Materi PAI kelas 4 semester genap Tahun ajaran 2015 - 2016 A. Sebab – sebab nabi Muhammad SAW hijrah ke Thaif dan Habsyah Dengan wafatnya para pembela Nabi, yakni Abu Thalib dan Khadijah, kafir quraisy makin leluasa menghalangi dan menghentikan dakwah Nabi. Mereka tidak lagi sembunyi – sembunyi untuk menyakiti nabi dan kaum muslimin, Oleh karena kepedihan yang dialami Nabi dan kaum muslimin di Mekah, Nabi memutuskan untuk hijrah dengan maksud memperluas ajaran Islam dan mencari perlindungan bagi kaum muslimin. 1. Pengertian hijrah Hijrah dalam bahasa Arab artinya meninggalkan suatu perbuatan atau menjauhkan diri dari pergaulan. Hijarah dapat juga diartikan dengan pepindahan dari satu tempat ke tempat yang lain. 2. Sebab – sebab hijrahnya Nabi Muhammad ke Thaif adalah sbb : a. Wafatnya Abu Thalib, pada tahun ke – 10 kenabian,beberapa saat sesudah Nabi dan keluarganya keluar dari pemboikotan di lembah Syiib. b. Wafatnya khadijah Al –kubra,berselang dua bulan setelah wafatnya paman Nabi Muhammad SAW , beliau harus merasakan kesedihan lagi dengan wafatnya istrinya yang amat dicintainya. Yakni Khadijah pada usia 65 tahun. Istri yang senantiasa menemaninya dalam suka dan duka , selalu mengorbankan harta dan jiwanya untuk dakwah. Dengan meninggalnya kedua orang yang sangat dicintainya ini membuat Nabi sangat sedih. Nabi menyebut tahun wafatnya Abu Thalib dan Khadijah dengan tahun kesedihan atau tahun duka cita (‘Amul Huzni ). c. Tekanan Kaum Kafir Quraisy Sebagian besar penduduk Mekah dengan terang – terangan menolak Islam. Hampir setiap hari kaum muslimin dianiaya, penganiayaan ini dilakukan oleh pemuka kafir Quraisy yang sangat benci kepada Nabi Muhammad SAW diantaranya Abu Lahab, Hakam bin Ash, dan Utbah bin Mu’ith yang seringkali melempari kotoran dan najis ke halaman rumah Nabi Muhammad SAW. Begitu juga Ummu Jamil istri abu Lahab yang selalu meletakkan duri dan pecahan kaca didepan pintu rumah Nabi. 3. Sebab – sebab kaum Muslimin hijrah ke Habsyah Sebelum hijrah ke Thaif , Nabi Muhammad SAW. Pernah memerintahkan beberapa kaum Muslimin untuk hijrah ke Habasyah. Hal ini disebabkan karena berbagai tekanan yang terus dilancarkan oleh kaum kafir Quraisy bagi kaum Muslimin. Mereka mulai berfikir untuk mencari jalan keluar dari siksaan dan tekanan yang mereka alami. Rasulullah SAW telah mengetahui bahwa Ash-Shammah an-Najasyi, raja yang berkuasa di Habsyah adalah seorang raja yang adil. Tidak ada seorangpun yang teraniaya disisinya. Oleh karena itu, beliau memerintahkan beberapa orang muslim untuk hijrah ke tempat itu. B. Peristiwa Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Thaif dan Habsyah 1. Peristiwa Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Thaif Nabi Muhammad SAW selalu sabar dan berusaha memberikan keamanan dan kenyamanan bagi kaum muslimin. Beliau berani mencari daerah yang lebih aman sebagai tempat baru bagi para pengikutnya. Keberanian itu membuat para pengikutnya semakin cinta kepada Nabi. Nabi adalah satu – satunya manusia yang penuh dengan kemuliaan, kebaikan dan segala keluhuran budi pekerti. Salah satu kota yang dipandang aman oleh Nabi sebagai tempat tinggal kaum muslimin adalah kota Thaif. Letak kota Thaif kurang lebih 75 mil di sebelah tenggara kota Mekah.Thaif berada dipegunungan Ghazwan yang puncaknya berketinggian kurang lebih 6000 kaki. Dahulu kota itu bernama Huwwaj. Di kota Thaif terdapat Bani Tsaqif yang merupakan kabilah terbesar kota itu. Tujuan Nabi Muhammad SAW berhijrah ke Thaif adalah sebagai berikut : a. Di Mekah dakwah Islam sulit berkembang karena ruang gerak nabi dan pengikutnya sangat dibatasi oleh kaum kafir Quraisy b. Untuk menghilangkan kesedihan Nabi setelah Abu Thalib dan Khadijah wafat c. Agar menemukan tempat yang aman untuk dijadikan pusat dakwah Islam d. Untuk memperluas ajaran Islam di luar kota Mekah Nabi muhammad SAW hijrah ke Thaif ditemani oleh sahabatnya yaitu Zaid bin Haritsah. Selama di Thaif Nabi dan sahabatnya menemui para pemuka Bani Tsaqif, Beliau menceritakan ajaran agama Islam dan mengajak penduduk Thaif untuk menyembah kepada Allah dan meninggalkan menyembah berhala. Dengan penuh semangat Nabi mendakwahkan ajaran Islam kepada penduduk Thaif, namun mereka menolak dangan kasar dan angkuh bahkan mereka menghina,mencaci dan melempari Nabi dengan batu. Beliau sangat sedih dan berdo’a kepada Allah agar penduduk Thaif diberikan petunjuk. C. Peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW ke Habsyah Ketika cobaan dan siksaan semakin berat, Allah mengijinkan kaum Muslimin untuk berhijrah ke Habsyah. Orang yang pertama hijrah ke Habsyah adalah Utsman bin Affan bersama istrinya Ruqoyyah binti Rasulullah, diiringi sebagian kaum muslimin. Ketika kaum Quraisy mengetahui hal itu,mereka segera menyusul kaum muslimin dengan mengirimkan Abdullah bin Abi Rabi’ah dan Amru bin Al-Ash ke kerajaan Najasyi. Mereka membawa bermacam – macam hadiah agar raja Najasyi mengembalikan kaum muslimin kepada mereka. Mereka menyebarkan isu untuk memecah belah hubungan kaum muslimin dan raja Najasyi. Untuk membuktikan kebenaran isu yang beredar, Raja Najasyi memanggil kaum muslimin hadir dalam sebuah pertemuan. Kaum muslimin diwakili oleh Ja’far bin Abi Thalib dalam pertemuan tersebut Raja Najasyi mengetahui bahwa isu yang selama ini beredar tidak benar, akhirnya kaum muslimin tetap diijinkan untuk menetap di Habsyah. Kaum muslimin adalah tamu di Habsyah,raja Najasyi mengeluarkan perintah bahwa siapa saja yang mencaci maki kaum muslimin akan dikenakan denda. Peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW. 1. Pengertian Isra Mi’raj Isra berasa dari bahasa Arab, yang artinya “ berjalan diwaktu malam.” Adapun yang dimaksud dengan kata Isra dalam kitab –kitab Islam,atau yang lazim terpakai adalah “ perjalanan pribadi Nabi Muhammad SAW dari masjidil Haram di kota Mekah ke masjidil Aqsa di Palestina pada waktu malam hari “. Mikraj berasal dari bahasa Arab juga, yang artinya “ tangga” atau “ alat untuk naik dari bawah ke atas”. Dalam Al – Qur’an dinyatakan oleh Allah dalam surat Al –Ma’arij ayat 3 yang artinya “ (yang datang) dari Allah, yang mempunyai tempat – tempat naik. 2. Tanggal dan tahun Peristiwa Isra Mi’raj Pada suatu malam terjadi peristiwa luar biasa, Nabi Muhammad SAW. Disirakan dan dimi’rajkan oleh Allah SWT. Beliau dinaikkan ke langit dengan mengendarai Buraq. Menurut sebagian ulama peristiwa Isra Mi’raj ini terjadi pada malam tanggal 27 Rajab tahun kesebelas dari kenabian atau tahun 621 M. 3. Pengalaman Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Setelah mengalami kedukaan karena dua orang yang amat dicintai dan dihormatinya telah wafat. Allah mengutus malaikat Jibril untuk membawa Nabi Muhammad SAW menghadap-Nya. Peristiwa ini terjadi setelah sebelas tahun Nabi Muhammmad SAW menjadi Nabi dan Rasul. Malaikat Jibril menemui Nabi dengan wajah putih bersih bercahaya kilau – kemilau.Nabi dibaringkan Setelah itu, Nabi dipersilahkan untuk menaiki buraq yang telah disediakan Jibril. Buraq membungkukan badannya di hadapan Nabi. Dalam perjalanan Isra Mi’raj, nabi Muhammad ditemani malaikat Jibril . Mereka singgah di lima tempat. Yaitu : kota Madyan, Tursina, Betlehem, dan Masjidil Aqsa, yaitu tempat yang dituju dalam perjalanan malam tersebut, Masjidil Aqsa terletak dikota Yerusalem, Palestina. Pada setiap persinggahan nabi Muhammad selalu melakukan salat sebanyak dua rakaat. Di Masjidil Aqsa Nabi bertemu dengan para nabi – nabi terdahulu. Beliau melakukan salat berjamaah dan Nabi Muhammad SAW menjadi imamnya.Setelah selesai salat Nabi disuguhi dua buah gelas, satu gelas berisi susu dan satu lagi berisi arak, Namun Nabi lebih memilih sebuah gelas yang berisi susu. Lalu malaikat Jibril mengucapkan selamat kepadanya, karena beliau telah memilih yang baik bagi dirinya dan umatnya. Setelah itu Nabi Muhammad SAW, diangkat ke Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah SWT, bersama malaikat Jibril. Dalam perjalanan menuju Sidratul Muntaha Nabi Muhammad SAW dan malaikat Jibril singgah dilangit lapis ketujuh. Dialngit pertama Nabi bertemu dengan Nabi Adam Dilangit kedua Nabi bertemu dengan Nabi Yahya dan Nabi Isa Dilangit ketiga Nabi bertemu dengan Nabi Yusuf Dilangit keempat Nabi bertemu dengan Nabi Idris Dilangit kelima Nabi bertemu dengan Nabi Musa Dilangit keenam Nabi bertemu dengan Nabi Musa Dilangit ketujuh Nabi bertemu dengan Nabi Ibrahim