siaran pers presiden jokowi: “aku cinta keuangan syariah”

advertisement
NO.SP-54/DKNS/OJK/06/2015
SIARAN PERS
PRESIDEN JOKOWI: “AKU CINTA KEUANGAN SYARIAH”
Jakarta, 14 Juni 2015. Presiden RI Joko Widodo meresmikan gerakan kampanye keuangan
syariah nasional bertajuk “Aku Cinta Keuangan Syariah (ACKS) yang digagas oleh Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) untuk meningkatkan pemahaman dan penggunaan produk dan
layanan keuangan syariah di masyarakat.
Peresmian kampanye ACKS dilakukan Presiden di arena Pasar Rakyat Syariah yang digelar
OJK di Parkir Selatan Senayan Jakarta, Minggu. Hadir dalam acara itu jajaran Anggota
Dewan Komisioner OJK, para menteri Kabinet Kerja dan para pelaku industri jasa
keuangan syariah.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad dalam sambutannya mengatakan
bahwa sistem keuangan syariah telah berkembang pesat selama dua dasa warsa sejak
kelahiran bank syariah pertama di Tanah Air, bahkan tidak hanya sebatas perbankan
syariah, tetapi melingkupi juga industri keuangan non-bank syariah seperti asuransi
syariah, dana pensiun syariah, perusahaan pembiayaan syariah, obligasi syariah (sukuk),
reksadana syariah, dan aktivitas pasar modal syariah lainnya.
Sistem syariah juga telah merambah sektor riil dengan hadirnya beberapa jenis usaha
syariah yang mencakup makanan dan obat-obatan halal, Islamic fashion, dan bahkan
pariwisata syariah.
“Oleh karena itu, OJK bersama dengan stakeholders keuangan syariah mendorong
dilaksanakan Kampanye Nasional Aku Cinta Keuangan Syariah yang bertujuan
meningkatkan kesadaran kolektif seluruh stakeholders ekonomi dan keuangan syariah
untuk memahami dan mencintai produk serta aktivitas keuangan syariah guna
mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah sehingga dapat berkontribusi mendorong
kemajuan perekonomian, mengoptimalkan seluruh potensi ekonomi nasional dan daerah,
yang tujuan akhirnya adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat secara luas,” katanya.
Presiden Joko Widodo dalam sambutannya menyambut baik penyelenggaraan Kampanye
Nasional Aku Cinta Keuangan Syariah yang dimotori oleh OJK sebagai salah satu upaya
untuk mensosialisasikan dan mengedukasi ekonomi-keuangan syariah kepada setiap
lapisan masyarakat sehingga dapat mengerti dasar pemikiran dan peluang manfaat dari
layanan jasa keuangan syariah.
Presiden juga menyampaikan bahwa Indonesia berpotensi menjadi pusat perkembangan
keuangan syariah global mengingat jumlah pelaku dan aktifitas keuangan syariah yang
sudah cukup besar.
Nasabah perbankan syariah saat ini sudah mencapai sekitar 18 juta rekening, jumlah
entitas lembaga keuangan mikro di Indonesia merupakan yang terbesar di dunia (sebagian
berbentuk BMT dan koperasi jasa keuangan syariah), serta salah satu negara penerbit
sukuk negara terbesar dan satu-satunya negara yang menerbitkan sukuk ritel.
Untuk itu, guna mencapai keinginan menjadi leader dalam pengembangan keuangan
syariah global dan memanfatkan perkembangan sektor jasa keuangan syariah bagi
kemaslahatan bangsa, Presiden meminta semua kementerian, lembaga pemerintah dan
lembaga non-pemerintah terkait untuk bersama-sama mendukung pengembangan sektor
jasa keuangan syariah, mengatasi berbagai hambatan perkembangan industri ini, dan
secara sinergis melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing
sektor jasa keuangan syariah.
Dalam kesempatan itu, Presiden berkesempatan menyerahkan Buku Tabungan Simpanan
Pelajar Perbankan Syariah (SimPel iB) kepada perwakilan Siswa PAUD, TK, SD, SMP dan
SMA, sebagai bentuk peluncuran Simpel iB yang merupakan tabungan siswa yang
diterbitkan secara nasional oleh perbankan Indonesia, dengan persyaratan mudah dan
sederhana serta fitur yang menarik, dalam rangka edukasi dan inklusi keuangan untuk
mendorong budaya menabung sejak dini.
Data OJK per Maret 2015, industri perbankan syariah terdiri dari 12 Bank Umum Syariah,
22 Unit Usaha Syariah yang dimiliki oleh Bank Umum Konvensional dan 163 BPRS dengan
total aset sebesar Rp264,81 triliun dengan pangsa pasar 4,88%.
Sementara jumlah pelaku Industri Keuangan Non Bank (IKNB) syariah 98 lembaga di luar
LKM, yang terdiri atas usaha jasa takaful (asuransi syariah) yang mengelola aset senilai
Rp23,80 triliun, disamping usaha pembiayaan syariah yang mengelola aset senilai Rp19,63
triliun, serta lembaga keuangan syariah lainnya dengan aset senilai Rp12,86 triliun. Secara
keseluruhan pangsa pasar IKNB Syariah telah mencapai 3,93% dibanding total aset
Industri Keuangan Non Bank secara umum.
Sedangkan Pasar Modal Syariah yang dikembangkan dalam rangka mengakomodasi
kebutuhan masyarakat di Indonesia untuk berinvestasi di produk-produk pasar modal
sesuai prinsip dasar syariah. Sampai akhir Maret 2015, total saham syariah yang
diperdagangkan di pasar modal syariah mencapai nilai Rp3.037,46 triliun, sementara
sukuk korporasi yang diperdagangkan mencapai nilai Rp7,1 triliun dan Reksadana Syariah
sebesar Rp11,7 triliun.
Pasar Rakyat Syariah digelar OJK di tujuh kota pada 13 dan 14 Juni ini. Selain di Jakarta,
Pasar Rakyat Syariah yang berisi pameran produk dan jasa keuangan syariah
diselenggarakan di Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, dan Balikpapan.
Dalam acara Pasar Rakyat Syariah itu, OJK melibatkan seluruh komponen sektor jasa
keuangan syariah seperti perbankan syariah, lembaga keuangan nonbank syariah, pelaku
pasar modal syariah, industri kreatif dan usaha kecil, berbagai sektor usaha riil, hingga
pelajar.
Di Jakarta, Pasar Rakyat Syariah digelar di Parkir Selatan Senayan yang berisi lebih dari
150 booth menampilkan produk-produk keuangan syariah. Pengunjung bisa memperoleh
informasi mengenai kelebihan, profil, dan manfaat produk dan jasa lembaga keuangan
syariah.
***
Informasi lebih lanjut:
* Ahmad Buchori, Kepala Departemen Perbankan Syariah. Telp 021. 1500655. Email:
[email protected], www.ojk.go.id
Download