Dicetak pada tanggal 2017-07-18 Id Doc: 589c8ad381944d311049401e 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matematika merupakan mata pelajaran yang selalu diajarkan di setiap jenjang pendidikan dan setiap tingkatan kelas dengan proporsi waktu yang lebih banyak melebihi pelajaran lain. Matematika memiliki peranan penting terhadap bidang studi yang lain karena matematika memberikan dampak yang cukup berarti terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, oleh karena itu matematika di juluki sebagai “Ratu Ilmu Pengetahuan”. Bahkan simbol kecerdasan seseorang dinilai dari kemampuan dalam menguasai matematika (Hamzah dan Muhlisrarini, 2014:48). Kemajuan peradaban manusia dipengaruhi oleh kemajuan penerapan matematika oleh kelompok manusia itu sendiri. Matematika merupakan tolak ukur kegemilangan suatu bangsa yang artinya suatu bangsa yang menguasai matematika dengan baik akan dapat bersaing dengan bangsa lain. Hal ini merupakan harapan dari pemerintah Indonesia untuk dapat bersaing dengan bangsa lain dalam hal perkembangan teknologi dan sains. Oleh karena itu pentingnya penguasaan matematika yang kuat sejak dini. Karena menurut Hamzah dan Muhlisrarini (2014:65) menyatakan bahwa pembelajaran matematika harus direncanakan dengan matang agar perkembangan pengetahuan anak didik meningkat dalam setiap satuan pendidikan. Dicetak pada tanggal 2017-07-18 Id Doc: 589c8ad381944d311049401e 2 Akan tetapi pada kenyataanya, masih banyak dari pemikiran siswa bahkan masyarakat yang menggangap bahwa pelajaran matematika merupakan suatu subjek yang abstrak sehingga membuat siswa tidak memahami konsep dari matematika itu sendiri yang kemudian menimbulkan presepsi dari siswa bahwa matematika adalah pelajaran yang sukar. Dalam keberhasilan pencapaian kompetensi satu mata pelajaran bergantung kepada beberapa aspek, salah satu aspek yang sangat mempengaruhi adalah bagaimana cara guru dalam melaksanakan pembelajaran. Kecenderungan pembelajaran saat ini masih ada yang berpusat pada guru dengan bercerita atau berceramah. Akibatnya tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran rendah. Padahal guru menjadi faktor kunci untuk mengembangkan potensi peserta didik dan peran guru menjadi utama dalam pembangunan nilai keunggulan setiap anak bangsa. Maka diperlukan sebuah proses pembelajaran dimana siswa yang belajar benar-benar berperan aktif dalam belajar. Keterlibatan yang aktif dengan objek-objek ataupun gagasan-gagasan tersebut dapat mendorong aktivitas mental siswa untuk berpikir; menganalisis, menyimpulkan, dan menemukan pemahaman sebelumnya (Uno dan Mohamad, 2014:76). Adapun ciri-ciri dari pembelajaran aktif yaitu, pembelajaran berpusat pada siswa, pembelajaran terkait dengan kehidupan nyata, pembelajaran mendorong anak untuk berpikir kritis, dan pembelajaran menggunakan lingkungan sebagai media atau sumber belajar (Uno dan Mohamad, 2014:76). Hal itu sesuai dengan tujuan dari pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik. Menurut Kurniasih dan Sani (2014:141) bahwa upaya penerapan pendekatan saintifik atau ilmiah dalam proses pembelajaran ini sering Dicetak pada tanggal 2017-07-18 Id Doc: 589c8ad381944d311049401e 3 disebut-sebut sebagai ciri khas dan menjadi kekuatan tersendiri dari keberadaan kurikulum 2013. Pembelajaran dengan pendekatan saintifik menuntut siswa dapat berpikir kritis, logis, dan ilmiah yaitu dengan menggali pengetahuan melalui mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan. Pada tahap mengamati mengutamakan penanaman konsep dengan memperlihatkan atau menyajikan objek secara nyata dengan menggunakan sebuah media. Media pembelajaran disini tidak hanya menampilkan objek untuk diamati, tetapi juga menampilkan soal-soal latihan yang akan dikerjakan oleh setiap kelompok dikelas pada tahap mencoba. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Marjan (2014:10) menyatakan bahwa penerapan pembelajaran pendekatan saintifik lebih efektif daripada model pembelajaran langsung, sehingga disimpulkan bahwa pembelajaran pendekatan saintifik berperan positif dalam meningkatkan hasil belajar dan meningkatkan keterampilan proses sains siswa. Begitu juga menurut hasil penelitian Indira (2014: 149) menyatakan bahwa melalui penerapan pendekatan saintifik, hampir 85 % peserta didik telah menunjukan keaktifannya. Selain itu karena dalam kurikulum 2013 sudah tidak ada lagi mata pelajaran TIK (Teknologi dan Informasi), tetapi TIK sudah digunakan sebagai sarana atau media pembelajaran untuk semua matapelajaran. Maka peran TIK sangat penting sehingga guru-guru hendaknya menguasai beberapa software yang bisa digunakan untuk membuat media pembelajaran agar dapat mendukung proses belajar. Akan tetapi Dicetak pada tanggal 2017-07-18 Id Doc: 589c8ad381944d311049401e 4 masih banyak guru jarang menggunakan media dalam pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi kurang bermakna. Padahal di zaman sekarang, zaman yang sudah memasuki era Teknologi dan Informasi (TIK) sangat dibutuhkan dan pentingnya penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang diharapkan (Rusman, dkk, 2012:5). Media pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyapaikan atau menyalurkan pesan dari suatu sumber secara terencana, sehingga terjadi lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisisen dan efektif (Asyhar, 2011: 8). Akan tetapi pemanfaatan media pembelajaran dikalangan beberapa guru-guru disekolah masih belum bervariasi, dari hasil wawancara dengan salah satu guru matematika di sekolah SMP Negeri 1 Kota Jambi, para guru matematika disekolah tersebut biasanya menggunakan softwareMicrosoft office yaitu PowerPoint sebagai media pembelajaran. Padahal ada banyak software yang dapat digunakan untuk membantu guru membuat sebuah media pembelajaran, salah satunya media animasi berupa video pembelajaran dengan menggunakan software PowToon. Akan tetapi banyak dari guru matematika tersebut belum mengenal software untuk membuat video animasi pembelajaran sehingga peneliti ingin mengembangkan dan mengenalkan kepada guru mengenai video animasi menggunakan softwarePowToon sebagai media pembelajaran. Dicetak pada tanggal 2017-07-18 Id Doc: 589c8ad381944d311049401e 5 PowToon merupakan media presentasi dengan menggunakan layanan online untuk membuat sebuah paparan yang memiliki fitur animasi yang sangat menarik diantaranya animasi tulis tangan, animasi kartun, dan efek transisi yang lebih hidup serta pengaturan timeline yang sangat mudah. Untuk menggunakan softwarePowToon memerlukan koneksi internet, mengingat perkembangan internet di Indonesia sudah semakin maju maka akses internet tidaklah begitu sulit atau menjadi penghambat bagi guru untuk membuat media pembelajaran. Menurut Harsono, dkk (2009) media animasi lebih mudah dipahami oleh siswa karena tahu secara jelas bukan hanya gambar angan dari siswa, dan media animasi digunakan untuk peningkatan hasil belajar siswa dan menurut Rieberdalam sharoon, (2008: 6) “Some people believe that animations can help people learn because they are especially motivating”yang menyatakan bahwa beberapa orang percaya bahwa animasi dapat membantu orang belajar terutama hal memotivasi. Adapun materi yang dipilih untuk disajikan dalam pembelajaran media PowToonini, seperti materi Operasi Aljabar. Kompetensi dasar dari materi Operasi Aljabar di kelas VIII SMP ini adalah menerapkan operasi aljabar yang melibatkan bilangan rasional. Pada materi Operasi Aljabar ada banyak sekali masalah dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi tersebut. Salah satu contoh masalah sehari-harinya adalah seperti contoh masalah berikut ini: “Pak Agus dan Pak Budi baru saja membeli buku di suatu tokoh grosir. Pak Budi membeli 2 kardus buku dan 3 buku sedangkan Pak Agus hanya membeli 5 buku. Mereka berdua menyatakan banyak buku dengan satuan yang berbeda, Pak Agus menyatakan jumlah buku dalam Dicetak pada tanggal 2017-07-18 Id Doc: 589c8ad381944d311049401e 6 satuan kardus, sedangkan Pak Budi langsung menyebutkan banyak buku yang ia beli dalam satuan buku”. Dari contoh masalah tersebut guru dapat dengan mudah menggunakan bantuan media pembelajaran PowToon untuk memaparkan sebuah contoh masalah kepada siswa tanpa harus menyuruh siswa membaca contoh soal dibuku cetak, karena pada video pembelajaran PowToon, siswa dapat melihat langsung karakter Pak Agus dan Pak Budi yang diperankan oleh beberapa karakter animasi yang tersedia di PowToon, sehingga contoh masalah tersebut dapat terlihat lebih nyata dan juga menarik minat siswa untuk belajar materi Operasi Aljabar ini. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti bermaksud ingin melakukan sebuah penelitian pengembangan yang berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Menggunakan Software PowToon Berbasis Pendekatan Saintifik Pada Materi Operasi Aljabar di Kelas VIII SMP Negeri 1 Kota Jambi”. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana mengembangkan media pembelajaran menggunakan software PowToon berbasis pendekatan saintifik pada materi Operasi Aljabar di kelas VIII SMP? 2. Apakah media pembelajaran dengan menggunakan software PowToon berbasis pendekatan saintifik pada materi Operasi Aljabar memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif ? Dicetak pada tanggal 2017-07-18 Id Doc: 589c8ad381944d311049401e 7 1.3 Tujuan Pengembangan Berdasarkan pada rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk media pembelajaran berupa: 1. Video animasi yang dibuat menggunakan softwarePowToonberbasis pendekatan saintifik sebagai sumber belajar siswa pada materi Operasi Aljabar di kelas VIII SMP 2. Media pembelajaran dengan menggunakan softwarePowToon berbasis pendekatan saintifik pada materi Operasi Aljabar di kelas VIII SMP yang valid, praktis, dan efektif. 1.4 Spesifikasi Produk yang dikembangkan Produk yang dikembangkan dalam pengembangan ini adalah berupa video pembelajaran dengan spesifikasi sebagai berikut: 1. Media pembelajaran yang dikembangkan adalah media presentasi yang dibuat menggunakan software PowToonberbasis pendekatan saintifikdalam bentuk video animasi dengan format mp4 yang dikemas kedalam compact disk (CD). Dicetak pada tanggal 2017-07-18 Id Doc: 589c8ad381944d311049401e 8 2. Media pembelajaran yang dikembangkan memiliki animasi tulis tangan, animasi kartun, dan efek transisi yang lebih hidup serta pengaturan timeline yang sangat mudah. 3. Produk yang dihasilkan berupa file yang dapat disimpan dalam perangkat komputer dan dapat diunggah keyoutube atau media sosial lain yang memungkinkan untuk mengunduh video sehingga dapat dimanfaatkan untuk belajar di kelas maupun di luar jam sekolah sebagai bahan untuk belajar mandiri tanpa terikat skenario pembelajaran. 4. Video pembelajaran yang akan dikembangkan sesuai dengan tahap pendekatan saintifik yaitu : mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengelola informasi, dan mengkomunikasikan. 5. Materi video pembelajaran yang akan dikembangkan adalah materi operasi aljabar semester ganjil kelas VIII SMP. 6. Menurut prastowo (2014:310) video pembelajaran ini mempunyai struktur sebagai berikut: a. Judul b. Petunjuk belajar c. Kompetensi dasar atau Materi pokok d. Informasi pendukung e. Latihan f. Penilaian 7. Media ini divalidasi oleh ahli materi dan ahli desain media. Dicetak pada tanggal 2017-07-18 Id Doc: 589c8ad381944d311049401e 9 8. Media pembelajaran ini dapat dijalankan pada semua jenis perangkat komputer, notebook,laptop, dan smartphone sehingga mudah dan praktis untuk digunakan. 1.5 Manfaat Pengembangan 1. Manfaat teoritis Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat memperluas wawasan dan pengetahuan guru tentang pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini secara praktis diharapkan dapat: a. Menyediakan bahan ajar berupa video pembelajaran yang berbasis pendekatan saintifik pada materi operasi aljabar kelas VIII SMPN 1 Kota Jambi. b. Memberi kemudahan bagi guru dalam menyampaikan materi operasi aljabar kelas VIII SMPN 1 Kota Jambi. c. Dapat mempermudah siswa dalam memahami konsep materi pembelajaran operasi aljabar. d. Sebagai rujukan informasi mengenai pengembangan media pembelajaran menggunakan software PowToon berbasis pendekatan saintifik pada materi operasi aljabar kelas VIII SMP. Dicetak pada tanggal 2017-07-18 Id Doc: 589c8ad381944d311049401e 10 1.6 Keterbatasan Pengembangan Agar pengembangan ini lebih berfokus dan tidak terlalu luas pembahasnya, maka penulis memberikan batasan pengembangan. Adapun batasan pengembangan yang akan dibahas adalah: 1. Materi Operasi Aljabar yang diberikan merupakan materi SMP di kelas VIII SMP pada kurikulim 2013 dengan Kompetensi Dasar (KD) yaitu: 3. 1: Menerapkan operasi aljabar yang melibatkan bilangan rasional 2. Pendekatan yang digunakan dalam media pembelajaran adalah pendekatan saintifik sebagai basis yang digunakan untuk mengembangkan media pembelajaran pada materi Operasi Aljabar. 3. Responden yang dijadikan sampel penelitian dalam persepsi siswa adalah siswa/siswi SMP Negeri 1 Kota Jambi kelas VIII 4. Dari langkah-langkah penelitian pengembangan yang dilakukan, peneliti hanya melakukan peneliti sampai tahap uji coba pemakaian produk. 1.7 Definisi Istilah Dicetak pada tanggal 2017-07-18 Id Doc: 589c8ad381944d311049401e 11 Agar terhindar dari penafsiran yang berbeda terhadap istilah dalam tulisan ini, maka dipandang perlu menjelaskan bebeapa istilah yang digunakan sebagai berikut: 1. Pengembangan merupakan proses, cara, perbuatan mengembangkan sesuatu. Perubahan secara bertahap kearah tingkat yang berkecenderungan lebih tinggi, meluas dan mendalam yang secara menyeluruh atau kematangan. 2. Media merupakan perantara atau pengantar pesan dari pengirim atau sumber pesan (sender/source) ke penerima (receiver), media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk penyaluran proses informasi. 3. Media Pembelajaran merupakan media yang penggunaannya diintegrasikan dengan tujuan da nisi pelajaran yang bermaksud untuk mempertinggi kegiatan belajar mengajar dalam segi mutu, alat, metode, dan tekhnik yang dipergunakan dalam rangka mengaktifkan komunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran. 4. Software PowToon merupakan layanan online untuk membuat sebuah paparan yang memiliki fitur animasi sangat menarik diantaranya aniamsi tulis tangan, animasi kartun, dan efek transisi yang lebih hidup serta pengaturan timeline yang sangat mudah. 5. Pendekatan Saintifik merupakan standar proses dalam pembelajaran terdiri dari mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membuat jejaring.