UU PVT

advertisement
PERLINDUNGAN HaKI UNTUK
INOVASI DALAM BIOLOGI
DAN PERTANIAN:
UU PVT
Tantono Subagyo
Deputi Manajemen HaKI
Kantor Pengelola
Kekayaan Intelektual dan Alih Teknologi
Kreasi, invensi dan inovasi
Kreasi adalah hasil kemampuan pikiran,
imajinasi, kecekatan, keterampilan atau keahlian
yang dituangkan dalam bentuk khas, aseli dan
bersifat pribadi.
 Invensi adalah suatu kegiatan untuk
merealisasikan suatu ide (yaitu melalui kegiatan
penelitian).
 Inovasi adalah suatu kegiatan untuk
memanfaatkan suatu penemuan atau ide ke
dalam produk yang memiliki nilai ekonomi.

 Tantono Subagyo 2001
Pasar
umpan balik
Invensi/
Lembaga
Penelitian
INOVASI
Perusahaan
 Tantono Subagyo 2001
Perusahaan
A:
Membuka pasar
PASAR
Uji prototip
Pengembangan
Promosi
C
Invensi
B
 Tantono Subagyo 2001
Konsep Hak Kekayaan Intelektual
 HaKI
(Hak Kekayaan Intelektual)
memberikan perlindungan hukum dan
monopoli kepada pencipta untuk suatu
masa tertentu dengan melarang pihak lain
yang tidak terkait untuk memperbanyak,
menjual, meniru hasil ciptaan yang
didaftarkan
 HaKI berperanan untuk menjamin manfaat
ekonomi bagi penemu – pencipta
 Tantono Subagyo 2001
Perusahaan
A:
Membuka pasar
PASAR
Uji prototip
Pengembangan
Promosi
HaKI
X
X
C
Invensi
B
 Tantono Subagyo 2001
Peranan Hak Kekayaan
Intelektual
 Dengan
HaKI maka kreasi, invensi dan
inovasi dapat dilindungi serta
dikembangkan, merangsang penelitian
lebih lanjut
 Dengan HaKI maka terdapat kepastian
“hak milik” suatu kreasi, invensi dan
inovasi.
 Tantono Subagyo 2001
HaKI
Inovasi
Invensi
Komersia
lisasi
 Tantono Subagyo 2001
Jenis Perlindungan Hak Kekayaan
Intelektual
 Paten
 Perlindungan Varietas Tanaman
 Rahasia
Dagang
 Disain industri
 Disain tataletak sirkuit terpadu
 Copyright/hak cipta
 Trademark
 Tantono Subagyo 2001
UNDANG UNDANG PATEN
UU No 14 Tahun 2001
Pasal 7.
Paten tidak diberikan untuk Invensi tentang :
a. proses atau produk yang pengumuman dan
penggunaan atau pelaksanaannya bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, moralitas agama, ketertiban umum,
atau kesusilaan;
b. metode pemeriksaan, perawatan, pengobatan
dan/atau pembedahan yang diterapkan
terhadap manusia dan/atau hewan;
 Tantono Subagyo 2001
Pasal 7 (lanjutan)
c. teori dan metode di bidang ilmu
pengetahuan dan matematika; atau
d. i. semua makhluk hidup, kecuali
jasad renik;
ii. proses biologis yang esensial
untuk memproduksi tanaman atau
hewan, kecuali proses non-biologis
atau proses mikrobiologis.
 Tantono Subagyo 2001
UU PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN
 Negara dengan sumberdaya yang beragam
“Mega Biodiversity”
 Belum ada perlindungan hukum terhadap
penemuan varietas unggul baru
 Kewajiban Indonesia terhadap Konvensi
Internasional (GATT, TRIPs, WTO)
Dasar Pertimbangan
 Kesepakatan internasional (GATT, TRIPs & WTO)
 Indonesia harus membuka pasar dalam negeri bagi
produk luar negeri termasuk pertanian dan
sebaliknya Indonesia memiliki hak akses produk
dalam negeri ke pasar luar negeri
 Produk Indonesia harus memiliki daya saing yang
tinggi, baik dalam maupun di luar negeri dalam hal:
Standar mutu, Selera & Harga
Konsekwensi :
Bila tidak diantisipasi
bisa merugikan petani dan negara
Kurang menunjang inovasi
Antisipasi Strategi
Strategi Manajemen :
Menjamin sistem agribisnis dan agroindustri
Strategi Teknologi :
Menghasilkan varietas unggul baru yang komperatif
pada lingkungan tropis dan berkualitas tinggi
“berdaya saing”.
Fakta penggunaan benih unggul
Tanaman Pangan
Padi : 30%
Sayuran & Tanaman Hias
Cukup tinggi
Tanaman Buah-buahan
< 50%
Jagung : 15%
Tanaman Kedelai 8%
Tanaman Lain 2%
Kenyataan ini dapat menghambat produksi nasional
Mendorong industri perbenihan Nasional
untuk menghasilkan benih unggul
SITUASI PEMANFAATAN
DAN PRODUKSI VARIETAS UNGGUL SAAT INI
Proses Produksi
Oleh :
Bahan Tanaman
• Instansi
Penelitian
Pemerintah
Pemuliaan
• Industri Benih
Swasta
Induk Varietas Baru
Produksi
Benih
Oleh :
IBS
Benih
Bersertifikat
Catatan :
• Varietas unggul jadi
milik masyarakat
• Bebas diperdagang-kan
oleh siapa saja
• Bebas diperbanyak oleh
siapa saja
Budidaya oleh Petani
Pada banyak kasus perbanyakan benih
dilakukan sendiri oleh petani
DAMPAK
 industri perbenihan tidak mendapat insentif untuk
menghasilkan varietas yang lebih unggul
 kualitas benih yang beredar beragam, tidak standar,
dan tidak terjamin
Merugikan Petani
Disinsentif bagi petani dalam menggunakan
benih unggul
UU nomor 29, 2000 PVT
Perlindungan Hak Intelektual atas Varietas Unggul
Nilai tambah komersial bagi
penelitian & industri benih
Mendorong upaya perbaikan
varietas secara terus menerus
Kualitas hasil
terjamin
Produksi & kondisi
meningkat
Varietas unggul yang lebih baik
Pendapatan petani
meningkat
Daya saing komoditi meningkat
8
Kendala Penemuan Varietas Unggul Baru
(KLASIK)

Terbatasnya dana penelitian (APBN)

Tenaga Pemuliaan sedikit

Partisipasi Industri Perbenihan Swasta
masih kurang

Penghargaan terhadap penemu varietas
masih rendah

Peran penting pemuliaan belum disadari

Jaminan perlindungan hukum varietas
temuan baru belum memadai
Strategi
Untuk Mendorong Penemuan Varietas Baru
 Menciptakan upaya kondusif
 Pemberian insentif bagi
penemu
 Perlidungan Hukum (PVT) bagi
penemu varietas unggul
Memperoleh manfaat ekonomis
(sebagai penghargaan) sesuai
Pasal 55 UU No. 12 Tahun 1992
tentang Sistem Budidaya
Pertanian
9
Sifat PVT
Hak keperdataan yang melekat pada
pemulia/pemegang PVT
dengan
kekecualian
Petani masih memiliki hak untuk
mengggunakan benih dari hasil
tanamannya sendiri, walaupun berasal dari
varietas yang dilindungi PVT, selama tidak
diperdagangkan
Sangat Besar
Indonesia memiliki sumber
Plasma Nutfah yang besar
sebagai sumberdaya genetik
Perlindungan Varietas Tanaman
Diharapkan
Ikut melindungi plasma nutfah dari
eksplorasi dan ekploitasi negara asing
POKOK-POKOK ISI
TENTANG
(PVT)
I. KETENTUAN UMUM

Pengertian dan definisi berbagai istilah
yang digunakan

PVT adalah hak khusus dari negara kepada
pemulia tanaman atau pemegang PVT

Varietas sekelompok tanaman yang ditandai
oleh bentuk, pertumbuhan, daun, bunga, buah,
biji, dan sifat (definisi sesuai UU No. 12, 1992)
dan memenuhi persyaratan BUSS
B
Baru
: belum dikenal oleh masyarakat dalam/luar
U
Unik
: dapat dibedakan dengan varietas yang ada
S
Seragam : penampkan luar seragam
S
Stabil
: ditanam dimanapun sesuai rekomendasi
agroekologi akan memiliki ciri yang sama
Persyaratan PVT :
sedikit berbeda dengan paten
lain umumnya
• Kebaruan
(B)
• Keunikan
(U)
• Stabil
(S)
• Seragam
(S)
“atau”
• Novelty
(N)
• Distinctive (D)
BUSS
• Uniformaity (U)
• Stable
(S)
NDUS
II. LINGKUP PERLINDUNGAN PVT
 Varietas yang dapat dilindungi dan tidak
dapat dilindungi varietas tanaman: var.
yang penggunaannya melanggar norma agama,
susila, kesehatan & kelestarian lingkungan.
 Jangka waktu:
• 20 tahun untuk PVT tanaman semusim
• 25 tahun untuk PVT tanaman tahunan
 Subyek Perlindungan Varietas Tanaman
• Pemulia, Orang, Badan Hukum
• Pemberi Pekerjaan
• Pemberi Pesanan
KETENTUAN PENAMAAN VARIETAS
 Nama varietas melekat meskipun masa PVT
habis
 Tidak menimbulkan kerancuan sifat varietas
 Oleh pemohon
 Penamaan dapat ditolak oleh Kantor PVT
 Jika terjadi kesamaan nama pemohon harus
mengganti
 Nama dapat menjadi nama merek dagang
Pokok-pokok hak dan kewajiban
pemegang PVT
Hak Pemegang PVT
•
•
•
Menggunakan sendiri dan memberikan persetujuan untuk penggunaan
varietas
Penggunaan hasil panen untuk propagasi dan varietas turunan harus
mendapatkan persetujuan pemegang PVT
Varietas lokal dikuasai oleh negara dan berkewajiban memberikan nama
dan ketentuan lain dilaksanakan oleh Pemerintah
Kewajiban Pemegang PVT
•
•
•
Ps (9)
Melaksanakan hak PVT-nya di Indonesia
Membayar biaya tahunan PVT
Menyediakan dan menunjukkan contoh benih varietas yang telah
mendapatkan PVT di Indonesia
HAK PEMEGANG PVT MELIPUTI:
 Varietas turunannya
esensial
 Varietas yang tidak dapat dibedakan
dari var. ber PVT
 Varietas yang diproduksi dari var.
dilindungi
 Var. turunan esensial ber PVT
 Var. berekspresi sifat asal
 Var. hasil mutasi alami, induksi,
soma klonal dll.
Ps (6)
• Memproduksi atau memperbanyak
benih,
• Menyiapkan untuk tujuan
kebutuhan propagasi,
• Mengiklankan,
• Menawarkan,
• Menjual atau memperdagangkan,
• Mengekspor,
• Mengimpor, dan
• Mencadangkan untuk kebutuhan di
atas.
VARIETAS LOKAL MILIK Ps (7)
MASYARAKAT DIKUASAI NEGARA
•
•
•
Dilakukan oleh pemerintah
Pemerintah wajib memberikan nama
Pendaftaran dan penggunaan di atur pemerintah
PEMULIA PENGHASIL MENERIMA
IMBALAN
Ps (8)
•
•
•
•
Diberikan sekaligus,
Prosentase,
Dapat berbentuk gabungan:jumlah tertentu, sekaligus
dengan bonus, dan
Dapat berbentuk gabungan: Prosentase dengan
bonus/hadiah
Tidak dianggap sebagai pelanggaran
Hak PVT
Ps (10)
 Tidak untuk tujuan komersial,
 Kegiatan penelitian, pemuliaan dan perakitan
varietas baru, dan
 Oleh Pemerintah dalam rangka kebijakan
pengadaan pangan
III. PERMOHONAN HAK PVT
Umum
(ps 11-14)
 Tertulis dengan memuat tanggal, bulan dan
tahun
 Nama, alamat lengkap, kewarganegaraan dan
ahli waris yang ditunjuk
 Nama varietas, deskripsi dan foto
Hal-hal lain yang diatur




(ps 15-23)
Tatacara penerimaan permohonan
Tatacara Perubahan permohonan
Tatacara Penarikan kembali
Larangan mengajukan
IV. PEMERIKSAAN
(ps 24-39)
• Pengumuman Permohonan (6 bln & 12 bulan
bila dengan hak prioritas)
• Pemeriksaan substantif diajukan selambatlambatnya 1 bulan setelah berakhirnya masa
pengumuman
• Pemeriksaan oleh pemeriksa PVT meliputi sifat,
kebaruan, keunikan, keseragaman dan keaslian
• Kantor PVT bisa meminta bantuan ahli, fasilitas,
informasi dari institusi lain dalam dan luar
negeri
• Pemeriksa menjaga kerahasiaan Varietas yang
diperiksa
• Pemeriksa adalah pejabat Fungsional
Pemberian dan penolakan
permohonan hak pvt
•
Memberikan atau menolak hak PVT selambatlambatnya 24 Bulan setelah tanggal permohonan
pemeriksaan
•
Apabila terjadi perpanjangan pemeriksaan akan
diberikantahukan kepada pemohon oleh Kantor
PVT
•
Akan dibertitahukan secara resmi baik diterima
atau ditolak permohonan hak PVT kepada
pemohon oleh kantor PVT
•
Hak PVT yang diterima diberikan SERTIFIKAT
•
Dicatat dalam Daftar Umum PVT dan diumuman
dalam Berita Resmi PVT
V. PENGALIHAN hak PVT
(ps 40-41)
Hak PVT dapat dialihkan karena :
•
Pewarisan, hibah, wasiat, perjanjian dan
sebab lain yang dibenarkan UU
•
Pengalihan hak PVT disertai dokumen yang
berkaitan dengan itu
•
Pengalihan hak Dicatatkan di kantor PVT
•
Pengalihan hak tidak menghapus hak
pemulia untuk tetap dicantumkan dalam
sertifikat hak PVT serta hak untuk
memperoleh imbalan
Lisensi
(ps 42-43)
•
Pemegang hak PVT Berhak untuk
memberikan Lisensi kepada orang, Badan
hukum lain berdasarkan perjanjian lisensi
•
Dicatat di Kantor PVT dan dalam Daftar
Umum PVT, apabila tidak dicatatkan, maka
tidak mempunyai akibat hukum terhadap
Pihak III
•
Ketentuan Lisensi diatur oleh Pemerintah
Lisensi Wajib
(ps 44-55)
•
Untuk melaksanakan suatu hak PVT yang
diberikan kepada Pengadilan Negeri
•
Lisensi Wajib dapat dilaksanakan dengan
alasan digunakan di Indonesia dan
digunakan dalam bentuk dan cara yang
merugikan kepentingan masyarakat
•
Permintaan Lisensi ke Pengadilan Negeri 36
hari, sejak diberikan hak PVT
VI. BERAKHIRNYA HAK PVT
• Berakhirnya jangka waktu,
• Pembatalan:
tidak penuhi BUSS, telah
diberikan haknya pada pihak lain
• Pencabutan: ingkar kewajiban, tidak
penuhi BUSS, tidak tersedia contoh, diajukan
oleh pemohon
• Pencabutan dan pembatalan
oleh Kantor PVT
VII. BIAYA
• Biaya tahunan a.l. untuk kelangsungan
berlakunya PVT
• Biaya perjanjian untuk : permohonan hak,
pemeriksa, petikan Daftar Umum PVT,
salinan surat PVT, salinan dokumen PVT,
pencatatan pengalihan hak PVT, pencatatan
surat perjanjian lisensi, pencatatan lisensi
wajib dan ketentuan lain berdasarkan UU.
• Ketentuan Biaya ditentukan oleh Menteri
VIII. PENGELOLAAN PVT
•
Perlu dibentuk Kantor PVT
•
Menyelenggarakan administrasi,
dokumentasi, pemeiksaan dan pelayanan
informasi
•
Bertanggung jawab kepada Menteri
•
Menteri memerintahkan komisi yang
keanggotaannya bersifat tetap untuk
memberikan pertimbangan tentang
pengelolaan PVT sesuai dengan
perkembangan
IX. HAK MENUNTUT
 Hak PVT diberikan kepada yang bukan berhak.
Berhak menuntut ke Pengadilan Negeri
 Berlaku hak diterbitkan sertifikat
 Salinan atas tuntutan tembusannya disampaikan ke
Kantor PVT, dicatat dalam Daftar Umum PVT dan
Berita Resmi PVT
 Penghentian kegiatan selama masih dalam
pemeriksaan pengadilan negeri
 Tidak mengurangi hak segera untuk melakukan
tuntutan pidana terhadap pelanggaran PVT
X. PENYIDIKAN
Untuk membantu POLRI diatur
mengenai penyidik Pegawai
Negeri Sipil (PPNS) untuk
melakukan penyedikan tindak
pidana dibidang PVT
XI. KETENTUAN PIDANA
A
MELAKUKAN PERBUATAN HUKUM
TANPA HAK
Melakukan salah satu kegiatan tanpa
persetujuan pemegang hak pvt
PIDANA
PALING LAMA 7 TAHUN ATAU DENDA
PALING BANYAK Rp. 2.500.000.000,-
Hak untuk menggunakan
varietas meliputi kegiatan
•
•
•
•
•
•
•
•
Memproduksi atau memperbanyak benih;
Menyiapkan untuk tujuan propagasi;
Mengiklankan;
Menaarkan;
Menjual atau memperdagangkan;
Mengekspor;
Mengimpor;
Mencadangkan untuk keperluan tertentu.
B
TIDAK MEMENUHI KEWAJIBAN
Menjaga kerahasian varietas dan seluruh
dokumen pemohon hak PVT, sampai dengan
tanggal diumumkannya permohonan hak PVT
yang bersangkutan
DIPIDANA PALING LAMA 5 TAHUN
ATAU DENDA PALING BANYAK
Rp. 1.000.000.000,-
C
SENGAJA MELAKUKAN
PELANGGARAN TUJUAN KOMERSIAL
SANKSI PIDANA
PALING LAMA 5 TAHUN
Dan
DENDA PALING BANYAK Rp. 1.000.000.000,-
D
BAGI PEMERIKSA
Pemeriksa PVT dan Pejabat akan menjaga
kerahasian varietas yang diperiksa
PALING LAMA 5 TAHUN
Dan
DENDA PALING BANYAK Rp. 1.000.000.000,-
UU PVT
Peraturan Pelaksanaan
PP Keppres
KepMentan
Pembentukan Kantor PVT
Sosialisasi
PENGELOLAAN PVT
•
Perlu dibentuk Kantor PVT
•
Menyelenggarakan administrasi,
dokumentasi, pemeiksaan dan pelayanan
informasi
•
Bertanggung jawab kepada Menteri
•
Menteri memerintahkan komisi yang
keanggotaannya bersifat tetap untuk
memberikan pertimbangan tentang
pengelolaan PVT sesuai dengan
perkembangan
Administrasi
 Pendaftaran pemohon
 Melakukan kajian dan Evaluasi administrasi pemohon
Pemeriksaan
 Uji matriil
 Pengelolaan fasilitas
Pelayanan Teknis dan Legislasi
 Mengelola Daftar Umum PVT/Database
 Pelayanan Legislasi
Pelayanan Informasi & Monitoring PVT
 Mengelola Berita Resmi PVT/publikasi
 Publikasi dan Informasi
Sekretariat
 Keuangan
 Perlengkapan dan Tata Usaha
Administrasi
 Pendaftaran pemohon hak PVT dan kajian kelengkapan persyaratan
administrasi (pasal 11) dan hak prioritas (pasal 14)
 Pendaftaran konsultan PVT (pasal 12)
 Penelitian kelengkapan administrasi (pasal 15)
 Penerimaan & penolakan permohonan kurang lengkap (pasal 16 &17)
 Pengecekan pengajuan ganda (pasal 19)
 Pelayanan perubahan permohonan hak PVT (pasal 20), penarikan
kembali permohonan (pasal 21)
 Membuat ringkasan hasil telahaan adminsitrasi
Pemeriksaan
 Pengumuman permohonan yang memenuhi persyaratan adm (pasal 24
s/d 28)
 Melakukan pemilahan permohonan dan persiapan pengujian substansi
 Periksaan matriil (substansi) (pasal 29)
 Melaksanakan kerjasama dengan lembaga pemeriksa (pasal 30 & 31)
 Melakukan penelitian ulang terhadap kelengkapan dan kebenaran
hasil uji sub stansi (pasal 32)
 Menyiapkan laporan hasil pemeriksanaan
lanjutan
Pelayanan teknis dan Legislasi
 Menyiapkan bahan persetujuan dan penolakan hak PVT (pasal 33)
 Menyiapkan dokumen pemberitahuan hasil pemeriksanaan (pasal 34 & 35)
 Pelayanan Legislasi dalam permohonan banding (pasal 36, 37, 38 & 39)
 Melakukan pelayanan pengalihan hak PVT (pasal 40 & 41)
 Melaksanakan pelayanan kebutuhan akan lisensi dan lisensi wajib (42 s/d 55)
 Melakukan pelayanan atas tuntutan, penyidikan, kepidanaan (pasal 66 s/d 75)
 Melakukan kerjasama dengan pengadilan setempat
Pelayanan Informasi dan Monitoring hak PVT
 Melakukan dokumentasi hak PVT tentang berakhirnya, pembatalan, pencabutan
(pasal 56 s/d 63)
 Mengelola Berita Resmi PVT/publikasi
 Pengembangan database varietas publik & PVT
 Melaksanakan pelayanan Informasi tentang PVT
 Melakukan monitoring tentang pelaksanaan hak PVT
 Melakukan monitoring dan evaluasi kinerja kantor PVT
 Melakukan sosialisasi kantor PVT dan UU PVT
 Melakukan kerjasama dengan lembaga terkait
lanjutan
Sekretariat
 Melakukan Pembukuan dan pengelolaan
Keuangan
 Melakukan pengelolaan Perlengkapan dan Tata
Usaha kantor
 Melakukan rumah tangga kantor
STRUKTUR ORGANISASI
PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN
KEPALA
BAGIAN
UMUM
SUBBAGIAN
TATA USAHA
BIDANG
PELAYANAN TEKNIS
SUBBAGIAN
DATA
BIDANG
PELAYANAN HUKUM
SUBBIDANG
PELAYANAN
PERMOHONAN
SUBBIDANG
SERTIFIKASI
SUBBIDANG
PELAYANAN
PENGUJIAN
SUBBIDANG
PERTIMBANGAN
HUKUM
KELOMPOK
JABATAN FUNGSIONAL
SUBBAGIAN
KERJASAMA &
HUMAS
Download