KOMUNIKASI INTERPERSONAL GAY(Studi tentang

advertisement
KOMUNIKASI INTERPERSONAL GAY(Studi tentang Pengalaman
Komunikasi Interpersonal Gay denganMasyarakat, Keluarga dan
Pasangan di Kelurahan SetiabudiJakarta Selatan)
Oleh: Vidia Liliana ( 05220108 )
communication science
Dibuat: 2009-12-01 , dengan 3 file(s).
Keywords: Komunikasi Interpersonal, Homoseksual, Fenomenologi
ABSTRAKSI
Penelitian ini didasari atas pentingnya komunikasi interpersonal, dalam
kehidupan orang-orang yang memiliki kecenderungan seksual berbeda yaitu
homoseksual khususnya gay. Fenomena pasangan sejenis sudah usang
dibicarakan, namun ada sisi lain yang menarik untuk diteliti, karena secara
normal, untuk memasuki kehidupan yang berbeda daripada lazimnya, setiap
manusia pasti mempunyai cerita, mempunyai dasar, mempunyai pengalaman yang
kerapkali membentuk pribadi seseorang ke tahap selanjutnya. Lalu bagaimana
pengalaman komunikasi interpersonal mereka dalam setiap tahapan hubungan
dengan Masyarakat, Keluarga dan Pasangan?
Adapun beberapa teori yang digunakan peneliti yaitu teori Jauhari
Window yang menjelaskan tentang konsep diri, Teori Penetrasi Sosial Atman and
Taylor tentang kedalaman dan keluasan dalam setiap hubungan (depth and
breadth) dalam Littlejohn, 2005: 202-204, serta Menurut Fry and Fry dalam
Littlejohn, 2005: 198-199, pola kendali dalam komuniksi interpersonal dalam
setiap tahapan hubungan bisa dipahami melalui Komunikasi Perkawinan dengan
patokan: One up
one up, One down
one down, One up
one cross dan akan
ada pertemuan symetris, asymetris, dan yang dinetralkan. Jadi disini kita tahu
bagaimana pola hubungan mereka melalui hal tersebut di atas.
Pendekatan yang digunakan peneliti adalah pendekatan kualitatif,
metodenya fenomenologi dengan paradigma interpretatif. Pendekatan ini
memusatkan pada penyelidikan terhadap cara manusia memaknai kehidupan
sosial mereka, serta bagaimana manusia mengekspresikan pemahaman mereka
melalui bahasa, suara, perumpamaan, gaya pribadi, maupun ritual sosial ,
(Deacon, 1999 dalam Daymon, 2008: 5). Peneliti yang menggunakan paradigma
interpretatif menantang gagasan bahwa realitas sosial adalah sesuatu yang kita
terima begitu saja, sesuatu dari luar sana yang membentuk tindakan masyarakat.
Peneliti interpretatif meyakini teori konstruktivisme social (social contructivism)
yang mengemukakan gagasan bahwa realitas yang kita tinggali ini terbentuk dari
waktu ke waktu melalui proses komunikasi, interaksi kita dengan orang-orang
disekitar kita, dan sejarah kita bersama.
Dari analisis data dapat dikemukakan sebagaimana terurai tiga hal sebagai
berikut yakni pengalaman identitas diri subyek penelitian semuanya beragam,
namun terdapat kesamaan dalam menerima identitas diri mereka antara David,
Reno dan Aldian bahwa mereka menolak. Sedangkan Alex dan Marco, saat
mereka menyadari hal itu, mereka langsung menerima identitas dirinya sebagai
gay. Pola komunikasi interpersonal dalam setiap tahapan hubungan gay dengan
keluarga, pasangan dan masyarakat adalah bermacam macam, ada yang tergolong
di daerah terbuka dan daerah tertutup. Ada yang menggunakan pola komunikasi
peranan, interaksional, dan model permainan serta kedalaman dan keluasan
hubungan dalam setiap tahapan hubungan gay dengan keluarga, pasangan dan
masyarakat adalah bermacam macam, ada yang rendah, sedang dan tinggi. Ada
juga kedalaman hubungan mereka berdasar lapisan bawang dalam teori penetrasi
sosial yang digambarkan Griffin, mereka juga memiliki lapisan, dimana lapisan
itu ada yang semakin ke luar, ke dalam(menuju inti), dan ada juga yang masih
sekedar di permukaan. Hal ini dimaksudkan jika semakin ke dalam, topik yang
dibicarakan akan makin menyangkut hal yang bersifat pribadi dalam komunikasi
interpersonalnya, dan dikatakan semakin keluar atau ke permukaan, jika topik
yang dibicarakan hanya berbatas identitas diri yang tampak dalam diri seseorang.
Seperti halnya, David, Reno, Alex, Marco dan Aldian, ketika mereka dekat
dengan seseorang, entah itu keluarga, pasangan ataupun masyarakat, mereka akan
lebih membuka diri, dan sebaliknya jika mereka merasa orang tersebut tidak
nyaman bagi mereka, maka mereka akan lebih berhati-hati dalam komunikasi
interpersonal mereka.
ABSTRAC
This research is based on the importance of interpersonal communication
in people's life who have a different sexual intention, that is, homosexual
especially gay. A phenomenon of homosexual has been talked commonly all
around the world, but there is an interesting side of homosexual to be examined
since to come into a different life from the normal, each human has their own
story, basic, experience in which form someone's personality to the next step of
life. And then how experience their communication Interpersonal with society,
family and couple and society?
From the above problem, researcher use the phenomenology theory
approach where the philosophy is also a methodology approach which covers
many methods. Phenomenology is one of the intelectual main tradition that
influence qualitative research. The power of phenomenology is in its abilily to
help the researcher to come into other person's perception, to view life as the way
those people see (Kasali:2008-2009). Phenomenology helps the researcher to go
into other person's point of view and try to understand why do they live this kind
of life. There is each other theory like Jauhari Window about self concept, Atman
and Taylor Penetration Theory about depth and breadth relations (Littlejohn,
2005: 202-204), and the last Fry and Fry theory about bridle model of
interpersonal communication (Littlejohn, 2005: 198-199).
The focus of the research that the researcher wants to reach is to get
accurate information or data and to focus the research to the subject who has a self
identity as homosexual or gay. It is about their life style, how they want to be
admited by society or in the small scope of family, their couple and their
communication step by subjective perspection. Here, the phenomenology analysis
becomes a partner for the researcher to get into someone else's point of view and
try to understand their reason of living such a different life & how the dept and the
width of the subject's relationship with their couple, family and society. From the
result of this research, commonly in the phenomenon of homosexual or gay's life
experience.
Researcher concludes that as a social being, we need to communicate to
each other personally between two persons, among several persons, and an
amount of people or a mass. Not all of people can accept their existing in society.
Religious society considers that they make a sin to become a gay. Here, the
researcher will not raise religious issue as a personal basic to avoid gay's existing.
Researcher believes that God does not create gay, though some people born with
different chromosome which create an unclear gender. Researcher is sure that
become a gay is a choice of someone's life.
Download