Pengantar Bisnis Modul 1_popon-ok

advertisement
Modul 1
BISNIS DAN LINGKUNGAN BISNIS
Dra. Hj. Popon Herawati, MSi
PENGERTIAN ORGANISASI BISNIS
Dalam masyarakat yang makin bergerak maju, organisasi harus dikelola secara
efektif dan efisien. Oleh sebab itu, dalam rangka mencapai tujuan, peran organisasi
yang optimal sangat dibutuhkan. Pada dasarnya, organisasi yang mengelola interaksi
masyarakat dapat dibedakan menjadi organisasi profit dan non profit. Organisasi
nonprofit lebih berorientasi pada tujuan nilai sosial (social value) dengan lebih
menekankan kegiatan pelayanan pada kelompok masyarakat. Organisasi yang terdiri
dari organisasi profesi, keagamaan, politik, kebudayaan yang memiliki visi dan misi
yang berbeda-beda. Contoh organisasi nonprofit adalah LBH. LSM, Komnas HAM,
dan sebagainya. Sedangkan organisasi bisnis lebih menekankan pada tujuan profit
atau
keuntungan,
karena
dengan
keuntungan
itu
organisasi
bisnis
dapat
mempertahankan kelangsungan operasinya.
Apa yang dimaksud dengan bisnis? Mengapa mempelajari bisnis dan mengapa
keberadaan bisnis menjadi begitu penting? Secara terminologis, bisnis merupakan
sebuah kegiatan atau usaha. Bisnis dapat pula diartikan sebagai aktivitas terpadu yang
meliputi pertukaran barang, jasa, atau uang yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih
dengan maksud untuk memperoleh manfaat atau keuntungan. Dengan demikian,
bisnis merupakan proses sosial yang dilakukan oleh setiap individu atau kelompok
melalui proses penciptaan dan pertukaran kebutuhan dan kegiatan akan suatu produk
tertentu yang memiliki nilai atau memperoleh manfaat atau keuntungan.
Organisasi bisnis yang dijalankan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan
keinginan pasar konsumen untuk mendapatkan keuntungan, dikenal dengan istilah
perusahaan. Dalam perkembangan selanjutnya, organisasi bisnis tidak hanya menjaga
tingkat keuntungan tertentu melainkan juga berkepentingan untuk menjaga
kelangsungan hidup sumber daya alam dan lingkungan sosial (social responsibility).
Tantangan dalam dunia bisnis tidak hanya datang dari persaingan industri, tetapi juga
dari kebijakan pemerintah atau organisasi internasional. Organisasi bisnis dalam hal
‘12
1
Pengantar Bisnis
Dra. Popon Herawati, MM.
Pusat Bahan Ajar dan Elearning
Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
LINGKUNGAN BISNIS
Sebagai suatu sistem, perusahaan sanngat terkait dengan aktivitas publik
lainnya.
Pengelolaan
bisnis
menjadi
semakin
kompleks
seiring
dengan
perkembanngan ekonomi. Perkembangan dalam sistem mekanisme industrial telah
memberikan implikasikasi pada organisasi bisnis atau perusahaan. Alternatif-alternatif
dan kesempatan lebih banyak terbuka untuk mencapai tujuan organisasi. Berdasarkan
skala penngaruh, maka lingkunngan bisnis dapat dibedakan menjadi lingkunngan
mikro dan lingkungan makro.
Pengelolaan dengan cara kerja perusahaan-perusahaan modern sangat berbeda
setelah pasca depresi besar perekonomian tahun 1930-an. Lingkungan bisnis memiliki
ketergantungan yang kuat dengan fenomena kehidupan ekonomi anggota masyarakat
yang lainnya. Karena lingkungan itulah, bisnis mempunyai kepentinngan untuk
mengelola pihak pihak yang berasal dari berbagai latar belakang (sosial, budaya, dan
politik) yang berbeda. Bisnis yang terkait dengan opini publik atau anggota
masyarakat
banyak dipengaruhi oleh aktivitas bisnis itu sendiri. Pihak yang
dipengaruhi oleh lingkungan bisnis disebut dengan stake-holders. Mennnurut
Frederick, Post dan Davis, stake-holders adalah semua pihak yang dipengaruhi oleh
aktivitas bisnis, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Primary stake-holders merupakan pihak yang secara langsung dipengaruhi
oleh kebijakan, produk, dan aktivitas perusahaan. Primary stake-holders sering juga
disebut sebagai market driven. Mereka terdiri dari para pelanggan/konsumen,
pemasok, karyawan, investor, dan pesaing. Pemilik atau para pemegang saham
merupakan pihak yang berkepentingan dalam mempengaruhi penilaian atas
perusahaan.
Penilaian
tersebut
menyangkut
besarnya
harapan
memperoleh
keuntungan atas keputusan investasi yanng akan dilakukannya pada masa yang akan
datang.
Perusahaan tidak hanya berhubungan dengan masyarakat melalui berbagai
kebijakan yanng dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan misinya. Pada tingkat
tertentu, perusahaan juga berhubungan dengan masyarakat melalui “aktivitas lapis
kedua”. Aktivitas-aktivitas ini tidak secara langsunng berhubungan dengan tindakan-
‘12
3
Pengantar Bisnis
Dra. Popon Herawati, MM.
Pusat Bahan Ajar dan Elearning
Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
MODEL PENGELOLAAN BISNIS
Dengan cara bagaimana bisnis dapat dikelola, adalah pertanyaan awal yang
selalu muncul pada setiap individu atau manusia. Apabila kita cermati lebih lanjut,
telah terjadi perkembangan dalam model pengelolaan bisnis pada negara negara maju
yang selama ini menganut sistem ekonomi liberalisme-kapitalisme. Depresi besar
yang ditandai dengan jatuhnya mekanisme pasar, telah mengubah cara dan model
pengelolaan bisnis. Perbedaan yang mendasar dari kedua sistem besar dunia tersebut
terletak pada mekanisme pengelolaan internal bisnis. Komunisme adalah antitesis dari
sistem ekonomi liberalistik-kapitalistik yang menolak sistem dikotomi. Penguasaan
sumber-sumber secara penuh oleh pemilik modal harus dipecahkan oleh kelompok
pekerja. “Das kapital” (1867) merupakan ide dari Karl Marx yang mengkritik model
pengelolaan bisnis yang tidak seimbang (eksploitatif). Kemudian Eropa terpecah
menjadi dua, yaitu Eropa Barat dan Timur. Eropa Timur menerapkan model
pengelolaan bisnis yang bersifat sentralistik, yaitu kebijakan bisnis yang berada pada
pemerintah.
Sistem dikotomi dalam hubungan bisnis di Amerika Serikat menemui antiklimaks pada tahun 1930-an. Pengelolaan bisnis kemudian dipecahkan melaui metode
penelitian dan pengembangan yang bersifat ilmiah, dimana peran manajer lebih
dioptimalkan dan dan peran pemodal diminimalkan. Model-model manajemen mulai
muncul dan berkembang pada abad ke-20 seiring modernisasi dalam teknologi
produksi bisnis (perusahaan), seperti aliran perilaku, aliran situasional, aliran
kooperatif, dll. Dan pada tahun 1985, Komunisme menngalami kehancuran melalui
program “Perestrotika” yang disponsori oleh Presiden Uni Soviet, Mikhail
Gorbachev.
Terdapat perbedaan yang signifikan antara model pengelolaan bisnis negaranegara berkembang dibenua Asia dan Afrika dengan negara-negara maju. Negaranegara berkembang itu merupakan negara bekas jajahan yang tidak mengalami proses
pengelolaan bisnis yanng matang. Hal ini disebabkan oleh perhatian yang besar dalam
perjuangan untuk memperoleh kemerdekaan. Sebab selama masa penjajahan, hak-hak
‘12
5
Pengantar Bisnis
Dra. Popon Herawati, MM.
Pusat Bahan Ajar dan Elearning
Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
Download