I JAURflA..I EDUCATloff I t r_---"c "f, xm /n *.-...5 TlEA ffi CLINICAL LEGAL EDUCATION 'Elt?ffrtt F -r.tt r € l{lfi-.' r l.G7 1'.r -f . @ FH. UNPAS CLINICAT LEGAL EDUCATI 8 Kekerasan Seksual di PAUD JIS Dalam Perspektif Hukum Perlindungan Anak dan Sistem Pendidikan Nasional METANI ABSTRAK Kekerasan seksual yang menimpa seorang bocah berusia 6 (enam) tahun di PAUD JIS sungguh mencengangkan bangsa Indonesia. Pasca terkuaknya kasus tersebut terkuak pula bahwa PAUD JIS tidak memiliki izin. Di samping itu terkuak kasus kekerasan seksual terhadap anak lainnya di seantero nusantara. lndonesia telah meratifikasi Konvensi lnternasional tentang Hak-hak Anak (KHA). Dengan demikian lndonesia telah terikat secara yuridis, politis, maupun moral untuk mengimplementasikan KHA. pasal 7t UU Sistem Pendidikan Nasional mengatur ancaman pidana bagi penyelenggara satuan pendidikan yang didirikan tanpa izin Pemerintah atau pemerintah Daerah" Pasal 78 UU perlindungan Anak dapat menjerat pihak JIS yang melakukan pembiaran terhadap kekerasan seksual pelaku kekerasan seksual dapat d oleh Pasal 82 UU perlindungan Anak. Untuk mengatasi dan menc kekerasan seksual terhadap anak terus meningkat, maka Kementr Pendidikan Nasional serta Kementr Pemberdayaan perempuan Perlindungan Anak diharapkan mem rencana aksi nasional yang dapat se diimplementasikan guna mengatasi mencegah kekerasan seksuaN terhi anak. Di samping itu pemerintah Da pun diharapkan dapat nnembuat renr aksi daerah untuk tujuan yang sama" Kata Kuncl : kekerasan seksual, kor anak, penanggulanl pencegahan. yang terjadi berulangkali terhadap korban di PAUD jlS. Sedangkan para Clinicol Legal Educa cLrrutf,&k LXG&L Em**ATISl,,l N I. PENDAHULUAN Anak adalah amanah dan karunia Allah SWT. yang dalam dirinya melekat harkat dan martabat sebagai manusia. Anak adalah tumpuan harapan orang tua, bangsa, dan negara. Anak adalah generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa. Oleh karena itu kedudukan anak sangatlah penting, sehingga pengabaian terhadap hak-hak anak adalah merupakan pengabaian terhadap masa depan bangsa. Realitas keadaan anak di muka peta dunia ini masih belum menggembirakan. Nasib mereka belum seindah ungkapan ije rat verbal yang kerapkali memposisikan anak bernilai, penting, penerus masa depan bangsa dan sejumlah simbolik lainnya (Muhammad Joni dan Zulchaina ZTanamas, 1"999 : 1) Setelah Pemerintah Republik lndonesia meratifikasi Konvensi Hak-hak Anak, telah terjadi kemajuan dalam peraturan perundang-undangan atas perlindungan Hak-hak Anak lndonesia. Dalam Pasal 52 ayat (2) Undang-Undang No.39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia secara jelas dan gamblang disebutkan bahwa, hak anak adalah hak asasi manusia (HAM) dan kemudian muncul UU No.23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. Terkuaknya kasus kekerasan seksual pada Pendidikan Usia Dini (pAUD) atau Taman Kanak-kanak (TK) di Jakarta lnternational School (JlS) membuat mata bangsa lndonesia terbelalak, bergidik bulu roma, dan hati tersayat-sayat. Tragedi itu menimpa seorang bocah cilik MAK (6 rada p Status dan kondisi anak lndonesia adalah paradoks. Secara ideal anak adalah pewaris dan pelanjut masa depan bangsa. Secara riil, situasi anak lndonesia masih terus memburuk (Abu Huraerah, 2OI2 : 2ll. Sedangkan Arif Gosita menyatakan, bahwa "melindungi Anak pada hakikatnya adalah melindungi keluarga, masyarakat dan bangsa." (Arif Gosita, 1993 :239). nan luas dan megah serta pendidikan yang dibebankan aerah ncana Pemerintah Republik lndonesia Elah meratifikasi Convention On The orangtua siswa konon mencapai ratusan juta rupiah pertahun, ternyata tidak dapat :ega h ya ng :e ria n :eria n dan nbuat egera dan i orban rngan/ Nghts Af The Child atau Konvenst Hak-hak tuak (KHA) melalui Keputusan presiden l{o.35 Tahun 1990, oleh karena itu Negara f,epublik Indonesia telah terikat secara moral, yuridis, dan politis untuk mengimplementasikan Konvensi Hak-hak Anak. cotiot' - 'tical Legol iducotion tahun) yang telah menjadi korban kekerasan seksual yang diduga dilakukan oleh beberapa orang petugas kebersihan di toilet sekolah tersebut" JIS yang berlabel sekolah internasional dengan gedung dan halaman biaya pada memberikan perlindungan yang memadai bagi peserta didiknya, khususnya di jenjang PAUD. Setelah terkuak kasus kekerasan seksual di PAUD JlS, terkuak pula banyak kasus kekerasan seksual terhadap anak yang terjadi di bumi pertiwi tercinta ini, f, tIT' I GAL LEG&I. xBurA?toH antara lain, di Sukabumi terdapat kasus kekerasan seksual yang diduga dilakukan oleh Andri Sobari alian Emon dengan korban sangat banyak, yaitu kurang lebih yang mengalami kekerasan seksual di PAUD JIS ? 2. 6L bocah laki-laki. Tindakan apa yang harus dilakukan pemerintah agar tidak terjadi lagi kekerasan seksual terhadaP anak? Di salah satu SDN Jakarta Timur seorang guru diduga telah melakukan pelecehan seksual terhadap seorang siswi kelas lll. Di Sumatera Barat mantan bupati dilaporkan ke polisi karena melakukan pelecehan seksual pada puterinya sendiri yang masih duduk di bangku SD' Bahkan di Kecamatan Maritenggae Kabupaten Sidrap Sulawesi Selatan telah terjadi kekerasan seksual yang dilakukan oleh bocah berumur 15 (lima belas) tahun terhadap adik kandungnya sendiri, setelah pelaku mengisap lem. Di Gresik seorang baPak tega mencabuli anak kandungnya sendiri, yaitu bocah berusia 1L (sebelas)tahun, kejadian tersebut dilakukan pelaku saat istrinya pergi ke pasar. Sungguh sangat mengerikan kasus-kasus tersebut di atas. Namun ada yang lebih mengerikan lagi, yaitu di Ploygroup (Kelompok Bermain) Saint Monica Jakarta Utara seorang balita diduga mengalami kekerasan seksual yang dilakukan oleh guru ekskul menari. Bila diteliti, ternyata banyak sekali kasus kekerasan seksual terhadap anak yang terjadi di seantero nusantara dengan berbagai motif dan modus operandi. Oleh karena itu Penulis akan membatasi permasalahan dengan identifikasi masalah sebagai berikut: 1.. Bagaimana hukum positif di lndonesia memberikan perlindungan bagi anak II. PEMBAHASAN A. Perlindungan Hukum Terhadap Anak Yang mengalami Kekerasan Seksual di PAUD JIS Pendidikan adalah tulang punggung dalam menciptakan sumber daya manusia yang bermoral dan bermutu. lndonesia sebagai negara peratifikasi Konvensi Hakhak Anak (Convention on the Rights of the Child) waiib menjunjung tinggi hak-hak anak yang merupakan hak asasi manusia sebagaimana tercantum dalam Konvensi Hak-hak Anak. Dalam wacana Hak Asasi Manusia (HAM), manusia hanYa mempunyai hak, sedangkan kewajiban berada di pihak Negara. Kekhususan di bidang HAM sebagai suatu bentuk perjanjian internasional ialah konvensi bahwa negara yang meratifikasi konvensi dimaksud saling berjanji untuk terikat pada kewajiban guna memberikan hak kepada manusia Yang berada dalam wilayah hukum negara bersangkutan (lma Susilawati et oll, 2OO4 : 30 \. Tragedi di PAUD JIS hendaknYa dapat dijadikan pembelajaran dengan membuka mata dan hati Pemerintah, guru-guru, orangtua, aparat penegak hukum, dan segenaP elemen bangsa lainnya, akan pentingnya perlindungan terhadap anak dari segala bahaya yang Clinicol Legal Educotion : f;tIHISAK k €sA*_ f;ffitJ*ATI*r{ rnungkin mengancamnya xrak berada. di mana pun Dengan terkuaknya kasus kejahatan sksual terhadap peserta didik pAUD JlS, mrungkap pula kenyataan yang tidak h*ah mencengangkannya dengan kasus ffirsebut, ternyata PAUD JIS yang hroperasi sejak tahun 1,997 tidak merniliki izin. lzin yang diperoleh JIS hnrtmlah untuk mendirikan SD, SMp, dan mA Namun JIS berkelit dengan mrnganggap PAUD masih dalam lingkup kan dasar. Anggapan JIS tentang pAUD suk ruang lingkup pendidikan dasar r kesalahan yang telah berakibat dan dalam hal ini Kementerian kan dan Kebudayaan telah lalai membiarkan PAUD beroperasi 17 (tujuh belas) tahun tanpa surat :=rdidikan pada jenjang pAUD .- berbeda dengan SD. Dalam = ^ggris PAUD adalah Kindergorten. :*.(an PAUD dengan SD di negeri -.:aknya bukan hanya dalam hal -:' seperti anggapan JlS, tapi meski banyak pAUD =:--nya ' zin, materi pendidikan yang ,. - :: cukanlah layaknya taman bagi bocah cilik di jenjang pAUD -:. : r dipaksa untuk dapat menulis, dan berhitung -. !8, rg; clan dan Ieblh lebih celakanya = pernah r tabar ada SD yang melakukan tes :ry bagi calon muridnya yang akan hblas satu. Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi (Apong Herlina, 2010 :13). PAUD ilS yang tidak memiliki izin operasional sesungguhnya dapat diseret ke peradilan pidana karena telah melanggar Pasal 62 ayat (1) jo pasal 71" Undang-Undang No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pasal 62 ayat (1) Undang-Undang No.20 Tahun 2003 menyatakan: " Setiop sotuon pendidikan formal dan wojib memperoleh izin pemerintah otou Pemerintoh Doeroh." nonformol yong didirikon Pasal 7t Undang-Undang No.20 Tahun 2003 menyatakan: " Penyelenggoro satuon pendidikan yong didirikan tdnpo izin Pemerintdh atou Pemerintoh Doeroh sebagaimono dimoksud dolam posal 62 oyqt (1) dipidona dengon pidano penjaro poting loma sepuluh tohun don/ otau pidano dendo paling banyok Rp 1.000.000.000,00 (sotu miIior rupioh)." Di samping masalah perizinan tersebut PAUD JIS yang telah membiarkan terjadinya kekerasan seksual yang berulang kali, dapat juga dijerat dengan Pasal 78 Undang-Undang No.23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, yang menyatakan: Ed ucation 1.L SLXXISEL L*G&L HM U *A?IS H " Setiop orong yang mengetahui don sengojo membiarkon onok dolom situasi darurot sebogaimona dimoksud Pasol 60, onak yong berhodoPon dengon hukum, onak dari kelompok minoritas terisolasi, onak yang tereksploitasi secoro ekonomi dan/ otdu seksuol, anok Yang onok Yong meniodi penyolohgunoon norkotiko, diperdogongkon, korban olkohol, psikotropiko, dan zat odiktif loinnyo (napzo), anok korbon penculikon, anok korbon perdagongon, atau onak korban kekeroson sebogoimana dimoksud dalam Pasol 59, podahal onak tersebut memerlukon pertolongon don horus dibontu, dipidana dengon pidana peniaro pating lama 5 (lima) tahun don/ atau denda paling banyok Rp100.000.000,00 (serotus iuto ruPioh." Sedangkan para Pelaku kekerasan seksual di PAUD JIS dapat dijerat oleh Pasal 82 Undang-Undang No.23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, yang menyatakan: "setiop orong yang dengon sengaia melokukon kekerosan atou oncoman kekeroson, memoksa, melakukan tiPu muslihat, serongkoion kebohongon, otou membujuk anok untuk melakukon atau membiorkan dilakukon perbuatan cabul, dipidano dengan pidano peniora poling lamo L5 (lima belos) tahun don paling singkot 3 (tigo) tohun dan denda poling bonyok Rp300.000.000,00 (tigo rdtus iuto rupiah) don Paling sedikit Rp60.000.000,00 (enom Puluh iuta rupiah)." Di samPing tuntutan Pidana baik para pelaku kekerasan seksual dan Pimpinan PAUD JIS selaku majikannnya dapat dituntut secara perdata karena telah melakukan perbuatan melawan hukum (onrechtmotige daad), untuk mendapatkan ganti kerugian baik secara moril maupun materil. B. Tindakan yang Harus dilakukan Pemerintah Agar Tidak Terjadi Lagi Kekerasan Seksual TerhadaP Anak Munculnya kasus di PAUD JIS mengingatkan penulis akan contoh yang patut ditiru dari pendidikan PAUD di Jepang yang diutarakan oleh tokoh perempuan Jabar Dr (HC) Popong Otje Djundjunan yang biasa dipanggil Ceu Popong, pada kuliah Akademi BudaYa Sunda Unpas tanggal 1 APril 2014. Menurut Ceu PoPong bangunan PAUD diJepang tidak seperti sekolah akan tetapi layaknya rumah yang tentu saja ramah anak yang memiliki halamarL kamar tidur, tempat belajar, dapur, d[Anak-anak PAUD tidak belajar membac4 menulis, dan berhitung. akan tetapi sejal dini ditanamkan nasionalisme dan budap Jepang, yaitu lagu yang pertama diajarkr adalah Kimigayo yang merupakan lag kebangsaan Jepang, juga diajarkan c n menghormati bendera Jepang, di samp itu diajarkan makan menggunakan surr-: dan memakai pakaian khas JeP: - kimono. Agar anak terbiasa hiduP raPi, a-. dididik untuk dapat membereskan ter-:.' tidur, mencuci piring dan juga dididik :. -,, E E t E 72 Clinical Legal Educc: : " sLt${r*AL *-E*A*_ H M *"' *ATIS N H',,:lli:i ixl H:uu-i:?i: arbuatan melawan doad), b :aik untuk ht :ercocok tanam. Singkat kata anak-anak )AUD di Jepang dapat rnengembangkan :akat dan kreativitasnya dengan leiuasa .:cara baik. seksual terhadap anak di PAUD JlS, ternyata terungkap pula bahwa PAUD JIS tidak memiliki izin dan kasus kekerasan seksual terjadi pula di Ploygroup Saint Monica yang juga ternyata tidak memiliki Anak PAUD di Jepang ditanamkan : J a rasa kasih sayang dan berbakti pada -'ang tua serta anggota keluarga lainnya, Harus dilakukan riAat Terjadi Lagi Jrl diketahui dan tidak akan terjadi berulang kali sepertiyang menimpa korban MAK. secara f''" I I -.enggunaKan ioilet serta cara eebok yang :aik dan benar, seciangkan di halaman .rak-anak FAUD dapat bernnain dan juga TerhadaP Anak di PAUD JIS ts akan contoh Yang fnaidikan enuo di f*an oleh tokoh l (Hc) Popong otje la- dipanggil Ceu ' tu anak dididik menurut .:'r'rampuannya masing-masing untuk .. embuat kerajinan tangan dan yang :='tama dibuat harus dihadiahkan pada : -rya, !alu ayahnya, kakak dan/atau =: knya serta nenek dan/atau kakeknya. Masih menurut Ceu Popong Sistem di indonesia harus dibenahi ,= :< jeniang TK atau PAUD. Guru-guru TK :=-didikan Dengan terkuaknya kasus kekerasan izin. Oleh karena itu hendaknya Pemerintah cq Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan proaktif meneliti kembali seluruh perizinan lembaga pendidikan yang tengah beroperasi di lndonesia dan terhadap lembaga pendidikan yang tidak memiliki izin serta melanggar Pasal 62 ayat (1) jo Pasal 71 Undang-Undang No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, hendaknya segera diambil tindakan administratif dan hukum. h Akademi BudaYa aoril 2or+. lr J eopong bangunan akan -:-an dahulu lebih baik dari zaman Aparat penegak hukum di tingkat -..arang karena dulu ada pendidikan h ht =.. di penyidikan seyogianya dapat mengungkap kasus kekerasan seksual di PAUD JIS secara mendalam dan tuntas, agar para pelakunya dapat diseret ke pengadilan oleh Jaksa Penuntut Umum dengan dakwaan yang tepat, serta hakim sepantasnya dapat menjatuhkan hukuman yang setimpal dengan kesalahan para pelaku, sehingga menimbulkan efek jera. Isepettisekolah lnah yang tentu sa1a I memiliki halaman, belaiar, dapur, dll. u"lrj.t membaca, hne. akan tetaPi sejak konalisme dan budaYa Lnu p"rarra diajarkan lagu fang merupakan cara juea diajarkan L bra lepang, di samPing Jl ,"nggrnrkan sumPit f,akaian khas JePang I I hiduP raPi, anak - -sus guru TK yaitu SGTK (Sekolah Guru :-an Kanak-kanak) tapi masa kini SGTK -::" dihapus. Dengan adanya kasus kejahatan PAUD JlS, memang menimbulkan - Ja tanya besar. Apakah begitu :.r3tnya kurikuium pendidikan PAUD di l, sehingga guru tidak sempat mengantar , -,.r didiknya ke toilet atau paiing tidak :=:.ti akan !amanya korban pergi -: rdak sebagaimana layaknya guru : - '-) ./ang penuh empati, tentunya : : r an vang tidak diinginkan akan cepat := ;rbiasa f membereskan temPat ng dan juga dididik cara Cl t nicol Legol Educotic' ke -:: dan perubahan raut wajah serta :='aku korban sepulang dari toilet? -::: la guru PAUD berperilaku dan :)t' [zgql Educotion Di samping itu PAUD JIS secara kelembagaan hendaknya segera diminta pertanggungjawaban baik secara perdata maupun secara pidana. Bagi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kasus di PAUD ilS selayaknya tidak hanyb dipandang secara kasuistis akan tetapi dipandang secara luas menyangkut seluruh aspek Sistem 13 M, &'K I!!!!!!!;$! w- *r*lN9*&*. rF A t L r:. \, ,4 L K*&Je&Tl*F{ Pendidikan Anak Usia Dini pada Limumnya, karena usia anak PAUD merupakan usia emas yang akan sangat menentukan masa depan seorang anak. Sistem Pendidikan Nasional secara keseluruhan, seperti halnya pendapat Ceu Popong, tampaknya perlu dibenahi. Sistem Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dapat mencontoh negara-negara maju yang telah berhasil dalam dan menjaga menanamkan nasionalisme kelestarian kebudayaan sejak dini serta negara yang dapat meminimalisasi kekerasan terhadap anak seperti Jepang. Di samPing tindakan penanggulangan, agar kasus kekerasan lembi berizi pidan seksual terhadaP anak tidak terus menerus terjadi, maka Pemerintah beserta seluruh jajarannya baik di Keme Kebut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, maupun di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak diharapkan membuat Rencana Nasional yang dapat Pemh Perlir renca seger Aksi segera diimplementasikan. Pemerintah daerah pun selayaknya membuat rencana aksi daerah untuk segera diimplementasikan agar dapat mencegah kekerasan seksual B. SARAN 1. Undi terhadap anak di mana pun anak berada. hent men bagi dan pem III. KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN 1,. Hukum positif di kekerasan seksual lndonesia, optimal memberikan dapat sesungguhnya perlindungan hukum terhadap anak yang menjadi korban kekerasan seksual di PAUD JlS, yaitu dalam hal PAUD JIS tidak memiliki izin operasional, maka pimpinan JIS dapat dipidanakan berdasarkan Pasal 62 ayat (1) jo Pasal TL Undang-Undang No.20 Pendidikan Nasional. Di samping itu dalan hal terjadinya pembiaran terhadap kasus kekerasan seksual yang terjadi berulang kali di PAUD JlS, pimpinan JIS dapat dijerat oleh Pasal 78 Undang-Undang No.23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak. Terhadap para pelaku di resti PAUD JIS keke dapat dijerat oleh Pasal 82 Undang-Undang No.23 Tahun meskipun belum Tahun 2OO3 Tentang Sistem Untt hukt 2002 Tentang Perlindungan Anak. Di samping itu baik terhadap pelaku kekerasan seksual di PAUD JIS maupun terhadap pimpinan JIS selaku majikan para pelaku dapat diajukan gugatan perdata untuk menuntut ganti kerugian baik secara moril maupun materil. 2. Tindakan yang harus dilakukan pemerintah agar tidak terjadi lagi kekerasan seksual terhadap anak adalah melalui tindakan penanggulangan dan tindakan preventif. Tindakan penanggulangan adalah tindakan administratif dan menyeret Cli n ico korb keru men akar resti denl 2. Upa Penr terh pen dan proi lem Ken Keb Pen Perl ren( Pen I Lego I Ed u cotio n Clinical Lego L.=:__,+ CLINICAL LEGAI- EDtlCATI0ft ti nda ka n r,iasus kekerasan r{. tidak terus (a Pemerintah :rnya baik m Aksi segera plementasika n ekerasan seksual :n anak berada. ral di PAUD JIS o eh Pasal 82 No.23 Tahun rrlindungan Anak, baik terhadap r seksual di PAUD ldap pimpinan Jl:q ,ara pelaku dapal n perdata untuk kerugian baik pun materil. harus dilakuka tidak terjadi lag al terhadap anai., l ui tindakar r dan tlndakar Ti nda ka. adalah tindakar dan menyere: dan diimplementasikan mencegah kekerasan guna seksual terhadap anak di mana pun anak berada. rencana aksi nasionaI untuk segera diimplementasikan dan Rencana rerintah daerah ,at rencana aksi rencana aksi daerah untuk dapat Kebudayaan dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak membuai can Kebudayaan, Pemberdayaan rCungan Anak pat pemerintah daerah membuat berizin ke muka sidang pengadilan pidana. Tindakan preventif adalah Kementerian Pendidikan di - )a lembaga pendidikan yang tidak B. SARAT{ 1. Untuk optimalisasi perlidungan hukum terhadap anak, Undang- Undang No.23 Tahun 2OOZ hendaknya segera direvisi untuk meningkatkarr ancaman pidana bagi pelaku kekerasan seksual dan juga untuk mengatur pemberian kompensasi dan restitusi bagi anak korbarr kekerasan seksuai, sehingga korban dapat memperoieh ganti kerugian tanpa rencana akadi daerah yang kesemuanya pada intinya menyatakan perang terhadap kekerasan seksual pada anak, antara lain dengan mensosialisasikan Konvensi Hakhak Anak dan Undang-Undang Perlindungan Anak serta pendidikan seks pada anak disesuaikan dengan umur dan perkembangan anak. harus mengajukan gugatan perdata akam tetapi kompensasi dan restitusi diputus bersana-sama dengan putusan perkara pidana" 2. Upaya penangguiangan dar: pencegahan kekerasan seksual ternadap anak harus diiakukan pemerintah secara terus rnenerus dan berkesinambungan, dengar: proaktlf meneii:! perizinan lernbaga pendidikan dan Kementenian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak membuat re nca na a ksi nasio na l, serta Pemerintah Daerah membuat tl Legal Educotio- :ci Legal Educotion 15 cg_Bh**c&1- LKS&L rmLlc&T80tr\! P IV. DAFTAR PUSTAKA Abu Huraerah, Kekeroson Terhadop Anak, Nuansa Cendekia, Bandung, 2012 Apong Herlina et all-UNICEF, Perlindungon Anok Berdosorkon Undong-Undong Nomor 23 Tahun 2002 Tentong Perlindungan Anok, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak-Unicef, Jakarta, 2010. Arif Gosita, Masoloh Korban Akademika Kejohoton, Pressindo, Jakarta, 1993. lma Susilowati et oll - UNICEF, Pengertion Konvensi Hok Anok, Harapan Dalam Perspektif Konvensi Hok Anak, Citra Aditya Bakti, A Bandung, 1999. Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 Tentang hak Asasi manusia. Undang-Undang No. 23 Tahun Tentang Perlindungan Anak. 2OO2 1. PENI Undang-Undang No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem I Pendidikan Nasional Of The Child atau Konvensi Hak-hak Anak Convention On The Rights (KHA). .,1 , -.-;^ .-g. 2 a :i::: . _:: l_: -=::-: Prima, Jakarta, 2004. Muhammad Joni dan Zulchaina Tanamas, Aspek Hukum Perlindungan Anak -: (Dosen Fakultas Hukum Universitas Pasundan email : [email protected]) ' a a1a: .: 16 Cli ni co H I Leg a I Ed ucation