1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang ada pada semua
jenjang pendidikan, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
Matematika memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan. Siswa
sekolah dasar memerlukan matematika untuk memenuhi kebutuhan dan
memecahkan masalah sehari-hari terutama yang berkaitan dengan proses
perhitungan. Selain itu, siswa sekolah dasar perlu menguasai matematika sejak
dini agar kelak dapat menguasai matematika dan bidang studi lain yang berkaitan
dengan matematika di jenjang berikutnya.
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dijelaskan bahwa
mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari
sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis,
analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerja sama.
Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan
memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada
keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif (Depdiknas, 2006).
Matematika merupakan suatu ilmu yang memiliki objek kajian yang
bersifat abstrak. Pada umumnya siswa sekolah dasar mengalami kesulitan dalam
memahami matematika yang bersifat abstrak. Hal tersebut terjadi karena tahap
perkembangan kognitif siswa sekolah dasar (7/8 hingga 12/14 tahun) menurut
teori kognitif Piaget termasuk ke dalam tahap operasional konkret (Siregar dan
Hartini, 2011 : 33). Untuk itu, guru dalam mengajarkan matematika di sekolah
dasar perlu memperhatikan perkembangan kognitif siswa agar siswa dapat
membangun sendiri pengetahuannya sehingga terbentuk pemahaman konsep
matematika dengan baik.
Mata pelajaran matematika di sekolah dasar berdasarkan KTSP meliputi
tiga aspek yaitu bilangan, geometri dan pengukuran, serta pengolahan data. Salah
satu pokok materi dalam aspek bilangan adalah bilangan bulat. Materi bilangan
1
Bella Nur Andani, 2014
Penggunaan Media Sedotan Bermuatan Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif
Siswa Pada Materi Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
bulat mulai diperkenalkan di kelas IV dengan kompetensi dasar mengurutkan
bilangan bulat, menjumlahkan bilangan bulat, mengurangkan bilangan bulat, dan
melakukan operasi hitung campuran. Pada materi penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat, banyak siswa kelas IV yang kesulitan dalam mengerjakan soal
penjumlahan maupun pengurangan bilangan bulat. Siswa merasa kebingungan
dalam memahami proses dari menjumlahkan maupun mengurangkan bilangan
bulat positif dan bilangan bulat negatif.
Begitu pula yang dialami oleh siswa kelas IV di SDN 2 Suntenjaya. Banyak
siswa yang belum memahami operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan
bulat. Masih ada siswa yang mengerjakan soal penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat seperti pada pengerjaan penjumlahan dan pengurangan bilangan
cacah. Hasil tes awal yang mengukur kemampuan kognitif siswa dalam
melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat di kelas IV SDN 2
Suntenjaya menunjukkan lebih dari 70% siswa belum mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan di sekolah yaitu 62, dari 24 orang siswa
hanya 5 orang siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM. Hal tersebut
menunjukkan bahwa kemampuan kognitif siswa mengenai penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat masih rendah.
Berdasarkan hasil observasi, beberapa faktor penyebab rendahnya
kemampuan siswa kelas IV dalam matematika di SDN 2 Suntenjaya diantaranya
pembelajaran
matematika
yang
dilaksanakan
masih
cenderung
bersifat
konvensional, guru jarang menggunakan media pembelajaran atau alat peraga
dan kurangnya minat belajar siswa terhadap mata pelajaran matematika. Guru
dalam menjelaskan materi pembelajaran di kelas masih kurang variatif. Proses
pembelajaran memiliki kecenderungan pada metode tertentu, yaitu metode
ceramah dengan memberikan contoh soal. Dengan demikian guru masih
mendominasi dalam proses pembelajaran. Sehingga siswa kurang terlibat aktif,
siswa lebih banyak mendengar. Dalam pembelajaran matematika, guru jarang
menggunakan media pembelajaran atau alat peraga yang menunjang untuk
membantu siswa memahami materi matematika yang bersifat abstrak. Kemudian
siswa beranggapan bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang sulit dan
Bella Nur Andani, 2014
Penggunaan Media Sedotan Bermuatan Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif
Siswa Pada Materi Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3
membosankan. Anggapan tersebut mengakibatkan kurangnya minat belajar siswa
terhadap mata pelajaran matematika. Ketika pembelajaran berlangsung, banyak
siswa di dalam kelas yang mengobrol. Selain faktor dari dalam siswa, hal tersebut
juga dapat disebabkan oleh pembelajaran matematika yang diselenggarakan guru
kurang menarik bagi siswa.
Melihat permasalahan di atas, terdapat banyak alternatif yang dapat
dilakukan guru untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa. Salah satu
alternatif penyelesaian dari masalah rendahnya kemampuan kognitif siswa
khususnya pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yaitu
dengan menggunakan media pembelajaran. Media pembelajaran dalam
pembelajaran matematika merupakan alat bantu untuk memudahkan guru dalam
menjelaskan konsep dan prosedur matematika. Pentingnya pemanfaatan media
dalam proses pembelajaran dikemukakan oleh Murwani (Susanto, 2013 : 46),
bahwa media akan membantu siswa untuk memvisualkan hal-hal abstrak,
mengasah rasa, merangsang kreativitas, menemukan pengetahuan, memaknai
konsep, dan lain-lain. Sejalan dengan itu, salah satu manfaat media menurut
Hernawan, dkk. (2007 : 11) yaitu “membuat konkret konsep-konsep yang
abstrak”.
Konsep-konsep yang bersifat abstrak dan sulit dijelaskan secara
langsung kepada siswa bisa dikonkretkan atau disederhanakan melalui
pemanfaatan media pembelajaran sehingga lebih mudah dipahami. Hal ini sesuai
dengan tahap berpikir anak yang masih terkait dengan hal-hal yang konkret.
Media pembelajaran juga dapat memberikan pengalaman belajar yang bermakna
bagi siswa. Dengan menggunakan media, selain menyenangkan juga dapat
membuat pengalaman belajar lebih bertahan lama karena siswa mengalami secara
langsung.
Salah satu alternatif media pembelajaran yang dapat digunakan dalam
pembelajaran matematika tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
adalah sedotan. Peneliti memilih sedotan sebagai media dalam penelitian ini
karena sedotan mudah didapat, harganya murah, dekat dengan kehidupan anak
serta warnanya yang beragam. Pembelajaran melalui penggunaan media sedotan
merupakan pembelajaran operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
Bella Nur Andani, 2014
Penggunaan Media Sedotan Bermuatan Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif
Siswa Pada Materi Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4
dengan pendekatan muatan. Pendekatan muatan ini berarti nilai dari bilangan
tersebut, dimana positif dilambangkan (+) dan negatif dilambangkan (-). Pada
pembelajaran penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, muatan positif untuk
menunjukkan bilangan bulat positif dan muatan negatif untuk menunjukkan
bilangan bulat negatif (Prabawanto, 2012 : 28). Dalam penelitian ini muatan
positif dan muatan negatif direpresentasikan dengan sedotan yang terdiri dari dua
warna. Media ini menggunakan sedotan dengan dua warna yang berbeda dimana
masing-masing warna mewakili nilai bilangan bulat positif dan nilai bilangan
bulat negatif. Oleh karena itu, media ini dinamakan media sedotan bermuatan.
Dengan menggunakan media sedotan bermuatan, pembelajaran operasi
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat akan lebih konkret dan menarik
bagi siswa. Melalui penggunaan media sedotan bermuatan juga diharapkan siswa
dapat memahami konsep operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
Berpijak pada uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan Penelitian
Tindakan Kelas yang berjudul “Penggunaan Media Sedotan Bermuatan untuk
Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa pada Materi Penjumlahan dan
Pengurangan Bilangan Bulat (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV
SDN 2 Suntenjaya Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun
Ajaran 2013/2014)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, secara
umum permasalahan yang akan diteliti adalah “Bagaimanakah penggunaan media
sedotan bermuatan untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa pada materi
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat di kelas IV SDN 2 Suntenjaya
Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat?”.
Masalah tersebut dijabarkan kedalam rumusan masalah yang lebih khusus
yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimanakah aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika pada materi
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat melalui penggunaan media
Bella Nur Andani, 2014
Penggunaan Media Sedotan Bermuatan Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif
Siswa Pada Materi Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5
sedotan bermuatan di kelas IV SDN 2 Suntenjaya Kecamatan Lembang
Kabupaten Bandung Barat?
2. Bagaimanakah
peningkatan
kemampuan
kognitif
siswa
pada
materi
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat melalui penggunaan media
sedotan bermuatan di kelas IV SDN 2 Suntenjaya Kecamatan Lembang
Kabupaten Bandung Barat?
C. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, peneliti
melakukan penelitian dengan tujuan “Untuk mendeskripsikan penggunaan media
sedotan bermuatan untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa pada materi
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat di kelas IV SDN 2 Suntenjaya
Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat”. Adapun secara khusus tujuan
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mendeskripsikan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika pada
materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat melalui penggunaan
media sedotan bermuatan di kelas IV SDN 2 Suntenjaya Kecamatan
Lembang Kabupaten Bandung Barat.
2. Untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan kognitif siswa pada materi
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat melalui penggunaan media
sedotan bermuatan di kelas IV SDN 2 Suntenjaya Kecamatan Lembang
Kabupaten Bandung Barat.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai
pihak diantaranya :
1. Bagi siswa
a. Meningkatnya kemampuan kognitif siswa mengenai penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat.
b. Memberikan pengalaman pembelajaran yang baru bagi siswa.
Bella Nur Andani, 2014
Penggunaan Media Sedotan Bermuatan Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif
Siswa Pada Materi Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6
c. Membiasakan siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran dan
memotivasi siswa untuk kreatif.
2. Bagi guru
a. Memberikan informasi tentang penggunaan media sedotan bermuatan dalam
pembelajaran matematika pada materi penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat.
b. Memotivasi guru untuk mengembangkan media pembelajaran yang lebih
kreatif dan inovatif.
3. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai
penggunaan media sedotan bermuatan dalam pembelajaran matematika pada
materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang kemudian dapat
digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.
E. Hipotesis Tindakan
Dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut: Jika
media sedotan bermuatan digunakan guru dengan tepat dalam pembelajaran
matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat maka
kemampuan kognitif siswa di kelas IV SDN 2 Suntenjaya Kecamatan Lembang
Kabupaten Bandung Barat tahun ajaran 2013/2014 akan meningkat.
F. Definisi Operasional
Dalam penelitian ini, akan ditemukan beberapa istilah yang berkaitan dengan
penelitian, maka peneliti akan menguraikan makna yang dimaksud dalam
penelitian ini, diantaranya sebagai berikut.
1. Media Sedotan Bermuatan
Media sedotan bermuatan adalah sedotan yang terdiri dari dua warna yaitu
sedotan berwarna biru mewakili nilai bilangan bulat positif dan sedotan berwarna
merah mewakili nilai bilangan bulat negatif. Dalam penelitian ini, media sedotan
Bella Nur Andani, 2014
Penggunaan Media Sedotan Bermuatan Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif
Siswa Pada Materi Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7
bermuatan digunakan untuk memudahkan guru dalam memfasilitasi siswa agar
dapat mengkonstruksi sendiri konsep operasi penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat.
2. Kemampuan Kognitif
Kemampuan kognitif dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir
siswa dalam melakukan dan menerapkan operasi penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat. Kemampuan kognitif dalam penelitian ini mengacu pada dimensidimensi proses kognitif menurut teori Bloom yang dikenal dengan istilah C1
sampai C6. Dalam penelitian ini, cakupan kemampuan kognitif yang diukur yaitu
C3 (mengaplikasikan) dan C4 (menganalisis). Kemampuan tersebut diukur
dengan tes berupa soal tes kemampuan kognitif yang diberikan pada setiap akhir
pembelajaran.
Bella Nur Andani, 2014
Penggunaan Media Sedotan Bermuatan Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif
Siswa Pada Materi Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Download