Pengaruh Penggunaan Smartphone, Komunikasi

advertisement
Laporan Studi Pustaka (KPM 403)
DAMPAK PENGGUNAAN SMARTPHONE TERHADAP
KOMUNIKASI
INTERPERSONAL REMAJA
ANDI PUTRI REZKY NOVIANA
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2015
ii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa Laporan Studi Pustaka yang berjudul "Dampak
Penggunaan Smartphone terhadap Komunikasi Interpersonal Remaja" benar-benar
hasil karya sendiri yang belum pernah diajukan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi
atau lembaga manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari pustaka yang
diterbitkan atau tidak diterbitkan dari penulis lain, telah disebutkan dalam naskah dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir Laporan Studi Pustaka. Demikian
pernyataan
ini
saya
buat
dengan
sesungguhnya
dan
saya
bersedia
mempertanggungjawabkan pernyataan ini.
Bogor, Desember 2015
Andi Putri Rezky Noviana
NIM. I34120117
iii
ABSTRAK
ANDI PUTRI REZKY NOVIANA. Dampak Penggunaan Smartphone terhadap
Komunikasi Interpersonal Remaja. Dibawah bimbingan AIDA VITAYALA S
HUBEIS dan HAMZAH
Penggunaan smartphone dalam komunikasi interpersonal pada remaja saat ini sudah umum.
Banyak remaja yang mengikuti arus media komunikasi dalam teknologi yang memilih
smartphone sebagai media komunikasi interpersonal yang lebih efektif, namun banyak
yang terpengaruh oleh kecanggihan gadget tersebut yang terus menerus memperbaharui
kecanggihannya, sehingga dampaknya orang yang melakukan komunikasi atau interaksi
sering terjadi miscommunication akibat keseruan gadget mereka masing-masing.
Komunikasi interpersonal dibandingkan dengan komunikasi lainnya, komunikasi ini
berlangsung tatap muka. Pentingnya suatu komunikasi interpersonal ialah prosesnya
memungkinkan berlangsung secara
dialogis. Dialog adalah bentuk komunikasi
antarpribadi yang menunjukkan terjadinya interaksi. Mereka yang terlibat dalam
komunikasi bentuk ini berfungsi ganda, masing-masing menjadi pembicara dan pendengar
secara bergantian. Berdasarkan pernyataan tersebut, penulisan laporan ini ditunjukkan
untuk menganalisis keterkaitan antara dampak penggunaan smartphone, karakteristik
internal dan eksternalnya serta kaitannya dengan tingkat intensitas komunikasi
interpersonal.
Kata kunci: Pengaruh Penggunaan Smartphone, Komunikasi Interpersonal, Remaja
ABSTRACT
ANDI PUTRI REZKY NOVIANA. The Impact of smartphone usage to Adolescent
Interpersonal Communication by AIDA VITAYALA S HUBEIS and HAMZAH
The usage of smartphones as interpersonal communication amongst adolescents,is a
common fact. Many teenagers who follow the technology of smartphones, find that a
smartphone is an effective way to communicate. On the other hand, many are affected by
the sophistication of these gadgets. Technology constantly renews the smartphones. Since
there are many different smartphones, there is a risk of miscommunication between people
due they are too focus on their own gadgets. Interpersonal communication trough
smartphone compared to other communication that takes place face to face. The important
factor of interpersonal communication is the process that allows dialogue to take place.
Dialogue is a form of interpersonal communication that shows the interaction. Those that
involved in this form of communication having doubles function, each of them could turn
to be speaker and the listener. Based on that statement, this report is shown to analyze the
relationship between the impact of smartphone usage, internal and external characteristics
and its relation to the level of intensity of interpersonal communication.
Keywords : Smartphone Influence , Interpersonal Communication , Adolescent
iv
DAMPAK PENGGUNAAN SMARTPHONE TERHADAP
KOMUNIKASI
INTERPERSONAL REMAJA
Oleh
ANDI PUTRI REZKY NOVIANA
I34120117
Laporan Studi Pustaka
sebagai syarat kelulusan KPM 403
pada
Mayor Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
Fakultas Ekologi Manusia
Institut Pertanian Bogor
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2015
v
LEMBAR PENGESAHAN
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Studi Pustaka yang disusun oleh:
Nama Mahasiswa
: Andi Putri Rezky Noviana
Nomor Pokok
: I34120117
Judul
: Dampak Penggunaan Smartphone terhadap Komunikasi
Interpersonal
Remaja
dapat diterima sebagai syarat kelulusan mata kuliah Studi Pustaka (KPM 403) pada Mayor
Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Departemen Sains Komunikasi dan
Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Prof Dr Ir Aida Vitayala S Hubeis
NIP. 19470928 197503 2 001
Dr Hamzah M Si
NIP. 19650523 200701 1 001
Mengetahui,
Ketua Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor
Dr Ir Siti Amanah, MSc
NIP. 19670903 199212 2 001
Tanggal Pengesahan:_______________________________
vi
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia dan
rahmat-Nya sehingga laporan studi pustaka ini berhasil diselesaikan oleh penulis. Laporan
studi pustaka ini berjudul ”Dampak Penggunaan Smartphone terhadap Komunikasi
Interpersonal Remaja” ditujukan untuk memenuhi syarat kelulusan MK. Studi Pustaka
(KPM 403) pada Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas
Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Ibu Prof Dr Ir Aida Vitayala S
Hubeis dan Dr Hamzah M Si selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan
waktu dan tenaganya untuk memberikan motivasi, arahan, saran, dan kritik selama
penyusunan laporan ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih dan hormat kepada orang
tua tercinta Wisnu Sandjaja dan Andi Murni serta Kakak tersayang Andi Eka Steffy
Yuliana, dan Adik tersayang Andi Trissa Sekarini Febriasari yang selama ini selalu sabar
dan tiada henti memberikan doa, kasih sayang, dan semangat kepada penulis. Terakhir,
penulis mengucapkan terimakasih kepada seluruh teman kerabat, keluarga KICIW, dan
teman bimbingan penulis yaitu Hamzah Nasution dan Lici Meiranti yang telah memberikan
dukungan serta motivasi kepada penulis selama kuliah dan saat penulisan, juga kepada
teman-teman SKPM 49 yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis berharap laporan studi pustaka ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Bogor, Desember 2015
Andi Putri Rezky Noviana
NIM. I34120117
vii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .......................................................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................................ ix
PENDAHULUAN ................................................................................................................................... 1
Latar Belakang ................................................................................................................................. 1
Tujuan Penulisan ............................................................................................................................. 2
RINGKASAN DAN ANALISIS PUSTAKA.................................................................................................. 3
Kepercayaan Diri dan Kecemasan Komunikasi Interpersonal pada Mahasiswa ............................ 3
Penggunaan Handphone dan Hubungan teman pada .................................................................... 5
perilaku sosial siswa SMP Muhammadiyah Luwuk Sulawesi Tengah. ........................................... 5
Intensitas Penggunaan Smartphone terhadap Perilaku Komunikasi .............................................. 7
Efek Penggunaan Smartphone Blackberry pada Perilaku ............................................................... 8
Perilaku Pengguna Smartphone Terhadap Komunikasi Interpersonal Siswa SMK TI Airlangga
Samarinda ..................................................................................................................................... 10
Penggunaan Smartphone Dikalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau............................................................................................................................. 11
Mahasiswa .................................................................................................................................... 13
Tradisional Dalam Membentuk Brand Equity dan Mempengaruhi Minat Beli Pada Smartphone di
Jawa............................................................................................................................................... 14
Pola Interaksi Sosial Siswa Pengguna Gadget di SMAN 1 ............................................................. 15
Pengaruh Media Massa dan Pengetahuan Tentang Teknologi Informasi Terhadap Pemanfaatan
Teknologi Informasi Tingkat Modernitas Generasi Muda Kota Yogyakarta............................... 17
RANGKUMAN DAN PEMBAHASAN.................................................................................................... 19
Pengaruh Penggunaan Smartphone ............................................................................................. 19
Kebutuhan dan Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Smartphone...................................... 19
Smartphone ................................................................................................................................... 19
Komunikasi Interpersonal ............................................................................................................. 20
Tujuan Komunikasi Interpersonal ................................................................................................. 21
Efektifitas Komunikasi Interpersonal ............................................................................................ 21
Remaja .......................................................................................................................................... 23
SIMPULAN ......................................................................................................................................... 25
viii
Hasil Rangkuman dan Pembahasan .............................................................................................. 25
Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian Skripsi .................................................................. 25
Usulan Kerangka Analisis Baru ...................................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................................. 27
RIWAYAT HIDUP ................................................................................................................................ 29
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Kerangka pemikiran dampak penggunaan smartphone terhadap komunikasi interpersonal
remaja .......................................................................................................................................................... 26
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Teknologi komunikasi merupakan teknologi yang berkembang sangat pesat. Seiring
dengan berjalannya waktu, teknologi komunikasi dijadikan kebutuhan pokok oleh berbagai
kalangan. Dari awalnya handphone biasa yang fungsinya untuk menelepon dan sms saja,
sekarang berkembang menjadi telepon genggan yang sangat canggih menjadi smartphone
yang bisa dilakukan banyak hal dengan teknologinya. Teknologi komunikasi dalam wujud
smartphone ini merupakan fenomena yang paling unik dan menarik. Smartphone dapat
dikatakan sebagai kebutuhan pokok. Nielsen (2012) melaporkan pengguna smartphone di
39 negara di dunia dan 13 di antaranya yaitu negara-negara di Asia, termasuk Indonesia.
Industri telepon seluler mengalami perkembangan yang pesat dalam dua dekade
terakhir ini, baik di negara maju ataupun sedang berkembang. Di Indonesia pun telepon
seluler telah mengubah peta industri telekomunikasi secara radikal. Dimana telepon yang
dulunya merupakan barang mewah, sehingga hanya kelompok tertentu yang bisa
menikmatinya, sekarang dengan mudah mendapatkannya, murah, baik dalam sarana
telekomunikasi fixedline wireline ataupun fixedline wireless serta seluler (Mayasari 2012).
Perkembangan pesat yang terjadi pada smartphone dibuktikan dalam sebuah
perusahaan riset pemasaran IDC (Lembaga International Data Corporation) bahwa pasar
smartphone akan tumbuh 49.2 persen pada tahun 2011, akibat meningkatnya jumlah
pengguna yang mengganti ponsel lama mereka dengan smartphone. Laporan itu sejalan
dengan penelitian terbaru IDC, yang memprediksi jumlah download aplikasi mobile akan
tumbuh dari 10.9 miliar pada tahun 2010 menjadi 76.9 miliar pada tahun 2014. Menurut
Bisnis Indonesia pelanggan smartphone pada tahun 2010 menembus 6.24 juta pelanggan.
Dalam hal ini ponsel cerdas Blackberry telah meruntuhkan Nokia (Mayasari 2012).
Penggunaan smartphone secara tidak langsung telah mengubah gaya hidup/lifestyle
masyarakat dunia. Hal tersebut dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hassan
(1999) dalam Utaminingsih (2006) mengemukakan teknologi komunikasi cenderung
memungkinkan terjadinya transformasi berskala luas dalam kehidupan manusia.
Transformasi tersebut telah memunculkan perubahan dalam berbagai pola hubungan antar
manusia (patterns of human communication), yang pada hakikatnya adalah interaksi antar
pribadi (interpersonal relations). Pertemuan tatap muka (face to face) secara berhadapan
dapat dilaksanakan dalam jarak yang sangat jauh melalui tahap citra (image to image).
Komunikasi interpersonal melibatkan paling sedikit dua orang yang mempunyai
sifat, nilai-nilai, pendapat, sikap, pikiran dan perilaku yang khas dan berbeda-beda. Selain
itu, komunikasi interpersonal juga menuntut adanya tindakan saling memberi dan
menerima di antara pelaku yang terlibat dalam komunikasi. Komunikasi interpersonal ini
terus menerus terjadi selama proses kehidupan manusia. Komunikasi interpersonal dapat
diibaratkan sebagai urat nadi kehidupan manusia. Tidak dapat dibayangkan bagaimana
2
bentuk dan corak kehidupan manusia di dunia ini seandainya tidak ada komunikasi
interpersonal antara satu orang atau sekelompok orang (Saudia 2012).
Terdapat banyak fenomena dimana individu lebih memilih memainkan atau
menggunakan ponselnya, meskipun ia berada ditengah-tengah suatu kegiatan atau
sosialisasi dengan orang-orang disekitarnya. Berdasarkan Survey Siemens Mobile Lifestyle
III, menyebutkan bahwa 60 persen dari respondennya lebih senang mengirim dan membaca
SMS atau memainkan games ponselnya ditengah acara keluarga yang dianggap
membosankan. Penggunaan smartphone dapat mengurangi intensitas tatap muka atau yang
biasa disebut dengan komunikasi interpersonal. Perubahan teknologi komunikasi ini yang
disebut dengan smartphone memiliki beberapa dampak bagi pengguna (Utaminingsih
2006).
Berdasarkan pengaruh smartphone saat ini banyak remaja yang mengikuti arus
media komunikasi dalam teknologi yang memilih smartphone sebagai media komunikasi
interpersonal yang lebih efektif, namun banyak yang terpengaruh oleh kecanggihan gadget
tersebut yang terus-menerus memperbaharui kecanggihannya, sehingga dampaknya orang
yang melakukan komunikasi atau interaksi sering terjadi miscommunication atau salah
persepsi akibat keseruan gadget mereka masing-masing. Bagaimana hubungan
penggunaan smartphone dengan intensitas komunikasi interpersonal.
Tujuan Penulisan
Penulisan studi pustaka ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana hubungan
penggunaan smartphone dengan intensitas komunikasi interpersonal, dan menganalisis
karakteristik internal dan eksternal reponden, serta hubungannya dengan tingkat
penggunaan smartphone.
Metode Penulisan
Metode yang dilakukan dalam penulisan studi pustaka ini ialah penelaahan dan
analisis data sekunder yang relevan dengan topik studi pustaka. Langkah pertama ialah
pengumpulan berbagai data sekunder berupa hasil penelitian seperti skripsi, tesis, jurnal,
disertasi, maupun buku-buku mengenai pemasaran. Kemudian data sekunder tersebut
dipelajari, diringkas, serta disusun menjadi sebuah ringkasan studi pustaka yang relevan
terhadap pemasaran. Selanjutnya dilakukan sintesis dan analisis dari hasil ringkasan studi
pustaka. Terakhir ialah penarikan hubungan dari semua hal yang telah dilakukan sehingga
memunculkan sebuah kerangka teoritis yang menjadi dasar perumusan masalah bagi
penelitian yang akan dilakukan.
3
RINGKASAN DAN ANALISIS PUSTAKA
1.
Judul
: Kepercayaan
Diri
dan
Kecemasan
Komunikasi
Interpersonal pada Mahasiswa.
Tahun
: 2003
Jenis Pustaka
: Jurnal
Bentuk Pustaka : Elektronik
Nama Penulis
: Siska, Sudardjo & Esti Hayu Purnamaningsih
Nama Editor
: Kota dan Nama : Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada
Penerbit
Nama Jurnal
: Jurnal Psikologi
Volume (Edisi)
: 2003, NO. 2, 67 – 71
Alamat URL/doi : http://jurnal.psikologi.ugm.ac.id/index.php/fpsi/article/vie
w/106/96
Tanggal
: 30 September 2015
diunduh
Ringkasan Pustaka
Penelitian ini membahas mengenai penyebab terjadinya kesulitan komunikasi
interpersonal yaitu adanya kecemasan diantaranya adalah rasa takut menerima tanggapan
atau penilaian negatif dari komunikan atau orang yang menerima pesan. Rakhmat (1986)
mengatakan bila orang merasa rendah diri, ia akan mengalami kesulitan untuk
mengkomunikasikan gagasannya pada orang yang dihormatinya dan takut berbicara
didepan umum karena takut orang lain menyalahkannya. Hal ini sesuai dengan yang
diutarakan oleh Heider (1958), bahwa kemampuan seseorang, termasuk kemampuan
komunikasi, tidak hanya ditentukan oleh masalah fisik dan ketrampilan saja, tetapi juga
dipengaruhi oleh kepercayaan diri. Sementara banyak penelitian menunjukkan adanya
perbedaan kepercayaan diri antara laki-laki dan perempuan, dimana laki-laki lebih percaya
diri dari pada perempuan.
Masalah utama dalam kecemasan komunikasi interpersonal adalah ada perasaan
khawatir respon lain atau jugdment untuknya atau dia tentang sesuatu yang dikirim dan
bagaimana ia kirim. Ketergantungan untuk penilaian orang lain adalah salah satu
karakteristik dari kepercayaan diri yang rendah.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
melihat hubungan antara kepercayaan diri dan kecemasan komunikasi interpersonal dan
perbedaan antara komunikasi kecemasan pada siswa pria dan wanita.
Komunikasi merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting, karena merupakan
satu-satunya cara bagi manusia untuk bisa mengenal dirinya dan dunia di luar dirinya
(Taylor dkk 1986). Jika seseorang melakukan komunikasi, berarti sedang melakukan
kesamaan (commones) dengan orang lain tentang suatu informasi, gagasan atau sikap
dengan orang lain. Taylor dkk (1986), mengungkapkan bahwa komunikasi interpersonal
4
terjadi ketika seseorang berkomunikasi secara langsung dengan orang lain dalam situasi
One-to-one atau dalam kelompok kelompok kecil. Dalam kaitannya dengan jenis kelamin,
(Myers 1983) mengatakan bahwa perempuan lebih cemas akan ketidakmampuannya
dibanding dengan laki-laki. Laki-laki lebih aktif, eksploratif, sedangkan perempuan lebih
sensitif. Menurut Morris dalam Leavy (1983), sifat sensitif pada perempuan membuat
dirinya lebih mudah dipengaruhi rasa khawatir akan efek-efek yang timbul dalam hubungan
interpersonal.
Kepercayaan diri diidentikan dengan kemandirian, orang yang kepercayaan dirinya
tinggi umumnya lebih mudah terlibat secara pribadi dengan orang lain dan lebih berhasil
dalam hubungan interpersonal (Goodstadt & Kipnir, dalam Bunker dkk, 1983)
Permasalahan utama dalam kecemasan komunikasi interpersonal adalah adanya rasa
khawatir tentang respon atau penilaian orang lain terhadap dirinya, yaitu mengenai apa
yang disampaikannya dan bagaimana ia menyampaikannya. Ketergantungan terhadap
penilaian orang lain ini merupakan salah satu ciri dari orang yang kurang percaya diri
(Lauster 1978).
Analisis Pustaka
Penelitian ini menunjukkan bahwa kecemasan komunikasi subjek cenderung
rendah. Kondisi seperti ini akan memberi pengaruh positif bagi pengembangan diri
mahasiswa. Karena kecemasan komunikasi tidak lagi menjadi penghambat dalam mencari
informasi, merundingkan sesuatu atau dalam kerjasama. Hal ini merupakan potensi yang
berharga mengingat pendapat beberapa ahli bahwa kepercayaan diri merupakan prediktor
yang akurat bagi keberhasilan seseorang, disamping kemampuan dan ketrampilan yang
dimiliki. Berdasarkan hasil tersebut memperlihatkan bahwa smartphone memiliki potensi
untuk memberikan dampak yang positif bagi penggunanya, namun hal ini hanya berlaku
ketika pengguna tersebut mengerti fungsi dan manfaat dari kemudahan yang ditawarkan
oleh smartphone.
5
2.
Judul
: Penggunaan Handphone dan Hubungan teman pada
perilaku
sosial siswa SMP Muhammadiyah Luwuk
Sulawesi Tengah.
Tahun
Jenis Pustaka
Bentuk Pustaka
Nama Penulis
Nama Editor
Kota dan Nama
Penerbit
Nama Jurnal
Volume (Edisi)
Alamat URL/doi
Tanggal
diunduh
:
:
:
:
:
:
2015
Jurnal
Elektronik
Nur Hasanah, Dyah Kumalasari
Yogyakarta, Universitas Negeri Yogyakarta
:
:
:
:
Jurnal Pendidikan IPS
Volume 2, No 1. hal 56-70
http://journal.uny.ac.id/index.php/hsjpi/article/view/4613
30 September 2015
Ringkasan Pustaka
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku sosial siswa SMP
Muhammadiyah Luwuk Sulawesi Tengah, pengaruh penggunaan telepon seluler di
kalangan siswa SMP Muhammadiyah Luwuk, faktor-faktor yang mendorong siswa SMP
Muhammadiyah Luwuk menggunakan telepon seluler, serta pengaruh hubungan teman
sebaya terhadap perilaku sosial siswa SMP Muhammadiyah Luwuk.
Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern, para remaja dengan
mudah mendapatkan pengetahuan baik melalui teman ataupun melalui alat telekomunikasi
yang semakin canggih. Alat tersebut bisa dijadikan media bagi anak untuk mendapatkan
berbagai informasi tentang apa yang tidak diajarkan oleh orang tuanya, baik yang berkaitan
dengan pelajaran di sekolah ataupun pengetahuan yang lainnya. Hal tersebut jelas sangat
baik untuk menambah pengetahuan anak remaja.
Pengaruh arus globalisasi dan semakin majunya dunia teknologi informasi telah
menciptakan kebutuhan baru bagi masyarakat terhadap komunikasi tanpa batas, seperti
telepon seluler atau yang lebih dikenal dengan handphone, surat elektronik, satelit, mesin
faksmili, dan lain-lain. Handphone adalah salah satu perangkat telekomunikasi elektronik
yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional saluran tetap.
Akan tetapi, handphone dapat dibawa tanpa harus disambungkan dengan jaringan telepon
menggunakan kabel. Menurut definisi yang dikemukakan oleh Setijo (2010), handphone
adalah perangkat telekomunikasi telepon konvensional saluran tetap, namun dapat dibawa
kemanapun (portable, mobile) dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon
menggunakan kabel (nirkabel, wireless).
Mengikuti perkembangan zaman, handphone sudah menjadi gadget yang
multifungsi. Selain berfungsi untuk melakukan dan menerima panggilan, handphone
dengan bentuknya yang ringkas dan dapat dibawa kemanapun, juga dapat berfungsi sebagai
alat pengiriman dan penerimaan pesan singkat short message service (SMS). Selain
6
handphone berfungsi sebagai alat pengiriman dan penerimaan SMS, handphone juga dapat
digunakan untuk videophone, TVonline, dan lain sebagainya.
Penggunanya menjadi kecanduan, karena aspek kepraktisan, privasi, dan keluasan
aksesnya yang sangat tinggi sehingga, menyebabkan kehidupan manusia menjadi tidak
normal. Handphone dapat menimbulkan gangguan tidur. Hal ini akan terjadi apabila
pengguna handphone memiliki kebiasaan menyanding handphone di tempat tidur.
Handphone dapat memicu cemas bagi penggunanya, terlebih bagi pengguna handphone
pintar (smartphone). Dengan handphone jenis ini, penggunanya tentu akan terus melakukan
aktivitas seperti chatting, ataupun menjelajahi dunia maya di mana saja dan kapan saja.
Handphone juga dapat melemahkan otak bagi penggunanya. Dibalik kemudahan yang
ditawarkan oleh handphone, terutama yang memiliki aplikasi internet dapat berisiko
melemahkan daya konsentrasi penggunanya. Handphone dapat memicu gaya hidup boros
secara signifikan. Hal tersebut disebabkan setiap berkomunikasi penggunanya harus
mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.
Analisis Pustaka
Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa SMP Muhammadiyah Luwuk sebagai
sekolah yang berlatar belakang sekolah Islami, memiliki siswa yang berperilaku sosial
tidak wajar di mana perilaku yang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang ada dalam
masyarakat. Dan dapat diketahui bahwa saat para remaja sedang berkumpul dengan temanteman, mereka tidak pernah memperdulikan teman yang sedang berbicara ataupun lakukan.
Mereka lebih memilih asik mengirim SMS, ataupun chatting meskipun sebenarnya mereka
juga menyukai komunikasi secara langsung. Handphone memberikan fleksibilitas waktu
dan kemudahan dalam berkomunikasi antara remaja dan orang tua, atau antara remaja
dengan temannya. Dengan adanya handphone remaja akan mendapatkan banyak informasi,
mendapatkan banyak teman, serta menghilangkan kejenuhan. Dan di dalam jurnal tersebut
dijelaskan remaja pengguna handphone tidak menyadari bahkan tidak mengetahui bahwa
handphone yang dimiliki tersebut secara langsung lebih banyak memberikan pengaruh
yang negatif bagi diri.
7
3.
Judul
: Intensitas Penggunaan Smartphone terhadap Perilaku
Komunikasi
Tahun
: 2015
Jenis Pustaka
: Jurnal
Bentuk Pustaka : Elektronik
Nama Penulis
: Sharen Gifary dan Iis Kurnia N.
Nama Editor
: Kota dan Nama : Bandung, Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas
Penerbit
Telkom
Nama Jurnal
: Jurnal Sosioteknologi
Volume (Edisi)
: Volume 14, Nomor 2
Alamat URL/doi : http://journals.itb.ac.id/index.php/sostek/artice/viewFile/14
72/1045
Tanggal
: 30 September 2015
diunduh
Ringkasan Pustaka
Penggunaan smartphone memang sangat memengaruhi perilaku komunikasi
individu. Kini smartphone sudah menjadi media komunikasi pokok. Hal tersebut bisa
dibuktikan dengan kenyataan di lapangan. Semua orang pasti tidak bisa lepas dari gadget,
baik dalam berkomunikasi ataupun sekadar mengunggah di media sosial. Hal tersebut
memperlihatkan bahwa intensitas penggunaan smartphone berpengaruh terhadap
perubahan perilaku individu. Hal tersebut perlu diuji menggunakan beberapa teori di
antaranya teori komunikasi yang berkaitan dengan proses komunikasi beberapa individu,
teori new media yang terkait dengan media yang digunakan oleh individu dalam
berkomunikasi, dan teori terpaan media yang menyangkut penggunaan media dalam
berkomunikasi yang fokus pada frekuensi, durasi, dan isi. Selain itu, digunakan pula teori
psikologi komunikasi yang melihat perubahan psikologi individu dalam berkomunikasi
menggunakan media, dan teori ketergantungan yang melihat ketergantungan sikap
individu setelah menggunakan media tersebut dalam berkomunikasi.
Media baru atau new media merupakan istilah yang dipakai untuk semua bentuk
media komunikasi massa yang berbasis teknologi komunikasi dan informasi. Media baru
yang memiliki ciri tersebut adalah internet. Internet adalah jaringan kabel dan telepon
satelit yang menghubungkan komputer (Vivian 2008). Menurut Khoirunnisa (2014), new
media atau media baru mengaplikasikan teknologi Web 2.0 yang sangat mendukung
perkembangan media sehingga banyak media lama yang melakukan transformasi menuju
media baru. Terpaan media merupakan kegiatan menerima (membaca, mendengar,
menonton) pesan (secara aktif/ pasif). Penerima pesan secara aktif melibatkan perhatian.
Terpaan media menjelaskan peng-gunaan jenis media meliputi media audio, audiovisual,
media cetak, dan sebagainya. Frekuensi penggunaan media mengumpulkan data khalayak
tentang berapa kali mengakses media dalam satu minggu, satu bulan, atau satu tahun.
Sementara itu, durasi penggunaan media dapat dilihat dari lamanya khalayak
menggunakan media tersebut.
8
Teori ketergantungan adalah teori tentang komunikasi massa yang menyatakan
bahwa ketika seseorang semakin bergantung pada suatu media untuk memenuhi
kebutuhannya, media tersebut menjadi semakin penting untuk orang tersebut, (Saverin and
Tankard 1992). Teori ini diperkenalkan oleh Sandra Ball Rokeach dan Melvin Defleur.
Mereka memperkenalkan model yang menunjukkan hubungan integral tak terpisahkan
antara pemirsa, media, dan sistem sosial yang besar.
Analisis Pustaka
Penelitian ini secara keseluruhan, variabel perilaku komunikasi memiliki
presentase lebih besar dibandingkan dengan variabel intensitas penggunaan smartphone,
dengan nilai 77 persen untuk variabel perilaku komunikasi dan 69 persen untuk variabel
intensitas penggunaan Smartphone. Hal ini menunjukkan bahwa intensitas penggunaan
smartphone memang memengaruhi perilaku komunikasi.
4.
Judul
Tahun
Jenis Pustaka
Bentuk Pustaka
Nama Penulis
Nama Editor
Kota dan Nama
Penerbit
Nama Jurnal
Volume (Edisi)
Alamat URL/doi
:
:
:
:
:
:
:
Tanggal
diunduh
:
:
:
:
Efek Penggunaan Smartphone Blackberry pada Perilaku
2014
Jurnal
Elektronik
Tri Ayu Octaviani
Samarinda, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Mulawarman
eJournal llmu Komunikasi
Volume 2, Nomor 1
http://ejournal.ilkom.fisipunmul.ac.id/
site/wpcontent/uploads/2014/02/jurnal%20ayu%20%280218-14-04-49-30%29.pdf
10 Oktober 2015
Ringkasan Pustaka
Penelitian Tri Ayu Octaviani Putra (2014) membahas handphone yang telah
mempunyai beberapa fungsi yang semakin berkembang, fungsi yang sangat
bervariasi tergantung pada model ponsel yang antara lain digunakan untuk
menyimpan informasi, mencatat appointment (janji pertemuan) dan dapat disertakan
reminder (pengingat waktu), kalkulator untuk perhitungan dasar sederhana, mengirim
dan menerima email, mencari informasi (berita, hiburan, dan informasi lain) dari
internet. Handphone merupakan pengembangan dari teknologi radio yang
dikawinkan dengan teknologi komunikasi telepon. Smartphone BlackBerry adalah
perangkat selular yang memiliki kemampuan layanan push e-mail, telepon, sms,
menjelajah internet, messenger (Blackberry Messenger/BBM), dan berbagai kemampuan
nirkabel lainnya. Kemudahan berkomunikasi menggunakan Smartphone Blackberry ini
menjadikan manusia khususnya remaja kurang peka terhadap lingkungan sekitarnya.
9
Dimana kita melihat jika di pusat perbelanjaan manusia lebih fokus terhadap
handphone yang dibawanya dibandingkan kondisi disekitarnya.
Menurut Joseph A. Devito dalam bukunya “The Interpersonal Communication
Book” (Devinto,1989) Komunikasi antarpribadi merupakan proses pengiriman dan
penerimaan pesan-pesan antara dua orang atau di antara sekelompok kecil orang-orang,
dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika. Dalam ilmu sosial baik
psikologi ataupun sosiologi yang disebut kelompok (group) bukan sejumlah orang yang
berkelompok atau berkerumun bersama-sama di suatu tempat, tetapi harus dilihat dari
situasinya bukan sekedar berkumpul bersama secara kebetulan. Karena di situasi
kelompok (group situation) lebih terdapat hubungan psikologis, sehingga saling mengenal
satu sama lain. Kelompok diklasifikasikan menjadi dua jenis, yakni kelompok kecil (small
group, micro group) dan kelompok besar (large group, macro group). Teknologi
komunikasi pada hakikatnya adalah penyaluran informasi dari satu tempat ke tempat
lain melalui perangkat telekomunikasi (kawat, radio atau perangkat elektromagnetik
lainnya). Informasi tersebut dapat berbentuk suara (telepon), tulisan dan gambar
(telegraf), data (komputer), dan sebagainya (Gouzali Saydam, 2005).
Efek Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah nilai yang
ditimbulkan oleh suatu peristiwa atau kejadian yang dialami oleh seseorang atau
sekelompok dalam proses pergaulannya atau dalam proses pekerjaannya. Efek dapat
berwujud dalam bentuk positif, yaitu berguna bagi penerima efek tersebut, dan bisa
berupa efek negatif apabila hal itu mengurangi atau merendahkan merugikan penerima
efek tersebut. Smartphone blackberry memberikan efek yang cukup besar bagi remaja yang
menggunakan smartphone blackberry secara terus menerus, baik efek positif maupun
negatif. Dimana efek positif yaitu menumbuhkan rasa senang serta mengatasi rasa bosan.
Dan dari hasil penelitian yang telah dibahas sebelumnya, dapat dilihat adanya perilaku
negatif yang terbentuk diakibatkan penggunaan smartphone blackberry pada remaja,
dimana adanya perilaku kurang peka terhadap orang sekitar dan adanya perilaku konsumtif
serta mempersingkat jam belajar.
Analisis Pustaka
Jurnal atau tulisan ini menjelaskan bahwa penggunaan smartphone blackberry
memiliki efek yang bersifat positif maupun negatif. Dimana para remaja dapat merasa
terhibur dan dapat menghilangkan perasaan bosan pada saat menggunakan smartphone
blackberry. Namun dari segi negatifnya yaitu para remaja cenderung kurang peka terhadap
orang sekitar, mempersingkat jam belajar serta timbulnya perilaku konsumtif diakibatkan
oleh penggunaan smartphone blackberry.
10
5.
Judul
: Perilaku Pengguna Smartphone Terhadap Komunikasi
Interpersonal Siswa SMK TI Airlangga Samarinda
Tahun
: 2015
Jenis Pustaka
: Jurnal
Bentuk Pustaka : Elektronik
Nama Penulis
: Nurlaelah Syarif
Nama Editor
: Kota dan Nama : Samarinda, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Penerbit
Universitas Mulawarman
Nama Jurnal
: eJournal llmu Komunikasi
Volume (Edisi)
: Volume 3, Nomor 2
Alamat URL
: http://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wpcontent/uploads/2015/05/LALA%20JURNAL1%20%280521- 15-07-23-38%29.pdf
Tanggal
diunduh
: 12 Oktober 2015
Ringkasan Pustaka
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perilaku pengguna
smartphone terhadap komunikasi interpersonal siswa SMK TI Airlangga
khususnya pada kelas 3. Pengguna smartphone khususnya remaja di Kota Samarinda
tumbuh pesat, ini membuktikan bahwa semakin banyaknya pengguna smartphone di Kota
Samarinda. Selain memiliki dampak positif seperti yang telah penulis uraikan
sebelumnya ternyata smartphone juga dapat berdampak negatif, salah satu diantaranya
menjadikan manusia khususnya remaja menjadi kurang peka terhadap lingkungan
sekitarnya. Dimana penulis melihat jika di sekolah, mall, cafe bahkan di dirumah
sekalipun atau di tempat-tempat umum lainnya remaja lebih fokus terhadap
smartphone yang dibawanya dibandingkan kondisi disekitarnya. Hal ini mengakibatkan
komunikasi interpersonal remaja mulai mengalami keterbatasan dalam berinteraksi
sehingga mengakibatkan berkurangnya sosialisasi antar remaja khususnya di Kota
Samarinda.
Pada dasarnya, setiap orang memerlukan komunikasi interpersonal sebagai
salah satu cara dalam kelancaran bekerja sama dengan orang lain dalam bidang apapun.
Komunikasi interpersonal merupakan komunikasi yang mempunyai efek besar dalam
mempengaruhi orang lain terutama perindividu. Hal ini disebabkan biasanya pihak-pihak
yang terlibat dalam komunikasi bertemu secara langsung, tidak menggunakan media
dalam penyampaian pesannya sehingga tidak ada jarak yang memisahkan antara
komunikator dengan komunikan (face to face). Oleh karena saling berhadapan muka,
maka masing-masing pihak dapat langsung mengetahui respon yang diberikan,
serta mengurangi tingkat ketidak jujuran ketika sedang terjadi komunikasi. Menurut
Poerwadarminta (2003) pengaruh adalah daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu
(orang, benda, dan sebagainya) yang berkuasa atau yang berkekuatan (gaib dan
11
sebagainya). Selain itu, menurut Hafied Cangara dalam bukunya, pengaruh adalah salah
satu elemen dalam komunikasi yang sangat penting untuk mengetahui besar tidaknya
komunikasi yang kita inginkan.
Analisis Pustaka
Penelitian ini lebih mengarah kepada tindakan atau cara-cara individu dalam
memperoleh informasi yang sesuai dengan kebutuhannya meskipun tentunya dengan
latar belakang, tingkat kebutuhan serta motivasi yang berbeda-beda. Pada akhirnya
berdasarkan hasil penelitian memiliki kesamaan dan terbukti bahwa perilaku
penggunaan smartphone berpengaruh terhadap adanya perubahan dalam berkomunikasi
secara interpersonal pada siswa/I kelas 3 di SMK TI Airlangga Samarinda. Perilaku
komunikasi interpersonal mengalami perubahan pada mereka yang terdedah oleh
penggunaan smartphone. Hal ini dibuktikan dalam penelitian tersebut bahwa siswa/I kelas
3 di SMK TI Airlangga Samarinda lebih fokus terhadap smartphone yang digenggamnya
dibandingkan dengan lawan bicaranya secara tatap muka.
6.
Judul
: Penggunaan
Smartphone
Dikalangan
Mahasiswa
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau
Tahun
: 2015
Jenis Pustaka
: Jurnal
Bentuk Pustaka : Elektronik
Nama Penulis
: Resti
Nama Editor
: Kota dan Nama : Riau, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas
Penerbit
Riau
Nama Jurnal
: Jom FISIP
Volume (Edisi)
: Volume 2, Nomor 1
Alamat URL
: http://download.portalgaruda.org/article.php?article=2948
70&val=6444&title=PENGGUNAAN%20SMARTPHONE
%20DIKALANGAN%20MAHASISWA%20FAKULTAS
%20ILMU%20SOSIAL%20DAN%20ILMU%20POLITI
K%20UNIVERSITAS%20RIAU
Tanggal
: 12 Oktober 2015
diunduh
Ringkasan Pustaka
Penelitian Resti (2015) membahas mengenai penggunaan smartphone dikalangan
mahasiswa. Smartphone merupakan salah satu media komunikasi yang menjadi sorotan
karena memiliki kecanggihan dalam berbagai hal serta fungsinya yang efektif dan
efisien yang dapat digunakan kapan saja dan dimana saja. Semua orang sangat familiar
dengan smartphone tidak terkecuali mahasiswa fakultas sosial dan ilmu politik universitas
riau yang sebagian besar menggunaka smartphone. Kebanyakan mahasiswa ini
12
menggunakan smartphone sebagai media komunikasi dan informasi mereka. Smartphone
tidak lagi sekedar alat komunikasi lagi. Bagi anak muda yang menyenangi teknologi,
smartphone sudah menjadi perwujudan dari gaya hidup masyarakat di era globalisasi
terbukti dari sebuah hasil survey yang mengatakan segmen anak muda masih menjadi
basis kuat perangkat pintar ini. Sebanyak 39 persen, yang dimaksudkan terbesar dalam
survei, penggunanya adalah anak muda di kisaran usia 16 sampai 21 tahun. Adanya
penemuan-penemuan baru dalam hal teknologi kamunikasi menyebabkan adanya
perubahan yang signifikan pada cara pandang masyarakat terhadap penggunaan
smartphone. Era pembangunan dan teknologi akan melahirkan masyarakat yang plural
dan semakin majemuk.
Berkembangnya teknologi komunikasi membawa dampak yang signifikan yang
didukung oleh kebutuhan mahasiswa yang semakin beragam. Sejalan dengan itu maka
penggunaan teknologi komunikasi ataupun smartphone merupakan hal yang harus yang
tidak bisa dilepaskan dalam keseharian mereka. Adanya peningkatan yang disebut dengan
gaya hidup ternyata menimbulkan berbagai masalah. Mereka yang sebelumnya tidak
berperilaku konsumtif sekarang dituntut untuk menjadi seseorang yang konsumtif, karena
kebutuhan yang tengah dihadapi ini demi tercapainya style. Adanya penemuan-penemuan
baru dalam hal teknologi kamunikasi menyebabkan adanya perubahan yang signifikan
pada cara pandang masyarakat terhadap penggunaan smartphone. Bervariasinya jumlah
pemakaian smartphone menyebabkan secara mau tidak mau harus membuat sebuah
peratuaran yang jelas mengenai penggunaan smartphone.
Era pembangunan dan teknologi akan melahirkan masyarakat yang plural dan
semakin majemuk. Dalam beberapa kajian banyak ditemukan bahwa perubahan dapat
cepat terjadi pada masyarakat yang modern identik dengan masyarakat kota. Sikap hidup
pada umumnya mempunyai taraf hidup yang lebih tinggi. Hal tersebut menuntut lebih
banyak lagi biaya hidup sebagai alat pemuas kebutuhan yang tanpa batas sehingga
menyebabkan orang berlomba mencari usaha demi kelangsungan hidupnya. Tingkah
laku, dalam masyarakat kota banyaknya fasilitas
yang tersedia memungkinkan
masyarakatnya meningkatkan pengetahuan mereka diberbagaibidang. Kehidupan manusia
dewasa ini banyak dipengaruhi beberapa faktor misalnya benda-benda yang dihasilkan
oleh produksi pabrik. Pada awalnya benda tersebut dianggap aneh kehadirannya lalu
dipelajari cara penggunaannya kemudian dinikmati. Dalam situasi seperti
ini
terciptanya kondisi munculnya suatu media suatu sarana untuk
menghadirkan
kesenangan, informasi, pesan. Media tersebut dibangun karena kebutuhan suatu
kelompok. (Poerwanto, 2010).
Analisis Pustaka
Penelitian ini menjelaskan bahwa dalam pengguna smartphone hendaknya jangan
terlalu lama karena akan memberikan dampak negatif terhadap tubuh kita. Dalam jurnal
tersebut dijelaskan bahwa mahasiswa yang memiliki smartphone lebih dari satu
hendaknya digunakan untuk kebutuhan komersil atau kebutuhan yang menghasilkan
13
supaya bermanfaat bagi penggunanya. Sebanyak 80 persen responden mengatakan alasan
responden menggunakan smartphone adalah untuk pergaulan dan gaya hidup. Mereka
mengatakan dengan memiliki smartphone maka mereka bisa mengikuti apa saja yang
terjadi di dunia maya.
7. Judul
: Konstruksi Makna Path Sebagai Media Komunikasi
Interpersonal Dalam Dunia Sosial Virtual di Kalangan
Mahasiswa
Tahun
: 2015
Jenis Pustaka
: Jurnal
Bentuk Pustaka : Elektronik
Nama Penulis
: Sofiyyah
Nama Editor
: Kota dan Nama : Pekanbaru, Fakultas Sosial dan Ilmu Politik
Penerbit
Nama Jurnal
: Jom FISIP
Volume (Edisi)
: Volume 2, Nomor 1
Alamat URL
: http://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/view/481
6
Tanggal
: 10 November 2015
diunduh
Ringkasan Pustaka
Penelitian ini membahas mengenai munculnya sebuah situs jejaring sosial yang
sekarang jalan masuk ke jaringan sosial baru yang dicintai oleh banyak orang, termasuk
mahasiswa. Penggunaan Jalan jejaring sosial sebagai media komunikasi virtual
menimbulkan berbagai arti yang berhubungan dengan siswa mengapa mereka memilih
untuk menggunakan jalan sebagai jaringan sosial yang privasi. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui motif, yang berarti fitur Path, yang berarti simbol non-verbal emoticon
dan arti persahabatan pada pengalaman pengguna di kalangan mahasiswa dalam ilmu
komunikasi Universitas Riau.
Kemajuan teknologi telah mengantarkan manusia untuk menciptakan bentuk baru
dalam berinteraksi dan bersosialisasi. Pesatnya kemajuan teknologi tidak bisa dipungkiri
semakin memanjakan manusia, contohnya dalam hal berkomunikasi. Interaksi yang terjadi
dengan adanya bantuan teknologi menjadi semakin mudah dan sangat membantu. Internet
memunculkan media sosial lainnya yang kini hadir menjadi sesuatu yang digemari oleh
banyak kalangan. Path merupakan salah satu contoh jejaring sosial yang paling digemari
saat ini dan menjadi trend baru cara bergaul oleh hampir seluruh lapisan masyarakat begitu
juga dengan mahasiswa.
Path sangat populer saat ini terlebih lagi dikarenakan para pengguna sudah mulai
bosan dengan jejering sosial yang telah ada. Path adalah jurnal pintar interaktif dimana kita
bisa mengetahui kegiatan seseorang sehari-hari melalui timeline kita dan bisa langsung
mengomentari atau memberi emoticon pada aktifitas tersebut. Keeksklusifan dan
14
keprivasian yang dihadirkan dalam path juga menjadi daya tarik tersendiri terhadap jejaring
sosial.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa motif menggunakan jalan ebagai media
komunikasi virtual antara siswa terdiri dari motif. Karena yakni yang trend, mengikuti dan
unik, sedangkan untuk motif yang informasi dan privasi. Pembuatan fitur jalan sebagai
media komunikasi antara siswa terdiri dari jalan sebagai media pertukaran informasi, jalan
sebagai media untuk mengungkapkan perasaan, Jalan sebagai media hiburan, jalan sebagai
media untuk chatting, dan path sebagai media untuk mengekspresikan diri. Arti dari
emoticon di jalan sebagai simbol interaksi non-verbal media komunikasi virtual antara
siswa untuk menggambarkan ekspresi sedih, bahagia, dan terkejut. Arti persahabatan di
jalan sebagai media komunikasi virtual di kalangan mahasiswa yang mengalami hubungan
yang positif untuk memperluas persahabatan.
Analisis Pustaka
Penelitian ini dapat disimpulkan dimana mahasiswa ilmu komunikasi untuk
menggunakan path sebagai media komunikasi virtual bahwa pengaruh lingkungan seperti
trend atau populer, rasa ikut-ikutan dengan teman-teman dan unik menjadi salah satu motif
yang mendorong mahasiswa ilmu komunikasi menggunakan path sebagai media
komunikasi.
8.
Judul
: Dampak Komunikasi Melalui Sosial Media dan Media
Tradisional Dalam Membentuk Brand Equity dan
Mempengaruhi Minat Beli Pada Smartphone di Jawa
Tahun
: 2015
Jenis Pustaka
: Jurnal
Bentuk Pustaka : Elektronik
Nama Penulis
: Lazuardi Hilmil Muttaqien
Nama Editor
: Kota dan Nama : Surabaya, Universitas Surabaya
Penerbit
Nama Jurnal
: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya
Volume (Edisi)
: Volume 4, Nomor 1
Alamat URL
: http://repository.ubaya.ac.id/23184/
Tanggal
: 13 November 2015
diunduh
Ringkasan Pustaka
Penelitian ini membahas mengenai smartphone saat ini telah banyak dimiliki
banyak orang dikarenakan memiliki fungsi yang berbagai macam dalam sebuah ponsel
daripada feature phone. Indonesia merupakan negara terbesar ketiga se-Asia Pasifik untuk
jumlah pengguna ponsel. Pada tahun 2014 pengguna ponsel di Indonesia diperkirakan akan
mencapai 173,3 juta pengguna. Blackberry dan Nokia mampu meraih posisi Top dari Top
Brand Index Award pada tahun 2014 dan tahun 2013 di Indonesia. Pengguna internet saat
15
ini kian lama semakin bertambah banyak dari tahun ke tahun. Pertambahan jumlah
pengguna internet membuat perubahan dalam lingkungan pemasaran dan sejumlah pemasar
memikirkan cara terbaru untuk melakukan pemasaran melalui media internet.
Daya tarik dari sebuah internet adalah kemampuan untuk mengendalikan inormasi
apa dan berapa banyak yang dibutuhkan oleh pengguna (Belch dan Belch, 2012). Sosial
media semakin menggantikan media tradisional dan menciptakan peluang-peluang
pemasaran baru yang tak terbatas. Konsumen menganggap bahwa sosial media menjadi
sumber yang dapat dipercaya untuk mendapatkan informasi daripada komunikasi
pemasaran secara tradisional yang digunakan oleh perusahaan (Foux, 2006 dalam Bruhn et
al. 2012). Bruhn et al. (2012) meneliti tentang dampak komunikasi menggunakan sosial
media baik yang dilakukan oleh perusahaan dan oleh pengguna biasa dibandingkan dengan
komunikasi yang dilakukan oleh media tradisional. Dampak dari komunikasi dari kedua
media tersebut mampu membentuk brand equity. Komunikasi menggunakan sosial media
dan media tradisional memiliki dampak yang berbeda dalam membentuk brand equity.
Analisis Pustaka
Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa konsumen mendapatkan komunikasi yang
dibuat distributor resmi dan komunikasi yang dihasilkan pengguna biasa sehingga pengaruh
yang berbeda dari sumber komunikasi membentuk brand awareness sehingga
mempengaruhi brand attitude merek smartphone. Konsumen yang tidak menerima
komunikasi dengan baik sehingga membuat konsumen tidak dapat mengenali merek
smartphone dengan baik sehingga berpengaruh secara negatif terhadap attitude kepada
smartphone.
9.
Judul
Tahun
Jenis Pustaka
Bentuk Pustaka
Nama Penulis
Nama Editor
Kota dan Nama
Penerbit
Nama Jurnal
Volume (Edisi)
Alamat URL
Tanggal
diunduh
:
:
:
:
:
:
:
Pola Interaksi Sosial Siswa Pengguna Gadget di SMAN 1
2015
Jurnal
Elektronik
Doni Harfiyanto, Cahyo Budi Utomo, Tjaturahono Budi
Semarang, Universitas Negeri Semarang
: Journal of Educational Social Studies
: Volume 4, Nomor 1
: http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jess/article/view/68
59
: 13 November 2015
Ringkasan Pustaka
Penelitian ini dilakukan guna melihat pola dan bentuk interaksi sosial antar siswa
serta dampak dari penggunaan gadget. Metode penelitian yang digunakan metode kualitatif
16
yang menggambarkan secara objektif pola interaksi sosial yang terjadi pada siswa
pengguna gadget. Lokasi penelitian di SMA N 1 Semarang. Hasil penelitian jurnal ini
didapatkannya gambaran pola interaksi sosial, siswa lebih memilih menggunakan gadget
dan jika tidak ditanggapi baru siswa bertemu dengan orang yang dimaksud, bentuk-bentuk
interaksi yang terjadi melalui interaksi menggunakan gadget dapat menjadi dua, proses
asosiatif dan proses disasosiatif. Proses asosiatif bentuk-bentuk interaksi sosial yang terjadi
menggunakan gadget, siswa banyak melakukan kerja sama mengerjakan tugas, pekerjaan
rumah, bertukar informasi, sedangkan proses disasosiatif yaitu konflik, tidak pernah ada
konflik yang serius, yang terjadi hanya sebatas perbedaan pendapat serta salah paham yang
dapat diselesaikan langsung oleh siswa. Dampak negatif dari penggunaan gadget adalah
siswa menjadi lupa waktu.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sudah sedemikian cepat
sehingga tanpa disadari sudah mempengaruhi setiap aspek kehidupan manusia. Karena
dengan seiring arus globalisasi tuntutan kebutuhan pertukaran informasi yang cepat
menyebabkan peranan teknologi komunikasi menjadi sangat penting. Penggunaan gadget
di kalangan pelajar masa kini merupakan sebuah keharusan untuk memilikinya, misalnya
seperti handphone, tablet, laptop, dan berbagai macam gadget lainnya. Gadget dapat
merubah makna dari “kesendirian”. Kesendirian itu dapat menjadi suatu suasana yang lebih
ramai dan hidup.
Dengan satu gadget yang canggih saja bisa mendengarkan musik, bermain games,
internet, foto-foto, menonton video, dan lain-lain meskipun berada dalam satu ruangan
sendirian tanpa ada apapun. Interaksi sosial dapat berguna bagi siswa dalam
mengembangkan pemikiran sosial, yang berkenaan dengan pengetahuan dan keyakinan
mereka tentang masalah hubungan dan keterampilan sosial (Sumantri, 2008). Menurut
Surjono Sukanto interaksi sosial menggambarkan hubungan-hubungan sosial yang dinamis
yang menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan, antara kelompok-kelompok
manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Komunikasi
menggunakan gadget tentunya mengubah aturan yang sudah ada sebelumnya dan dapat
membuat kualitas serta kuantitas komunikasi tatap muka menurun.
Analisis Pustaka
Penelitian ini sudah jelas bahwa perkembangan teknologi yang sangat pesat dapat
mengubah pola interaksi sosial. Siswa jadi dimudahkan untuk berkomunikasi setiap saat
tanpa batas mengenal waktu. Kemudahan tersebut menyebabkan siswa menjadi malas
untuk bertemu dengan siswa lain. Jika ada keperluan, karena hanya cukup disampaikan
melalui gadget karena dianggap praktis dan lebih efisien. Hal ini menunjukkan bahwa
interaksi sosial di dunia maya dengan menggunakan gadget digemari oleh banyak orang
dan telah mengubah cara berkomunikasi.
17
10. Judul
: Pengaruh Media Massa dan Pengetahuan Tentang
Teknologi Informasi Terhadap Pemanfaatan Teknologi
Informasi Tingkat Modernitas Generasi Muda Kota
Yogyakarta
Tahun
: 2010
Jenis Pustaka
: Jurnal
Bentuk Pustaka : Elektronik
Nama Penulis
: C. Teguh Dalyono
Nama Editor
: Kota dan Nama : Semarang, Universitas Negeri Semarang
Penerbit
Nama Jurnal
: Jurnal Ilmu Komunikasi
Volume (Edisi)
: Volume 8, Nomor 1
Alamat URL
: http://repository.upnyk.ac.id/748/1/
PENGARUH_MEDIA_MASSA_DAN_PENGETAHUAN_
TENTANG_TEKNOLOGI__INFORMASI_TERHADAP_
PEMANFAATAN_TEKNOLOGI_INFORMASI_DAN_TI
NGKAT_MODERNITAS_GENERASI_MUDA_KOTA_Y
OGYAKARTA.pdf
Tanggal
: 13 November 2015
diunduh
Ringkasan Pustaka
Teguh Dalyono et al. (2010) di dalam penelitiannya, membahas pemanfaatan
teknologi informasi (TI) dan tingkat modernitas generasi muda serta kontribusi dari status
sosial ekonomi, pengetahuan tentang IT, dan konsumsi media pada tingkat IT pemanfaatan
dan tingkat modernitas dari pemuda perkotaan. Media massa mengarahkan sikap, perilaku
dan kebiasaan hidup kaum muda di tengah kehidupan modern dewasa ini sekaligus menjadi
salah satu sumber pengetahuan atau sebagai panduan bagi masyarakat dalam memanfaatkan
fasilitas TI. Media massa memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pembentukan sikap
dan perilaku modern generasi muda. Hal ini mengukuhkan teori yang dikemukakan Alex
Inkeles dan David Smith bahwa media massa merupakan salah satu faktor yang dapat
mengubah seseorang menjadi modern. Media massa pun mempengaruhi pemanfaatan TI
oleh generasi muda dalam kehidupan sehari-hari. Sebagian besar generasi muda tersebut
65,3 persen memanfaatkan TI sebatas untuk memenuhi kebutuhan personal terutama
kebutuhan komunikasi dan hiburan yang lebih berorientasi ke gaya hidup. Penelitian ini
menunjukkan bahwa pengaruh status sosial ekonomi terhadap tingkat modernitas ternyata
tidak signifikan. Hal ini lebih jelas kalau dikaitkan dengan gaya hidup.
Kepemilikan ponsel terbukti berkorelasi positif secara signifikan dengan status
sosial ekonomi pengguna dengan koefisien korelasi 0,517. Namun ketika derajat sosial
ekonomi ini dikaitkan dengan penggunaan atau pemanfaatan TI, pengaruh atau
kontribusinya boleh dikatakan kecil saja yaitu 23,95 persen. Penelitian ini menunjukkan
bahwa pengaruh status sosial ekonomi terhadap tingkat modernitas ternyata tidak
18
signifikan. Hal ini lebih jelas kalau dikaitkan dengan gaya hidup. Memang benar ada kaitan
antara gaya hidup dengan uang karena gaya hidup bisa memakan biaya yang cukup besar,
tetapi tidak selalu demikian. Sampai dengan tahun 1980-an memang ada perbedaan yang
mencolok antara gaya hidup kaum kaya dan mereka yang hidup pas-pasan. Hal ini dapat
dijelaskan dengan mengkaitkan antara perilaku konsumen khususnya kaum muda dan
perilaku pengguna TI. Variabel status sosial ekonomi rumah tangga tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap tingkat modernitas generasi muda. Hal ini dapat
dimaknai bahwa perbedaan status pekerjaan atau jabatan, tingkat pendidikan, dan
kepemilikan aset sebuah rumah tangga atau keluarga tidak cukup berarti untuk menentukan
sikap dan perilaku modern generasi muda.
Analisis Pustaka
Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa media massa memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap pembentukan sikap dan perilaku modern generasi muda. Media massa
juga mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi oleh generasi muda dalam
kehidupan sehari-hari. Sebagian besar generasi muda tersebut (65,3 persen) memanfaatkan
teknologi informasi sebatas untuk memenuhi kebutuhan personal terutama kebutuhan
komunikasi dan hiburan yang lebih berorientasi ke gaya hidup.
19
RANGKUMAN DAN PEMBAHASAN
Pengaruh Penggunaan Smartphone
Penggunaan sebuah smartphone memang memiliki pengaruh positif selain untuk
sebuah alat komunikasi seperti halnya membantu kita untuk bisa selalu terhubung dengan
baik kepada teman-teman serta kerabat dekat dan keluarga kita akan tetapi smartphone juga
bisa memiliki pengaruh yang negatif apabila salah digunakan terlebih lagi dengan fasilitas
serta fitur canggih. Hal tersebut dikuatkan pula oleh pernyataan Istiyanto (2013)
Komunikasi digital nirkabel sudah sangat dibutuhkan pada berbagai bidang, seperti
edukasi, bisnis, hiburan, kesehatan atau keamanan. Sehingga ketersediaan perangkat mobile
yang dapat mendukung aktivitas pengguna diberbagai lingkungan dengan fleksibilitas
tinggi, perangkat yang lebih praktis dan mudah dalam penggunaan. Kebutuhan yang sangat
tinggi dan kemudahan akses merupakan hal utama menyebabkan pengaruh kuat untuk
menggunakan smartphone. Seiring berjalannya globalisasi, bisa dibilang sebagian besar
remaja menggunakan smartphone. Mereka mendapatkan banyak manfaat, dapat
menghubungi teman lebih mudah, mengakses akun jejaring sos ial atau blog mereka
langsung ditangan mereka sendiri, mencari bahan pelajaran dari situs-situs diinternet tanpa
harus merasa kurang nyaman. Hingga saat ini, smartphone masih menjadi trend para remaja
di Indonesia, tak terkecuali dilingkungan sekitar kita.
Kebutuhan dan Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Smartphone
Menurut Schiffman dan Kanuk (2007), setiap orang mempunyai berbagai
kebutuhan, beberapa darinya adalah kebutuhan sejak lahir yang lain adalah yang diperoleh
kemudian. Kebutuhan dasar bersifat fisiologis yaitu biogenis, meliputi kebutuhan akan
makanan, air udara, pakaian, perumahan, dan seks. Karena semua itu dibutuhkan untuk
meneruskan kehidupan biologis, kebutuhan biogenis dianggap sebagai kebutuhan primer
atau motif primer.Salah satu hal yang merupakan faktor yang mendorong munculnya
tindakan pembelian yang dilakukan konsumen adalah adanya kebutuhan. Pada dasarnya
kebutuhan tersebut muncul karena adanya sejumlah hasrat yang harus terpenuhi dengan alat
pemuas kebutuhan. Secara teoritis kebutuhan merupakan bagian dari motivasi yang dimiliki
individu dalam bekerja.
Smartphone
Smartphone mempunyai fungsi yang menyerupai komputer, sehingga ke depannya
teknologi smartphone akan menyingkirkan teknologi komputer desktop terutama dalam hal
pengaksesan data dari Internet. Setiap smartphone memiliki sistem operasi yang berbedabeda, sama hal nya dengan sistem operasi pada komputer desktop. Pengertian telepon
seluler pintar atau smartphone menurut Ali Zaki (2008) adalah “smartphone secara harfiah
artinya adalah telepon pintar, yakni telepon seluler yang mempunyai kemampuan seperti
komputer walaupun terbatas”. Fitur- fitur khas smartphone adalah sebagai berikut
20
(walaupun tidak terbatas pada hal ini) yaitu : Layar sentuh, sistem operasi, adanya
kemampuan koneksi ke internet, mampu ditambah perangkat lunak, aplikasi penjadwalan,
manajemen kontak, kemampuan membaca dokumen bisnis, seperti PDF dan Microsoft
Office. Smartphone menurut (Gary B, Thomas J, & Misty E, 2007) adalah telepon yang
Internet-enabled yang biasanya menyediakan fungsi Personal Digital Assistant (PDA)
seperti fungsi kalender, buku agenda, buku alamat, kalkulator, dan catatan.
Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi adalah proses pengiriman
dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang atau diantara sekelompok kecil orang-orang
dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika. Komunikasi interpersonal
merupakan komunikasi didalam diri sendiri, didalam diri manusia terdapat komponenkomponen komunikasi seperti sumber, pesan, saluran penerima dan umpan balik. Dengan
kata lain para pelaku komunikasi saling bertukar informasi, pikiran, gagasan, dan
sebagainya (Rakhmat, 2001). Komunikasi interpersonal ini terus menerus terjadi selama
proses kehidupan manusia. Sebagaimana yang telah disebutkan oleh De Vito (dalam
Rumondor, 2001) bahwa komunikasi interpersonal sebagai pengiriman pesan-pesan dari
seorang atau sekelompok orang (komunikator) dan diterima oleh orang yang lain
(komunikan) dengan efek dan umpan balik yang langsung. Pesan mulai dan berakhir dalam
diri individu masing-masing. Menurut Muhammad dalam Sukaputri (2012), komunikasi
interpersonal mempengaruhi komunikasi dan hubungan dengan orang lain. Suatu pesan
yang dikomunikasikan, bermula dari diri seseorang. Menurut Mulyana dalam Sukaputri
(2012), komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi antara
orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi
orang lain secara langsung, baik verbal maupun nonverbal.
Pentingnya suatu komunikasi interpersonal ialah karena prosesnya memungkinkan
berlangsung secara dialogis. Dialog adalah bentuk komunikasi antarpribadi yang
menunjukkan terjadinya interaksi. Mereka yang terlibat dalam komunikasi bentuk ini
berfungsi ganda, masing-masing menjadi pembicara dan pendengar secara bergantian.
Dalam proses komunikasi dialogis Nampak adanya upaya dari para pelaku komunikasi
untuk terjadinya pergantian bersama (mutual understanding) dan empati. Dari proses ini
terjadi rasa saling menghormati bukan disebabkan status social melainkan didasarkan pada
anggapan bahwa masing-masing adalah manusia yang berhak dan wajib, pantas dan wajar
dihargai dan dihormati sebagai manusia. Menurut Devito dalam Sukaputri (2012),
komunikasi antarpribadi juga didefinisikan sebagai komunikasi yang terjadi diantara dua
orang yang mempunyai hubungan yang terlihat jelas diantara mereka, misalnya percakapan
seseorang ayah dengan anak, sepasang suami istri, guru dengan murid, dan lain sebagainya.
Dalam definisi ini setiap komunikasi baru dipandang dan dijelaskan sebagai bahan-bahan
yang teritegrasi dalam tindakan komunikasi antarpribadi.
Komunikasi interpersonal dibandingkan dengan komunikasi lainnya, dinilai paling
ampuh dalam kegiatan mengubah sikap, kepercayaan, opini dan perilaku komunikan.
21
Alasannya karena komunikasi ini berlangsung tatap muka, oleh karena dengan komunikasi
ini terjadilah kontak pribadi (personal kontak) yaitu pribadi anda menyentuh pribadi
komunikan. Ketika menyampaikan pesan, umpan balik berlangsung seketika (immediate
feedback) mengetahui pada saat itu tanggapan komunikan terhadap pesan yang diontarkan
pada ekspresi wajah dan gaya bicara. Apabila umpan balik positif, artinya tanggapan itu
menyenangkan, kita akan mempertahankan gaya komunikasi sebaliknya jika tanggapan
komunikasi negatif, maka harus mengubah gaya komunikasi sampai komunikasi berhasil.
Tujuan Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal mempunyai beberapa tujuan. Disini akan
dipaparkan tujuan, antara lain (Devito, 1997):
a. Mendapatkan Rangsangan
Manusia membutuhkan stimulasi, bila tidak, manusia akan mengalami
kemunduran dan bisa mati Kontak antarmanusia merupakan salah satu cara terbaik
untuk mendapatkan stimulasi ini.
b. Mendapatkan Pengetahuan Diri
Sebagian besar melalui kontak dengan sesama manusia kita belajar
mengenai diri kita sendiri. Persepsi diri kita sangat dipengaruhi oleh apa yang kita
yakini dan dipikirkan orang tentang kita.
c. Memaksimalkan Kesenangan, Meminimalkan Penderitaan
Alasan paling umum untuk membina hubungan dan alasan yang dapat
mencakup semua alasan lainnya, yaitu kita berusaha berhubungan dengan manusia
lain untuk memaksimalkan kesenangan kita dan meminimalkan penderitaan. Kita
perlu berbagi rasa dengan orang lain mengenai nasib,penderitaan emosi, atau fisik
kita. Dari ketiga tujuan tersebut, biasanya komunikasi interpersonal diperlukan
dalam suatu hubungan demi mencapai harmonisasi.
Efektifitas Komunikasi Interpersonal
Efektifitas komunikasi interpersonal dimulai dengan lima kualitas umum
yang dipertimbangkan yaitu keterbukaan (openness), empati (empathy), sikap
mendukung (supportiveness), sikap positif (positiveness), dan kesetaraan (equality)
Devito (1997).
a. Keterbukaan (Openess)
Kualitas keterbukaan mengacu pada sedikitnya tiga aspek dari komunikasi
interpersonal. Pertama, komunikator interpersonal yang efektif harus terbuka
kepada orang yang diajaknya berinteraksi. Ini tidaklah berarti bahwa orang harus
dengan segera membukakan semua riwayat hidupnya. Memang ini mungkin
menarik, tapi biasanya tidak membantu komunikasi. Sebaliknya, harus ada
kesediaan untuk membuka diri dan mengungkapkan informasi yang biasanya
disembunyikan, asalkan pengungkapan diri ini patut.
22
b. Empati (Empathy)
Henry Backrack (1976) mendefinisikan empati sebagai “kemampuan
seseorang untuk mengetahui” apa yang sedang dialami orang lain pada suatu saat
tertentu, dari sudut pandang orang lain itu, melalui kacamata orang lain itu.”
Bersimpati di pihak lain adalah merasakan jadi orang lain atau merasa ikut bersedih.
Sedangkan berempati adalah merasakan sesuatu seperti orang yang mengalaminya,
berada di kapal yang sama dan merasakan perasaan yang sama dengan cara yang
sama. Orang yang empatik mampu memahami motivasi dan pengalaman orang lain,
perasaan dan sikap mereka, serta harapan dan keinginan mereka untuk masa
mendatang.
Kita dapat mengkomunikasikan empati baik secara verbal maupun
nonverbal. Secara nonverbal, kita dapat mengkomunikasikan empati dengan
memperlihatkan (1) keterlibatan aktif dengan orang itu melalui ekspresi wajah dan
gerak-gerik yang sesuai; (2) konsentrasi terpusat meliputi kontak mata, postur tubuh
yang penuh perhatian, dan kekuatan fisik; serta (3) sentuhan atau
belaian yang sepantasnya.
c. Sikap Mendukung ( Supportiveness)
Hubungan interpersonal yang efektif adalah hubungan dimana terdapat sikap
mendukung (supportiveness). Suatu konsep yang perumusannya dilakukan
berdasarkan Jack Gibb. Komunikasi yang terbuka dan empatik tidak dapat
berlangsung dalam suasana yang tidak mendukung. Kita memperlihatkan sikap
mendukung dengan bersikap (1) deskriptif, bukan
evaluatif. (2) spontan, bukan strategik, dan (3) provisional, bukan sangat yakin.
d. Sikap Positif ( Positiveness)
Kita mengkomunikasikan sikap positif dalam komunikasi interpersonal
dengan sedikitnya dua cara: (1) menyatakan sikap positif dan (2) secara positif
mendorong orang yang menjadi teman kita berinteraksi. Sikap positif mengacu pada
sedikintya dua aspek dari komunikasi interpersonal.
Pertama, komunikasi interpersonal terbina jika seseorang memiliki sikap positif
terhadap dir mereka sendiri. Kedua, perasaan positif untuk situasi komunikasi pada
umumnya sangat penting untuk interaksi yang efektif. Tidak ada yang lebih
menyenangkan daripada berkomunikasi dengan orang yang tidak menikmati
interaksi atau tidak bereaksi secara menyenangkan terhadap situasi atau suasana
interaksi.
e. Kesetaraan (equality)
Setiap situasi, barangkali terjadi ketidaksetaraan. Salah seorang mungkin
lebih pandai, lebih kaya, lebih tampan atau cantik, atau lebih atletis daripada yang
lain. Tidak pernah ada dua orang yang benar-benar ada dalam segala hal. Terlepas
23
dari ketidaksetaraan ini, komunikas interpersonal akan lebih efektif bila suasananya
setara. Artinya, harus ada pengakuan secara diam-diam bahwa kedua pihak samasama bernilai dan berharga, dan bahwa masing-masing pihak mempunyai sesuatu
yang penting untuk disumbangkan.
Remaja
Istilah Adolescence atau remaja berasal dari kata latin adolescere yang berarti
“tumbuh” atau “tumbuh menjadi dewasa”. Istilah ini mempunyai arti yang lebih luas,
mencangkup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik (Hurlock,1980). Apabila
digolongkan sebagai anak-anak maka golongan remaja sudah melewati masa tersebut,
tetapi bila digolongkan dengan orang dewasa juga masih belum sesuai. Oleh karena itu
banyak istilah golongan remaja ini dirasakan tumpang tindih pengertiannya. Istilah lain
yang sering digunakan adalah menurut Rumini dan Sundari H.S (2004) dimana masa
remaja merupakan masa peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami
perkembangan semua aspek atau fungsi untuk memasuki masa dewasa (Utaminingsih
2006).
Masa remaja dengan menggunakan ciri-ciri tertentu yang dapat membedakannya
dengan periode sebelum dan sesudahnya, yaitu: Masa remaja sebagai periode yang penting,
masa remaja sebagai periode peralihan, masa remaja sebagai periode perubahan, masa
remaja sebagai usia yang bermasalah, masa remaja sebagai masa mencari identitas, masa
remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan, masa remaja sebagai masa yang tidak
realistik, dan yang terakhir yaitu masa remaja sebagai ambang masa dewasa (Hurlock
1980). Menurut Mappiare dalam bukunya Psikologi Remaja (1982), dapat disimpulkan
bahwa secara teoritis dan empiris dari segi psikologis, rentangan usia remaja berada dalam
usia 12 tahun sampai 21 tahun bagi wanita, dan 13 sampai 22 tahun bagi pria. Jika dibagi
atas remaja awal dan remaja akhir, maka remaja awal berada dalam dalam usia 12/13 tahun
sampai 17/18 tahun, dan remaja akhir dalam rentangan usia 17/18 tahun sampai 21/22
tahun (Utaminingsih 2006).
Menurut Santrock (2003) dalam Lestari (2008) mengartikan remaja sebagai
seseorang yang berada pada masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa
dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional. Proses biologis,
kognitif, dan sosial saling terjalin secara erat. Proses sosial membentuk proses kognitif,
proses kognitif mengembangkan atau menghambat proses sosial, dan proses biologis
mempengaruhi proses kognitif. Jika dikaitkan dengan persepsi remaja terhadap peran
gender, remaja belajar (proses kognitif) dari orang-orang sekitarnya (proses sosial)
bagaimana seorang laki-laki dan seorang perempuan (proses biologis) berperilaku.
Menurut Soekanto (1991) dalam Lestari (2008) ciri-ciri remaja adalah seseorang
yang mengalami perkembangan fisik yang pesat, mempunyai keinginan yang kuat untuk
mengadakan interaksi sosial dengan kalangan lebih dewasa atau lebih matang
kepribadinnya, mempunyai keinginan kuat untuk mendapatkan kepercayaan dari kalangan
dewasa walaupun tanggungjawab masih belum matang, mulai memikirkan kehidupan
secara mandiri, mengalami perkembangan intelektualitas untuk mendapatkan identitas diri,
24
dan menginginkan sistem kaidah dan nilai yang serasi dengan kebutuhan atau keinginan
yang tidak selalu sama dengan orang dewasa.
25
SIMPULAN
Hasil Rangkuman dan Pembahasan
Tingkat penggunaan smartphone pada remaja cenderung tinggi. Hal ini
menunjukkan bahwa smartphone sebagai media komunikasi dianggap menjadi kebutuhan
sehari-hari penting bagi remaja, baik remaja laki-laki maupun perempuan. Remaja
menggunakan smartphone cenderung pada waktu yang tidak tentu, tergantung dari
panggilan yang ada dan keinginan untuk mengisi waktunya. Mengenai fasilitas pada
smartphone, remaja cenderung tinggi memanfaatkan dalam kesehariannya. Remaja dalam
menggunakan smartphone sebagian besar menghubungi pihak yang berada dalam
lingkungan sebayanya, yaitu keluarga dan teman. Hal ini dikarenakan remaja merasa belum
cukup untuk berkomunikasi ketika bertemu saja dengan keluarga atau teman. Karakteristik
internal dan eksternal yang mempengaruhi penggunaan smartphone adalah
Tingkat pendidikan yang dilihat dari pendidikan remaja tersebut dan karakteristik eksternal
yang mempengaruhi penggunaan smartphone adalah keberadaan hubungan dekat dengan
keluarga dan hubungan dekat dengan teman.
Teman dekat tersebut sebagian besar mempunyai pengaruh yang kuat terhadap
remaja dan pada umumnya mendukung penggunaan smartphone dalam kehidupan seharihari mereka. Kelompok remaja memiliki kecenderungan untuk mengikuti bagaimana
keadaan teman-teman dekatnya yang merupakan kelompok sebaya (peer-group).
Penggunaan smartphone remaja (laki-laki maupun perempuan) memang cenderung tinggi.
Tetapi dalam hal interaksi tatap muka antara remaja dengan lingkungan sosialnya tetap saja
cenderung kurang. Dapat disimpulkan bahwa interaksi remaja tersebut tidak hanya
disebabkan oleh tingkat penggunaan smartphone yang tinggi. Banyak terdapat faktor-faktor
lainnya dalam karakteristik remaja, seperti semakin tingginya beban akademik, dan
mengkonsumsi teknologi dengan tinggi serta cenderung lepas dengan lingkungan sosial
keluarganya. Dengan begitu terlihat bahwa kelompok usia remaja cenderung kurang
interaksinya secara tatap muka dengan lingkungan sosialnya.
Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian Skripsi
Berdasarkan rangkuman, pembahasan dan simpulan yang telah dibuat, maka dapat
dirumuskan pertanyaan penelitian, antara lain:
1. Bagaimana karakteristik internal dan eksternal responden, serta hubungannya
dengan
tingkat penggunaan smartphone?
2. Bagaimana hubungan penggunaan smartphone dengan intensitas komunikasi
interpersonal?
26
Usulan Kerangka Analisis Baru
Teknologi komunikasi saat ini merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia. Hampir pada setiap aspek kegiatan manusia, baik yang dilakukan
secara pribadi maupun bersama-sama selalu mempunyai hubungan dengan teknologi.
Perkembangan ini menandakan bahwa internet dijadikan sebagai media penting bagi
individu. Smartphone merupakan salah satu perkembangan teknologi komunikasi paling
aktual di Indonesia selama lebih dari lima tahun terakhir. Smartphone disamping memiliki
fungsi utama sebagai alat komunikasi, juga dapat digunakan sebagai sarana bisnis,
penyimpan berbagai macam data, sarana musik atau hiburan, bahkan sebagai alat
dokumentasi.
Pemahaman penggunaan smartphone ini akan berkait dengan faktor individu dan
lingkungan sosialnya. Keterkaitan berbagai variabel tersebut secara rinci dapat dilihat pada
gambar berikut :
Karakteristik Internal :
1. Jenis Kelamin
2. Usia
3. Tingkat Pendidikan
Karakteristik Eksternal :
1. Hubungan dengan
keluarga
2. Hubungan dengan
teman
Keterangan:
Tingkat Penggunaan
Smartphone:
1. Frekuensi
penggunaan
2. Durasi waktu
Dampak Komunikasi
Interpersonal:
1. Keterbukaan
2. Empati
3. Perilaku
Suportif
4. Perilaku Positif
5. Kesetaraan
Berhubungan
Gambar 1 Kerangka pemikiran dampak penggunaan smartphone terhadap
komunikasi interpersonal remaja
27
DAFTAR PUSTAKA
Dalyono TC. 2010. Pengaruh Media Massa dan Pengetahuan Tentang Teknologi Informasi
Terhadap Pemanfaatan Teknologi Informasi Tingkat Modernitas Generasi Muda
Kota
Yogyakarta.
Jurnal
Ilmu
Komunikasi
(vol
8
no
1).[Internet].[diunduh2015Desember02].Tersedia
pada:
http://repository.upnyk.ac.id/748/1/
PENGARUH_MEDIA_MASSA_DAN_PENGETAHUAN_TENTANG_TEKNOL
OGI__INFORMASI_TERHADAP_PEMANFAATAN_TEKNOLOGI_INFORMA
SI_DAN_TINGKAT_MODERNITAS_GENERASI_MUDA_KOTA_YOGYAKA
RTA.pdf
Gifary S, Kurnia IN. 2015. Intensitas Penggunaan Smartphone Terhadap Perilaku
Komunikasi. Jurnal Sosioteknologi (vol 14, no2).[Internet].[diunduh pada 2015
April 2015].Tersedia pada:
http://journals.itb.ac.id/index.php/sostek/artice/viewFile/1472/1045
Harfiyanto D, Utomo BC, Budi T. 2015. Pola Interaksi Sosial Siswa Pengguna
Gadget di SMAN 1 Semarang. Journal of Educational Social Studies (vol 4 no
1).[Internet].[diunduh2015November02).Tersedia
pada:
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jess/article/view/6859
Hasanah N, Kumalasari D. 2015. Penggunaan Handphone dan Hubungan teman pada
perilaku sosial siswa SMP Muhammadiyah Luwuk Sulawesi Tengah. Jurnal
Pendidikan IPS (vol 2 no 1) [Internet].[diunduh2015April29]. Tersedia
pada:http://journal.uny.ac.id/index.php/hsjpi/article/view/4613
Lestari RC.2008. Persepsi remaja terhadap pembagian peran gender dalam keluarga (kasus:
siswa menengah umum negeri 5 kota Bogor). [skripsi].Bogor(ID):Institut Pertanian
Bogor.
Mayasari H. 2012. Analisis perilaku pembelian ponsel cerdas (smartphone): antara
kebutuhan dan gaya hidup konsumen di Kota Padang. J. Manajemen dan
Kewirausahaan. [internet].[diunduh pada 2015 Oktober 24]. Tersedia pada:
http://www.journal.unitas-pdg.ac.id/abstract-84.html
Muttaqien LH.2015. Dampak Komunikasi Melalui Sosial Media dan Media Tradisional
Dalam Membentuk Brand Equity dan Mempengaruhi Minat Beli Pada Smartphone
di Jawa Timur. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya. (vol 4 no
1).[Internet].[diunduh2015Desember02].Tersedia
pada:
http://repository.ubaya.ac.id/23184/
Nango Maria IA. 2015. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Depresi pada
Lansia di upt Pelayanan sosial lansia pasuruan di lamongan. [internet].[diunduh
28
pada
2015
Oktober
25].
Tersedia
pada:
https://lppmunigresblog.files.wordpress.com/2015/06/maria-imaculata-a-nango.pdf
Octaviani TA. 2014. Efek Penggunaan Smartphone Blackberry Pada Perilaku Remaja di
SMA Kesatuan 1 Samarinda. eJournal Ilmu Komunikasi (vol2 no
1).[Internet].[diunduh2015November10].Tersedia
pada:
http://ejournal.ilkom.fisipunmul.ac.id/site/wpcontent/uploads/2014/02/jurnal%20ay
u%20%2802-18-14-04-49-30%29.pdf
Putri KDS. 2013. Kualitas Komunikasi Interpersonal Pimpinan dengan Kepuasan Relasi
Karyawan PT Asuransi Central Asia Cabang Surakarta. [internet]. [diunduh pada
2015
Oktober
24].
Tersedia
pada
:
http://ejournal.uajy.ac.id/3896/2/1KOM03785.pdf
Siska, Sudardjo, Purnamaningsih EH. 2003. Kepercayaan Diri dan Kecemasan Komunikasi
Interpersonal
pada
Mahasiswa.
Jurnal
Psikologi
(no2)
[Internet].[diunduh2015September30].Tersedia
pada:
http://jurnal.psikologi.ugm.ac.id/index.php/fpsi/article/view/106/96
Sofiyyah.2015. Konstruksi Makna Path Sebagai Media Komunikasi Interpersonal Dalam
Dunia Sosial Virtual di Kalangan Mahasiswa. Jurnal Jom FISIP (vol 2 no
1).[Internet].[diunduh2015November12].Tersedia
pada:
http://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/view/4816
Resti.2015.Penggunaan Smartphone Dikalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik
Universitas
Riau.
Jurnal
Jom
FISIP.
(vol2
no
1).[Internet].[diunduh2015November10].Tersedia
pada:
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=294870&val=6444&title=PEN
GGUNAAN%20SMARTPHONE%20DIKALANGAN%20MAHASISWA%20FA
KULTAS%20ILMU%20SOSIAL%20DAN%20ILMU%20POLITIK%20UNIVER
SITAS%20RIAU
Utaminingsih IA. 2006. Pengaruh Penggunaan Ponsel Pada Remaja Terhadap Interaksi
Sosial Remaja (Kasus SMUN 68, Salemba Jakarta Pusat, DKI Jakarta). [skripsi].
Bogor(ID):Institut Pertanian Bogor.
29
RIWAYAT HIDUP
Andi Putri Rezky Noviana dilahirkan di Makassar pada tanggal 13 November 1994.
Penulis adalah anak kedua dari pasangan Wisnu Sandjaja dan Andi Murni. Pendidikan
formal yang ditempuh adalah TK Mexindo Bogor periode 1999-2001, SD Negeri Polisi 4
Kota Bogor periode 2001-2002, SD Negri 001 Riau periode 2002-2004, SD Negri Kebon
Baru 4 Cirebon periode 2004-2005, SD Negri Ibu Zaenab Cianjur periode 2005-2006, SMP
Negeri 1 Cianjur periode 2006-2007, SMP Negeri 1 Bogor periode 2007-2009, SMA
Negeri 6 Bogor periode 2009-2012. Pada tahun 2012, penulis diterima sebagai mahasiswi
Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (SKPM), Fakultas Ekologi
Manusia, Institut Pertanian Bogor melalui jalur Ujian Tertulis (SNMPTN).
Download