Pengantar Sosiologi Pertemuan 1 Sejarah dan Pengertian Sosiologi Muhammmad Noor Hidayat Jurusan Ilmu Komunikasi UDINUS Semarang Kenapa “harus” belajar sosiologi? Apa manfaatnya untuk kita?? Inilah manfaat mempelajari sosiologi.. • Mempelajari, menjelaskan, menganalisis, dan meneliti fenomena sosial, gejala sosial dan masalah-masalah sosial yang terjadi di masyarakat. • Hasil-hasil penelitan sosiologi dapat digunakan sebagai acuan dalam perencanaan pembangunan atau sebagai acuan untuk pengambilan untuk pengambilan kebijakan pemerintah dalam pembangunan. • Hasil-hasil penelitan sosiologi dapat digunakan untuk menyelesaikan masalahmasalah sosial yang terjadi di masyarakat. • Metode-metode penelitan sosiologi mempunyai kemampuan yang baik dalam memprediksi dan menginterpretasikan data yang menyangkut hubungan sebab akibat dalam aspek-aspek kehidupan manusia Apa itu sosiologi??? Diskusi.. Sering membaca koran atau Melihat TV? Apa yang kalian lihat? “dan” – “atau” Kejahatan? Penggunaan narkoba? SEKS bebas? Runtuhnya moralitas, penurunan agama, runtuhnya hukum dan ketertiban? “APAKAH MASYARAKAT KITA LEBIH BAIK? ATAU LEBIH BURUK?” Kecelakaan?? VS APA PENDAPAT KALIAN TENTANG INI? Lahirnya sosiologi.. Lahirnya sosiologi ke dalam ilmu pengetahuan, tercatat pada saat Auguste Comte (ahli teori dari Prancis) menerbitkan bukunya yang berjudul Positive-Philosophy tahun 1842. “sosiologi : ilmu yang muncul dari berbagai spekulasi tentang masyarakat, individu, interaksi sosial, struktur sosial - “STUDI ILMIAH TENTANG MASYARAKAT” (termasuk perubahannya) Sosiologi Agama sekuler (kemanusiaan) yang membantu manusia untuk lebih baik. • Sosiologi berasal dari kata: socius (kawan atau teman) dan logos yang berarti berbicara (ilmu). • Jadi, sosiologi adalah ilmu yang membahas pergaulan atau perilaku manusia di masyarakat. • Setiap masyarakat melewati 3 tahap pembangunan berdasarkan bentuk pengetahuan sebagai yang pondasi: agama, metafisika, dan ilmu pengetahuan. sosiolog memahami bahwa hal-hal yang kompleks dan pandangan individu tidak lengkap, sehingga mereka selalu mencoba untuk melihat gambar yang lebih besar dan melihat masalah dari berbagai sudut. Alexis de Tocqueville: bagaimana demokrasi mengikis kebebasan individu, Karl Marx: Kelas sebagai prinsip yang mengatur kehidupan sosial. Emile Durkheim: ikatan antara individu dan masyarakat mempengaruhi perilaku manusia, dan pemikiran lainnya Sosiologi sebagai “Cara untuk Melihat” Sosiologi membantu kita menjawab pertanyaan tentang hidup: - dasar identitas kita - hubungan individu dengan masyarakat dan orang lain. • Perspektif sosiologi merupakan perspektif untuk melihat berbagai koneksi dan konteks. CARA MELIHAT..?? Sosiologi sebagai disiplin ilmu • Studi sosiologi dimulai dari premis dasar bahwa kehidupan manusia adalah kehidupan sosial (Rebach dan Brunch, 2001:5). • Kita akan menghabiskan hidup kita pada pengaturan sosial dan sosiologi fokus pada pengaturan ini. Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan memiliki empat unsur 1. Bersifat empiris. Sosiologi itu didasarkan pada pengamatan dan penalaran terhadap kenyataan dan hasilnya tidak bersifat spekulatif. 2. Bersifat teoritis. Sosiologi selalu berusaha untuk menyusun abstraksi dari hasil-hasil pengamatan. Abstraksi tersebut merupakan kerangka dari unsur-unsur yang tersusun secara logis serta bertujuan untuk menjelaskan hubungan-hubungan sebab akibat sehingga menjadi teori. 3. Bersifat kumulatif. Teori-teori sosiologi memperbaiki, memperluas, serta memperhalus teori-teori yang lama. 4. Bersifat non etis. Yang dipersoalkan sosiologi bukanlah baik buruknya fakta tertentu, akan tetapi tujuannya adalah untuk menjelaskan fakta tersebut secara analistis OBJEK SOSIOLOGI • Menurut Soerjono Soekanto (1982:23) terdapat beberapa unsur Masyarakat sebagai objek sosiologi, yaitu : 1. Adanya manusia yang hidup bersama. Tidak ada angka yang mutlak untuk menentukan berapa jumlah manusia yang harus ada, namun secara teoritis angka nominalnya adalah dua orang yang hidup bersama. 2. Bercampur dalam waktu yang lama. Sebagai akibat hidup bersama itu timbullah sistem komunikasi peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antar manusia dalam kelompok tersebut. 3. Mereka sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan. 4. Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan bersama menimbulkan kebudayaan, oleh karena setiap anggota kelompok merasa terikat satu sama lain