III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Rangkaian penelitian dilaksanakan pada bulan Juli - Oktober tahun 2012. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Sedangkan analisis kesuburan tanah dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. B. Alat dan Bahan Penelitian 1. Alat Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini antara lain adalah cangkul, meteran, alat tulis, kompas, GPS (Global Positioning System), kantong plastik, pisau belati,flakon dan alat-alat analisis kimia tanah. 2. Bahan Bahan-bahan yang digunakan antara lain, sampel tanah yang berasal dari Kabupaten Wonogiri, aquades dan bahan analisis kimia tanah. C. Tata Laksana Penelitian Penelitian ini dibagi mennjadi tiga kegiatan yaitu persiapan dan pengambilan sampel yang meliputi penentuan titik sampel dan pengambilan sampel, analisis laboratorium, dan analisis data hasil penelitian. 1. Persiapan dan Pengambilan Sampel a. Penentuan titik sampel Penentuan tititk sampel tanah menggunakan metode purposive sampling. Purposive sampling sendiri adalah metode pengambilan sampel secara sengaja berdasarkan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Pengambilan sampel mengacu pada peta kerja. Sampel yang diambil tersebar diberbagai Kecamatan di wilayah Kabupaten Wonogiri, dengan rincian sebagai berikut : 13 Tabel 1. Lokasi Titik Sampel No. Jenis Tanah Kecamatan 1 Litosol Slogohimo, Nguntoronadi, Giriwoyo, Pracimantoro dan Manyaran 2 Latosol Jatisrono, Karang Tengah dan Ngadirojo 3 Mediteran Giriwoyo, Wuryantoro dan Purwantoro 4 Grumosol Selogiri dan Kismantoro 5 Regosol Wuryantoro 6 Andosol Jatipuro 7 Aluvial Baturetno Sumber : Peta kerja Kabupaten Wonogiri b. Pengambilan sampel Pengambilan sampel tanah dilakukan pada areal lahan pertanian dengan mengambil tanah pada daerah perakaran efektif (20cm-40cm). Pengambilan sampel dilakukan pada titik-titik yang telah ditentukan sebelumnya. Tiap-tiap sampel yang diambil merupakan komposit dari 5 pengambilan sampel yang berdasarkan arah mata angin dengan jarak 50100 meter tergantung kondisi dilapangan. Masing-masing titik diambil kurang lebih 1,5 Kg tanah. 2. Analisis Laboratorium Analisis tanah dilakukan di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah Fakultas Pertanian UNS. Analisis tanah dilakukan untuk mengetahui tingkat kesuburan dari sampel yang telah didapatkan sebelumnya. Parameter yang dianalisis antara lain analisis pH, bahan organik tanah, kandungan N, P, K, Ca, Mg, S dan KPK. Tabel 2. Parameter Analisis Tanah No. Variable Pengamatan 1 pH tanah dengan perbandingan 1 (tanah) : 2,5 (aquadest) 2 Bahan organik dengan metode Walkley and Black 3 N total tanah metode Kjeldahl 4 P tersedia Bray I 5 K tertukar ekstrak amonium asetat 6 Ca-tertukarekstrak amonium asetat 7 Mg-tertukar ekstrak amonium asetat 8 S ekstrak BaCl2-Tween 9 KPK (kapasitas pertukaran kation) dengan ekstrak amonium asetat Sumber : Juknis Analisis Kimia Tanah Keterangan pH meter Kolorimeter Titrasi Spektrofotometer Flamefotometer AAS AAS Spektrofotometer Titrasi 3. Analisis Data Hasil Penelitian Kegiatan analisis data hasil penelitian merupakan kegiatan mengolah data kuantitafif yang merupakan hasil dari analisis laboratorium yang dilakukan sebelumnya. Data tersebut meliputi, pH tanah, kadar bahan organik, N total, P tersedia, K, Ca, Mg tertukar, S dan KPK. Hasil dari analisis selanjutnya diolah sehingga mendapatkan perhitungan kebutuhan unsur hara bagi budidaya tanaman cabai, bawang merah dan kacang panjang. Penentuan rekomendasi pemupukan sendiri didasari oleh ketersediaan unsur hara didalam tanah, kebutuhan unsur hara oleh tanaman budidaya dan unsur hara yang hilang pada saat panen (Dierolf et al. 2001). Hasil yang didapatkan nantinya berupa rekomendasi pemupukan untuk budidaya tanaman cabai, bawang merah dan kacang panjang dengan menggunakan pupuk urea, SP-36, KCl, ZA dan dolomit.