SUPLEMEN, RENCANA KERJA 2015 (REVISI) : PENYIAPAN LANDASAN PENCAPAIAN SASARAN PEMBANGUNAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN Rencana Kerja 2015 (Revisi) PENGANTAR Sebagai konsekuensi dari perubahan nomeklatur Kementerian dan perubahan arah kebijakan sesuai Rencana Strategis Kementerian 2015-2019, dokumen ini disusun sebagai revisi atas Rencana Kerja Tahun 2015 Kementerian Lingkungan Hidup dan Rencana Kerja 2015 Kementerian Kehutanan. Meski tak semua nilai di dalam dua Kementerian dibongkar, tapi nilai baru justru ditelisik dan ditautkan sebagai semangat baru Kementerian ini. Semangat baru itu bernama pembangunan berkelanjutan. Semata karena Kementerian ini menyadari bahwa hasil pembangunan yang dicapainya tak hanya memberi sumbangan pada produk domestik bruto nasional, menjadi kunci bagi terselenggaranya 23 sektor pembangunan lainnya, tetapi juga bertaut erat dengan pemenuhan hak-hak dasar penduduk Indonesia : lingkungan hidup yang semakin baik. TUJUAN PEMBANGUNAN 2015-2019 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada Tahun 2015-2019 bermaksud untuk memastikan kondisi lingkungan berada pada toleransi yang dibutuhkan untuk kehidupan manusia dan sumberdaya berada pada rentang populasi yang aman, serta secara paralel meningkatkan kemampuan sumberdaya alam untuk memberikan sumbangan bagi perekonomian nasional. 1|Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Rencana Kerja 2015 (Revisi) SASARAN STRATEGIS 2015-2019 TEMA RKP 2015 (1) Menjaga kualitas lingkungan hidup untuk meningkatkan daya dukung lingkungan, ketahanan air dan kesehatan masyarakat, dengan indikator kinerja Indeks Kualitas Lingkungan Hidup berada pada kisaran 66,5-68,6, angka pada tahun 2014 sebesar 63,42. Anasir utama pembangun dari besarnya indeks ini yang akan ditangani, yaitu air, udara dan tutupan hutan; (2) Memanfaatkan potensi Sumberdaya hutan dan lingkungan hutan secara lestari untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang berkeadailan, dengan indikator kinerja peningkatan kontribusi SDH dan LH terhadap devisa dan PNBP. Komponen pengungkit yang akan ditangani yaitu produksi hasil hutan, baik kayu maupun non kayu (termasuk tumbuhan dan satwa liar) dan eksport; dan, (3) Melestarikan keseimbangan ekosistem dan keanekaragaman hayati serta keberadaan SDA sebagai sistem penyangga kehidupan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan, dengan indikator kinerja derajat keberfungsian ekosistem meningkat setiap tahun. Kinerja ini merupakan agregasi berbagai penanda (penurunan jumlah hotpsot kebakaran hutan dan lahan, peningkatan populasi spesies terancam punah, peningkatan kawasan ekosistem esensial yang dikelola oleh para pihak, penurunan konsumsi bahan perisak ozon, dan lain-lain). Penguatan fondasi bagi percepatan pencapaian tujuan pembangunan, yaitu Indonesia yang lebih berdaulat dalam politik, lebih berdikari dalam bidang ekonomi, dan lebih berkepribadian dalam bidang kebudayaan. 2|Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Rencana Kerja 2015 (Revisi) TAHAPAN PEMBANGUNAN 2015-2019 2015 2016 2017 2018 2019 Reorganisasi selesai di triwulan II, internalisasi dan adaptasi sistem di triwulan III termasuk penentuan lokasi dan data dasar parameter kunci di 15 DAS dan persiapan KPH yang akan dioperasikan. Triwulan IV persiapan peningkatan akses masyarakat terhadap pengelolaan hutan seluas 12,7 juta ha, serta persiapan dan pelaksanaan reformasi agraria dari kawasan hutan produksi yang dapat dikonversi berupa legalisasi aset seluas 0,6 juta ha dan redistribusi tanah seluas 3,5 juta ha Perbaikan lingkungan secara nyata di 15 DAS guna mendorong peningkatan IKLH dan ketahanan air, untuk : tutupan hutan, BOD-COD-Ecoli, udara. Setidaknya 229 KPH mulai diintervensi secara langsung berdasarkan RPHJP, untuk mendorong produksi kayu, HHBK, dan jasa lingkungan air. 20 taman nasional sudah memiliki pusat sanctuary sebagai dasar peningkatan populasi 25 spesies terancam punah. Penyiapan modal sosial untuk peningkatan akses pengelolaan hutan kepada masyarakat 15 DAS mampu memberikan gambaran peningkatan kualitas DAS, 229 KPH yang dioperasikan di tahun 2016 mulai memberikan gambaran penurunan degradasi hutan, peningkatan produksi hutan. 100 KPH lagi dioperasikan dan diberikan intervensi secara langsung. Produksi TSL diharapkan sudah meningkat. IKLH berangsur naik di setiap anasir. Sebagian luas hutan yang dikelola masyarakat sudah mulai terlihat perbaikannya dan konflik tenurial mulai berkurang 15 DAS sudah mampu memberikan gambaran dukungan Kementerian untuk ketahanan air. 329 KPH yang dioperasikan tahun 2016-2017 dan 50 Taman Nasional mampu memberikan sumbangan terhadap penyerapan tenaga kerja, dan dukungan terhadap akselerasi pembangunan ekonomi nasional. Hutan yang dikelola masyarakat sudah memberikan keyakinan mampu memberikan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan produksi hasil hutan 15 DAS, 429KPH dan 50 Taman nasional serta peningkatan akses masyarakat telah dapat diartikulasikan sebagai dukungan kementerian terhadap pembangunan nasional yang ditunjukkan dengan pencapaian 3 sasaran strategis pada tingkat nasional 3|Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Rencana Kerja 2015 (Revisi) 4|Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Rencana Kerja 2015 (Revisi) SASARAN PEMBANGUNAN 2015 1. Terbangunnya proses bisnis dan rantai nilai dalam menginternalisasi agenda pembangunan nasional (NAWA CITA) sebagaimana tertuang di dalam RPJMN 2015-2019, yang ditunjukkan dengan adanya : (i) Rencana Strategis Kementerian Tahun 2015-2019 beserta seluruh turunannya oleh unit kerja Eselon I, II dan UPT; (ii) mekanisme pengendalian pembangunan untuk memastikan seluruh kinerja yang telah dirumuskan dapat tercapai dan mendekatkan jarak antara perbaikan administrasi dan tapak, mulai dari data dasar seluruh kinerja, metodologi pemantauan dan evaluasi yang akan dilakukan, serta kriteria keberhasilan yang akan dirumuskan. 2. Terbangunnya kelembagaan Kementerian mulai dari tingkat unit kerja Eselon I, II, III dan IV, yang dtujunkukkan dengan adanya : (i) struktur organisasi dan pelaksanaan tugas yang akan dijalankannya; (ii) penataan personil sesuai struktur organisasi mulai dari tingat pusat hingga UPT. 3. Terbangunnya sistem dan kerangka kerja pencapaian sasaran pembangunan yang lokus pengukuran pada 15 DAS, 50 TN dan 429 KPH, sasaran pembangunan yang secara langsung mendukung agenda pembangunan, yang tidak terbatas pada peningkatan akses masyarakat dalam pengelolaan hutan seluas 12,7 juta ha dan tanah obyek reforma agraria yang menjadi kewajiban Kementerian seluas 4,1 juta ha, namun demikian juga terhadap pembangunan sektor unggulan (pangan, air, energi dan pariwisata). 5|Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Rencana Kerja 2015 (Revisi) PROGRAM DAN KINERJA 2015 PROGRAM KINERJA 2015 Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem Memastikan instrumen (SDM, perangkat, metodologi, lokasi) dan regulasi di 50 TN dan 100 KPHK untuk mendukung: (i) penilaian keefektifan pengelolaan kawasan konservasi; (ii) peningkatan jumlah wisatawan, populasi tumbuhan dan satwa, serta sumbangan PNBP dan devisa negara dari hutan konservasi; (iv) pengelolaan dan operasionalisasi KPHK Menyiapkan instrumen (SDM, perangkat, metodologi, lokasi) dan regulasi di 15 DAS dan 182 KPHL untuk mendukung: (i) ketahanan air utamanya di melalui rehabilitasi (sipil teknis dan vegetatif), peningkatan kualitas air di 15 Danau; (ii) pengelolaan dan operasionalisasi KPHL dalam peningkatan devisa dan PNBP dari hutan lindung; (iii) pengelolaan hutan rakyat Memperkuat instrumen (SDM, perangkat, metodologi, lokasi) dan regulasi di 347 KPHP untuk mendukung: (i) produksi kayu bulat dari hutan alam dan hutan tanaman, HHBK serta eksport; (ii) perbaikan perijinan, PHPL dan SVLK; (iii) penataan industri dan cluster industries; (iv) pengelolaan dan operasionalisasi KPHP dan peningkatan sumbangan devisa dan PNBP dari hutan produksi Menyiapkan instrumen (SDM, perangkat, metodologi dan lokasi) dan regulasi di 15 DAS, 50 TN dan 429 KPH untuk meningkatkan modal sosial dalam mendukung : (i) penyelesaian konflik dan hutan adat, serta peningkatan akses masyarakat terhadap pengelolaan hutan seluas 12,7 juta ha; (ii) pengembangan unit usaha kelompok tani dan menghubungkannya dengan kemitraan termasuk komitmen CSR dan mekanisme pasar. Upaya-upaya ini dilakukan seluruhnya Pengendalian DAS dan Hutan Lindung Pengelolaan Hutan Lestari dan Usaha Kehutanan Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan 6|Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan UNIT KERJA PELAKSANA Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Direktorat Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari Direktorat Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Rencana Kerja 2015 (Revisi) PROGRAM KINERJA 2015 Peningkatan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pengendalian Perubahan Iklim Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Planologi dan Tata Lingkungan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya Kementerian LHK untuk mendukung ketahanan pangan, ketahanan energi, pengentasan kemiskinan dan pengurangan pengangguran Menyiapkan dan membangun modal sosial di 15 DAS, 50 TN dan 429 KPH dalam pelaksanaan peningkatan akses pengelolaan hutan kepada masyarakat, peningkatan kualitas DAS, pembangunan HHBK dan pembangunan hutan rakyat Menyiapkan instrumen (SDM, perangkat, metodologi dan lokasi) dan regulasi di 15 DAS, 50 TN dan 429 KPH dan lahan di luar kawasan hutan untuk mendukung : (i) pengurangan jumlah hotspot dan luas areal yang terbakar; (ii) koordinasi dan pelaporan hasil inventarisasi dan pemantauan efek gas rumah kaca, serta penanganan isu-isu terkait mitigasi dan adaptasi perubahan iklim; (iii) pengembangan insentif dan kerjasama penanganan perubahan iklim. Menyiapkan instrumen (SDM, perangkat, metodologi, lokasi) dan regulasi di 15 DAS, 50 TN dan 429 KPH dan areal yang telah diberikan ijin lingkungan dan kehutanan untuk mendukung : (i) pembentukan lembaga P3H; (ii) pengembangan laboratorium forensik lingkungan hidup dan kehutanan untuk peningkatan penyelesaian kasus perambahan hutan, penebangan liar, peredaran TSL, kebakaran hutan dan lahan, serta kasus-kasus lingkungan lainnya; (iii) Percepatan penanganan pengaduan perkara lingkungan hidup dan kehutanan Menyiapkan instrumen pengambilan kebijakan berdasarkan hasil penelitian untuk percepatan penyelesaian masalah-masalah lingkungan hidup dan kehutanan, peningkatan kontribusi sumberdaya hutan dan lingkungan untuk perekonomian nasional (tidak terbatas pada ketahanan pangan, energi, air, obat-oabatan dan pariwisata), dan peningkatan keseimbangan ekosistem. Membangun instrumen percepatan penetapan kawasan hutan dan penataan lingkungan sesuai daya dukung dan daya tampung untuk memastikan kondisi lingkungan berada pada toleransi yang dibutuhkan untuk kehidupan manusia dan sumberdaya berada rentang populasi yang aman, serta secara paralel meningkatkan kemampuan sumberdaya alam untuk memberikan sumbangan bagi perekonomian nasional Membangun instrumen (SDM, perangkat, metodologi, lokasi) dan regulasi untuk mendukung : (i) peningkatan kualitas air, udara dan tutupan lahan; (ii) pengendalian bahan-bahan pencemar dan pembinaan kinerja dan tanggung jawab perusahaan pemegang ijin dalam pengelolaan lingkungan hidup; (iii) pengelolaan kesatuan hydrologi gambut Membangun instrumen (SDM, perangkat, metodologi, lokasi) dan regulasi untuk mendukung pengurangan timbulan sampah, pengendalian limbah bahan beracun dan berbahaya. Meningkatkan instrumen (SDM, perangkat, metodologi, lokasi) dan regulasi untuk mendukung pemantauan dan peningkatan kinerja Kementerian di 15 DAS, 50 TN dan 429 KPH , yang tidak hanya terbatas pada : (i) perbaikan administrasi seiring perbaikan lingkungan dan kehutanan di tingkat tapak; (ii) perbaikan budaya dalam mendorong reformasi birokrasi Meningkatkan instrumen (SDM, perangkat, metodologi, lokasi) dan regulasi untuk mendukung pencapaian kinerja Kementerian dalam mendukung pembangunan nasional di 15 DAS, 50 TN dan 429 KPH, diantaranya dengan : (i) penataan kelembagaan dan personil; (ii) peningkatan transparansi perencanaan dan pengambilan kebijakan serta perijinan; (iii) peningkatan administrasi dan perbaikan birokrasi; (iv) penataan peraturan perundangan 7|Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan UNIT KERJA PELAKSANA Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya Inspektorat Jenderal Sekretariat Jenderal Rencana Kerja 2015 (Revisi) Suplemen, Rencana Kerja 2015 (Revisi) : Penyiapan Landasan Pencapaian Sasaran Pembangunan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Diterbitkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2015. Foto-foto disumbangkan oleh (diurutkan sesuai abjad) : Asri (Balai TN. Taka Bonerate), Haryadi (Balai TN. Kutai), Rochmat Kurniawan (Balai TN. Kayan Mentarang), Sandi Kusuma (Biro Perencanaan), Simon Onggo Hastomo (Balai TN. Laiwangi Wanggameti) Dokumen ini merupakan bagian dari Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang Rencana Strategis 2015-2019 dan bersifat tambahan (suplemen), yang digunakan untuk merevisi Rencana Kerja 2015 yang telah ditetapkan dengan peraturan Menteri di masing-masing Kementerian sebelum digabungkan menjadi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 8|Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan