a.fmodul pencegahan

advertisement
MODUL ASUHAN NEONATUS, BAYI,
BALITA, DAN ANAK PRA SEKOLAH
PENCEGAHAN INFEKSI
Semester 3
KEGIATAN BELAJAR 2
PRODI D- III KEBIDANAN MEDAN
JURUSAN KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES MEDAN
Mata Kuliah ini Menjelaskan tentang konsep dasar pencegahan infeksi pada
neonatus,bayi dan balita, konsep dasar rawat gabung, peran bidan dalam asuhan primer neonatus
dan bayi. Setelah mempelajari modul ini mahasiswa saudara akan dapat :
1. Menjelaskan Konsep dasar pencegahan infeksi pada neonatus dan bayi
2.
Konsep dasar rawat gabung,
3.
Melaksanakan peran bidan dalam asuhan primer neonatus dan bayi 2 – 6
minggu.
Pemahaman tentang pengertian neonatus ,fisiologi neonatus, dan kebutuhan neonatus
akan dapat mendukung mahasiswa dalam mempelajari konsep dasar pencegahan, konsep dasar
rawat gabung, dan memberikan asuhan primer.
Proses pembelajaran tentang konsep dasar asuhan neonatus yang sedang anda miliki
sekarang Dapat berjalan dengan baik dan lancar bila anda mengikuti langkah-langkah belajar
sebagai berikut :
1. Baca dan pahami batasan neonatus, bayi dan balita.
2. Pahami tentang infeksi secara umum
3.
Memahami Tentang penyakit infeksi pada neonates
4. Memahami tentang pencegahan Penyakit Pendahuluan
PENCEGAHAN INFEKSI
2
Menyelesaikan kegiatan belajar ini saudara diharapkan mampu memahami ten- tang
pencegahan infeksi pada neonatus dan bayi
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar ini, Saudara akan dapat:
1. Menjelaskan pencegahan infeksi pada neonatus dan bayi.
2. Menjelaskan prinsip dasar dan pelaksanaan pencegah infeksi
3. Mendeskripsikan langkah-langkah pemeriksaan fisik.
4. Menjelaskan langkah-langkah promotif/ preventif untuk pencegahan infeksi.
5. Mengidentifikasi tanda /kecurigaan adanya sepis
Dalam kegiatan belajar ini anda akan mempelajari materi tentang :
1. Pencegahan infeksi pada neonatus dan bayi
2. Prinsip dasar dan pelaksanaan pencegahan infeksi,
3. Hal hal yang perlu dilakukan/dikaji pada pemeriksaan fisik,
4. Langkah-langkah promotif /preven- tif pencegahan infeksi
5. Tanda dan kecurigaan adanya sepsis
Seperti anda ketahui bahwa neonatus ini banyak mengalami adaptasi antara kehidupan
intra eterin dan extra uterin, sehingga banyak hal yang harus diantisipasi agar neonatus bisa
bertahan dan survive dalam kehidupanya termasuk mencegah neonatus dari serangan berbagai
kuman dan bakter.
Cara apa saja yang bisa anda lakukan untuk mencegah infeksi pada bayi? Selama kehamilan
bayi berada pada lingkungan steril, namun setelah lahir dia dihadapkan pada sejumlah organism
yang mengkoloni di kulit, nasofaring, dan saluran gastrointestinal. Hal-hal apa saja yang
menimbulkan resiko infeksi pada bayi? Morbiditas dan mortalitas bayi baru lahir cukup tinggi
terjadi di pelayanan kesehatan primer, terutama di negara-negara berkembang.
Asuhan bagi bayi baru lahir, selain imunisasi tetanus toksoid maternal sewaktu hamil dan
pengobatan untuk pencegahan sifilis kongenital, juga mencakup tindakan preventif lain yang
melindungi janin dan bayi baru lahir secara rutin. Pemeriksaan laboratorium HIV pada masa
perinatal dan pengobat
Anti-retrovirus masih terbilang sedikit di negara beresiko tinggi. Selain itu, skrining dan
pengobatan untuk infeksi lainya belum ada, dan jika ada, biayanya mahal dan kemampuan
pemeriksaan laboratorium masih kurang. Untuk itu,diperlukan upaya pencegahan infeksi pada
bayi baru lahir yang merupakan standar kewaspadaan baku dalam asuhan bayi baru lahir.
Bayi baru lahir mempunyai sekurang-kurangnya satu luka bedah terbuka (tali pusat ) yang
masih sangat rentan terhadap infeksi. Sirkumsisi, jika dilakukan, juga dapat menja- di akses
mikroorganisme. Oleh sebabitu, untuk meminimalkan resiko infeksi pada bayi baru lahir, semua
tempat harus di bersihkan dengan menggunakan tehnik aseptik. Pencegahan telah lama menjadi
satu satunya alternatif dalam memerangi infeksi bayi baru lahir yang menghancurkan (mis:
Rubella kongental, CMV, Varicella, Sifilis, Toxoplas- ma, dan tetanus).
Selama 50 tahun terakhir upaya pencegahan telah mengurangi resiko infeksi janindan bayi
baru lahir dinegara negaraberkembang. Keberhasilan ini di capai melalui :
1. Imunisasi maternal (tetanus, rubella, varicella, dan hepatitis B)
2. Pengobatan antenatal sifilis maternal, gonorrhoea, dan klamidia. Uraian Materi
3. Penggunaan profilaksis obat tetes mata post natal untuk mencegah infeksi mata
(konjungtivitis) karena klamidia,gonorrhoea, dan jamur (kandida)
4. Pengobatan dengan obat anti retrovirus maternal,( antenatal dan intrapartum) dan bayi
baru lahir (post natal)untuk mencegah HIV.
Untuk meminimalkan resiko infeksi bayi baru lahir dapat dilakukan upaya berikut:
1. Pakai sarung tangan, apron plastik, atau karet jika menangani bayi (membersihkan darah,
mekonium, atau cairan amnion dari kulit bayi )
2. Bersihkan darah dan cairan tubuh lainya secara hati-hati dengan menggunakan kapas ,
bukan kasa yang dicelupkan kedalam air hangat, lalu keringkan kulit.
3. Cuci tangan sebelum memegang atau merawat bayi. Alternatifnya dapat menggu- nakan
produk antiseptik yang mengandung alkohol dan tidak mengandung air.
4. Tunda membersihkan bayi baru lahir sampai suhunya stabil (biasanya 6 jam). Area yang
sangat penting adalah area bokong dan perineal. Area ini harus selalu dibersi- hkan pada
setiap penggantian popok atau sesering mungkin dengan menggunakan kapas yang
dicelupkan kedalam air sabun hangat,kemudian keringkan dengan ha- ti-hati.
5. Tidak ada satu cara perawatan tali pusat yang terbukti paling baik dalam mencegah
kolonisasi infeksi. Biasanya adalah dengan mencuci tangan atau memakai antiseptik
sebelum dan sesudah perawatan tali pusat.
6. Tali pusat harus bersih dan kering.
7. Jangan tutup tali pusat dengan gurita.
8. Popok di lipat dibawah tampuk tali pusat.
9. Jika tampuk tali pusat kotor, hati-hati, cuci tangan dengan air matang yang diberi sabun,
bersihkan dengan air matang dan keringkan.
10. Jelaskan pada ibu bahwa jika tampuk tali pusat terlihat kemerahan atau bernanah, segera
bawa bayi ke klinik atau kerumah sakit.
A. INFEKSI NEONATAL
Infeksi Neonatal adalah :
a. Merupakan sindroma klinis dari penyakit sisitemik akibat infeksi selama satu
bulan pertama kehidupan.
b. Bakteri, virus, jamurdan protozoa dapat menyebabkan sepsis pada bayi baru lahir
B. PRINSIP DASAR DAN PELAKSANAAN PENCEGAHAN INFEKSI
1. Tanda awal sepsis pada BBL tidak spesifik
2. Mekanisme daya tahan tubuh neonatus masih imatur  memudahkan invasi
mikroorganisme
3. Infeksi pada neonatus bisa terjadi saat antenatal, intra natal dan pasca natal
4. Faktor risiko terjadinya sepsis neonatorum : Ibu demam sebelum dan selama persalinan,
ketuban pecah dini, persalinan den- gan tindakan, timbul asfiksia pada saat lahir, BBLR
5. Terapi awal pada BBL dgn infeksi harus segera dilakukan tanpa menunggu hasil kultur
C. PELAKSANAAN PENCEGAHAN INFEKSI
Pengkajian Data Pengkajian yang tepat akan menghasilkan data yang tepat dan akurat untuk
itu ada baiknya anda pelajari yang harus saudara lakukan pada pasen / bayi dengan infeksi
1. Riwayat ibu mengalami infeksi intra uterin, demam dengan kecurigaan infeksi be- rat
atau ketuban pecah dini
2. Riwayat persalinan tindakan, penolong persalinan, lingkungan persalinan yang kurang
higienis
3. Riwayat lahir asfiksia berat, bayi kurang bulan, berat lahir rendah
4. Riwayat air ketuban keruh, purulen atau bercampur mekonium
5. Riwayat bayi malas minum, penyakitnya cepat memberat
6. Riwayat keadaan bayi lunglai, mengantuk/aktifitas berkurang atau iritabel/rewel, bayi
malas minum, demam tinggi atau hipotermi, gangguan nafas, kulit ikterus,
sklerema,kejang
D. HAL-HAL YANG PERLU DILAKUKAN/ DIKAJI DALAM PEMERIKSAAN FISIK.
a. Keadaan umum: Suhu tubuh tidak normal, Letargi, Aktifitas berkurang, Malas minum,
Iritabel atau rewel, Kondisi memburuk secara cepat
b. Gastro intestinal Muntah, Diare, Perut kembung, Hepatomegali mulai muncul mulai hari
ke empat
c. Kulit Perfusi kulit kurang, Sianosis, Pucat, Petekie, Ruam, Sklerema, ikterik
d. Kardiopulmo Tachipnea, Gangguan nafas, Tachicardia, Hipotensi
e. Neurologis Iritabilitas, Penurunan kesadaran, Kejang, Ubun-ubun menonjol, Kaku kuduk
ses- uai dengan meningitis
f. Kelompok temuan yang berhubungan dengan infeksi neonatorum Kategori A
a.
Kesulitan bernafas (mis. Apnea, RR meningkat, retraksi dinding dada, grunting
pada waktu inspirasi, sianosis sentral).
b.
Kejang
c.
Tidak sadar
d.
Suhu tubuh tidak normal (suhu tidak normal sejak lahir dan tidak memberi respon
thdp pasen, suhu tidak stabil dan menyokong ke arah sepsis)
e.
g.
Persalinan di lingkungan yg kurang higienis (menyokong ke arah sepsis)
Kondisi memburuk secara cepat dan dramatis (menyokong ke arah sepsis) Kategori B
a.
Tremor
b.
Letargi atau lunglai
c.
Mengantuk atau aktivitas berkurang
d.
Iritabel atau rewel
e.
Muntah (menyokong ke arah sepsis)
f.
Perut kembung (menyokong ke arah sepsis)
g.
Tanda-tanda mulai muncul sesudah hari ke empat (menyokong ke arah sepsis)
h.
Air ketuban bercampur mekonium
i.
Malas minum sebelumnya minum dengan baik( menyokong ke arah sepsis)
 Contoh kasus : Bayi N muntah, kembung, lemah, lunglai, dan tidak mau minum, rewel,
dan cengeng seharian.
Untuk menentukan kasus tersebut masuk kedalam kategori A atau B saudara harus belajar
dan faham tentang klasifikasi / pengkagtegorian infeksi neonatorum.
Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan jumlah leukosit dan hitung jenis secara serial lekositosis atau leko- penia,
trombositopenia
2. Ditemukan kuman pada pemeriksaan gram dari darah
3. Gangguan metabolik: hipoglikemi atau hiperglikemi, asidosis metabolic
4. Peningkatan kadar bilirubin Masalah yang sering timbul sebagai komplikasi sepsis
neonatorum
a.
Kejang
b.
Hipotermia
c. Hiperbilirubinemia
d. Gangguan nafas
e. Gangguan minum
D. LANGKAH-LANGKAH PROMOTIF/ PREVENTIF
1. Mencegah dan mengobati ibu demam dengan kecurigaan infeksi berat atau in- feksi
intrauterine
2. Mencegah dan pengobatan ibu dengan ketuban pecah dini
3. Perawatan antenatal yang baik dan berkualitas
4. Melakukan pertolongan persalinan yang bersih dan aman
5. Mencegah asfiksia neonatorum
6. Melakukan resusitasi dengan benar
7. Melakukan identifikasi awal thdp faktor risiko sepsis dan pengelolaan yang efektif
TANDA ATAU KECURIGAAN ADANYA SEPSIS
Coba anda cermati tanda dan ciri-ciri sepsis pada bayi usia kurang sama dengan 3 hari
atau lebih dari 3 hari !
Manajemen umu
1.
Dugaan sepsis
a. jika tidak ditemukan riwayat intr uterin, ditemukan satu kategori A dan satu atau
dua kategori B maka kelola untuk tanda khususnya (mis.kejang), lakukan
pemantauan
b. jika ditemukan tambahan tanda sepsis, maka dikelola sebagai kecurigaan besar
sepsis
2. Kecurigaan besar sepsis Pada bayi umur sampai dengan 3 hari: Bila ada riwayat ibu
dengan infeksi ra- him, demam dengan kecurigaan infeksi berat atau (ketuban pecah
dini) atau bayi mempunyai 2 atau lebih kategori A, atau lebih kategori B. Pada bayi
umur lebih dari tiga hari Bila bayi mempunyai dua atau lebih temuan kategori A atau
tiga atau lebih temuan kategori B
3. Antibiotik
a. Antibiotik awal diberikan Ampisilin dan gentamisin, bila organisme tidak dapat
ditemukan dan bayi tetap menunjukkan tanda infeksi sesudah 48 jam, ganti
ampisilin dan beri sefotaksim disamping tetap beri gentamisin.
b. Jika ditemukan organisme penyebab infeksi, digunakan antibiotik sesuai uji kepekaan kuman. Diberikan sampai 7 hari setelah ada perbaikan
c. Pada sepsis dengan meningitis, pemberian antibiotik sesuai pengobatan meningitis
4. Respirasi
a. Menjaga jalan nafas dan pemberian oksigen untuk mencegah hipoksia
b. Pada kasus tertentu membutuhkan ventilator mekanik
5. Kardiovaskuler Pasang jalur IV dan beri cairan IV dengan dosis rumat serta
pemantauan dan perfusi jaringan untuk mencegah syok.
Manajemen spesifik lanjut Pengobatan terhadap tanda khusus lain atau penyakit penyerta
serta komplikasi yang terjadi seperti :
a. Kejang, hipoglikemia
b. gangguan nafas
c. ikterus
Rujukan
 ersiapan untuk merujuk bayi yang menderita infeksi neonatal dengan komplikasi,
 setelah keadaan stabil.
 Pengelolaan bersama dengan sub bag neurologi anak, pedsos, bagian mata, be- dah syaraf
dan rehabilitasi medik.  pemantauan tumbuh kembang
Untuk melakukan pencegahan infeksi pada bayi saudara harus paham tentang:
1. Definisi pencegahan infeksi
2. Prinsip dasar dan pelaksanaan pencegahan infeksi hal hal yang harus dilakukan pada
pemeriksaan fisik, serta
3. Langkah-langkah promotif/preventif pencegahan infeksi dan tanda kecurigaan adanya
sepsis.
Petunjuk: Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
Pilihlah :
A. Jika jawaban 1,2 dan 3 benar
B. Jika jawaban 1 dan 3 benar
C. Jika jawaban 2 dan 4 benar
D. Jika hanya 4 saja yang benar
E. Jika semua benar
1. Dibawah ini yang merupakan penyebab infeksi pada bayi.
A. Bakteri, virus, jamur
B. Virus dan mikroba
C. Jamur dan mikroba
D. Bakteri dan keringat
E. Keringat dan personal hygiene
2. Yang tidak termasuk terjadinya sepsis neonatorum adalah...
A. KPD (Ketuban Pecah Dini)
B. Persalinan dengan tindakan
C. BBLR
D. Ibu dengan hipertensi
E. Ibu demam sebelum dan selama persalinan
3. Pada pengkajian data bayi ditemukan hal sebagai berikut, Kecuali...
A. Riwayat ibu mengalami infeksi intra uteri
B. Demam dengan kecurigaan infeksi berat
C. Riwayat persalinan tindakan
D. Lingkungan persalinan yang kurang higienis.
E. Bayi yang sangat gemuk/kelebihan berat badan
4. Untuk mengurangi resiko infeksi janin dan bayi baru lahir
A. Imunisasi maternal
B. Pengobatan antenatal sifilis, GO, klamidia
C. Profilaksis obat tetes mata
D. Imunisasi tambahan
E. Obat anti retrovirus
5. Untuk meminimalkan resiko infeksi BBL dapat dilakukan upaya sebagai berikut.
A. Memakai masker saat merawat bayi
B. Pakai sarung tangan
C. Bersihkan darah dan cairan tubuh
D. Cuci tangan sebelum memegang/merawat bayi
E. Tali pusat harus bersih dan kering
6. Yang tidak termasuk langkah-langkah promotif
A. Mencegah asfixsia neonatorum
B. Pertolongan persalinan bersih
C. Jangan lakukan resusitasi Evaluasi Formatif
D. Perawatan ante natal yang baik
E. Identifikasi awal faktor resiko
7. Yang tidak masuk dalam komplikasi sepsis
A. Kejang
B. Hipertermia
C. Hipotermia
D. Gangguan nafas
E. Gangguan imun
8. Pemeriksaan penunjang yang perlu dilakukan antara lain :
A. Pemeriksaan leukosit
B. Ditemukan kuman pada pemeriksaan gram dari darah
C. Gangguan metabolisme
D. Kadar bilirubin meningkat
E. Pemeriksaan urine
9. Tanda-tanda terjadi infeksi pada kulit bayi, kecuali...
A. Sianosis
B. Petekie
C. Icterus
D. Gatal-gatal
E. Ruam
10. Salah satu di bawah ini sudah termasuk gangguan neurologi pada neonates
A. Penurunan kesadaran
B. Iritabilitas
C. Ubun-ubun cekung
D. Kejang
E. Ubun-ubun menonjol
UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT KEGIATAN BELAJAR
Cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat pada bagian
akhir Kegiatan Belajar 4, kemudian hitunglah jumlah jawaban yang benar! Jika jawaban yang
benar adalah:
90% - 100% : baik sekali
80% - 89% : baik
70% -79% : cukup
kurang dari 70% : kurang
KUNCI JAWABAN:
1.
A
2.
E
3.
B
4.
B
5.
E
6.
A
7.
A
8.
B
9.
A
10. A
1. Carpenito (1997), L.J Nursing Diagnosis, Lippincott , New York Fakultas Kedokteran
UI, 2000, Kapita Selekta Kedokteran edisi III jilid 2, Jakarta: Medica Aesculapius.
2. Marino (1991), ICU Book, Lea & Febiger, London Nelson (1993), Ilmu Kesehatan Anak,
EGC, Jakarta
3. Ngastiyah, Perawatan Anak Sakit, Jakarta: EGC
4. Suparman (1988), Ilmu Penyakit Dalam , Universitas Indonesia, Jakarta
5. Suriadi dan Rita Yuliani, 2001, Asuhan Keperawatan pada Anak, Jakarta: CV. Sagung
6. Seto Wong and Whaley (1996) Peiatric Nursing ; Clinical Manual, Morsby, Philadelpia
Download