Public Relations - Akademi Sekretari dan Manajemen Ariyanti

advertisement
PERAN PUBLIC RELATIONS DALAM MENJAGA DAN
MENINGKATKAN IMAGE YANG BAIK
DI PERGURUAN TINGGI
Oleh :
Zein Bastian
(Dosen Tetap ASM Ariyanti Bandung)
Abstrak
Pertumbuhan dunia pendidikan dalam hal ini perguruan tinggi kini berkembang
dengan cukup baik ini bisa di lihat dari makin banyaknya kampus bermunculan di
setiap daerah, hal ini juga adanya pengaruh dari otonomi daerah yang mana
Pemerintah pusat memberikan kewenangan kepada daerah otonom untuk mengatur
dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri
berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan perundang-undangan. Situasi ini
menimbulkan suatu persaingan diantara perguruan tinggi swasta maupun negeri di
daerah-daerah
yang baru berdiri
ataupun perguruan tinggi yang sudah lama
berdiri dan merupakan ikon di Indonesia. Untuk memenangi persaingan yang tidak
terelakan itu setiap perguruan tinggi khususnya perguruan tinggi swasta berusaha
mengatasi keadaan yang tidak menguntungkan ini. Dalam perjalanan hidupnya ada
perguruan tinggi swasta yang berjalan mulus ada pula yang menghadapi kendala
dengan pihak ekstern maupun pihak intern perguruan tinggi. Disinilah pentingnya
peran public relations dalam menjaga dan meningkatkan image pada suatu
perguruan tinggi. Kepentingannya tidak hanya dalam rangka memelihara hubungan
dengan para mahasiswa/i serta dosen, staf atau karyawan, yayasan,
lembaga
pemerintahan maupun swasta, tetapi yang lebih penting lagi juga menghadapi krisis
yang sewaktu-waktu muncul sebagai akibat yang bermacam-macam yang timbul
tanpa diduga dan dapat diperkirakan sebelumnya.
Pendahuluan
Dalam suatu institusi komunikasi sangatlah penting sebagai sarana dalam menjalin
hubungan dengan
pihak intern dan ekstern dalam mengembangkan institusinya.
Maju mundurnya suatu institusi sangat bergantung pada bagaimana cara institusi
tersebut membina hubungan yang baik dengan sesama rekan kerja dan pihak luar
yang terkait dalam proses perkembangan institusi tersebut sehingga terciptalah citra
yang baik dimata pihak intern dan ekstern. Dalam hal ini peran public relations sangat
diperlukan dalam meningkatkan profesionalisme dan produktifitas kerjanya supaya
dapat memberikan kontribusi yang baik terhadap institusinya. Oleh karena itu
diperlukan pengefektifan public relations dalam menjalankan fungsi-fungsinya public
relations memiliki peran yang sangat besar dalam perkembangan institusi, oleh
karena itu kejelian seorang public relations untuk mengkomunikasikan dengan baik,
cepat dan tepat informasi yang berguna bagi institusi sangat diperlukan. Selain itu
Public relations sangat menunjang dalam melakukan komunikasi yang efektif baik
internal maupun eksternal, tentu saja seorang public relations dalam hal ini harus tahu
bagaimana cara mengembangkan apa yang ada dalam dirinya termasuk jiwa
kepemimpinannya
Public Relations
Definisi Public Relations menurut International Public Relations Association (IPRA)
yang dikutip oleh Maria Assumpta Rumanti dalam buku Dasar-Dasar Public
Relations Teori dan Praktik adalah sebagai berikut ”Public Relations is a
management function, of a continuing and planned character, through which public
and Private organizations and institutions seek to win and retain the understanding,
sympathy and support of those with whom there are or may be concerned by
evaluating public opinion about themselves, in order to correlate as far as possible
their own policies and procedures, to achieve by planned and widespread
information more productive coorperation and more efficient fulfillment of their
common interests”(2002:11)
Definisi tersebut dapat diterjemahkan sebagai berikut Public Relations merupakan
fungsi manajemen dari sikap budi yang direncanakan dan dijalankan secara
berkesinambungan oleh organisasi-organisasi, lembaga-lembaga umum dan pribadi
dipergunakan untuk memperoleh dan membina saling pengertian simpati dan
dukungan dari mereka yang ada hubungan dan diduga ada kaitannya dengan cara
menilai opini publik mereka, dengan tujuan sedapat mungkin menghubungkan
kebijaksanaan dan ketatalaksanaan, guna mencapai kerja sama yang lebih produktif,
dan untuk memenuhi kepentingan bersama yang lebih efisien, dengan kegiatan
penerangan yang terencana dan tersebar luas.
Pengertian Public Relations menurut Frank Jefkins yang dikutip oleh Neni Yulianita
dalam bukunya yang berjudul Dasar-Dasar Public Relations adalah sebagai berikut
Public Relations consist of all forms of planned communication. Outwards between
organization and it’s publics for the purposes of achieving specific objectives
concerning mutual understanding (2001:33)
definisi tersebut mengemukakan bahwa public relations merupakan suatu bentuk
komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi
dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang
berlandaskan pada saling pengertian.
Sedangkan Public Relations menurut W Emerson Reck yang dikutip oleh Oemi
Abdurahman dalam buku Dasar-Dasar Public Relations adalah sebagai berikut
Public Relations is the continued process of keying policies , services and action to
the best interest of those individual and groups whose confidence and goodwill an
individual or institution policies, services and action to assure complete
understanding and appreciation (2001:25)
Definisi tersebut mengemukakan bahwa Public Relations adalah kelanjutan dari
proses penetapan kebijaksanaan, penentuan pelayanan dan sikap yang disesuaikan
dengan kepentingan orang-orang atau golongan agar orang atau lembaga itu
memperoleh kepercayaan dan good will dari mereka. Pada prinsipnya Public relations
menekankan diri pada komunikasi yang berarti memberikan pemahaman bahwa
kegiatan public relations adalah kegiatan komunikasi dimana komunikasi ini
menekankan pada komunikasi organisasi yang sasarannya yaitu untuk publik di
dalam dan publik di luar organisasi yang berlandaskan pada pengertian diantara
keseluruhan publik yang berkepentingan terhadap organisasi juga. Public relations itu
suatu kegiatan untuk menanamkan dan memperoleh good will, kepercayaaan
penghargaan pada dan dari publik suatu badan khususnya dan masyarakat pada
umumnya,
dalam public relations terdapat suatu usaha untuk mewujudkan suatu
hubungan yang harmonis antara suatu badan dengan publiknya, usaha untuk
memberikan atau menanamkan kesan yang menyenangkan sehingga akan timbul
opini publik yang menguntungkan bagi kelangsungan hidup badan itu
Tujuan Public Relations
Frank Jefkins mengemukakan tujuan Public relations yang dikutip oleh Neni
Yulianita dalam buku Dasar Dasar Public Relations yang menyatakan bahwa tujuan
Public Relations adalah meningkatkan favourable image/citra yang baik dan
mengurangi atau mengikis habis sama sekali unfavorable image/citra yang buruk
terhadap organisasi tersebut (2001:42)
Selain itu tujuan Public relations menurut Dimock Marshall CS yang dikutip oleh
Neni Yulianita dalam buku Dasar Dasar Public Relations mengemukakan
Tujuan Public Relations terdiri dari 2 macam
1. Secara positif yaitu berusaha untuk mendapatkan dan menambah penilaian
dan good will suatu organisasi atau badan
2. secara defensif yaitu berusaha untuk membela diri terhadap pendapat
masyarakat yang bernada negatif, bilamana diserang dan serangan itu kurang
wajar padahal organisasi suatu badan kita tidak salah (2001:42)
pada dasarnya dapat disimpulkan bahwa tujuan aktivitas public relations yang
dijalankan organisasi adalah membangun pemahaman publik terhadap organisasi
sehingga dapat terbangun hubungan yang baik antara organisasi dengan publiknya
untuk menciptakan, memelihara dan meningkatkan citra yang baik dari organisasi
kepada publik yang disesuaikan dengan kondisi-kondisi daripada publik yang
bersangkutan dan memperbaikinya apabila citra itu menurun atau rusak.
Soemirat dan Ardianto mengklasifikasikan publik dalam Public Relations menjadi
beberapa kategori yaitu:
1. Publik internal dan publik eksternal: Internal publik yaitu publik yang berada
di dalam organisasi/ perusahaan seperti supervisor, karyawan pelaksana,
manajer, pemegang saham dan direksi perusahaan. Eksternal publik secara
organik tidak berkaitan langsung dengan perusahaan seperti pers, pemerintah,
pendidik/ dosen, pelanggan, komunitas dan pemasok.
2. Publik primer, sekunder, dan marginal. Publik primer bisa sangat membantu
atau merintangi upaya suatu perusahaan. Publik sekunder adalah publik yang
kurang begitu penting dan publik marginal adalah publik yang tidak begitu
penting. Contoh, anggota Federal Reserve Board of Governor (dewan
gubernur cadangan federal) yang ikut mengatur masalah perbankan, menjadi
publik primer untuk sebuah bank yang menunggu rotasi secara teratur, di
mana anggota legislatif dan masyarakat menjadi publik sekundernya.
3. Publik tradisional dan publik masa depan. Karyawan dan pelanggan adalah
publik tradisional, mahasiswa/pelajar, peneliti, konsumen potensial, dosen,
dan pejabat pemerintah (madya) adalah publik masa depan.
4. Proponent, opponent, dan uncommitted. Di antara publik terdapat kelompok
yang menentang perusahaan (opponents), yang memihak (Proponents) dan
ada yang tidak peduli (uncommitted). Perusahaan perlu mengenal publik yang
berbeda-beda ini agar dapat dengan jernih melihat permasalahan.
5. Silent majority dan vocal minority. Dilihat dari aktivitas publik dalam
mengajukan complaint (keluhan) atau mendukung perusahaan, dapat
dibedakan antara yang vokal (aktif) dan yang silent (pasif). Publik penulis di
surat kabar umumnya adalah the vocal minority, yaitu aktif menyuarakan
pendapatnya, namun jumlahnya tak banyak. Sedangkan mayoritas pembaca
adalah pasif sehingga tidak kelihatan suara atau pendapatnya. (2004:15)
Fungsi Public Relations
Terdapat tiga fungsi Public relations menurut Betrand R. Canfield yang dikutip oleh
Onong Uchjana Effendy dalam bukunya Human Relations dan Public Relations yaitu
: fungsi public relations
1. mengabdi kepada kepentingan publik
2. memelihara komunikasi yang baik
3. menitikberatkan moral dan tingkah laku yang baik (1993:137)
sedangkan menurut Cutlip Center yang dikutip oleh Frida Kusumastuti dalam
bukunya Dasar-Dasar Humas mengemukakan bahwa fungsi PUBLIC RELATIONS
meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan organisasi
2. Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan menyebarkan
informasi dari perusahaan kepada publik dan menyalurkan opini publik pada
perusahaan.
3. Melayani publik dan memberikan nasihat kepada pimpinan organisasi untuk
kepentingan umum
4. Membina hubungan secara harmonis antar organisasi dan publik , baik
internal maupun eksternal (2004:23)
Dapat
dikatakan
bahwa
fungsi
Public
Relations
adalah
memelihara
,
mengembangtumbuhkan, mempertahankan adanya komunikasi timbal balik yang
diperlukan dalam menangani, mengatasi masalah yang muncul atau meminimalkan
munculnya masalah. Public Relations
bersama-sama mencari dan menemukan
kepentingan organisasi yang mendasar dan menyampaikan kebijaksanaan manajemen
pada publik dan juga menyampaikan opini publik pada manajemen juga kepada
semua pihak yang terkait dalam menciptakan adanya saling pengertian yang
didasarkan pada kenyataan, kebenaran dan pengetahuan yang jelas dan lengkap dan
perlu diinformasikan secara jujur, jelas dan objektif
Tugas Public Relations
Tugas –tugas pokok dari Public Relations perusahaan menurut Colin Couldon –
Thomas dalam bukunya Public Relations Pedoman Praktis untuk PR adalah sebagai
berikut :
1. mengevaluasi kekuatan dan kelemahan perusahaan, baik perusahaan sendiri
maupun perusahaan saingan juga ancaman dan peluangnya, mendiagnosis
masalah-masalah yang dapat dipecahkan melalui sarana-sarana public
relations, mengidentifikasi masyarakat yang dituju dan saluran-saluran yang
paling efektif digunakan untuk menjangkau mereka.
2. Memberi nasihat kepada pihak manajemen di semua tingkatan, terutama
mengenai
perkembangan
intern
dan
ekstern
yang
mungkin
dapat
mempengaruhi reputasi perusahaan dalam hubungannya dengan kelompokkelompok lain yang menjadi sasaran komunikai perusahaan.
3. Menjadi ahli depositor karena itu harus mengetahui semua aspek komunikasi
perusahaan baik intern maupun ekstern
4. Membuat kontak dengan para pengambil keputusan ekstern yang penting
5. Memastikan arus informasi yang efektif untuk kelompok-kelompok
masyarakat yang terpilih
6. Membentuk komisi-komisi riset untuk proyek-proyek khusus agar dapat
menentukan dan memperkirakan situasi dan masalah atau mengukur
efektivitas program-program dari public relations yang telah dilaksanakan
7. Mengevaluasi masalah-masalah dan aktivitas public relations sehingga dapat
memberikan laporan-laporan yang teratur kepada pihak manajemen
8. merencanakan dan memanage kegiatan-kegiatan delegasi perusahaan
9. Membantu bagian-bagian lain dengan menganalisis masalah-masalah
komunikasi, menulis dan menerbitkannya
10. Memastikan seluruh organisasi dan tidak melakukan sesuatu tindakan yang
dapat mencemarkan nama baik organisasi.(1996:18)
Lima pokok tugas Public Relations sehari-hari menurut Maria Assumpta Rumanti
dalam buku Dasar-Dasar Public Relations Teori dan Praktik adalah :
1. Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi secara
lisan, tertulis, melalui gambar (visual) kepada publik supaya publik
mempunyai pengertian yang benar tentang organisasi atau perusahaan ,
tujuan, serta kegiatan yang dilakukan
2. Memonitor, merekam dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum atau
masyarakat
3. Memperbaiki citra organisasi
4. Tanggung jawab sosial dimana Public Relations merupakan instrument untuk
bertanggung jawab terhadap semua kelompok yang berhak terhadap tanggung
jawab tersebut.
5. Komunikasi. Public Relations mempunyai bentuk komunikasi yang khusus
Yaitu
komunikasi
timbal
balik
dalam
fungsinya
komunikasi
itu
sentral.(2002:39)
Tugas Public Relations menurut oxley yang dikutip oleh Yosal Iriantara dalam
bukunya Manajemen Strategis menyebutkan bahwa tugas Public Relations adalah
a. Memberi saran kepada manajemen tentang semua perkembangan internal dan
eksternal yang mungkin mempengaruhi hubungan organisasi dengan publikpubliknya
b. Meneliti dan menafsirkan untuk kepentingan organisasi, sikap publik-publik
utama pada saat ini atau antisipasi sikap publik-publik pokok terhadap organisasi
c. Bekerja sebagai penghubung antara manajemen dan publik-publiknya dan
d. Memberi laporan berkala kepada manajemen tentang semua kegiatan yang
mempengaruhi hubungan publik dan organisasi (2004:45)
Tugas Public Relations pada intinya adalah untuk memberi layanan pada orang-orang
yang disebut manajemen itu. Kegiatan Public Relations menurut Lesly yang dikutip
oleh Yosal Iriantara dalam bukunya Manajemen strategis Public Relations adalah
sebagai berikut :
1. Prestise atau citra yang favourable dan segenap faedahnya
2. Promosi produk atau jasa
3. Mendeteksi dan menghadapi isu dan peluang
4. Menetapkan postur organisasi ketika berhadapan dengan publiknya
5. Good will para stokeholder dan konstituen
6. Mencegah dan memberi solusi masalah perburuhan
7. Mengayomi good will komunitas tempat organisasi jadi bagiannya
8. Good will karyawan dan atau anggota organisasinya
9. Mengatasi permasalahan dan prasangka
10. Mencegah serangan
11. Good will para pemasok
12. Good will pemerintah
13. Good will bagian lain dari industri
14. Good will para dealer dan menarik dealer lain
15. Kemampuan untuk mendapatkan personel terbaik
16. Pendidikan publik untuk menggunakan produk atau jasa
17. Pendidikan publik untuk satu titik pandang
18. Good will para customer atau para pendukung
19. Investigasi sikap pelbagai kelompok terhadap perusahaan
20. Merumuskan dan membuat pedoman kebajikan
21. Mengarahkan perubahan (2004:57)
Citra
Bagi Public Relations menyadari citra yang baik tidak hanya terletak pada bentuk
gedung, presentasi, publikasi dan seterusnya tetapi terletak pada :
1. bagaimana organisasi bisa mencerminkan yang dipercayai memiliki kekuatan,
mengadakan perkembangan secara berkesinambungan yang selalu terbuka
untuk dikontrol, dievaluasi.
2. Dapat dikatakan bahwa citra tersebut merupakan gambaran komponen yang
kompleks.
Pada saat ini banyak perusahaan atau organisasi memberikan perhatian terhadap
pembangunan suatu citra yang positif atau baik dimana menguntungkan bagi suatu
perusahaan atau organisasi tersebut tidak hanya melepaskan diri dari terhadap
terbentuknya suatu kesan publik negatif atau buruk. Citra perusahaan adalah
komoditas yang rapuh atau mudah pecah namun kebanyakan perusahaan juga
meyakini bahwa citra perusahaan yang positif adalah esensial, sukses yang
berkelanjutan dan dalam jangka panjang. Citra menurut Katz yang dikutip oleh
Soemirat dan Ardianto dalam buku Dasar-Dasar Public Relations adalah cara
bagaimana pihak lain memandang sebuah perusahaan, seseorang , suatu komite, atau
suatu aktivitas. Setiap perusahaan mempunyai citra. Setiap perusahaan mempunyai
citra sebanyak jumlah orang yang memandangnya. Berbagai citra perusahaan datang
dari pelanggan perusahaan, pelanggan potensial, bankir, staf perusahaan, pesaing,
distributor, pemasok, dan gerakan pelanggan di sektor perdagangan yang mempunyai
pandangan terhadap perusahaan(2004:113). Citra menurut Frank Jefkins yang dikutip
oleh Soemirat dan Ardianto dalam bukunya Dasar-Dasar Public Relations
mengungkapkan bawa citra adalah kesan yang diperoleh berdasarkan pengetahuan
dan pengertian seseorang tentang fakta-fakta atau kenyataan (2004:114). Lima jenis
citra (image) yang dikemukakan oleh Frank Jefkins dalam buku Public Relations ,
yakni:
1. Citra bayangan (mirror image). Citra ini melekat pada orang dalam atau
anggota-anggota
organisasi––biasanya
adalah
pemimpinnya––mengenai
anggapan pihak luar tentang organisasinya.
2. Citra yang berlaku (current image). Adalah suatu citra atau pandangan yang
dianut oleh pihak-pihak luar mengenai suatu organisasi.
3. Citra yang diharapkan (wish image). Adalah suatu citra yang diinginkan oleh
pihak manajemen.
4. Citra perusahaan (corporate image). Adalah citra dari suatu organisasi secara
keseluruhan, jadi bukan sekedar citra atas produk dan pelayanannya.
5. Citra majemuk (multiple image). Banyaknya jumlah pegawai (individu),
cabang, atau perwakilan dari sebuah perusahaan atau organisasi dapat
memunculkan suatu citra yang belum tentu sama dengan organisasi atau
perusahaan tersebut secara keseluruhan. (2003:20)
Efek kognitif dari komunikasi sangat mempengaruhi proses pembentukan citra
seseorang. Citra terbentuk berdasarkan pengetahuan dan informasi-informasi yang
diterima seseorang. Komunikasi tidak secara langsung menimbulkan perilaku
tertentu, tetapi cenderung mempengaruhi cara kita mengorganisasikan citra kita
tentang lingkungan. Efektivitas Public Relations di dalam pembentukan citra (nyata,
cermin dan aneka ragam) organisasi, erat kaitannya dengan kemampuan (tingkat
dasar dan lanjut) pemimpin dalam menyelesaikan tugas organisasinya, baik secara
individual maupun tim yang dipengaruhi oleh Public Relations praktek berorganisasi
(job design, reward system, komunikasi dan pengambilan keputusan) dan manajemen
waktu/ perubahan dalam mengelola sumberdaya (materi, modal dan SDM) untuk
mencapai tujuan yang efisien dan efektif, yaitu mencakup penyampaian perintah,
informasi, berita dan laporan, serta menjalin hubungan dengan orang. Hal ini
tentunya erat dengan penguasaan identitas diri yang mencakup aspek fisik, personil,
kultur, hubungan organisasi dengan pihak pengguna, respons dan mentalitas
pengguna.
Peran Public Relations
Praktisi Public Relations senantiasa dihadapkan pada tantangan dan harus menangani
berbagai macam fakta yang sebenarnya, terlepas dari apakah fakta itu hitam, putih,
atau abu-abu. Perkembangan komunikasi tidak memungkinkan lagi bagi suatu
organisasi untuk menutup-nutupi suatu fakta. Citra Public Relations yang ideal adalah
kesan yang benar, yakni sepenuhnya berdasarkan pengalaman, pengetahuan, serta
pemahaman atas kenyataan yang sesungguhnya. Itu berarti citra tidak seharusnya
“dipoles agar lebih indah dari warna aslinya”, karena hal itu justru dapat
mengacaukannya. Peran Public Relations Menurut Rosady Ruslan dalam bukunya
Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations Mengemukakan Public Relations
mempunyai peran ganda di satu pihak berupa ia menjaga citra baik terhadap lembaga
ataupun organisasi yang diwakilinya dan dipihak lain ia harus berhadapan dengan
berbagai situasi yang kurang menguntungkan
seperti opini publik yang negatif
kontrofersial, bertentangan hingga menghadapi saat yang paling genting dan krisis
kepercayaan dan citra (2000:59)
Public Relations bertindak sebagai komunikator dalam kegiatan komunikasi pada
organisasi yang dalam prosesnya dalam dua arah timbal balik dan juga membina
hubungan yang baik dengan pihak publik sebagai target sasaran yaitu publik internal
dan eksternal
Peran Public Relations dalam menjaga dan meningkatkan image yang baik di
Perguruan Tinggi
Peran Public relations pada suatu perguruan tinggi sangat penting dimana dalam
pertumbuhan perguruan tinggi yang kini tumbuh berkembang terutama di daerahdaerah perkotaan di setiap propinsi sebagai akibat dari otonomi daerah dimana setiap
perguruan tinggi kini bersaing untuk mendapatkan mahasiswa demi kelangsungan
hidup institusinya. Public relations tidak hanya berperan untuk memelihara hubungan
dengan para mahasiswanya , lembaga-lembaga pemerintahan maupun swasta tetapi
yang lebih penting menghadapi krisis yang sewaktu-waktu dapat muncul sebagai
akibat yang bermacam-macam dan tidak dapat diramalkan jauh sebelumnya . Apabila
suatu perguruan tinggi mendapatkan masalah diperlukan suatu tindakan untuk
menormalisasikan keadaan kembali baik. Pemberitaan yang salah perlu diluruskan
berita yang tidak menguntungkan harus dihilangkan dan selanjutnya citra perguruan
tinggi harus dikembalikan dan sekaligus ditingkatkan. Oleh karena itu di perguruan
tinggi diperlukan keberadaan seorang public relations yang mempunyai keahlian
dalam merubah hal-hal yang jelek atau negatif menjadi lebih baik atau positif , yang
samar-samar menjadi jelas sehingga perguruan tinggi sebagai institusi pendidikan
tinggi tetap dipercaya
yang positif
oleh masyarakat dan juga dapat menciptakan opini publik
berhasil atau tidaknya menciptakan opini yang positif yang dilakukan
oleh seorang Public relations bagaimana ia bisa bekerjasama dengan berbagai pihak
media masa untuk mengangkat suatu maksud yang akan disampaikan kepada publik
dengan bentuk berita artikel ataupun informasi lainnya bisa tersebar dalam waktu
yang bersamaan. Public Relations bertindak sebagai komunikator dalam kegiatan
komunikasi pada organisasi di perguruan tinggi yang prosesnya dalam dua arah
timbal balik dan juga membina dan membangun hubungan yang positif dan baik
dengan pihak publik sebagai target sasaran yaitu publik eksternal dan internal,
publik mengetahui rencana kebijaksanaan dan usaha-usaha pimpinan dari public
relations. Dalam hal itu pimpinan menyempurnakan rencana dan strateginya,
melakukan kebijaksanaannya dan meningkatkan usaha-usahanya berdasarkan
keadaan, perasaan harapan dan keinginan publik baik publik intern ataupun ekstern
dan itu semua diketahui manajer beserta stafnya berkat laporan dari public relations.
Kegiatan yang two ways trafic itulah yang menjadi ciri khas public relations yaitu
kegiatan top manajemen ke publik dan dari publik ke top manajemen. Kegiatan yang
dilakukan public relations dalam membina hubungan dengan publik internal
1. Melakukan komunikasi secara langsung dengan para karyawan yang
berPublic Relationsestasi
2. Pertemuan berkala
3. Memberikan pengharagaan kepada karyawan yang berPublic Relationsestasi
4. Memberikan ucapan selamat kepada pimpinan baru
5. Memberikan laporan tentang kegiatan dan perkembangan kampus
Kegiatan yang dilakukan public relations dalam membina hubungan dengan pihak
publik eksternal
1. memberikan undangan kepada pers juga melakukan suatu kegiatan dan
melakukan jamuan makan
2. Melaksanakan kegiatan konferensi perss
3. Memberikan ucapan selamat kepada instansi pemerintah yang berulang tahun
dan juga memberikan ucapan selamat hari raya agama serta berpartisipasi
dalam kegiatan yang dilaksanakan pemerintah yang bisa menguntungkan di
perguruan tinggi
4. Membuat Pressrelease tentang semua kegiatan yang dilakukan oleh kampus
5. Personal contact dimana unsur yang penting dalam hubungan ini adalah
perlakuan terhadap perorangan yang berhubungan dengan kampus
Dalam pelaksanaannya public relations melakukan banyak komunikasi baik secara
langsung secara personal contact maupun komunikasi melalui mass media
Menciptakan dan menjaga citra merupakan tujuan dari kegiatan program kerja public
relations di perguruan tinggi baik untuk keperluan publiksai ataupun promosi . peran
public relations mencakup bidang yang luas menyangkut hubungan dengan berbagai
pihak dan tidak berbentuk hubungan dengan arti sempit karena personal relations
mempunyai peran yang cukup besar dalam kegiatan public relations. Bagaimana
meningkatkan kesadaran, pengertian dan pemahaman tentang aktifitas perguruan
tinggi termasuk membentuk sikap yang menyenangkan, itikad baik, saling toleransi,
saling pengertian, saling mempercayai, saling mengghargai dan akhirnya akan
menciptakan citra yang baik. Untuk lebih memantapkan keberadaan public relations
ditengah masyarakat, perguruan tinggi terutama yang masih baru berdiri ( juga
berlaku kepada perguruan tinggi lama) harus melakukan pengenalan diri
mendapatkan pengakuan, memperoleh penghargaan atau kepercayaan serta bantuan
dari masyarakat . Dalam keadaan yang penuh dengan persaingan ada beberapa alasan
mengapa Public relations sangat penting peranannya diantaranya
a.
Pertumbuhan perguruan tinggi dan pendidikan yang makin berkembang
b.
Timbulnya persaingan diatara perguruan tnggi dengan pendidikan lainnya
c.
Adanya kritik dari masyarakat yang memerlukan penangan yang Public
Relationsofesional dalam mnemberikan penjelasan yang menyagkut
hubungan dengan kegiatan perguruan tinggi
d.
Perkembangan teknologi komunikasi dan media massa yang begitu cepat
perlu
dmanfaatkan
dengan
sebaik-baiknya
untuk
memperkenalkan
perguruan tinggi dengan segala fasilitas dan kelebihannya disamping dapat
meniungkatkan image perguruan tinggi.
Untuk mencapai sukses dalam menjalankan kegiatan public relations sebagai
pembentuk dan penjaga image di perguruan tinggi harus dapat melaksanakan
fungsinya dengan baik, dimana fungsi tersebut adalah
a. Menyampaikan kebijaksanaan yang berlaku di perguruan tinggi kepada publik
b. Menyampaikan opini publik kepada manajemen
c. Melakukan promosi action
d. Menjadi image perguruan tinggi dengan menjalin kerja sama denga pihakpihak tertentu seperti wartawan media cetak ataupun elektronik
e. Menjalin relationship yang baik supaya ada kemudahan dalam liputan
internal maupun eksternal
Adapun Peran Public Relations dalam menjaga dan meningkatkan image di
perguruan tinggi adalah
a. Menjual image yang menyangkut promosi-promosi
b. Menciptakan pengertian membangun kehendak yang baik dan rasa hormat
c. Menciptakan hubungan dan komunikasi yang harmonis baik untuk publik
internal ataupun publik eksternal
d. Mengatasi permasalahan dalam menghadapi krisis yang sewaktu-waktu dapat
muncul
Perguruan tinggi yang memiliki reputasi bagus umumnya akan menikmati enam
hal yaitu :
1. Hubungan yang baik dengan para pemuka masyarakat
2. Hubungan yang positif dengan pemerintah setempat
3. Risiko krisis yang lebih kecil
4. Rasa kebanggan dalam organisasi dan diatara khayalak sasasran
5. Saling pengertian antara khalayak sasaran baik internal ataupun eksternal
6. Meningkatkan kesetiaan para staff dan karyawan
PENUTUP
Berada pada situasi persaingan antar perguruan tinggi baik negeri atau swasta
maupun dengan institusi pendidikan lainnya yang cukup berat sebuah Perguruan
tinggi memerlukan citra atau image yang positif di mata publik untuk membangun
dan menjaga image tersebut dibutuhkan seorang Public Relations yang berperan aktif
dalam menciptakan, menjaga dan meningkatkan image pada perguruan tinggi. Public
Relations merupakan hal yang penting bagi kelancaran aktifitas dan kinerja pada
suatu perguruan tinggi karena public relations merupakan jembatan komunikasi bagi
publik eksternal maupun publik internal , apabila komunikasi berjalan dengan baik
maka aktifitas perguruan tinggi akan berjalan dengan baik pula. Dengan keahlian
yang dimiliki oleh seorang Public Relations dimana mempunyai tugas yang sangat
berat karena dia harus membuat segalanya menjadi baik dan menjaga tetap baik
bahkan harus meningkatkan segalanya ke yang lebih baik lagi dari sebelumnya.
Tugas seorang Public Relations bisa berjalan dengan baik apabila dia mampu
menjaga dan meningkatkan image kampus dan masyarakat masih menaruh
kepercayaan yang tinggi terhadap kampus tersebut dimana banyak masyarakat dapat
mendapatkan ilmu dan Pendidikan yang lebih tinggi dari kampus tersebut. Peran
Public Relations di Perguruan Tinggi Sangatlah besar dan penting dalam menjaga dan
meningkatkan image Perguruan tinggi di mata publik internal dan eksternal
Daftar Pustaka
Abdurachman Oemi. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung.
Bakti. 2001
PT. Citra Aditya
Soemirat Soleh dan Ardianto Elvinaro Dasar-Dasar Public Relations. Bandung. PT.
Remaja Rosda Karya. 2002
Yulianita Neni. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung.
Universitas P2U Unisba. 2007
Pusat Penerbitan
Anggoro M. Linggar. Teori dan Profesi Kehumasan. Jakarta. Bumi Aksara. 2002
Ruslan Rosady. Kiat dan strategi Kampanye Public Relations. PT. Raja Grafindo
Persada. 2000
Jefkins, Frank. Public Relations. Jakarta. Erlangga. 2003
Effendi Onong Uchjana. Human Relations dan Public Relations. Bandung. Cv.
Mandar Maju. 1993
Rumanti Maria Assumpta. Dasar-Dasar Public Relations Teori dan Praktik. Jakarta.
PT Gramedia Widiasarana Indonesia. 2002
Kusumastuti Frida. Dasar-Dasar Humas. Bogor. PT Ghalia Indonesia dengan UMM
press. 2004
Iriantara Yosal. Manajemen Strategis Public Relations. PT. Ghalia Indonesia. 2004
Coulson Colin – Thomas. Public Relations Pedomnan Praktis untuk PR. Jakarta
Bumi Aksara. 1996.
Mengetahui
Pembantu Direktur I
Akademi Sekretari dan Manajemen Ariyanti
Ema Ambiapuri, S.Pd.
Unit Perpustakaan
Akademi Sekretari dan Manajemen Ariyanti
Leni Kurniasih, A.Md.
PERAN PUBLIC RELATIONS
DALAM MENJAGA IMAGE YANG BAIK
DI PERGURUAN TINGGI
Disusun Oleh
Zein Bastian
Akademi Sekretari dan Manajemen Ariyanti
Bandung
2008
Download