USULAN FORMAT PELAKSANAAN PKL UNTUK PRODI KEPENDIDIKAN DAN NON KEPENDIDIKAN FT UNNES Oleh: Dr. Eng. Yeri Sutopo, M.Pd., M.T. FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES) September, 2015 RINGKASAN PKL merupakan salah satu kegiatan kurikuler wajib bagi mahasiswa program sarjana di Prodi “Non kependidikan” dan Prodi “Kependidikan” yang dilakukan di luar kampus sebagai latihan praktek mahasiswa di Du/Di, Bengkel, Laboratorium, dan Proyek serta dilaksanakan secara terbimbing dan terpadu untuk memenuhi persyaratan pembentukan profesi. Latihan praktek mahasiswa di Du/Di, Bengkel, Laboratorium, dan Proyek yang merupakan implementasi sikap, pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh pada saat perkuliahan di kampus. Ruang lingkup PKL adalah suatu kegiatan praktek kerja di Du/Di, Bengkel, Laboratorium, dan Proyek (berbadan hukum) yang di dalamnya terdapat kegiatan nyata berupa perencanaan, manajemen keuangan, proses produksi, pengendalian produk atau manajemen mutu, serta pemeliharaan produk. Kegiatan ini lazim disebut sebagai hardskill. Praktikan harus terlibat dalam proses produksi/jasa, pemecahan terhadap permasalahan yang dihadapi, serta mampu menemukan solusi terhadap permasalahan tersebut. Di samping itu, mahasiswa dituntut untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara interpersonal, berlaku dan bertindak jujur, beretika, memiliki inisiatif yang tinggi, memiliki kemampuan beradaptasi, memiliki daya analitik, kemampuan berorganisasi,memiliki kepercayaan diri, kedisiplinan dan kemandirian. Kegiatan-kegiatan di atas lazim disebut sebagai softskill. PKL mempunyai kedudukan yang sama dengan mata kuliah lain, tetapi berbeda bentuk, proses belajar dan mengajarnya serta cara penilaiannya. Mata kuliah PKL berada di semester VI atau VII dengan prasyarat lulus mata kuliah Metodologi Penelitian yang dapat diambil pada semester ganjil maupun semester genap. Bobot PKL ditetapkan sebesar 4 SKS, yang setara dengan kegiatan akademik setiap minggu sebesar 16-24 jam selama satu semester, atau setara dengan kegiatan akademik 400-500 jam. Metode yang digunakan adalah sistem Magang, mahasiswa diharapkan minimal 3 bulan kerja berada di Du/Di, Bengkel, Laboratorium, dan Proyek (berbadan hukum) atau sesuai dengan kebijakan dari Du/Di, Bengkel, Laboratorium, dan Proyek (berbadan hukum) tempat magang. Mahasiswa harus menulis laporan harian dan diketahui oleh pembimbing di lapangan. PKL ini merupakan salah satu syarat untuk menempuh Tugas Akhir, dengan mempertimbangkan keterbatasan kemampuan mahasiswa dalam melakukannya. Proses pelaksanaan dan penyusunan laporan PKL,mahasiswa harus dibimbing oleh 1 orang Dosen Pembimbing dan 1 orang Pembimbing Lapangan (yang disediakan oleh ). Dosen Pembimbing adalah semua dosen tetap dan dosen kontrak yang ada di Fakultas Teknik UNNES selaras dengan program studinya dengan mempertimbangkan keinginan mahasiswa dan asas pemerataan. Pembimbing lapangan adalah tenaga dari Du/Di, Bengkel, Laboratorium, dan Proyek tempat mahasiswa melakukan PKL yang bertanggung jawab membimbing mahasiswa selama proses pelaksanaan PKL. BAGIAN I PENDAHULUAN 1. 1 Pengertian PKL Eksisting Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh mahasiswa Prodi Non kependidikan dan mahasiswa Prodi “Kependidikan” sesuai dengan tuntutan kurikulum sebagai penerapan teori yg telah diperoleh agar yg bersangkutan memperoleh pengalaman kerja di lapangan yg sesuai dengan bidang studinya. PKL, dilaksanakan berkelompok 2-3 mhs, memberikan pengalaman praktis penerapan bidang keahlian dgn mempelajari suatu sistem di suatu perusahaan/lembaga/instansi serta memberikan solusi atas permasalahan yg ada dan melaporkannya dalam bentuk karya ilmiah . Arti lapangan (Du/Di, Bengkel, Laboratorium, Proyek), perlu ada satu kriteria/spesifikasi tertentu sesuai capaian pembelajaran Prodi. 1. 2 Pengertian PKL Usulan PKL merupakan salah satu kegiatan kurikuler wajib bagi mahasiswa program sarjana di Prodi “Non kependidikan” dan Prodi “Kependidikan” yang dilakukan di luar kampus sebagai latihan praktek mahasiswa di Du/Di, Bengkel, Laboratorium, dan Proyek serta dilaksanakan secara terbimbing dan terpadu untuk memenuhi persyaratan pembentukan profesi. Latihan praktek mahasiswa di Du/Di, Bengkel, Laboratorium, dan Proyek yang merupakan implementasi sikap, pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh pada saat perkuliahan di kampus. PKL merupakan bagian integral dari keseluruhan kurikulum yang wajib diikuti oleh mahasiswa. Pelaksanaan PKL diatur oleh Fakultas atau unit pelaksana yang ditunjuk oleh Fakultas Teknik (Buku Panduan PKL Fakultas Teknik UNNES). Ruang lingkup PKL adalah suatu kegiatan praktek kerja di Du/Di, Bengkel, Laboratorium, dan Proyek (berbadan hukum) yang di dalamnya terdapat kegiatan nyata berupa perencanaan, manajemen keuangan, proses produksi, pengendalian produk atau manajemen mutu, serta pemeliharaan produk. Kegiatan ini lazim disebut sebagai hardskill. Praktikan harus terlibat dalam proses produksi/jasa, pemecahan terhadap permasalahan yang dihadapi, serta mampu menemukan solusi terhadap permasalahan tersebut. Di samping itu, mahasiswa dituntut untuk mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara interpersonal, berlaku dan bertindak jujur, beretika, memiliki inisiatif yang tinggi, memiliki kemampuan beradaptasi, memiliki daya analitik, kemampuan berorganisasi,memiliki kepercayaan diri, kedisiplinan dan kemandirian. Kegiatan-kegiatan di atas lazim disebut sebagai softskill. PKL adalah kegiatan yang terencana, terarah, sistematis, dan terkendali yang berupa kegiatan mahasiswa secara langsung di Du/Di, Bengkel, Laboratorium, dan Proyek (berbadan hukum) dan berupaya untuk memperoleh informasi detail tentang kondisi Du/Di, Bengkel, Laboratorium, dan Proyek (berbadan hukum), menemukan suatu permasalahan dalam proses produksi/jasa dalam bidang ilmu tertentu, dan data dengan menggunakan metode ilmiah, untuk menjawab pertanyaan dalam proposal PKL bahkan sampai dengan menguji hipotesisnya. Kegiatan PKL berbentuk “Magang”, kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa secara langsung di Du/Di, Bengkel, Laboratorium, dan Proyek (berbadan hukum) yang berupaya untuk: (1) memperoleh informasi detail tentang kondisi Du/Di, Bengkel, Laboratorium, dan Proyek (berbadan hukum); (2) ikut dalam kegiatan praktek langsung di Du/Di, Bengkel, Laboratorium, dan Proyek (berbadan hukum); serta (3) mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada dan analisis permasalahan. Laporan PKL berupa (1) laporan harian apa yang dilakukan selama praktek di Du/Di, Bengkel, Laboratorium, dan Proyek (berbadan hukum); (2) laporan kegiatan pelaksanaan baik melalui pengamatan dan praktek langsung di lapangan, dengan atau tanpa pengumpulan data primer dan/atau sekunder; serta (3) laporan PKL didasarkan pada studi lapangan yang dilengkapi dengan pengumpulan data primer dan atau data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti di lapangan, baik melalui wawancara, dokumentasi maupun hasil pengukuran langsung di lapangan. Pengukuran dilakukan atas dasar permintaan Du/Di, Bengkel, Laboratorium, dan Proyek atau atas inisiatif sendiri atas izinnya. Instrumen dapat menggunakan milik Du/Di, Bengkel, Laboratorium, dan Proyek atau milik kampus. Instrumen yang digunakan harus sudah dikalibrasi. Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan memanfaatkan hasil pihak lain, seperti publiksai ilmiah, jurnal, majalah ilmiah dan lain sebagainya. 1.3 Pengertian DU/DI Menurut Kartasapoetra (2000), industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi dan atau barang jadi menjadi barang yang mempunyai nilai lebih tinggi karena penggunaannya, termasuk da;lam hal ini adalah rancang bangun industri serta rekayasa industri. Menurut Martin dalam Kartasapoetra (2000), industri merupakan kumpulan dari berbagai perusahaan yang memproduksi (1) bahan mentah yang sama; (2) proses produksi yang sama; serta (3) hasil yang sama. Rancang bangun industri adalah kegiatan industri yang berhubungan dengan kegiatan perencanaan pendirian industri atau pabrik-pabrik atau konstruksi bangunan lainnya secara keseluruhan atau bagian-bagiannya. Rekayasa industri adalah kegiatan industri yang berhubungan dengan perencanaan dan pembuatan mesin atau peralatan pabrik atau peralatan industri lainnya. Industri dapat digolongkan berdasarkan beberapa kelompok komoditas, berdasarkan skala usaha dan berdasarkan hubungan antara produknya. Penggolongan yang paling universal ialah berdasarkan International Standard of Industrial Classification (ISIC). Penggolongan menurut ISIC ini didasarkan atas pendekatan kelompok komoditas, yang secara garis besar dibedakan kepada sembilan golongan sebagaimana tercantum di bawah ini (Dumairy. 1996). ISIC 31 :Industri makanan, minuman dan tembakau. ISIC 32 :Industri tekstil, pakaian jadi dan kulit. ISIC 33 :Industri kayu dan barang dari kayu. termasuk perabot rumah tangga. ISIC 34 :Industri kertas dan barang dari kertas, percetakan dan penerbitan. ISIC 35 :Industri kimia dan barang dari kimia, minyak bumi. batu bara. karet dan plastik. ISIC 36 :Industri barang galian bukan logam, kecuali minyak bumi dan batu bara. ISIC 37 :Industri logam dasar. ISIC 38 :Industri barang dari logam, mesin dan peralatannya. ISIC 39 :Industri pengolahan lainnya. 1. 4 Kedudukan PKL dan Bobot SKS Usulan PKL mempunyai kedudukan yang sama dengan mata kuliah lain, tetapi berbeda bentuk, proses belajar dan mengajarnya serta cara penilaiannya. Mata kuliah PKL berada di semester VI atau VII dengan prasyarat lulus mata kuliah Metodologi Penelitian yang dapat diambil pada semester ganjil maupun semester genap. Bobot PKL ditetapkan sebesar 4 SKS, yang setara dengan kegiatan akademik setiap minggu sebesar 16-24 jam selama satu semester, atau setara dengan kegiatan akademik 400-500 jam. Metode yang digunakan adalah sistem Magang, mahasiswa diharapkan minimal 3 bulan kerja berada di Du/Di, Bengkel, Laboratorium, dan Proyek (berbadan hukum) atau sesuai dengan kebijakan dari Du/Di, Bengkel, Laboratorium, dan Proyek (berbadan hukum) tempat magang. Mahasiswa harus menulis laporan harian dan diketahui oleh pembimbing di lapangan. PKL ini merupakan salah satu syarat untuk menempuh Tugas Akhir, dengan mempertimbangkan keterbatasan kemampuan mahasiswa dalam melakukannya. 1. 5 Tujuan Pelaksanaan PKL Usulan Tujuan pelaksanaan kegiatan PKL ini dijabarkan ke dalam dua tujuan, yaitu tujuan untuk mahasiswa dan tujuan untuk Program Studi Sarjana di lingkungan Fakultas Teknik UNNES. 1.5.1 Tujuan Pelaksanaan PKL untuk Mahasiswa Tujuan pelaksanaan PKL bagi mahasiswa adalah sebagai berikut: a. Melakukan studi lapangan dan terlibat langsung pada kegiatan di Du/Di, Bengkel, Laboratorium, dan Proyek (berbadan hukum) mulai dari perencanaan, manajemen keuangan, proses produksi, pengendalian produk atau manajemen mutu, dan pemeliharaan produk atau yang sesuai dengan jenis dan kondisinya; b. Mengidentifikasi permasalahan-permasalahan mulai dari perencanaan, manajemen keuangan, proses produksi, pengendalian produk atau manajemen mutu, dan pemeliharaan produk yang terjadi di dalam Du/Di, Bengkel, Laboratorium, dan Proyek (berbadan hukum); c. Menganalisis, mendeskripsikan, dan mendefinisikan solusi yang efektif, efisien serta adaptable terhadap permasalahan-permasalahan yang dialami oleh Du/Di, Bengkel, Laboratorium, dan Proyek; d. Melakukan komunikasi secara lisan maupun tulisan untuk menyampaikan ide, usulan, gagasan, maupun transfer pengetahuan di bidang keteknikan atau kejuruan kepada Du/Di, Bengkel, Laboratorium, dan Proyek yang terkait dengan permasalahan yang dihadapi sesuai dengan konsep atau teori-teori yang mendukung; e. Mengumpulkan data baik yang berupa hasil pengamatan, wawancara, dokumentasi serta hasil pengukuran dalam bentuk matriks; f. Melatih kemampuan dalam bertanggungjawab sesuai standar mutu yang ditetapkan atas hasil pekerjaan sendiri atau pekerjaan kelompok sesuai dengan peran serta posisinya di dalam Du/Di, Bengkel, Laboratorium, dan Proyek; g. Menyusun laporan ilmiah hasil PKL dalam bentuk teks, sket, gambar engineering, grafik, tabel, kurva dan numerik. 1.5.1 Tujuan Pelaksanaan PKL untuk Program Studi Tujuan pelaksanaan PKL bagi Program Studi di FT UNNES adalah sebagai berikut: a. Memperluas jaringan kerjasama maupun kemitraan dengan Du/Di, Bengkel, Laboratorium, dan Proyek; b. Mengetahui kompetensi lulusan yang dibutuhkan atau diharapkan oleh Du/Di, Bengkel, Laboratorium, dan Proyek ; c. Menjadikan PKL sebagai salah satu sarana Program Studi dalam melakukan tracer study lulusan. 1. 6 Ruang Lingkup Pelaksanaan PKL Usulan Ruang Lingkup aktivitas/kegiatan/pekerjaan yang dilaksanakan oleh mahasiswa dalam PKL disesuaikan dengan keilmuan yang ada di Program Studi di Fakultas Teknik UNNES. Pada prinsipnya ruang lingkup pekerjaan yang dilaksanakan pada saat PKL harus memiliki relevansi dengan kompetensi yang diharapkan oleh setiap Program Studi. Lokasi PKL dapat berupa usulan dari mahasiswa atau merupakan permintaan dari Du/Di, Bengkel, Laboratorium, dan Proyek tempat PKL akan dilaksanakan. Terdapat dua jenis aktivitas yang menjadi ruang lingkup PKL: a. Aktivitas berbatas waktu, pada kegiatan jenis ini, mahasiswa bekerja' purna waktu (masuk setiap hari kerja) di Du/Di, Bengkel, Laboratorium, dan Proyek tersebut dan terlibat dalam kegiatan keseharian. Pada praktiknya mahasiswa diberikan tugas oleh Du/Di, Bengkel, Laboratorium, dan Proyek yang umumnya dapat diselesaikan selama pelaksanaan PKL; b. Aktivitas berbatas proyek, pada kegiatan jenis ini, mahasiswa diberikan suatu tugas atau proyek tertentu yang harus diselesaikannya tanpa kewajiban untuk masuk setiap hari kerja di Du/Di, Bengkel, Laboratorium, dan Proyek tersebut. Mahasiswa dapat mengatur kunjungan ke Du/Di, Bengkel, Laboratorium, dan Proyek secara periodik, khususnya untuk keperluankeperluan tertentu sesuai dengan aturan dan kebijakan dari Du/Di, Bengkel, Laboratorium, dan Proyek tempat PKL; c. Jika Du/Di, Bengkel, Laboratorium, dan Proyek tidak memberikan tugas tertentu, maka Program Studi melalui UPT PKL FT UNNES atau mahasiswa sendiri yang harus menawarkan jenis kegiatan yang akan dilakukan. Penentuan jenis tugas/proyek/kegiatan sedapat mungkin saling menguntungkan bagi mahasiswa maupun Du/Di, Bengkel, Laboratorium, dan Proyek tempat pelaksanaan PKL. BAGIAN II PERSYARATAN PENDAFTARAN PKL 2. 1 Persyaratan Umum PKL Usulan Mahasiswa calon praktikan megajukan permohonan PKL ke Du/Di, Bengkel, Laboratorium, dan Proyek dengan ketentuan: a. Berupa perusahaan produksi yang sudah berbadan hukum, yaitu CV dan PT, dibuktikan dengan surat keterangan dari perusahaan; b. Mempunyai minimal 20 orang tenaga kerja atau omset 500 juta/tahun atau asset 50juta; c. Lokasi berada di luar Kota Semarang. 2. 2 Persyaratan Akademik Usulan Mahasiswa calon praktikan diperbolehkan mengerjakan PKL, apabila memenuhi persyaratan akademik seperti dibawah ini: a. Sekurang-kurangnya telah memiliki tabungan kredit (nilai serendah-rendahnya C) sebesar 100 SKS dari beban studi kumulatif yang harus ditempuh; b. Telah lulus mata kuliah prasyarat Kerja Praktek yaitu Metodologi Penelitian dengan nilai minimum C; c. IPK minimal 2,10. d. Khusus bagi mahasiswa semester VI minimal 97 sks dapat mengambil PKL (untuk mengisi libur antar semester) tanpa menuliskannya pada KRS semester VI, tapi dengan syarat pada semester itu sudah/sedang mengambil mata kuliah Metodologi Penelitian atau terdapat rekomendasi dari dosen wali, di semester VII pada KRS harus dituliskan PKL. 2. 3 Persyaratan Administrasi Usulan Mahasiswa calon praktikan diperbolehkan mengerjakan PKL, apabila memenuhi persyaratan administratif seperti dibawah ini: a. Telah memenuhi persyaratan akademik tersebut pada butir 2.2 b. Foto copy kartu mahasiswa yang berlaku pada semester yang bersangkutan; c. Foto copy KRS semester bersangkutan yang mencantumkan/memprogramkan Kerja Praktek (ditandatangani oleh dosen wali); d. Foto copy transkip akademik terakhir (sudah disahkan dosen wali); e. Formulir kelengkapan pengajuan PKL; f. Surat pemberitahuan dari Du/Di, Bengkel, Laboratorium, dan Proyek tempat PKL (dapat menyusul jika belum mendapat); g. Laporan Kunjungan ke Du/Di, Bengkel, Laboratorium, dan Proyek calon tempat PKL (dijilid terusan). 2. 4 Persyaratan danTugas Pembimbing PKL Usulan Proses pelaksanaan dan penyusunan laporan PKL,mahasiswa harus dibimbing oleh 1 orang Dosen Pembimbing dan 1 orang Pembimbing Lapangan (yang disediakan oleh ). Dosen Pembimbing adalah semua dosen tetap dan dosen kontrak yang ada di Fakultas Teknik UNNES selaras dengan program studinya dengan mempertimbangkan keinginan mahasiswa dan asas pemerataan. Tugas dan wewenang pembimbing PKL adalah: a. Mengarahkan mahasiswa dalam penyusunan proposal PKL (jenis pekerjaan dan ruang lingkup) bersama pembimbing lapangan serta memberikan persetujuan terhadap proposal KP; b. Membimbing mahasiswa dalam melakukan pekerjaannya agar dapat mengimplementasikan konsep dan teori-teori di bidang ilmu teknik secara benar dalam rangka menyelesaikan masalah di tempat PKL; c. Melakukan koordinasi dengan pembimbing lapangan terkait dengan pelaksanaan pekerjaan mahasiswa di dari Du/Di, Bengkel, Laboratorium, dan Proyek; d. Membimbing mahasiwa dalam pembuatan laporan PKL serta memberikan pengesahan terhadap laporan akhir PKL yang dibuat oleh mahasiswa; e. Memberikan penilaian terhadap hasil PKL sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan; f. Melakukan tindakan sangsi dan hukuman bagi mahasiswa yang melanggar aturan umum pelaksanaan PKL. 2. 5 Persyaratan dan Tugas Pembimbing Lapangan Usulan Pembimbing lapangan adalah tenaga dari Du/Di, Bengkel, Laboratorium, dan Proyek tempat mahasiswa melakukan PKL yang bertanggung jawab membimbing mahasiswa selama proses pelaksanaan PKL. Pembimbing lapangan ditentukan oleh Du/Di, Bengkel, Laboratorium, dan Proyek tempat mahasiswa melakukan PKL dengan tugas dan wewenang sesuai dengan kebijakan Du/Di, Bengkel, Laboratorium, dan Proyek yang bersangkutan. Secara umum pembimbing lapangan diharapkan: a. Memberikan pengarahan terhadap pekerjaan yang diberikan kepada mahasiswa; b. Memberikan persetujuan terhadapi proposal PKL yang berisikan penugasan kepada mahasiwa; c. Mengawasi kemajuan pekerjaan yang diberikan kepada mahasiswa; d. Memberikan persetujuan terhadap laporan akhir PKL yang disusun oleh mahasiswa. 2. 6 Waktu Pelaksanaan PKL Usulan Diharapkan mahasiswa dapat menyelesaikan PKL tepat pada waktunya, yaitu maksimal 2 semester sejak pengambilannya sampai dengan seminar dan ujian laporan PKL. Jangka waktu tersebut harus dipenuhi, jika tidak dapat selesai, maka mahasiswa tersebut harus melakukan pendaftaran ulang atau memulai pelaksanaan PKL dari awal. 2. 7 Waktu Pendaftaran PKL Usulan Pendaftaran PKL diadakan 2 kali dalam satu semester, yaitu di awal semester dan setelah pelaksanaan UTS. BAGIAN III KETENTUAN SEMINAR DAN UJIAN PKL 3. 1 Persyaratan Akademik Seminar dan Ujian Laporan PKL Usulan Mahasiswa yang berhak mengikuti seminar dan ujian laporan PKL adalah mahasiswa yang sudah memenuhi persyaratan akademik sebagai berikut: a. Sudah menyelesaikan penulisan Kerja Praktek dan sudah ditandatangani oleh Dosen Pembimbing dan Pembimbing Lapangan; b. Sudah lulus mata kuliah prasyarat untuk seminar Kerja Praktek yaitu Metodologi Penelitian. 3. 2 Persyaratan Administratif Seminar dan Ujian Laporan PKL Usulan Mahasiswa yang berhak mengikuti seminar dan ujian laporan PKL adalah mahasiswa yang sudah memenuhi persyaratan sdministratif sebagai berikut: a. Telah memenuhi persyaratan akademik tersebut pada butir 4.1; b. Foto copy kartu mahasiswa yang berlaku pada semester yang bersangkutan; c. Foto copy KRS semester bersangkutan yangmencantumkan/memprogramkan mata kuliah Seminar PKL (ditandatangani oleh dosen wali); d. Foto copy transkip akademik terakhir (sudah disahkan dosen wali); e. Telah mengikuti seminar PKL sebagai peserta untuk mahasiswa di prodi yang sama yang dibuktikan dengan form isian yang ditandatangani oleh dosen pembimbing saat seminar tersebut (minimal 5 kali); f. Formulir Kelengkapan Pengajuan PKL (lembar untuk mahasiswa); g. Formulir kelengkapan Seminar PKL; h. Surat keterangan dari perusahaan bahwa mahasiswa yang bersangkutan sudah melaksanakan PKL, serta contact person di tempat tersebut (akan digunakan untuk pengecekan); i. Ketua Jurusan melalui UPT PKL FT UNNES akan menentukan Dosen Penguji, dan jadwal pelaksanaan seminar dan ujian PKL; j. Pelaksanaan seminar dan ujian PKL terdiri dari 2 orang penguji termasuk 1 pembimbing yang bersangkutan. k. Pada seminar dan ujian PKL, dosen pembimbing harus/wajib hadir dan diuji oleh 1 (satu) dosen penguji; aApabila diantaranya ada yang tidak hadir UPT PKLFT UNNES berhak menunjuk penggantinya. 3. 3 Waktu Pelaksanaan Seminar dan Ujian Laporan PKL Usulan Pendaftaran dan pelaksanaan Seminar dan Ujian PKL diadakan 2 kali dalam satu semester, yaitu pada awal semester dan setelah UTS. BAGIAN IV FORMAT PENULISAN LAPORAN PKL (USULAN) Mahasiswa yang mengambil Kerja Praktek diwajibkan membuat Laporan yang nantinya harus diseminarkan, yang berisi: Bagian awal Hal-hal yang termasuk bagian awal adalah : Halaman Sampul Halaman Judul Lembar Persetujuan a. Lembar persetujuan pembimbing b. Lembar persetujuan dan pengesahan Abstrak Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran Daftar Lainnya Bagian inti Bagian ini berisi inti dari kegiatan PKL yang meliputi : BAB I. GAMBARAN UMUM (diharapkan lebih detail) A. Sejarah berdirinya B. Misi dan tujuan C. Struktur Organisasi dan job description D. Sistem Produksi dan peta proses operasi E. Hasil produksi dan pemasarannya F. Lokasi dan layout G. Personalia (Status karyawan, Penggajian karyawan, kesejahteraan karyawan, pembinaan karyawan, organisasi karyawan, pembagian, jam kerja karyawan, keselamatankerja, pusat pendidikan danlatihan, serta rektur karyawan). BAB II. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN A. Permasalahan umum; B. Permasalahan khusus yang terkait dengan disiplin keilmuan BAB III ANALISIS PERMASALAHAN Analisis permasalahan yang berkaitkan dengan mata kuliah yang relevan BAB IV DESKRIPSI LAPORAN HARIANDAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN (harus menyertakan lembar harian dan laporan harian) BAGIAN V (Konsep Pak Yeri S) RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) Mata Kuliah : PKL Semester: IV sks: 4 Kode: Program Studi : Dosen Pengampu/Penanggung jawab: Tim Dosen Capaian Pembelajaran Lulusan Mempunyai etos kerja yang tinggi, pengetahuan, dan penampilan kerja yang memadai/mampu diterapkan/dikembangkan di dunia kerja Memiliki etika kerja dan penguasaan konsep pengetahuan yang teruji di lapangan sehingga menunjang kemampuan keterampilan kerja mahasiswa dalam bidang keahlian tertentu Mata kuliah ini berupa praktik/magang kerja yang dilakukan secara berkelompok (2-3 mahasiswa) untuk memberikan pengalaman praktis, penerapan bidang keahlian dengan mempelajari suatu system pada suatu perusahaan/lembaga/instansi, dan memberikan alternatif solusi atas permasalahan yang ada, serta melaporkannya dalam bentuk karya ilmiah. Bahan Kajian (Materi yg Metode Waktu Evaluasi Kriteria/ Bobot dipelajari): Pembelajaran Indikator (Inti keilmuan, Iptek pendukung, Iptek yg dikembangkan, Ciri Prodi) 3 4 5 6 7 8 Ruang lingkup bahasan mengenai Ceramah 2x4x50 Tes lisan Kelengkapan 10% etika profesi, norma dan moral. Diskusi dan kebenaran Problem jawaban serta Ruang lingkup bahasan mengenai Based keluasan dan pekerjaan,profesi, profesional, ciri- Learning kedalaman ciri profesional, dan kode etik deskripsinya profesional. Capaian Pembelajaran Matakuliah Deskripsi Mata kuliah Minggu Kemampuan yang diharapkan ke 1 1 dan 2 2 Sikap/tata nilai (mempunyai moral etika kerja yang baik, yang menunjang kualitas penampilan kerja): Dapat menerima dan me laksanakan peraturan perusaha an, mampu mengambil prakarsa dan menyesuaikan diri, serta be rani memperlihatkan sifat-sifat keutamaan seperti kebenaran, kebaikan, kejujuran) Ruang lingkup bahasan mengenai peraturan perusaha an. Ruang lingkup bahasan mengenai mengambil prakarsa dan menyesuaikan diri, serta be rani memperlihatkan sifat-sifat keutamaan seperti kebenaran, kebaikan, kejujuran. Ruang lingkup bahasan mengenai bekerjasama, kepekaan sosial, dan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungannya. Ruang lingkup bahasan mengenai penegakan hukum Indonesia 3 dan 4 Pengetahuan yang dikuasai (menguasai secara mendalam konsep teoritis dan procedural suatu bidang pekerjan), yaitu: Mampu mengenali dan meng uraikan komponen/unit/system kerja/proyek tertentu, sehingga mampu mengggunakan pengu asaannya itu dalam situasi nyata, dan menjabarkannya dalam struktur yang mudah dimengerti/dibaca orang Ruang lingkup bahasan mengenai aspek teknis produksi yang meliputi: lokasi usaha, fasilitas produksi dan usaha, bahan baku, tenaga kerja,teknologi, proses produksi, jumlah jenis dan mutu produk, produksi optimal, sereta kendala produksi. Ceramah Diskusi Project Based Learning Colaboratif learning 2x4x50 Penilaian produk Kelengkapan dan kebenaran jawaban serta keluasan dan kedalaman deskripsinya 10% Kemampuan komunikasi ilmiah tertulis Ruang lingkup bahasan mengenai aspek teknis proyek yang meliputi proses tender, perencanaan, lokasi, fasilitas, tenaga kerja, pelaksanaan, pengawasan, force mayor, finishing, dan pemeliharaan. Ruang lingkup bahasan mengenai proses produksi menggunakan perkakas tangan, mesin konvensional, serta mesin berbasis komputer. 5 dan 6 Kemampuan umum/manajemen Ruang lingkup bahasan mengenai Ceramah 2x4x50 Penilaian Kelengkapan 10% (memahami bagaimana suatu pekerjaan harus dilakukan dgn baik dan bertanggung jawab atas hasilnya), yaitu : Mampu mereplikasi dan melaporkan bagaimana suatu dunia usaha/ industry (DuDi)/departemen/ proyek tertentu harus dilajalan kan dengan baik dan benar/ sesuai prosedur) sistem pengambilan keputusan, manajemen operasi, strategi sistem produksi, manajemen kualitas, manajemen mutu ISO 9000 versi 2000, manajemen sumber daya manusia, serta manajemen sistem informsi. Diskusi Project Based Learning Colaboratif learning produk dan kebenaran jawaban serta keluasan dan kedalaman deskripsinya Kemampuan komunikasi ilmiah tertulis Ruang lingkup bahasan mengenai aspek keuangan yang meliputi asumsi dan parameter untuk analisis keuangan, biaya investasi dan biaya operasional, modalkerja,rugi dan laba serta break even point, arus kas, disamping itu hambatan dan kendala keuangan. Ruang lingkup bahasan mengenai aspek pasar dan pemasaran yang meliputi perminataan, penawaran, dan peluang pasar; di samping itu harga produk, jalus pemasaran produk, dan kendala pemasaran produk. 7 8-16 Ujian Tengah Semester Kemampuan kerja (mengambil bagian dalam suatu pekerjaan/ mempraktikkan pengetahuan dan sikap yang dimiliki sehingga tampak dalam suatu penampilan kerja), yaitu: Mampu trampil me ngoperasikan satu pekerjaan ter tentu, atau memodifikasi suatu pola yang berguna untuk menye Ruang lingkup bahasan mengenai perencanaan tata kerja yang meliputi teknik pengerjaan, ergonomi, tata letak dan kondisi ruang kerja, kondisi fisik tenaga kerja, efisiensi peralatan, K3, serta manajemen waktu kerja, Ruang lingkup bahasan mengenai Ceramah Diskusi Project Based Learning Colaboratif learning 8x4x50 Penilaian produk Kelengkapan dan kebenaran jawaban serta keluasan dan kedalaman deskripsinya Kemampuan komunikasi 70% lesaikan masalah, dan semua pekerjaan itu dapat dipertang gungjawabkan secara ilmiah sistem produksi yang meliputi input, proses, dan output, serta umpan balik. ilmiah tertulis Ruang lingkup bahasan mengenai pengendalian produk yang meliputi kinerja kualitas, kualitas pelayanan, pengenalan SPC (statistical process control), serta tahapan pengendalian proses statistika, Total quality manajemen, serta metode Kaizen. Ruang lingkup bahasan mengenai ketrampilan dalam mengoperasikan satu pekerjaan ter tentu, atau memodifikasi suatu pola yang berguna untuk menye lesaikan masalah, dan semua pekerjaan itu dapat dipertang gungjawabkan secara ilmiah 17 Seminar dan Ujian Laporan PKL (UAS)_ 100% Referensi: Ali Muhamad. 2006. Catatan Kuliah Manajemen Industri. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT UNY. Dirjen DIKTI Kemendikbud. 2011. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Arah Kurikulum LPTK. Kemendikbud, Jakarta. Fogarty. Donald W.. Blackstonc Jr.. John H. Hoffmann. Thomas R.. 1991. Production & Inventory Management. 2nd Edition, South-Western Publishing Co. Gasperz, V. 2001. Manajemen Produktivitas Total : Strategi Peningkatan Bisnis Global. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Sritomo Wigjosoebroto. 2006. Pengantar Teknik & Manajemen Industri. PT. Guna Wijaya, Surabaya Sumarsono S.. 2006. Sistem Informasi Manajemen. Published, 22nd August. James M. Apple. Alih Bahasa Nurhayati. Mardiyono. (1077). Tata Letak Pabrik Dan Pemindahan Barang. Bandung. ITB Sofjan Assauri. 1993. Manajemen Operasi Dan Produksi. Edisi Revisi, Jakarta, FE-U1 Tersine. Richard J.. 1994. Principle of Inventory and Materials Management. 4th Edition. Prentice Hall. Vollmann et al. 1994, Manufacturing Planning and Control System. Dow John Irw in. Waters. C.D.J.. 2003. Inventor Control and Management. 2nd Edition, John Wiley & Sons. Tugas Mahasiswa dan Penilaiannya: 1. Tugas Tugas Individu: menyusun laporan ilmiah pelaksanaan PKL di industri 2. Penilaian a. Aspek penilaian: 1) Aspek kognitif melalui tes lisan dan tertulis; 2) Aspek keterampilan dalam menyampaikan presentasi dan menyampaikan gagasan; 3) Sikap dan perilaku selama mengikuti perkuliahan menjadi pertimbangan dalam penilaian. b. Bobot penilaian 1) Bobot Nilai Harian (NH) : A (1) 2) Bobot Nilai Ujian Tengah Semester (UTS) : B (2) 3) Bobot Nilai Ujian Akhir Semester (UAS) : C (5) 4) Nilai Akhir : A NH + B UTS + C UAS A+B+C Mengetahui Ketua Program Studi (____________________________) Semarang, …………………..2015 Dosen Pengampu/Penanggungjawab MK Tim Dosen PKL (__________________________) BAGIAN VI SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan a. Pengertian PKL adalah suatu kegiatan praktek kerja di Du/Di, Bengkel, Laboratorium, dan Proyek (berbadan hukum) yang di dalamnya terdapat kegiatan nyata berupa perencanaan, keuangan, proses, pengendalian produk atau manajemen mutu, dan pemeliharaan produk. Praktikan harus terlibat dalam proses produksi/jasa, pemecahan terhadap permasalahan yang dihadapi, serta mampu menemukan solusi terhadap permasalahan tersebut; b. Metode pelaksanaan PKL yang digunakan adalah sistem Magang, yaitu mahasiswa diharapkan minimal 3 bulan kerja berada di Du/Di, Bengkel, Laboratorium, dan Proyek (berbadan hukum) atau sesuai dengan kebijakan dari Du/Di, Bengkel, Laboratorium, dan Proyek (berbadan hukum) tempat magang; c. Salah satu tujuan PKL adalah melakukan studi lapangan dan terlibat langsung pada kegiatan di Du/Di, Bengkel, Laboratorium, dan Proyek (berbadan hukum) mulai dari perencanaan, keuangan, proses, pengendalian produk atau manajemen mutu, dan pemeliharaan produk atau yang sesuai dengan jenis dan kondisinya; d. Persyaratan umum pelaksanaan PKL adalah mahasiswa calon praktikan megajukan permohonan PKL ke Du/Di, Bengkel, Laboratorium, dan Proyek dengan ketentuan: (1) Berupa perusahaan produksi yang sudah berbadan hukum, yaitu CV dan PT, dibuktikan dengan surat keterangan dari perusahaan; (2) Mempunyai minimal 20 orang tenaga kerja atau omset 500 juta/tahun atau memiliki asset 50 juta; dan (3) lokasi berada di luar kota Semarang. 6.2 Saran-saran Mahasiswa yang telah melaksanakan PKL selama 1,5 bulan di Du/Di, Bengkel, Laboratorium, dan Proyek harus melaksanakan UTS di Program Studi yang kordinasikan oleh UPT PKL FT UNNES dan jurusan masing-masing. Materi UTS itu berkisar pada sikap, tata nilai, etika, pengetahuan, kemampuan umum dan manajemen industri. Bentuk ujiannya tes ataupun non tes. Pada ujian non tes, dapat saja dosen pembimbing meminta mahasiswa untuk menyusun makalah mengenai sikap, tata nilai, etika, ataupun manajemen industri. Pada ujian ini bersifat presentasi dan tanya jawab setelahnya. VII. DAFTAR PUSTAKA Ali Muhamad. 2006. Catatan Kuliah Manajemen Industri. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT UNY. Dirjen DIKTI Kemendikbud. 2011. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Arah Kurikulum LPTK. Kemendikbud, Jakarta. Dumairy. 1996. Perekonomian Indonesia. Penerbit Cetakan Pertama, Erlangga,Jakarta. Fogarty. Donald W.. Blackstonc Jr.. John H. Hoffmann. Thomas R.. 1991. Production & Inventory Management. 2nd Edition, South-Western Publishing Co. Gasperz, V. 2001. Manajemen Produktivitas Total : Strategi Peningkatan Bisnis Global. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Kartasapoetra G. 2000. Makro Ekonomi. Edisi Kedua. Cetakan Keempat Belas. Raja Grafindo Persada, Jakarta Sritomo Wigjosoebroto. 2006. Pengantar Teknik & Manajemen Industri. PT. Guna Wijaya, Surabaya Sumarsono S.. 2006. Sistem Informasi Manajemen. Published, 22nd August. James M. Apple. Alih Bahasa Nurhayati. Mardiyono. (1077). Tata Letak Pabrik Dan Pemindahan Barang. Bandung. ITB Sofjan Assauri. 1993. Manajemen Operasi dan Produksi. Edisi Revisi, Jakarta, FE-U1 Tersine. Richard J.. 1994. Principle of Inventory and Materials Management. 4th Edition. Prentice Hall. Vollmann et al. 1994, Manufacturing Planning and Control System. Dow John Irw in. Waters. C.D.J.. 2003. Inventor Control and Management. 2nd Edition, John Wiley & Sons. .