Document

advertisement
LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI DASAR
PERCOBAAN 2 DAN 4
MEDIA PERTUMBUHAN MIKROBA DAN ISOLASI
MIKROORGANISME
OLEH :
Ange Cindi Angriani
(1506354)
Laurensius Wilfran Nainggolan
(1505339)
Muhammad Zainul Arifin
(1504013)
Nadhira Auliya Shabrina
(1505533)
Nita Septa Dilla
(1505406)
Kelompok 5
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2015
I.
TEORI
A. Media Pertumbuhan Mikroorganisme
Medium (jamak: media) pertumbuhan adalah suatu bahan
yang terdiri dari campuran zat-zat makanan (nutrisi) yang
diperlukan
mikroorganisme
untuk
pertumbuhannya.
Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi yang disediakan dari media
berupa molekul-molekul yang selanjutnya dirakit untuk menyusun
komponen sel dan memperbanyak diri sehingga sel-sel tersebut
dapat dimanfaatkan. Media cair yaitu media yang mengandung
larutan cair dari satu atau berbagai bahan. Media cair tidak
mengandung agar, contohnya adalah nutrient brooth dan lactose
brooth. Medium cair akan menyebar dan tercampur dengan seluruh
nutrisi sehingga lebih cocok untuk mengoptimumkan pertumbuhan
mikroba (Pradhika, 2014).
Tabung reaksi dari gelas dan cawan petri dari gelas/plastik
digunakan untuk memelihara biakan mikroorganisme. Tabung
dapat digunakan untuk menampung medium kultur cair dari kaldu
atau agar, sedangkan cawan hanya untuk kultur medium padat.
Mikroorganisme yang sedang dipelihara atau sedang diteliti
biasanya harus dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain, seperti
biakan murni akan dikembangkan pada tabung lain untuk diselidiki
lebih lanjut. Untuk melakukan pekerjaan subkultur tersebut
diperluka alat, seperti jarum ose dan jarum mikroorganisme
(Subandi, 2010: 146).
Berdasarkan kimiawinya, dikenal medium sintetik dan
medium non-sintetik atau kompleks. Komposisi kimiawi medium
sintetik diketahui dengan pasti dan biasanya dibuat dari bahanbahan kimia yang kemurniannya tinggi dan ditentukan dengan
tepat.maka medium semacam ini dapat diulangi perbuatannya
kapan saja dan akan diperoleh hasil yang sama (Hadioetomo, 1993:
45) .
B. Isolasi Air
Di dalam bidang ilmu mikrobiologi, untuk dapat menelaah
bakteri khususnya dalam skala laboratorium, maka terlebih dahulu
kita harus dapat menumbuhkan mereka dalam suatu biakan yang
mana di dalamnya hanya terdapat bakteri yang kita butuhkan
tersebut tanpa adanya kontaminasi dari mikroba lain. Biakan yang
sem
acam
ini
biasanya
dikenal
dengan
istilah
biakan
murni. Untuk melakukan hal ini, haruslah dimengerti jenis-jenis
nutrient yang disyaratkan bakteri dan juga macam lingkungan fisik
yang ,menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhan bakteri
tersebut (Pelczar dalam artikel yang ditulis Aprilia, 1986).
Teknik
isolasi
usaha untuk menumbuhkan
mikroorganisme
mikroba
adalah
diluar
dari
suatu
lingkungan
alamiahnya. Pemisahan mikroorganisme dari lingkungan ini
bertujuanuntuk memperoleh biakan bakteri yang sudah tidak
bercampur lagi dengan bakteri lainnya dan disebut biakan murni.
Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba
dengan mikroba lainnya yang berasal dari campuran bermacammacam
mikroba.
menumbuhkannya
Hal
ini
dapat
dalam media padat,
dilakukan
sel-sel
mikroba
dengan
akan
membentuk koloni sel yang tetap pada tempatnya (Nur dan Asnani
dalam artikel yang ditulis Aprilia, 2007).
II.
TUJUAN PRAKTIKUM
A. Media Pertumbuhan Mikroorganisme
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk membuat media
pertumbuhan nutrient brooth.
B. Isolasi Air
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memisahkan
mikroba dari campurannya sehingga akan didapat kultur murni.
III.
ALAT DAN BAHAN
A. Media Pertumbuhan Mikroorganisme
-
Akuades
-
Nutrient brooth instan
-
Tabung ulir
-
Pipet tetes
-
Beaker glass
-
Erlemeyer
-
Gelas ukur
-
Bunsen
B. Isolasi Air
IV.
-
Aquades
-
Sample air
-
Tabung ulir/ tabung reaksi
-
Beaker glass
-
Gelas ukur erlanmeyer
PROSEDUR KERJA
A. Desinfeksi Meja kerja
1. Semprot sekitar meja kerja dengan alkohol 95% beberapa kali,
sampai merata
2. Semprot tangan dengan alkohol 95%
3. Letakkan alat dan bahan yang diperlukan di atas meja kerja
4. Semprot lagi semua permukaan alat dengan alkohol
5. Sebelum bekerja, semprot lagi tangan dengan alkohol dan
usapkan ke seluruh permukaan tangan.
6. Letakkan pembakar spiritus di atas meja kerja dan biarkan
B. Sterilisasi alat gelas
1.
Cuci alat gelas (petri dish, tabung reaksi, erlenmeyer, gelas
ukur) menggunakan sabun pencuci piring dan bilas dengan air
sampai bersih
2.
Tunggu sampai kering dengan cara diangin-anginkan
3.
Bungkus dengan kertas
4.
Masukkan ke dalam oven suhu 110oC keringkan selama 1 jam
5.
Keluarkan lalu simpan di dalam lemari.
C. Pembuatan Nutrien Brooth
1. Larutkan peptone dan beef extract dengan aquades
2. Tampung dalam labu Erlenmeyer atau tabung reaksi
3. Dan siap disterilisasi. Proses pembuatan ini tidak memerlukan
panas, peptone dan beef extract akan mudah larut sempurna
pada air suhu kamar jika diaduk.
D. Menanam bakteri pada media cair
1. Siapakan media cair beserta alat-alat yang sudah disterilisasi
2. Masukan 9 ml media cair ke tabung reaksi atau tabung ulir
3. Masukkan 1 ml sampel air ke tabung yang sudah berisi media
cair
4. Masukkan tabung ulir yang sudah terisi media cair yang sudah
ditambah dengan sampe kedalam inkubator selama 24 jam pada
suhu 37ĚŠ C
5. Amati kelima keadaan media cair laruh dan tidak laruh
V.
HASIL PENGAMATAN
A. Media Pertumbuhan Mikroorganisme
Dihasilkan larutan nutrient brooth yang berwarna kuning keemasan.
B. Isolasi Air
Keadaan
No.
Nama Sample
Keruh
1.
Air kran dari rumah
√
2.
Air kran dari UPI
√
3.
Air isi ulang
√
Tidak keruh
VI.
4.
Air galon asli
√
5.
Air kemasan gelas
√
6.
Air kran yang dimasak
√
PEMBAHASAN
A. Media Pertumbuhan Mikroorganisme
1. Pembahasan dari Ange
Pada praktikum “ Pembuatan Media Cair dan Isolasi
pada Air” yang dilakukan pada Hari Selasa, 22 September 2015
yang memiliki tujuan mahasiswa dapat membuat media
pertumbuhan Nutrient Broth dan mahasiswa dapat memisahkan
mikroba dari campurannya sehingga didapat kultur murni.
Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu
bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan (nutrisi)
yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya.
Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekulmolekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel.
Dengan
media
pertumbuhan
dapat
dilakukan
isolat
mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasi
komposisi media pertumbuhannya. (Dewi C, 2015, hlm. 2)
Komposisi untuk media Nutrient Broth adalah peptone
dan beef extract yang dilarutkan dengan aquades ke dalam
erlenmeyer dan siap untuk disterilisasi. Dalam praktikum kali
ini digunakan nutrient broth instan yang tinggal dilarutkan
dengan aquades dengan dasar perbandingan 8g nutrient broth
instan dilarutkan dengan 1000ml aquades. Sampel air minuman
kemasan gelas dimasukan ke dalam tabung ulir yang telah
berisi nutrient broth 9ml dan telah disterilisasi sebanyak 1ml.
2. Pembahasan dari Laurensius
Praktikum kali ini mengenai media pertumbuhan
mikroorganisme, medium yang digunakan yakni media cair,
nutrient broth (NB). Untuk menanam atau mengembangbiakan
bakteri atau mikroorganisme dibutuh nutrisi,
nutrisi yang
dipakai yaitu nutrient broth instan, 30 gram nutrient broth
digunakan untuk 1000 mL. Nutrient broth dicampurkan dengan
air menggunakan tabung Erlenmeyer, tabung di aduk hingga
warna campuran menjadi warna kuning keemasan. Setelah
warnanya menjadi kuning keemasan, hasil pencampuran tadi
diambil menggunakan pipet, sebanyak 9 mL, lalu di masukan
ke dalam tabung reaksi, begitu juga ke dalam tabung satunya 9
mL . Setelah itu tabung reaksi di sterilisasi kan menggunakan
autoklaf.
3. Pembahasan dari Muhammad Zainul Arifin
Nutrient broth merupakan media untuk mikroorganisme
yang berbentuk cair. Medium NB mengandung nutrisi-nutrisi
yang dibutuhkan untuk pertumbuhan bakteri. Menurut Pelczar
(2008: 138), menyatakan bahwa sifat-sifat media yang
digunakan untuk faktor pertumbuhan yaitu harus mudah
tumbuh, media harus dibuat, pertumbuhan bakteri harus khas
dan mempunyai sifat-sifat yang diinginkan. Jika sifat ini
dipenuhi, maka pertumbuhan bakteri akan bagus. Sebelum
menggunakan medium tersebut, medieum ini juga harus dalam
keadaan steril agar tidak ditumbuhi oleh mikroba lain yang
tidak
diharapkan
agar
mikroba
dapat
tumbuh
dan
berkembangbiak dengan baik di dalam medium ini.
4. Pembahasan dari Nadhira
Untuk menanam mikroba kita membutuhkan media
yang cocok dan banyak nutrisi agar mikroba yang kita tanam
dapat hidup dengan baik. Media yang digunakan dalam
praktikum ini adalah nutrient brooth instant. Nutrient brooth
instan adalah salah satu media penanaman mikroba yang
betuknya cair. Untuk membuat nutrient brooth dibutuhkan air
dan nutrient brooth dengan perbandingan 1000 mL air dan 30
gram nutrient brooth. Ketika nutrient instan dan air sudah
berada di Erlenmeyer, aduklah nutrient brooth instan dan air
tersebut sampai nutrient broothnya benar-benar sudah larut
dengan sempurna sehingga menghasilkan larutan
yang
berwarna kuning keemasan. Setelah menghasilkan warna
kuning keemasan, gunakan pipet untuk memasukan 9 mL
larutan nutrient brooth kedalam dua tabung reaksi lalu gunakan
autoklap untuk mensterilisasi nutrient brooth yang telah dibuat.
Media tanam mikroorganisme berbentuk cair ini bisa
digunakan untuk mengamati bakteri yang tidak dapat tumbuh
di media padat.
5. Pembahasan dari Nita
Nutrient merupakan bahan baku yang digunakan untuk
membangun komponen-komponen seluler baru dan untuk
menghasilkan energi yang dibutuhkan dalam proses kehidupan
sel. Untuk membutuhkan dan mengembangbiakkan mikroba
diperlukan suatu substrat yang disebut medium. Sedangkan
medium itu sendiri sebelum digunakan harus dalam keadaan
steril artinya tidak ditumbuhi oleh mikroba lain yang tidak
diharapkan agar mikroba dapat tumbuh dan berkembangbiak
dengan baik di dalam medium.
B. Isolasi Air
1. Pembahasan dari Ange
Sampel air minuman kemasan gelas dimasukan ke
dalam tabung ulir yang telah berisi nutrient broth 9ml dan telah
disterilisasi sebanyak 1ml. Setelah diinkubasi selama 24 jam,
terdapat seperti benang-benang dan lembaran putih di dalam
tabung ulir yang berisi sampel air dan nutrient broth.Sampel air
yang digunakan dalam praktikum untuk kelompok 1 yaitu air
keran/sumur, untuk kelompok 2 yaitu air keran di UPI
(Universitas Pendidikan Indonesia), kelompok 3 yaitu air
minum isi ulang, kelompok 4 yaitu air galon merk aqua,
kelompok 5 yaitu air kemasan gelas, kelompok 6 yaitu air
keran yang dimasak. Yang airnya tidak banyak ditumbuhi
bakteri adalah air galon aqua dan air kemasan gelas.
2. Pembahasan dari Laurensius
Praktikum selanjutnya yaitu isolasi mikroorganisme,
praktikum ini dimaksudkan untuk memisahkan mikroba dari
campurannya sehingga didapat kultur murni, dari media
pertumbuhan nutrient broth. pada praktikum kali ini kelompok
kami mendapat bagian melakukan percobaan dan meneliti air
kemasan dalam gelas. Sampel air kemasan dalam gelas di
masukan ke dalam media pertumbuhan nutrient broth. Hasilnya
setelah di inkubasi selama 24 jam, sampel yang sudah di
campurkan ke dalam media pertumbuhan nutrient broth airnya
tetap bening, itu menunjukan bahwa sampel air yang kami
amati negatif mengandung mikroba. Ada beberapa sampel yang
di teliti juga oleh kelompok lain, hasilnya ada yang beberapa
negatif dan positif. Sampel yang negatif mengandung mikroba
yaitu air kemasan dalam gelas dan air galon Aqua, dan sampel
yang positif mengandung mikroba yaitu air keran yang di
masak , air isi ulang, air keran upi, air keran rumah. Pengaruh
adanya mikroba pada air keran rumah maupun di upi, mungkin
dikarenakan air yang masih terkontaminasi dari dalam tanah,
dan sebelumnya memang belum di sterilisasikan terlebih
dahulu. Sedangkan Sesuai bunyi Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 7 Tahun 2004, tentang Sumber Daya Air, air
tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan
di bawah permukaan. Kualitas air tanah tak tertekan pada
sumur gali yang dimanfaatkan oleh sebagian penduduk yang
bertempat tinggal di daerah-daerah pusat permukiman di kotakota besar dengan tingkat hunian tinggi dan terutama di sekitar
lokasi industri dimana kemungkinan telah terkontaminasi
sebagai akibat dari adannya pencemaran limbah yang masuk ke
dalam air tanah tak tertekan. Lain halnya dengan air keran yang
dimasak, air tersebut mengandung mikroba disebabkan
sterilisasi yg kurang lama dan bisa saja terkontaminasi dari
udara dan alat-alat yang digunakan masih belum higenis.
Penyebab adanya mikroba yg terkandung di air galon isi ulang
menurut
saya
dikarenakan
kualitas
sterilisasi
atau
membersihkan galon kurang baik, fasilitas atau alat yang
digunakan belum mencukupi standar, sedangkan menurut
Menurut Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Badan Pengawasan
Obat
dan
Makanan
(BPOM)
Departemen Kesehatan mempublikasikan dari hasil penelitian
mereka
terhadap
depot-depot
air
minum
isi
ulang,
menghasilkan bahwa air minum isi ulang diketahui tercemar
bakteri
patogen
seperti
coliform,
bahkan
ada
yang
terkontaminasi oleh logam berat kadmium. Belum lagi proses
pencucian galon bekas sebelum diisi kembali diyakini juga
menyumbangkan paling tidak 5% dari total bakteri yang
terkandung dalam air isi ulang yang siap minum. (dikutip dari :
ekspresi
suara
remaja).
Rata-rata
50
persen air
isi
ulang mengandung bakteri E.coli, oleh sebab itu masyarakat di
sarankan untuk memasaknya kembali sebelum di konsumsi
untuk diminum,” ujar Dr R Budi Haryanto, SKM, MKes, MSc
dalam acara Unilever Pureit : Teknologi Pemurni Air Siap
Minum Terlindung dari Kuman berbahaya Penyebab.
3. Pembahasan dari Muhammad Zainul Arifin
Isolasi mikroorganisme adalah memisahkan suatu jenis
mikroba dengan mikroba lain yang berasal dari campuran
bermacam -macam mikroba. Metode isolasi pada medium cair
dilakukan bila mikroorganisme tidak dapat tumbuh pada agar
cawan (medium padat), tetapi hanya dapat tumbuh pada kultur
cair. Mikroorganisme dapat diperoleh dari lingkungan air,
tanah, udara, suubstrat yang berupa bahan pangan, tanaman
dan hewan. Jenis mikroorganismenya dapat berupa bakteri,
khamir, kapang dan sebagainya. Populasi dari mikroba yang
ada di lingkungan ini sangatlah beraneka ragam sehinga dalam
mengisolasi diperlukan beberapa tahap penanaman sehingga
berhasil diperoleh koloni yang tunggal. Koloni yang tunggal
ini kemudian yang akan diperbanyak untuk suatu tujuan
penelitian misalnya untuk menngisolasi DNA mikroba yang
dapat mendeteksi mikroba yang telah resisten terhadap suatu
antibiotik. Atau untuk mengetahui mikroba yang dipakai untuk
bioremediasi holokarbon (Ferdiaz, 1992). Kontaminasi dalam
praktikum isolasi dan pemurnian mikroba dapat mungkin
terjadi jika kondisi dari alat, bahan maupun prkatikan tidak
steril. Oleh karena itu dalam setiap prosedur kerja, ataupun
saat menyebar mikroba ke dalam medium perlu kehati-hatian
agar tidak terjadi kontaminasi yang dapat merusak hasil
percobaan.
4. Pembahasan dari Nadhira
Isolasi mikroorganisme bertujuan untuk memisahkan
mikroba dari campurannya sehingga terdapat kultur murni.
Untuk melakukan percobaan isolasi ini kelompok kami
diberikan amanah untuk meneliti air kemasan gelas. Nutrient
brooth yang sudah dibuat di praktikum media mikroorganisme
digunakan untuk praktikum isolasi media cair ini. Dalam
praktikum ini pengerjaannya harus dekat dengan api (Bunsen)
agar tidak terjadi kontaminasi dengan mikroba lain yang tidak
kita inginkan karena hal tersebut dapat merusak hasil
pengamatan kita.
Di
dalam
bidang
ilmu
mikrobiologi, untuk dapat
menelaah bakteri khususnya dalam skala laboratorium, maka
terlebih dahulu kita harus dapat menumbuhkan mereka dalam
suatu biakan yang mana di dalamnya hanya terdapat bakteri
yang kita butuhkan tersebut tanpa adanya kontaminasi dari
mikroba lain (Pelczar dalam artikel yang ditulis Aprilia, 1986).
5. Pembahasan dari Nita
Isolasi
pengambilan
mikroorganisme
mikroorganisme
adalah
dari
suatu
lingkungannya
proses
untuk
ditumbuhkan dalam suatu medium di laboratorium agar dapat
diambil kultur murninya. Sebelum melaksanakan praktikum,
seperti biasanya, untuk menyiapkan bahan-bahan yang sudah
disterilisasikan terlebih dahulu beserta media cair yang akan
digunakan, lalu dibutuhkan 9ml media cair dan dimasukkan ke
dalam tabung ulir serta dibutuhkan 1ml air sample agar pas 10
ml. Masukkan media cair yang di dalam tabung ulir ke
inkubator selama 24 jam dan dengan suhu 370c. Setelah diamati,
didapatlah hasil pada beberapa sample, seperti air keran dan
beberapa air isi ulang yang positif keruh. Dan sample lainnya
seperti air minum kemasan gelas dan air galon asli, bersifat
negatif, atau tidak keruh.
VII.
KESIMPULAN
A. Media Pertumbuhan Mikroorganisme
1. Kesimpulan oleh Ange
-
Media pertumbuhan Nutrient Broth terbuat dari beef extract
3g, peptone 5g dan dilarutkan dengan 1000ml aquades.
-
Memisahkan mikroba dari campurannya sehingga didapat
kultur murni dengan cara isolasi mikroorganisme.
-
Air aqua galon dan air kemasan gelas adalah yang tidak
banyak ditumbuhi oleh bakteri.
2. Kesimpulan oleh Laurensius
Media pertumbuhan mikroorganisme dapat dibuat
menggunakan media cair nutrient broth (NB). Nutrient Both
merupakan media untuk mikroorganisme yang berbentuk cair
Nutrient Broth (NB) adalah medium yang berbentuk cair
dengan bahan dasar adalah ekstrak beef dan peptone.
Perbedaan konsentris antara Nutrient Agar dengan Nutrient
Broth yaitu nutrient agar berbentuk padat dan Nutrient Broth
berbentuk cair. Susunan kimia sama-sama sintetik. Fungsi
kimia dari nutrient agar dan nutrient broth sebagai medium
umum. Medium Nutrient Broth (NB) merupakan medium yang
berwarna coklat yang memiliki konsistensi yang cair dimana
medium ini berasal dari sintetik dan memiliki kegunaan sebagai
medium untuk menumbuhkan bakteri sama seperti medium NA.
3. Kesimpulan oleh Muhammad Zainul Arifin
Media merupakan campuran dari beberapa zat-zat makanan
untuk pertumbuhan mikroba dan berfungsi sebagai nutrisi bagi
mikroba tersebut. Sifat-sifat media yang digunakan untuk
faktor pertumbuhan yaitu harus mudah tumbuh, media harus
dibuat, pertumbuhan bakteri harus khas dan mempunyai sifatsifat
yang diinginkan.
Jika sifat
ini
dipenuhi, maka
pertumbuhan bakteri akan bagus. Nutrient brooth merupakan
media untuk mikroorganisme yang berbentuk cair. Nutrient
brooth hanya terdiri dari beef extract dan peptone,dan untuk
melarutkannya yaitu dengan menambahkan aquades.
4. Kesimpulan oleh Nadhira
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk membuat media
pertumbuhan nutrient brooth. Media nutrient brooth adalah
salah satu media untuk penanaman mikroorganisme yang
berbentuk cair. Sekitar 1000 mL akuades digunakan untuk
melarutkan 30 gram nutrient brooth. Nutrient brooth terdiri
dari peptone dan beef extract. Namun untuk praktikum kali ini
nutrient brooth yang digunakan adalah nutrient brooth dalam
bentuk instan. Hal ini dimaksudkan agar waktu pelaksanaan
praktikum bisa lebih efisien. Nutrient brooth yang digunakan
dibuat pada praktikum ini selanjutnya akan digunakan di dalam
praktikum isolasi mikroorganisme.
5. Kesimpulan oleh Nita
Dari praktikum pada media pertumbuhan mikroba dapat
disimpulkan bahwa:
-
Terdapat tiga macam media pertumbuhan, pertama medium
berdasarkan sifat fisik yang di bagi lagi menjadi tiga bagian,
yaitu, media padat, media setengah padat dan media cair.
Kedua, medium berdasarkan komposisi yang dibagi lagi
menjadi tiga bagian, yaitu: medium sintesis, medium semi
sintesis dan medium sintesis. Ketiga, medium berdasarkan
tujuan yang dibagi lagi menjadi 5 poin, yaitu: media untuk
isolasi, media penghambat, media diperkaya, media
perejaman kultur, media untuk menentukan kebutuhan
nutrisi spesifik dan medi differensial.
-
Cara pembuatan nutrient broth adalah dengan melarutkan
peptone dan beef extract, kemudian ditampung dalam
erlenmeyer atau tabung reaksi yang siap disterilisasi dengan
autoklaf pada 121°C selama 15 menit.
B. Isolasi Air
1. Kesimpulan oleh Ange
-
Media pertumbuhan Nutrient Broth terbuat dari beef extract
3g, peptone 5g dan dilarutkan dengan 1000ml aquades.
-
Memisahkan mikroba dari campurannya sehingga didapat
kultur murni dengan cara isolasi mikroorganisme.
-
Air aqua galon dan air kemasan gelas adalah yang tidak
banyak ditumbuhi oleh bakteri.
2. Kesimpulan oleh Laurensius
Pengamatan
kali
ini
dapat
disimpulkan
untuk
memisahkan mikroba dari campurannya, dan dengan praktikum
ini dapat diketahui mana sampel air yang negatif mengandung
mikroba dan yang positif mengandung mikroba. Sampel yang
negatif mengandung mikroba yaitu air minum dalam kemasan
dan air galon aqua, dan sampel yang positif yaitu air keran
yang di masak , air isi ulang, air keran upi, air keran rumah.
3. Kesimpulan oleh Muhammad Zainul Arifin
Pengisolasian merupakan suatu cara untuk memisahkan
atau memindahkan mikroba tertentu dari lingkungannya,
sehingga diperoleh kultur murni. Kultur murni ialah kultur
yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan dari satu sel
tunggal. Manfaat dilakukannya kultur murni adalah untuk
menelaah atau mengidentifikasi mikroba, termasuk penelaahan
ciri-ciri kultural, morfologis, fisiologis, maupun serologis, yang
memerlukan suatu populasi yang terdiri dari satu macam
mikroorganisme saja. Isoslasi Air yang kami teliti adalah dari
sampel air yang berbeda-beda asalnya. Dan dapat diketahui
bahwa terdapat dua keadaan berbeda, yaitu ada yang keruh dan
ada yang jernih. Air yang keruh berasal dari sampel air galon
isi ulang dan air keran, sedangkan air yang tidak keruh berasal
dari air minum kemasan gelas dan air galon asli.
4. Kesimpulan oleh Nadhira
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memisahkan
mikroba dari campurannya sehingga akan didapat kultur murni.
Untuk mendapat kultur yang murni kita harus memastikan
semua alat-alat praktikum sudah tersterilisasi. Pengerjaannya
pun harus dilalukan dekat api (Bunsen) agar tidak terjadi
kontaminasi di dalam data penelitian atau pengamatan yang kia
lakukan. Setelah semua tahap itu dilakukan dengan baik dan
benar makahasil kultur murni yang didapat pun akan baik.
Sample yang digunakan dalam praktikum ini ada enam yaitu,
Air kran dari rumah, air kran dari UPI, air isi ulang, air galon
asli, air kemasan gelas, dan air kran yang dimasak.
5. Kesimpulan oleh Nita
Dari penenlitian yang kami lakukan, dapat disimpulkan
bahwa
isolasi
pengambilan
mikroorganisme
mikroorganisme
dari
adalah
suatu
lingkungannya
proses
untuk
ditumbuhkan dalam suatu medium di laboratorium agar dapat
diambil kultur murninya. Dan setelah beberapa sample diamati
terdapat dua keadaan berbeda, yaitu ada yang keruh dan ada
yang bersih. Air yang keruh adalah beberapa sample air galon
isi ulang dan air keran, sedangkan air yang tidak keruh adalah
air minum kemasan gelas dan air galon asli.
Dokumentasi
Daftar Pustaka
Aprilia, Istoqomah. 2014. Materi Laporan Praktikum Mikrobiologi Isolasi
Mikroba. [online]. Diakses dari www.kimia.clas.web.id/2014/11/laporanpraktikum-mikrobiologi-Isolasi.html?m=1
Pradhika, Indra. 2014. Media Pertumbuhan Mikroorganisme. [online]. Diakses
dari mikrobiologipraktik.com/media-pertumbuhan-mikroorganisme-2/
Subandi, M. 2010. MikroBiologi Perkembangan, Kajian dan Pengamatan dalam
perspektif Islam. Rosda: Bandung.
Download