Laporan Studi Pustaka (KPM 403) DAMPAK PENGGUNAAN SMARTPHONE TERHADAP KOMUNIKASI INTERPERSONAL REMAJA ANDI PUTRI REZKY NOVIANA DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2015 ii PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa Laporan Studi Pustaka yang berjudul "Dampak Penggunaan Smartphone terhadap Komunikasi Interpersonal Remaja" benar-benar hasil karya sendiri yang belum pernah diajukan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari pustaka yang diterbitkan atau tidak diterbitkan dari penulis lain, telah disebutkan dalam naskah dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir Laporan Studi Pustaka. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya bersedia mempertanggungjawabkan pernyataan ini. Bogor, Desember 2015 Andi Putri Rezky Noviana NIM. I34120117 iii ABSTRAK ANDI PUTRI REZKY NOVIANA. Dampak Penggunaan Smartphone terhadap Komunikasi Interpersonal Remaja. Dibawah bimbingan AIDA VITAYALA S HUBEIS dan HAMZAH Penggunaan smartphone dalam komunikasi interpersonal pada remaja saat ini sudah umum. Banyak remaja yang mengikuti arus media komunikasi dalam teknologi yang memilih smartphone sebagai media komunikasi interpersonal yang lebih efektif, namun banyak yang terpengaruh oleh kecanggihan gadget tersebut yang terus menerus memperbaharui kecanggihannya, sehingga dampaknya orang yang melakukan komunikasi atau interaksi sering terjadi miscommunication akibat keseruan gadget mereka masing-masing. Komunikasi interpersonal dibandingkan dengan komunikasi lainnya, komunikasi ini berlangsung tatap muka. Pentingnya suatu komunikasi interpersonal ialah prosesnya memungkinkan berlangsung secara dialogis. Dialog adalah bentuk komunikasi antarpribadi yang menunjukkan terjadinya interaksi. Mereka yang terlibat dalam komunikasi bentuk ini berfungsi ganda, masing-masing menjadi pembicara dan pendengar secara bergantian. Berdasarkan pernyataan tersebut, penulisan laporan ini ditunjukkan untuk menganalisis keterkaitan antara dampak penggunaan smartphone, karakteristik internal dan eksternalnya serta kaitannya dengan tingkat intensitas komunikasi interpersonal. Kata kunci: Pengaruh Penggunaan Smartphone, Komunikasi Interpersonal, Remaja ABSTRACT ANDI PUTRI REZKY NOVIANA. The Impact of smartphone usage to Adolescent Interpersonal Communication by AIDA VITAYALA S HUBEIS and HAMZAH The usage of smartphones as interpersonal communication amongst adolescents,is a common fact. Many teenagers who follow the technology of smartphones, find that a smartphone is an effective way to communicate. On the other hand, many are affected by the sophistication of these gadgets. Technology constantly renews the smartphones. Since there are many different smartphones, there is a risk of miscommunication between people due they are too focus on their own gadgets. Interpersonal communication trough smartphone compared to other communication that takes place face to face. The important factor of interpersonal communication is the process that allows dialogue to take place. Dialogue is a form of interpersonal communication that shows the interaction. Those that involved in this form of communication having doubles function, each of them could turn to be speaker and the listener. Based on that statement, this report is shown to analyze the relationship between the impact of smartphone usage, internal and external characteristics and its relation to the level of intensity of interpersonal communication. Keywords : Smartphone Influence , Interpersonal Communication , Adolescent iv DAMPAK PENGGUNAAN SMARTPHONE TERHADAP KOMUNIKASI INTERPERSONAL REMAJA Oleh ANDI PUTRI REZKY NOVIANA I34120117 Laporan Studi Pustaka sebagai syarat kelulusan KPM 403 pada Mayor Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2015 v LEMBAR PENGESAHAN Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Studi Pustaka yang disusun oleh: Nama Mahasiswa : Andi Putri Rezky Noviana Nomor Pokok : I34120117 Judul : Dampak Penggunaan Smartphone terhadap Komunikasi Interpersonal Remaja dapat diterima sebagai syarat kelulusan mata kuliah Studi Pustaka (KPM 403) pada Mayor Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Menyetujui, Dosen Pembimbing Prof Dr Ir Aida Vitayala S Hubeis NIP. 19470928 197503 2 001 Dr Hamzah M Si NIP. 19650523 200701 1 001 Mengetahui, Ketua Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor Dr Ir Siti Amanah, MSc NIP. 19670903 199212 2 001 Tanggal Pengesahan:_______________________________ vi PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia dan rahmat-Nya sehingga laporan studi pustaka ini berhasil diselesaikan oleh penulis. Laporan studi pustaka ini berjudul ”Dampak Penggunaan Smartphone terhadap Komunikasi Interpersonal Remaja” ditujukan untuk memenuhi syarat kelulusan MK. Studi Pustaka (KPM 403) pada Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Ibu Prof Dr Ir Aida Vitayala S Hubeis dan Dr Hamzah M Si selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan waktu dan tenaganya untuk memberikan motivasi, arahan, saran, dan kritik selama penyusunan laporan ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih dan hormat kepada orang tua tercinta Wisnu Sandjaja dan Andi Murni serta Kakak tersayang Andi Eka Steffy Yuliana, dan Adik tersayang Andi Trissa Sekarini Febriasari yang selama ini selalu sabar dan tiada henti memberikan doa, kasih sayang, dan semangat kepada penulis. Terakhir, penulis mengucapkan terimakasih kepada seluruh teman kerabat, keluarga KICIW, dan teman bimbingan penulis yaitu Hamzah Nasution dan Lici Meiranti yang telah memberikan dukungan serta motivasi kepada penulis selama kuliah dan saat penulisan, juga kepada teman-teman SKPM 49 yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Penulis berharap laporan studi pustaka ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Bogor, Desember 2015 Andi Putri Rezky Noviana NIM. I34120117 vii DAFTAR ISI DAFTAR ISI .......................................................................................................................................... vii DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................................ ix PENDAHULUAN ................................................................................................................................... 1 Latar Belakang ................................................................................................................................. 1 Tujuan Penulisan ............................................................................................................................. 2 RINGKASAN DAN ANALISIS PUSTAKA.................................................................................................. 3 Kepercayaan Diri dan Kecemasan Komunikasi Interpersonal pada Mahasiswa ............................ 3 Penggunaan Handphone dan Hubungan teman pada .................................................................... 5 perilaku sosial siswa SMP Muhammadiyah Luwuk Sulawesi Tengah. ........................................... 5 Intensitas Penggunaan Smartphone terhadap Perilaku Komunikasi .............................................. 7 Efek Penggunaan Smartphone Blackberry pada Perilaku ............................................................... 8 Perilaku Pengguna Smartphone Terhadap Komunikasi Interpersonal Siswa SMK TI Airlangga Samarinda ..................................................................................................................................... 10 Penggunaan Smartphone Dikalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau............................................................................................................................. 11 Mahasiswa .................................................................................................................................... 13 Tradisional Dalam Membentuk Brand Equity dan Mempengaruhi Minat Beli Pada Smartphone di Jawa............................................................................................................................................... 14 Pola Interaksi Sosial Siswa Pengguna Gadget di SMAN 1 ............................................................. 15 Pengaruh Media Massa dan Pengetahuan Tentang Teknologi Informasi Terhadap Pemanfaatan Teknologi Informasi Tingkat Modernitas Generasi Muda Kota Yogyakarta............................... 17 RANGKUMAN DAN PEMBAHASAN.................................................................................................... 19 Pengaruh Penggunaan Smartphone ............................................................................................. 19 Kebutuhan dan Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Smartphone...................................... 19 Smartphone ................................................................................................................................... 19 Komunikasi Interpersonal ............................................................................................................. 20 Tujuan Komunikasi Interpersonal ................................................................................................. 21 Efektifitas Komunikasi Interpersonal ............................................................................................ 21 Remaja .......................................................................................................................................... 23 SIMPULAN ......................................................................................................................................... 25 viii Hasil Rangkuman dan Pembahasan .............................................................................................. 25 Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian Skripsi .................................................................. 25 Usulan Kerangka Analisis Baru ...................................................................................................... 26 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................................. 27 RIWAYAT HIDUP ................................................................................................................................ 29 ix DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Kerangka pemikiran dampak penggunaan smartphone terhadap komunikasi interpersonal remaja .......................................................................................................................................................... 26 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Teknologi komunikasi merupakan teknologi yang berkembang sangat pesat. Seiring dengan berjalannya waktu, teknologi komunikasi dijadikan kebutuhan pokok oleh berbagai kalangan. Dari awalnya handphone biasa yang fungsinya untuk menelepon dan sms saja, sekarang berkembang menjadi telepon genggan yang sangat canggih menjadi smartphone yang bisa dilakukan banyak hal dengan teknologinya. Teknologi komunikasi dalam wujud smartphone ini merupakan fenomena yang paling unik dan menarik. Smartphone dapat dikatakan sebagai kebutuhan pokok. Nielsen (2012) melaporkan pengguna smartphone di 39 negara di dunia dan 13 di antaranya yaitu negara-negara di Asia, termasuk Indonesia. Industri telepon seluler mengalami perkembangan yang pesat dalam dua dekade terakhir ini, baik di negara maju ataupun sedang berkembang. Di Indonesia pun telepon seluler telah mengubah peta industri telekomunikasi secara radikal. Dimana telepon yang dulunya merupakan barang mewah, sehingga hanya kelompok tertentu yang bisa menikmatinya, sekarang dengan mudah mendapatkannya, murah, baik dalam sarana telekomunikasi fixedline wireline ataupun fixedline wireless serta seluler (Mayasari 2012). Perkembangan pesat yang terjadi pada smartphone dibuktikan dalam sebuah perusahaan riset pemasaran IDC (Lembaga International Data Corporation) bahwa pasar smartphone akan tumbuh 49.2 persen pada tahun 2011, akibat meningkatnya jumlah pengguna yang mengganti ponsel lama mereka dengan smartphone. Laporan itu sejalan dengan penelitian terbaru IDC, yang memprediksi jumlah download aplikasi mobile akan tumbuh dari 10.9 miliar pada tahun 2010 menjadi 76.9 miliar pada tahun 2014. Menurut Bisnis Indonesia pelanggan smartphone pada tahun 2010 menembus 6.24 juta pelanggan. Dalam hal ini ponsel cerdas Blackberry telah meruntuhkan Nokia (Mayasari 2012). Penggunaan smartphone secara tidak langsung telah mengubah gaya hidup/lifestyle masyarakat dunia. Hal tersebut dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hassan (1999) dalam Utaminingsih (2006) mengemukakan teknologi komunikasi cenderung memungkinkan terjadinya transformasi berskala luas dalam kehidupan manusia. Transformasi tersebut telah memunculkan perubahan dalam berbagai pola hubungan antar manusia (patterns of human communication), yang pada hakikatnya adalah interaksi antar pribadi (interpersonal relations). Pertemuan tatap muka (face to face) secara berhadapan dapat dilaksanakan dalam jarak yang sangat jauh melalui tahap citra (image to image). Komunikasi interpersonal melibatkan paling sedikit dua orang yang mempunyai sifat, nilai-nilai, pendapat, sikap, pikiran dan perilaku yang khas dan berbeda-beda. Selain itu, komunikasi interpersonal juga menuntut adanya tindakan saling memberi dan menerima di antara pelaku yang terlibat dalam komunikasi. Komunikasi interpersonal ini terus menerus terjadi selama proses kehidupan manusia. Komunikasi interpersonal dapat diibaratkan sebagai urat nadi kehidupan manusia. Tidak dapat dibayangkan bagaimana 2 bentuk dan corak kehidupan manusia di dunia ini seandainya tidak ada komunikasi interpersonal antara satu orang atau sekelompok orang (Saudia 2012). Terdapat banyak fenomena dimana individu lebih memilih memainkan atau menggunakan ponselnya, meskipun ia berada ditengah-tengah suatu kegiatan atau sosialisasi dengan orang-orang disekitarnya. Berdasarkan Survey Siemens Mobile Lifestyle III, menyebutkan bahwa 60 persen dari respondennya lebih senang mengirim dan membaca SMS atau memainkan games ponselnya ditengah acara keluarga yang dianggap membosankan. Penggunaan smartphone dapat mengurangi intensitas tatap muka atau yang biasa disebut dengan komunikasi interpersonal. Perubahan teknologi komunikasi ini yang disebut dengan smartphone memiliki beberapa dampak bagi pengguna (Utaminingsih 2006). Berdasarkan pengaruh smartphone saat ini banyak remaja yang mengikuti arus media komunikasi dalam teknologi yang memilih smartphone sebagai media komunikasi interpersonal yang lebih efektif, namun banyak yang terpengaruh oleh kecanggihan gadget tersebut yang terus-menerus memperbaharui kecanggihannya, sehingga dampaknya orang yang melakukan komunikasi atau interaksi sering terjadi miscommunication atau salah persepsi akibat keseruan gadget mereka masing-masing. Bagaimana hubungan penggunaan smartphone dengan intensitas komunikasi interpersonal. Tujuan Penulisan Penulisan studi pustaka ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana hubungan penggunaan smartphone dengan intensitas komunikasi interpersonal, dan menganalisis karakteristik internal dan eksternal reponden, serta hubungannya dengan tingkat penggunaan smartphone. Metode Penulisan Metode yang dilakukan dalam penulisan studi pustaka ini ialah penelaahan dan analisis data sekunder yang relevan dengan topik studi pustaka. Langkah pertama ialah pengumpulan berbagai data sekunder berupa hasil penelitian seperti skripsi, tesis, jurnal, disertasi, maupun buku-buku mengenai pemasaran. Kemudian data sekunder tersebut dipelajari, diringkas, serta disusun menjadi sebuah ringkasan studi pustaka yang relevan terhadap pemasaran. Selanjutnya dilakukan sintesis dan analisis dari hasil ringkasan studi pustaka. Terakhir ialah penarikan hubungan dari semua hal yang telah dilakukan sehingga memunculkan sebuah kerangka teoritis yang menjadi dasar perumusan masalah bagi penelitian yang akan dilakukan. 3 RINGKASAN DAN ANALISIS PUSTAKA 1. Judul : Kepercayaan Diri dan Kecemasan Komunikasi Interpersonal pada Mahasiswa. Tahun : 2003 Jenis Pustaka : Jurnal Bentuk Pustaka : Elektronik Nama Penulis : Siska, Sudardjo & Esti Hayu Purnamaningsih Nama Editor : Kota dan Nama : Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada Penerbit Nama Jurnal : Jurnal Psikologi Volume (Edisi) : 2003, NO. 2, 67 – 71 Alamat URL/doi : http://jurnal.psikologi.ugm.ac.id/index.php/fpsi/article/vie w/106/96 Tanggal : 30 September 2015 diunduh Ringkasan Pustaka Penelitian ini membahas mengenai penyebab terjadinya kesulitan komunikasi interpersonal yaitu adanya kecemasan diantaranya adalah rasa takut menerima tanggapan atau penilaian negatif dari komunikan atau orang yang menerima pesan. Rakhmat (1986) mengatakan bila orang merasa rendah diri, ia akan mengalami kesulitan untuk mengkomunikasikan gagasannya pada orang yang dihormatinya dan takut berbicara didepan umum karena takut orang lain menyalahkannya. Hal ini sesuai dengan yang diutarakan oleh Heider (1958), bahwa kemampuan seseorang, termasuk kemampuan komunikasi, tidak hanya ditentukan oleh masalah fisik dan ketrampilan saja, tetapi juga dipengaruhi oleh kepercayaan diri. Sementara banyak penelitian menunjukkan adanya perbedaan kepercayaan diri antara laki-laki dan perempuan, dimana laki-laki lebih percaya diri dari pada perempuan. Masalah utama dalam kecemasan komunikasi interpersonal adalah ada perasaan khawatir respon lain atau jugdment untuknya atau dia tentang sesuatu yang dikirim dan bagaimana ia kirim. Ketergantungan untuk penilaian orang lain adalah salah satu karakteristik dari kepercayaan diri yang rendah.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara kepercayaan diri dan kecemasan komunikasi interpersonal dan perbedaan antara komunikasi kecemasan pada siswa pria dan wanita. Komunikasi merupakan kebutuhan manusia yang sangat penting, karena merupakan satu-satunya cara bagi manusia untuk bisa mengenal dirinya dan dunia di luar dirinya (Taylor dkk 1986). Jika seseorang melakukan komunikasi, berarti sedang melakukan kesamaan (commones) dengan orang lain tentang suatu informasi, gagasan atau sikap dengan orang lain. Taylor dkk (1986), mengungkapkan bahwa komunikasi interpersonal 4 terjadi ketika seseorang berkomunikasi secara langsung dengan orang lain dalam situasi One-to-one atau dalam kelompok kelompok kecil. Dalam kaitannya dengan jenis kelamin, (Myers 1983) mengatakan bahwa perempuan lebih cemas akan ketidakmampuannya dibanding dengan laki-laki. Laki-laki lebih aktif, eksploratif, sedangkan perempuan lebih sensitif. Menurut Morris dalam Leavy (1983), sifat sensitif pada perempuan membuat dirinya lebih mudah dipengaruhi rasa khawatir akan efek-efek yang timbul dalam hubungan interpersonal. Kepercayaan diri diidentikan dengan kemandirian, orang yang kepercayaan dirinya tinggi umumnya lebih mudah terlibat secara pribadi dengan orang lain dan lebih berhasil dalam hubungan interpersonal (Goodstadt & Kipnir, dalam Bunker dkk, 1983) Permasalahan utama dalam kecemasan komunikasi interpersonal adalah adanya rasa khawatir tentang respon atau penilaian orang lain terhadap dirinya, yaitu mengenai apa yang disampaikannya dan bagaimana ia menyampaikannya. Ketergantungan terhadap penilaian orang lain ini merupakan salah satu ciri dari orang yang kurang percaya diri (Lauster 1978). Analisis Pustaka Penelitian ini menunjukkan bahwa kecemasan komunikasi subjek cenderung rendah. Kondisi seperti ini akan memberi pengaruh positif bagi pengembangan diri mahasiswa. Karena kecemasan komunikasi tidak lagi menjadi penghambat dalam mencari informasi, merundingkan sesuatu atau dalam kerjasama. Hal ini merupakan potensi yang berharga mengingat pendapat beberapa ahli bahwa kepercayaan diri merupakan prediktor yang akurat bagi keberhasilan seseorang, disamping kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki. Berdasarkan hasil tersebut memperlihatkan bahwa smartphone memiliki potensi untuk memberikan dampak yang positif bagi penggunanya, namun hal ini hanya berlaku ketika pengguna tersebut mengerti fungsi dan manfaat dari kemudahan yang ditawarkan oleh smartphone. 5 2. Judul : Penggunaan Handphone dan Hubungan teman pada perilaku sosial siswa SMP Muhammadiyah Luwuk Sulawesi Tengah. Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Kota dan Nama Penerbit Nama Jurnal Volume (Edisi) Alamat URL/doi Tanggal diunduh : : : : : : 2015 Jurnal Elektronik Nur Hasanah, Dyah Kumalasari Yogyakarta, Universitas Negeri Yogyakarta : : : : Jurnal Pendidikan IPS Volume 2, No 1. hal 56-70 http://journal.uny.ac.id/index.php/hsjpi/article/view/4613 30 September 2015 Ringkasan Pustaka Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku sosial siswa SMP Muhammadiyah Luwuk Sulawesi Tengah, pengaruh penggunaan telepon seluler di kalangan siswa SMP Muhammadiyah Luwuk, faktor-faktor yang mendorong siswa SMP Muhammadiyah Luwuk menggunakan telepon seluler, serta pengaruh hubungan teman sebaya terhadap perilaku sosial siswa SMP Muhammadiyah Luwuk. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern, para remaja dengan mudah mendapatkan pengetahuan baik melalui teman ataupun melalui alat telekomunikasi yang semakin canggih. Alat tersebut bisa dijadikan media bagi anak untuk mendapatkan berbagai informasi tentang apa yang tidak diajarkan oleh orang tuanya, baik yang berkaitan dengan pelajaran di sekolah ataupun pengetahuan yang lainnya. Hal tersebut jelas sangat baik untuk menambah pengetahuan anak remaja. Pengaruh arus globalisasi dan semakin majunya dunia teknologi informasi telah menciptakan kebutuhan baru bagi masyarakat terhadap komunikasi tanpa batas, seperti telepon seluler atau yang lebih dikenal dengan handphone, surat elektronik, satelit, mesin faksmili, dan lain-lain. Handphone adalah salah satu perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional saluran tetap. Akan tetapi, handphone dapat dibawa tanpa harus disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel. Menurut definisi yang dikemukakan oleh Setijo (2010), handphone adalah perangkat telekomunikasi telepon konvensional saluran tetap, namun dapat dibawa kemanapun (portable, mobile) dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel (nirkabel, wireless). Mengikuti perkembangan zaman, handphone sudah menjadi gadget yang multifungsi. Selain berfungsi untuk melakukan dan menerima panggilan, handphone dengan bentuknya yang ringkas dan dapat dibawa kemanapun, juga dapat berfungsi sebagai alat pengiriman dan penerimaan pesan singkat short message service (SMS). Selain 6 handphone berfungsi sebagai alat pengiriman dan penerimaan SMS, handphone juga dapat digunakan untuk videophone, TVonline, dan lain sebagainya. Penggunanya menjadi kecanduan, karena aspek kepraktisan, privasi, dan keluasan aksesnya yang sangat tinggi sehingga, menyebabkan kehidupan manusia menjadi tidak normal. Handphone dapat menimbulkan gangguan tidur. Hal ini akan terjadi apabila pengguna handphone memiliki kebiasaan menyanding handphone di tempat tidur. Handphone dapat memicu cemas bagi penggunanya, terlebih bagi pengguna handphone pintar (smartphone). Dengan handphone jenis ini, penggunanya tentu akan terus melakukan aktivitas seperti chatting, ataupun menjelajahi dunia maya di mana saja dan kapan saja. Handphone juga dapat melemahkan otak bagi penggunanya. Dibalik kemudahan yang ditawarkan oleh handphone, terutama yang memiliki aplikasi internet dapat berisiko melemahkan daya konsentrasi penggunanya. Handphone dapat memicu gaya hidup boros secara signifikan. Hal tersebut disebabkan setiap berkomunikasi penggunanya harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Analisis Pustaka Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa SMP Muhammadiyah Luwuk sebagai sekolah yang berlatar belakang sekolah Islami, memiliki siswa yang berperilaku sosial tidak wajar di mana perilaku yang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang ada dalam masyarakat. Dan dapat diketahui bahwa saat para remaja sedang berkumpul dengan temanteman, mereka tidak pernah memperdulikan teman yang sedang berbicara ataupun lakukan. Mereka lebih memilih asik mengirim SMS, ataupun chatting meskipun sebenarnya mereka juga menyukai komunikasi secara langsung. Handphone memberikan fleksibilitas waktu dan kemudahan dalam berkomunikasi antara remaja dan orang tua, atau antara remaja dengan temannya. Dengan adanya handphone remaja akan mendapatkan banyak informasi, mendapatkan banyak teman, serta menghilangkan kejenuhan. Dan di dalam jurnal tersebut dijelaskan remaja pengguna handphone tidak menyadari bahkan tidak mengetahui bahwa handphone yang dimiliki tersebut secara langsung lebih banyak memberikan pengaruh yang negatif bagi diri. 7 3. Judul : Intensitas Penggunaan Smartphone terhadap Perilaku Komunikasi Tahun : 2015 Jenis Pustaka : Jurnal Bentuk Pustaka : Elektronik Nama Penulis : Sharen Gifary dan Iis Kurnia N. Nama Editor : Kota dan Nama : Bandung, Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Penerbit Telkom Nama Jurnal : Jurnal Sosioteknologi Volume (Edisi) : Volume 14, Nomor 2 Alamat URL/doi : http://journals.itb.ac.id/index.php/sostek/artice/viewFile/14 72/1045 Tanggal : 30 September 2015 diunduh Ringkasan Pustaka Penggunaan smartphone memang sangat memengaruhi perilaku komunikasi individu. Kini smartphone sudah menjadi media komunikasi pokok. Hal tersebut bisa dibuktikan dengan kenyataan di lapangan. Semua orang pasti tidak bisa lepas dari gadget, baik dalam berkomunikasi ataupun sekadar mengunggah di media sosial. Hal tersebut memperlihatkan bahwa intensitas penggunaan smartphone berpengaruh terhadap perubahan perilaku individu. Hal tersebut perlu diuji menggunakan beberapa teori di antaranya teori komunikasi yang berkaitan dengan proses komunikasi beberapa individu, teori new media yang terkait dengan media yang digunakan oleh individu dalam berkomunikasi, dan teori terpaan media yang menyangkut penggunaan media dalam berkomunikasi yang fokus pada frekuensi, durasi, dan isi. Selain itu, digunakan pula teori psikologi komunikasi yang melihat perubahan psikologi individu dalam berkomunikasi menggunakan media, dan teori ketergantungan yang melihat ketergantungan sikap individu setelah menggunakan media tersebut dalam berkomunikasi. Media baru atau new media merupakan istilah yang dipakai untuk semua bentuk media komunikasi massa yang berbasis teknologi komunikasi dan informasi. Media baru yang memiliki ciri tersebut adalah internet. Internet adalah jaringan kabel dan telepon satelit yang menghubungkan komputer (Vivian 2008). Menurut Khoirunnisa (2014), new media atau media baru mengaplikasikan teknologi Web 2.0 yang sangat mendukung perkembangan media sehingga banyak media lama yang melakukan transformasi menuju media baru. Terpaan media merupakan kegiatan menerima (membaca, mendengar, menonton) pesan (secara aktif/ pasif). Penerima pesan secara aktif melibatkan perhatian. Terpaan media menjelaskan peng-gunaan jenis media meliputi media audio, audiovisual, media cetak, dan sebagainya. Frekuensi penggunaan media mengumpulkan data khalayak tentang berapa kali mengakses media dalam satu minggu, satu bulan, atau satu tahun. Sementara itu, durasi penggunaan media dapat dilihat dari lamanya khalayak menggunakan media tersebut. 8 Teori ketergantungan adalah teori tentang komunikasi massa yang menyatakan bahwa ketika seseorang semakin bergantung pada suatu media untuk memenuhi kebutuhannya, media tersebut menjadi semakin penting untuk orang tersebut, (Saverin and Tankard 1992). Teori ini diperkenalkan oleh Sandra Ball Rokeach dan Melvin Defleur. Mereka memperkenalkan model yang menunjukkan hubungan integral tak terpisahkan antara pemirsa, media, dan sistem sosial yang besar. Analisis Pustaka Penelitian ini secara keseluruhan, variabel perilaku komunikasi memiliki presentase lebih besar dibandingkan dengan variabel intensitas penggunaan smartphone, dengan nilai 77 persen untuk variabel perilaku komunikasi dan 69 persen untuk variabel intensitas penggunaan Smartphone. Hal ini menunjukkan bahwa intensitas penggunaan smartphone memang memengaruhi perilaku komunikasi. 4. Judul Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Kota dan Nama Penerbit Nama Jurnal Volume (Edisi) Alamat URL/doi : : : : : : : Tanggal diunduh : : : : Efek Penggunaan Smartphone Blackberry pada Perilaku 2014 Jurnal Elektronik Tri Ayu Octaviani Samarinda, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman eJournal llmu Komunikasi Volume 2, Nomor 1 http://ejournal.ilkom.fisipunmul.ac.id/ site/wpcontent/uploads/2014/02/jurnal%20ayu%20%280218-14-04-49-30%29.pdf 10 Oktober 2015 Ringkasan Pustaka Penelitian Tri Ayu Octaviani Putra (2014) membahas handphone yang telah mempunyai beberapa fungsi yang semakin berkembang, fungsi yang sangat bervariasi tergantung pada model ponsel yang antara lain digunakan untuk menyimpan informasi, mencatat appointment (janji pertemuan) dan dapat disertakan reminder (pengingat waktu), kalkulator untuk perhitungan dasar sederhana, mengirim dan menerima email, mencari informasi (berita, hiburan, dan informasi lain) dari internet. Handphone merupakan pengembangan dari teknologi radio yang dikawinkan dengan teknologi komunikasi telepon. Smartphone BlackBerry adalah perangkat selular yang memiliki kemampuan layanan push e-mail, telepon, sms, menjelajah internet, messenger (Blackberry Messenger/BBM), dan berbagai kemampuan nirkabel lainnya. Kemudahan berkomunikasi menggunakan Smartphone Blackberry ini menjadikan manusia khususnya remaja kurang peka terhadap lingkungan sekitarnya. 9 Dimana kita melihat jika di pusat perbelanjaan manusia lebih fokus terhadap handphone yang dibawanya dibandingkan kondisi disekitarnya. Menurut Joseph A. Devito dalam bukunya “The Interpersonal Communication Book” (Devinto,1989) Komunikasi antarpribadi merupakan proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang atau di antara sekelompok kecil orang-orang, dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika. Dalam ilmu sosial baik psikologi ataupun sosiologi yang disebut kelompok (group) bukan sejumlah orang yang berkelompok atau berkerumun bersama-sama di suatu tempat, tetapi harus dilihat dari situasinya bukan sekedar berkumpul bersama secara kebetulan. Karena di situasi kelompok (group situation) lebih terdapat hubungan psikologis, sehingga saling mengenal satu sama lain. Kelompok diklasifikasikan menjadi dua jenis, yakni kelompok kecil (small group, micro group) dan kelompok besar (large group, macro group). Teknologi komunikasi pada hakikatnya adalah penyaluran informasi dari satu tempat ke tempat lain melalui perangkat telekomunikasi (kawat, radio atau perangkat elektromagnetik lainnya). Informasi tersebut dapat berbentuk suara (telepon), tulisan dan gambar (telegraf), data (komputer), dan sebagainya (Gouzali Saydam, 2005). Efek Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah nilai yang ditimbulkan oleh suatu peristiwa atau kejadian yang dialami oleh seseorang atau sekelompok dalam proses pergaulannya atau dalam proses pekerjaannya. Efek dapat berwujud dalam bentuk positif, yaitu berguna bagi penerima efek tersebut, dan bisa berupa efek negatif apabila hal itu mengurangi atau merendahkan merugikan penerima efek tersebut. Smartphone blackberry memberikan efek yang cukup besar bagi remaja yang menggunakan smartphone blackberry secara terus menerus, baik efek positif maupun negatif. Dimana efek positif yaitu menumbuhkan rasa senang serta mengatasi rasa bosan. Dan dari hasil penelitian yang telah dibahas sebelumnya, dapat dilihat adanya perilaku negatif yang terbentuk diakibatkan penggunaan smartphone blackberry pada remaja, dimana adanya perilaku kurang peka terhadap orang sekitar dan adanya perilaku konsumtif serta mempersingkat jam belajar. Analisis Pustaka Jurnal atau tulisan ini menjelaskan bahwa penggunaan smartphone blackberry memiliki efek yang bersifat positif maupun negatif. Dimana para remaja dapat merasa terhibur dan dapat menghilangkan perasaan bosan pada saat menggunakan smartphone blackberry. Namun dari segi negatifnya yaitu para remaja cenderung kurang peka terhadap orang sekitar, mempersingkat jam belajar serta timbulnya perilaku konsumtif diakibatkan oleh penggunaan smartphone blackberry. 10 5. Judul : Perilaku Pengguna Smartphone Terhadap Komunikasi Interpersonal Siswa SMK TI Airlangga Samarinda Tahun : 2015 Jenis Pustaka : Jurnal Bentuk Pustaka : Elektronik Nama Penulis : Nurlaelah Syarif Nama Editor : Kota dan Nama : Samarinda, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Penerbit Universitas Mulawarman Nama Jurnal : eJournal llmu Komunikasi Volume (Edisi) : Volume 3, Nomor 2 Alamat URL : http://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wpcontent/uploads/2015/05/LALA%20JURNAL1%20%280521- 15-07-23-38%29.pdf Tanggal diunduh : 12 Oktober 2015 Ringkasan Pustaka Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perilaku pengguna smartphone terhadap komunikasi interpersonal siswa SMK TI Airlangga khususnya pada kelas 3. Pengguna smartphone khususnya remaja di Kota Samarinda tumbuh pesat, ini membuktikan bahwa semakin banyaknya pengguna smartphone di Kota Samarinda. Selain memiliki dampak positif seperti yang telah penulis uraikan sebelumnya ternyata smartphone juga dapat berdampak negatif, salah satu diantaranya menjadikan manusia khususnya remaja menjadi kurang peka terhadap lingkungan sekitarnya. Dimana penulis melihat jika di sekolah, mall, cafe bahkan di dirumah sekalipun atau di tempat-tempat umum lainnya remaja lebih fokus terhadap smartphone yang dibawanya dibandingkan kondisi disekitarnya. Hal ini mengakibatkan komunikasi interpersonal remaja mulai mengalami keterbatasan dalam berinteraksi sehingga mengakibatkan berkurangnya sosialisasi antar remaja khususnya di Kota Samarinda. Pada dasarnya, setiap orang memerlukan komunikasi interpersonal sebagai salah satu cara dalam kelancaran bekerja sama dengan orang lain dalam bidang apapun. Komunikasi interpersonal merupakan komunikasi yang mempunyai efek besar dalam mempengaruhi orang lain terutama perindividu. Hal ini disebabkan biasanya pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi bertemu secara langsung, tidak menggunakan media dalam penyampaian pesannya sehingga tidak ada jarak yang memisahkan antara komunikator dengan komunikan (face to face). Oleh karena saling berhadapan muka, maka masing-masing pihak dapat langsung mengetahui respon yang diberikan, serta mengurangi tingkat ketidak jujuran ketika sedang terjadi komunikasi. Menurut Poerwadarminta (2003) pengaruh adalah daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu (orang, benda, dan sebagainya) yang berkuasa atau yang berkekuatan (gaib dan 11 sebagainya). Selain itu, menurut Hafied Cangara dalam bukunya, pengaruh adalah salah satu elemen dalam komunikasi yang sangat penting untuk mengetahui besar tidaknya komunikasi yang kita inginkan. Analisis Pustaka Penelitian ini lebih mengarah kepada tindakan atau cara-cara individu dalam memperoleh informasi yang sesuai dengan kebutuhannya meskipun tentunya dengan latar belakang, tingkat kebutuhan serta motivasi yang berbeda-beda. Pada akhirnya berdasarkan hasil penelitian memiliki kesamaan dan terbukti bahwa perilaku penggunaan smartphone berpengaruh terhadap adanya perubahan dalam berkomunikasi secara interpersonal pada siswa/I kelas 3 di SMK TI Airlangga Samarinda. Perilaku komunikasi interpersonal mengalami perubahan pada mereka yang terdedah oleh penggunaan smartphone. Hal ini dibuktikan dalam penelitian tersebut bahwa siswa/I kelas 3 di SMK TI Airlangga Samarinda lebih fokus terhadap smartphone yang digenggamnya dibandingkan dengan lawan bicaranya secara tatap muka. 6. Judul : Penggunaan Smartphone Dikalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau Tahun : 2015 Jenis Pustaka : Jurnal Bentuk Pustaka : Elektronik Nama Penulis : Resti Nama Editor : Kota dan Nama : Riau, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Penerbit Riau Nama Jurnal : Jom FISIP Volume (Edisi) : Volume 2, Nomor 1 Alamat URL : http://download.portalgaruda.org/article.php?article=2948 70&val=6444&title=PENGGUNAAN%20SMARTPHONE %20DIKALANGAN%20MAHASISWA%20FAKULTAS %20ILMU%20SOSIAL%20DAN%20ILMU%20POLITI K%20UNIVERSITAS%20RIAU Tanggal : 12 Oktober 2015 diunduh Ringkasan Pustaka Penelitian Resti (2015) membahas mengenai penggunaan smartphone dikalangan mahasiswa. Smartphone merupakan salah satu media komunikasi yang menjadi sorotan karena memiliki kecanggihan dalam berbagai hal serta fungsinya yang efektif dan efisien yang dapat digunakan kapan saja dan dimana saja. Semua orang sangat familiar dengan smartphone tidak terkecuali mahasiswa fakultas sosial dan ilmu politik universitas riau yang sebagian besar menggunaka smartphone. Kebanyakan mahasiswa ini 12 menggunakan smartphone sebagai media komunikasi dan informasi mereka. Smartphone tidak lagi sekedar alat komunikasi lagi. Bagi anak muda yang menyenangi teknologi, smartphone sudah menjadi perwujudan dari gaya hidup masyarakat di era globalisasi terbukti dari sebuah hasil survey yang mengatakan segmen anak muda masih menjadi basis kuat perangkat pintar ini. Sebanyak 39 persen, yang dimaksudkan terbesar dalam survei, penggunanya adalah anak muda di kisaran usia 16 sampai 21 tahun. Adanya penemuan-penemuan baru dalam hal teknologi kamunikasi menyebabkan adanya perubahan yang signifikan pada cara pandang masyarakat terhadap penggunaan smartphone. Era pembangunan dan teknologi akan melahirkan masyarakat yang plural dan semakin majemuk. Berkembangnya teknologi komunikasi membawa dampak yang signifikan yang didukung oleh kebutuhan mahasiswa yang semakin beragam. Sejalan dengan itu maka penggunaan teknologi komunikasi ataupun smartphone merupakan hal yang harus yang tidak bisa dilepaskan dalam keseharian mereka. Adanya peningkatan yang disebut dengan gaya hidup ternyata menimbulkan berbagai masalah. Mereka yang sebelumnya tidak berperilaku konsumtif sekarang dituntut untuk menjadi seseorang yang konsumtif, karena kebutuhan yang tengah dihadapi ini demi tercapainya style. Adanya penemuan-penemuan baru dalam hal teknologi kamunikasi menyebabkan adanya perubahan yang signifikan pada cara pandang masyarakat terhadap penggunaan smartphone. Bervariasinya jumlah pemakaian smartphone menyebabkan secara mau tidak mau harus membuat sebuah peratuaran yang jelas mengenai penggunaan smartphone. Era pembangunan dan teknologi akan melahirkan masyarakat yang plural dan semakin majemuk. Dalam beberapa kajian banyak ditemukan bahwa perubahan dapat cepat terjadi pada masyarakat yang modern identik dengan masyarakat kota. Sikap hidup pada umumnya mempunyai taraf hidup yang lebih tinggi. Hal tersebut menuntut lebih banyak lagi biaya hidup sebagai alat pemuas kebutuhan yang tanpa batas sehingga menyebabkan orang berlomba mencari usaha demi kelangsungan hidupnya. Tingkah laku, dalam masyarakat kota banyaknya fasilitas yang tersedia memungkinkan masyarakatnya meningkatkan pengetahuan mereka diberbagaibidang. Kehidupan manusia dewasa ini banyak dipengaruhi beberapa faktor misalnya benda-benda yang dihasilkan oleh produksi pabrik. Pada awalnya benda tersebut dianggap aneh kehadirannya lalu dipelajari cara penggunaannya kemudian dinikmati. Dalam situasi seperti ini terciptanya kondisi munculnya suatu media suatu sarana untuk menghadirkan kesenangan, informasi, pesan. Media tersebut dibangun karena kebutuhan suatu kelompok. (Poerwanto, 2010). Analisis Pustaka Penelitian ini menjelaskan bahwa dalam pengguna smartphone hendaknya jangan terlalu lama karena akan memberikan dampak negatif terhadap tubuh kita. Dalam jurnal tersebut dijelaskan bahwa mahasiswa yang memiliki smartphone lebih dari satu hendaknya digunakan untuk kebutuhan komersil atau kebutuhan yang menghasilkan 13 supaya bermanfaat bagi penggunanya. Sebanyak 80 persen responden mengatakan alasan responden menggunakan smartphone adalah untuk pergaulan dan gaya hidup. Mereka mengatakan dengan memiliki smartphone maka mereka bisa mengikuti apa saja yang terjadi di dunia maya. 7. Judul : Konstruksi Makna Path Sebagai Media Komunikasi Interpersonal Dalam Dunia Sosial Virtual di Kalangan Mahasiswa Tahun : 2015 Jenis Pustaka : Jurnal Bentuk Pustaka : Elektronik Nama Penulis : Sofiyyah Nama Editor : Kota dan Nama : Pekanbaru, Fakultas Sosial dan Ilmu Politik Penerbit Nama Jurnal : Jom FISIP Volume (Edisi) : Volume 2, Nomor 1 Alamat URL : http://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/view/481 6 Tanggal : 10 November 2015 diunduh Ringkasan Pustaka Penelitian ini membahas mengenai munculnya sebuah situs jejaring sosial yang sekarang jalan masuk ke jaringan sosial baru yang dicintai oleh banyak orang, termasuk mahasiswa. Penggunaan Jalan jejaring sosial sebagai media komunikasi virtual menimbulkan berbagai arti yang berhubungan dengan siswa mengapa mereka memilih untuk menggunakan jalan sebagai jaringan sosial yang privasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motif, yang berarti fitur Path, yang berarti simbol non-verbal emoticon dan arti persahabatan pada pengalaman pengguna di kalangan mahasiswa dalam ilmu komunikasi Universitas Riau. Kemajuan teknologi telah mengantarkan manusia untuk menciptakan bentuk baru dalam berinteraksi dan bersosialisasi. Pesatnya kemajuan teknologi tidak bisa dipungkiri semakin memanjakan manusia, contohnya dalam hal berkomunikasi. Interaksi yang terjadi dengan adanya bantuan teknologi menjadi semakin mudah dan sangat membantu. Internet memunculkan media sosial lainnya yang kini hadir menjadi sesuatu yang digemari oleh banyak kalangan. Path merupakan salah satu contoh jejaring sosial yang paling digemari saat ini dan menjadi trend baru cara bergaul oleh hampir seluruh lapisan masyarakat begitu juga dengan mahasiswa. Path sangat populer saat ini terlebih lagi dikarenakan para pengguna sudah mulai bosan dengan jejering sosial yang telah ada. Path adalah jurnal pintar interaktif dimana kita bisa mengetahui kegiatan seseorang sehari-hari melalui timeline kita dan bisa langsung mengomentari atau memberi emoticon pada aktifitas tersebut. Keeksklusifan dan 14 keprivasian yang dihadirkan dalam path juga menjadi daya tarik tersendiri terhadap jejaring sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motif menggunakan jalan ebagai media komunikasi virtual antara siswa terdiri dari motif. Karena yakni yang trend, mengikuti dan unik, sedangkan untuk motif yang informasi dan privasi. Pembuatan fitur jalan sebagai media komunikasi antara siswa terdiri dari jalan sebagai media pertukaran informasi, jalan sebagai media untuk mengungkapkan perasaan, Jalan sebagai media hiburan, jalan sebagai media untuk chatting, dan path sebagai media untuk mengekspresikan diri. Arti dari emoticon di jalan sebagai simbol interaksi non-verbal media komunikasi virtual antara siswa untuk menggambarkan ekspresi sedih, bahagia, dan terkejut. Arti persahabatan di jalan sebagai media komunikasi virtual di kalangan mahasiswa yang mengalami hubungan yang positif untuk memperluas persahabatan. Analisis Pustaka Penelitian ini dapat disimpulkan dimana mahasiswa ilmu komunikasi untuk menggunakan path sebagai media komunikasi virtual bahwa pengaruh lingkungan seperti trend atau populer, rasa ikut-ikutan dengan teman-teman dan unik menjadi salah satu motif yang mendorong mahasiswa ilmu komunikasi menggunakan path sebagai media komunikasi. 8. Judul : Dampak Komunikasi Melalui Sosial Media dan Media Tradisional Dalam Membentuk Brand Equity dan Mempengaruhi Minat Beli Pada Smartphone di Jawa Tahun : 2015 Jenis Pustaka : Jurnal Bentuk Pustaka : Elektronik Nama Penulis : Lazuardi Hilmil Muttaqien Nama Editor : Kota dan Nama : Surabaya, Universitas Surabaya Penerbit Nama Jurnal : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Volume (Edisi) : Volume 4, Nomor 1 Alamat URL : http://repository.ubaya.ac.id/23184/ Tanggal : 13 November 2015 diunduh Ringkasan Pustaka Penelitian ini membahas mengenai smartphone saat ini telah banyak dimiliki banyak orang dikarenakan memiliki fungsi yang berbagai macam dalam sebuah ponsel daripada feature phone. Indonesia merupakan negara terbesar ketiga se-Asia Pasifik untuk jumlah pengguna ponsel. Pada tahun 2014 pengguna ponsel di Indonesia diperkirakan akan mencapai 173,3 juta pengguna. Blackberry dan Nokia mampu meraih posisi Top dari Top Brand Index Award pada tahun 2014 dan tahun 2013 di Indonesia. Pengguna internet saat 15 ini kian lama semakin bertambah banyak dari tahun ke tahun. Pertambahan jumlah pengguna internet membuat perubahan dalam lingkungan pemasaran dan sejumlah pemasar memikirkan cara terbaru untuk melakukan pemasaran melalui media internet. Daya tarik dari sebuah internet adalah kemampuan untuk mengendalikan inormasi apa dan berapa banyak yang dibutuhkan oleh pengguna (Belch dan Belch, 2012). Sosial media semakin menggantikan media tradisional dan menciptakan peluang-peluang pemasaran baru yang tak terbatas. Konsumen menganggap bahwa sosial media menjadi sumber yang dapat dipercaya untuk mendapatkan informasi daripada komunikasi pemasaran secara tradisional yang digunakan oleh perusahaan (Foux, 2006 dalam Bruhn et al. 2012). Bruhn et al. (2012) meneliti tentang dampak komunikasi menggunakan sosial media baik yang dilakukan oleh perusahaan dan oleh pengguna biasa dibandingkan dengan komunikasi yang dilakukan oleh media tradisional. Dampak dari komunikasi dari kedua media tersebut mampu membentuk brand equity. Komunikasi menggunakan sosial media dan media tradisional memiliki dampak yang berbeda dalam membentuk brand equity. Analisis Pustaka Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa konsumen mendapatkan komunikasi yang dibuat distributor resmi dan komunikasi yang dihasilkan pengguna biasa sehingga pengaruh yang berbeda dari sumber komunikasi membentuk brand awareness sehingga mempengaruhi brand attitude merek smartphone. Konsumen yang tidak menerima komunikasi dengan baik sehingga membuat konsumen tidak dapat mengenali merek smartphone dengan baik sehingga berpengaruh secara negatif terhadap attitude kepada smartphone. 9. Judul Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Nama Editor Kota dan Nama Penerbit Nama Jurnal Volume (Edisi) Alamat URL Tanggal diunduh : : : : : : : Pola Interaksi Sosial Siswa Pengguna Gadget di SMAN 1 2015 Jurnal Elektronik Doni Harfiyanto, Cahyo Budi Utomo, Tjaturahono Budi Semarang, Universitas Negeri Semarang : Journal of Educational Social Studies : Volume 4, Nomor 1 : http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jess/article/view/68 59 : 13 November 2015 Ringkasan Pustaka Penelitian ini dilakukan guna melihat pola dan bentuk interaksi sosial antar siswa serta dampak dari penggunaan gadget. Metode penelitian yang digunakan metode kualitatif 16 yang menggambarkan secara objektif pola interaksi sosial yang terjadi pada siswa pengguna gadget. Lokasi penelitian di SMA N 1 Semarang. Hasil penelitian jurnal ini didapatkannya gambaran pola interaksi sosial, siswa lebih memilih menggunakan gadget dan jika tidak ditanggapi baru siswa bertemu dengan orang yang dimaksud, bentuk-bentuk interaksi yang terjadi melalui interaksi menggunakan gadget dapat menjadi dua, proses asosiatif dan proses disasosiatif. Proses asosiatif bentuk-bentuk interaksi sosial yang terjadi menggunakan gadget, siswa banyak melakukan kerja sama mengerjakan tugas, pekerjaan rumah, bertukar informasi, sedangkan proses disasosiatif yaitu konflik, tidak pernah ada konflik yang serius, yang terjadi hanya sebatas perbedaan pendapat serta salah paham yang dapat diselesaikan langsung oleh siswa. Dampak negatif dari penggunaan gadget adalah siswa menjadi lupa waktu. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sudah sedemikian cepat sehingga tanpa disadari sudah mempengaruhi setiap aspek kehidupan manusia. Karena dengan seiring arus globalisasi tuntutan kebutuhan pertukaran informasi yang cepat menyebabkan peranan teknologi komunikasi menjadi sangat penting. Penggunaan gadget di kalangan pelajar masa kini merupakan sebuah keharusan untuk memilikinya, misalnya seperti handphone, tablet, laptop, dan berbagai macam gadget lainnya. Gadget dapat merubah makna dari “kesendirian”. Kesendirian itu dapat menjadi suatu suasana yang lebih ramai dan hidup. Dengan satu gadget yang canggih saja bisa mendengarkan musik, bermain games, internet, foto-foto, menonton video, dan lain-lain meskipun berada dalam satu ruangan sendirian tanpa ada apapun. Interaksi sosial dapat berguna bagi siswa dalam mengembangkan pemikiran sosial, yang berkenaan dengan pengetahuan dan keyakinan mereka tentang masalah hubungan dan keterampilan sosial (Sumantri, 2008). Menurut Surjono Sukanto interaksi sosial menggambarkan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Komunikasi menggunakan gadget tentunya mengubah aturan yang sudah ada sebelumnya dan dapat membuat kualitas serta kuantitas komunikasi tatap muka menurun. Analisis Pustaka Penelitian ini sudah jelas bahwa perkembangan teknologi yang sangat pesat dapat mengubah pola interaksi sosial. Siswa jadi dimudahkan untuk berkomunikasi setiap saat tanpa batas mengenal waktu. Kemudahan tersebut menyebabkan siswa menjadi malas untuk bertemu dengan siswa lain. Jika ada keperluan, karena hanya cukup disampaikan melalui gadget karena dianggap praktis dan lebih efisien. Hal ini menunjukkan bahwa interaksi sosial di dunia maya dengan menggunakan gadget digemari oleh banyak orang dan telah mengubah cara berkomunikasi. 17 10. Judul : Pengaruh Media Massa dan Pengetahuan Tentang Teknologi Informasi Terhadap Pemanfaatan Teknologi Informasi Tingkat Modernitas Generasi Muda Kota Yogyakarta Tahun : 2010 Jenis Pustaka : Jurnal Bentuk Pustaka : Elektronik Nama Penulis : C. Teguh Dalyono Nama Editor : Kota dan Nama : Semarang, Universitas Negeri Semarang Penerbit Nama Jurnal : Jurnal Ilmu Komunikasi Volume (Edisi) : Volume 8, Nomor 1 Alamat URL : http://repository.upnyk.ac.id/748/1/ PENGARUH_MEDIA_MASSA_DAN_PENGETAHUAN_ TENTANG_TEKNOLOGI__INFORMASI_TERHADAP_ PEMANFAATAN_TEKNOLOGI_INFORMASI_DAN_TI NGKAT_MODERNITAS_GENERASI_MUDA_KOTA_Y OGYAKARTA.pdf Tanggal : 13 November 2015 diunduh Ringkasan Pustaka Teguh Dalyono et al. (2010) di dalam penelitiannya, membahas pemanfaatan teknologi informasi (TI) dan tingkat modernitas generasi muda serta kontribusi dari status sosial ekonomi, pengetahuan tentang IT, dan konsumsi media pada tingkat IT pemanfaatan dan tingkat modernitas dari pemuda perkotaan. Media massa mengarahkan sikap, perilaku dan kebiasaan hidup kaum muda di tengah kehidupan modern dewasa ini sekaligus menjadi salah satu sumber pengetahuan atau sebagai panduan bagi masyarakat dalam memanfaatkan fasilitas TI. Media massa memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pembentukan sikap dan perilaku modern generasi muda. Hal ini mengukuhkan teori yang dikemukakan Alex Inkeles dan David Smith bahwa media massa merupakan salah satu faktor yang dapat mengubah seseorang menjadi modern. Media massa pun mempengaruhi pemanfaatan TI oleh generasi muda dalam kehidupan sehari-hari. Sebagian besar generasi muda tersebut 65,3 persen memanfaatkan TI sebatas untuk memenuhi kebutuhan personal terutama kebutuhan komunikasi dan hiburan yang lebih berorientasi ke gaya hidup. Penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh status sosial ekonomi terhadap tingkat modernitas ternyata tidak signifikan. Hal ini lebih jelas kalau dikaitkan dengan gaya hidup. Kepemilikan ponsel terbukti berkorelasi positif secara signifikan dengan status sosial ekonomi pengguna dengan koefisien korelasi 0,517. Namun ketika derajat sosial ekonomi ini dikaitkan dengan penggunaan atau pemanfaatan TI, pengaruh atau kontribusinya boleh dikatakan kecil saja yaitu 23,95 persen. Penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh status sosial ekonomi terhadap tingkat modernitas ternyata tidak 18 signifikan. Hal ini lebih jelas kalau dikaitkan dengan gaya hidup. Memang benar ada kaitan antara gaya hidup dengan uang karena gaya hidup bisa memakan biaya yang cukup besar, tetapi tidak selalu demikian. Sampai dengan tahun 1980-an memang ada perbedaan yang mencolok antara gaya hidup kaum kaya dan mereka yang hidup pas-pasan. Hal ini dapat dijelaskan dengan mengkaitkan antara perilaku konsumen khususnya kaum muda dan perilaku pengguna TI. Variabel status sosial ekonomi rumah tangga tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat modernitas generasi muda. Hal ini dapat dimaknai bahwa perbedaan status pekerjaan atau jabatan, tingkat pendidikan, dan kepemilikan aset sebuah rumah tangga atau keluarga tidak cukup berarti untuk menentukan sikap dan perilaku modern generasi muda. Analisis Pustaka Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa media massa memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pembentukan sikap dan perilaku modern generasi muda. Media massa juga mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi oleh generasi muda dalam kehidupan sehari-hari. Sebagian besar generasi muda tersebut (65,3 persen) memanfaatkan teknologi informasi sebatas untuk memenuhi kebutuhan personal terutama kebutuhan komunikasi dan hiburan yang lebih berorientasi ke gaya hidup. 19 RANGKUMAN DAN PEMBAHASAN Pengaruh Penggunaan Smartphone Penggunaan sebuah smartphone memang memiliki pengaruh positif selain untuk sebuah alat komunikasi seperti halnya membantu kita untuk bisa selalu terhubung dengan baik kepada teman-teman serta kerabat dekat dan keluarga kita akan tetapi smartphone juga bisa memiliki pengaruh yang negatif apabila salah digunakan terlebih lagi dengan fasilitas serta fitur canggih. Hal tersebut dikuatkan pula oleh pernyataan Istiyanto (2013) Komunikasi digital nirkabel sudah sangat dibutuhkan pada berbagai bidang, seperti edukasi, bisnis, hiburan, kesehatan atau keamanan. Sehingga ketersediaan perangkat mobile yang dapat mendukung aktivitas pengguna diberbagai lingkungan dengan fleksibilitas tinggi, perangkat yang lebih praktis dan mudah dalam penggunaan. Kebutuhan yang sangat tinggi dan kemudahan akses merupakan hal utama menyebabkan pengaruh kuat untuk menggunakan smartphone. Seiring berjalannya globalisasi, bisa dibilang sebagian besar remaja menggunakan smartphone. Mereka mendapatkan banyak manfaat, dapat menghubungi teman lebih mudah, mengakses akun jejaring sos ial atau blog mereka langsung ditangan mereka sendiri, mencari bahan pelajaran dari situs-situs diinternet tanpa harus merasa kurang nyaman. Hingga saat ini, smartphone masih menjadi trend para remaja di Indonesia, tak terkecuali dilingkungan sekitar kita. Kebutuhan dan Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Smartphone Menurut Schiffman dan Kanuk (2007), setiap orang mempunyai berbagai kebutuhan, beberapa darinya adalah kebutuhan sejak lahir yang lain adalah yang diperoleh kemudian. Kebutuhan dasar bersifat fisiologis yaitu biogenis, meliputi kebutuhan akan makanan, air udara, pakaian, perumahan, dan seks. Karena semua itu dibutuhkan untuk meneruskan kehidupan biologis, kebutuhan biogenis dianggap sebagai kebutuhan primer atau motif primer.Salah satu hal yang merupakan faktor yang mendorong munculnya tindakan pembelian yang dilakukan konsumen adalah adanya kebutuhan. Pada dasarnya kebutuhan tersebut muncul karena adanya sejumlah hasrat yang harus terpenuhi dengan alat pemuas kebutuhan. Secara teoritis kebutuhan merupakan bagian dari motivasi yang dimiliki individu dalam bekerja. Smartphone Smartphone mempunyai fungsi yang menyerupai komputer, sehingga ke depannya teknologi smartphone akan menyingkirkan teknologi komputer desktop terutama dalam hal pengaksesan data dari Internet. Setiap smartphone memiliki sistem operasi yang berbedabeda, sama hal nya dengan sistem operasi pada komputer desktop. Pengertian telepon seluler pintar atau smartphone menurut Ali Zaki (2008) adalah “smartphone secara harfiah artinya adalah telepon pintar, yakni telepon seluler yang mempunyai kemampuan seperti komputer walaupun terbatas”. Fitur- fitur khas smartphone adalah sebagai berikut 20 (walaupun tidak terbatas pada hal ini) yaitu : Layar sentuh, sistem operasi, adanya kemampuan koneksi ke internet, mampu ditambah perangkat lunak, aplikasi penjadwalan, manajemen kontak, kemampuan membaca dokumen bisnis, seperti PDF dan Microsoft Office. Smartphone menurut (Gary B, Thomas J, & Misty E, 2007) adalah telepon yang Internet-enabled yang biasanya menyediakan fungsi Personal Digital Assistant (PDA) seperti fungsi kalender, buku agenda, buku alamat, kalkulator, dan catatan. Komunikasi Interpersonal Komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan antara dua orang atau diantara sekelompok kecil orang-orang dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika. Komunikasi interpersonal merupakan komunikasi didalam diri sendiri, didalam diri manusia terdapat komponenkomponen komunikasi seperti sumber, pesan, saluran penerima dan umpan balik. Dengan kata lain para pelaku komunikasi saling bertukar informasi, pikiran, gagasan, dan sebagainya (Rakhmat, 2001). Komunikasi interpersonal ini terus menerus terjadi selama proses kehidupan manusia. Sebagaimana yang telah disebutkan oleh De Vito (dalam Rumondor, 2001) bahwa komunikasi interpersonal sebagai pengiriman pesan-pesan dari seorang atau sekelompok orang (komunikator) dan diterima oleh orang yang lain (komunikan) dengan efek dan umpan balik yang langsung. Pesan mulai dan berakhir dalam diri individu masing-masing. Menurut Muhammad dalam Sukaputri (2012), komunikasi interpersonal mempengaruhi komunikasi dan hubungan dengan orang lain. Suatu pesan yang dikomunikasikan, bermula dari diri seseorang. Menurut Mulyana dalam Sukaputri (2012), komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik verbal maupun nonverbal. Pentingnya suatu komunikasi interpersonal ialah karena prosesnya memungkinkan berlangsung secara dialogis. Dialog adalah bentuk komunikasi antarpribadi yang menunjukkan terjadinya interaksi. Mereka yang terlibat dalam komunikasi bentuk ini berfungsi ganda, masing-masing menjadi pembicara dan pendengar secara bergantian. Dalam proses komunikasi dialogis Nampak adanya upaya dari para pelaku komunikasi untuk terjadinya pergantian bersama (mutual understanding) dan empati. Dari proses ini terjadi rasa saling menghormati bukan disebabkan status social melainkan didasarkan pada anggapan bahwa masing-masing adalah manusia yang berhak dan wajib, pantas dan wajar dihargai dan dihormati sebagai manusia. Menurut Devito dalam Sukaputri (2012), komunikasi antarpribadi juga didefinisikan sebagai komunikasi yang terjadi diantara dua orang yang mempunyai hubungan yang terlihat jelas diantara mereka, misalnya percakapan seseorang ayah dengan anak, sepasang suami istri, guru dengan murid, dan lain sebagainya. Dalam definisi ini setiap komunikasi baru dipandang dan dijelaskan sebagai bahan-bahan yang teritegrasi dalam tindakan komunikasi antarpribadi. Komunikasi interpersonal dibandingkan dengan komunikasi lainnya, dinilai paling ampuh dalam kegiatan mengubah sikap, kepercayaan, opini dan perilaku komunikan. 21 Alasannya karena komunikasi ini berlangsung tatap muka, oleh karena dengan komunikasi ini terjadilah kontak pribadi (personal kontak) yaitu pribadi anda menyentuh pribadi komunikan. Ketika menyampaikan pesan, umpan balik berlangsung seketika (immediate feedback) mengetahui pada saat itu tanggapan komunikan terhadap pesan yang diontarkan pada ekspresi wajah dan gaya bicara. Apabila umpan balik positif, artinya tanggapan itu menyenangkan, kita akan mempertahankan gaya komunikasi sebaliknya jika tanggapan komunikasi negatif, maka harus mengubah gaya komunikasi sampai komunikasi berhasil. Tujuan Komunikasi Interpersonal Komunikasi interpersonal mempunyai beberapa tujuan. Disini akan dipaparkan tujuan, antara lain (Devito, 1997): a. Mendapatkan Rangsangan Manusia membutuhkan stimulasi, bila tidak, manusia akan mengalami kemunduran dan bisa mati Kontak antarmanusia merupakan salah satu cara terbaik untuk mendapatkan stimulasi ini. b. Mendapatkan Pengetahuan Diri Sebagian besar melalui kontak dengan sesama manusia kita belajar mengenai diri kita sendiri. Persepsi diri kita sangat dipengaruhi oleh apa yang kita yakini dan dipikirkan orang tentang kita. c. Memaksimalkan Kesenangan, Meminimalkan Penderitaan Alasan paling umum untuk membina hubungan dan alasan yang dapat mencakup semua alasan lainnya, yaitu kita berusaha berhubungan dengan manusia lain untuk memaksimalkan kesenangan kita dan meminimalkan penderitaan. Kita perlu berbagi rasa dengan orang lain mengenai nasib,penderitaan emosi, atau fisik kita. Dari ketiga tujuan tersebut, biasanya komunikasi interpersonal diperlukan dalam suatu hubungan demi mencapai harmonisasi. Efektifitas Komunikasi Interpersonal Efektifitas komunikasi interpersonal dimulai dengan lima kualitas umum yang dipertimbangkan yaitu keterbukaan (openness), empati (empathy), sikap mendukung (supportiveness), sikap positif (positiveness), dan kesetaraan (equality) Devito (1997). a. Keterbukaan (Openess) Kualitas keterbukaan mengacu pada sedikitnya tiga aspek dari komunikasi interpersonal. Pertama, komunikator interpersonal yang efektif harus terbuka kepada orang yang diajaknya berinteraksi. Ini tidaklah berarti bahwa orang harus dengan segera membukakan semua riwayat hidupnya. Memang ini mungkin menarik, tapi biasanya tidak membantu komunikasi. Sebaliknya, harus ada kesediaan untuk membuka diri dan mengungkapkan informasi yang biasanya disembunyikan, asalkan pengungkapan diri ini patut. 22 b. Empati (Empathy) Henry Backrack (1976) mendefinisikan empati sebagai “kemampuan seseorang untuk mengetahui” apa yang sedang dialami orang lain pada suatu saat tertentu, dari sudut pandang orang lain itu, melalui kacamata orang lain itu.” Bersimpati di pihak lain adalah merasakan jadi orang lain atau merasa ikut bersedih. Sedangkan berempati adalah merasakan sesuatu seperti orang yang mengalaminya, berada di kapal yang sama dan merasakan perasaan yang sama dengan cara yang sama. Orang yang empatik mampu memahami motivasi dan pengalaman orang lain, perasaan dan sikap mereka, serta harapan dan keinginan mereka untuk masa mendatang. Kita dapat mengkomunikasikan empati baik secara verbal maupun nonverbal. Secara nonverbal, kita dapat mengkomunikasikan empati dengan memperlihatkan (1) keterlibatan aktif dengan orang itu melalui ekspresi wajah dan gerak-gerik yang sesuai; (2) konsentrasi terpusat meliputi kontak mata, postur tubuh yang penuh perhatian, dan kekuatan fisik; serta (3) sentuhan atau belaian yang sepantasnya. c. Sikap Mendukung ( Supportiveness) Hubungan interpersonal yang efektif adalah hubungan dimana terdapat sikap mendukung (supportiveness). Suatu konsep yang perumusannya dilakukan berdasarkan Jack Gibb. Komunikasi yang terbuka dan empatik tidak dapat berlangsung dalam suasana yang tidak mendukung. Kita memperlihatkan sikap mendukung dengan bersikap (1) deskriptif, bukan evaluatif. (2) spontan, bukan strategik, dan (3) provisional, bukan sangat yakin. d. Sikap Positif ( Positiveness) Kita mengkomunikasikan sikap positif dalam komunikasi interpersonal dengan sedikitnya dua cara: (1) menyatakan sikap positif dan (2) secara positif mendorong orang yang menjadi teman kita berinteraksi. Sikap positif mengacu pada sedikintya dua aspek dari komunikasi interpersonal. Pertama, komunikasi interpersonal terbina jika seseorang memiliki sikap positif terhadap dir mereka sendiri. Kedua, perasaan positif untuk situasi komunikasi pada umumnya sangat penting untuk interaksi yang efektif. Tidak ada yang lebih menyenangkan daripada berkomunikasi dengan orang yang tidak menikmati interaksi atau tidak bereaksi secara menyenangkan terhadap situasi atau suasana interaksi. e. Kesetaraan (equality) Setiap situasi, barangkali terjadi ketidaksetaraan. Salah seorang mungkin lebih pandai, lebih kaya, lebih tampan atau cantik, atau lebih atletis daripada yang lain. Tidak pernah ada dua orang yang benar-benar ada dalam segala hal. Terlepas 23 dari ketidaksetaraan ini, komunikas interpersonal akan lebih efektif bila suasananya setara. Artinya, harus ada pengakuan secara diam-diam bahwa kedua pihak samasama bernilai dan berharga, dan bahwa masing-masing pihak mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan. Remaja Istilah Adolescence atau remaja berasal dari kata latin adolescere yang berarti “tumbuh” atau “tumbuh menjadi dewasa”. Istilah ini mempunyai arti yang lebih luas, mencangkup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik (Hurlock,1980). Apabila digolongkan sebagai anak-anak maka golongan remaja sudah melewati masa tersebut, tetapi bila digolongkan dengan orang dewasa juga masih belum sesuai. Oleh karena itu banyak istilah golongan remaja ini dirasakan tumpang tindih pengertiannya. Istilah lain yang sering digunakan adalah menurut Rumini dan Sundari H.S (2004) dimana masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek atau fungsi untuk memasuki masa dewasa (Utaminingsih 2006). Masa remaja dengan menggunakan ciri-ciri tertentu yang dapat membedakannya dengan periode sebelum dan sesudahnya, yaitu: Masa remaja sebagai periode yang penting, masa remaja sebagai periode peralihan, masa remaja sebagai periode perubahan, masa remaja sebagai usia yang bermasalah, masa remaja sebagai masa mencari identitas, masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan, masa remaja sebagai masa yang tidak realistik, dan yang terakhir yaitu masa remaja sebagai ambang masa dewasa (Hurlock 1980). Menurut Mappiare dalam bukunya Psikologi Remaja (1982), dapat disimpulkan bahwa secara teoritis dan empiris dari segi psikologis, rentangan usia remaja berada dalam usia 12 tahun sampai 21 tahun bagi wanita, dan 13 sampai 22 tahun bagi pria. Jika dibagi atas remaja awal dan remaja akhir, maka remaja awal berada dalam dalam usia 12/13 tahun sampai 17/18 tahun, dan remaja akhir dalam rentangan usia 17/18 tahun sampai 21/22 tahun (Utaminingsih 2006). Menurut Santrock (2003) dalam Lestari (2008) mengartikan remaja sebagai seseorang yang berada pada masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional. Proses biologis, kognitif, dan sosial saling terjalin secara erat. Proses sosial membentuk proses kognitif, proses kognitif mengembangkan atau menghambat proses sosial, dan proses biologis mempengaruhi proses kognitif. Jika dikaitkan dengan persepsi remaja terhadap peran gender, remaja belajar (proses kognitif) dari orang-orang sekitarnya (proses sosial) bagaimana seorang laki-laki dan seorang perempuan (proses biologis) berperilaku. Menurut Soekanto (1991) dalam Lestari (2008) ciri-ciri remaja adalah seseorang yang mengalami perkembangan fisik yang pesat, mempunyai keinginan yang kuat untuk mengadakan interaksi sosial dengan kalangan lebih dewasa atau lebih matang kepribadinnya, mempunyai keinginan kuat untuk mendapatkan kepercayaan dari kalangan dewasa walaupun tanggungjawab masih belum matang, mulai memikirkan kehidupan secara mandiri, mengalami perkembangan intelektualitas untuk mendapatkan identitas diri, 24 dan menginginkan sistem kaidah dan nilai yang serasi dengan kebutuhan atau keinginan yang tidak selalu sama dengan orang dewasa. 25 SIMPULAN Hasil Rangkuman dan Pembahasan Tingkat penggunaan smartphone pada remaja cenderung tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa smartphone sebagai media komunikasi dianggap menjadi kebutuhan sehari-hari penting bagi remaja, baik remaja laki-laki maupun perempuan. Remaja menggunakan smartphone cenderung pada waktu yang tidak tentu, tergantung dari panggilan yang ada dan keinginan untuk mengisi waktunya. Mengenai fasilitas pada smartphone, remaja cenderung tinggi memanfaatkan dalam kesehariannya. Remaja dalam menggunakan smartphone sebagian besar menghubungi pihak yang berada dalam lingkungan sebayanya, yaitu keluarga dan teman. Hal ini dikarenakan remaja merasa belum cukup untuk berkomunikasi ketika bertemu saja dengan keluarga atau teman. Karakteristik internal dan eksternal yang mempengaruhi penggunaan smartphone adalah Tingkat pendidikan yang dilihat dari pendidikan remaja tersebut dan karakteristik eksternal yang mempengaruhi penggunaan smartphone adalah keberadaan hubungan dekat dengan keluarga dan hubungan dekat dengan teman. Teman dekat tersebut sebagian besar mempunyai pengaruh yang kuat terhadap remaja dan pada umumnya mendukung penggunaan smartphone dalam kehidupan seharihari mereka. Kelompok remaja memiliki kecenderungan untuk mengikuti bagaimana keadaan teman-teman dekatnya yang merupakan kelompok sebaya (peer-group). Penggunaan smartphone remaja (laki-laki maupun perempuan) memang cenderung tinggi. Tetapi dalam hal interaksi tatap muka antara remaja dengan lingkungan sosialnya tetap saja cenderung kurang. Dapat disimpulkan bahwa interaksi remaja tersebut tidak hanya disebabkan oleh tingkat penggunaan smartphone yang tinggi. Banyak terdapat faktor-faktor lainnya dalam karakteristik remaja, seperti semakin tingginya beban akademik, dan mengkonsumsi teknologi dengan tinggi serta cenderung lepas dengan lingkungan sosial keluarganya. Dengan begitu terlihat bahwa kelompok usia remaja cenderung kurang interaksinya secara tatap muka dengan lingkungan sosialnya. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian Skripsi Berdasarkan rangkuman, pembahasan dan simpulan yang telah dibuat, maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitian, antara lain: 1. Bagaimana karakteristik internal dan eksternal responden, serta hubungannya dengan tingkat penggunaan smartphone? 2. Bagaimana hubungan penggunaan smartphone dengan intensitas komunikasi interpersonal? 26 Usulan Kerangka Analisis Baru Teknologi komunikasi saat ini merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hampir pada setiap aspek kegiatan manusia, baik yang dilakukan secara pribadi maupun bersama-sama selalu mempunyai hubungan dengan teknologi. Perkembangan ini menandakan bahwa internet dijadikan sebagai media penting bagi individu. Smartphone merupakan salah satu perkembangan teknologi komunikasi paling aktual di Indonesia selama lebih dari lima tahun terakhir. Smartphone disamping memiliki fungsi utama sebagai alat komunikasi, juga dapat digunakan sebagai sarana bisnis, penyimpan berbagai macam data, sarana musik atau hiburan, bahkan sebagai alat dokumentasi. Pemahaman penggunaan smartphone ini akan berkait dengan faktor individu dan lingkungan sosialnya. Keterkaitan berbagai variabel tersebut secara rinci dapat dilihat pada gambar berikut : Karakteristik Internal : 1. Jenis Kelamin 2. Usia 3. Tingkat Pendidikan Karakteristik Eksternal : 1. Hubungan dengan keluarga 2. Hubungan dengan teman Keterangan: Tingkat Penggunaan Smartphone: 1. Frekuensi penggunaan 2. Durasi waktu Dampak Komunikasi Interpersonal: 1. Keterbukaan 2. Empati 3. Perilaku Suportif 4. Perilaku Positif 5. Kesetaraan Berhubungan Gambar 1 Kerangka pemikiran dampak penggunaan smartphone terhadap komunikasi interpersonal remaja 27 DAFTAR PUSTAKA Dalyono TC. 2010. Pengaruh Media Massa dan Pengetahuan Tentang Teknologi Informasi Terhadap Pemanfaatan Teknologi Informasi Tingkat Modernitas Generasi Muda Kota Yogyakarta. Jurnal Ilmu Komunikasi (vol 8 no 1).[Internet].[diunduh2015Desember02].Tersedia pada: http://repository.upnyk.ac.id/748/1/ PENGARUH_MEDIA_MASSA_DAN_PENGETAHUAN_TENTANG_TEKNOL OGI__INFORMASI_TERHADAP_PEMANFAATAN_TEKNOLOGI_INFORMA SI_DAN_TINGKAT_MODERNITAS_GENERASI_MUDA_KOTA_YOGYAKA RTA.pdf Gifary S, Kurnia IN. 2015. Intensitas Penggunaan Smartphone Terhadap Perilaku Komunikasi. Jurnal Sosioteknologi (vol 14, no2).[Internet].[diunduh pada 2015 April 2015].Tersedia pada: http://journals.itb.ac.id/index.php/sostek/artice/viewFile/1472/1045 Harfiyanto D, Utomo BC, Budi T. 2015. Pola Interaksi Sosial Siswa Pengguna Gadget di SMAN 1 Semarang. Journal of Educational Social Studies (vol 4 no 1).[Internet].[diunduh2015November02).Tersedia pada: http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jess/article/view/6859 Hasanah N, Kumalasari D. 2015. Penggunaan Handphone dan Hubungan teman pada perilaku sosial siswa SMP Muhammadiyah Luwuk Sulawesi Tengah. Jurnal Pendidikan IPS (vol 2 no 1) [Internet].[diunduh2015April29]. Tersedia pada:http://journal.uny.ac.id/index.php/hsjpi/article/view/4613 Lestari RC.2008. Persepsi remaja terhadap pembagian peran gender dalam keluarga (kasus: siswa menengah umum negeri 5 kota Bogor). [skripsi].Bogor(ID):Institut Pertanian Bogor. Mayasari H. 2012. Analisis perilaku pembelian ponsel cerdas (smartphone): antara kebutuhan dan gaya hidup konsumen di Kota Padang. J. Manajemen dan Kewirausahaan. [internet].[diunduh pada 2015 Oktober 24]. Tersedia pada: http://www.journal.unitas-pdg.ac.id/abstract-84.html Muttaqien LH.2015. Dampak Komunikasi Melalui Sosial Media dan Media Tradisional Dalam Membentuk Brand Equity dan Mempengaruhi Minat Beli Pada Smartphone di Jawa Timur. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya. (vol 4 no 1).[Internet].[diunduh2015Desember02].Tersedia pada: http://repository.ubaya.ac.id/23184/ Nango Maria IA. 2015. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Depresi pada Lansia di upt Pelayanan sosial lansia pasuruan di lamongan. [internet].[diunduh 28 pada 2015 Oktober 25]. Tersedia pada: https://lppmunigresblog.files.wordpress.com/2015/06/maria-imaculata-a-nango.pdf Octaviani TA. 2014. Efek Penggunaan Smartphone Blackberry Pada Perilaku Remaja di SMA Kesatuan 1 Samarinda. eJournal Ilmu Komunikasi (vol2 no 1).[Internet].[diunduh2015November10].Tersedia pada: http://ejournal.ilkom.fisipunmul.ac.id/site/wpcontent/uploads/2014/02/jurnal%20ay u%20%2802-18-14-04-49-30%29.pdf Putri KDS. 2013. Kualitas Komunikasi Interpersonal Pimpinan dengan Kepuasan Relasi Karyawan PT Asuransi Central Asia Cabang Surakarta. [internet]. [diunduh pada 2015 Oktober 24]. Tersedia pada : http://ejournal.uajy.ac.id/3896/2/1KOM03785.pdf Siska, Sudardjo, Purnamaningsih EH. 2003. Kepercayaan Diri dan Kecemasan Komunikasi Interpersonal pada Mahasiswa. Jurnal Psikologi (no2) [Internet].[diunduh2015September30].Tersedia pada: http://jurnal.psikologi.ugm.ac.id/index.php/fpsi/article/view/106/96 Sofiyyah.2015. Konstruksi Makna Path Sebagai Media Komunikasi Interpersonal Dalam Dunia Sosial Virtual di Kalangan Mahasiswa. Jurnal Jom FISIP (vol 2 no 1).[Internet].[diunduh2015November12].Tersedia pada: http://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/view/4816 Resti.2015.Penggunaan Smartphone Dikalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau. Jurnal Jom FISIP. (vol2 no 1).[Internet].[diunduh2015November10].Tersedia pada: http://download.portalgaruda.org/article.php?article=294870&val=6444&title=PEN GGUNAAN%20SMARTPHONE%20DIKALANGAN%20MAHASISWA%20FA KULTAS%20ILMU%20SOSIAL%20DAN%20ILMU%20POLITIK%20UNIVER SITAS%20RIAU Utaminingsih IA. 2006. Pengaruh Penggunaan Ponsel Pada Remaja Terhadap Interaksi Sosial Remaja (Kasus SMUN 68, Salemba Jakarta Pusat, DKI Jakarta). [skripsi]. Bogor(ID):Institut Pertanian Bogor. 29 RIWAYAT HIDUP Andi Putri Rezky Noviana dilahirkan di Makassar pada tanggal 13 November 1994. Penulis adalah anak kedua dari pasangan Wisnu Sandjaja dan Andi Murni. Pendidikan formal yang ditempuh adalah TK Mexindo Bogor periode 1999-2001, SD Negeri Polisi 4 Kota Bogor periode 2001-2002, SD Negri 001 Riau periode 2002-2004, SD Negri Kebon Baru 4 Cirebon periode 2004-2005, SD Negri Ibu Zaenab Cianjur periode 2005-2006, SMP Negeri 1 Cianjur periode 2006-2007, SMP Negeri 1 Bogor periode 2007-2009, SMA Negeri 6 Bogor periode 2009-2012. Pada tahun 2012, penulis diterima sebagai mahasiswi Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (SKPM), Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor melalui jalur Ujian Tertulis (SNMPTN).