SIARAN PERS Biro Hubungan Masyarakat Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Telp: 021-3860371/Fax: 021-3508711 www.kemendag.go.id Aturan Baru Label Nutrisi, Kemendag Ingatkan Eksportir Mamin ke Chile Jakarta, 18 Juni 2016 – Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan mengingatkan para ekportir makanan dan minuman (mamin) yang mengekspor produknya ke Chile mengenai peraturan baru pencantuman label kandungan nutrisi. Pemerintah Chile menerapkan aturan baru tentang mamin dalam kemasan yang siap makan dan minum namun melebihi batas maksimal kalori, gula, garam, dan lemak jenuh yang ditetapkan, harus mencantumkan label berwarna hitam. Demikian ditegaskan Plt Dirjen Perdagangan Luar Negeri (Daglu) Karyanto Suprih di hadapan para eksportir dan pelaku usaha di Jakarta, Selasa lalu (14/6). Aturan baru batas maksimal kandungan nutrisi itu akan diberlakukan Pemerintah Chile pada 26 Juni 2016. “Kemendag berharap para eksportir makanan dan minuman, baik yang sudah melakukan ekspor ke Chile maupun yang akan melakukan ekspor ke negara Chile dapat memahami peraturan baru ini sehingga tidak mendapatkan hambatan dalam memasarkan produknya,” tutur Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Karyanto Suprih. Hadir pada sosialisasi tersebut yaitu asosiasi (Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia/GAPMMI) dan industri makanan dan minuman yang sudah atau akan melakukan ekspor ke Chile seperti PT. Indofood Sukses Makmur, PT. Smart Tbk. dari grup Sinar Mas, PT. Seasonal Supplies Indonesia, dan PT. Nutrifood. Karyanto menjelaskan, Pemerintah Chile menerapkan ketentuan label nutrisi tersebut untuk menjaga kesehatan warganya dari makanan atau minuman yang mengandung gula, lemak jenuh, garam, dan kalori yang tinggi. Peraturan ini merupakan turunan dari Undang-Undang Chile No. 20.606 dan telah ditandatangani Presiden Chile pada 16 April 2015 lalu. Regulasi ini mengatur pencantuman label terkait nutrisi di semua produk makanan dan minuman olahan/makanan dalam kemasan yang dapat langsung dikonsumsi yang beredar di Chile. Pemerintah Chile menetapkan batas maksimal kandungan gula, lemak jenuh, garam, dan kalori dalam makanan dan minuman yang dikecualikan dari ketentuan label tersebut yaitu: Kalori kcal/100 mg Sodium Mg/100 g Gula g/100 g Lemak Jenuh g/100 g Batas maksimum kandungan untuk makanan padat 275 400 10 4 Batas maksimum kandungan untuk makanan cair 70 10 5 3 Ketentuan Setiap produk makanan yang mengandung energi, sodium (garam), gula, dan lemak jenuh yang melebihi ketetentuan dalam tabel di atas harus mencantumkan logo segi delapan (octagonal) di kemasan dengan dasar warna hitam dan batas pinggiran putih yang di dalamnya tertulis ALTO EN AZUCARES (berlebihan gula), ALTO EN GRASAS SATURADAS (berlebihan kandungan lemak jenuh), ALTO EN SODIO (berlebihan sodium), dan ALTO EN CALORIAS (berlebihan kalori); serta di bawahnya terdapat tulisan Ministerio de Salud/Kementerian Kesehatan. Selain itu, ditetapkan pula perubahan peraturan untuk publikasi komersial (iklan) produk makanan yang ditujukan kepada anak di bawah 14 tahun, bahwa dilarang mencantumkan gambar-gambar binatang, manusia, kartun, animasi, dan gambar-gambar lainnya yang menarik perhatian golongan umur tersebut. Karyanto mengatakan bahwa Direktorat Pengamanan Perdagangan (DPP) akan terus memantau setiap perkembangan dari peraturan ini dengan berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Chile dan Kepala ITPC di Santiago. Sementara itu, Direktur DPP Pradnyawati menegaskan akan terus memantau dampak aturan ini agar akses pasar produk Indonesia di Chile dapat tetap terbuka dan produk Indonesia tetap beredar di sana. “Kami pun siap menyampaikan sanggahan apabila dalam peraturan tersebut terdapat ketentuan yang tidak sesuai dengan WTO dan berpotensi menjadi hambatan bagi akses pasar produk Indonesia di Chile,” tegas Pradnyawati. Ekspor makanan dan minuman dalam kemasan dari Indonesia ke Chile selama 3 tahun terakhir (2013-2015) mencapai nilai USD 4 juta, atau meraih pangsa 0,07% dari total ekspor makanan dan minuman dalam kemasan dari Indonesia ke seluruh dunia yang mencapai nilai USD 5,5 miliar. Meskipun pangsa tersebut terbilang kecil, lanjut Pradnyawati, Chile menjadi harapan bagi Indonesia sebagai hub untuk ekspansi ekspor produk makanan minuman Indonesia ke kawasan Amerika Latin. Hal ini dikarenakan Chile memiliki jaringan Free Trade Agreement yang sangat luas, baik di benua Amerika sendiri maupun antarkawasan. --selesai-Informasi lebih lanjut hubungi: Luther Palimbong Kepala Biro Humas Kementerian Perdagangan Telp/Fax: 021-3860371/021-3508711 Email: [email protected] Pradnyawati Direktur Pengamanan Perdagangan Ditjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Telp/Fax: 021-3857955/021-3863937 Email: [email protected]