GUNADARMA UNIVERSITY LIBRARY : http://library.gunadarma.ac.id 1 Perbedaan Komunikasi Interpersonal Orang tua Berdasarkan Urutan Kelahiran pada Remaja Akhir Mimi Wahyuni (10505125) Abstract—PERBEDAAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANG TUA BERDASARKAN URUTAN KELAHIRAN Mimi Wahyuni 10505125 Jurusan : Psikologi, Universitas Gunadarma ABSTRAK Pada masa remaja ini, anak sedang berada pada masa serba salah bagi dirinya sendiri maupun bagi orang tuanya (Gunarsa dan Gunarsa, 1981). Adapun penyebab sebenarnya disebabkan karena timbul pertentangan antara orang tua dengan anak. Orang tua sering memperlakukan anak dengan cara yang menyebabkan anak merasa tidak disayangi (Widiastuti, 2000). Keinginan untuk berhubungan dan berinteraksi tidak terlepas dari kegiatan berkomunikasi antara orang tua dan anak. Salah satu bentuk yang dapat menentukan keharmonisan antar manusia tersebut adalah komunikasi interpersonal. Setiap anak yang terlahir kedunia ini tidak pernah tahu mereka akan dilahirkan sebagai anak sulung, tengah, bungsu. Meskipun sesuai kehendak Tuhan Yang Maha Esa, kenyataannya urutan kelahiran ini memang cukup berpengaruh terhadap perkembangan dan watak anak. Sikap dan pola asuh yang diberikan orangtua tidak kalah penting, bahkan mengambil peranan yang cukup besar terhadap perkembangan dan pembentukan watak anak. Komunikasi dengan keluarga khususnya orang tua merupakan bagian yang esensial buat pertumbuhan kepribadian manusia (Balson, 1999). Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris apakah ada perbedaan komunikasi interpersonal orang tua berdasarkan urutan kelahiran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini remaja baik pria maupun wanita yang dilihat dari urutan kelahirannya Kata Kunci : Komunikasi Interpersonal, Urutan Kelahiran, Remaja Akhir I. Chapter 1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat melepaskan diri dari jalinan relasi sosial, dimana manusia selalu akan mengadakan kontak sosial yaitu selalu berhubungan dengan orang lain. Bahkan sebagian besar dari waktu tersebut digunakan untuk berkomunikasi. Mengingat kuantitas komunikasi yang dilakukan dibandingkan dengan kegiatan lainnya, maka dapat dikatakan bahwa komunikasi merupakan salah satu hal yang penting bagi manusia, dengan kata lain kualitas hidup manusia juga ditentukan oleh pola komunikasi yang dilakukannya. Salah satu bentuk yang dapat menentukan keharmonisan antar manusia tersebut adalah komunikasi interpersonal. Menurut Effendy (1984), komunikasi interpersonal adalah suatu bentuk interaksi antara dua orang atau lebih, dan berlangsung secara dialogis sambil saling menatap sehingga terjadi kontak pribadi. Komunikasi yang efektif ditandai dengan hubungan interpersonal yang baik. Ketika seseorang berkomunikasi, maka bukan sekedar menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan kadar hubungan interpersonalnya. Jadi ketika seseorang berkomunikasi tidak hanya menentukan content melainkan juga menentukan relationship. Dari segi psikologi komunikasi, kita dapat menyatakan bahwa makin baik hubungan interpersonal, makin terbuka orang untuk mengungkapkan dirinya; makin cermat persepsinya tentang orang lain dan persepsi dirinya;sehingga makin efektif komunikasi yang berlangsung diantara komunikan (Rakhmat, 1999). Pada umumnya komunikasi interpersonal terjadi karena pada hakikatnya setiap manusia suka berkomunikasi dengan manusia lain, karena itu tiap-tiap orang selalu berusaha agar mereka lebih dekat satu sama lain. Bentuk komunikasi interpersonal dapat juga terjadi dalam sebuah keluarga yang melibatkan komunikasi antara anak 1 2 dan orang tua. Anak membutuhkan orang lain dalam berkembang. Dalam hal ini, orang yang paling utama dan pertama yang bertanggung jawab adalah orang tua. Perbedaan yang dialami orang tua akan memberikan jejakjejak yang berbeda pula dalam bentuk perbedaan sikap dan pandangan-pandangan antara orang tua dan anak. Yang menarik dari status sebagai orang tua adalah bahwa berkomunikasi....... For further detail, please visit UG Library (http://library.gunadarma.ac.id) II. Chapter 2 6 BAB II TINJAUAN TEORI A. Komunikasi Interpersonal 1. Pengertian Menurut Wirawan (dalam Rahayu, 2003), komunikasi interpersonal adalah suatu bentuk interaksi yang terjadi antar pribadi. Sedangkan Shannon Weaver (dalam WRahayu, 2003) berpendapat bahwa komunikasi interpersonal merupakan proses pertukaran informasi yang menginterpretasikan interaksi antara dua pihak, yang keduanya memainkan peran sebagai pengirim dan penerima. Menurut Effendy (1984), pengertian komunikasi interpersonal adalah suatu bentuk interaksi antara dua orang atau lebih, dan berlangsung secara dialogis sambil saling menatap sehingga terjadi kontak pribadi. Menurut Muhammad (dalam Hartanto, 2008), komunikasi interpersonal merupakan proses pertukaran informasi di antara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya diantara dua orang yang dapat langsung diketahui kebalikannya (komunikasi langsung). Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi interpersonal adalah suatu bentuk interaksi atau proses pertukaran informasi yang ditandai dengan interaksi antar pribadi yang keduanya memainkan peran sebagai pengirim dan penerima, serta berlangsung secara dialogis sambil menatap sehingga terjadi kontak pribadi. 2. Aspek-aspek komunikasi interpersonal dalam keluarga Olson dkk (1992) berpendapat bahwa komunikasi interpersonal dalam keluarga mengandung beberapa aspek keterampilan, yaitu : 6 7 a. Aspek keterampilan mendengar atau Listening Skills Aspek keterampilan mendengar atau Listen- 2 GUNADARMA UNIVERSITY LIBRARY : http://library.gunadarma.ac.id ing Skills, yaitu meliputi kemampuan berempati dan mendengar dengan penuh perhatian b. Aspek keterampilan berbicara atau Speaking Skills Aspek keterampilan berbicara atau Speaking Skills, yaitu meliputi berbicara untuk diri sendiri dan tidak berbicara untuk orang lain. c. Keterbukaan diri atau Self Disclousure Hubungan yang baik hanya dapat dibina apabila masing-masing pihak bersedia intik membuka diri, yaitu memberikan penjelasan kepada orang lain mengenai keadaan dirinya secara apa adanya sehingga orang lain akan lebih mengenal dan memahami individu yang bersangkutan. d. Aspek kejelasan atau Clarity Aspek kejelasan atau Clarity, yaitu kemampuan seseorang untuk tetap bertahan dalam suatu topik pembicaraan. e. Aspek kontinuitas atau Continuity Tracking Aspek kontinuitas atau Continuity Tracking, yaitu....... For further detail, please visit UG Library (http://library.gunadarma.ac.id) III. Chapter 3 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel-Variabel Penelitian Dalam penelitian ini, beberapa variabel yang akan dikaji adalah : 1. Prediktor : Urutan Kelahiran 2. Kriterium : Komunikasi Interpersonal B. Definisi Operasional Variabel-Variabel Penelitian Definisi operasional variabel-variabel penelitian ini adalah : 1. Urutan Kelahiran atau Birth Order merupakan urutan anak atau peringkat seseorang berdasarkan usia di antara saudara-saudara kandungnya dimana umur tertinggi sebagai anak pertama dan umur terendah anak sebagai anak terakhir. Dalam penelitian ini akan digunakan urutan kelahiran anak sulung, anak tengah dan anak bungsu. 2. Komunikasi Interpersonal merupakan suatu bentuk interaksi atau proses pertukaran informasi yang ditandai dengan interaksi antar pribadi yang keduanya memainkan peran sebagai pengirim dan penerima, serta berlangsung secara dialogis sambil menatap sehingga terjadi kontak pribadi, yang diukur dari aspek keterampilan mendengar atau Listening Skills, aspek keterampilan berbicara atau Speaking, keterbukaan diri atau Self Disclousure, aspek kejelasan atau Clarity, aspek kontinuitas atau Continuity Tracking, aspek respek atau Respect C. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah remaja baik pria maupun wanita yang dilihat dari urutan kelahirannya. Karakteristik subjek penelitian adalah remaja akhir usia 18-21 tahun di SMA N 5 Bekasi. subjek dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik cluster sampling yaitu teknik memilih sebuah sampel dari kelompokkelompok unit terkecil. 21 22 D. Teknik Pengumpulan Data Instrumen atau alat ukur yang dipakai dalam pengumpulan data berupa kuesioner yaitu sejenis alat pengumpulan data yang disampaikan kepada responden melalui sejumlah daftar pertanyaan atau pernyataan tertulis. Kemudian angket yang berisi daftar isian identitas subjek, skala komunikasi interpersonal dan skala urutan kelahiran yang mengacu pada skala Likert. E. Validitas dan Reliabilitas Alat Pengumpul Data Untuk mengetahui apakah item-item yang digunakan telah mengukur apa yang seharusnya diukur, maka harus dilakukan uji validitas dan reliabilitas. 1. Uji validitas Menurut Azwar (1995) validitas mempunyai arti sejauhmana ketepatan....... For further detail, please visit UG Library (http://library.gunadarma.ac.id) IV. Chapter 4 ....... For further detail, please (http://library.gunadarma.ac.id) visit UG Library UG Library V. Chapter 5 ....... For further detail, please (http://library.gunadarma.ac.id) visit