sejarah dan pentingnya entrepreneurship bab 1b

advertisement
Aliran Pemikiran
• Pandangan Makro
Pemikiran lingkungan
Pemikiran finansial/kapital
Pemikiran displacement
• Pandangan Mikro
Pemikiran trait (ciri) entrepreneurial
Pemikiran peluang perusahaan
Pemikiran formulasi strategis
Pandangan Makro
• Pandangan Makro menjabarkan faktor-faktor
yang mempengaruhi sukses gagalnya suatu
perusahaan entrepreneurial. Faktor-faktor ini
umumnya merupakan kondisi eksternal yang
berada di luar kontrol seorang entrepreneur.
Pandangan Mikro
• Entrepreneur potensial memiliki kemampuan
atau kontrol untuk mengarahkan atau
menyesuaikan keluaran dari setiap pengaruh
dalam pandangan ini. Tidak seperti Pandangan
Makro yang berfokus pada kejadian dari
pandangan luar, Pendekatan Mikro berfokus
pada sesuatu dengan memandang dari dalam
ke luar.
Sudut Pandang Ilmu Ekonomi
• Dari sudut pandang ilmu ekonomi,
perkembangan entrepreneurship dapat
ditelusuri mulai dari pendekatan classical,
neoclassical sampai dengan Austrian Market
Process (AMP) movement (Murphy, Liao, &
Welsch, 2006).
Classical
• Cantillon, seorang bankir yang bekerja di Perancis,
pada tahun 1700-an memperkenalkan konsep
formal entrepreneurship ke dalam literatur
ekonomi dan bisnis.
• Dia menggambarkan perbedaan antara pasokan
dan permintaan sebagai opsi untuk membeli
dengan harga murah dan menjual dengan harga
yang lebih tinggi. Entrepreneur memahami kondisi
ini, membeli input pada tingkat harga tertentu dan
menjual output pada tingkat harga yang belum
pasti, membawa sistem pasar menuju stabilitas.
• Pendekatan classical menekankan pentingnya
ketidakpastian dan risiko. Kepemilikan dan
status tidak dilihat sebagai sesuatu yang
mutlak diperlukan entrepreneur. Inovasi dan
koordinasi merupakan aspek dominan dalam
aktivitas entrepreneurial. Inti dari pendekatan
classical adalah pasokan, permintaan, dan
harga jangka pendek.
Neoclassical
• Pendukung pendekatan neoclassical berpendapat
bahwa asumsi keseimbangan tidak kompatibel
dengan harga jangka pendek dan biaya produksi
relatif. Konsep utilitas marginal yang menurun
(diminishing marginal utility) muncul sebagai
penjelasan dari aktivitas ekonomi. Fokusnya
bukan pada akumulasi kapital namun lebih pada
kombinasi baru dari sumber daya yang dimiliki.
• Entrepreneur berperan dalam menyesuaikan
alokasi sumber daya karena perubahan seperti
peningkatan pasokan, penurunan permintaan,
dan kondisi keseimbangan.
• Pada masa ini muncul istilah “creative
destruction”–nya Schumpeter yang
menggambarkan keterlibatan entrepreneur
dalam inovasi. Entrepreneur menciptakan
produk baru, metode produksi baru,
memperkenalkan sumber daya baru, atau
bentuk organisasi baru yang kemudian
menyebabkan kondisi lama menjadi usang.
Austrian Market Process
• Pendekatan ini menekankan pada aktivitas manusia dan
memberikan kerangka konseptual yang lebih kaya pada
entrepreneurship. Penekanannya adalah pada
bagaimana menumbuhkan pengetahuan yang
dibutuhkan untuk menemukan peluang dan membuat
keputusan yang tepat. Pendekatan ini menjelaskan
apabila pengetahuan dikomunikasikan dalam sistem
pasar, misalnya melalui infomasi harga, maka inovasi
akan muncul dan entrepreneur akan memuaskan
kebutuhan pasar. Apabila entrepreneur mengetahui
bagaimana menghasilkan produk baru atau cara yang
lebih efektif untuk menghasilkan produk baru, maka
manfaat dapat diperoleh dari pengetahuan ini.
• Pendekatan neoclassical tidak menjelaskan
aktivitas ini. Austrian market process memandang
lingkungan tidak dapat diulangi atau tidak selalu
memberikan keluaran yang sama dalam sistem
ekonomi. Entrepreneur memperoleh insentif
dengan menggunakan pengetahuan untuk
menghasilkan nilai. Dibangun berdasarkan ide
neoclassical, Austrian market process
mendudukkan entrepreneurship sebagai
pendorong sistem pasar.
Pentingnya Entrepreneurship
• Penciptaan lapangan kerja.
• Inovasi.
• Globalisasi.
Proses Entrepreneurial
• Identifikasi dan evaluasi peluang.
• Mengembangkan rencana bisnis dalam rangka
memanfaatkan peluang.
• Menentukan sumber daya yang diperlukan dalam
rangka memanfaatkan peluang yang ada.
• Mengevaluasi usaha yang terbentuk. Setelah
memperoleh sumber daya, entrepreneur
menggunakan sumber daya ini untuk
mengimplementasikan rencana bisnisnya.
Tugas di Luar Kelas
• Kunjungilah website GEM (Global
Entrepreneurship Monitor), kemudian
ceritakanlah aktivitas GEM dan bagaimana
peran GEM dalam mendorong
entrepreneurship terutama di negara-negara
sedang berkembang.
Download