Bisnis Indonesia – 26/04/2017, Hal. 22 Bancassurance Masih Jadi Andalan Bisnis Indonesia – 26/04/2017, Hal. 21 Premi Dua Perusahaan Tumbuh Stagnan 25/04/2017 Laba Bersih Allianz Indonesia Turun Rp2,51 Miliar di 2016 http://infobanknews.com/laba-bersih-allianz-indonesia-turun-rp251-miliar-di-2016/ Jakarta – Allianz Indonesia mencatat laba bersih gabungan (dari lini usaha asuransi jiwa dan umum) sebesar Rp837,49 miliar, atau mengalami penurunan sebesar Rp2,51 miliar (0,3 persen) bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp840 miliar. Country Manager & Direktur Utama Allianz Life Indonesia Joachim Wessling mengatakan, penurunan laba bersih di sepanjang tahun lalu, disebabkan oleh tantangan yang dihadapi oleh lini asuransi umum. Namun, bila dilihat dari laju pertumbuhan tahunan majemuk (Compunding Annual Growth Rate) selama 4 tahun terakhir, laba bersih Allianz Indonesia masih menunjukkan tren positif atau tumbuh 17 persen. Kendati laba bersih Allianz Indonesia mengalami penurunan di 2016, kata dia, dari sisi pendapatan premi bruto (Gross Written Premium/GWP) gabungan tercatat mengalami peningkatan sebesar 1,4 persen menjadi Rp10,19 triliun, bila dibandingkan dengan akhir tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp10,04 triliun. Total aset gabungan Allianz Indonesia juga mengalami peningkatan 8 persen dari Rp29,77 triliun menjadi Rp32,17 triliun di 2016. “Pertumbuhan yang terjadi adalah berkat upaya kami untuk selalu menjaga kepercayaan lebih dari 7 juta tertanggung dan memberikan pelayanan yang prima dalam memenuhi kebutuhan pengelolaan risiko keuangan mereka. Oleh karenanya, bahkan di tengah-tengah kondisi pasar yang penuh tantangan, jumlah nasabah kami mengalami peningkatan,” ujar dia dalam keterangannya, di Jakarta, Selasa, 25 April 2017. Dia merinci, lini usaha asuransi jiwa yang berada di bawah entitas PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life) yang bergerak di lini usaha asuransi jiwa mencatatkan pendapatan premi bruto Rp9,09 triliun di 2016, atau meningkat 3,1 persen dari Rp8,82 triliun di tahun 2015. Dari sisi laba bersih (net income), Allianz Life juga mencatat pertumbuhan sebesar 11,6 persen dari Rp806 miliar di 2015 menjadi Rp899 miliar di 2016. “Dana kelolaan Allianz Life juga mengalami peningkatan hingga mencapai Rp27 trilliun di tahun 2016,” ucapnya. Sedangkan dari lini bisnis asuransi umum di bawah entitas PT Asuransi Allianz Utama Indonesia (Allianz Utama) pada 2016, mencatatkan pendapatan premi bruto sebesar Rp1,09 triliun atau turun sebesar 10,8 persen bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sementara itu, laba operasional juga mengalami penurunan menjadi Rp46,55 miliar pada 2016. Penurunan ini disebabkan antara lain oleh kondisi pasar yang menantang bagi bisnis asuransi umum di tahun 2016. Di sisi lain, fokus perusahaan di segmen ritel (asuransi kendaraan, kecelakaan diri, properti dan asuransi perjalanan) terus mengalami pertumbuhan seperti yang diharapkan. Hal ini ditunjukkan dari laju pertumbuhan tahunan majemuk (CAGR) segmen ritel selama 4 tahun terakhir sebesar 15,4 persen Secara keseluruhan di 2016, segmen ritel Allianz Utama mengalami pertumbuhan sebesar 13 persen. Pertumbuhan yang dicapai tidak lepas dari kuatnya kepercayaan nasabah, khususnya dari segmen ritel. Hal ini juga terlihat dari jumlah polis dari seluruh lini usaha asuransi umum yang mengalami peningkatan sebesar 54,4 persen, dari 84.843 polis pada 2015 menjadi 130.964 polis pada 2016. (*) By Rezkiana Nisaputra Harian Kontan – 26/04/2017, Hal. 24 Kinerja AXA dan Allianz Life Meningkat Kompas – 26/04/2017, Hal. 18 Bisnis Allianz Indonesia Terus Tumbuh Rakyat Merdeka – 26/04/2017, Hal. 18 Genjot Bisnis Bancassurance BRI dan BRI Life Berkolaborasi 25/04/2017 BRI Life genjot segmen mikro http://keuangan.kontan.co.id/news/bri-life-genjot-segmen-mikro JAKARTA. PT Asuransi BRI Life makin gencar memanfaatkan kerja sama dengan induk usaha. BRI Life menilai potensi bisnis dengan kerja sama tersebut masih cukup besar, terutama untuk bermain di segmen mikro lewat kerja sama bancassurance. Direktur BRI Life Fabiola Sondakh menilai, potensi di segman mikro ini tak lepas dari banyaknya nasabah mikro yang dipunya Bank BRI. Tapi baru segelintir potensi captive market ini yang sudah bisa digarap perusahaannya. Saat ini, nasabah mikro dari bank pelat merah tersebut mencapai sekitar 11 juta jiwa. "Tapi yang sudah bisa didapat BRI Life menjadi nasabah paling baru 3% saja," kata dia, Selasa (25/4). Padahal dengan premi yang murah, produk asuransi mikro disebutnya bakal cocok dengan profil nasabah mikro dari Bank BRI. Makanya untuk tahun ini dia bilang perusahaannya akan makin mendorong pemasaran produk tersebut lewat bancassurance. Di antaranya dengan masuk lebih dalam ke jaringanjaringan yang dimiliki oleh Bank BRI. Mulai dari kantor unit sampai ke Teras BRI. Dengan upaya ini, BRI Life mengejar agar bisa punya satu juta nasabah sampai akhir tahun nanti. Sedangkan secara total, perseroan ini mengincar target premi bisnis baru sebesar Rp 1 triliun. Reporter Tendi Mahadi 26/04/2017 Gejot Asuransi Mikro, BRI Life Andalkan Induk Perusahaan http://finansial.bisnis.com/read/20170426/215/647968/gejot-asuransi-mikro-bri-life-andalkan-indukperusahaan Bisnis.com, JAKARTA- PT Asuransi BRI Life mengandalkan induk usaha yaitu PT Bank Rakyat Indonesia untuk mengembangkan potensi bisnis di segmen mikro yaitu melalui bancassurance. Direktur Pemasaran BRI Life Fabiola N. Sondakh mengklaim kinerja jalur distribusi in branch sales bancassurance BRI life terus melaju seiring dengan dukungan dari induk perusahaan yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. “Apalagi bancassurance menjadi penyumpang terbesar, size-nya bisa dikatakan mencapai 80% dari semua premi yang terkumpul,” kata Fabiola, Selasa(25/4). Dia mengatakan potensi segmen mikro juga tidak terlepas dari banyaknya nasabah yang dimiliki Bank BRI. Nasabah mikro yang dimiliki oleh Bank BRI sekitar 11 juta jiwa.“Yang sudah didapat BRI Life menjadi nasabah baru sekitar 3% saja,” katanya Dia mengungkapkan pemasaran melalui produk saluran bancassurance dinilai menjanjikan lantaran adanya kepastian pangsa pasar yakni para nasabah bank baik individu maupun korporasi. Pasalnya, jalur distribusi tersebut, kata Fabiola, dapat lebih mengguntungkan bagi nasabah, lantaran dalam membeli produk asuransi dapat langsung melalui bank yang dimiliki. Melalui kekutan kapital, manajemen, dan infrastruktur yang dimiliki induk perusahaan dengan jumlah 52 juta nasabah, pihaknya optimistis dapat mencapai target perusahan serta dapat menjadi asuransi jiwa terbesar di Indonesia dalam kurun waktu lima tahun ke depan. BRI Life memiliki tenaga penjualan pada jalur distribusi bancassurance kurang lebih sebanyak 596 orang tenaga penjual yang tersebar di 475 unit kerja bank BRI di seluruh Indonesia. Rencananya, perusahaan bakal menambah jumlah tenaga pemasar hingga 3.000 orang dalam kurun waktu dua tahun ke depan. Melalui penambahan jumlah tenaga pemasar pihaknya yakin premi penjualan bancassurance bakal meningkat. Adapun untuk pendapatan premi 2017, BRI Life optimis mematok pencapaian lebih dari Rp1 triliun. Sebelumnya, pendapat premi BRI Life sepanjang 2016 telah mencapai Rp233 miliar. Realisasi itu meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni Rp69 miliar Oleh :Asteria Desi Kartika Sari Suara Pembaruan – 25/04/2017, hal. 9 (Berita Photo) Produk Terbaru Sinarmas MSIG Life Suara Pembaruan – 25/04/2017, hal. 9 (Berita Photo) Inovasi FWD Life