BAB II LANDASAN TEORI A. Proses Produksi Proses produksi adalah merupakan suatu cara, metode maupun teknik bagaimana penambahan manfaat atau penciptaan faedah baru dilaksanakan dalam perusahaan (Agus Ahyari, 1994:65). Untuk dapat memisahkan jenis proses produksi dalam perusahaan dengan baik, maka kita perlu untuk mengetahui terlebih dahulu dari mana atau dari sudut pandangan apa kita akan mengadakan pemisahan jenis dari proses produksi dalam perusahaan tersebut, Adapun jenis-jenis proses produksi sebagai berikut (Agus Ahyari, 1994:66) : 1. Jenis Proses Produksi Ditinjau Dari Segi Ujud Proses Produksi Apabila manajemen perusahaan akan memisahkan jenis proses produksi dari segi ujud proses,maka hal ini berarti baghwa pemisahan jenis proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan tersebut semata-mata mendasarkan diri kepada perbedaan ujud proses produksi dari perusahaan yang bersangkutan. Atas dasar ujud proses produksi yang dilakasanakan dalam masing-masing perusahaan yang ada, maka proses produksi tersebut akan dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut : 1 a. Proses Produksi Kimiawi Produksi kimiawi adalah merupakan suatu proses produksi yang menitiberatkan kepada adanya proses analisa atau sintesa serta senyawa kimia. Proses semacam ini akan dipergunakan oleh perusahaan yang bersangkutan yang karena sifat produk dari perusahaan yang bersangkutan menuntut adanya perubahan-perubahan kimiawi dalam pelaksanaan proses produksi dari perusahaan yang bersangkutan. b. Proses Produksi Perubahan Bentuk Proses produksi perubahan bentuk merupakan proses produksi dimana dalam pelaksanaan proses produksi tersebut dititikberatkan pada adanya perubahan bentuk dari masukan (input) menjadi keluaran (output).\ c. Proses Produksi Assembling Proses produksi assembling merupakan suatu proses produksi didalam pelaksanaan proses produksi yang didalam pelaksanaan proses produksinya akan lebih mengutamakan kepada proses penggabungan (assembling) dari komponen-komponen produk dalam perusahaan yang bersangkutan. d. Proses Produksi Transportasi Proses produksi transportasi adalah merupakan suatu proses produksi dengan jalan menciptakan jasa pemindahan tempat dari barang ataupun manusia. Dengan 2 adanya pemindahan tempat tersebut, maka barang atau orang yang bersangkutan ini akan mempunyai kegunaan atau merasakan adanya tambahan manfaat. e. Proses Produksi Penciptaan Jasa Administrasi Proses produksi penciptaan jasa administrasi adalah merupakan suatu proses produksi yang memberikan jasa administrasi kepada perusahaan-perusahaan yang lain, atau lembaga-lembaga lain yang memerlukanya. 2. Jenis Proses Produksi Ditinaju Dari Segi Arus Proses Produksi Arus proses produksi dalam hal ini adalah aliran proses produksi dari bahan baku sampai dengan menjadi produk akhir dalam perusahaan yang bersangkutan. Aliran proses produksi yang dimaksud adalah urutan pekerjaan yang dilakukan dalam pelaksanaan produksi dalam perusahaan tersebut, yaitu sejak dari bahan baku, barang dalam proses sampai dengan barang jadi. Dalam proses ini dibagi dalam beberapa jenis, antara lain : a. Proses Produksi Terus-menerus Pada proses produksi terus-menerus ini terdapat pola atau urutan yang pasti dan tidak berubah-ubah dalam pelaksanaan proses produksi dari perusahaan yang bersangkutan. b. Proses Produksi Terputus-putus 3 Dalam penggunaan proses produksi ini, akan terdapat beberapa pola atau urutan proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan. Pola atau urtan pelaksanaan proses produksi yang dipergunakan pada hari ini, mungkin akan berbeda dengan pola urutan proses yang telah digunakan pada bulan lau. Demikian pula pola atau urutan pelksanaan produksi yang digunakan pada saat sekarang ini barang kali tidak akan dipergunakan pada pelaksanaan produksi untuk bulan yang kan datang. 3. Jenis Proses Produksi Ditinjau Dari Segi Keutamaan Proses Produksi Dalam proses produksi dalam perusahaan, kadang-kadang terdapat beberapa proses produksi yang dilaksanakan oleh perusahaan yang bersangkutan pada saat yang sama. Proses produksi yang dilaksanakan tersebut tentunya akan memerlukan pengawasan proses yang cukup , sehingga pelaksanaan dari proses dalam perusahaan ini akan dapat berjalan dengan baik serta mendapatkan hasil yang memadai pula. Daalam proses ini dibagi beberapa jenis antara lain : a. Proses Produksi Terus –menerus Proses produksi terus-menerus disiniadalah merupakan suatu proses produksi yang mempunyai pola atau urutan yang selalu sama dalam pelaksanaan proses produksi di dalam perusahaan yang bersangkutan. b. Proses Produksi Terputus-putus Proses produksi terputus-putus adalah merupakan proses produksi dimana arus proses yang ada dalam perusahaan tersebut tidak selalu sama. Namun demikian, dalam pemisahan proses produksi berdasarkan pada keutamaan proses produksi ini, proses 4 produksi terputus-putus adalah merupakan proses produksi yang sederhana saja, sehingga pengawasan proses produksi tersebut dapat dilaksanakan dengan mendasarkan diri pada urutan prosesnya saja. c. Proses Produksi Proses Proses produksi ini merupakan suatu proses produksi dimana pelaksanaan pengolahan bahan baku sampai dengan menjadi produk akhir melalui suatu proses persemyawaan atau pemecahan. Dengan demikian pelaksaan proses produksi dalam perusahaan semacam ini akan lebih banyak ditemukan oleh sifat dari bahan baku dan bahan pembantu yang dipergunakan dalam proses produksi tersebut. d. Proses Produksi Proses yang Sama Proses produksi proses yang sama adalah merupakan tipe proses produksi, dimana terdapat beberapa pekerjaan serta urutan yang dilaksanakan dalam proses produksi adalah sama, akan tetapi akan menghasilkan produk yang berbeda- beda. e. Proses Produksi Proyek Khusus Proses produksi proyek khusus adalah merupakan suatu proses produksi yang dilaksanakan karena adanya beberapa program secara khusus atau adanya kepentingan khusus. Apabila proses produksi yang dilaksanakan dalm sesuatu program tersebut sudah selesai, maka ini berarti proses produksi tersebut sudah selesai pula. f. Proses Produksi Industri Barat 5 Dalam perusahaan yang menggunakan proses produksi ini akan terjadi suatu bagian mempergunakan proses produksi terus-menerus,bagian yang lain mempergunakan proses produksi terputus-putus,sedang bagian yanag lainya lagi menggunakan proses produksi yang lain pula. 4. Jenis Proses Produksi Ditinjau Dari Segi Penyelesaian Proses Produksi Pelaksanaan proses produksi di dalam perusahaan dapat pula dipisahkan jenisnya menurut penyelesaian proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan. Tujuan pemisahaan proses produksi menurut segi penyelesaian proses ini pada umumnya adalah untuk mengadakan pengendalian kualitas dari proses produksi didalam perusahaan yang bersangkutan. Jenis dalam proses produksi ini antara lain : a. Proses Produksi Type A Proses produksi yang termasuk dalam kategori proses produksi type A ini adalah merupakan suatu type dari proses produksi dimana dalam setiap tahap proses produksi yang dilaksanakan dalam perusahaan dapat diperiksa dengan mudah. Dengan demikian pengendalian proses yang dilaksanakan dalam beberapa perusahaan ini akan dapat dilaksanakan dalam setiap tahap proses, sesuai dengan yang dikehendaki oleh manajemen perusahaan yang bersangkutan. b. Proses Produksi Type B Proses produksi type B ini merupakan suatu proses produksi dimana didalam penyelesaian proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan akan terdapat 6 beberapa kekergantungan dari masing-masing tahap proses produksi, pemeriksaan hanya dapat dilaksanakan pada beberapa tahap tertentu saja. c. Proses Produksi Type C Perusahaan yang proses produksinya termasuk di dalam kategori proses produksi type C adalah merupakan perusahaan yang melaksanakan proses produksinya dengan jalan melakukan proses penggabungan atau pemasangan ( assembling ). Pelaksanaan proses produksi dalam perusahaan tersebut dilakukan dengan pemasangan atau penggabungan komponen-komponen produk menjadi produk perusahaan tersebut. d. Proses Produksi Type D Proses produksi type D ini adalah merupakan proses produksi yang dilaksanakan dalam perusahaan dengan mempergunakan mesin dan peralatan automatis. Mesin dan peratan produksi yang dipergunakan dalam perusahaan tersebut dilengkapi dengan beberapa kelengkapan peralatan khusus untuk melaksanakan pengendalian proses produksi dalam perusahaan bersangkutan. e. Proses Produksi Type E Proses produksi type E dilihat dari segi penyelesaian proses produksi dalam perusahaan ini adalah merupakan proses produksi dari perusahaan-perusahaan dagang dan jasa. Pelaksanaan proses produksi yang agak berbeda dengan perusahaan manufaktur akan menyebabkan pengendalian kualitas proses untuk perusahaan semacam ini menjadi 7 agak berbeda dengan perusahaan yang melakukan prosesing dalam proses produksi dilaksanakan dalam perusahaan yang bersangkutan. B. Promosi Ekspor “ Promosi ekspor adala upaya penual ( eksportir ) memperkenalkan komoditas yang dihasilkanya kepada calon pembeli diluar negeri (importir) “ (Amir M.S, 2012). Promosi mencangkup semua kegiatan yang ditunjukan untuk memperkenalkan barang-barang milik pengusaha, tempat penjualanya sekaligus merangsang timbulnya keinginan untuk membeli. Promosi memegang peran kunci dalam strategi pemasaran ekspor. Promosi menduduki posisi selaku ujung tombak dalam pemasaran suatu komoditas. Tanpa promosi calon buyer tidak akan mengenal jenis komoditas yang dihasilkan perusahaan. Tanpa mengenal komoditas yang dihasilkan perusahaan, maka calon buyer tidak tertarik untuk membeli. 1. Posisi Promosi dalam Pemasaran Ekspor Promosi merupakan salah satu unsure strategi bauran pemasaran. Unsur-unsur bauran pemasaran ( Amin M.S 2002) adalah : a. Product, yaitu komoditas yang dihasilkan b. Price, yaitu harga penjualan yang kita tawarkan. c. Promotion, upaya memperkenalkan komoditas. d. Place of distribution, yaitu wilayah sasaran ekspor e. Power, yaitu bantuan pemerintah dalam mendorong ekspor f. Public Support, yaitu kekuatan lobby legislative dalam mendorong ekspor 8 Keenam ini disebut 6P-nya Marketing-Mix (bauran Pemasaran). 2. Cara Melakukan Promosi Eksportir dalam memperkenalkan barangnya dapat ditempuh dalam berbagai car (Amir M.S 2002) , seperti : a. Mengirimkan surat perkenalan (Introdution Latter ) kepada calon pembeli diluar negeri, melalui organisasi atau perusahaan sejenis, atau Kamar Dagang Industri setempat dinegara calon pembeli. b. Mendatangi sendiri calon pembeli diluar negeri c. Mepergunakan jasa konsultan pemasaran internasional d. Ikut serta dalam salles mission keluar negeri e. Ikut serta dalam pameran dagang didalam maupun diluar negeri f. Mengirimkan daftar harga dan brosur kepada calon pembeli diluar negeri. g. Memasang iklan di media cetak ,radio, televise, internet, dan media lain. h. Memperkenalkan diri dalam kontak bisnis dimedia cetak, majalah dan berbagi Koran diluar negeri. i. Mendaftarkan perusahaan dan komoditas ekspor ke atas perindustrian dan perdagangan yang ada pada kedutaan besar RI di luar negeri. j. Mendaftarka perusahaan dan komoditas ekspor pada Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN) dan Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC) diluar negeri. k. Mengundang calon pembeli ketempat atau kekantor pemasaran perusahaan kita . l. Membuka kios-kios didaerah tujuan wisata dalam negeri untuk memasarkan komoditas ekspor yang dihasilkan 9 m. Promosi dari mulut kemulut konsumen yang bersumber dari kekaguman konsumen pada komoditas dan pelayanan perusahaan. C. Strategi Pemasaran Ekspor Dalam kegiatan pemasaran ada tiga fungsi atau tugas yang perlu dilakukan yaitu (Amir M.S,2004 ) : 1. Fungsi Pengadaan ( Procurement ) Yang termasuk dalam fungsi pengadaan diantaranya menyangkut penentuan jenis, kuantum komoditi yang akan diproduksi yang sesuai dengan perkiraan serta konsumen, dan mencari sumber dimana komoditi dapat dibeli bila kita sendiri tidak menjadi produsen dalam komoditi itu. 2. Fungsi Transportasi Yang termasuk dalam fungsi transportasi diantaranya adalah pemilihan alat angkut yang tidak cocok sesuai komoditi, uang tambang yang hemat, dan tersedianya alat angkut sesuai kebutuhan kosumen. Sementara tanggung jawa transportasi adalah menyediakan komoditi tepat waktu sesuai keinginan konsumen. 3. Fungsi Menentukan Konsumen 10 Dalam hal ini yang harus dilakukan adalah menetapkan langkah-langkah dan keinginan yang perlu dilakukan sehingga komoditi yang kita tawarkan untuk diekspor sampai tangan konsumen. Rangkaian kegiatan itu adalah : a. Menentukan Pasar Sasaran Yang dimaksudkan dengan pasar sasaran ( Target Market ) adalah kawasan atau Negara yang ingin kita masuki dalam pengertian geografis. Setelah selanjutnya adalah menentukan kemana komoditi itu akan diekspor. b. Menentukan Segmen Pasar Manfaat dari penentuan pasar sasaran dan segmen pasar memungkinkan kita untuk mempelajari lebih seksama dan mendalam menegenai segala sesuatu yang menyangkut kawasan atau Negara yang kita tuju, baik mengenai potensi ekonomi, peratutran ekspor-impor, serta dapat mempelajari dengan baik mendalam selera kelompok masyarakat yang menjadi sasaran komoditi ekspor kita. c. Menetukan Kuantitas Produk Kini sebagian hasil kerajinan rakyat, industry kecil, mulai diekspor dalam rangka mendukung pariwisataa. Investasi dalam rangka relokasi industri yang juga berorientasi untuk pasar ekspor. Kemudian komoditi hasil produksi industry subtitusi impor seperti tekstil, pakaian jadi, sepatu juga turut dipacu untuk meningkatkan ekspor. Hasil produksi inustri kehutanan pun seperti kayu lapis, kayu gergajian, industry perabot rumah tangga, mebel memang dimaksudkan juga berorientasi ekspor. d. Menentukan Kualitas 11 Dengan bertambah banyaknya hasil industry subtitusi impor diikutsertakan untuk mendorong eksapor, maka upaya kearah peningkatan mutu atau upaya adaptasi mutu yang sesuai dengan pasar ekspor sangat diperlukan. Hal ini disebabkan karena komoditi yang dihasilkan industri subtitusi impor sesungguhnya hanya cocok untuk konsumsi dalam negeri dan bukan untuk konsumen diluar negeri. e. Menentukan Strategi Bauran Pemasaran Tujuan dari penetapan strategi bauran pemasaran adalah mencari kombinasi yang pas dari keenam unsure pemasaran itu, yang cocok untuk segmen pasar tertentu yaitu Product, Price, Place, Promotion, Power (Government Power) dan Pariiament. Cara yang ditempuh dalam menentukan bauran pemasaran adalah dengan menentukan salah satu unsure bauran itu sebagai “inti” sedangkan unsure bauran yang lain dijadikan penunjang. f. Menentukan Syarat Perdagangan Syarat perdagangan yang dimaksud adalah yang tertuang dalam peraturan yang disebut INCOTERMS-2000 atau Iternational Comercial Term-2000 yang dikeluarkan oleh International Chanber of Commerce- Pris tahun 2000. Syarat perdagangan itu antara lain EXW(Ex Works ), FOB (Free on Board) CFR (cost and Freight), CIF (Cost Insurance Freight). 12 g. Menentukan Syarat Pemabayaran Ada dua cara dalam pembayaran yang lazim dilakukan dalam perdagangan internasional yaitu letter of credit dan Non-L/C (Cash,Open Account,Long Draft,Promisory Note) h. Menentukan saluran pemasaran Ada dua cara dalam saluran pemasaran yaitu pemasaran langsung dan tidak langsung. Pemasaran langsung adalah apabila kita sendiri bertindak sebagai produsen mengkonsentrasikan kegiatanya pada masalah produksi, baik mengenai mutu komoditi, kuantum, waktu penyerahan. i. Menentukan Cara Promosi Tujuan promosi adalah memperkenalkan komoditi yang akan diekspor kepada calon pembeli mancanegara,diharapkan mereka berminat untuk membeli. Promosi juga diartikan sebagai mengkomunikasikan komoditi yang kita produksi kepada calon pembeli. Cara yang dipakai dapat dipilih melalui beberapa media seperti iklan di majalah dan surat kabar, melalui radio, televise, bahkan kini melalui internet. j. Menentukan Syarat Jual Beli Promosi dapat dianggap sebagai langkah konkrit yang langsung menuju sasaran yaitu calon pembeli. Namun kadangkala proses transaksi sampai terjadi suatu perikatan antara eksportir dengan importir harus melalui suatu rangkaian negoisasi yang melelahkan. Faktor yang harus dirundingkan sebelum tejadi kesepakatan adalah 13 jenis dan mutu dari komoditi yang ditawarkan, syarat perdagangan yang perlu disepakati antara eksportir dengan importir, syarat pembayaran yang sesuai dengan kapasitas produksi, dan waktu pemasaran yang dibutuhkan pembeli. D. Tahapan-tahapan Memulai Ekspor Dalam melaksanakan kegiatan ekspor harus melewati beberapa tahapan pelaksanaan ekspor yang panjang. Adapun tahapan-tahapan pelaksanaan ekspor menurut (PPEI,2011: 313) adalah sebagai berikut : a. Sale’s Contract Proses Tahapan pelaksanaan ekspor yang pertama adalah Sale’s Contract yaitu langkah awal dimana dimulainya suatu kerja sama antara eksportir dan importir. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar sebagai berikut 14 E K S SALES CONTRACT PROSES Dalam Negeri Luar Negeri M 1. PROMOSI (PROMOTION MEDIA) P 2. INQUIRY O 3. OFFER SHIT R T P O R 4. ORDER SHEET 5. SALE’S CONTRACT I R I 6. SALE’S CONFIRMATION T I R Gambar 2.1 Sales Contract Keterangan Gambar : 1. Eksportir melakukan promosi melalui media promosi seperti pameran dagang, pameran maya, dan lainya atau menghubungi badan khusu urusan promosi, seperti BPEN, ITPC, atas perdagangan (JETRO,KOTRA atau TPO lainya ). 15 2. Importir berminat mengirimkan Surat Permintaan Harga (Letter of Inquiry) kepada eksportir. 3. Eksportir memenuhi permintaan importir dengan mengirimkan Surat Penawaran Harga (Offer Sheet). 4. Importir setelah mempelajari dengan seksama offer sheet dari ekportir lalu mengirimkan surat pesanan(Order Sheet) kepada eksportir. 5. Eksportir menyiapkan kontrak jual beli (Sale’s Contract) sesuai data-data dari offer sheet dan order sheet dan mengirimkan kepada importir. 6. Importir mempelajari Sale’s Contract tersebut dan apabila setuju maka importire akan menandatangani sale’s contract tersebut (Sale’s Confirmation) dan mengirimkanya kepada eksportir. 16