk dan tembak)
Penyebab benda tajam atau benda
tumpul dengan kekuatan penuh hingga
melukai rongga abdomen.
* Perdarahan hebat ruptur arteri/vena
* Cedera organ di rongga abdomen
Organ berisiko cedera :
• Luka Tusuk :
•
•
•
•
Hepar (40%),
Usus halus (30%),
Diafragma (20%),
Colon (14%).
• Luka tembak :
•
•
•
•
Usus halus (50%),
Colon (40%),
Liver (30%),
Ruptur vaskuler abdominal (25%).
3
Gambar : Luka tusuk karena stang sepeda di quadran kanan atas
(judulin dan sumber)
Sumber: Walt Alan Stoy dkk, EMT-Basic Textbook, 2 nd ed, Mosby, 2005
Gambar : Luka tusuk mengenai organ liver
Sumber: Walt Alan Stoy dkk, EMT-Basic Textbook, 2 nd ed, Mosby, 2005
4
Gambar : Luka tusuk
Sumber: Walt Alan Stoy dkk, EMT-Basic Textbook, 2 nd ed, Mosby, 2005
b.
Trauma tumpul
Trauma di daerah abdomen yang tidak menyebabkan perlukaan kulit /
jaringan tetapi kemungkinan perdarahan akibat trauma bisa terjadi.
Organ berisiko cedera :
* Hepar 40 - 55 %
* Limpa 35 – 45 %
5
Gambar : Trauma tumpul di daerah abdomen
Sumber: Walt Alan Stoy dkk, EMT-Basic Textbook, 2 nd ed, Mosby, 2005
Sumber: Walt Alan Stoy dkk, EMT-Basic Textbook, 2 nd ed, Mosby, 2005
6
Tanda dan gejala :
•Pecahnya organ solid (tdk berongga).
• Hepar atau lien yang pecah perdarahan.
• Penderita tampak pucat, perdarahan >> gejala shock
hemoragik.
• Nyeri abdomen, ringan berat.
• Auskultasi bising usus menurun.
• Nyri tekan dan terkang nyeri lepas dan defans
muskular(kekakukuan otot)
•Pecahnya organ berlumen (berongga).
•Pecahnya gaster, usus halus atau kolon
peritonitis.
•Keluhan nyeri seluruh abdomen.
•Bising usus menurun.
•Nyeri tekan, pada perkusi didapati nyeri ketok.
7
Penatalaksanaan
• Pengkajian
1. Primary survey
2. Sekondary survey
3. Pemeriksaan Keadaan umum
4. Riwayat kesehatan
5. Head to tue terfokus kepada abdomen
Inspeksi :
•Ekhimosis umbilikal perdarahan peritonial.
•Ekhimosis flank perdarahan organ
retroperitoneal.
•Ekhimosis perineum, scrotum atau labia
fraktur pelvis.
•Luka tembus disertai keluarnya isi abdomen
(usus).
•Simetris atau tidak pelvis, adakah jejas / tdk di
pelvis.
8
Auskultasi
• Dengarkan biasing usus di semua kuadran.
• Dengarkan bising usus selama 2 menit.
• Apabila bising usus menurun atau hilang kemungkinan perdarahan
perforasi pada organ abdomen
Perkusi
Dullnes di kuadran kiri atas
Hematoma pada limpa
Palpasi
•Distensi abdomen
•Nyeri lokal abdomen
•Nyeri abdomen berat, tegang dan spasme otot
(defans muskuler) indikasi proses inflamasi
(peritonitis).
•Tekan dengan hati-hati ada tidak krepitasi
pada velvis.
9
Pemeriksaan penunjang :
•Laboratorium : DL, fungsi ginjal,
elektrolit, urinalisa.
•Foto polos abdomen.
•USG
•CT Scan Abdomen.
Masalah keperawatan.
• Gangguan pola nafas
•
•
•
•
•
•
•
Bebaskan jalan nafas.
Berikan posisi yang nyaman.
Berikan oksigenisasi.
Observasi tanda vital tiap jam ( TD, N, R)
Pasang NGT untuk decompresi
Kolaborasi pemeriksaan AGD.
Kolaborasi tim medis.
10
Masalah keperawatan.
• Gangguan volume cairan.
• Pasang IV line 2 jalur dengan cairan kristaloid.
• Pasang cateter bila tidak ada kontra indikasi.
• Monitoring intake dan out put.
• Observasi tanda-tanda vital tiap jam.
• Fiksasi pelvis bila ada fraktur pelvis
• Benda asing tertancap, jangan dicabut ttp pasang bantalan kasa
yang cukup tebal selanjutnya pasien diapkan untuk operasi
mencegah perdarahan hebat
• Usus keluar, jangan dimasukkan ttp tutup kasa steril yang dibasahi
NaCl 0,9% atau aluminium foil pertahankan kelembaban
• Kolaborasi persiapan operasi bila shock berulang
Masalah keperawatan.
Resiko tinggi infeksi
– Perawatan dengan tehnik septik dan antiseptik
– Usus keluar, jangan dimasukkan ttp tutup kasa
steril yang dibasahi NaCl 0,9% atau aluminium
foil
pertahankan kelembaban.
– Pasang NGT untuk decompresi
– Observasi tanda-tanda inflamasi peritoneum
(peritonitis)
Lapor dr. PJ.
– Kolaborasi pemerikan darah DPL.
– Kolaborasi tim medis th/ antibiotik.
11
Download