PENGARUH PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS

advertisement
PENGARUH PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) KONTEKSTUAL
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FOTOSINTESIS KELAS
VIII SMP NEGERI 4 MALANG
Ima Ruhmawati1), Dr. Ibrohim M.Si2), Dra. Hj. Nursasi Handayani M.Si2)
1)
Mahasiswa Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang
2) Dosen Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang
Email: [email protected]
Abstrak:Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan LKS
kontekstual terhadap hasil belajar siswa pada materi fotosintesis kelas VIII SMP Negeri 4
Malang.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu.Desain penelitian yang
digunakan adalah non equivalent group design.Populasi penelitian adalah seluruh siswa
kelas VIII di SMP Negeri 4 Malang tahun ajaran 2012/2013 dengan sampel penelitiannya
adalah siswa kelas VIII-D dan kelas VIII-F.Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa
data kuantitatif yang berupa nilai dari hasil belajar (aspek kognitif, afektif, dan kinerja)
pada materi fotosintesis. Data hasil pengukuran aspek kognitif dianalisis dengan analisis
kovarian dan data hasil pengukuran aspek afektif dan psikomotor dianalisis dengan uji T.
Hasil belajar siswa yang dilihat dari aspek kognitif, afektif, dan kinerja menunjukkan
bahwa penggunaan LKS kontekstual berpengaruh positif dalam meningkatkan hasil
belajar siswa pada materi fotosintesis kelas VIII SMP Negeri 4 Malang. Berdasarkan
hasil penelitian maka merekomendasikan LKS kontekstual untuk dapat digunakan
sebagai media pembelajaran biologi di sekolah, khususnya di SMP Negeri 4 Malang.
Kata Kunci: LKS Kontekstual, Hasil Belajar Siswa, Fotosintesis, dan SMP Negeri 4
Malang.
PENDAHULUAN
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) merupakan paradigma baru
pengembangan kurikulum yang memberikan otonomi luas pada setiap satuan pendidikan
dalam rangka mengefektifkan proses pembelajaran di sekolah (BSNP, 2006). Kurikulum
tingkat satuan pendidikan menganut pemahaman pembelajaran berpusat pada siswa (student
center) sehingga siswa memiliki peranan inti dalam proses pembelajaran.Pelajaran biologi
merupakan salah satu bidang mata pelajaran IPA yang mempelajari tentang makhluk hidup
dan lingkungan serta interaksi di dalamnya (Sujana, 2007).
Proses pembelajaran Biologi yang sesuai dengan KTSP dilakukan melalui pendekatan
kontekstual dengan memuat pengetahuan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Berns
& Erickson (2001) menyatakan bahwa pendekatan kontekstual merupakan konsep
pembelajaran yang memicu guru untuk mengaitkan materi pembelajaran dengan situasi nyata
dan memotivasi siswa untuk dapat menghubungkan materi pembelajaran dengan aplikasinya
dalam kehidupannya.Rusman (2001) menambahkan bahwa pembelajaran kontekstual adalah
pembelajaran yang memungkinkan para siswa mampu menguatkan, memperluas, dan
penerapkan pengetahuan dan keterampilan akademik agar dapat memecahkan masalahmasalah dunia nyata.
Nurhadi, dkk.(2004) menyatakan bahwa dalam pembelajaran Biologi, guru tidak
hanya menyampaikan materi pelajaran namun juga mengkaitkan materi pelajaran dengan
kehidupan nyata dan memotivasi siswa untuk mengkaitkan pengetahuan yang dipelajarinya
dengan kehidupan mereka.Jumaji (2003) menyatakan bahwa terdapat 7 prinsip dalam
pembelajaran kontekstual, yaitu: (1) constructivist, (2) questicning, (3) inquiry, (4)
1
learningcommunity, (5) modeling, (6) authentic assessment, dan (7) reflecting. Susanto
(2012) menyatakan bahwa pembelajaran kontekstual dilaksanakan melalui 4 komponen
kegiatan, yaitu: (1) relating, (2) experiencing, (3) applying, dan (4) transferring.
Media pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran kontekstual adalah media
pembelajaran yang berpusat pada potensi perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik dan lingkungannya.Media pembelajaran yang baik diharapkan dapat membantu siswa
untuk meningkatkan hasil belajar serta memicu siswa untuk dapat memecahkan permasalahan
yang ada di lingkungan sekitar.Lembar kerja siswa (LKS) merupakan salah satu media
pembelajaran yang umum digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran. Ahmadi dan
Amri (dalam Hidayati, 2011) menyatakan bahwa LKS merupakan salah satu media
pembelajaran yang memuat kegiatan yang akan dilaksanakan oleh siswa dalam proses
pembelajaran.
Peneliti melakukan observasi selama ± 2 minggu, mulai tanggal 21 Januari 2013
hingga 4 Februari 2013 di kelas VIII SMP Negeri 4 Malang sebagai langkah awal dari
pelaksanaan penelitian. Hasil observasi, studi dokumen, dan diskusi dengan guru IPA-Biologi
di SMP Negeri 4 Malang yang telah dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa siswa di
kelas VIII SMP Negeri 4 Malang memiliki aktivitas belajar yang sangat rendah dan hasil
belajar yang kurang memuaskan. Hal ini dimungkinkan karena siswa merasa kurang tertarik
dengan media yang digunakan oleh guru, yang berupa LKS, dalam proses pembelajaran.
Lembar kerja siswa ini dianggap kurang menarik oleh siswa karena berisi materi pokok dan
pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya telah tersedia pada materi pelajaran.
Media pembelajaran yang berupa LKS yang digunakan oleh guru merupakan salah
satu alasan rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa.Lembar kerja siswa IPA-Biologi yang
digunakan juga hanya menekankan pada peningkatan kemampuan kognitif saja sehingga
kurang sesuai dengan pembelajaran yang sedang dikembangkan, yaitu pembelajaran
kontekstual.Fakta-fakta ini memicu peneliti untuk menggunakan LKS kontekstual untuk
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.Alasan peneliti menggunakan LKS Kontekstual ini
adalah karena LKS Kontekstual sesuai dengan pembelajaran IPA-Biologi yang diharapkan
dalam KTSP.Hidayati (2011) menambahkan bahwa LKS kontekstual sangat efektif untuk
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
Arikunto (2010) mendefinisikan hasil belajar sebagai perubahan tingkah laku siswa
baik kognitif, afektif, maupun psikomotor setelah melakukan proses belajar-mengajar.Aspek
kognitif berorientasi pada kemampuan siswa berpikir dan bernalar yang mencakup
kemampuan siswa dalam mengingat sampai dengan memecahkan masalah yang menuntut
siswa untuk menggabungkan konsep-konsep yang telah dipelajari sebelumnya.Aspek afektif
merupakan kemampuan seseorang dalam memberikan reaksi positif atau negatif pada situasi
yang dihadapinya (Rofiq, 2009).Salah satu bagian dari aspek psikomotor adalah aspek kinerja
yang dapat dilihat dari aktivitas siswa selama melakukan percobaan.
Berdasarkan paparan tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk dapat mengetahui
pengaruh penggunaan lembar kerja siswa (LKS) kontekstual terhadap hasil belajar siswa
pada materi fotosintesis kelas VIII SMP Negeri 4 Malang.Subyek penelitian yang digunakan
adalah siswa kelas VIII karena observasi dan studi dokumen yang telah dilakukan oleh
peneliti pada siswa kelas VIII.Alasan peneliti memilih materi fotosintesis pada penelitian ini
2
karena menyesuaikan dengan materi yang saat ini sedang diterima oleh siswa kelas VIII di
SMP Negeri 4 Malang.
METODE
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasy experimental
design).Desain penelitian yang digunakan adalah non equivalent group design dengan jenis
faktorial 2x2.Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 4 Malang selama 1 Bulan, yaitu pada 22
April 2013 sampai 22 Mei 2013.Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII
di SMP Negeri 4 Malang tahun ajaran 2012/ 2013 yang terdiri dari 8 kelas.Sampel pada
penelitian ini adalah siswa kelas VIII-D dan kelas VIII-F.Kelas VIII-D merupakan kelas
perlakuan dengan jumlah siswa sebanyak 35 siswa.Kelas VIII-F merupakan kelas kontrol
dengan jumlah siswa sebanyak 36 siswa.Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
variabel bebas yang berupa LKS dan variabel terikat yang berupa hasil belajar siswa.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu:
instrumen perlakuan dan instrumen pengukuran.Data yang diperoleh dari penelitian ini
berupa data kuantitatif yang berupa nilai dari hasil belajar (aspek kognitif, aspek afektif, dan
aspek kinerja) pada materi fotosintesis.
Data hasil penelitian dari pengukuran aspek kognitif siswa dianalisis menggunakan
analisis statistik kovarian (ANAKOVA) yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil
belajar kognitif pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan di materi fotosintesis kelas
VIII SMP Negeri 4 Malang. Data hasil penelitian dari aspek afektif dan kinerja siswa
selanjutnya dianalisis menggunakan uji beda (uji T) untuk mengetahui perbedaan pengaruh
penggunaan LKS kontekstual yang dilakukan di kelas perlakuan pada materi fotosintesis
kelas VIII SMP Negeri 4 Malang (Sudjana, 1994).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data hasil belajar yang berasal dari
aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek kinerja.Data aspek kognitif diperoleh melalui
jawaban tes kognitif siswa mengenai materi fotosintesis.Tes kognitif diberikan sebelum (tes
awal) dan setelah (tes ahir) penerapan penggunaan LKS Kontekstual pada siswa.Ringkasan
data hasil tes kognitif dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Ringkasan Data Hasil Tes Kognitif
PENILAIAN KOGNITIF
Kelas Kontrol (VIII-F)
Kelas Perlakuan (VIII-D)
Nilai Rata-rata Kelas
Tes Awal
Tes Ahir
36,9
54,5
34,2
72,4
Data aspek afektif mengacu pada hasil rubrik penilaian afektif.Penilaian aspek afektif
dilakukan pada siswa di kelas kontrol dan di kelas perlakuan.Ringkasan data hasil penilaian
afektif dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 4.2 Ringkasan Data Hasil Penilaian Afektif
PENILAIAN AFEKTIF
Nilai Rata-rata Kelas
Kelas Kontrol (VIII-F)
71,0
Kelas Perlakuan (VIII-D)
77,3
3
Data aspek kinerja mengacu pada hasil rubrik penilaian kinerja.Penilaian aspek
kinerja dilakukan pada siswa di kelas kontrol dan di kelas perlakuan.Ringkasan data hasil
penilaian kinerja dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 4.3 Ringkasan Data Hasil Penilaian Kinerja
PENILAIAN KINERJA
Nilai Rata-rata Kelas
Kelas Kontrol (VIII-F)
66,0
Kelas Perlakuan (VIII-D)
85,7
Berdasarkan hasil ringkasan analisis kovarian (ANAKOVA) aspek kognitif siswa,
diketahui bahwa:
 Nilai F hitung untuk nilai tes awal adalah 14,1 dengan nilai signifikansi sebesar 0,00
dimana nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari nilai p (0,05) yang berarti nilai
kovariat (tes awal)berpengaruh terhadap hasil penelitian (tes ahir).
 Nilai F hitung untuk nilai faktor (LKS) adalah 46,9 dengan nilai signifikansi sebesar
0,00 dimana nilai signifikansi tersebut kurang dari nilai p (0,05) sehingga hipotesis
penelitian diterima, yang berarti penggunaan lembar kerja siswa (LKS) kontekstual
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa aspek kognitif pada materi fotosintesis kelas
VIII SMP Negeri 4 Malang.
Hasil rata-rata kelas terkoreksi menunjukkan bahwa hasil belajar siswa aspek kognitif pada
kelas perlakuan lebih baik (72,2) dibandingkan kelas kontrol (51,8). Hal ini menunjukkan
bahwa penggunaan LKS kontekstual pada materi pembelajaran fotosintesis yang digunakan
pada kelas perlakuan efektif dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam aspek kognitif.
Berdasarkan hasil uji T aspek afektif siswa, diketahui nilai signifikansinya sebesar
0,03 dimana nilai signifikansi tersebut kurang dari nilai p (0,05) sehingga hipotesis penelitian
diterima, yang berarti penggunaan lembar kerja siswa (LKS) kontekstual berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa aspek afektif pada materi fotosintesis kelas VIII SMP Negeri 4
Malang. Hasil rata-rata kelas terkoreksi menunjukkan bahwa hasil belajar siswa aspek afektif
pada kelas perlakuan lebih baik (77,3) dibandingkan kelas kontrol (71,0). Hal ini
menunjukkan bahwa penggunaan LKS kontekstual pada materi pembelajaran fotosintesis
yang digunakan pada kelas perlakuan efektif dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam
aspek afektif.
Berdasarkan hasil uji T aspek kinerja siswa, diketahui nilai signifikansinya sebesar
0,00 dimana nilai signifikansi tersebut kurang dari nilai p (0,05) sehingga hipotesis penelitian
diterima, yang berarti penggunaan lembar kerja siswa (LKS) kontekstual berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa aspek kinerja pada materi fotosintesis kelas VIII SMP Negeri 4
Malang. Hasil rata-rata kelas terkoreksi menunjukkan bahwa hasil belajar siswa aspek kinerja
pada kelas perlakuan lebih baik (85,7) dibandingkan kelas kontrol (71,0). Hal ini
menunjukkan bahwa penggunaan LKS kontekstual pada materi pembelajaran fotosintesis
yang digunakan pada kelas perlakuan efektif dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam
aspek kinerja.
Hasil analisis yang dilakukan pada aspek kognitif, afektif, dan kinerja tersebut
menunjukkan bahwa hipotesis penelitian diterima yang berarti penggunaan lembar kerja
siswa (LKS) kontekstual berpengaruh dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi
4
fotosintesis kelas VIII SMP Negeri 4 Malang. Lembar kerja siswa kontekstual dapat
meningkatkan kemampuan kognitif siswa karena pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada
LKS ini berupa soal pemahaman yang juga berkaitan dengan lingkungan siswa, sehingga
siswa tidak lagi mengambil jawaban dari buku pegangan untuk mengerjakannya, tetapi
mereka harus benar-benar memahami materi pembelajaran.
Lembar kerja siswa kontekstual dapat meningkatkan kemampuan afektif siswa karena
LKS memicu siswa untuk melatih siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran. Aspek afektif
siswa dapat ditunjukkan dari kemampuan siswa selama proses pembelajaran, baik secara
individu maupun secara kelompok.Lembar kerja siswa kontekstual dapat meningkatkan
kemampuan kinerja siswa karena LKS berisi petunjuk kegiatan yang dapat memicu siswa
aktif dan kreatif memunculkan ide-ide dalam merancang percobaan sendiri, karena LKS tidak
memberikan langkah kerja dalam pelaksanaan percobaan yang dilakukan oleh siswa dalam
proses pembelajaran.
Lembar kerja siswa kontekstual secara umum dapat meningkatkan hasil belajar siswa
karena siswa merasa bahwa LKS kontekstual ini lebih menarik dibandingkan dengan LKS
yang sebelumnya digunakan oleh siswa.Ketertarikan siswa terhadap LKS kontekstual dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa, sehingga dapat memicu siswa untuk lebih giat
belajar.Hal inilah yang dapat menyebabkan siswa mendapatkan hasil belajar yang lebih baik
dibandingkan pada saat siswa menggunakan LKS dari sekolah.Hasil penelitian ini juga
didukung oleh beberapa penelitian sebelumnya.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ningsih (2012) menunjukkan bahwa
pembelajaran secara kontekstual menjadikan siswa lebih aktif dan termotivasi untuk
menyelesaikan permasalahan-permasalahan dalam belajar dengan menghubungkan
permasalahan tersebut dalam kehidupan nyata mereka.Penelitian ini juga didukung oleh uji
validitas yang dilakukan oleh Hidayati (2011) yang menunjukkan bahwa penggunaan LKS
kontekstual sangat efektif untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa hasil analisis dari aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek kinerja menunjukkan bahwa
penggunaan lembar kerja siswa (LKS) kontekstual berpengaruh positif dalam meningkatkan
hasil belajar siswa pada materi fotosintesis kelas VIII SMP Negeri 4 Malang. Saran yang
dapat direkomendasikan dari penelitian ini antara lain: (1) direkomendasikan penggunaan
LKS kontekstual sebagai media pembelajaran biologi di sekolah, khususnya di SMP Negeri 4
Malang, (2) sebaiknya dilakukan penelitian pengembangan mengenai LKS kontekstual pada
lingkup materi yang lebih luas, agar dapat dihasilkan produk LKS kontekstual yang
selanjutnya dapat digunakan oleh sekolah secara umum, dan (3) Guru sebaiknya terus
memberikan motivasi pada siswa yang pasif dan mendapatkan hasil belajar kurang
memuaskan agar siswa dapat memperbaiki kualitas diri sehingga siswa dapat menjadi lebih
aktif dan mendapatkan hasil belajar yang lebih baik.
5
DAFTAR RUJUKAN
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara.
BSNP. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang
Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.
Berns, R.G. & Erickson P.M. 2001. Contextual Teaching and Learning: Preparing Students
for the New Economy. Journal National Dissemination Center No. 5, Page 1-8.
Hidayati, N. 2011.Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Biologi pada Materi Sistem
Regulasi Kelas XI SMA. Skripsi (tidak diterbitkan). Malang: Universitas Negeri
Malang.
Jumaji.2003. Pembelajaran Kontekstual dan Implementasinya.Makalah disampaikann pada
Workshop Sosialisasi dan Implementasi Kurikulum 2004.
Ningsih, D. U. 2012. Penerapan Strategi Pembelajaran Think Talk Write Berbasis
Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas X-8 SMA
Negeri 1 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2010/ 2011. Jurnal Pendidikan Biologi:
Universitas Sebelas Maret.
Nurhadi, B. Y. & Senduk, A. G. 2004.Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam
KBK. Malang: Universitas Negeri Malang.
Rofiq, Z. 2009. Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan Gaya Kognitif Terhadap Hasil Belajar
Membaca Gambar Teknik Mesin 1.(Online),
(http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/131808343/sinopsis%20strategi%20belajar%20
&%20Gaya%20kognitif.pdf), diakses tanggal 13 Maret 2013.
Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru.
Jakarta: Rajawali Press.
Sudjana, N. 1994.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Sujana, A. 2007.Kamus Lengkap Biologi. Jakarta: Mega Aksara Jakarta.
Susanto, P. 2012. Buku Petunjuk Teknis Praktik Pengalaman Kerja Lapangan: Bidang Studi
Pendidikan Biologi. Buku (tidak diterbitkan). Malang: UPT Program Pengalaman
Lapangan.
6
Download