Menuju Teori Stewardship Manajemen FX Anton Fakultas Ekonomi, Universitas AKI Semarang Abstract Agency theory assumes that there are two parties involved in the existence of the company, namely the principal and agent. In the analogy in this case, principals are shareholders while the agent is a manager of the company concerned. In agency theory, the assumptions used are self serving, meaning that both principal and agent, will attempt to fulfill their interests (maximum utility). Stewardship theory comes from a different model of human behavior that is applied within an organization. Both models of behavior are self-serving behavior model and the model pro-organizational behavior. Agency theory developed on the basis of the assumption of self-serving, while the stewardship theory is more based on the assumption that a manager will act in accordance with what is to be achieved by a company (pro-organizational behavior). The selection pattern of the relationship between principal and agent may be analogous, such as game theory analysis. In this election both agents and principals face the state of "Prisoner's dilemma". Where both agents mapun principals can not maximize utility at the expense of each other party utilities. This will lead to demotivation in other parties, which ultimately will affect the company's overall performance. The right choice, it is good or agent prinscipal choose to have a separate agency or stewardship relationships separate. Each of these options will have an impact on the potential cost minimization and maximization of potential performance. Key words : agency theory, stewardship theory, corporate performance Akuntansi masih dipahami sesuai dengan 1. Pendahuluan Secara umum perspektif dan pengertian masyarakat mengenai akuntansi masih seputar akuntansi sebagai suatu proses pencatatan, pelaporan keuangan, pemeriksaan pada suatu lingkup organisasi khususnya pada profit company oriented. konsep fundamentalnya dari terminologi teoritis yang diajukan pakar/instutusi/akademisi oleh para sebelumnya mengenai pengertian akuntansi. Dalam perkembangannya, sekarang ini akuntansi telah berkembang -61- Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 2 Mei 2010 dan tidak hanya terpaku pada ilmu-ilmu perbedaan ekonomi dan manajemen saja tetapi kepemimpinan dalam pencapaian tujuan merambah keberbagai disiplin ilmu lain bersama tanpa menghalangi kepentingan seperti masig-masing. psikologi, sosiologi, teknologi budaya organisasi, dan informasi, dan lain-lain. Banyak teori- Teori organisasi dan kebijakan teori baru yang muncul dan berkembang bisnis sangat dipengaruhi oleh teori agensi, dengan adanya pengaruh-pengaruh dari yang ilmu-ilmu puncak di perusahaan-perusahaan modern lain ini yang menjadikan menggambarkan para manajer akuntansi dapat memberikan lebih banyak besar dan lebih luas dari kepentingannya mungkin berbeda dari sebelumnya. Dan Stewardship Theory kepentingan para prinsipal mereka, yaitu merupakan dalam para pemegang saham dimana kedua pihak sejalan dengan tersebut adalah pemaksimal utilitas/utility adanya perkembangan akuntansi yang maximizer (Jensen & Meckling, 1976). merambah pada displin ilmu lainnya. Menurut teori agensi, kerugian bagi para kontribusinya salah satu teori akuntansi yang muncul Stewardship dari perpektif sebagai para agen yang Theory berangkat prinsipal yang diakibatkan dari perbedaan pemikiran akuntansi kepentingan tersebut mungkin bisa manajemen yang banyak didasari teori- dibatasi dengan memberikan struktur- teori psikologi dan sosiologi. Dalam struktur kontrol kepada agen. Meskipun pengelolaan Theory teori agensi tampak sebagai paradigma pengelolaan organisasi difokuskan pada yang dominan yang mendasari sebagian harmonisasi antara (principles) dengan Stewardship pemilik modal besar penelitian tentang pengaturan, para pengelola modal peneliti di dalam psikologi dan sosiologi (steward) dalam mencapai tujuan bersama. telah menunjukkan batas-batas teoritis dari Stewardship teori menjelaskan theory dalam sebuah akuntansi konstruk pola agensi Friedman, (Hirsch, 1987; Michaels, Perrow, & 1986). kepemimpinan dan hubungan komunikasi Khususnya, asumsi-asumsi yang dibuat di antara shareholder dan manajemen,atau dalam teori agensi mengenai motivasi dapat utilitas individualistik yang menyebabkan pula hubungan manajemen dengan bawahnya dalam antara top para manajer di sebuah organisasi perbedaan mungkin kepentingan tidak berlaku prinsipal-agen bagi semua perusahaan dengan mekanisme situasional manajer. Oleh karena itu, ketergantungan yang mencakup filosofis manajemen dan pada teori agensi adalah tidak diinginkan -62- Menuju Teori Stewardship Manajemen (FX Anton) karena kompleksitas dari kehidupan (Jensen & Meckling, 1976). Keduanya organisasional diabaikan. Teori tambahan agen dan prinsipal dalam teori agensi diperlukan untuk menjelaskan hubungan bertujuan mendapatkan sebanyak mungkin yang didasarkan pada asumsi-asumsi non utilitas dengan pengeluaran terakhir yang ekonomi yang lain (Doucouliagos, 1994). mungkin. Berdasarkan uraian diatas dapat diambil Perusahaan modern menciptakan pokok permasalahan sebagai berikut: pemisahan a. Bagaimana perbedaan antara Agency pengawasan kekayaan (Berlee & Means, Theory dan Stewardship Theory dalam 1932). Pemilik menjadi prinsipal ketika akuntansi manajemen? mereka mengkontrak eksekutif untuk me- b. Bagaimana model antara kepemilikan dan pengambilan manage perusahaannya. Sebagai agen, keputusan prinsipal dalam memilih eksekutif secara moral bertanggungjawab Agency memaksimalisasikan Theory atau Stewardship Theory? utilitas pemegang saham. Eksekutif menerima status agen karena anggapan pada peluang 2. Pembahasan memaksimalkan 2.1 Perbedaan antara Agency Theory perusahaan modern, agen dan prinsipal dimotivasi dan Stewardship Theory utilitasnya. oleh Pada kesempatan untuk memperoleh keuntungan pribadi. Prinsipal Agency Theory Agency theory menguraikan menginvestasikan kekayaannya di hubungan antara pihak prinsipal dan agen, perusahaan dan mendesain sistem yang dimana kuat prinsipal adalah pihak yang sebagai cara memaksimalkan memberikan mandat kepada pihak agen. utilitasnya. Agen menerima tanggung Prinsipal mendelegasikan tanggung jawab jawab me-manage investasi prinsipal, pengambilan karena keputusan kepada agen anggapannya terhadap dimana hak dan kewajiban kedua belah kemungkinan peluang perolehan utilitas pihak diuraikan dalam suatu perjanjian yang lebih besar daripada peluang lain. kerja yang saling menguntungkan. Jika fungsi utilitas dari Inti dari teori agensi adalah asumsi mementingkan diri sendiri agen dan sebagai “manusia” yang dapat ditelusuri prinsipal berkesuaian, tidak ada masalah; pada 200 tahun riset ekonomi. Model keduanya “manusia” yang mendasari teori agensi menerima kenaikan utilitas individualnya. adalah bahwa aktor rasional, merupakan Cost of agency terjadi ketika kepentingan individu yang memaksimalkan utilitasnya prinsipal dan agen berbeda. Peluang yang agen dan prinsipal akan -63- Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 2 Mei 2010 ada memungkinkan agen akan secara mereka akan menjadi termotivasi untuk rasional memaksimalkan utilitas yang berperilaku dengan cara konsisten dengan dimilikinya. Walsh & Seward (1990: 44) kepentingan pemegang saham. Mekanisme berargumen kedua bertujuan membawa perilaku agen bahwa “jika manager perusahaan berkubu pada kepentingan pada mereka prinsipal adalah struktur yang kuat. Dewan sendiri dengan semata-mata pelurusan dengan bertujuan menjamin kekuatannya, prestis, direktur dan manager dengan mengecek pelaksanaan keuntungannya, kemungkinan organisasi kehilangan posisi pada audit menjaga kepentingan dan potensi evaluasi self-serving kinerja. lingkungan yang kompetitif dan akan mengkomunikasikan gagal.” Jika mekanisme kontrol yang saham dan kepentingannya pada manajer diusulkan oleh agen secara teoritis gagal, dan memonitor mereka untuk menjaga mekanisme pengawasan eksternal akan biaya agensi selalu dalam pengawasan. mengkontrol self-serving manager (Walsh Mekanisme pengawasan yang kuat adalah & ditentukan, Seward, 1990). Karena biaya tujuan Dewan karena pemegang teori agensi mekanisme eksternal pada utilitas prinsipal mengasumsikan bahwa kepentingan agen- lebih besar, mekanisme internal umumnya prinsipal dapat berbeda dan peluang yang yang dipilih (Walsh & Seward, 1990). diberikan pada agen akan memaksimalkan Untuk melindungi kepentingan pemegang saham, meminimalkan biaya agensi dan menjamin utilitas individualnya pada biaya agensinya. kesesuaian Agency Theory tidak kepentingan agen-prinsipal, teori agensi menspesifikasikan total kontrol pada agen. memberikan berbagai mekanisme. Dua Jika berupa total kontrol, kemudian agen mekanisme yang diterima adalah alternatif tidak leluasa dan perusahaan akan dikuasai skema kompensasi eksekutif dan struktur seorang diri. Hal yang pokok dari teori yang kuat (antara lain:Demsetz & Lehn, agensi 1985; Jensen & Meckling,1976). Skema mendelegasikan otoritasnya pada agen insentif financial menyediakan reward dan untuk punishment yang bertujuan menyelaraskan Pendelegasian kepentingan agen dan prinsipal. Jika peluang manajer menerima yang biaya utilitas prinsipalnya (kekayaan), menjadi subyek tujuan demikian, teori agensi menspesifikasikan pemegang saham (misal: long term reward pada kondisi kontrol intermediate, yang tergantung mana -64- pada kompensasi kesuksesan kinerja perusahaan), adalah bahwa bertindak atas ini membangun pertama prinsipal namanya. memberikan agen utilitasnya pada pendelegasian dan Menuju Teori Stewardship Manajemen (FX Anton) kemudian kontrol untuk meminimalkan prinsipal potensi penyelewengan Kontrak yang kuat antara pemilik dan pendelegasian (Jensen & Meckling,1976). bersedia eksekutif, pemilik harus resiko memutuskan Sebelumnya, Stewardship Theory seberapa terfokus pada kemungkinan struktur pada bersedia manager yang lebih tinggi (Donaldson and kekayaannya. Menolak resiko, pemilik Davis, 1989, 1991, 1994; Fox & Hamilton, akan lebih mungkin menerima bahwa 1994). Sebagai contoh, Donalson dan eksekutif Davis (1991) berargumen bahwa bagi kepentingan pribadi, dan akan menerima CEO yang seorang stewards, tindakan pola mendukung organisasi adalah fasilitas Implementasi terbaik ketika struktur perusahaan kuat yang kuat pada agen akan sesuai dengan memberikan mereka otoritas yang tinggi analogi pada pembentukan dan keleluasaan. Situasi ini dicapai lebih ayam di lingkungan srigala”. Penerimaan riil jika kursi CEO pada dewan direktur. biaya agensi dapat dipandang sebagai Struktur ini akan dipandang sebagai biaya yang diperlukan untuk jaminan disfungsi pada teori agency model of man. utilitas prinsipal terhadap peluang resiko Bagaimanapun, pada model stewardship of bagi man, memaksimumkan pertanyaan yang lebih baik barangkali utilitasnya sebagimana mereka mencapai mengapa pemilik akan mengambil resiko tujuan organisasi daripada tujuan self penerimaan stewardship yang kuat? stewards besar mengasumsikannya. yang mereka diasumsikan adalah hubungan bekerja agensi Dari untuk yang mekanisme eksekutif. dengan kuat. stewardship “kandang perspektif ini, servingnya. Kursi CEO adalah tanggung Sebelumnya, riset empiris berusaha jawab mendua bagi nasib perusahaan dan untuk menvalidasi apakah agency theory memiliki power untuk menentukan strategi atau Stewardship Theory sebagai “satu tanpa ketakutan membatalkan dengan cara terbaik” untuk perusahaan yang kuat, kursi berasumsi bahwa semua manager agen diluar dewan. Demikian teori stewardship terfokus pada struktur yang atau memfasilitasi menghasilkan penemuan yang tidak jelas; dan memberdayakan daripada memonitor dan mengkontrol. Keunggulan yang diberikan stewards. Hasil studi ini antara keduanya Agency dan Stewardship Theory dalam menjelaskan manajemen stewardship pada prinsipal, mengapa tidak (Donaldson selalu contoh, beberapa riset menemukan bahwa daripada hubungan hubungan sebagai antar steward, agen? Jawabannya terletak pada resiko yang agensi & Davis,1994). memahamkan Sebagai kepemimpinan dewan yang independen (sebuah jabatan -65- Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 2 Mei 2010 non executive board) adalah berhubungan steward erat performance organisasinya. Teori ini didesain bagi para perusahaan (Berg & Smith, 1978; Daily & peneliti untuk menguji situasi dimana para Dalton, 1994: Rechner & Dalton,1991). eksekutif Peneliti bahwa pelayan dapat termotivasi untuk bertindak stewardship eksekutif pada kursi dewan dengan cara terbaik pada principalnya signifikan (Donaldson dan Davis, 1989, 1991). dengan tingginya lain menemukan dengan lebih tingginya performace perusahaan (misal: Donaldson & Davis,11989,1991; D’Aeni,1994). Finkltein Yang menyarankan tidak lain ada & berusaha dalam mencapai sasaran perusahaan sebagai Pada Stewardship Theory, model of man ini didasarkan pada pelayan yang masih memiliki perilaku perbedaan dibentuk agar dimana selalu dia dapat dapat diajak signifikan dalam performance perusahaan bekerjasama dalam organisasi, memiliki antara dewan perilaku kolektif atau berkelompok dengan (Chaganti, Mahajan & Sharma, 1985; utilitas tinggi daripada individunya dan Molz, empiris selalu bersedia untuk melayani. Pada teori cenderung sama tidak jelasnya pada stewardship terdapat suatu pilihan antara dimensi kekuatan yang lain (Donaldson & perilaku Davis,1994). Dukungan untuk teori agensi organisational, perilaku pelayan tidak akan dan stewardship menyarankan perlunya dipisahkan dari kepentingan organisasi merekonsiliasi perbedaan ini. adalah eksekutif 1988). diluar kursi Bukti-bukti self serving bahwa perilaku dan pro- eksekutif disejajarkan dengan kepentingan principal dimana para steward berada. Steward akan Stewardship Theory Teori stewardship adalah teori menggantikan atau serving manajer tidaklah termotivasi oleh tujuan- Sehingga meskipun kepentingan antara tujuan individu tetapi lebih ditujukan pada steward dan principal tidak sama, steward sasaran tetap utama mereka untuk akan berperilaku self yang menggambarkan situasi dimana para hasil untuk mengalihkan menjunjung kooperatif. tinggi nilai kepentingan organisasi, sehingga teori ini kebersamaan. Sebab steward berpedoman mempunyai dasar psikologi dan sosiologi bahwa terdapat utilitas yang lebih besar yang para pada perilaku kooperatif, dan perilaku eksekutif sebagai steward termotivasi tersebut dianggap perilaku rasional yang untuk bertindak sesuai keinginan prinsipal, dapat diterima. telah dirancang dimana selain itu perilaku steward tidak akan meninggalkan -66- organisasinya sebab Mengacu pada teori stewardship, perilaku steward adalah kolektif, sebab Menuju Teori Stewardship Manajemen (FX Anton) steward berpedoman dengan perilaku penghasilan untuk tetap hidup. Perbedaan tersebut tujuan organisasi dapat dicapai. antara Misalnya atau bagaimana akan bertemu. peningkatan profitabilitas. penjualan Perilaku ini agen dan prinsipal kebutuhan Steward adalah tersebut dapat mewujudkan tarik menguntungkan principal termasuk outside menarik antara kebutuhan personal dan owner yang tujuan organisasi dan kepercayaan bahwa ditimbulkan oleh laba dalam bentuk dengan bekerja untuk organisasi, dan deviden dan shareprices), hal ini juga kemudian dikumpulkan, maka kebutuhan memberikan status personal akan bertemu. Di lain pihak manajerial, sebab tujuan mereka ditindak kesempatan steward dibatasi oleh adanya lanjuti dengan baik oleh steward. Para ahli persepsi teori stewardship mengasumsikan bahwa diperoleh dari orang yang berperilaku pro- ada hubungan yang sangat kuat antara organisasional akan kesuksesan organisasi dengan kepuasan dibandingkan dengan principal. dan bersikap individualistik dan berperilaku melalui self serving. Steward percaya bahwa kinerja perusahaan, oleh karena itu fungsi kepentingan mereka akan disejajarkan utilitas steward dimaksimalkan. dengan (melalui efek positif manfaat Steward memaksimumkan pada melindungi shareholder Steward yang dengan sukses dapat bahwa utilitas kepentingan yang dapat lebih tinggi mereka yang perusahaan dan pemilik. Dengan demikian kepentingan meningkatkan kinerja perusahaan akan steward, mampu utilitas ditujukan langsung ke organisasi memuaskan sebagian besar organisasi yang lain, sebab sebagian besar dilayani dengan baik lewat untuk memperoleh dan tidak untuk tujuan personel. shareholder memiliki kepentingan yang telah motivasi Sebelumnya para penganut teori stewardship menitikberatkan pada suatu peningkatan kemakmuran yang diraih struktur organisasi. Oleh karena itu, steward yang manajer-manajer pada tingkat yang lebih pro untuk tinggi (Donalson dan Davis, 1989, 1991, perusahaan, 1994; Fox dan Hamilton, 1994) sebagai organisasi memaksimumkan termotivasi kinerja yang memungkinkan Donalson disamping dapat memberikan kepuasan contoh kepada kepentingan shareholder. berpendapat bahwa CEO yang bertindak Penjelasan ini tidak mengimplikasikan bahwa steward pro-organisasional survive. manajemen memiliki kebutuhan Jelasnya, steward untuk harus memiliki dan Davis untuk (1991) sebagai steward akan mempunyai sikap pada perusahaan saat struktur memberikan otoritas dan keleluasaan yang tinggi. -67- Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 2 Mei 2010 Struktur tersebut memperlihatkan adanya sebagai disfungsional model of man dari teori kemampuan untuk mencapai full potensial. agensi. Tetapi model of man orang yang dibatasi oleh pada Perbedaan khusus yang relevan Stewardship Theory akan memaksimasi antara Agency Theory dan Stewardship utilitas steward untuk mencapai tujuan Theory organisasional identifikasi dan penggunaan power dalam dibandingkan dengan tujuan untuk diri sendiri. difokuskan pada motivasi, konteks hubungan hirarki. a. Motivasi Perbedaan utama antara Agency 2.2 Faktor-Faktor yang membedakan antara Agency Theory dan Theory dan Stewardship Theory difokuskan pada motivasi ekstrinsik dan Stewardship Theory 2.2.1 Faktor Psikologi intrinsik. Agency Theory difokuskan pada Dalam hubungannya dengan faktor ektrinsic reward: nyata, komoditi yang psikologi, perbedaan mendasar antara dapat Agency Theory dan Stewardship Theory ukuran nilai pasar. Ekstrinsik reward dapat ditelusuri pada perbedaan model of didasarkan pada sistem penghargaan yang man. Menurut Agency Theory, manusia menggambarkan mekanisme pengendalian adalah dasar atau akar dalam rasionalitas pada teori agency. ekonomi. Pandangan atas economic man dipertukarkan Stewardship dan mempunyai Theory difokuskan sebagai sesuatu penyederhanaan mengenai pada intrinsic reward (penghargaan yang tingkah hakiki) yang tidak dapat diubah dengan laku manusia atas suatu argumentasi more complex and humanistic mudah. model of man, dapat memperjelas adanya kesempatan untuk hubungan pertumbuhan, prestasi, dengan teori organisasi Penghargaan ini merupakan meningkatkan asosiasi, dan (Argyris, 1973, Simon 1957). Argyris aktualisasi diri. Pada titik terendah dalam mendukung the model of man yang hubungan stewardship pada hakikatnya dikarakteristikkan sebagai self-actualizing memotivasi untuk bekerja keras untuk man. Model ini didasari atas suatu kepentingan pendapat penghargaan bahwa kebutuhan untuk manusia mempunyai berkembang sesuai Stewardship organisasi yang lebih dengan tidak nyata. difokuskan pada kebutuhan melebihi dari keadaan sekarang tingginya kebutuhan pada hierarki Maslow dan akan mencapai level yang paling (1970), kebutuhan untuk tinggi dengan sukses dan diasumsikan (Alderfer, secara kebutuhan untuk berkumpul oleh Mc -68- ekonomi manusia dipandang 1972) atas berkembang prestasi dan Menuju Teori Stewardship Manajemen (FX Anton) Clelland (1975) dan Mc Cregor (1906). termotivasi oleh order Dalam hubungannya dengan motivasi kebutuhan yang lebih pekerja, tinggi. model karakteristik jabatan Hockman dan Oldhan (1975,1976,1980) Proposisi 2 : Orang yang dimotivasi mengemukakan bahwa ada tiga keadaan oleh faktor intrinsik akan yang bersifat psikologi yaitu pengalaman lebih memahami steward dalam hubungan pekerjaan, bertanggungjawab atas pengalaman hasil, dan suka steward-principal, pemahaman atas hubungan yang nyata. daripada Sebagai antara dimotivasi karakteristik tugas dan motivasi kerja ekstrinsik. penengah hubungan internal. Untuk mencapai fasilitas yang menambah keanekaragaman, orang yang oleh faktor b. Identifikasi layak maka job perlu didesain kembali untuk menjadi Identifikasi terjadi dimana manajer menetapkan sendiri dirinya sebagai keahlian, identifikasi tugas yang sesuai, anggota dalam organisasi khusus sesuai kemandirian dan feedback. Semua faktor dengan misi, visi dan tujuan organisasi. ini berhubungan menambah kesempatan Melalui untuk berkembang dan bertanggungjawab menjadi eksistensi dari struktur psikologi dari pekerjaan. Model ini pada motivasi steward kerja adalah konsisten dengan asumsi memungkinkan bahwa Stewardship Theory menambah memperoleh motivasi kerja internal dan berperan kesuksesan organisasi dan pengalaman penting untuk tingkat frustasi akan kegagalan organisasi, hal ini kinerja yang dengan dapat menambah hubungan kerja. meningkatkan sama baiknya kepuasan kerja. identifikasi (Borwn, pendirian 1969). manajer organisasi Identifikasi seolah-olah penghargaan Beberapa Berdasarkan teori tersebut, dapat suatu penulis bahwa untuk mempunyai manajer yang dikembangkan dua proposisi yaitu : diidentifikasi dengan atribut organisasi, Proposisi 1 : Orang yang dimotivasi kesuksesan organisasi, dan atribut ini oleh order kebutuhan memberikan kontribusi pada self-image, yang lebih tinggi akan dan self concept. Ini menggambarkan lebih suka menjadi steward dalam hubungan bahwa identifikasi sosial konsisten dengan Stewardship Theory. steward-principal, daripada orang yang tidak Seorang manajer dapat diidentikan dengan orang yang bekerja untuk -69- Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 2 Mei 2010 mencapai tujuan organisasi, memecahkan menjadi masalah hubungan dan mengatasi rintangan, steward steward- mencegah dan menyelesaikan tugas. Dan principal, daripada orang beban yang diberikan kepadanya dengan yang sukses identifikasi (Bass,1960). Individu-individu diidentikkan dengan organisasi, mereka lebih siap diajak bekerja sama, altruastik mempunyai rendah dengan organisasi. Proposisi 4 : Orang yang tinggi dalam dan spontan berperilaku sebagai bagian komitmen nilai akan lebih dari suka organisasi yang tidak terlalu menjadi steward mengharapkan imbalan (Mowday, Potter dalam hubungan steward- dan Steer, 1982). Oleh karena itu manajer principal, daripada orang dapat yang memotivasi dan memberikan wewenang untuk pelaksanaan pekerjaan, dengan menggunakan inisiatif untuk diatas diidentikan dalam komitmen nilai. c. Penggunaan Kekuasaan memajukan organisasi dan prinsipalnya. Konsepnya rendah Kekuasaan aspek penting yang menghubungkan antara prinsipal dan sebagai komitmen organisasi, yaitu adanya manajer. Manajer menerima kepuasan dari individu-individu tangguh dan termasuk dan oleh motivasi dengan menggunakan dalam unsur utama organisasi (Porter, dkk, kekuasaan (Mc Clelland, 1970). Menurut 1974). Mayer dan Schoorman (1992), Mc Celland dan Burham (1976), motif menyatakan bahwa karakteristik komitmen kekuasaan adalah daya gerak psikologi organisasi yang diperlukan untuk prestasi dan dapat sebagai suatu bangunan multidimensi yang berisi pengulangan mendukung tujuan organisasi. komitmen yang disebut “belief individu and acceptance of goal of the Sistem pemberian intensif dan pengakuan atas wewenang yang diberikan organization”. Dalam teori agency nilai merupakan komitmen tidak memiliki nilai ekonomis diperlukan dalam pengawasan. Kekuatan dan tidak relevan untuk dijadikan sebagai personal melekat pada individu dalam exchange agreement. konteks hubungan antara individu, yang Berdasarkan teori tersebut diajukan dua proposisi : Proposisi 3 : -70- gabungan prinsip yang tidak dipengaruhi oleh posisinya. Keahlian dan kelebihan kekuasaan personal merupakan Orang yang mempunyai karakteristik power, dimana identifikasi tinggi dengan kelebihan suatu individu dalam bekerja organisasi akan lebih suka dibandingkan dengan individu lainnya. Menuju Teori Stewardship Manajemen (FX Anton) Kekuatan personal merupakan dasar yang Proposisi 6 : Orang yang ada dalam mempengaruhi dasar pertanggungjawaban situasi yang berorientasi hubungannya dengan prinsipal. keterlibatan Berdasarkan teori tersebut diajkan lebih mungkin menjadi steward proposisi : dalam hubungan steward Proposisi 5 : Orang yang lebih suka prinsipal dari pada orang menggunakan personal ada dalam situasi yang dasar berorientasi pengendalian power sebagai untuk mempengaruhi lainnya akan lebih suka (control). b. Budaya menjadi steward dalam hubungan steward- Paham merupakan individual aspek - kolektif budaya yang prinsipal, daripada orang berpengaruh dalam memilih hubungan yang menggunakan power agen dan stewardship. Paham individual institusional. karakteristiknya ditekankan pada tujuantujuan personal diluar tujuan kelompok. 2.2.2. Faktor Situasional Paham kolektif ditekankan pada tujuan- a. Filosofi Manajemen tujuan personal subordinat pada tujuan- Filosofi manajemen yang tujuan kolektif. Dalam budaya kolektif, digunakan dalam hubungannya dengan seorang merupakan bagian anggota dari Stewardship Theory suatu manajemen yang adalah group misalnya keluarga, pada universitas, organisasi. Sikap individual keterlihatan. Filosofi ini konsisten dengan melihat pertentangan sebagai kesempatan Argyris (1973) yang menyatakan bahwa untuk desain organisasi yang didasarkan pada komunikasi diadakan secara langsung, dan asumsi ekonomi menciptakan pemenuhan berorientasi jangka pendek, tingkah laku sendiri yang diperkirakan menghasilkan bisnis tidak tergantung pada hubungan perilaku yang konsisten dengan asumsi. personal, memakai analisis cost benefit Jika evolusi (model ekonomi) untuk mengevaluasi manajemen yang berorientasi keterlibatan bisnis dan mengurangi resiko pada kontrak adalah lebih dominan dalam model yang bisnis. mengarah pada timbulnya perilaku yang Proposisi 7 : mengikuti lebih Theory. konsisten berorientasi filosofi alasan dengan ini, Stewardship melakukan pekerjaan dan Seseorang dalam budaya kolektif lebih suka untuk mengembangkan -71- Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 2 Mei 2010 relationship steward antara prinsipal dan agen. Sedangkan prinsipal dari pada orang budaya rentang kekuasaan rendah cocok yang digunakan berada dalam budaya individualistic. Secara umum didefinisikan sebagai powerfull anggota-anggota institusi dan organisasi dimana suatu negara mengharapkan mengembangkan hubungan leadership karena anggotanya menempatkan nilai yang lebih besar pada c. Rentang Kekuasaan perluasan untuk dan kesetaraan dari sesuatu yang esensial pada prinsipal dan manager. Proposisi 8 : menerima Seseorang dalam budaya rentang kekuasaan rendah distribusi kekuasaan yang tidak seimbang. lebih memungkinkan Dalam untuk mengembangkan budaya yang pasti, terdapat perbedaan kekuasaan antara anggota yang relationship lebih besar tetapi mereka menerima dan prinsipal daripada orang toleran budaya yang berada pada budaya tersebut. Budaya rentang kekuasaan yang rentang kekuasaan tinggi. tinggi terhadap cocok perbedaan digunakan mengembangkan hubungan steward untuk keagenan karena budaya seperti ini mendukung dan melegitimasi ketidaksamaan inherent Perbandingan Teory Agency dan Teori Stewardship Model manusia Perilaku Mekanisme psikologi : Motivasi Perbandingan Sosial Identifikasi Kekuasaan Mekanisme situasional : Filosofi manajemen Orientasi resiko -72- Teori Agency Berorientasi ekonomi Melayani diri sendiri Teori Stewardship Aktualisasi diri Melayani orang lain. Kebutuhan yang lebih rendah (psikologi, keamanan, ekonomi) Ekstrinsik Manajer Menilai Komitmen Rendah (legitimasi, memaksa, reward) Institusional Kebutuhan yang lebih tinggi (pertumbuhan, prestasi, aktualisasi diri) Intrinsik Prinsipal Menilai Komitmen Tinggi (pakar, referen) Perseorangan Berorientasi pengawasan Mekanisme kontrol Jangka pendek Berorientasi partisipasi Kepercayaan Jangka panjang Menuju Teori Stewardship Manajemen (FX Anton) Teori Agency Pengawasan biaya Individualis Rentang kekuasaan tinggi Kerangka waktu Tujuan Perbedaan Budaya Teori Stewardship Perbaikan kinerja Kebersamaan Rentang kekuasaan rendah Tabel 1 : Perbandingan Teory Agency dan Teori Stewardship 2.3 Pilihan antara Hubungan Agency yang dan Stewardship keputusan dibuat oleh pihak-pihak yang Telah disajikan suatu model yang merupakan dilema. Pertama, ada dalam hubungan tersebut. Kedua, menduga bahwa ada faktor psikologis dan karakteristik situasional yang mempengaruhi individu terhadap pilihan. Dan ketiga, harapan dalam pendekatan hubungan agency dan bahwa masing-masing pihak mempunyai stewardship. Banyak penulis berpendapat yang lain akan mempengaruhi pilihan. bahwa Proposisi : manusia pertumbuhan, lebih menyukai tanggungjawab situasional Jika berpengaruh suatu hubungan dan stewardship yang timbal balik aktualisasi diri dan berpihak pada filosofi ada, maka kinerja potensial manajemen dapat dimaksimalkan, partisipasi dan kepercayaan sebagai suatu sebaliknya jika mekanisme untuk berhubungan dengan agency resiko. Meskipun motivasi ini bersifat potensial dapat diminimalkan universal – ada pada setiap orang, masalah dan jika pilihan motivasinya tersebut merupakan suatu model yang campuran, mana memilih yang berorientasi karakteristik psikologis pada dan yang hubungan ada, biaya pihak yang stewardship akan situasional dari principal dan manajer dikhianati dan pihak yang merupakan memilih mendahului) antiseden dalam (bagian memilih yang antara hubungan agency dan stewardship. Pilihan antara hubungan kegiatan dan stewardship sama dengan keputusan aktivitas pihak-pihak yang adalah mencari kesempatan. Sifat dari dilema tersebut diilustrasikan pada gambar di bawah ini -73- Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 2 Mei 2010 Model Pilihan Principal-Manager Pilihan Prinsipal Agen Steward Agen Minimalisir Biaya Potensial Agen Bertindak Oportunistik Hubungan Agensi Bersama Prinsipal Marah Prinsipal Dikhianati Pilihan Manajer Steward 1 2 3 4 Prinsipal Bertindak Oportunistik Memaksimalkan Kinerja Potensil Manajer Frustasi Manajer Dikhianati Hubungan Stewardship Bersama Keterangan : demikian No.1. Ketika prinsipal ataupun manajer layaknya “serigala dalam kandang memilih -74- agency, berperilaku ayam” dan akan mencari kepuasan hasilnya adalah hubungan prinsipal sendiri – principal. Situasi tersebut tercipta agency yang nyata yaitu dari organisasi karena Hubungan agency didesain untuk kekuasaan agen bekerja hanya meminimalkan untuk kerugian timbul dari yang masing- principal atau mencapai harapan masing-masing. potensial No.2 hubungan akan memberi melayaninya. Dengan demikian, profit secara psikologis masing pihak. Dengan demikian dari kedua pihak mempunyai kesamaan keharmonisan harapan dari hubungan tersebut dan principal. Principal akan merasa biaya terkontrol. dikhianati dan marah, dan pada Jika principal memilih hubungan akhirnya steward pengawasan, menarik dari situasi dan manajer memilih manajer keluar yang dari diciptakan memperketat hubungan agency maka manajer tersebut, akan bertindak mencari keuntungan memberhentikan manajer. Saat dua sendiri dan mengambil manfaat pihak individual terlibat, pilihan dari principal. Seorang manajer yang yang agency. Namun jika beorientasi berprofil psikhologis tepat atau adalah berusaha hubungan Menuju Teori Stewardship Manajemen (FX Anton) pada kebersamaan, saat masing- informasi masing pihak menyatukan tujuan informasi dari tipe lainnya. Sebuah sistem pribadinya, informasi maka hubungan stewardship yang dipilih. No.3 Dilema terjadi akuntansi dengan akuntansi sistem melaporkan dan mengklasifikasikan perubahan yang dibuat adanya dalam stewardship dari aset-aset tertentu. kemungkinan perbedaan pilihan Sekali dicatat, informasi ini dibuat oleh dari masing-masing pihak. Jika publik, pemegang kekuasaan (steward) prinsipal yang mempertanggung-jawabkan Dalam agency karena memilih dan hubungan manajer memilih kegiatannya. hubungan stewardship, hasilnya akuntabilitas dimodel oleh definisi yang tepat bagi merasa protocol yang berhubungan dengan hasil Steward pengamatan ke hasil pemegang steward. diawasi seolah-olah mereka agent, Dalam hal ketidakhadiran protokol, bukti mereka tidak dapat menikmati tipe experimen memberi kesan bahwa tindakan imbalan internal yang diinginkan sederhana (contohnya pertumbuhan, steward menciptakan akuntabilitas yang pencapaian, atau aktualisasi diri) menyebabkan dia memperbaiki perilaku dan mereka yang baik atas akuntansi ini. Seperti berperilaku anti terhadap organisasi perbaikan perilaku secara sistematis terjadi (Argryls, 1964). pada penyelenggaraan kontrak ditentukan dikhianati yang principal. pada akhirnya No.4. Principal dan manajer memilih hubungan stewardship, adalah hubungan hasilnya principal – steward yang nyata didesain untuk memaksimalkan kinerja potensial dari kelompok. the agency, akan menimbulkan rasa frustasi manajer tentang model dalam insentive mencatat inducing perubahan dalam hasil dan dapat terjadi dalam ketidakhadiran dari interaksi yang berulang. a. Pendekatan Akuntansi Tradisional terhadap Study Stewardship Injiri (1975) mendifinisikan akuntansi sebagai sistem yang didesain 2.4. Dasar-Dasar Perilaku Akuntansi untuk memperhalus hubungan diantara Stewarship dan Usulan Program kepentingan Penelitian mengidentifikasi 3 kelas dari partisipan: : Apakah yang Dimaksud dengan Akuntabilitas? Umumnya akuntabilitas dipercaya membedakan perusahaan. Injiri Akuntan, orang yang mengukur kinerja bahwa ekonomi dan akuntor (steward) adalah sistem orang yang bertanggungjawab terhadap -75- Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 2 Mei 2010 seseorang. Sejak hubungan akuntabilitas c . Tinjauan Konsep Stewardship Theory diciptakan dengan banyak cara: dengan Sekitar tahun 1957, pendekatan kontitusi, dengan hukum, dengan kontrak stewardship telah dipakai sebagai suatu langganan atau kewajiban moral yang pendekatan untuk menentukan titik berat sama. Injiri mengklaim”...ini tidak akan utama dari suatu laporan keuangan. Hal ini menjadi pernyataan yang berlebihan untuk didasarkan pada suatu konsep bahwa menyatakan bahwa kehadiran masyarakat manajemen ditemukan dianggap dalam jaringan kerja dari suatu perusahaan bertanggungjawab perusahaan kepada akuntabilitas. Interaksi steward secara pemilik (Susanto,1994). tidak langsung dan sering kurang “face to Selanjutnya Injiri (1975) memperjelas face” communication. konsep tersebut dengan mengidentifikasi b. Pendekatan Alternative bagi Study tiga bentuk, dalam hubungan akuntabilitas (pertanggungjawaban Stewardship keuangan Seseorang adalah steward jika ia perusahaan), yaitu keberadaan Accountant, dipercayakan bersama dengan modal yang Accoutee, dan Accountor. Ketiga partisan lain dan ada kesempatan di masa yang tersebut saling berinteraksi dalam suatu akan datang untuk mengembalikan modal jaringan akuntabilitas. Accountant adalah itu. Akuntansi stewardship memperluas pihak yang mengukur kinerja ekonomi, sejarah Accountee (steward) yaitu pihak yang panjang bagi ekonomi dan pertukaran sosial dalam kelompok kecil bertanggungjawab, yang meliputi banyak aktivitas seperti (principal) pertanggungjawaban diberikan memelihara atas apa yang telah dikerjakan dalam anak (termasuk memberi kepentingan dari berbagai rasa dalam dan Accountor organisasi tersebut. hidup adalah tidak dapat disangkal, bahwa Stewardship Theory diperkenalkan manusia punya perkembangan mental sebagai teori yang berdasarkan tingkah khusus dengan laku, prilaku manusia (behavior), pola pemeliharan, menggunakan dan berhak manusia (model of a man), mekanisme atas sumbernya). Kita berpendapat bahwa psikologis akuntansi kekuasaan) dalam sebuah organisasi yang yang berhubungan stewardship meningkatkan (motivasi, identifikasi kepercayaan dengan memperluas steward mempraktikan (accountors) dan orang yang mempercayai aspek yang memainkan peranan penting (accountee’s) supaya bagi sebuah pencapaian tujuan. Teori ini mengembangkan kepercayaan dan perilaku berakar dari ilmu psikologi dan sosiologi terpercaya. yang mengarah pada sikap melayani -76- agar kepemimpinan dan sebagai Menuju Teori Stewardship Manajemen (FX Anton) (steward) (Donalson dan Davis, 1989- kepentingan 1991). (prinsipal). perusahaan Masing-masing Stewardship merupakan dan pihak pemilik bersedia suatu mempertaruhkan perbedaan kelas dan hak pandangan baru tentang mengelola dan istimewa yang menjadi simbol eksistensi menjalankan organisasi, suatu pergeseran mereka pendapatan pada konsep kepemimpinan rangkaian nilai-nilai dan menciptakan dan manajemen yang ada sekarang dari sikap pro organisasional dan rasa memiliki konsep mengendalikan dan mengarahkan, yang tinggi untuk memperoleh manfaat ke arah konsep pengaturan, kemitraan dan yang ditujukan langsung kepada organisasi kepemilikan secara bersama oleh anggota dan tidak untuk tujuan individu, sehingga atau tim dalam organisasi, yang merasa tercipta lingkungan kerja dimana setiap organisasi miliknya anggota organisasi berpikir dan bertindak ataupun satu kesatuan yang tidak dapat seperti seorang pemilik yang senantiasa dipisahkan dari diri sendiri. menjaga dan berorientasi pada tujuan menjadi sesuatu Lebih jauh Donaldson dan Davis menggambarkan Theory bahwa didefinisikan situasi mengejar penghayatan organisasi jangka panjang. Stewardship sebagai dalam Stewardship mengasumsikan Theory hubungan yang antara kepentingan lebih kinerja perusahaan, sehingga fungsi utilitas prinsipal. akan maksimal. Asumsi penting dari Kondisi ini didasari sikap melayani yang stewardship adalah pengelola meluruskan demikian besar dibangun oleh steward. tujuan sesuai dengan tujuan pemilik. Sikap melayani sebagai suatu sikap yang Pengelola menggantikan kepentingan pribadi dengan kesepakatan dan kepentingan bersama. pelayanan sebagai landasan bagi pemilikan Ketika terjadi benturan antara kepentingan dan (power). dua pihak tersebut, steward akan berusaha kembali bekerja sama pemberdayaan, karena steward mementingkan kepentingan penggunaan Dengan tetapi kekuasaan mengintegrasikan pengurusan pekerjaan, akan organisasi kuat dimana para steward tidak mempunyai pribadi kesuksesan ini berperilaku daripada merasa menentangnya kepentingan bersama dengan benar, maka tujuan individu secara berperilaku sesuai dengan perilaku pemilik otomatis terpenuhi dengan sendirinya. merupakan pertimbangan yang rasional Steward percaya karena steward lebih melihat pada usaha mereka akan kepentingan disejajarkan dengan lebih sesuai kemitraan dan penggunaan kekuasaan bahwa menjadi dengan utama dan untuk mencapai tujuan organisasi dan -77- Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 2 Mei 2010 bukan tujuan individu. Namun demikian d. Aspek Keperilakuan dalam tidak berarti steward tidak mempunyai Stewardship Theory kebutuhan hidup. Untuk mempraktekkan Dalam bagian ini menunjukkan pendekatan ini, kunci utama terletak pada asumsi berdasarkan model non korperatif prinsipal, apakah prinsipal benar-benar dari suatu perilaku dan perdebatan tentang dapat meyakini dan mempercayai steward bagaimana yang dapat diatasi dengan penggabungan secara dipilihnya dalam membangun kemitraan organisasi tersebut. timbal batasan-batasan balik. Garis model besar ini asumsi Apa yang ada dalam pendekatan berdasarkan model non korporatif pada model stewardship ini, kontradiksi dengan stewardship. Apabila tidak ada faktor yang pendekatan model agency theory. Teori dapat dipercaya dalam teori stewardship, agensi mengindikasikan adanya hubungan asumsi-asumsi berikut ini secara umum yang tidak harmonis antara pengelola dan dapat digunakan: pemilik, karena dituangkan sesuatu dalam bentuk hal harus 1. Self interest, sebagai contoh fungsi kontraktual individu hanya tergantung pada formal kedua belah pihak. Teori keagenan mengasumsikan selalu ingin kepentingan masing-masing memaksimalkan individu. konsumsinya sendiri. pihak 2. Non satifacation, sebagai contoh, manfaat individu dapat selalu menambah adanya utiliti dengan kenaikan konsumsi, Karena perbedaan kepentingan tersebut, prinsipal dan hanya mendelegasikan beberapa otorisasi 3. Contless pembuatan keputusan kepada agen domain cognition, independent sebagai contoh, (Tjahyono,1995). Hubungan keagenan ini hubungan antara tindakan agen dan memerlukan spesifikasi insentif (reward), utilitinya monitoring dan pembatasan hubungan memperhatikan yang bermuara pada minimalisasi agency hubungannya. cost. Sementara kontrak kerja yang dibuat Berdasarkan asumsi-asumsi diatas, antara agen dan prinsipal menimbulkan pembuat keputusan sering diasumsikan beberapa tidak permasalahan antara lain dipahami mengalami tanpa keruwetan kesulitan dalam masalah-masalah secara terjadinya ketidakseimbangan informasi memecahkan (asimetrys information) dan penyimpangan optimal, atau moral yang dilakukan oleh agen (moral informasi menggunakan Teori hazard). Sebagai tambahan, dalam mengasumsikan dalam penggabungan Bayes. pilihan individual, current models sering -78- Menuju Teori Stewardship Manajemen (FX Anton) memasukkan sebagai asumsi-asumsi strategi individu tambahan bagaimana memperluas perilaku penyelesaian Konsekuensi-konsekuensi standar budget agar prestasi manajer tampak baik: 1. Budget standar dibuat tampaknya kelompok. menantang Organisasi yang kompleks 2. Informasi akuntansi yang berdasarkan pendekatan manusiawi adalah dilaporkan merupakan hasil adaptasi beberapa tahun prestasi manajer tampak baik. yang lalu. Dihipotesiskan bahwa masalah - dimanipulasi agar 3. Perilaku manajer akan dirubah masalah tidak hanya diselesaikan oleh yang adanya perubahan biologi dan neurologi karena ia memaksimumkan angka tapi juga adaptasi dalam kesadaran sosial. akuntansi (kepentingannya sendiri Manusia daripada kepentingan organisasi mempunyai pengertian kekhususan dan yang sangat tinggi untuk menimbulkan kerugian, secara menyeluruh dan baik). membangun mekanisme perlakuan dengan Idealnya masing-masing karyawan masalah sosial sering juga diterapkan harus diinformasikan tingkat prestasi yang dalam kerjasama. harus Beberapa pengukuran biasanya disempurnakan. penyelesaian Dalam kasus pekerjaan, seperti berhubungan dengan dua masalah yaitu manajemen devisional, interval pelaporan kekurangan dan kontaminasi. Lebih baik akan seimbang dengan evaluasi manajer menggunakan lebih dari satu pengukuran akan selalu sering ketika ia merasa prestasi, karena pengukuran ganda dapat terancam dan merasa terlalu jarang jika ia mengurangi kekurangan dan karena efek mendapatkan waktu tidak tepat untuk kontaminasi harus dihubungkan untuk umpan membedakan area sehingga lebih jelas. perbaikan. balik atau pengakuan dari Ukuran yang cocok harus ditentukan untuk Sentral isue dalam sistem reward memperkirakan bagaimana prestasi aktual adalah distribusi penghargaan sehingga itu dikatakan baik. Misalnya, semua divisi mereka diharapkan untuk mencapai ROI yang terhadap motivasi individu untuk ambil sama, bagian dan berusaha pada aktivitas yang jika bagaimana standar mereka ini digunakan ditentukan mempunyai dampak positif kapan diinginkan oleh manajemen puncak individu akuntansi digunakan bersiap-siap organisasi agar menciptakan sistem menghadapi standar yang mana hasil tidak penghargaan yang efektif, merupakan dapat dimonitor, hal ini biasa digunakan suatu yang mendasar bila organisasi informasi budget untuk menyusun standar. memiliki sistem penghargaan yang efektif -79- Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 1 No. 2 Mei 2010 untuk memperkirakan prestasi karyawan. 2. Orang yang dimotivasi oleh faktor Jika sistem penilaian prestasi tidak masuk intrinsik kemungkinan besar menjadi akal atau tidak valid, penghargaan yang steward didistribusikan atas dasar tersebut akan principal langsung rusak dan sedikit berdampak dengan yang dimotivasi oleh faktor pada motivasi. ektrinsik. 3. 3 Berdasarkan definisi bahwa Agency Theory merupakan suatu teori yang dibandingkan dengan organisasi, dalam hubungan dengan principal / yaitu principal dan agen, sedangkan pengenalan Stewardship Theory merupakan teori yang organisasi. dimana dengan kemungkinan besar menjadi steward steward situasi steward tinggi menjelaskan hubungan antara dua pihak menggambarkan / hubungan Orang yang mempunyai pengenalan yang Kesimpulan dalam dibandingkan yang rendah dengan dengan para manajer atau eksekutif sebagai steward Daftar Pustaka untuk bertindak sesuai keinginan principal. Anthoni, Denda Bedford, Management Control System, Erlangga, Jakarta, 1990. Model yang dipilih agen dan principal dalam pengambilan keputusan ada empat macam: a. Minimalisir biaya potensial b. Agen bertindak oportunistik c. Prinsipal bertindak oportunistik d. Memaksimalkan kinerja potensial Beberapa proposisi yang diusulkan berhubungan dengan psikologis dan sosiologis dalam Orang yang memiliki dimotivasi oleh tingginya besar kebutuhan menjadi kemungkinan steward hubungan principal dibandingkan dengan dalam steward yang tidak dimotivasi oleh tingginya kebutuhan. -80- John W. Dichaut and Kevin A. Mc. Cabe, The Behavioral Foundation of Stewardship Accounting and a Proposed Program of Research : What is Accountability?, Behavioral Research in Accounting Vol. 9, page 60-87, 1997. faktor-faktor penggunaan Stewardship Theory: 1. James H. Davis, F. David Scoorman dan Lex Donalson, Toward a Stewardship Theory of Management, Academy of Management Review Vol. 22, No. 1, page 22-47, 1997. Lex Donaldson and James H. Davis, Stewardship Theory or Agency Theory : CEO Governance and Shareholder Returns, Australian Journal of Management, Vol. 16, page 49-64, 1 June 1991. Vernon Kam, Accounting Theory, California State University Haywand, California, 1989.