BAB I PENDAHULUAN Banyak orang percaya emas adalah produk investasi yang bisa menangkal inflasi. Dan memang, sejarah membuktikan emas akan diborong orang apabila terjadi kepanikan yang bisa membahayakan ekonomi negara, seperti inflasi tinggi, krisis keuangan, atau perang. Inflasi merupakan kenaikan harga barang dan jasa secara umum. Bagi masyarakat di Indonesia, seharusnya berinvestasi dalam emas lebih diperhatikan dibandingkan investasi lainnya dikarenakan perekonomian Indonesia sering kali rentan terhadap krisis. Begitu terjadi krisis, nilai rupiah anjlok dan sebagai besar masyarakat akan kehilangan daya beli dan menurun kesejahteraannya. Secara struktural, ekonomi indonesia cukup rawan terhadap inflasi. Selalu saja ada alasan untuk menaikkan harga barang-barang pokok. Pemerintah bisa menaikkan BBM, dan pengusaha bisa menaikkan harga barang dan jasa, dan akibatnya rupiah selalu jadi kehilangan nilainya. Karena itu, penting sekali bagi kita untuk melindungi nilai kekayaan yang sudah dikumpulkan dan sebagai tabungan di masa tua. Sebab, dalam jangka panjang pasti akan terjadi krisis yang merupakan siklus dari ekonomi. Dan setiap kali terjadi krisis, rupiah akan kehilangan nilainya. Entah sebagai akibat dari naiknya nilai tukar dollar AS, tergerus karena mengalami inflasi tinggi atau kedua hal tersebut terjadi bersamaan. Memilih berinvestasi dalam emas adalah salah satu cara efektif untuk melindungi kekayaan kita. Orang membeli dan menyimpan kekayaan dalam emas untuk mengamankan daya belinya, bukan untuk mendapatkan imbah hasil yang paling tinggi. Peluang investasi tinggi tetap pada jenis investasi seperti saham, walaupun resikonya juga tinggi untuk berinvestasi dalam saham. Emas sebagai alat hedging, tentu saja berinvestasi di emas tidak menjanjikan return besar dalam jangka pendek seperti saham. Tapi return dalam emas relatif stabil, hanya saja kalah mengairahkan bila dibandingkan dengan saham. Investor saat ini melihat logam mulia emas sebagai investasi dengan risiko aman atau safe haven. Kenaikan harga emas yang fenomenal sebesar USD340 per troy ounce sejak Juli lalu,membuktikan nilainya yang sangat berharga sebagai investasi. Kontrak harga emas diprediksi masih terus melanjutkan reli hingga menembus rekor tertinggi di atas USD1.900 per troy ounce. Kian memuncaknya kecemasan investor akan perekonomian global, mendongkrak tingkat permintaan emas yang sejak dulu dianggap sebagai perlindungan kekayaan. Informasi perihal emas sebagai investasi diatas didukung dengan pernyataan konferensi pers yang diposting oleh pihak departemen keuangan. Konferensi Pers mengenai perekonomian makro terkini dan APBN tahun 2011 menuliskan salah satu pernyataan bahwa harga minyak mentah jatuh akibat penguatan dolar karena investor beramai-ramai pindah ke mata uang "safe haven" di tengah meningkatnya kekhawatiran atas pelemahan ekonomi serta ancaman resesi. Situasi serupa juga dialami oleh harga minyak sawit mentah yang cenderung menurun, imbas dari aksi para investor tersebut. Harga komoditas industri mulai mengalami tren penurunan, bahkan harga emas jatuh hingga 12% (mtm) dan kini mencapai US$1612/troy ounce. BAB II KERANGKA TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA Investasi Investasi jangka panjang Investasi jangka pendek Emas Faktor – faktor yang mempengaruhi : 1. Suku bunga 2. Ekspektasi usaha 3. Persediaan 4. Pendapatan Nasional 5. Keuntungan perusahaan, dll Investasi atau pembentukan modal dalam analisis pendapatan nasional adalah seluruh nilai pembelian para pengusaha atas barangbarang modal dan pembelajaran untuk mendirikan industri-industri, pengeluaran masyarakat untuk mendirikan tempat-tempat tinggal, pertambahan dalam nilai persediaan bahan mentah, barang, barang setengah jadi dan barang jadi (Mankiw, 2007). Investasi berdasarkan pengelompokan waktu dibedakan menjadi dua yaitu investasi jangka panjang dan jangka pendek. Emas merupakan produk investasi jangka panjang yang aman. Memiliki sifat aset likuiditas lebih cepat dan sifatnya hanya menjaga kekayaan yg dimiliki seseorang. Harga emas cenderung naik setiap tahun, itulah sebabnya banyak orang yang membeli emas kemudian menjualnya saat harganya naik. Bila akan digunakan untuk investasi, emas yang dibeli hendaknya berupa logam mulia batangan atau koin daripada emas dalam bentuk perhiasan. Emas batangan atau koin tidak mengalami penyusutan atau ongkos pembuatan yang biasa dikenakan apabila kita menjual dalam bentuk perhiasan (Anonim, 2011). Perusahaan atau rumah tangga membeli barang-barang investasi untuk menambah persediaan modalnya dan mengganti modal yang ada setelah habis dipakai. Jumlah barang-barang modal yang diminta bergantung pada tingkat bunga yang mengukur biaya dari dana yang digunakan untuk membayar investasi. Agar proyek investasi menguntungkan, hasilnya (penerimaan dari kenaikan produksi barang dan jasa masa depan) harus melebihi biayanya (pembayaran untuk dana pinjaman). Jika suku bunga meningkat, lebih sedikit proyek investasi yang menguntungkan, dan jumlah barang-barang investasi yang diminta akan turun (Mankiw, 2007). Fungsi Investasi mengaitkan jumlah investasi dengan tingkat bunga rill r. Tingkat bunga riil adalah tingkat bunga nominal yang dikoreksi untuk menghilangkan pengaruh inflasi (kenaikan dalam keseluruhan tingkat harga). Investasi bergantung pada tingkat bunga rill karena tingkat bunga adalah biaya pinjaman. Fungsi investasi miring ke bawah yakni ketika tingkat bunga naik, semakin sedikit proyek investasi yang menguntungkan (Mankiw, 2007). Berubahnya situasi ekonomi dalam periode yang bersangkutan dapat menimbulkan pengharapan perubahan berinvestasi dan kumulatif dalam mengakibatkan pengharapan- skedul permintaan investasi total. Jika suku bunga turun, akan menguntungkan jika investasi diperbesar ( Dernburg dan Dougall, 1981). Tingkat bunga r adalah satu-satunya variabel yang tidak ditentukan dalam persamaan Y = C(Y-T) + I(r) + G. Ini karena tingkat bunga masih memainkan peran penting. Tingkat bunga harus disesuaikan intuk menjamin bahwa permintaan terhadap barang dan jasa sama dengan penawarannya. Semakin besar tingkat bunga, semakin rendah tingkat investasinya, dan karenanya semakin rendah permintaan terhadap barang dan jasa, C + I + G. Jika tingkat bunga terlalu tinggi, investasi terlalu rendah, dan permintaan terhadap output akan lebih rendah dari penawarannya. Jika tingkat bunga terlalu rendah, investasi terlalu tinggi, dan permintaan akan melebihi penawarannya (Mankiw, 2007). Investasi dalam hubungannya dengan tingkat pendapatan nasional dibedakan atas investasi otonom (investasi yang tidak dipengaruhi oleh perubahan pendapatan nasional dan tingkat bunga) dan investasi dorongan (investasi yang dipengaruhi oleh perubahan pendapatan nasional) (Mankiw , 2007). Identitas pos pendapatan nasional menunjukkan bawha tabungan sama dengan investasi. Tabungan dan investasi sebagai fungsi dari tingkat bunga. Kurva tabungan digambarkan vertikal dalam fungsi tabungan, hal ini menunjukkan bahwa tabungan tidak bergantung pada tingkat bunga. Tabungan adalah penawaran dari dana pinjaman berasal dari rimah tangga yang meminjamkan tabungan mereka kepada investor atau menabungnya dibank yang kemudian meminjamkan dana itu kepihak lain. Investasi adalah permintaan terhadap dana pinjaman yang bermula dari investor meminjam dari publik secara langsung dengan menjual obligasi atau secara tidak langsung dengan meminjam dari bank. Karena itu investasi dan jumlah dana pinjaman bergantung pada tingkat bunga (Mankiw, 2007). Tingkat bunga menyesuaikan sampai jumlah perusahaan yang ingin menanamkan modal sama dengan jumlah rumah tangga yang ingin menabung. Jika tingkat bunga terlalu rendah, investor menginginkan output perekonomian lebih banyak ketimbang rumah tangga yang ingin menabung. Jumlah dana pinjaman yang diminta melebihi jumlah yang ditawarkan. Bila ini terjadi, tingkat bunga meningkat. Sebaliknya, jika tingkat bunga terlalu tinggi, rumah tangga ingin menabung lebih banyak ketimbang perusahaan yang ingin menanamkan modal. Hal ini dikarenakan jumlah dana pinjaman yang ditawarkan lebih besar ketimbang jumlah yang diinginkan, tingkat bunga turun (Mankiw, 2007). Pemerintah telah menetapkan output perekonomian ditetapkan oleh faktor-faktor produksi dan tingkat pembelian pemerintah. Kenaikan konsumsi harus diimbangi dengan penurunan investasi (Investasi turun, tingkat bunga naik). Jadi penurunan pajak seperti kenaikan pembelian pemerintah, akan membatasi investasi dan menaikkan tingkat bunga (Mankiw , 2007). Permintaan investasi juga bisa berubah karena pemerintah mendorong atau membatasi investasi melalui undang-undang pajak. Perubahan dalam undang-undang pajak itu membuat banyak proyek investasi lebih menguntungkan, seperti inovasi teknologi, meningkatkan permintaan akan barang-barang investasi. Pada tingkat bunga berapun, permintaan terhadap barang-barang investasi adalah lebih tinggi. Pada tingkat tabungan yang tetap menentukan jumlah investasi, dengan kata lain terdapat penawaran dana pinjaman dalam jumlah tetap. Peningkatan dalam permintaan investasi hanya meningkatkan tingkat bunga ekuilibrium. Jika kita hubungkan tingkat bunga dengan fungsi konsumsi maka tingkat bunga yang semakin tinggi mengurangi konsumsi dan meningkatkan tabungan. Kenaikan tingkat bunga menyebabkan rumah tangga mengkonsumsi lebih sedikit dan menabung lebih banyak. Penurunan konsumsi membuat sumber daya bisa diinvestasikan (Mankiw, 2007). Perubahan pengeluaran investasi merupakan sumber penyebab utama fluktuasi ekonomi. Perubahan investasi juga erat hubungannya dengan perubahan pendapatan nasional. Kenaikan investasi cenderung dikaitkan dengan kenaikan GNP yang cepat sedangkan penurunan investasi cenderung dikaitkan langsung dengan kenaikan yang lamban atau penurunan GNP. Hal ini sesuai dengan pandangan bahwa gejolak investasi merupakan penyebab utama dari perubahan pendapatan nasional (Lipsey, et all., 1991). Persediaan merupakan salah satu elemen investasi total yang lebih peka dan oleh karena itu sangar berpengaruh terhadap pergeseran investasi. Jumlah persediaan dikaitkan dengan tingkat penjualan. Semakin tinggi tingkat produksi dan penjualan semakin besar stok persediaan yang ingin dipertahankan. Perubahan tingkat produksi dan penjualan menyebabkan terjadinya disinvestasi. Semakin tinggi suku bunga riil semakin rendah stok persediaan yang ingin dipertahankan. Perubahan suku bunga menyebabkan terjadinya investasi (atau disinvestasi) persediaan temporer(Lipsey, et all., 1991). Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya suatu investasi yang akan datang adalah sebagai berikut: 1) Ramalan Masa depan Suatu investasi akan dilakukan, jika diramalkan bahwa masa yang akan datang akan memberikan manfaat. 2) Tingkat bunga Semakin tinggi bunga kegiatan investasi cenderung mengalami penurunan dan sebaliknya. 3) Perubahan dan Perkembangan Teknologi Untuk mengadakan perubahan dan mengembangkan suatu teknolohi, maka juga diperlukan suatu investasi. 4) Tingkat pendapatan nasional Semakin tinggi pendapatan nasional, maka investasi cenderung mengalami peningkatan dan sebaliknya. 5) Keuntungan perusahaan Biasanya tidak semua laba yang diperoleh perusahaan itu dibagikan kepada pemiliknya sebesar presentase tertentu dari laba itu digunakan perusahaan untuk investasi. Berubahnya situasi ekonomi dalam periode yang bersangkutan dapat menimbulkan pengharapan perubahan yang kumulatif dalam pengharapan- BAB III DATA DAN PEMBAHASAN Pergerakan Harga Emas Dunia dalam 30 Hari Terakhir Gambar 1. Pergerakan Harga Emas Dunia dalam 30 Hari Terakhir Sumber : http://kumpulan.info/harga-emas.html di akses pada tanggal 6 oktober 2011 pukul 19:21 WIB Berdasarkan gambar pergerakan harga emas 30 hari terakhir, menunjukkan penaikkan kembali pada harga emas yang diperlihatkan oleh perhitungan New York close pada tanggal 4 Oktober 2011 sebesar USD 1624,20, beranjak naik sebesar USD1642,60 pada tanggal 5 Oktober 2011 dan penaikkan kembali pada tanggal 6 Oktober 2011 sebesar 1649,98. Kondisi fluktuasi harga emas sempat mengalami puncak lebih besar dibandingkan harga emas hari terakhir yakni pada tanggal 5 September 2011 yang menembus angka USD1900 per once. Periset dan analis PT Monex Investindo Futures Daru Wibisono mengatakan, semua indikator teknikal menunjukkan harga emas berada dalam tren bearish. Artinya, emas dalam tekanan tekanan jual. Di sisi lain, lanjut Daru, indikator bollinger bands, juga memperlihatkan harga masih down trend. Semua indikator teknikal dan faktor likuidasi investor menunjukkan harga emas dalam down trend. Tapi, investor belum yakin, koreksi saat ini telah menghapus status emas sebagai safe haven. Harga Emas di Indonesia Harga Emas Batangan - Harga Logam Mulia Produksi Aneka Tambang Update: Selasa, 13 September 2011 TABEL 1. Harga Emas di Indonesia Gram Harga per Gram (Rp) 1 560.000 2 539.000 2.5 534.800 3 532.000 4 528.500 5 528.500 10 524.500 25 521.480 50 519.940 100 519.240 250 518.320 1000 518.000 Sumber : http://kumpulan.info/uang/investasi/65-investasi/187-pilih-jenis- investasi-yang-tepat.html Emas, produk investasi yang dimanfaatkan masyarakat untuk tujuan “pelarian” atas kondisi ekonomi negara terkini. Emas segera diburu para investor ketika perekonomian bisa dikatakan tidak stabil dan oleh karena itu investor mencoba menyelamatan kekayaan yang dimilikinya dengan membeli emas dan menyimpannya sebagai investasi yang kemudian mudah dilikuiditaskan ketika harga emas naik. Harga emas yang berfluktuatif dapat terjadi karena beberapa faktor dalam sektor perekonomian makro. Berikut akan diuraikan sebuah data dan penjelasan mengenai faktor yang mempengaruhi harga emas yang merupakan barang investasi. a. Perubahan kurs Melemahnya kurs dollar AS biasanya mendorong kenaikan harga emas dunia. Hal ini karena jatuhnya nilai mata uang dollar membuat harga emas menjadi lebih murah dalam mata uang lain sehingga umumnya mendorong adanya kenaikan permintaan emas, terutama dari sektor industri perhiasan. Untuk menghasilkan keputusan investasi yang tepat dan menguntungkan, para investor perlu melakukan peramalan terhadap perubahan pasar. Dalam melakukan peramalan tersebut, investor perlu menganalisis perubahan ekonomi makro yang sedang dan akan terjadi. Pengamatan terhadap perubahan beberapa variabel ekonomi makro seperti nilai tukar mata uang dan indeks harga emas yang bisa dipercaya bisa membantu investor dalam meramalkan apa yang akan terjadi di pasar. Rendahnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing terutama US dollar menyebabkan harga emas menjadi murah bagi investor. Tabel 2 Kurs Mata Uang Asing terhadap Rupiah Data per 6 Oktober 2011 / 13:22 WIB Mata Uang Kurs Jual Kurs Beli AUD 8.879,60 8.600,60 CAD 8.808,80 8.525,80 CHF 9.943,20 9.640,20 CNY 1.436,75 1.395,15 DKK 1.655,75 1.592,55 EUR 12.237,15 11.876,15 GBP 14.137,50 13.698,50 HKD 1.169,95 1.158,35 JPY 119,89 115,39 NZD 7.043,25 6.796,25 SAR 2.449,05 2.364,05 SEK 1.344,25 1.295,45 SGD 7.002,82 6.932,82 USD 9.150,00 8.900,00 Sumber : http://kumpulan.info/informasi-kurs-valuta-asing.html Tabel pergerakan harga emas 30 hari terakhir mencatat harga emas pada tanggal 6 sebesar USD1649,98 per once. Jika kita rupiahkan dalam per satuan gram maka kisaran harga emas pada hari ini (6 oktober 2011) yakni Dengan penurunan nilai tukar rupiah ini, maka harga jual emas menjadi lebih mahal. Di Indonesia, pada pertengahan tahun 2001, ketika mata uang rupiah mengalami penguatan yang cukup signifikan, harga emas logam mulia (LM) pun menurun. Demikian pula ketika rupiah melemah, harga emas LM pun meningkat. Di awal tahun 2003, perbedaan kurs USD/IDR (dollar AS terhadap rupiah) dengan harga emas LM semakin melebar karena di samping harga emas di pasaran dunia tinggi, nilai dollar AS pun melemah. b. Situasi politik dunia Meningkatnya risiko tekanan krisis utang di AS dan Eropa serta fluktuasi harga komoditas global telah menyebabkan perkiraan pertumbuhan ekonomi dunia direvisi menurun dari 4,3% menjadi 4,0% (2011) dan dari 4,5% menjadi 4,0% (2012). Perlambatan terjadi terutama di kawasan negara maju yg tumbuh 1,6% (yoy) di 2011 dan 1,9% (yoy) di 2012. Sedangkan negara berkembang dan ASEAN 5 diperkirakan masih akan tumbuh di atas 5% (yoy). Volume perdagangan dunia diperkirakan melambat menjadi 7,5% (yoy), dan berlanjut pada 2012 yang sebesar 5,8% (yoy). Pertumbuhan ekonomi AS masih belum pulih, kepercayaan bisnis dan konsumen mulai terkena dampak kekhawatiran akan prospek ekonomi AS. Pada Q2-2011 pertumbuhan AS: 1,5% (yoy), melambat dibandingkan Q1 2011 sebesar 2,2% (yoy) . Angka pengangguran di AS mencapai 9,1% atau sekitar 14 juta orang. Untuk itu pemerintah AS berencana untuk memberikan stimulus sebesar US$ 447 miliar berupa pemotongan pajak, pembangunan infrastuktur dan bantuan langsung untuk masing-masing negara bagian. Perkembangan perekonomian Asia lebih baik namun masih menghadapi beberapa tantangan yakni Inflasi yang terjadi di beberapa negara Asia, termasuk China dan India telah mendorong negaranegara tersebut untuk terus meningkatkan suku bunganya. Ancaman dari sistem keuangan China lebih banyak bersumber dari bubble properti. Pinjaman yang dikucurkan perbankan China hingga Juni 2011 untuk sektor perumahan mencapai 10 triliun Yuan (US$1,6 T). Lebih dari 6 triliun Yuan (US$940 M) diserap oleh konsumen rumah/ apartemen (2x lebih besar dari jumlah yang dikucurkan AS ketika krisis keuangan 2008). Tingkat pengangguran Jepang meningkat dari 4,6% menjadi 4,7% di bulan Juli 2011. Jepang masih mengalami kontraksi perekonomian yang lebih dalam dibandingkan Q1-2011. Pertumbuhan ekonomi Jepang turun dari -1,0% (yoy) menjadi -1,1% (yoy) pada Q2 2011. Untuk kondisi perekonomian di Indonesia yang berada di antara krisis negara barat memperlihatkan Inflasi cenderung rendah dan terkendali di tahun 2011. Peningkatan laju inflasi Agustus 2011 (4,79%, yoy) didominasi oleh sumbangan kenaikan harga emas selama bulan Agustus, sehingga mendorong peningkatan laju inflasi inti (core inflation) di atas rata-rata 3 tahun terakhir sebesar 5% (yoy). Pelaku pasar beralih investasi dari pasar uang dan pasar saham ke investasi emas sehingga permintaan emas melonjak tajam. Dibandingkan investasi di pasar saham yang cenderung menurun, saat ini tingkat keuntungan yang didapat sekitar 5 persen per tahun, investasi emas dapat menghasilkan tingkat keuntungan sekitar 15 sampai 20 persen per tahun. Walaupun saat ini harga emas sedang terkoreksi membuat harga emas berpotensi kembali menguat sampai masalah selesai. Saat ini pengaruh terbesar pergerakan harga emas adalah situasi politik dunia. c. Suplai dan permintaan Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution menuturkan kenaikan harga emas yang terjadi belakangan ini bukan akibat pengaruh fenomena musiman. Melainkan akibat pengaruh permintaan dan penawaran pasar internasional. “Pembentukan harga emas ini tidak ada kaitannya dengan permintaan dan penawaran di dalam negeri. Harga emas yang terjadi sekarang itu akibat pergerakan penawaran dan permintaan di pasar internasional," ujar Darmin, dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR terkait pembahasan Rancangan APBN 2012 di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (8/9). Darmin menjelaskan, harga emas saat ini meningkat 1,07 persen dibandingkan dengan harga emas di pasar emas sehari sebelumnya. Harga emas di pasar saat ini, lanjutnya, berada pada level US$ 1.836,93 per troy ounce atau setara 31,1 gram emas. "Kenaikan harga emas juga terjadi di pasar New York (Comex Gold) yang ada di level US$ 1.840,3 per troy ounce. Harga tersebut berarti meningkat 1,25 persen dibandingkan dengan harga pada perdagangan hari sebelumnya," tandasnya. Sementara itu, harga emas yang diperjualbelikan di PT Aneka Tambang pada 8 September 2011 menurun dibandingkan dengan sehari sebelumnya. Harga penjualan logam mulia itu dijual dengan harga Rp 518.240 per gram dengan berat 100 gram yang sehari sebelumnya masih pada level Rp 530.000 per gram.(APY/ADO) Produksi Barang Tambang Mineral, 1996-2009 Batu Bara Bauksit Nikel Emas Perak Granit BijiBesi Konsentra t Tin Konsentra t Tembaga (ton) (ton) (ton) (kg) (kg) (ton) (ton) (tonmetrik ) (tonmetrik ) 255.40 4 249.39 2 383.19 1 361.37 7 310.43 0 333.56 1 281.90 3 272.05 0 255.05 3 326.99 3 270.62 4 268.96 7 226.05 1 359.45 1 4.827.05 8 8.824.08 8 9.662.64 9 8.720.15 5 5.941.37 0 3.976.27 4 3.975.43 4 3.938.91 5 4.035.04 0 4.302.84 9 4.514.65 4 1.793.44 0 2.050.00 0 425.101 52.304 1.758.910 516.403 54.521 1.817.880 509.978 53.960 2.640.040 502.198 49.708 2.645.180 420.418 56.360 3.270.335 440.648 69.494 2.418.110 190.946 88.142 2.851.190 245.911 74.316 3.238.306 79.635 73.080 2.812.664 87.940 78.404 3.553.808 84.954 79.100 817.796 84.371 64.127 796.899 445.525.93 2 79.210 655.046 na 45.610.587 56.602 973.347 Tahu n 1996 50.332.047 841.976 1997 55.982.040 808.749 1998 58.504.660 1999 62.108.239 2000 67.105.675 2001 71.072.961 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 105.539.30 1 113.525.81 3 128.479.70 7 149.665.23 3 162.294.65 7 188.663.06 8 178.930.18 8 228.806.88 7 1.055.64 7 1.116.32 3 1.150.77 6 1.237.00 6 1.283.48 5 1.262.70 5 1.331.51 9 1.441.89 9 2.117.63 0 1.251.14 7 1.152.32 2 935.211 3.426.86 7 2.829.93 6 2.736.64 0 2.798.44 9 2.434.58 5 2.473.82 5 2.120.58 2 2.499.72 8 2.105.95 7 3.790.89 6 3.869.88 3 7.112.87 0 6.571.76 4 4.863.35 2 83.564 86.928 123.86 2 127.76 8 109.61 2 148.52 8 140.24 6 138.47 5 86.855 142.89 4 138.99 2 117.85 4 64.390 140.48 8 Sumber : Badan Pusat Statistik (Statistic Indonesia) JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang emas awalnya was-was ketika harga emas melandai. Alay, pemilik Toko Lemabang Jaya dan Toko Palembang Jaya di Palembang, tadinya ingin membatasi penjualan perhiasan emasnya ketimbang merugi. Soalnya, beberapa stok miliknya dibeli saat harga masih tinggi. Tapi ia urung melakukannya karena banyak pembeli yang memburu emas di saat harganya rendah. Dia mencontohkan, perhiasan dengan kandungan satu suku emas (6,7 gram) dilego Rp 3 juta, dengan modal Rp 2,8 juta. Tapi, harga jual emas setengah suku lebih tinggi, mulai Rp 1,6 juta-Rp 1,7 juta. "Makin banyak yang beli "kecil-kecil", kami bisa ambil untung," jelas dia. Sepekan ini, Alay bisa menjual minimal 67 gram perhiasan per hari dan meraup untung sedikitnya Rp 2 juta sehari. Padahal, ketika harga tinggi, ia biasanya hanya bisa menjual 30 gram per hari. Pedagang juga mereguk untung dengan menjual emas perhiasan berkadar rendah. Tadinya setiap selisih per kadar, ada perbedaan harga Rp 40.000–Rp 60.000. Tapi kini, harga jual emas berkadar 91 dibanderol Rp 3 juta per suku. Adapun harga emas berkadar 92 sekarang Rp 3,2 juta per suku. Artinya, selisih harganya menjadi Rp 200.000. Satu-satunya kendala yang ia hadapi hanya distributor yang menahan pasokan emas. Namun, Alay tetap berupaya menyetok emas batangan. Dengan begitu, ketika harga emas melambung kembali, ia bisa meraup untung tambahan dari penjualan stok emas yang ia beli di harga lebih murah. Gunawan, pemilik toko emas di Pekanbaru, juga mengalami lonjakan penjualan. Ia bisa menjual sedikitnya 100 gram emas sehari. "Harga tinggi saja masih dibeli, apalagi saat murah. Orang daerah beli murah supaya nanti pas emas tinggi mereka bisa jual," ucapnya. Alay, Gunawan, dan pedagang perhiasan lain di daerah biasanya mengetahui fluktuasi harga emas dari internet, yaitu perdagangan komoditas London. Masyarakat Indonesia memiliki perbedaan dengan masyarakat di Eropa dan Amerika Serikat (AS) terkait jual beli emas. Di Eropa dan AS, dalam membeli dan menjual emas, sangat berpatokan pada apa yang disebut papper trading dan atau patokan indeks seperti di pasar saham. Untuk masyarakat Asia sendiri memiliki tren membeli emas longterm. Begitu punya uang, langsung membeli emas. Dan seperti kondisi saat ini, emas turun tetap tidak ada yang jual. Karena mereka beli emas sebagai bentuk security value. Baru akan dijual dalam kondisi yang sangat butuh. d. Situasi ekonomi Kenaikan harga emas atau komoditas pertanian tidak lepas dari berkembangnya industri,dan kebutuhan akan energi terbarukan. Emas dan komoditas pertanian dinilai sebagai aset nyata karena menjadi bahan konsumsi setiap hari. Mereka jauh lebih homogen dan sepadan dibandingkan investasi khusus lainnya dari kelas aset keuangan tertentu. Dengan demikian jauh lebih aman dalam jangka panjang. Namun hal ini tidak lepas dari sifat investasi safe haven yang identik dengan logam mulia berupa emas, tidak ada komoditas lain yang sebanding dengan emas sebagai safe haven saat ini. Pasalnya, emas yang digunakan bukan dari industri keuangan, sehingga akan terisolasi dari fluktuasi maupun downgrade pada pertumbuhan. Sementara tembaga dan penggunaan minyak adalah industri, sehingga komoditas tersebut jauh lebih rentan terhadap perubahan dalam pertumbuhan ekonomi. Dengan pertumbuhan ekonomi saat ini yang mengalami perlambatan di seluruh dunia, maka investor komoditas ekonomi terkait perlu khawatir. Tembaga yang merupakan salah satu bahan baku industri justru kehilangan nilainya sebesar 11 persen secara year to date sedangkan komoditas konsumsi biji-bijian seperti jagung dan gandum dinilai tidak akan terpengaruh oleh penurunan produk domestik bruto (PDB), namun investor masih bisa merugi jika rencana jangka pendeknya tidak tepat. Pasokan jangka panjang atau fundamental permintaan untuk biji-bijian secara historis meningkat dengan PDB per kapita dan pendapatan yang lebih tinggi. Namun persediaan biji-bijian telah berada di rekor terendah karena bencana alam banjir atau kekeringan. Jadi apa yang harus investor lakukan adalah melacak semua komoditas dan memilih yang berada dalam tren. Namun untuk saat ini tampaknya emas tetap menjadi komoditas safe haven yang aman. Ketika kondisi ekonomi meningkat, kebutuhan akan perhiasan cenderung naik. Namun, dari data statistik terlihat kebutuhan akan perhiasan lebih sensitif terhadap naik turunnya harga emas dibanding kan meningkatnya kondisi ekonomi.Situasi ekonomi yang tidak menentu dapat mengakibatkan inflasi tinggi. Emas biasa digunakan sebagai alat lindung nilai terhadap inflasi. Manfaat ini sudah dirasakan investor sejak lama. Dengan emas, investor mendapat perlindungan sempurna terhadap merosotnya daya beli. Ketika tahun 1978-1980 harga emas sedang booming; sementara inflasi di AS naik dari 4 persen menjadi 14 persen, harga emas naik tiga kali lipat. Di Indonesia, dari data yang didapat, tingkat inflasi tidak mempengaruhi harga emas. Harga emas lebih banyak dipengaruhi kurs rupiah terhadap dollar. e. Suku bunga Kepala Badan Pusat Statistik, Rusman Heriawan memprediksi angka inflasi maksimal 5 persen sepanjang 2011. Ia beralasan sejauh ini angka inflasi masih dapat dikendalikan. Apalagi, inflasi September hanya 0,27 persen dan inflasi sampai awal bulan ini 2,96 persen. "Jadi, kalau bicara akhir tahun optimistis di bawah 5 persen," katanya di Istana Negara, Senin, 3 Oktober 2011. Rusman melanjutkan, inflasi September dan awal bulan ini didorong kenaikan harga beras, cabe merah, dan emas. Meski di pasar global harga emas cenderung turun, ia mengatakan tidak langsung berpengaruh dengan harga emas perhiasan. Indeks Umum , Inti, Harga Yang Diatur Pemerintah, dan Barang Bergejolak Inflasi Indonesia Januari-September 2011 (2007=100 ) Harga Yang Barang Diatur Bergejolak Pemerintah 2011 2.97 3.85 2.32 1.08 Januari 0.89 0.49 0.26 2.42 0.13 0.31 0.32 -0.48 Februari Maret -0.32 0.25 0.21 -2.28 April -0.31 0.25 0.17 -2.31 Mei 0.12 0.27 0.20 -0.44 Juni 0.55 0.33 0.32 1.42 Juli 0.67 0.42 0.21 2.05 Agustus 0.93 1.09 0.29 1.00 September 0.27 0.39 0.32 -0.20 Sumber : Badan Pusat Statistik Republik Indonesia (Statistics Indonesia) Tahun/Bulan Indeks Umum Inti Ketika tingkat suku bunga naik, ada usaha yang besar untuk tetap menyimpan uang pada deposito ketimbang emas yang tidak menghasilkan bunga (non interest-bearing). Ini akan menimbulkan tekanan pada harga emas. Sebaliknya, ketika suku bunga turun, harga emas akan cenderung naik. Secara teori, jika suku bunga jangka pendek naik, harga emas turun. Di Indonesia teori ini tidak selalu berjalan. Pada tahun 1998, karena nilai tukar rupiah merosot tajam terhadap mata uang dollar AS, pemerintah menaikkan tingkat suku bunga secara signifikan. Harapannya, menahan laju kenaikan nilai tukar dollar AS. Akibatnya, walaupun tingkat suku bunga naik, harga emas juga naik. Terlihat tingkat suku bunga tidak terlalu berpengaruh pada harga emas di Indonesia. Tetapi, lebih banyak dipengaruhi harga emas dunia sehingga pengaruh nilai tukar dollar AS terhadap rupiah sangat besar. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2011. http://hargaharga.wordpress.com/2010/03/08/faktor-yangmempengaruhi-naik-turunnya-harga-emas/ Anonim. 2011. http://kumpulan.info/uang/investasi/65-investasi/187-pilihjenis-investasi-yang-tepat.html Anonim. 2011. http://hargaharga.wordpress.com/2010/03/08/faktor-yangmempengaruhi-naik-turunnya-harga-emas/ Lipsey, G. Richard., Peter O Steiner, Douglas D Purvis. 1991. Pengantar Makroekonomi edisi ke delapan. Penerbit Erlangga . Jakarta Mankiw, N. Gregory. 2007. Makroekonomi edisi ke enam. Penerbit Erlangga : Jakarta Dernburg, thomas F, dan Duncan McDougall.1981. JME M Meade and PWS Andrew-summmary of replies to quetion on the effect of interest rate-oxford economic papers, I : 14-31 PENGARUH PEREKONOMIAN MAKRO TERHADAP TINGKAT INVESTASI EMAS NAMA : WIDYAASTUTI NIM : H0810121 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011