SKRINING EDINBURGH POSTNATAL DEPRESSION SCALE EPDS PADA POST PARTUM BLUES Harry Kurniawan Gondo Bagian Obstetri amp Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Abstrak Kelainan psikiatri umum terjadi pada wanita hamil dan pasca bersalin, namun sering tidak terdiagnosis dan tertangani. Sekitar satu dari empat wanita hamil dan pasca bersalin mungkin mengalami gangguan psikiatri namun mayoritas pasien tersebut tidak mendapatkan penanganan adekuat sebagai bagian dari pelayanan obstetri. Kelainan depresi umum terjadi pada kehamilan, mempengaruhi masa anterpartum, dan masa postpartum. Dari kejadian tersebut mengalami bentuk paling berat dari depresi, kelainan depresi mayor. Kata Kunci Post Partum Blues, nilai EPDS Abstract Psychiatry disorders happened at pregnant woman and postpartum, yet it is often not be diagnosed and treated. One from four pregnant woman and postpartum possible experience of psychiatry trouble but the patient majority not get handling of adequat as part of service of obstetri. Psychiatry disorders most happed, depresi at pregnancy, influencing a period of/to anterpartum, and a period postpartum. Of the occurence experiencing of heaviest form of depresi, disparity of major depresi. Keyword Post Partum Blues, EPDS PENDAHULUAN Ada bentuk kelainan psikiatri pasca persalinan . Postpartum blues, . Depresi pasca persalinan, . Psikosis pasca persalinan. Pelaporan prevalensi kejadian postpartum blues bervariasi diseluruh dunia. Prevalensi postpartum blues di Tanzania sebanyak sementara di Jepang . Hal ini disebabkan oleh kurangnya kriteria diagnosis dan metodologi penelitian yang berbeda pada masingmasing penelitian. Di Asia, prevalensi terjadinya depresi pasca persalinan antara , hingga , dimana Malaysia dan Pakistan menjadi peringkat yang terendah dan tertinggi. Psikosis pasca persalinan sudah dikenal sejak jaman Hipokrates, kejadian ini relatif jarang. Meskipun angka kejadiannya per kelahiran, psikosis pasca persalinan merupakan salah satu kasus kegawatdaruratan dibidang obstetri Stone dan Menken, . DEFINISI Definisi depresi pasca persalinan DPP terdapat dalam sistem diagnosis yang tersedia, yaitu Diagnostic and Statistical Beberapa teori menawarkan etiologi depresi pasca persalinan berasal dari perspektif biologi maupun psikologi. Gejala klinis jelas terlihat dari hari ke hingga hari ke . halusinasi. Psikosis pasca persalinan Psikosis pasca persalinan merupakan bentuk terburuk dari kelainan psikiatri pasca persalinan. . Namun beberapa penelitian mendapatkan kejadian DPP pasca persalinan lebih dari bulan. ETIOLOGI Etiologi depresi pasca persalinan belum diketahui secara pasti. delusi. Karena ketiganya memiliki gejala yang saling tumpang tindih. Cunningham dan Lenovo. dan International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems ICD. kehilangan tenaga. . yaitu . kehilangan konsentrasi. defisiensi nutrisi dan/atau . paranoid. OHara dan Segre. Onset terjadi pada minggu ke hingga pasca persalinan. Pearlstein. gangguan nafsu makan. kemudian menghilang dalam beberapa jam hingga beberapa hari kemudian. lebih mudah dipahami seandainya ketiganya dianggap sebagai suatu kejadian yang berkesinambungan. . dan gangguan fungsi. . gejala gangguan tidur. Psikosis pasca persalinan. suatu organisasi internasional yang mendedikasikan diri untuk melakukan penelitian mengenai kelainan psikiatri pasca persalinan.Manual of Mental Disorders DSM IVTR. gangguan penilaian. mendefinisikan penyakit psikiatri pasca persalinan sebagai suatu episode yang terjadi dalam satu tahun setelah kelahiran bayi. APA. perasaan tidak berharga atau perasaan bersalah. belum jelas apakah kelainan tersebut merupakan kelainan yang terpisah. Sudut pandang biologi memandang perubahan fisiologis selama kehamilan/ pasca persalinan dan menduga bahwa gangguan depresi berasal dari. Sebagai tambahan. DPP ialah kelainan ringan dari mental dan yang timbul dalam waktu minggu pasca persalinan. . harus ditemukan gejala klasik depresi setidaknya selama minggu. Gejala klinis psikosis postpartum terdiri dari kebingungan. Postpartum blues. dan pikiran tentang bunuh diri. perilaku tidak terorganisir. Psikosis. Psikosis pasca persalinan pada umumnya merupakan gangguan bipolar namun bisa merupakan perburukan dari gangguan depresi mayor. Depresi pasca persalinan. mood swing. Menurut ICD. Stone dan Menken. Postpartum Blues Postpartum blues ialah keadaan transien dari peningkatan reaktifitas emosional yang dialami oleh separuh dari wanita dalam jangka waktu satu minggu pasca persalinan. Depresi pasca persalinan Untuk mencapai Kriteria depresi pasca persalinan. . KLASIFIKASI Depresi pasca persalinan dibagi menjadi . The DSM IVTR mengategorikan DPP sebagai suatu kelainan depresi mayor akibat pasca bersalin dan terdapat tandatanda bahwa gejala depresi timbul dalam jangka waktu minggu pasca persalinan. Wisner dkk. WHO. Marc Society. mencapai kadar sebelum kehamilan pada hari ke . Namun suatu penelitian menyatakan bahwa tidak ada perbedaan berarti dari perubahan estradiol atau free estriol saat kehamilan tua dan nifas pada wanita depresi dan tidak depresi. Pada bulan pertama masa nifas. konsentrasi saat kehamilan sangat tinggi. estradiol menguatkan fungsi neurotransmitter melalui peningkatan sintesis dan mengurangi pemecahan serotonin. dan pada wanita yang tidak . Bloch dkk. dan kortisol yang meningkat saat kehamilan dan mencapai kadar maksimal saat menjelang aterm juga mengalami penurunan saat persalinan. dan meningkat selama kehamilan dan kali lipat. Yim dkk. Akibat dari kelahiran plasenta saat persalinan. Penurunan kadar progesteron pada awal pasca persalinan mengakibatkan terjadinya insomnia. AJOG. dan argininvasopressin. Estradiol dan estriol merupakan bentuk aktif dari estrogen yang dibentuk oleh plasenta. termasuk fluktuasi dari hormone gonad dan kadar hormon steroid neuroaktif lainnya yang mengalami fluktuasi setelah persalinan. . perubahan kadar sitokin. kadar estrogen estradiol. Kadar prolaktin meningkat selama kehamilan.estriol.gangguan keseimbangan metabolisme. sehingga secara teoritis penurunan kadar estradiol akibat persalinan berperan dalam menyebabkan depresi pasca persalinan. Kadar estrogen yang tinggi selama kehamilan merangsang produksi dari thyroid hormonebinding globulin. Perubahan hormon dan pola tidur dapat berperan dalam terjadinya dan sebagai faktor dari depresi pasca persalinan. dan estron dan progesteron meningkat akibat dari plasenta yang memproduksi hormon tersebut. Dengan menurunnya kadar thyroid hormonebinding globulin setelah persalinan. . . anemia defisiensi besi. human chorionic gonadotropin HCG. sehingga kadar T dan T bebas tetap normal. Kadar dari betaendorfin. Berdasarkan percobaan pada hewan. Keterlibatan system serotonin didasari oleh laporan adanya perubahan dari platelet serotonin transporter binding dan penurunan postsynaptic serotoninA receptor binding pada cingulate anterior dan kortikal mesiotemporal. Postpartum depression. sensitifitas terhadap fluktuasi dan penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron. Akibat sintesis estradiol berasal dari aktifitas metabolism hati janin. oksitosin. penurunan kualitas tidur dan peningkatan gelombang pendek tidur dilaporkan. Stone SD. kadar total T dan T menurun. mengikat T triiodothyronine dan T thyroxine. Menken AE. sedangkan kadar T dan T bebas relatif konstan. sehingga kadar T dan T bebas menurun. Hubungan perubahan hormonal pada masa nifas dengan depresi pasca persalinan Selama kehamilan. mencapai puncaknya saat persalinan. thyroidstimulating hormone TSH meningkat untuk mengkompensasi rendahnya kadar hormon tiroid bebas. Beck. dan hypothalamuspituitaryadrenal HPA axis dan perubahan kadar asam lemak. kadar estrogen dan progesteron menurun tajam. Sebagai konsekuensinya. neuropeptida Y. namun kortisol yang dilepaskan oleh korteks adrenal memiliki efek umpan balik positif dengan CRH plasenta. norepinefrin. Peningkatan kadar CRH dapat menyebabkan terjadinya depresi. Peningkatan progresif kadar CRH maternal selama kehamilan akibat sekresi CRH intrauterin kedalam sirkulasi maternal. endokrin. sehingga terjadi hipercorticolisme pada kehamilan. Dengan pelepasan oksitosin. sedikit meningkat pada usia kehamilan minggu dan menurun drastic hingga aterm. dan oksitosin. Kadar kortisol mencapai puncaknya pada usia kehamilan minggu. dan sifat kasar pada wanita tidak hamil dengan hiperprolaktinemia. preeclampsia. Peran axis HPA dalam terjadinya depresi pasca persalinan Perubahan dramatis pada axis HPA terjadi selama kehamilan sebagai akibat perubahan dari kadar progesteron dan estrogen. angiotensin II. Kadar tertinggi ditemukan selama persalinan. Beck. Kadar protein pengikat pada sirkulasi maternal selama kehamilan tidak berbeda dengan saat tidak hamil. berkurang kadarnya karena pengaruh progesteron. kadar kortisol kembali normal pada hari ke . Distribusi saraf CRH yang sangat luas. Yamashita dkk.. fetal membran dan desidua. Pelepasan CRH dirangsang oleh activin dan interleukin. Corticotrophin releasing homone CRH diproduksi oleh trofoblas. dan berhubungan dengan maturasi paru janin akibat hipertrofi korteks adrenal. Sistem CRH sangat berperan dalam terjadinya depresi. dan berlawanan dengan umpan balik pada hipotalamus. Peningkatan glukokortikoid menginisiasikan umpan balik negative pada axis HPA. prostaglandin. dan respon perilaku terhadap stressor. kadar prolaktin tetap akan kembali seperti sebelum hamil. Akibat pelepasan plasenta pada persalinan. sehingga merangsang sekresi maternal kortisol dari korteks adrenal. . sehingga merangsang sekresi hipofisis ACTH dan kortisol. imunitas. di regulasi oleh steroid. CRH plasenta selanjutnya diregulasi seperti di hipotalamus oleh vasopressin. . Placental CRH dan maternal CRH merangsang hipofisis anterior untuk meningkatkan ACTH. depresi. menghambat pelepasan maternal CRH. dan diproduksi di plasenta. hormon yang merangsang sel lactotropik di hipofisis anterior. pemberian ASI mempertahankan kadar prolaktin tetap tinggi.menyusui kembali seperti keadaan sebelum hamil dalam minggu pasca persalinan. fetal membran dan desidua. Protein pengikat untuk CRH terdapat pada sirkulasi manusia. kadar CRH plasenta meningkat karena pengaruh glukokortikoid. dan persalinan preterm. dan dihambat oleh inhibin dan nitrit oksida. Pasca persalinan. Ia menjadi regulasi utama dalam sistem otonom. yang juga berkorelasi dengan CRH. Namun pada wanita menyusui sekalipun. Cohen dan Nonacs. Prolaktin diduga memiliki peran dalam terjadinya perasaan cemas. Dennis. . Maternal plasma CRH berbanding lurus dengan kadar ACTH dan kortisol. Kadar CRH maternal meningkat selama kehamilan dalam keadaan stress. paritas. OHara dkk. Faktor demografi .kadar progesteron. tingkat pendidikan. Faktor psikososial . gangguan . . Klainin dan Arthur. .depresi pasca persalinan. gangguan mood saat menstruasi. Beberapa penelitian menunjukan menstruasi bahwa riwayat depresi pasca persalinan pada kehamilan sebelumnya.Serotonin HT. Klainin dan Arthur. Riwayat gangguan afektif Ada hubungan yang sangat kuat antara riwayat gangguan afektif dengan kejadian depresi pasca persalinan. Dennis. pertolongan persalinan menggunakan tenaga tradisional. jenis kelamin bayi menjadi faktor risiko utama. . ia diubah menjadi HT. Di beberapa Negara di Asia dimana lakilaki lebih dominan dalam keluarga. Bloch dkk. Serotonin berperan dalam menghambat sekresi CRH. Hubungan dengan yang buruk dengan suami dan mertua. Faktor ekonomi. mencapai kadar seperti sebelum hamil pada hari ke pasca persalinan. Yamashita dkk. . . status pernikahan. . estrogen dan CRH berkurang drastis. Diduga terdapat sensitifitas yang berbeda pada setiap wanita sehingga perubahan hormon yang terjadi pada saat kehamilan dan pasca persalinan menyebabkan terjadinya depresi pasca persalinan. Saat neurotransmitter serotonin terganggu. yaitu Wisner dkk. namun korteks adrenal yang mengalami hipertrofi kembali seperti sebelum hamil pada hari ke pasca persalinan. hidroxytryptofan berasal dari asam amino triptofan. meningkatkan kejadian. . Kadar kortisol juga berkurang drastis pasca persalinan. . . Cohen dan Nonacs. pembatasan aktifitas pasca persalinan. Faktor risiko ini dikelompokan menjadi beberapa cluster. kekerasan dalam rumah. maka kadar CRH meningkat sehingga menyebabkan terjadinya depresi FAKTOR RISIKO Lebih dari faktor risiko dilaporkan sebagai penyebab depresi pasca persalinan. Oleh enzim triptofan hidroksilase. Faktor psikososial Kegagalan dalam pernikahan. Stone dan Menken. dukungan keluarga yang kurang menjadi faktor yang konstan. Cohen dan Nonacs. dan status sosial ekonomi. Perubahan hormon Faktor demografi Beberapa kelompok telah melakukan penelitian tentang beberapa variabel demografis yang berhubungan dengan kejadian depresi pasca persalinan yaitu usia. Riwayat gangguan afektif . Muhdi. Elvira . yang bisa didapatkan dari makanan. . Gejala depresi saat kehamilan . namun suatu review penelitian faktor demografi sebagai risiko terjadinya depresi pasca persalinan di asia menunjukkan hubungan yang kuat. tradisi lokal. Beberapa penelitian menyatakan hubungan antara faktor demografis tersebut dengan depresi pasca persalinan sangat lemah. mertua yang mengatur rumah tangga. teori Barker ialah keturunan dari ibu yang mengalami depresi baik antenatal maupun pasca persalinan.afektif dalam keluarga. Klainin danArthur. PENATALAKSANAAN DEPRESI PASCA PERSALINAN Semua pasien depresi harus mendapatkan terapi berupa psikoterapi. gangguan depresi mayor sebelumnya merupakan faktor risiko tinggi untuk terjadinya depresi pasca persalinan. . Bloch dkk. Beberapa penyakit seperti hipertensi. penyakit jantung koroner. berat penyakit. Di Asia riwayat gangguan afektif menempati urutan pertama sebagai faktor risiko. farmakoterapi dan beberapa memerlukan terapi fisik. Dalam perjalanannya depresi pasca persalinan dapat membaik. EFEK DEPRESI PASCA PERSALINAN TERHADAPIBU DANANAK Depresi pasca persalinan memiliki efek jangka pendek dan efek jangka panjang bagi anak. . Gejala depresi saat kehamilan Depresi antenatal terjadi sebelum konsepsi atau saat kehamilan. gangguan nafsu makan. Salah satu penyebab timbulnya penyakit dewasa yang berasal dari fetal fetal origin of adult disorder. dan Wisner dkk. dan non insulin dependent diabetes mellitus NIDDM merupakan penyakit yang diduga timbul akibat gangguan saat masa fetal. Jika tidak mendapatkan penanganan serius. Pearlstein. Perubahan hormon Perubahan hormon saat kehamilan dan pasca persalinan diduga menjadi penyebab terjadinya depresi pasca persalinan. Satu penelitian juga menyatakan bahwa perubahan sensitifitas yang berbeda pada masingmasing orang terhadap perubahan hormonal yang terjadi saat kehamilan dan persalinan menyebabkan terjadinya depresi pasca persalinan. . jenis terapi bergantung dari diagnosis. Linda dan Melville. hiperkolesterolemia. yang menetap setidaknya minggu. MenkenAE. dan Stone SD. gangguan keseimbangan glukosa. gangguan tidur. namun dapat mengalami perburukan menjadi kelainan depresi mayor. Pengukuran kadar CRHBP pada pertengahan kehamilan menjadi salah satu prediktor depresi pasca persalinan. Efek untuk ibu yang mengalami depresi pasca persalinan bervariasi. gangguan konsentrasi dan keinginan untuk bunuh diri. Beberapa literatur dan penelitian menunjukkan bahwa depresi saat kehamilan dapat berkembang menjadi depresi pasca persalinan. Keturunan dari ibu yang mengalami depresi pasca persalinan juga berpotensi untuk mengalami kelainan psikiatri jangka panjang. dan respon terhadap terapi sebelumnya. yang ditandai oleh anhedonia dan gejala depresi berupa rasa bersalah. komplikasi yang ditimbulkan bisa terjadi dari usia dini hingga dewasa. Beck. Walaupun jarang terjadi depresi pasca persalinan dapat berkembang menjadi psikosis pasca persalinan yang terburuk dari komplikasi ini ialah bunuh diri dan pembunuhan atas anak sendiri. EDPS berupa kuisioner yang terdiri dari dari pertanyaan mengenai bagaimana perasaan pasien dalam satu minggu terakhir. Bagi wanita yang menyusui dapat memilih terapi ini dibandingkan terapi medikamentosa dalam penanganan depresi pasca persalinan yang ringan. TEKNIK SKRINING EDINBURGH POSTNATALDEPRESSION SCALE Edinburgh postnatal depression scale EPDS ialah salah satu metode untuk mendeteksi depresi pasca persalinan. Terapi lain Terapi elektrokonvulsive ECT merupakan metode penatalaksanaan wanita dengan depresi mayor pasca persalinan yang tidak memberikan respon terhadap terapi farmakologi. suatu terapi jangka pendek. pemantauan dilakukan bersama ahli psikiatri. pemberiannya bukannya tanpa risiko. Harus dipertimbangkan keuntungan dan kerugian dalam pemberian obat antidepresi karena obat anti depressi dalam hal ini SRSI. dan biaya. Cohen dan Nonacs. Walaupun tidak umum. Bentuk dari psikoterapi ini berupa konseling baik kelompok maupun individu yang dipimpin oleh profesional dibidang kesehatan jiwa. EPDS dapat dengan mudah digunakan selama minggu pasca persalinan. Klainin dan Arthur. . . SSRI merupakan regimen obat pilihan yang dapat mulai diberikan. Perfetti J. Walaupun beberapa penelitian menunjukan manfaat estrogen. Pemberian estradiol merupakan salah satu metode penanganan depresi pasca persalinan. Antidepresi Depresi pasca persalinan yang berat merupakan indikasi untuk pemberian antidepresi. kurangnya terapis yang terlatih untuk memberikan psikoterapi. memperbaiki hubungan dalam pernikahan. Cara penilaian EPDS . walaupun efek terapi dari ECT efektif. Dalam pemberian obat antidepresi. dan dapat mememberikan efek samping pada bayi. dilakukan tapering off dan penghentian obat dalam jangka waktu minggu setelah pemberian full course. merupakan terapi dengan sasaran masalah interpersonal seperti perubahan peran dalam rumah tangga. . atau dengan kotak . . dan Mendapatkan nilai . diekskresi sebagian kecil melalui ASI. . Elvira . Clark L dan Fillmore CM. Jika gejala depresi mulai membaik selama minggu pemberian. . Muhdi.Pertanyaan . . Hambatan dari terapi ini ialah kesan mendapatkan cap negatif akibat melakukan konseling.Psikoterapi Psikoterapi interpersonal. namun efek samping ECT terhadap ibu dan janin tidak bisa dibilang. dukungan sosial dan stres kehidupan. Pemberian estrogen pada pasca persalinan berhubungan dengan penurunan produksi ASI dan peningkatan kejadian tromboemboli. Bloch dkk. OHara dkk. pengobatan sebaiknya diteruskan paling sedikit selama bulan untuk mencegah relaps. . . mengatur waktu terapi. dengan kotak paling atas mendapatkan nilai dan kotak paling bawah mendapatkan nilai . petugas kesehatan lain . atau kepribadian. phobia. Sederhana . .paling atas mendapatkan nilai dan kotak paling bawah mendapatkan nilai .Para ibu diharap untuk memberikan jawaban tentang perasaan yang terdekat dengan pertanyaan yang tersedia dalam hari terakhir. . bidan. Lebih diterima oleh pasien . kecuali ia mengalami kesulitan dalam memahami bahasa atau tidak bisa membaca. Wanita yang memiliki skor antara dan tanpa adanya pikiran untuk bunuh diri sebaiknya dilakukan evaluasi ulang setelah minggu untuk menentukan apakah episode depresi mengalami perburukan atau membaik. ketidakmampuan merawat bayi juga merupakan keadaan yang membutuhkan penanganan psikiatri segera. ketidakmampuan menjalankan kebersihan diri.Belum divalidasi di Indonesia Para ibu yang memiliki skor diatas sepertinya menderita suatu depresi dengan tingkat keparahan yang bervariasi. Semua pertanyaan kuisioner harus dijawab .Pertanyaan . EPDS yang dilakukan pada minggu pertama pada wanita yang tidak menunjukkan gejala depresi dapat memprediksi kemungkinan terjadinya depresi pasca persalinan pada minggu ke dan . cukup sering. namun dapat dilakukan sebagai alat untuk mendeteksi adanya kemungkinan depresi antepartum.Pertanyaan merupakan pertanyaan yang menunjukkan keinginan bunuh diri. Hindari kemungkinan ibu mendiskusikan pertanyaan dengan orang lain. Wanita yang mengalami gangguan fungsi dibuktikan dengan penghindaran dari keluarga dan teman. Cepat dikerjakan membutuhkan waktu menit bagi ibu untuk menyelesaikan EPDS . jawaban ya. sampai dengan Merupakan penilaian terbalik.Mendeteksi dini terhadap adanya depresi pasca persalinan .Mudah dihitung oleh perawat. EPDS tidak dapat mendeteksi kelainan neurosis. .Tidak bisa mendiagnosis depresi pasca persalinan .Kemungkinan depresi nilai atau lebih Cara pengisian EPDS . Sensitifitas dan spesifisitas EPDS sangat baik. Skala ini menunjukan perasaan sang ibu dalam minggu terakhir Khusus untuk nomor .Jawaban kuisioner harus berasal dari ibu sendiri. kecemasan.Ibu harus menyelesaikan kuisioner ini sendiri. Tidak memerlukan biaya Kekurangan EPDS . Keuntungan EPDS .Tidak bisa mengetahui penyebab dari depresi pasca persalinan . Dengan menggunakan cut of point .Nilai maksimal . merupakan suatu tanda dimana dibutuhkan keterlibatan segera dari perawatan psikiatri. . Depresi Aspek Neurobiologi Diagnosis dan Tatalaksana. British Medical Journal. Andajanisutjahjo. Bhai I. Complex Problems Understanding the Experiences of Perinatal Depression Among New Mothers in Urban Indonesia. Ghubash M. Hormonal Aspect of Postpartum Depression. th Edition. . Manderson L. Culture.DAFTAR PUSTAKA AbouSaleh MT. Amir Nurmiati. Khrymski M. . BP FKUI . Revision of the Postpartum . Vol. Beck CT. Suicide During Pregnancy and in the First Postnatal Year. . Appleby L. American Psychiatric Association Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders. . Text Revision. Complex emotions. Astbury J. Karim L. Washington. Medicine and Psychiatry. Psychoneuroendocrinology. American Psychiatric Association. DC. . . Holden.Postnatal depression in Surabaya. Nordin C. Suri R. Altshuler LL. . Greece A study during the first days after delivery. Schmidt PJ. Cohen LS. Shinfuku N. Bryant J. Bloch M. Hormonal Changes in the Postpartum and Implication for Postpartum Depression. . Hendrick V. Sullivan E. Maternal Deaths in New South Wales. Nieman L. Gonidakis F.L. Klein E. Gartlehner G. Review of Psychiatry Vol. Danaceau M. Obstet Gynecol. The Academy of Psychosomatic medicine . Christodoulou GN. Risk Factors Associated With the Development of Postpartum Mood Disorder. R. Effects of Gonadal Steroids in Women With a History of Postpartum Depression. and Cox J. Josefsson A. Detection of postnatal depression Development of the item Edinburgh Postnatal Depression Scale. Kreatsas G.Depression Predictors Inventory. Balai penerbit FKUI. Low Birth weight. Lohr KN. Rubinow DR. Edwards GD. Berg G. Perinatal Depression a Systematic Review of Prevalence and Incidence. Bloch M. Rotenberg N. Journal of Affective Disorders . The Association Between Pregnancy Processes. . J. koren D. Swinson T. Depresi Pasca Persalinan. . General Hospital Psychiatry. et al. Johanson R. Cliffe S. In Mood and Anxiety Disorder During Pregnancy and Postpartum. Varsou E. Murphy J. Can We Identify Mothers at Risk For Postpartum Depression in the Immediate Postpartum Period Using the Edinburgh Postnatal Depression Scale Journal of Affective Disorders. Aust N Z J Obstet Gynaecol . The North Staffordshire Maternity Hospital prospective study of pregnancyassociated depression. Black D. Rabavilas AD. . Halbreich U. Cox. Gittelman M.International Journal of Mental Health . and Sagovsky.AJOG. Postpartum Mood Disorder. MeltzerBrody S. Psychosocial and Psychological Interventions For Prevention of Postnatal Depression systematic review. Nonacs RM. JOGNN. . British Journal of Psychiatry . . Klein E.. Elvira SD. Gaynes BN.M. J. Arlington American Psychiatric Publishing. Bloch M. Dennis CL. and Postpartum depressionsThe Need For Interdisciplinary Integration. Journal of Affective Disorders. Am J Psychiatry. . Maternity blues in Athens. Johnson I. and Sydsjo G. Dennis CL. koren D. . Australia a data linkage project. Indonesia. Chapman G.. . Murray D. Rotenberg N. British Medical journal. Journal of Psychosomatic Obstetrics amp Gynecology. Risk Factors For Early Postpartum Depressive Symptoms. Gavin NI. Preterm Delivery. . Williams Obstetrics. Milgrom J. Nakano K. MosesKolko EL.AJOG. Tashiro K. and Parenting Stress. Linda LM. McGrawHill Co. Price JC. Antenatal Depression. New England Journal Of Medicine. Validation Study of the Edinburgh Postnatal Depression Scale. eds. Antenatal Risk Factors For Postnatal Depression a Large Prospective Study. Piontek CM. Milgrom J. . Clark L. Spinelli MG. Howard M. et al. Wisner KL. Bilszta JL. Yamashita H. Zlotnick C. Lippincott Williams amp Wilkins. rd ed. Neurologic and Psyciathric Disorder. . . Wibisono S. In Perinatal and Postpartum mood disorder Perspectives and Treatment guide for Health Care Practicioner. International Journal of Nursing Studies. . Postpartum depression A Review of the Literature. Melville JL.Prevalence of depressive symptoms in late pregnancy and postpartum. Acta Obstetricia et Gynecologica Scandinavica. and Treatment. In Cunningham FG. Leigh B. Postpartum Depression. Menken AE. Postnatal depression in Japanese Women Detecting the early onset of postnatal depression by closely Monitoring the Postpartum Mood. Salisbury A. Et al.. Indonesian Psychiatric Quarterly. Segre LS. Springer Publishing Company. Irawari R. Yoshida K.org. Psychologic Disorders of Pregnancy and the Postpartum Period. In Danforths Obstetrics and Gynecology th ed. b Pearlstein T. Vol .April Perfetti J. Kusumadewi I. Elvira SD. Massachusetts Blackwell Publishing. BMC Psychiatry. Arthur DG. Wisconsin Medical Journal. www. BMJ online. . Stone SD. Fillmore CM. Elgin St Thomas. Klainin P. Postpartum Depression. OHara MW. In Clinical Obstetrics The Fetus amp Mother. . Fertil Steril . Jiwa. Am J Psychiatry . Paulden M. Maternal Infanticide Associated With Mental Iillness Prevention and the Promise of Saved Lives. Gemmill AW. Screening for Postnatal Depression in Primary Care Cost Effectiveness analysis. Postpartum depression Identification. Perinatal Mood Disorder an Introduction. J Affect Disord. Screening. et al. Serotonin A Receptor Reductions in Postpartum Depression a Positron Emission Tomography Study. Psychiatric Problems During Pregnancy and the Puerperium. Sarah Leitch. In Journal of Affective . Vol . Postpartum depression in Asian cultures A literature review. rd ed. Wisner KL. Lenovo KJ. Parry BL. Risk Factor For Postpartum Derpression. Risk of Postpartum Depressive Symptoms With Elevated CorticotropinReleasing Hormone in Human Pregnancy. Sp. Yoshida K.K .Disorders . Ketut Suwiyoga. Yim IS. . et al. Yamashita H. Reviewer Prof. OG. Arch Gen Psychiatry. Tashiro N. Dr. Journal of Affective Disorders . dr. Nakano H. Postnatal Depression in Japanese Women Detecting the Early Onset of Postnatal Depression by Closely Monitoring the Postpartum Mood.