Muhammmad Noor Hidayat, M I Kom [email protected] 081325088875 KONTRAK KULIAH TUGAS : 40 % MID : 30 % UAS : 30 % KEAKTIFAN : BONUS NILAI TAMBAHAN TERLAMBAT 15 MENIT : TUGAS SEJARAH DAN PENGERTIAN SOSIOLOGI Sosiologi sebagai Cara untuk Melihat (a Way of Seeing) Sosiologi merupakan ilmu yang berasal dari akal sehat kita, namun sebenarnya sosiologi lebih jauh dari itu Sociology only makes a science out of common sense Sosiologi membantu kita menjawab pertanyaan dasar tertentu tentang hidup kita: dasar identitas kita, hubungan individu dengan masyarakat, hubungan kita dengan orang lain contohnya: bagaimana globalisasi membuat kita yang dekat semakin dekat dan pada saat yang sama mendorong kita untuk semakin jauh terpisah menjadi bagian agama, suku, atau etnis yang lebih kecil. Kita akan mengamati bahwa masyarakat dibagi menjadi kelompok yang berbeda berdasarkan kelas, ras, etnis, jenis kelamin, namun pada saat kelompok2 tsb mempunyai nilai yang hampir sama dan diyakini semua orang dan nilai2 tsb ternyata sangat mirip. Menurut C. Wright Mills (1959) dr Columbia University, sosiologi adalah “imajinasi”, cara melihat, cara “menghubungkan biografi menjadi sejarah” Menurut Mills, imajinasi sosiologi melihat kehidupan kita sebagai kehidupan-identitas individual kita adalah bagian dalam konteks sosial, seperti keluarga, pekerjaan kita atau perkumpulan dengan teman-teman kita dan disinilah kita akan menemukan diri kita Perspektif sosiologi merupakan perspektif untuk melihat berbagai koneksi dan konteks. Sosiologi menghubungkan individu dengan dunia dimana kita hidup. Dan secara sederhananya, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia di masyarakat Istilah sosiologi berasal dari kata socius (kawan atau teman) dan logos yang berarti berbicara (ilmu). Jadi, sosiologi adalah ilmu yang membahas pergaulan manusia di masyarakat. Pergaulan= interaksi (individu dg individu, individu dg kelompok, kelompok dg kelompok) sosiologi disebut juga ilmu kemasyarakatan hubungan timbal balik antar manusia dalam kehidupan bersama (bermasyarakat) Hubungan timbal balik salah satunya adalah perilaku, dan perilaku manusia selalu berubah seiring perkembangan zaman, perubahan teknologi dan lingkungan sekitar Masyarakat = diri kita sendiri, keluarga dan lingkungan di sekitar kita. 1 mengatakan bahwa sosiologi harus dibentuk berdasarkan pengamatan dan tidak pada spekulasi perihal keadaan masyarakat 2 sosiologi memang ilmu yang muncul dari berbagai spekulasi tentang masyarakat, individu, interaksi sosial, struktur sosial, dan bagaimana struktur sosial tersebut bertahan seurut dengan waktu. Sosiologi lahir pada saat-saat terakhir dari perkembangan ilmu pengetahuan , oleh karena itu Sosiologi didasarkan pada kemajuan yang telah dicapai oleh ilmu pengetahuan sebelumnya. Sosiologi dapat dikategorikan sebagai ilmu yang masih muda dibandingkan dengan ilmu filsafat, ekonomi, hukum, dan ilmu-ilmu lainnya secara tidak langsung, manusia sudah sejak lahir telah menggeluti sosiologi terutama melalui pergaulan dengan kelompokkelompok anggota keluarga inti (terutama ibu), kelompok manusia di sekitar keluarga sampai kelompok yang lebih luas lagi. Pada zaman keemasan filsafat Yunani, pada masa itu sosiologi dipandang sebagai bagian tentang kehidupan bersama. Plato (429-347SM) seorang filsuf terkenal dari Yunani, dia berhasil merumuskan Teori Organis tentang masyarakat yang mencakup kehidupan sosial dan ekonomi. Apabila ada institusi yang tidak berjalan maka keseluruhan kehidupan masyarakat akan terganggu. Aristoteles (384-322SM), menganggap bahwa masyarakat adalah suatu organisma hidup (seperti pandangan kaum biologiwan) dengan basis kehidupannya adalah moral (yang baik). pada masa itu kaum agamawan yang berkuasa sehingga kehidupan sosial lebih diwarnai oleh keputusan-keputusan kaum agamawan yang berkuasa Pada abad pencerahan (abad ke 16 dan 17), muncul Thomas Hobbes (1588-1679) yang memiliki inti ajaran yang diilhami oleh hukum alam, fisika, dan matematika. Pada masa ini, pengaruh keagamaan mulai ditingalkan dan digantikan oleh pandanganpandangan yang bersifat hukum sebagai kodrat keduniawiannya. Berdasar pandangan kelompok inilah kemudian muncul suatu kesepakatan antar manusia (kelompok) yang dikenal sebagai kontrak sosial. Pada abad ke 18, munculah John Lock (16321704) yang dianggap sebagai Bapak Hak Asasi Manusia (HAM). Dia berpandangan bahwa pada dasarnya setiap manusia mempunya hak-hak dasar yang sangat pribadi yang tidak dapat dirampas oleh siapapun termasuk oleh negara (hak hidup, hak berbicara, dan sebagainya). Abad ke 19, dapat dianggap sebagai abad mulai berkembangnya sosiologi, terutama sesudah Auguste Comte (1798-1853) memperkenalkan istilah sosiologi sebagai usaha untuk menjawab adanya perkembangan interaksi sosial dalam masa industrialisasi. Pada masa ini sosiologi dianggap mulai dapat mandiri karena sosiologi sudah dapat menunjukan adanya objek yang dijadikan fokus pembahasan (interaksi manusia), namun di dalam pengembangan ilmunya masih menggunakan metode-metode ilmu yang lain (misalnya ilmu ekonomi). Baru 1 2 3 4 pada abad ke 20 inilah sosiologi dapat benar-benar dianggap mandiri karena: Mempunyai objek khusus (interaksi antar manusia) Mampu mengembangkan teori-teori sosiologi Mampu mengembangkan metode khusus sosiologi untuk pengembangan sosiologi Sosiologi menjadi sangat relevan dengan semakin banyaknya kegagalan pembangunan karena tidak mendasarkan dan memperhatikan masukan dari sosiologi Menurut Rebach dan Brunch: Studi sosiologi dimulai dari premis dasar bahwa kehidupan manusia adalah kehidupan sosial Sebagian besar dari kita terus menerus terlibat dalam interaksi dengan orang lain Dari keluarga, kita dilahirkan ke dalam berbagai lingkungan, melalui sekolah, kerja, dan bermain, pensiunan, bahkan pertemuan yang mengenang kematian, kita menghabiskan hidup kita dalam pengaturan sosial. Sosiologi berfokus pada pengaturan ini, termasuk bagaimana mereka dibuat, berubah, bagaimana pengaturan mempengaruhi kehidupan kita, kesempatan dan pilihan Karakteristik sosiologi sebagai ilmu pengetahuan ditinjau dari sifat dan hakikatnya Dari segi isi, sosiologi berhubungan dengan gejala-gejala kemasyarakatan, bukan merupakan disiplin yang normatif tetapi kategoris, ilmu pengetahuan murni dan bukan merupakan terapan, merupakan ilmu yang abstrak dan bukan ilmu yang konkrit, dan merupakan ilmu pengetahuan yang umum. 1 Bersifat empiris. Artinya sosiologi itu didasarkan pada pengamatan dan penalaran terhadap kenyataan dan hasilnya tidak bersifat spekulatif. 2 Bersifat teoritis. Artinya sosiologi selalu berusaha untuk menyusun abstraksi dari hasil-hasil pengamatan. Abstraksi tersebut merupakan kerangka dari unsur-unsur yang tersusun secara logis serta bertujuan untuk menjelaskan hubungan-hubungan sebab akibat sehingga menjadi teori. 3 Bersifat kumulatif, artinya teori-teori sosiologi dibentuk atas dasar teori-teori yang sudah ada dalam arti memperbaiki, memperluas, serta memperhalus teori-teori yang lama. 4 Bersifat non etis, artinya yang dipersoalkan sosiologi bukanlah baik buruknya fakta tertentu, akan tetapi tujuannya adalah untuk menjelaskan fakta tersebut secara analistis Objek sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan antara manusia dan proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat. Menurut Soerjono Soekanto unsur-unsur sosiologi adalah: 1 Adanya manusia yang hidup bersama. Di dalam ilmu sosial tidak ada ukuran yang mutlak atau angka yang pasti untuk menentukan berapa jumlah manusia yang harus ada, namun secara teoritis angka nominalnya adalah dua orang yang hidup bersama. 2 Bercampur dalam waktu yang lama. Sebagai akibat hidup bersama itu timbullah sistem komunikasi peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antar manusia dalam kelompok tersebut. 3 Mereka sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan. 4 Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan bersama menimbulkan kebudayaan, oleh karena setiap anggota kelompok merasa terikat satu dengan lainnya Masyarakat dapat ditelaah dari dua sudut, yaitu sudut struktural (struktur sosial) dan sudut dinamikanya (proses sosial dan perubahan sosial) Komponen sosiologi di dalam masyarakat adalah : 1 Sosiologi adalah ilmu sosial 2 Sosiologi bukan merupakan disiplin ilmu yang normatif tetapi suatu disiplin yang kategoris, artinya sosiologi membatasi diri pada apa yang terjadi dewasa ini dan bukan mengenai apa yang telah dan apa yang akan terjadi. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang murni, abstrak, empiris dan rasional, serta merupakan ilmu pengetahuan umum. Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian. Sosiologi adalah suatu kajian tentang masyarakat dan hubungannya dengan lingkungan dimana masyarakat bertempat tinggal. Sosiologi dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari untuk menunjang keberhasilan seseorang dalam kehidupannya di masyarakat dan dapat diterapkan dalam proses sosialisasi yang secara tidak langsung ikut berperan dalam pembentukan kepribadian individu. Pengetahuan sosiologi tentang proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian membantu seseorang untuk memahami bagaimana ia harus bersosialisasi dalam masyarakat agar mempunyai kepribadian yang baik. 1 Mempelajari, menjelaskan, menganalisis, dan meneliti fenomena sosial, gejala sosial dan masalah-masalah sosial yang terjadi di masyarakat. 2 Hasil-hasil penelitan sosiologi dapat digunakan sebagai acuan dalam perencanaan pembangunan atau sebagai acuan untuk pengambilan untuk pengambilan kebijakan pemerintah dalam pembangunan. 3 Hasil-hasil penelitan sosiologi dapat digunakan untuk menyelesaikan masalahmasalah sosial yang terjadi di masyarakat. 4 Metode-metode penelitan sosiologi mempunyai kemampuan yang baik dalam memprediksi dan menginterpretasikan data yang menyangkut hubungan sebab akibat dalam aspek-aspek kehidupan manusia