KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG Gedung H, Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024) 8508081, Fax. (024) 8508082; Email: [email protected] Website http://www.unnes.ac.id Data skripsi mahasiswa Universitas Negeri Semarang NAMA NIM PRODI JURUSAN FAKULTAS EMAIL PEMBIMBING 1 PEMBIMBING 2 TGL UJIAN : ARIFAH RAHMAWATI : 4250404018 : Fisika : Fisika : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam : shout_annisa pada domain yahoo.com : Drs. M. Aryono Adhi, M.Si : Arief Mustofa Nur, S.T. : 2009-02-20 Pendugaan Bidang Gelincir Tanah Longsor Berdasarkan Sifat Kelistrikan Bumi dengan Aplikasi Geolistrik Metode Tahanan Jenis Konfigurasi Schlumberger (Studi Kasus Daerah Karangsambung dan Sekitarnya, Kabupaten Kebumen) ABSTRAK Daerah Karangsambung dengan kondisi tanah yang cukup kompleks dan labil memerlukan pemetaan geoteknik dengan skala yang sesuai perencanaan. Pemetaan tersebut perlu dilakukan sebelum diadakan penataan lahan di sekitar lokasi. Pemetaan geoteknik tersebut digunakan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan, seperti tanah longsor. Sehingga daerah Karangsambung diduga terdapat bidang gelincir yang berpotensi menjadi alas gerakan tanah dengan menggunakan metode geolistrik tahanan jenis konfigurasi Schlumberger. Pengambilan data dilaksanakan dengan tahapan yaitu data primer berupa pengamatan, survei langsung dilapangan dengan menggunakan geolistrik (resistivity meter) Naniura NRD 22 S konfigurasi Schlumberger dan data sekunder berupa telaah dari sumber pustaka dan publikasi ilmiah. Hasil penelitian geolistrik menunjukkan bahwa bidang gelincir di daerah Karangsambung dan sekitarnya, Kabupaten Kebumen, Pada penampang Karangsambung 1 harga resistivitas dari bidang gelincir adalah 0,554 – 5,43 Ωm dengan kedalaman 0 - >66,64 meter diperkirakan lapisan ini berupa lempung. Pada penampang Karangsambung 2 harga resistivitas dari bidang gelincir adalah 1,19 – 4,83 Ωm dengan kedalaman dari >16,86 meter diperkirakan lapisan ini berupa lempung. Pada penampang Karangsambung 3 harga resistivitas dari bidang gelincir adalah 1,19 – 8,25 Ωm dengan kedalaman dari 15,43 – 87,52 meter diperkirakan lapisan ini berupa lempung. Pada penampang Karangsambung 1 dan Karangsambung 2 terdapat bidang gelincir dengan zona kerentanan gerakan tanah rendah, dan penampang Karangsambung 3 terdapat bidang gelincir yang berpotensi terjadinya tanah longsor dengan zona kerentanan gerakan tanah tinggi. Oleh sebab itu, disarankan agar disosialisasikan kepada masyarakat, khususnya di daerah pada penampang Karangsambung 3 diharapkan untuk waspada ketika mendirikan sarana pembangunan, dikarenakan berpotensi terjadinya tanah longsor dengan zona kerentanan gerakan tanah tinggi. KATA KUNCI Geolistrik, bidang gelincir, longsor, Karangsambung REFERENSI Adhi, M.A. 2007. Modul Praktikum Geolistrik. Semarang : Unnes (tidak dipublikasikan). Alonso, M. dan E.J. Finn. 1980. Dasar-Dasar Fisika Universitas. Jakarta : Penerbit Erlangga. Anonim. 2000. Peta RBI Lembar Karangsambung. Balai Surtanal. Anonim. 2007. Pengenalan Gerakan Tanah. www.esdm.go.id /publikasi/lainlain/doc_download/489-pengenalan-gerakan-tanah-html (diunduh pada tanggal 31 Agustus 2008 pukul 15.00 WIB). Anonim. 2007. Peta Administrasi Kevcamatan Karangsambung Kabupaten Kebumen. Kebumen : Arsip Bikk Lipi Karangsambung. Anonim. 2008. Kondisi Kebencanaan Di Jawa Tengah. bencana.net/files/RADPRBprov-jateng08-BAB-II-pdf (diunduh pada tanggal 31 Agustus 2008 pukul 15.00 WIB). Anonim. 2008. Penataan Ruang Bab 1. www.penataanruang.net /taru/nspm/29/isi.pdf (diunduh pada tanggal 25 Februari 2009 pukul 13.00 WIB). Anonim. 2008. Penataan Ruang Bab 5. www.penataanruang.go.id /ta/lapak05/p2/2/bab5.pdf (diunduh pada tanggal 25 Februari 2009 pukul 13.00 WIB). Asikin, S., A.H. Harsolumakso, H. Busona dan S. Gafoer. 1992. Geologi Lembar Kebumen, Jawa. Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Bandung. Asikin, S. 1974. Evolusi geologi Jawa Tengah ditinjau dari segi teori tektonik dunia yang baru. Bandung : ITB (disertasi doctor ITB Bandung). Karnawati, D. 2005. Manajemen Prabencana Geology Relatif Lemah. http://www.suaramerdeka.com/harian/0501/16/bincang01.htm (diunduh pada tanggal 20 Desember 2007 pukul 15.00 WIB). Nawawi, G. 2001. Modul Program Keahlian Mekanisasi Pertanian Kode Modul SMKP2K02 – 03MKP (Mengukur Jarak dan Sudut). http://125.160.17.21/speedyorari/view.php?file=pendidikan/materikejuruan/ pertanian/mekanisasi-pertanian/mengukur jarak dan sudut.pdf (diunduh pada tanggal 25 Februari 2009 pukul 13.00 WIB) Priyantari, N. dan C. Wahyono. 2005. Penentuan Bidang Gelincir Tanah Longsor Berdasarkan Sifat Kelistrikan Bumi (Determination Of Slip Surface Based On Geoelectricity Properties). www.mipa.unej.ac.id /data/vol6no2/nurul-pdf (diunduh pada tanggal 31 Agustus 2008 pukul 15.00 WIB). Pulmmer, C.C. 1982. Physical Geology. Mc Graw-Hill. Ristianto, D. 2007. Skripsi (Penentuan Resistivitas Tanah Pada Zona Labil Dengan Aplikasi Geolistrik Metode Tahanan Jenis Konfigurasi Schlumberger (Studi Kasus di Desa Bambankerep, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah)). Semarang : Unnes (tidak dipublikasikan). Santoso, D. 2002. Pengantar Teknik Geofisika. Bandung: Departemen Teknik Geofisika ITB. Suseno, H. 2007. Skripsi (Penentuan Pola Resistivitas Batuan Di Daerah Labil dengan Aplikasi Geolistrik Metode Tahanan Jenis (Metode Schlumberger (Studi Kasus Di Sukorejo Kota Semarang)). Semarang : Unnes (tidak dipublikasikan). Telford, W.M., L.P. Geldart, , R.E. Sheriff, dan D.A. Keys. 1982. Applied Geophysic. London : Cambridge University Press.