Peningkatan Hasil Belajar IPA dengan Menggunakan Media

advertisement
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1
Kajian Teori
2.1.1 Hasil Belajar IPA
2.1.1.1 Pembelajaran IPA
. Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar (Udin S. Winataputra, 2008:1.19). Prinsip pembelajaran yang
bersumber dari teori behavioristik yaitu pembelajaran dapat menimbulkan proses belajar dengan
baik bila (1) si belajar berpartisipasi secara aktif, (2) materi disusun dalam bentuk unit-unit kecil dan
diorganisir secara sistematis dan logis, dan (3) tiap respon si pelajar diberi balikan dan disertai
penguatan (Sugandi, 2004:10).
Leo Sutisno (2008:1-42) berpendapat Belajar IPA adalah usaha manusia dalam memahami
alam semesta melalui pengamatan (correct) pada sasaran, serta menggunakan prosedur yang
benar (true), dan dijelaskan dengan penalaran yang sahih (valid). Jadi, belajar IPA mengandung tiga
hal: proses (usaha manusia memahami alam semesta), prosedur (pengamatan yang tepat dan
prosedurnya benar) dan produk (kesimpulan betul).
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan pembelajaran IPA adalah kegiatan yang dilakukan
oleh peserta didik dengan pendidik untuk mempelajari ilmu tentang pristiwa-peristiwa alam yang
selalu berkaiatan dengan kehidupan dan lingkungan.
2.1.1.2 Hasil Belajar
Sudjana (1989: 22) menyimpulkan “Pengertian hasil belajar dalam hal ini adalah kemampuankemampuan yang dimiliki siswa setelah ia melaksanakan pengalaman belajarnya”.
Menurut Iskandar (2001 : 12) hasil belajar IPA berupa fakta-fakta, hukum-hukum, prinsip prinsip klasifikasi dan struktur. Hasil IPA penting bagi kemajuan hidup manusia. Cara kerja
memperoleh itu disebut proses IPA, dalam proses IPA terkandung cara kerja, sikap dan cara berfikir.
. Serta akan tersimpan dalam jangka waktu lama atau bahkan tidak akan hilang selamalamanya karena hasil belajar turut serta dalam membentuk pribadi individu yang selalu ingin
mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan merubah cara berpikir serta menghasilkan
perilaku kerja yang lebih baik.
5
Menurut Darsono (2001:24) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah sebagai
berikut :
1) Kesiapan Belajar
Faktor kesiapan belajar baik fisik maupun psikologis, sikap guru yang penuh perhatian dan
manpu menciptakan situasi kelas yang menyenangkan merupakan implikasi dari prinsip
kesiapan ini.
2) Perhatian
Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis bertujuan pada suatu obyek. Perhatian ini timbul
karena adanya sesuatu yang menarik sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung
dengan baik.
3) Motivasi
Motivasi adalah motif yang sudah menjadi aktif saat orang melakukan suatu aktivitas. Motif
adalah kekuatan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorong orang melakukan
kegiatan tertentu yang mencapai tujuan.
4) Aktivitas Siswa
Aktivitas
siswa
dapat
dilihat
dari suasana belajar yang tercipta dalam proses
pembelajaran yang berlangsung sehingga siswa terlihat aktif berperan.
5) Mengalami sendiri
Dalam melakukan sesuatu sendiri akan memberikan hasil belajar yang lebih
mendalam.
6) Pengulangan
Adanya latihan-latihan akan berarti bagi siswa untuk lebih meningkatkan kemampuan dan
pemahaman materi.
7) Balikan dan Penguatan
Balikan adalah masukan yang sangat penting bagi siswa maupun guru. Penguatan
adalah tindakan yang menyenangkan dari guru terhadap siswa yang telah berhasil
melakukan suatu perbuatan belajar.
6
8) Perbedaan individual
Karakteristik yang berbeda baik fisik maupun perbedaan tingkat kemampuan dan minat
belajar memerlukan perhatian khusus agar perkembangan siswa tetap berlangsung baik sesuai
dengan kemampuan masing-masing siswa
Berdasarkan faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar di atas menunjukkan bahwa
belajar itu merupakan proses yang cukup kompleks. Artinya pelaksanaan dan hasilnya sangat
ditentukan oleh faktor-faktor di atas. Bagi siswa yang berada dalam faktor yang mendukung
kegiatan belajar akan dapat dilalui dengan lancar dan akan memperoleh prestasi atau hasil belajar
yang baik. Untuk mencapai hasil yang baik guru harus kreatif dalam pembelajaran, yaitu dengan
menggunakan media yang menarik dan menggunakan pendekatan sesuai dengan karakteristik
siswa.
Dengan pengggunaan media gambar sebagai objek dalam metode demonstrasi mampu
meningkatkan kegiatan belajar siswa sehingga hasil belajar dapat meningkat dengan baik dan
sesuai dengan harapan.
2.1.1.3 Pentingnya Belajar IPA
Menurut tradisi behaviouris belajar didefinisikan sebagai perubahan tingkah laku yang
relatif permanen. Sedangkan dalam tradisi konstruktivis, belajar didefinisikan sebagai proses
konstruksi
pengetahuan. Tradisi
developmental
menyarankan agar pengajaran disesuaikan
dengan tingkat perkembangan intelektual siswa (untuk usia SD adalah praoperasional dan
operasional konkrit). Tradisi information processing menjelaskan bagaimana otak bekerja selama
belajar, yaitu mirip kerja komputer: ada input, proses, dan output.
Belajar IPA pada tingkat SD didefinisikan sebagai suatu kumpulan pengetahuan yang
tersusun secara alam. Perkembangan IPA tidak hanya ditandai dengan adanya fakta, tetapi
juga oleh adanya metode ilmiah dan sikap ilmiah. Metode ilmiah dan pengamatan ilmiah
menekankan pada hakikat IPA.
Pelajaran IPA di SD sebagai dasar atau landasan bagi pengembangan pelajaran IPA pada
tingkat yang lebih tinggi. Untuk mencapai tujuan tersebut, prosedur pengajaran yang baik mutlak
diperlukan
guru.
Pelajaran IPA di SD diajarkan bukanlah sekedar bertujuan siswa dapat
mengetahui ilmu tentang alam saja, tetapi lebih luas jangkaunnya yaitu dapat berkembang terus
kepribadiannya secara wajar.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan belajar IPA sangatlah penting karena belajar
IPA konsep-konsepnya diperoleh melalui suatu proses dengan menggunakan metode ilmiah
dan diawali dengan sikap ilmiah kemudian diperoleh hasil (produk).
7
2.1.2 Media Gambar dalam Pendekatan Metode Demonstrasi
2.1.2.1 Penggunaan Media Gambar
Kendala yang sering muncul di sekolah adalah verbalisme. Yang terdapat dalam tiap situasi
belajar, yakni apabila para siswa diberi kata-kata tanpa memahami artinya. Jika pembelajaran
dilakukan
hanya dengan cara menghafal, akan memudahkan timbulnya verbalisme, kurang
menarik, kurang menyenangkan, dan cepat membosankan. Pembelajaran akan lebih menarik dan
lebih berhasil, apabila dihubungkan dengan pengalaman-pengalaman yang mengkondisikan siswa
sehingga dapat melihat, meraba, mengucap, berbuat, mencoba, berpikir dan sebagainya. Untuk itu
guru perlu menggunakan media dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Maksud dan tujuan
penggunaan media pembelajaran adalah untuk memberikan variasi, memberikan lebih banyak
realitas dalam pembelajaran, sehingga lebih terwujud, lebih terarah dan mempercepat tercapainya
tujuan pembelajaran.
Media sebagai alat bantu dalam pembelajaran, secara garis besar bermanfaat untuk.
1) Menambah kegiatan belajar murid.
2) menghemat waktu belajar (ekonomis),
3) menjadikan hasil belajar lebih permanen,
4) membantu para siswa yang ketinggalan dalam pelajarannya,
5) membangkitkan minat perhatian (motivasi) dan aktivitas pada siswa,
6) memberikan pemahaman yang lebih tepat dan jelas.
(S. Nasution. 1995 : 94-99)
Media yang dimaksud dalam penelitian ini adalah media gambar yaitu merupakan media
paling nyata yang sangat membantu guru dalam menerapkan sesuatu kepada siswanya. Pengajaran
realitas yang diselenggarakan di kelas dapat membantu siswa memahami materi yang. Gambar
yang digunakan yaitu gambar bentuk benda dan kegunaannya. Kelebihan media gambar
dibandingkan dengan media yang lain adalah:
a. Sifatnya kongkret, lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibandingkan media verbal
semata
b. Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu karena tidak semua benda atau objek dapat
dibawa ke kelas
c. Dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita
d. Dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja sehingga dapat mencegah atau
membetulkan kesalahpahaman
e.
Mudah diperoleh serta digunakan, tanpa memerlukan peralatan khusus
8
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang berarti perantara atau pengantar..
Media adalah perantara atau pengantar pesan. Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education
Association/NEA) bahwa media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik cetak maupun audiovisual
serta peralatannya. Media hendaknya dapat dilihat, didengar dan dibaca. Media juga dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa dalam pembelajaran.
2.1.3. Metode Demonstrasi
Kata demonstrasi berarti menyelidiki dengan cara mencari informasi dan melakukan
pertanyaan-pertanyaan. Dengan metode demonstrasi ini pembelajar dimotivasi untuk aktif berpikir,
melibatkan diri dalam kegiatan dan mampu menyelesaikan tugas sendiri.
Pembelajaran demonstrasi adalah kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal
seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia atau peristiwa)
secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya
dengan penuh percaya diri (Nur & Wikandari, 2000:10).
Model pembelajaran demonstrasi dibentuk atas dasar discoveri (penemuan) adalah proses
mental dimana siswa mengasimilasikan suatu konsep atau suatu prinsip. Proses mental Metode
demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan benda, kejadian, aturan, dan
urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media
pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan serta
metode digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda.
Demonstrasi adalah peragaan suatu proses suatu peristiwa atau benda sampai pada
penampilan. Kembali suatu peristiwa. Adapun metode demonstrasi dalam konteks pembelajaran
dapat diartikan sebagai metode mengajar dengan menggunakan peragaan untuk memperjelas
suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu dengan jalan
mendemonstrasikan terlebih dulu kepada siswa. Metode demonstrasi dapat juga diartikan sebagai
pertunjukan suatu proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah
laku yang dicontohkan.
Manfaat psikologis pedagogis dari metode demonstrasi adalah :
a. Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan .
b. Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.
c. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa
9
2.1.3.1. Kelebihan Metode Demonstrasi.
a. Membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau kerja suatu benda
.b. Memudahkan berbagai jenis penjelasan .
c. Kesalahan-kesalahan yang terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki melaui pengamatan dan
contoh konkret, dengan menghadirkan obyek sebenarnya.
2.1.3.2.Kelemahan Metode Demonstrasi
Anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang akan dipertunjukkan.
b. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan
c. Sukar dimengerti bila didemonstrasikan oleh guru yang kurang menguasai apa yang
didemonstrasikan.
2.1.3.3. Cara Mengatasi kelemahan Metode demonstrasi
Dr. H. Syaiful Sagala, op.cit., hlm. 212, beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi
kelemahan-kelemahan meode demonstrasi. yakni
1) Menentukan hasil pembelajaran yang ingin dicapai pada setiap pertemuan,
2) Mengarahkan demonstrasi sebaik mungkin shingga siswa memperoleh pengertian dan gambaran
yang benar,
3) Pilih dan kumpulkan alat-alat demonstrasi yang akan digunakan,
4) Usahakan agar semua siswa dapat mengikuti pelaksanaan demonstrasi dengan baik sehingga
memperoleh pengertian dan pemahaman yang sama,
5) Berikan pengertian yang sejelas-jelasnya tentang landasan teori yang akan didemonstrasi,
6) Hindari pemakaian istilah yang tidak dipahami murid,
7) Sedapat mungkin bahan pelajaran yang didemonstrasikan adalah hal-hal bersifat praktis dan berguna dalam kehidupan sehari-hari,
8) Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilaksanakan.
2.2. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan
Banyak penelitian yang dilakukan dalam rangka penelitian kualitas pembelajaran dengan
menggunakan metode demonstrasi akan tetapi berbeda dengan penelitian yang penulis lakukan ini,
diantaranya adalah:
Menurut Asih Setiyaning Hastuti ( 2003 : XI ) peningkatan hasil belajar IPA dengan
menggunakan metode demonstrasi pada siswa Kelas I SD Negeri 2 Nyilir Kecamatan Kendal
Kabupaten Kendal, hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran IPA melalui metode
10
demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa Kelas I SD Negeri 2 Nyilir dengan nilai
rata – rata siklus I 6,49, siklus II 7,25, dan siklus III 7,75.
2.3. Kerangka Pikir.
Dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar diharapkan ada media pembelajaran kongkret
yang bisa membantu siswa memahami konsep-konsep IPA. Pelajaran IPA biasanya sulit dipahami
dan diterima oleh siswa. Oleh karena itu diperlukan suatu penyelenggaraan proses pembelajaran
yang dapat membantu menumbuhkan minat dan motivasi dalam pembelajaran .
Media gambar mempunyai kelebihan antara lain : menarik perhatian siswa untuk melakukan
kegiatan, dan akhirnya pemahaman siswa tentang penyelesaian dalam menyelesaikan soal.
Proses mental misalnya; mengamati, menjelaskan, mengelompokkan, membuat kesimpulan dan
sebagainya:
Kondisi Awal
TINDAKAN
Kondisi Akhir
Guru masih
menerapkan
ceramah
Guru menggunakan
media Gambar,
metode demonstrasi
a.
b.
c.
a. Hasil belajar siswa
rendah
b. Keaktifan siswa rendah
c. Pembelajaran berpusat
pada guru
a. Siklus 1
b. Siklus 2
Kondisi hasil belajar meningkat
Aktivitas siswa meningkat
Keterampilan guru dalam mengajar baik.
Gambar. 2.1 Kerangka Pikir
Dari gambar kerangka pikir jelas bahwa kondisi awal sebelum menggunakan media
gambar dan melalui metode demonstrasi hasil belajar siswa pada pelajaran IPA rendah dan
siswa kurang aktif dalam pembelajaran serta pembelajaran hanya berpusat pada guru. Setelah
menggunakan media gambar dan metode demonstrasi maka hasil belajar siswa pada pelajaran
IPA meningkat
11
2.4. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian dari kerangka teoritis diatas maka dapat diturunkan hipotesis tindakan
antara lain: “dengan menggunakan media gambar melalui metode demonstrasi dapat meningkatkan
hasil belajar IPA pada siswa kelas II SD Negeri 5 Menduran Kecamatan Brati Kabupaten Grobogan
semester 1 tahun pelajaran 2012/2013”.
Download