Modul ke: Psikologi Kepribadian I Humanistic Psychoanalysis Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Agustini, M.Psi., Psikolog Eric Fromm Pandangan Eric Fromm: • Keberadaan manusia dihadapkan pada dilema eksistensial karena keberadaan manusia pada hakikatnya mengalami dualistik. • Disatu sisi manusia berjuang bebas menguasai lingkungan dengan hakikat kemanusiaannya, disisi lain kebebasan telah memperbudak manusia karena tidak dapat memisahkan diri dari kebinatangan sebagai akar alamiahnya. • Ciri orang normal (sehat mental): Orang yang mampu bekerja produktif sesuai tuntutan lingkungan sosial, mampu berpartisipasi dalam kehidupan sosial. Hakekat Manusia Terdapat 4 hakekat manusia bersifat dualistik: 1. Manusia sebagai binatang dan manusia. Manusia sebagai binatang memiliki banyak kebutuhan fisiologis yang harus dipuaskan. Misal: makan, minum, kebutuhan seksual. Manusia sebagai manusia memiliki kebutuhan kesadaran diri, berfikir, berimajinasi. 2. Hidup dan mati. Manusia memiliki kesadaran diri akan mati, tetapi berusaha mengingkari dan meyakini adanya kehidupan sesudah mati dan melakukan usaha yang tidak sesuai dengan fakta bahwa kehidupan akan berakhir dengan kematian. Hakekat Manusia 3. Ketidaksempurnaan dan kesempurnaan. Manusia mampu mengonsepsikan realisasi diri yang sempurna, tetapi karena hidup singkat, maka kesempurnaan tidak dapat dicapai. 4. Kesendirian dan kebersamaan. Manusia adalah pribadi yang mandiri, tetapi tidak dapat menerima kesendirian. Kebutuhan Manusia a. Kebutuhan kebebasan dan keterikatan: 1. Keterhubungan (relatedness): Kebutuhan mengatasi perasaan kesendirian dan terisolasi dari alam dan dari dirinya sendiri. 1. Keberakaran (rootedness): Kebutuhan untuk memiliki ikatan yang membuat merasa nyaman di dunia. Kebutuhan Manusia 3.Menjadi pencipta (transcendency): Individu menyadari dirinya sendiri dari lingkungannya, kemudian mengenali betapa kuat dan menakutkan alam semesta sehingga merasa tak berdaya. 4.Kesatuan (unity): Kebutuhan untuk mengatasi esistensi keterpisahan antara hakekat binatang dan non-binatang dalam diri seseorang. 5. Identitas (identity): Kebutuahn sadar dengan dirinya sendiri sebagai sesuatu yang terpisah. Kebutuhan Manusia b.Kebutuhan untuk memahami dan beraktivitas: 1. Kerangka orientasi (frame of orientation): Seperangkat keyakinan mengenai eksistensi hidup yang mutlak dibutuhkan untuk memperoleh kesehatan jiwa. 2. Kerangka kesetiaan (frame of devotion): Kebutuhan memiliki tujuan hidup yang mutlak. 3. Keterangsangan-stimulasi (excitation-stimulation). Kebutuhan untuk melatih sistem syaraf dan memanfaatkan kemampuan otak. • 4. Keefektivan (effectivity): Kebutuhan untuk menyadari eksistensi diri melawan perasaan tidak mampu dan melatih kompetensi atau kemampuan. Mekanisme Melarikan Diri dari Kebebasan Terdapat 2 cara memperoleh makna dan kebersamaan dalam kehidupan: 1. Mencapai kebebasan positif dengan berusaha menyatu dengan orang lain tanpa mengorbankan kebebasan dan integritas pribadi. 2. Memperoleh rasa aman dengan meninggalkan kebebasan dan menyerahkan individualitas dan integritas diri kepada orang atau lembaga yang dapat memberi rasa aman. Mekanisme Melarikan Diri Terdapat 3 mekanisme pelarian: 1. Otoritarianisme (authoritarianism): Kecenderungan untuk menyerahkan kemandirian diri dan menggabungkannya dengan seseorang atau sesuatu diluar dirinya untuk memperoleh kekuatan yang tidak dimiliki. 2. Pengrusakan (destructiveness): Destruktif berakar pada perasaan kesepian, isolasi, dan tak berdaya. 3. Penyesuaian(conformity): Bentuk pelarian dari perasaan kesepian dari isolasi berupa penyerahan individualitas dan menjadi seperti yang diinginkan kekuatan dari luar. Daftar Pustaka Feist, J., & Feist G (2012). Theories of Personality (7th ed.) USA: MC Graw Hill. Hidayat, D.R., (2015). Psikologi Kepribadian dalam konseling. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.