SEL SEL adalah satuan unit terkecil dari kehidupan Kata "sel" itu sendiri dikemukakan oleh Robert Hooke yang berarti "kotak-kotak kosong", setelah ia mengamati sayatan gabus dengan mikroskop. Selanjutnya disimpulkan bahwa sel terdiri dari kesatuan zat yang dinamakan Protoplasma. Istilah protoplasma pertama kali dipakai oleh Johannes Purkinje; menurut Johannes Purkinje protoplasma dibagi menjadi dua bagian yaitu Sitoplasma dan Nukleoplasma Robert Brown mengemukakan bahwa Nukleus (inti sel) adalah bagian yang memegang peranan penting dalam sel,Rudolf Virchow mengemukakan sel itu berasal dari sel (Omnis Cellula E Cellula), sel merupakan kesatuan pertumbuhan makhluk hidup 1. cell membrane 2. mitochondria 4. nuclear membrane 5. nucleolus 6. nucleus 7. SER 8. RER 9. Golgi 10. secretory vesicle 11. peroxisome 12. cytoskeleton 13. microvilli 14. cell wall 15. vacuole 16. chloroplasts 1. cell membrane 2. mitochondria 3. lysosome 4. nuclear membrane 5. nucleolus 6. nucleus 7. SER 8. RER 9. Golgi 10. secretory vesicle 11. peroxisome 12. cytoskeleton 13. microvilli Secara anatomis sel dibagi menjadi 3 bagian, yaitu: 1. Selaput Plasma (Membran Plasma atau Plasmalemma). 2. Sitoplasma dan Organel Sel. 3. Inti Sel (Nukleus). 1. Selaput Plasma (Plasmalemma) Yaitu selaput atau membran sel yang terletak paling luar yang tersusun dari senyawa kimia Lipoprotein (gabungan dari senyawa lemak atau Lipid dan senyawa Protein). Lipoprotein ini tersusun atas 3 lapisan yang jika ditinjau dari luar ke dalam urutannya adalah: Protein - Lipid - Protein dan Trilaminer Layer Lemak bersifat Hidrofobik (tidak larut dalam air) sedangkan protein bersifat Hidrofilik (larut dalam air); oleh karena itu selaput plasma bersifat Selektif Permeabel atau Semi Permeabel (teori dari Overton). Selektif permeabel berarti hanya dapat memasukkan /di lewati molekul tertentu saja. Fungsi dari selaput plasma ini adalah menyelenggarakan Transportasi zat dari sel yang satu ke sel yang lain. Khusus pada sel tumbuhan, selain mempunyai selaput plasma masih ada satu struktur lagi yang letaknya di luar selaput plasma yang disebut Dinding Sel (Cell Wall). Dinding sel tersusun dari dua lapis senyawa Selulosa, di antara kedua lapisan selulosa tadi terdapat rongga yang dinamakan Lamel Tengah (Middle Lamel) yang dapat terisi oleh zat-zat penguat seperti Lignin, Chitine, Pektin, Suberine dan lain-lain Selain itu pada dinding sel tumbuhan kadang-kadang terdapat celah yang disebut Noktah. Pada Noktah/Pit sering terdapat penjuluran Sitoplasma yang disebut Plasmodesma yang fungsinya hampir sama dengan fungsi saraf pada hewan. 2. Sitoplasma dan Organel Sel Bagian yang cair dalam sel dinamakan Sitoplasma khusus untuk cairan yang berada dalam inti sel dinamakan Nukleoplasma), sedang bagian yang padat dan memiliki fungsi tertentu digunakan Organel Sel. Penyusun utama dari sitoplasma adalah air (90%), berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia serta sebagai media terjadinya reaksi kirnia sel. Organel sel adalah benda-benda solid yang terdapat di dalam sitoplasma dan bersifat hidup(menjalankan fungsi-fungsi kehidupan). Organel Sel tersebut antara lain : a. Retikulum Endoplasma (RE.) Yaitu struktur berbentuk benang-benang yang bermuara di inti sel. Dikenal dua jenis RE yaitu : • RE. Granuler (Rough E.R) • RE. Agranuler (Smooth E.R) Fungsi R.E. adalah : sebagai alat transportasi zat-zat di dalam sel itu sendiri. Struktur R.E. hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron. b. Ribosom (Ergastoplasma) Struktur ini berbentuk bulat terdiri dari dua partikel besar dan kecil, ada yang melekat sepanjang R.E. dan ada pula yang soliter. Ribosom merupakan organel sel terkecil yang tersuspensi di dalam sel. Fungsi dari ribosom adalah : tempat sintesis protein. Struktur ini hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron. Gambar Ribosom c. Mitokondria (The Power House) Struktur berbentuk seperti cerutu ini mempunyai dua lapis membran. Lapisan dalamnya berlekuk-lekuk dan dinamakan Krista Fungsi mitokondria adalah sebagai pusat respirasi seluler yang menghasilkan banyak ATP (energi) ; karena itu mitokondria diberi julukan "The Power House". Mitokondria merupakan penghasil (ATP) karena berfungsi untuk respirasi. Bentuk mitokondria beraneka ragam, ada yang bulat, oval, silindris, seperti gada, seperti raket dan ada pula yang tidak beraturan. Namun secara umum dpat dikatakan bahwa mitokondria berbentuk butiran atau benang. Mitokondria mempunyai sifat plastis, artinya bentuknya mudah berubah. Ukuran seperti bakteri dengan diameter 0,5 – 1 µm. Mitokondria baru terbentuk dari pertumbuhan serta pembelahan mitokondria yang telah ada sebelumnya (seperti pembelahan bakteri). Penyebaran dan jumlah mitokondria di dalam tiap sel tidak sama dari hanya satu hingga beberapa ribu. Pada sel sperma, mitokondria tampak berderet-deret pada bagian ekor yang digunakan untuk bergerak. Gambar Mitokondria d. Lisosom Lisosom berasal dari kata lyso = pencer naan dan soma = tubuh. Lisosom merupakan kantong yang berbentuk agak bulat dikelilingi membran tunggal yang digunakan sel untuk mencerna makromolekul. Lisosom berisi enzim yang dapat memecahkan (mencerna) polisakarida, lipid, fosfolipid, asam nukleat, dan protein. Enzim itu dinamakan lisozim. Lisosom berperan dalam pencernaan intra sel, misalnya pada protozoa atau sel darah putih, juga dalam autofagus. Pembentukan lisosom Enzim lisosom adalah suatu protein yang diproduksi oleh ribosom dan kemudian masuk ke dalam RE. Dari RE enzim dimasukkan ke dalam membran kemudian dikeluarkan ke sitoplasma menjadi lisosom. Selain ini ada juga enzim yang dimasukkan terlebih dahulu ke dalam golgi. Oleh golgi, enzim itu dibungkus membran kemudian dilepaskan di dalam sitoplasma. Jadi proses pembentukan lisosom ada dua macam, pertama dibentuk langsung oleh RE dan kedua oleh golgi. Gambar Pembentukan Lisosom e. Badan Golgi (Apparatus Golgi = Diktiosom) STRUKTUR GOLGI BERUPA BERKAS KANTUNG BERBENTUK CAKRAM YANG BERCABANG MENJADI SERANGKAIAN PEMBULUH YANG SANGAT KECIL DI UJUNGNYA. KARENA HUBUNGANNYA DENGAN FUNGSI PENGELUARAN SEL AMAT ERAT, PEMBULUH MENGUMPULKAN DAN MEMBUNGKUS KARBOHIDRAT SERTA ZATZAT LAIN UNTUK DIANGKUT KE PERMUKAAN SEL. PEMBULUH ITU JUGA MENYUMBANG BAHAN BAGI PEMBENTUKAN DINDING SEL. (SUMBER : TIME LIFE, 1984) SETIAP SEL HEWAN MEMILIKI 10 HINGGA 20 BADAN GOLGI, ORGANEL INI DIHUBUNGKAN DENGAN FUNGSI EKSKRESI SEL. ORGANEL INI BANYAK DIJUMPAI PADA ORGAN TUBUH YANG MELAKSANAKAN FUNGSI EKSKRESI, MISALNYA GINJAL. PADA SEL TUMBUHAN MEMILIKI HINGGA RATUSAN BADAN GOLGI PADA SETIAP SELNYA. GOLGI PADA TUMBUHAN BIASANYA DISEBUT DIKTIOSOM. BADAN GOLGI DIBANGUN OLEH MEMBRAN YANG BERBENTUK TUBULUS DAN JUGA VESIKULA. DARI TUBULUS DILEPASKAN KANTUNG-KANTUNG KECIL YANG BERISI BAHANBAHAN YANG DIPERLUKAN SEPERTI ENZIM–ENZIM PEMBENTUK DINDING SEL. FUNGSI BADAN GOLGI: 1. MEMBENTUK KANTUNG (VESIKULA) UNTUK SEKRESI. TERJADI TERUTAMA PADA SEL-SEL KELENJAR KANTUNG KECIL TERSEBUT, BERISI ENZIM DAN BAHAN-BAHAN LAIN. 2. MEMBENTUK MEMBRAN PLASMA. KANTUNG ATAU MEMBRAN GOLGI SAMA SEPERTI MEMBRAN PLASMA. KANTUNG YANG DILEPASKAN DAPAT MENJADI BAGIAN DARI MEMBRANE PLASMA. 3. MEMBENTUK DINDING SEL TUMBUHAN 4. FUNGSI LAIN IALAH DAPAT MEMBENTUK AKROSOM PADA SPERMATOZOA YANG BERISI ENZIM UNTUK MEMECAH DINDING SEL TELUR DAN PEMBENTUKAN LISOSOM. Gambar Retikulum Endoplasma dan Golgi Kompleks J. Sentrosom (Sentriol) Struktur berbentuk bintang yang berfungsi dalam pembelahan sel (Mitosis maupun Meiosis). Sentrosom bertindak sebagai benda kutub dalam mitosis dan meiosis. Struktur ini hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. g. Plastida Dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa. Dikenal tiga jenis plastida yaitu : 1. Leukoplas (plastida berwarna putih berfungsi sebagai penyimpan makanan), terdiri dari: • Amiloplas (untak menyimpan amilum) dan, • Elaioplas (Lipidoplas) (untukmenyimpan lemak/minyak). • Proteoplas (untuk menyimpan protein). 2. Kloroplas yaitu plastida berwarna hijau. Plastida ini berfungsi menghasilkan klorofil dan sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis. 3. Kromoplas . Kromoplas yaitu plastida yang mengandung pigmen, misalnya : • Fikosianin menimbulkan warna biru misalnya pada Cyanophyta. • Fikoeritrin menimbulkan warna merah misalnya pada Rhodophyta. • Karoten menimbulkan warna keemasan misalnya pada wortel dan Chrysophyta. • Xantofil menimbulkan warna kuning misalnya pada daun yang tua. • Fukosatin menimbulkan warna pirang misalnya pada Phaeophyta. h. Vakuola (RonggaSel) Beberapa ahli tidak memasukkan vakuola sebagai organel sel. Benda ini dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa. Selaput pembatas antara vakuola dengan sitoplasma disebut Tonoplas Vakuola berisi : • garam-garam organik • glikosida • tanin (zat penyamak) • minyak eteris (misalnya Jasmine pada melati, Roseine pada mawar Zingiberine pada jahe) • alkaloid (misalnya Kafein, Kinin, Nikotin, Likopersin dan lain-lain) • enzim • butir-butir pati Pada beberapa spesies dikenal adanya vakuola kontraktil dan vaknola non kontraktil i Sitoskeleton Sitoskeleton terdiri atas 3 macam benang, yaitu: 1. Mikrotubulus Berbentuk benang silindris, kaku, berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel dan sebagai "rangka sel". Contoh organel ini antara lain benang-benang gelendong pembelahan Selain itu mikrotubulus berguna dalam pembentakan Sentriol, Flagela dan Silia. 2. Mikrofilame atau filamen aktin Mikrofilamen adalah rantai ganda protein yang saling bertaut dan tipis, terdiri dari protein yang disebut aktin. Mikrofilamen berdiameter antara 5-6 nm. Karena kecilnya sehingga pengamatannya harus menggunakan mikroskop elektron. Mikrofilamen seperti mikrotubulus, tetapi lebih lembut. Terbentuk dari komponen utamanya yaitu protein aktin dan miosin (seperti pada otot). Mikrofilamen berperan dalam pergerakan sel . 3. Filamen antara (Serabut antara) Filamen antara adalah rantai molekul protein yang berbentuk untaian yang saling melilit. Filamen ini berdiameter 8-10 nm. Disebut serabut antara karena berukuran diantara ukuran mikrotubulus dan mikrofilamen. Serabut ini tersusun atas protein yang disebut fimetin. Akan tetapi, tidak semua sel tersusun atas fimetin, contohnya sel kulit tersusun oleh protein keratin. Fungsi Sitoskeleton adalah sebagai berikut: (1). Memberikan kekuatan mekanik pada sel (2). Menjadi kerangka sel (3). Membantu gerakan substansi dari satu bagian sel ke bagian yang alin. j. Peroksisom (Badan Mikro) Ukurannya sama seperti Lisosom. Organel ini senantiasa berasosiasi dengan organel lain, dan banyak mengandung enzim oksidase dan katalase (banyak disimpan dalam sel-sel hati berfungsi untuk memecah Hidrogen peroksida (H2O2) menjadi H2o dan O2).Selain Peroksisom juga ada Glioksisom yang terdapat pada saat biji berkecambah. Glioksisom berperan dalam pemecahan amilum untuk persiapan perkecambahan Gambar Mikrotubulus Bagian-bagian Mikrotubulus 3. Inti Sel (Nukleus) Nukleus umumnya paling mencolok pada sel eukariotik. Rata-rata diameternya 5 µm. Nukleus memiliki membran yang menyelubunginya yang disebut membran atau selubung inti. Membran ini memisahkan isi nukleus dengan sitoplasma. Membran atau selubung inti merupakan membran ganda. Kedua selubung ini masing-masing merupakan bilayer lipid dengan protein yang terkait. Membran ini dilubangi oleh beberapa pori yang berdiameter sekitar 100 nm. Pada bibir setiap pori membran dalam dan membran luar selubung nukleus menyatu. Pori-pori ini memungkinkan hubungan antara nukleoplasma (cairan inti) dengan sitoplasma (cairan sel). Selain pori, sisi dalam selubung ini dilapisi lamina nukleus dengan susunan mirip jaring yang terdiri dari filamen protein yang mempertahankan bentuk nukleus. Di dalam nukleus terdapat: (1). Nukleolus (anak inti), berfungsi mensintesis berbagai macam molekul RNA (asam ribonukleat) yang digunakan dalam perakitan ribosom. Molekul RNA yang disintesis dilewatkan melalui pori nukleus ke sitoplasma, kemudian semuanya bergabung membentuk ribosom. Nukleolus berentuk seperti bola, dan memalui mikroskop elektron nukleolus ini tampak sebagai suatu massa yang terdiri dari butiran dan serabut berwarna pekat yang menempel pada bagian kromatin. (2). Nukleoplasma (cairan inti) merupakan zat yang tersusun dari protein. (3). Butiran kromatin, yang terdapat di dalam nukleoplasma. Tampak jelas pada saat sel tidak membelah. Pada saat sel membelah butiran kromatin menebal menjadi struktur seperti benang yang disebut kromosom. Kromosom mengandung DNA (asam dioksiribonukleat) yang berfungsi menyampaikan informasi genetik melalui sintesis protein. Gambar nukleus Secara umum, Nukleus bertugas mengontrol kegiatan yang terjadi di sitoplasma. Nukleus berperan mengatur proses pembelahan sel. DNA yang terdapat di dalam kromosom merupakan cetak biru bagi pembentukan berbagai protein (terutama enzim). Enzim diperlukan dalam menjalankan berbagai fungsi di sitoplasma. Di dalam nukleus juga ditemui nukleolus. Berdasarkan ada tidaknya selaput inti kita mengenal 2 penggolongan sel yaitu : • Sel Prokariotik (sel yang tidak memiliki selaput inti), misalnya dijumpai pada bakteri, ganggang biru. • Sel Eukariotik (sel yang memiliki selaput inti). Fungsi dari inti sel adalah : mengatur semua aktivitas (kegiatan) sel, karena di dalam inti sel terdapat kromosom yang berisi ADN yang mengatur sintesis protein. Gambar Sel Prokaryotik (pada Bakteri)