BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nyeri pinggang

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nyeri pinggang dilaporkan terjadi setidaknya 1 kali dalam 85%
populasi pada usia>50 tahun dan sering terjadi pada usia 30-50
tahun.Setiap tahun prevalensi nyeri pinggang di negara Amerika Serikat
dilaporkan sebesar 15% - 45% dan angka kejadian tersebut terbanyak
didapatkan pada usia 35-55 tahun. Di Amerika Serikat, kasusnyeri
pinggang merupakan 1 dari 10 penyakit terbanyak dengan angka
prevalensi berkisar antara 7,6 – 37%. Dimana pada penderita dewasa, low
back pain mengakibatkan terganggunya 40% aktivitas fisik sehari – hari,
dan 20% gangguan tidur juga penyebab tersering yang membatasi 45%
aktivitas pada usia < 45 tahun, urutan kedua untuk alasan paling sering
berkunjung ke dokter, urutan kelima perawatan di rumah sakit, dan
penyebab yang paling sering untuk dilakukannya tindakan operasi.
Hasilpenelitian di Indonesia yang dilakukan Pokdi Nyeri
PERDOSSI (Persatuan Dokter Saraf Seluruh Indonesia) di Poliklinik
Neurologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) pada tahun 2002,
menemukan bahwa proporsi penderita nyeri pinggang sebanyak 15,6%
pada kelompok umur 18-78 tahun. Angka ini berada pada urutan kedua
tertinggi sesudah sefalgia dan migren yang mencapai 34,8%. Hasil
penelitian secara nasional pada 14 kota di Indonesia oleh kelompok studi
Nyeri PERDOSSI tahun 2002 juga ditemukan 18,13% penderita nyeri
1 pinggang. Di rumah sakit Jakarta, Yogyakarta dan Semarang proporsi
kasus baru sekitar 5,4% – 5,8% dengan frekuensi terbanyak pada rentan
usia 45-65 tahun.Berdasarkan Copcord Indonesia (Community Oriented
Program for Controle of Rhematic Disease) menunjukan prevalensi nyeri
pinggang 18,2% pada laki-laki dan 13,6% pada wanita. Survei sekitar 11%
- 12% pasien menjadi cacat akibat kasus ini dan kecenderungan untuk
kambuh cukup tinggi yaitu sekitar 26% - 37%, sehingga menyebabkan
penderita kembali tidak bekerja atau kurang produktif (Meilala, 2000).
Nyeri pinggang merupakan salah satu keluhan yang dapat
menurunkan produktivitas manusia dan merupakan masalah kesehatan
yang umum terjadi bahkan sering diabaikan sehingga penderita mengalami
ketidakmampuan (disabilitas) secara fungsional terhadap aktivitas seharihari. Kondisi tersebut menjadi sangat menarik dan penting untuk dibahas
karena banyak sekali masyarakat yang bekerja tidak memperhitungkan
waktu untuk istirahat. Sikap kerja yang kurang baikposisi atau tenik saat
menyelesaikan pekerjaan yang kemudian banyak menimbulkan masalah
kesakitan
akibat
kerja
otot
yang
berlebihan
sehingga
terjadi
spasme(Borenstein dan Wiesel, 2004).
Penyebab nyeri pinggang bervariasi dari yang ringan (misal sikap
tubuh yang salah) sampai yang berat dan serius (misal keganasan). Nyeri
pinggang miogenik merupakan penyebab terbanyak yang sering terjadi.
Nyeri pinggang miogenik lebih kurang 90% disebabkan oleh faktor
mekanik yaitu pada struktur anatomi normal yang digunakan secara
2 berlebihan atau akibat dari trauma atau deformitas, yang menimbulkan
stress atau strain pada otot, tendon dan ligamen (Borenstein dan Wiesel,
2004).
Keadaan yang berlangsung lama dapat menimbulkan otot
mengalami kontraktur yang nantinya menimbulkan trauma kinetiologi
yang menyebabkan perubahan postur. Pemendekan pada otot iliopsoas
akan membatasi gerakan fleksi hip sehingga posisi hip akan cenderung
hiperekstensi, dengan keadaan yang demikian akan mengakibatkan
kompensasi di daerah lumbal yaitu lumbal menjadi hiperlordosis. Nyeri
pinggang miogenik juga dapat menimbulkan atrofi otot dalam waktu yang
lama. Otot yang mengalami atrofi dalam jangka waktu lama maka akan
terjadi penurunan kekuatan otot. Penurunan kekuatan otot ini nantinya
akan dapat menyebabkan penurunan stabilitas di daerah lumbal yang
selanjutnya menimbulkan penurunan tingkat aktivitas fungsional pasien
(Hills,2006). Aktivitas fungsional yang terhambat seperti keterbatasaan
saat bangun dari duduk, saat aktivitas membungkuk, saat berdiri lama dan
saat berjalan jauh.Sebagian besar nyeri pinggang miogenik merupakan
ganguan yang dapat sembuh dengan sendirinya, pasien dengan nyeri
pinggang miogenik akan mengalami penyembuhan secara berkala dalam
tempo lebih dari 2 minggu. Sekitar 90% membaik dalam dua bulan dan
10% pasien akan mengalami nyeri dalam waktu beberapa bulan bahkan
tahun sehingga akan mengalami disabilitas berkelanjutan (Borenstein dan
Wiesel, 2004)
3 Nyeri pinggangadalah sakit yang dirasakan secara lokal maupun
radikuler dimana kondisi muskuloskeletal yang paling umum terjadi pada
perawatan primer dan semua orang akan merasakan nyeri pinggang pada
tahap tertentu dalam kehidupan mereka.
Nyeri
punggung
bawah
menyebabkan
respon
otot
yang
menciptakan rasa sakit lebih lanjut dan ketidaknyamanan (Van Dieen et
al,2003). Latihan core stability dapat memberikan solusi pada kasus ini
(Willardson,2007).Latihan core stability dalam penelitian terbaru telah
memberikan perspektif yang berbeda dengan menekankan pentingnya otot
tulang belakang dalam menjaga dan memulihkan stabilitas tulang
belakang, bergeser dari imobilisasi untuk stabilisasi (Fritz et al,2007).
Gerakan mengaktifkan otot abdominal di dalam perut yang terhubung ke
tulang belakang, panggul dan bahu. Menciptakan tekanan intra-abdomen,
seperti mengenakan korset.Membantu dengan mempertahankan postur
yang baik (Keith Blauvelt,2010). Dalam latihan core stability dapat
mengaktifkan deepcore muscle, yaitu transverse abdomininis (TrA),
lumbar multifidus, pelvic floor muscle, diaphragm, internal oblique.
(Keith Blauvelt,2010).Keuntungan dari metode latihan seperti menguatkan
core
stability,mengurangi
nyeri
punggung
bawah,
meningkatkan
fleksibilitas dan koreksi postur serta keseimbangan (Curnow,2009).
Dalam penelitian ini akan menjelaskan peran fisioterapis mengenai
pengaruh antara latihan dengan core stability dan McKenzie pada
penurunan nyeri fungsional pada nyeri pinggang miogenik.Perkembangan
4 teknologi berkembang sangat pesat mempengaruhi gaya hidup. Sejalan
dengan itu perkembangan pelayanan kesehatan berkembang untuk
memenuhi kebutuhan di era modern. Gaya hidup dan masalah kesehatan
yang timbul di butuhkan pelayanan multidisiplin ilmu. Pendekatan tidak
cukup dilayani oleh satu displin ilmu tetapi harus ada kerjasama dari
berbagai disiplin ilmu tenaga kesehatan, antara lain dokter, perawat, ahli
gizi, psikologi dan fisioterapi.Fisioterapi adalah bentuk pelayanan
kesehatan yang ditujukan kepada individu atau kelompok untuk
mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh
sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan penanganan secara
manual,
peningkatan
gerak,
peralatan
(fisik,elektroterapeutik
dan
mekanis), pelatihan fungsi, komunikasi (Kepmenkes,2007).
Begitu banyak modalitas fisioterapi salah satunya berupa latihan
McKenzie. McKenzieadalah salah satu latihan untuk mengurangi nyeri
dengan melalui peregangan pada jaringan lunak bagian anterior yaitu
ligament longitudinal anterior dan otot yang spasme sehingga akan terjadi
fleksibilitas pada otot-otot tersebut dan mereposisi nukleus pulposus ke
arah anterior. Penelitian terdahulu sudah membuktikan dengan exerciseini
dapat menurunkan nyeri sebanyak 70 % (Bayu, 2011).
B. Identifikasi Masalah
Punggung memiliki tiga kurva, yaitu pada leher, punggung bagian
atas, dan punggung bagian bawah. Oleh karenanya, otot bagian perut, otot
paha dan otot kaki harus kuat agar mampu menyangga kurva punggung
5 tersebut. Punggung juga sangat sensitif terhadap ketegangan otot akibat
stres sehari-hari. Dalam keadaan lemah dan kaku, otot punggung
mengalami ketegangan, sehingga menyebabkan aliran darah yang
mengangkut
oksigen
menjadi
terhambat
dan
otot
kekurangan
oksigen.Akibatnya penderita mengalami nyeri.Nyeri pinggang miogenik
dapat mengakibatkan spasme pada otot yang mana dapat menimbulkan
penderita merasakan nyeri. Spasme otot yang berkepanjangan dapat
menimbulkan vasokonstriksi pembuluh darah yang mengakibatkan
iskemia, sehingga penderita akan membatasi adanya gerakan yang dapat
menimbulkan nyeri (Meliala dan Pinzon, 2004).
Nyeri pinggang dapat dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk
mengetahui apakah terjadi mengenai saraf atau hanya karena otot. Maka
dari itu harus dilakukan analisis dan sintesis yang menyeluruh oleh
seorang fisioterapis, yang diawali dengan anamnesis, pemeriksaan fisik,
inspeksi pemeriksaan fungsi gerak dasar, tes khusus dan evaluasi. Nyeri
yang menjalar dari pinggang sampai kebawah lutut biasanya neurogenik
dan menunjukkan kemungkinan adanya proses patologik yang mengenai
radiks saraf spinal. Penderita juga mungkin menceritakan bagaimana rasa
nyerinya
telah
mempengaruhi
aktivitasnya
sehari-hari.
Dengan
menggunakan Oswestry Low Back Pain Disability. Penderita diminta
mengisi kuisioner yang menggambarkan tempat, kualitas dan beratnya
nyeri yang dialami saat aktivitas.
6 C. Perumusan Masalah
Dari pembahasan masalah tersebut di atas, maka penulis
merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah pemberian core stability dapat menurunkan nyeri fungsional
pada kasus nyeri pinggangmiogenik?
2. Apakahpemberian
latihan
McKenzie
dapat
menurunkan
nyeri
fungsional pada kasus nyeri pinggang miogenik?
3. Apakah ada perbedaan pemberian core stability dengan latihan
McKenzie dalam menurunkan nyeri fungsional pada kondisi nyeri
pinggang miogenik?
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
a. Untuk mengetahui perbedaan pemberian core stability dengan
latihan McKenzie dalam menurunkan nyeri fungsional pada kasus
nyeri pinggangmiogenik.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengaruh latihan core stability terhadap
pengurangan nyeri fungsionalpada penderita nyeri pinggang
miogenik.
b. Untuk mengetahui pengaruh latihan dengan pendekatan McKenzie
terhadap penurunan nyeri fungsional pada penderita nyeri
pinggangmiogenik.
7 E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Institusi Pelayanan Fisioterapi
Memberikan wawasan kepada teman fisioterapi, bahwa latihan
core stability dapat dilakukan terhadap pengurangan nyeri fungsional
pada nyeri pinggang miogenik.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat digunakan sebagai bahan acuan atau referensi bagi
penelitian selanjutnya yang akan membahas hal yang sama, yang lebih
mendalam. Dapat menambah khasanah ilmu kesehatan dalam dunia
pendidikan pada umumnya dan Fisioterapi pada khususnya.
3. Bagi Peneliti
Dengan penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dalam
pengembangan sistem pelayanan fisioterapi dalam memberikan latihan
core stability dan McKenzie pada kasus nyeri pinggangmiogenik.
8 
Download