PERANAN MOTIVASI DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN Oleh : HERAWATI, S.Pd (Guru Matematika MTsN Bumiayu) PADA WAKTU MELAKSANAKAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR ATAU KEGIATAN PEMBELAJARAN, SISWA-SISWA HENDAKLAH MEMILIKI MOTIVASI UNTUK MENGIKUTI KEGIATAN BELAJAR YANG SEDANG BERLANGSUNG. APABILA SISWA MEMILIKI MOTIVASI YANG KUAT TERHADAP MATERI PELAJARAN YANG DITERANGKAN OLEH GURU, MAKA IA AKAN MEMPERLIHATKAN PARTISIPASINYA DAN AKTIVITASNYA UNTUK MENGIKUTI KEGIATAN-KEGIATAN DIDALAM PEMBELAJARAN YANG SEDANG BERLANGSUNG. DI DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN, SEORANG GURU SEBELUM MEMULAI PEMBELAJARAN, ALANGKAH BAIKNYA GURU ITU TERLEBIH DAHULU MENERANGKAN DENGAN SEJELAS-JELASNYA TUJUAN DARI MATERI PELAJARAN YANG AKAN DIAJARKAN. MAKSUDNYA AGAR SISWA-SISWA DAPAT MENGETAHUI DAN MEMAHAMI UNTUK APA PELAJARAN ITU DIPELAJARI. GURU MENERANGKAN PULA MANFAATNYA KEPADA SISWA, HAL INI AKAN DAPAT MEMOTIVASI SISWA UNTUK BELAJAR. APABILA TELAH TIMBUL MOTIVASINYA, MAKA TIMBUL KEMAUAN UNTUK BELAJAR, APABILA TIMBUL KEMAUAN UNTUK BELAJAR, AKAN TIMBUL PULA SEMANGAT UNTUK MENGUASAI APA YANG DIPELAJARINYA ITU, SEHINGGA SISWA SERIUS DIDALAM MENGIKUTI KEGIATAN PEMBELAJARAN TERSEBUT. TINDAKAN MOTIVASI ITU TIDAK SAMA UNTUK SEMUA SISWA, ADA YANG SAMA DAN ADA BEBERAPA SISWA YANG TIDAK SAMA. HAL INI HARUS DIPERHATIKAN BENAR OLEH GURU. SEBAGIAN SISWA DENGAN MENGETAHUI TUJUAN MEMPELAJARI SUATU PELAJARAN, SERTA MANFAATNYA KEPADA DIRINYA SUDAH TIMBUL MOTIVASINYA UNTUK BELAJAR. TETAPI SEBAGIAN LAGI TIDAK DEMIKIAN, HARUS DICARIKAN CARA TERSENDIRI OLEH GURU. UMPAMANYA DENGAN MENYURUH SISWA TERSEBUT MENULISKAN SEBAGIAN MATERI PELAJARAN ITU DI DEPAN SISWA LAIN. ADA JUGA DENGAN MENYURUH SISWA ITU MENGUCAPKAN GARIS-GARIS BESAR MATERI PELAJARAN. TETAPI ADA JUGA SISWA YANG HARUS DIKIRIM KE GURU BP TERLEBIH DAHULU BARU IA GIAT BELAJAR, DAN LAIN SEBAGAINYA. DI DALAM PENDIDIKAN MOTIVASI MEMPUNYAI PERANAN PENTING, DENGAN MEMBANGKITKAN MOTIVASI ANAK TERANGSANG UNTUK MENGGUNAKAN POTENSI-POTENSI YANG DIMILIKI SECARA KONSTRUKTIF DAN PRODUKTIF UNTUK MENCAPAI TUJUAN, DAN TUJUAN ITU DIANGGAPNYA SEBAGAI KEBUTUHAN YANG HARUS DIRAIHNYA. AGAR ANAK DIDIK TERANGSANG UNTUK MENGGUNAKAN POTENSIPOTENSI YANG DIMILIKI SECARA KONSTRUKTIF DAN PRODUKTIF UNTUK MENCAPAI TUJUAN, GURU HARUS MAMPU MENGEMBANGKAN MOTIVASI TEPAT PADA SETIAP ANAK DIDIK PADA WAKTU BELAJAR. GURU BERUSAHA MENCARIKAN CARA BAGAIMANA SUPAYA POTENSI BELAJAR YANG ADA DIDALAM DIRI ANAK ITU MUNCUL DENGAN SENDIRINYA DENGAN RANGSANGAN-RANGSANGAN YANG DIBERIKAN OLEH GURU. TETAPI DIDALAM MENGUSAHAKAN MOTIVASI TERHADAP ANAK DIDIK, TETAP BERPEGANG TEGUH KEPADA AJARANAJARAN AGAMA, DAN TIDAK MEMPERGUNAKAN CARA YANG DILARANG AGAMA. BANYAK CARA YANG DAPAT DILAKUKAN GURU AGAR POTENSI YANG DIMILIKI SISWA TERMOTIVASI PADA WAKTU BELAJAR, ANTARA LAIN MENCIPTAKAN SITUASI YANG KONDUSIF UNTUK BELAJAR, MENCIPTAKAN PERSAINGAN YANG SEHAT ANTARA SESAMA SISWA WAKTU BELAJAR, MENIMBULKAN RASA PUAS TERHADAP APA YANG DIA PELAJARI DAN TERHADAP HASIL YANG IA PEROLEH DAN MEMBERIKAN PUJIAN. MOTIVASI ADALAH SUATU PROSES UNTUK MENGGIATKAN MOTIF-MOTIF MENJADI PERBUATAN ATAU TINGKAH LAKU UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN DAN MENCAPAI TUJUAN, ATAU KEADAAN DAN KESIAPAN DALAM DIRI INDIVIDU YANG MENDORONG TINGKAH LAKUNYA UNTUK BERBUAT SESUATU DALAM MENCAPAI TUJUAN TERTENTU. SISWA BELAJAR KARENA DIDORONG OLEH KEKUATAN MENTALNYA. KEKUATAN MENTAL ITU BERUPA KEINGINAN, PERHATIAN, KEMAUAN, ATAU CITA-CITA. KEKUATAN MENTAL TERSEBUT DAPAT TERGOLONG RENDAH ATAU TINGGI. ADA AHLI PSIKOLOGI PENDIDIKAN YANG MENGATAKAN KEKUATAN MENTAL YANG MENDORONG TERJADINYA BELAJAR TERSEBUT SEBAGAI MOTIVASI BELAJAR. MOTIVASI DIPANDANG SEBAGAI DORONGAN MENTAL YANG MENGGERAKKAN DAN MENGARAHKAN PERILAKU MANUSIA, TERMASUK PERILAKU BELAJAR. ADA TIGA KOMPONEN UTAMA DALAM MOTIVASI YAITU (I) KEBUTUHAN, (II) DORONGAN, (III) TUJUAN. KEBUTUHAN TERJADI BILA INDIVIDU MERASA ADA KETIDAKSEIMBANGAN ANTARA APA YANG DIMILIKI DAN YANG IA HARAPKAN. MOTIVASI BELAJAR PENTING BAGI SISWA DAN GURU. BAGI SISWA PENTINGNYA MOTIVASI BELAJAR ADALAH SEBAGAI BERIKUT : (1) MENYADARKAN KEDUDUKAN PADA AWAL BELAJAR, PROSES DAN HASIL AKHIR (2) MENGINFORMASIKAN TENTANG KEKUATAN USAHA BELAJAR YANG DIBANDINGKAN DENGAN TEMAN SEBAYA (3) MENGARAHKAN KEGIATAN BELAJAR (4) MEMBESARKAN SEMANGAT BELAJAR (5) MENYADARKAN TENTANG ADANYA PERJALANAN BELAJAR DAN KEMUDIAN BEKERJA YANG BERSINAMBUNGAN MOTIVASI BELAJAR JUGA PENTING DIKETAHUI OLEH SEORANG GURU. PENGETAHUAN DAN PEMAHAMAN TENTANG MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA BERMANFAAT BAGI GURU, MANFAAT ITU SEBAGAI BERIKUT : (1) MEMBANGKITKAN, MENINGKATKAN DAN MEMELIHARA SEMANGAT SISWA UNTUK BELAJAR SAMPAI BERHASIL; MEMBANGKITKAN BILA SISWA TAK BERSEMANGAT; MENINGKATKAN BILA SEMANGAT BELAJARNYA TIMBUL TENGGELAM; MEMELIHARA BILA SEMANGATNYA TELAH KUAT UNTUK MENCAPAI TUJUAN BELAJAR (2) MENGETAHUI DAN MEMAHAMI MOTIVASI BELAJAR SISWA DI KELAS BERMACAM RAGAM (3) MENINGKATKAN DAN MENYADARKAN GURU UNTUK MEMILIH SATU DIANTARA BERMACAMMACAM PERAN SEBAGAI PENASIHAT, FASILITATOR, TEMAN DISKUSI, PENYEMANGAT, PEMBERI HADIAH ATAU PENDIDIK (4) MEMBERI PELUANG GURU UNTUK “UNJUK KERJA” REKAYASA PEDAGOGIS. MOTIVASI SESEORANG DAPAT BERSUMBER DARI (I) DALAM DIRI SENDIRI YANG DIKENAL SEBAGAI MOTIVASI INTERNAL (INTRINSIC) DAN DARI LUAR SESEORANG YANG DIKENAL SEBAGAI MOTIVASI EKSTERNAL (EKSTRINSIK). (UZER USMAN, 1996 : 29) UNSUR-UNSUR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI BELAJAR : a. CITA-CITA ATAU ASPIRASI SISWA b. KEMAMPUAN SISWA c. KONDISI SISWA d. KONDISI LINGKUNGAN SISWA e. UNSUR-UNSUR DINAMIS DALAM BELAJAR DAN PEMBELAJARAN f. UPAYA GURU DALAM MEMBELAJARKAN SISWA UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR 1. OPTIMALISASI PENERAPAN PRINSIP BELAJAR UPAYA PEMBELAJARAN TERKAIT DENGAN BEBERAPA PRINSIP BELAJAR, ANTARA LAIN : (1) BELAJAR MENJADI BERMAKNA BILA SISWA MEMAHAMI TUJUAN BELAJAR, (2) BELAJAR MENJADI BERMAKNA BILA SISWA DIHADAPKAN PADA PEMECAHAN MASALAH YANG MENANTANGNYA, (3) BELAJAR MENJADI BERMAKNA BILA GURU MAMPU MEMUSATKAN SEGALA KEMAMPUAN MENTAL SISWA DALAM PROGRAM KEGIATAN TERTENTU, (4) SESUAI DENGAN PERKEMBANGAN JIWA SISWA, (5) BELAJAR MENJADI MENANTANG BILA SISWA MEMAHAMI PRINSIP PENILAIAN DAN FAEDAH NILAI BELAJARNYA BAGI KEHIDUPAN DIKEMUDIAN HARI 2. OPTIMALISASI UNSUR DINAMIS BELAJAR DAN PEMBELAJARAN UPAYA OPTIMALISASI TERSEBUT, SEBAGAI BERIKUT : (1) PEMBERIAN KESEMPATAN SISWA UNTUK MENGUNGKAP HAMBATAN BELAJAR YANG DIALAMINYA, (2) MEMELIHARA MINAT, KEMAUAN DAN SEMANGAT BELAJARNYA SEHINGGA TERWUJUD TINDAK BELAJAR, (3) KESEMPATAN PADA ORANG TUA SISWA ATAU WALI, AGAR MEMBER KESEMPATAN KEPADA SISWA UNTUK BERAKTUALISASI DIRI DALAM BELAJAR, (4) MEMANFAATKAN UNSUR-UNSUR LINGKUNGAN YANG MENDORONG BELAJAR, (5) MENGGUNAKAN WAKTU SECARA TERTIB, PENGUAT DAN SUASANA GEMBIRA TERPUSAT PADA PERILAKU BELAJAR, (6) GURU MERANGSANG SISWA DENGAN PENGUATAN MEMBER RASA PERCAYA DIRI BAHWA IA DAPAT MENGATASI SEGALA HAMBATAN DAN PASTI BERHASIL. 3. OPTIMALISASI PEMANFAATAN PENGALAMAN DAN KEMAMPUAN SISWA UPAYA OPTIMALISASI PEMANFAATAN PENGALAMAN SISWA TERSEBUT DAPAT DILAKUKAN SEBAGAI BERIKUT : (1) SISWA DITUGASI MEMBACA BAHAN BELAJAR SEBELUMNYA, (2) GURU MEMPELAJARI HALHAL YANG SUKAR BAGI SISWA, (3) GURU MENGAJARKAN CARA MEMECAHKAN DAN MENDIDIK KEBERANIAN MENGATASI KESUKARAN, (4) GURU MENGAJAK SERTA SISWA MENGALAMI DAN MENGATASI KESUKARAN, (5) GURU MEMBERI KESEMPATAN KEPADA SISWA YANG MAMPU UNTUK MEMBANTU REKAN YANG MENGALAMI KESULITAN, (7) GURU MENGHARGAI PENGALAMAN DAN KEMAMPUAN SISWA AGAR BELAJAR SECARA MANDIRI. 4. PENGEMBANGAN CITA-CITA DAN ASPIRASI BELAJAR UPAYA MENDIDIKKAN DAN MENGEMBANGKAN CITA-CITA BELAJAR TERSEBUT DAPAT DILAKUKAN DENGAN BERBAGAI CARA, ANTARA LAIN SEBAGAI BERIKUT : (1) GURU MENCIPTAKAN SUASANA BELAJAR YANG MENGGEMBIRAKAN, (2) GURU MENGIKUTSERTAKAN SEMUA SISWA UNTUK MEMELIHARA KETERTIBAN DAN KEINDAHAN KELAS, PERPUSTAKAAN, ALAT-ALAT OLAHRAGA, HALAMAN BERMAIN, DAN KEBUN SEKOLAH, (3) GURU MENGAJAK SISWA UNTUK MEMBUAT PERLOMBAAN UNJUK BELAJAR, (4) GURU MENGAJAK SERTA ORANG TUA SISWA UNTUK MEMPERLENGKAP FASILITAS BELAJAR, (5) GURU BERSAMA PENDIDIK LAIN UNTUK MENDIDIKKAN DAN MENGEMBANGKAN CITA-CITA BELAJAR SEPANJANG HAYAT.